• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon pemberian jahe merah (zingiber officinale var rubra) dengan berbagai pengolahan pada ayam broiler yang terinfeksi eimeria tenella

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon pemberian jahe merah (zingiber officinale var rubra) dengan berbagai pengolahan pada ayam broiler yang terinfeksi eimeria tenella"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki aneka ragam flora dan fauna. Tanah yang subur menyebabkan negara ini kaya akan tanaman obat dan telah banyak digunakan secara turun temurun. Ramuan tanaman obat seperti jamu diyakini memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan manusia dan juga untuk kesehatan ternak.

Seiring perkembangan zaman, sektor peternakan unggas di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dikarenakan jumlah permintaan akan protein hewani semakin meningkat. Protein hewani yang berasal dari unggas tidak kalah gizinya dengan protein hewani asal sapi. Selain itu, produk unggas banyak diminati masyarakat karena rasanya enak, mudah didapat dan harganya terjangkau. Agar produk unggas dapat dipertahankan, maka perlu dilakukan upaya pengawasan rutin supaya tidak terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering muncul pada ayam pedaging adalah koksidiosis.

Koksidiosis merupakan penyakit parasiter pada ayam pedaging yang banyak mendatangkan kerugian yang tidak sedikit, dengan akibat berupa penurunan efisiensi penggunaan pakan dan hambatan pertumbuhan, sampai pada kematian (Iskandar et al., 2000). Kerugian ekonomi akibat koksidiosis di Amerika Serikat antara 450 juta dolar sampai 1,5 miliar dolar AS. Koksidiosis di Indonesia

banyak ditemukan pada peternakan ayam. Penyakit tersebut mudah berkembang

di Indonesia karena sesuai dengan suhu optimum untuk perkembangan Eimeria

yaitu 210C- 320C, serta kelembaban yang cukup agar ookista dapat bersporulasi.

(2)

Ookista yang sudah bersporulasi dapat menginfeksi induk semang (Allen and

Fetterer, 2002).

Sejak krisis moneter yang terjadi sampai saat ini harga obat-obatan buatan

pabrik (impor) sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh para peternak,

khususnya peternak dalam skala menengah ke bawah (Zainuddin et al., 2006).

Selain itu, sebagian besar penduduk bertempat tinggal di pedesaan, sehingga

masalah distribusi, komunikasi yang kurang lancar menyebabkan daerah tersebut

sukar dijangkau oleh obat modern dan tenaga veteriner (Iskandar dan Husein,

2003). Berdasarkan hal tersebut peternak berupaya mencari alternatif lain dengan

memanfaatkan beberapa tanaman obat sebagai obat tradisional yang disebut jamu

hewan yang dapat diberikan dalam bentuk larutan melalui air minum dan atau

dalam bentuk simplisia (tepung) yang dicampur kedalam ransum sebagai “feed

additive” maupun “feed supplement” (Zainuddin et al., 2006).

Salah satu tanaman obat tersebut adalah jahe. Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rempah dan obat yang sudah lama dikenal masyarakat. Selain digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan ramuan tradisional, tanaman ini juga menjadi komoditas perdagangan sebagai bahan industri obat-obatan, kosmetik, minuman, makanan ringan dan kebutuhan dapur. Secara tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, obat rematik, menurunkan tekanan darah, pencegah mual, dan membantu pencernaan. Rimpang jahe diketahui memiliki kandungan oleoresin dan minyak atsiri sebesar 1-3%. Pemberian jahe dalam bentuk serbuk sebesar 10 mg / kg berat badan ayam dapat menurunkan akibat dari penyakit koksidiosis (Iskandar et al., 2007).

(3)

Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat respon pemberian jahe pada ayam pedaging yang terinfeksi Eimeria tenella sehingga dapat mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh penyakit koksidiosis.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar respon pemberian jahe merah terhadap ayam pedaging yang terinfeksi Eimeria tenella yang meliputi nilai perlukaan sekum, produksi ookista, dan differensiasi leukosit pada darah.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peternak dan peneliti bahwa penggunaan jahe merah ((Zingiber officinale var Rubra) dapat menurunkan nilai perlukaan sekum, produksi ookista, dan differensiasi leukosit pada ayam pedaging yang terinfeksi Eimeria tenella.

Hipotesis Penelitian

Pemberian jahe merah dapat menurunkan nilai perlukaan sekum, produksi ookista, dan differensiasi leukosit pada ayam pedaging yang terinfeksi Eimeria tenella.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengujicobakan model pembelajaran somatis, auditoris, visual, dan

perundang- undangan yang mengatur pornografi; dan d. melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap bahaya dan dampak pornografi.. perempuan dan anak. Berbagai istilah yang

Dalam rangka proses penyelesaian studi mahasiswa program Sarjana (S.1) Fakultas Syariah IAIN Samarinda, maka diharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk memberikan bimbingan

Dalam rangka pelaksanaan Ujian Praktek Kerja lapangan (PKL) Fakultas Syariah IAIN Samarinda tahun akademik 2014/2015, maka diharapkan kesediaan Bapak/Ibu Dosen Supervisor

Dari hasil survei kecil ini dapat disimpulkan permasalahan yang dihadapi guru pengajar Akuntansi tingkat SMU/SMK adalah: (1) kurikulum pendidikan Akuntansi yang ada saat ini serta

Contemporary role of suprapubic cystotomy in treatment of neuropathic bladder dysfunction in spinal cord injured patients.. Ginting,

Dalam rangka pelaksanaan Ujian Praktek Kerja lapangan (PKL) Fakultas Syariah IAIN Samarinda tahun akademik 2014/2015, maka diharapkan kesediaan Bapak/Ibu guru pamong

Katarak adalah nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa yang dapat terjadi akib at hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari