• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pencahayaan Stasiun Pemotongan dengan Mengukur Luminansi dan Iluminasi pada PT. Mahakarya Jaya Sinergi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pencahayaan Stasiun Pemotongan dengan Mengukur Luminansi dan Iluminasi pada PT. Mahakarya Jaya Sinergi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian dilakukan di PT. Mahakarya Jaya Sinergi yang memproduksi dump truck sampah, box stell, vacuum tinja, crane, arm roll, mobil dalmas/satpol PP, dan compactor. Proses produksi meliputi pemotongan, hidrolic, pengecatan, aksesoris dan finishing. Lantai produksi PT. Mahakarya Jaya Sinergi memiliki luas 993.2 m2 dan menggunakan lampu jenis Phillips essential 23 watt sebanyak 24 buah sebagai penerangan utama. Setelah dilakukan pengukuran pencahayaan menggunakan luxmeter, dihasilkan angka penerangan pada lantai produksi sebesar 30 lux. Angka tersebut berada di bawah standar minimum penerangan pada industri dengan pekerjaan kasar yang diatur Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu 200 lux. Kondisi penerangan yang tidak mencukupi dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja yang paling sering terjadi dan paling fatal adalah di stasiun pemotongan yaitu tangan terpotong dan terjepit oleh mesin pemotong. Untuk itu perancangan ulang pencahayaan perlu dilakukan pada stasiun pemotongan.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengukur iluminasi, luminansi, dan layout ruangan. Penentuan titik pengukuran pencahayaan pada stasiun pemotongan ditentukan menurut SNI 16- 7062-2004, karena luas stasiun pemotongan sebesar 95.2 m2 maka digunakan grid 3 x 3 meter sehingga diperoleh 6 titik pengukuran. Untuk memperoleh hasil pencahayaan yang lebih fokus ke operator, pengukuran iluminasi juga dilakukan di area kerja operator.

Hasil penelitian diperoleh 4 alternatif perancangan iluminasi di stasiun pemotongan dan area kerja operator yaitu penambahan jumlah lampu dengan jenis lampu yang sama pada alternatif I dan III yaitu 1xLED88/940 AC-MLO, sedangkan pada alternatif II jenis lampu yang diusulkan adalah 1xLED90S/840 PSD NB dan pada alternatif IV diusulkan jenis lampu Philips LED 8 watt. Alternatif terbaik adalah alternatif IV karena membutuhkan energi listrik sedikit dan biaya listrik paling murah namun iluminasi yang dihasilkan sebesar 224 lux, telah melewati standar iluminasi minimum yang dianjurkan oleh Kepmenkes.

Kata kunci: Iluminasi, Pencahayaan, Luminansi,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Permasalah keuangan Negara tidak hanya di atur dalam Undang Undang Dasar 1945 saja tetapi di atur dalam Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2005,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja

• Group Administrator needs to do a spot-checks of internal audits conducted, to see whether the internal auditors are well-trained or need more training. Step 3: Preparation of

Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang. terkait dengan operasional dan

Semua level karyawan di semua jenis perusahaan/organisasi yang berminat untuk memahami penyusunan dan pembuatan SOP yang tepat bagi perusahaan/organisasinya masing-masing..

Dapat dilakukan dengan alat siegle atau Dapat dilakukan dengan alat siegle atau dengan balon yang disambung dengan dengan balon yang disambung dengan slang dan dimasukkan ke

Bila 5% di Hotel I kamar mandi tidak berfungsi dengan baik, 4% di Hotel B, dan 8% di Hotel S, berapa peluang bahwa,. Seseorang langganan mendapat kamar yang kamar mandinya