RINGKASAN
EKA ZAKIAH JAMAL NASUTION : Respons Pemberian Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubra) dengan Berbagai Pengolahan pada Ayam Broiler yang Terinfeksi Eimeria tenella, dibimbing oleh Ma’ruf Tafsin dan Nevy Diana Hanafi.
Koksidiosis merupakan penyakit parasiter pada ayam pedaging. Penyakit tersebut dapat menimbulkan banyak kerugian seperti penurunan efisiensi pakan, hambatan pertumbuhan, dan sampai pada kematian (Iskandar et al., 2000). Penyakit ini mudah berkembang di Indonesia karena sesuai dengan suhu optimum untuk pertumbuhan Eimeria (210C- 320C), serta kelembaban yang cukup agar ookista dapat bersporulasi. Ookista yang sudah bersporulasi dapat menginfeksi induk semang (Allen and Fetterer, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon pemberian jahe merah terhadap ayam broiler yang terinfeksi Eimeria tenella yang meliputi nilai perlukaan sekum, produksi ookista, dan differensiasi leukosit pada darah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, di kandang percobaan Laboratorium Biologi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan di Laboratorium Parasitologi Balai Veteriner Medan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Eimeria tenella diinfeksikan dengan dosis 10.000 ookista/ekor dan larutan jahe merah diberikan dengan konsentrasi 1%. Perlakuan terdiri atas KP (Kontrol Positif), KO (Kontrol Obat Coccidiostat), K1 (Larutan jahe merah 1%, yang diolah dalam bentuk serbuk), K2 (Larutan jahe merah 1%, yang diekstraksi menggunakan ethanol), K2 (Larutan jahe merah 1%, yang diekstraksi menggunakan air).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan jahe merah berpengaruh nyata (P<0,05) dalam menurunkan produksi ookista pada ayam pedaging yang terinfeksi Eimeria tenella. Jahe merah yang diekstraksi menggunakan ethanol lebih baik dibandingkan dengan jahe merah yang diekstraksi menggunakan air atau dalam bentuk serbuk. Penggunaan jahe merah menunjukkan persentase heterofil dan eosinofil mendekati normal jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Penilaian skor lesi sekum tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara semua perlakuan. Perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan jahe merah lebih baik dari pada koksidiostat dan kontrol positif.
Kata kunci: Jahe Merah, Ekstraksi, Eimeria tenella, Lesi, Ayam Pedaging
SUMMARY
EKA ZAKIAH JAMAL NASUTION : The Response of Red Ginger (Zinggiber officinalle var rubra) with various processing in Broilers were infected by Eimeria tenella, supervised by Ma’ruf Tafsin dan Nevy Diana Hanafi.
Coccidiosis is a parasitic disease in broilers. The disease can cause many losses such as decreased feed efficiency, stunted growth, and form of death (Iskandar et al., 2000). The disease is easily developed in Indonesia because it is in accordance with the optimum temperature for Eimeria growth (210C- 320C), as well as enough moisture so that oocyst can sporulate. Sporulated oocyst can infect the host.
The aim of this experiment was identified the response of red ginger in broilers were infected by Eimeria tenella. The research was conducted at Farmacy Laboratory, Faculty of Farmacy, University of Sumatera Utara, at Biology Laboratory, Animal Science Study Program, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, and at Parasitology Laboratory, Balai Veteriner Medan. This research used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Eimeria tenella were infected by 10.000oocysts/ head and red ginger solution were aplicated with 1% concentration. The treatments consist of KP (Positive Control), KO (Coccidiostat), K1 (Red ginger solution 1%, processed by powder), K2 (Red ginger solution 1%, processed by ethanol extract), and K3 (Red ginger solution 1%, processed by water extract) .
The results showed that the treatment of red ginger was significant effect (P<0,05) to lower oocyst production in broilers were infected by Eimeria tenella. The comparison between extracted red ginger by ethanol is better than by water or in powder form to decreased. The utilization of red ginger showed the percentage of heterophile and eosinophile close to normal when compared with positive control. Assesment of caecum lesion score was not significant (P>0,05) different effect between all the treatments. It is concluded that the treatment by red ginger better than coccidiostat and positive control.
Keywords: Red Ginger,Extraction, Eimeria tenella, Lesion, Broiler