• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah kerusakan dan perawatan turbin u

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah kerusakan dan perawatan turbin u"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KERUSAKAN DAN PERWATAN TURBIN UAP

DISUSUN OLEH

NAMA:RAHMAT

STAMBUK: F 441 14 087

PRODI SI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2017

(2)

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi

Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas

kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada saya dan saudara saudara pembaca,

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang

pemeliharaan turbin uap.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat

memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa

masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun

tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya

dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang

pemeliharaan turbin uap ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palu,

april 2017

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi

potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi

mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau

dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang

akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin

uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri untuk

pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan

energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros

dilakukan dengan berbagai cara.Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua

bagian utama, yaitu stator dan rotor yang merupakan komponen utama pada

turbin kemudian di tambah komponen lainnya yang meliputi pendukunnya

seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat

lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari fluida

kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.Turbin uap adalah

suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik

dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam

bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan

elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung

dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada

berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik. Karena turbin

berputar atau bekerja secara terus menerus, tentunya turbin uap juga bisa

mengalami kerusakan dan membutuhkan perwatan. Maka dari itu dalam

makalah ini saya membahas tentang kerusakan dan perawatan turbin uap.

(4)

PEMBAHASAN

A.MASALAH PADA TURBIN UAP

Turbin uap banyak diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU) . Komponen utama PLTU adalah Steam Turbine ( tubin uap) dimana

turbin ini terdiri dari low pressure dan high pressure. Permasalahan yang sering

terjadi pada steam turbine blade turbin berkerak , banyaknya deposit yang

menumpuk dikarenakan kualitas uap yang buruk dan karena vibrasi berlebihan

pada blade turbin. Kualitas uap ini berasal dari air boiler Uap yang akan

menyebabkan Perputaran Turbin unbalance / tidak seimbang dan lama kelamaan

akan merusak sudut turbin. Akan tetapi vibrasi /getaran dipengaruhi oleh

komponen-komponen pendukung lain. Pembengkokan poros/ imbalance shaft

pada turbin dikarenakan oleh torsional vibration yang merupakan proses dimana

bagian pusat badan turbin yang diputar pada saat terjadi proses perputaran

terjadi pula gaya lintang tertentu yang arahnya sama dengan rotasi poros

.

Penyebab umum terjadinya getaran dikarenakan pemilihan bahan dan material

yang digunakan tidak sesuai dengan standarisasi turbin, cara pemasangan tidak

tepat sempurna, perbedaan ukuran laluan sudu yang dapat terjadi akibat

ketidaktelitian saat perakitan atau pembuatan, adanya benda asing yang turut

dalam aliran fluida yang mengakibatkan ketidakseimbangan kinerja turbin dan

perputaran turbin, dan kerusakan-kerusakan fisik. Kerusakan fisik ini berupa

keropos pada komponen turbin, perubahan bentuk pada komponennya, timbul

suara gaduh, penurunan kecepatan rotasi turbin, penurunan kecepatan putaran

torsional poros generator , penurunan efisiensi turbin dan daya mampu produksi

juga ikut menurun.

(5)

Patahnya blade turbin mempengaruhi kinerja turbin yang merupakan proses

yang seharusnya diperhatikan. Salah satunya dengan cara Condition Monitoring

yang digunakan secara berkala sesuai standarisasi dan kebutuhan turbin untuk

meminimalisir dampak-dampak negatif yang memungkinkan penurunan kinerja

turbin.

B. PERAWATAN TURBIN UAP

Perawatan mesin merupakan hal yang harus selalu

diperhatikan agarterkendalinya performa mesin. Perawatan

mesin biasa dikenal dengan sebutan maintenance. Perawatan

pada turbin dilakukan untuk menguji tingkat vibrasi pada

turbin. Pengawasan dan perawatan serta pengujian lainnya

untuk menjaga kesinambungan mesin agar terjaga performa

mesin

dankomponen-komponenpendukungnya.

Pada umumnya turbin dilakukan perawatan secara periodik

untuk pemeliharaan berdasarkan jam operasi. Setelah turbin

yang bersangkutan menjalani jangka waktu operasi tertentu

harus dilakukan perbaikan bahkan sampai adanya pergantian

pada komponen-komponen turbin. Maintenance ini juga

memiliki kelebihan untuk meningkatkan kehandalan dan

keamanan.

(6)

pemeliharaan periodik yang diberlakukan pada turbin,

khususnya pada turbin uap:

Beberapa kegiatan yang dilakukan saat keadaan maintenance

sebagai berikut:

• Pemantauan serta pemulihan blade turbine ( korosi, retak,

erosi dll)

• Pemantauan serta pemulihan suhu tekanan pada turbin.

• Pemantauan serta pemulihan pada nozzle (evaluasi data).

• Pemantauan serta pemulihan minyak pelumas serta

bantalan (bearing)

• Pemantauan serta pemulihan rotor dan

komponen-komponennya.

Kegiatan-kegiatan maintenance di atas merupakan kegiatan

yang rutin dilakukan untuk meminimalisir kerusakan pada

turbin. Turbin bermacam-macam fungsinya, ada turbin uap

penghasil energi listrik, turbin air penghasil energi listrik,

turbin angin penghasil energi listrik, turbin gas dan banyak

lagi penghasil energi berdasarkan bermacam energi dengan

menimbulkan

proses

gerak.

(7)

maintenance adalah hal yang menjadi peranan bagi kekuatan

turbin. Oleh karena itu, maintenance menjadi sesuatu yang

harus di prioritaskan untuk kebaikan dan kelancaran industri.

Ada pun kegitan perawatan turbin uap lainnya adalah sebagai

berikut:

a. Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi

Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya pada turbin maupun peralatan bantunya.

Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :

 Pemeliharaan Rutin

Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin beroperasi, diantaranya :

o Penambahan grease pada bagian yang memerlukannya o Menambah minyak pelumas ke dalam tangki

o Membersihkan minyak pelumas melalui instalasi pemurniminyak pelumas. o Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan memeriksa

kondisi minyak pelumas.

o Mengencangkan baut-baut yang longgar

o Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup.

 Peralatan Stand-by

Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit

cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.

 Pengaman Turbin

Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan pada saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan

pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan yang dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi.

Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin akan trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.

(8)

Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala

kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui.

Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas, getaran, temperatur bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.

 Kebersihan

Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya terhadap keamanan operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin beroperasi tidak boleh ditinggalkan, seperti kebocoran minyak pelumas.

b. Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi

Biasanya pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat periodic inspection yaitu pada simple inspection, mean inspection dan seirous inspection.

Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi hal ini tidak boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama dan ini hanya dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya kelainan.

Dalam sifat pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection yang baik sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tanpa ada waktu yang terbuang. Schedule yang baik akan mempercepat penyelesaian pekerjaan dan mengurangi biaya inspection.

Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :

 Pemeliharaan Rotor Turbin

Pemeliharaan simple inspection pada rotor turbin dilakukan tanpa harus mengangkat upper casing. Hal ini hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin tingkat akhir dengan jalan melihatnya dari bagian atas kondensor setelah menhole disisi turbin exhaust dibuka. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :

o Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir. o Kemungkinan terjadinya keretakan.

o Kemungkinan terjadinya gesekan. o Kerusakan akibat benda asing. o Korosi dan erosi.

(9)

ini harus dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya clearance antara rotor dan stator turbin.

 Pemeliharaan Stator Turbin

Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing, kemudian angkat rotor dengan hati-hati, lalu lakukan pekerjaan pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikannya, yaitu :

o Periksa adanya kerak pada sudu tetap, bersihkan dengan sand-blast. o Laksanakan pemeriksan pada permukaan flanges upper dan lower casing. o Bersihkan ulir-ulir pada baut dan mur.

o Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper dan lower

casing.

o Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu. o Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu-sudu tetap.

o Periksa keretakan-keretakan pada setiap bagian stator.

Setelah pekerjaan pemeliharaan selesai, maka perakitan kembali dilakukan. Pengencangan baut harus melihat daftar besarnya momen penguncian yang

dikeluarkan pabrik. Perlu diperhatikan juga urutan pemasangan baut terutama pada flange antara upper dan lower casing.

 Pemeriksaan Bantalan

Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalan-bantalan ini dilakukan baik pada Si, Me maupun Se.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :

o Pengukuran Clearance.

o Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing. o Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal).

o Babbit yang terkelupas. o Keretakan.

o Cacat cathodic.

 Pemeriksaan Labyrinth (Gland seal)

Pada Si, labyrinth tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadapnya, tetapi hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya. Sedangkan pada Me dan Se juga dilakukan pemeriksaan pada keadaan labyrinth-nya.

 Penyetelan Clerance Rotor dan Stator

(10)

ditetapkan oleh pabrikan dan penyetelannya harus dalam batas-batas yang ditentukan pabrikan.

Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge, kawat timah dan alat ukur lainnya.

 Penyebarisan Poros

Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak lurus sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/ sebaris,

misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin tekanan tinggi dengan poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh melengkungnya poros akibat dibebani rotor. Besarnya kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor dan kekakuan poros.

Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat sebaris, akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang besarnya sudah ditentukan oleh pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin berputar dan panas, posisi poros akan menjadi sebaris baik arah aksial maupun radial.

Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

 Pemeliharaan Sistem Governor

Pemeliharaan ini meliputi pemeilharaan terhadap katup uap utama, katup pengatur (governor valve) dan intercept valve serta sistem kontrol governor dan proteksi putaran lebih (over speed).

Hal-hal yang dilakukan mencakup pemeriksaan, pembersihan dan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada katup-katup, kemudian dilakukan penyetelan kembali yang sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

 Pengujian pada Peralatan Proteksi

Setelah pekerjaan inspection selesai dilakukan, perlu adanya pengujian pada peralatan proteksi untuk menjamin agar turbin bekerja dengan aman. Pengujian dilakukan pada :

o Overspeed trip

(11)

BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

1.

http://ariacp.blogspot.co.id/2011/06/pemeliharaan-turbin-uap.html

2.

https://www.slideshare.net/ernarisal/permasalahan-umum-pada-turbin-uap

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapati beberapa kesimpulan. 1) Sinyal elektroensefalografi (EEG) dapat diakuisisi dengan perangkat keras instrumentasi satu

konsumen maka konsumen akan menolak produk tersebut dan akan mengembalikan produk tersebut, dari pengembalian produk tidak sesuai tersebut pasti berimbas pada

Dalam perancangan suatu unit penukar kalor, efektifitas penukar kalor dihitung dari perbandingan laju aliran kalor yang dapat ditransfer dari fluida dingin ke fluida panas

Dengan membaca teks yang disajikan pada PPT, siswa mampu menyajikan laporan tentang posisi dan peranan Indonesia di bidang ekonomi dalam lingkup ASEAN secara terperinci..

Sementara dalam konteks slam, pendidikan secara bahasa lughatan/ ada tiga kata yang digunakan. 3etiga kata tersebut memiliki makna yang saling  berkaitan saling cocok

Perbedaan utama dengan batch sedimentasi adalah tidak adanya zona B pada komposisi yang serupa sebagai feed, kecuali saat kondisi mendekati secara langsung dari bawah sumber feed

Brata (2002) dalam penelitiannya juga menganalisis hubungan dua arah antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya selama masa krisis. Hasil

Jurnal web/internet (weblog, blog atau online journal) menjelma jadi tempat bagi siapa saja menulis apa saja. Livejournal, Blogger, serta Wordpress adalah yang terpopuler.