• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011 Dengan Metode Pertumbuhan Eksponensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011 Dengan Metode Pertumbuhan Eksponensial"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN

2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

AZIZAH HANNUM

072407032

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN

2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

AZIZAH HANNUM

072407032

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

Bab 4 Analisa Data dan Pengolahan Data 23

4.1 Arti dan Kegunaan Analis Data 23

4.2 Model Peramalan 24

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 25

4..2.2 Persentase Jumlah Penduduk 26

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 37

Bab 5 Implementasi Sistem 45

5.1 Tahap Implementasi 45

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 46

5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel 47

5.4 Pengisian Data 48

5.5 Pembuatab Grafik 48

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 51

6.1 Kesimpulan 51

6.2 Saran 52

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun

1998 - 2008 25 Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki - laki 28 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 31 Tabel 4.4 Persentase perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Laki- laki dan Perempuan 34 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki,

Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan dari Penduduk

Laki-laki dan Perempuan 36 Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 2009-2011 39

Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan tahun 2009-2011 41 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk laki-lakin dan

Perempuan Tahun 2009-2011 43 Tabel 4.9 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Medan 26

Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 29

Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 32

Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan 35

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 46

Gambar 5.2 Tampilan Lembar kerja Microsoft Excel 47

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 49

(7)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

Kategori : TUGAS AKHIR Nama : AZIZAH HANNUM Nomor Induk Mahasiswa : 072407032

Program studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, 2010

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat

merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita – cita luhur perjuangan bangsa

sejak proklamasi Kemerdekaan. Taraf kehidupan masyarakat yang rendah baik

jasmani dan rohani terus ditingkatkan. Kehidupan yang layak dan sederajat dengan

kehidupan masyarakat Negara – Negara maju di dunia.

Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau negra maka

perlu didalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya

dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah

penduduk. Pertumbuhan penduduuk merupakan keseimbangan yang dinamis

antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang

mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan

dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan

dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk setiap tahunnya.

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia,

karena masalah ini bukan hanya dihadapi oleh Negara – Negara yang sedang

berkembang, tetapi juga oleh Negara – Negara maju. Oleh sebab itu studi tentang

kependudukan telah menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu – ilmu sosial

yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul “ Peramalan

Jumlah Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011 Dengan Metode

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin

banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertenu. Dalam tulisan ini yang

menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kota

Medan pada masa yang akan datang, dan ingin meramalkan berapa persen

pertambahan penduduk setiap tahunnya.

1.3

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan

pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan

data jumlah penduduk di Kota Medan dengan jenis kelamin laki – laki dan jenis

kelamin perempuan dari tahun 1998-2008.

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memeperlihatkan berapa persentase

jumlah perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah

penduduk di Kota Medan tiga (3) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun

1998-2008. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah – masalah

kependudukan yang terjadi di Kota Medan, dengan diketahuinya ramalan

penduduk dari tahun 2009-2011 maka diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi pembaca khususnya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah

(10)

1.6 Tinjauan Pustaka

Ida Bagus Mantra, pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa

besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya

angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Rumus untuk

menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan

Eksponensial yaitu: =

Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang

akan terjadi pada masa yang mendatang dengan waktu yang relatif lama,

karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam

peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu

bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu

kumpulan data yang diberikan.

1.7 Metodologi Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis

memperoleh data melalui riset atau pengambilan data di kantor BPS (Badan

Pusat Statistik) yang berlokasi di Jl. Asrama No.179 Medan, Sumatera Utara.

Di dalam riset data, penulis juga menggunakan beberapa metode sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau

informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku – buku, referensi

bahan – bahan yang bersifat teoritis yang membantu Tugas akhir ini.

(11)

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis melakukan cara dengan

menggunakan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik(BPS).

Data tersedia atau disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang

dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk

angka – angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang

data tersebut.

3. Metode analisa

Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan Kota

Medan adalah dengan menggunakan rumus :

=

Dimana :

= Jumlah penduduk pada tahun t

Po

r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar

t = Jangka waktu antara Po dan

e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir secara garis besarnya dibagi

dalam 6 Bab yang masing – masing bab dibagi atas beberapa sub – sub bab

(12)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjaun pustaka,

metodologi penelitian. Serta sistematika penulisan

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini diijelaskan tentang pengertian – pengertian,

teori – teori kependudukan, dan angka pertumbuhan

penduduk.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TENTANG BPS

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat Badan Pusat Statistika

(BPS)

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis

data dengan menggunakan metode eksponensial untuk

meramalkan jumlah penduduk Kota Medan sampai tahun

2011.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang pemakaian Exel yang digunakan

dalam analisa dan pengolahan data

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup dari Tugas Akhirini yang

berisi kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan

(13)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN – PENGERTIAN

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari

bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau karangan – karangan mengenai

rakyat atau penduduk. Donal J. Bogues (dasar – dasar demografi, 1981) memberikan

definisi demografi sebagai berikut:

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik

tentang besar komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan – perubahannya

sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran, kematian,

perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu

daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah

keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk

yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat

faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi, masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan

yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan

kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor

yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor

demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya sturuktur umur, status

perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain

keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi

(14)

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga – lembaga

swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, di mana masalah

kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan

kebijaksanaan pemerintah.

Pure Demografi (Demografi murni) atau disebut juga demografi formal

menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik

tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau masa

lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di

suatu daerah atau Negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun

sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan

antara variabel dependent.

Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi

yang fetdiri dari penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah

benua, bangsa dan kesatuan – kesatuan wilayah, sedangkan makro demografi

merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.

2.2 Teori – teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang

pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di Negara – Negara

yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor –

faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua

adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para

ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk

mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk

(15)

Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor

ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the

principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan

akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian

dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup

memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih

lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada

pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami

kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan

kemiskinan manusia.

2.3 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan

banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya

dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laki per 100 perempuan. Secara umum

rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:

di mana

k = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagus Mantra, 2004)

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :

1. Sex Ratio at birth

Dibeberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki – laki per 100

(16)

2. Pola Mortalitas antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan. Jika

kematian laki – laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka

rasio jenis kelamin semakin kecil.

3. Pola Migrasi antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan . Jika

disuatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak

penduduk laki – laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut

lebih banyak penduduk perempuan.

2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata – rata pertambahan

penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan

dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk

yaitu :

= Tingkat pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antara dan

(17)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indenesia

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh

Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di Bogor.

Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statiatik.

2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk

statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi

tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah

sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di

Indonesia. Selain dari itu, komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang

dimuat di dalam laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan

Kolonial.

3. Pada bulan September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama

Central Kantor Voor Statistik ( CKS ) atau kantor statistik yang dipindahkan

ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik

Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Uitvoer en Accijnsen

( IUA ).

(18)

1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan

Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan

militer.

2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi Shomubu

Chosasitu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Repuplik Indonesia tanggal 17 Agustus

1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai

dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkat

Umum RI).Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai

hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah Belanda

mengaktifkan kembali CKS.

2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950

Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik

dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran.

3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44,

lembaga CKS berada di bawah ini dan tanggung jawab Menteri Perekonomian.

Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 desember 1953

Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu disebut sebagai Afdeling

A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai Afdeling B.

4. Dengan kepusuan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian Ekonomi

(19)

Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung

sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan

perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan Statistik yang

handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisaisi

Biro Pusat Statistika.

2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statistika telah mengalami 4 (empat)

kali perubahan struktur organisasi.

a. Peraturan Pemerintahan Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS

b. Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

c. Peraturan Pemerintahan Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan,

tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

d. Undang – undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.

e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat

Statistik

f. Keputusan Presiden RI Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan

tata kerja BPS

g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan

statistik

3. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu

yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan

(20)

peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat

perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1988 dengan Keputusan Presiden

Nomor 86 Tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata

kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik

a. Visi Biro Pusat Statistik

Biro Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik sebagai

tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung

sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan teknologi

informasi yang mutakhir.

b. Misi Biro Pusat Statistik

Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik

mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian

dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efesien, peningkatan

kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu

(21)

3.1.6 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke dalam

4 pokok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik

2. Program penyempurnaan sistem informasi

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara

4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara.

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik

Biro Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86 Tahun 1998),

dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan

perundangan :

1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik

2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat statistik

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam

menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta

mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan

(22)

Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :

1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang Statistik

2. Penyelenggaraan statistik dasar

3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik

4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah,

lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.

5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah

masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil

penyelenggara statistik

6. Pembinaan penyelenggaraan Statistik, responden dan penggunaan

Statistik

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,

pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di

dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing.

Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap pimpinan satuan

unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan BPS dalam melaksanakan

tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan

masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi

(23)

3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik

Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu

dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu instansi

pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dengan

semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS secara lanjut harus

meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak maupun pengolahan.

3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro

Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu

oleh bagian tata usaha.

Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang penunjang statistik dibagi menjadi 5 bagian :

1. Bidang Statistik Produksi

2. Bidang Statistik Distribusi

3. Bidang Statistik Pengolahan Data

4. Bidabg Statistik Kependudukan

(24)

Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik

pertanian, industri serta Statistik Kontruksi Pertambangan dan Energi

b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

statistik demografi dan rumah tangga, statistik Ketenagakerjaan serta

statistic kesejahteraan

c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

Penyediaan Data, Penyusunan sistem dan Program serta Operasi

Pengolahan Data dengan Komputer

d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akuntansi

Penyajian dalam Analisis serta Kegiatan Penerangan Statistik.

3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha

keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan

3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan

teknis dan pelatihan administrasi

4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada

semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi

5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam pengendalian kegiatan

(25)

6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala

7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan

3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh

pusat di Bidang Statistik Produksi

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan

untuk pelaksanaan lapangan

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistik produksi

5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan petugas lapangan di

pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

6. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur menyiapkan

pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang

ditetapkan

3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin proyek /

pimpinan bagi proyek statistik

3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas

lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan

(26)

5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana

sesuai dengan yang telah ditetapkan

6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu

3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama

dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem

pengolahan dengan komputer

3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data

dan operasi pengolahannya

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah

dengan komputer

5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan oleh

atasan.

3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan

1. Menyusun program kerja tahunan bidang kependudukan

2. Melaksanakan statistic demografi dan rumah tangga,

ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan

lainnya yang ditentukan

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan

untuk pelaksanaan lapangan

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan

(27)

5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik

kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang

ditentukan.

3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik

(28)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisis data pada dasarnya diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau

rasionya, kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian

atau komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen

lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan

keseluruhan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas

dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.

4.2 Model Peramalan

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan

daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis

(29)

jumlah penduduk Kota Medan sampai tahun 2011. Model tersebut adalah model

eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

= .

r =

Atau

r =

di mana :

= Jumlah penduduk pada tahun t

= Jumlah penduduk pada tahun dasar

= Tingkat pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antara dan

(30)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin dari Tahun 1998 -2008

Tahun

Penduduk

Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1998 944.379 956.688 1.901.067

1999 944.891 957.609 1.902.500

2000 945.847 958.426 1.904.273

2001 960.477 966.043 1.926.520

2002 979.106 984.776 1.963.882

2003 990,216 1.003.39 1.993.602

2004 995,968 1.010.174 2.006.142

2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185

2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288

2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156

(31)

PENDUDUK KOTA MEDAN

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Medan

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki Secara Manual

(32)

2. analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki dengan Menggunakan

Microsoft Excel

Tabel 4.2. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki

Bilangan Jumlah Persentase

Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah

Logaritma Penduduk (%)

1998 944,379 2.718282

1999 944,891 2.718282 0.000542008 0.0542008

2000 945,847 2.718282 0.001011245 0.1011245

2001 960,477 2.718282 0.015349213 1.5349213

2002 979,106 2.718282 0.019209873 1.9209873

2003 990.216 2.718282 0.01128319 1.1283190

2004 995.968 2.718282 0.005792027 0.5792027

2005 1.012.040 2.718282 0.016008245 1.6008245

2006 1.027.607 2.718282 0.015264701 1.5264701

2007 1.034.696 2.718282 0.006874865 0.6874865

(33)

Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

Laki-laki

3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual

(34)

84

3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan dengan Menggunakan

Microsof Excel

Tabel 4.3. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

Bilangan Jumlah Persentase

Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah

Logaritma Penduduk (%)

1998 956.688 2.718282

1999 957.609 2.718282 0.000962233 0.0962233

2000 958.426 2.718282 0.000852803 0.0852803

2001 966.043 2.718282 0.007915991 0.7915991

2002 984.776 2.718282 0.019205856 1.9205856

2003 1.003.39 2.718282 0.018721354 1.8721354

2004 1.010.174 2.718282 0.006742312 0.6742312

2005 1.024.145 2.718282 0.013735524 1.3735524

2006 1.039.681 2.718282 0.015055816 1.5055816

2007 1.048.460 2.718282 0.008408485 0.8408485

(35)

Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan jumlah Penduduk Perempuan

4.Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan

Perempuan Secara Manual

(36)

5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan

Perempuan dengan Menggunakan Microsof Exce

Tabel 4.4. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan

Perempuan

Bilangan Jumlah Persentase

Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah

Logaritma Penduduk (%)

1998 1.901.067 2.718282

1999 1.902.500 2.718282 0.000753503 0.0753503

2000 1.904.273 2.718282 0.000931498 0.0931498

2001 1.926.520 2.718282 0.011614957 1.1614957

2002 1.963.882 2.718282 0.019207859 1.9207859

2003 1.993.602 2.718282 0.015019925 1.5019925

2004 2.006.142 2.718282 0.006270421 0.6270421

2005 2.036.185 2.718282 0.014864483 1.4864483

2006 2.067.288 2.718282 0.015159643 1.5159643

2007 2.083.156 2.718282 0.007646448 0.7646448

(37)
(38)

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki, Perempuan, dan

Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki – laki dan Penduduk Perempuan

Tahun Jumlah Penduduk

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan ( r ) jumlah penduduk

perempuan mengalami peurunan pada tahun 2003 – 2004. Berkurangnya pertumbuhan

penduduk laki – laki dan perempuan di kota Medan ada kemungkinan dikarenakan

oleh imigrasi, mortalitas, yang terjadi dan fasilitas dari kesehatan yang kurang

memadai.

Dari perubahan angka – angka tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap

tahunnya jumlah penduduk di kota Medan selalu berubah terkadang jumlahnya

(39)

mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana ( KB ) yang telah

disarankan pemerintah, di mana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha

menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor – faktor lain adalah perpindahan

penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya sementara waktu.

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk

a. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki – laki

= = = 0,959

b. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan

= = = 1,048

c. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki – laki dan Perempuan

= = = 1,006

Dari rata – rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas di harapkan

perubahan penduduk yaitu : < 1,006

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata – rata perubahan persentase

penduduk kota Medan, maka dapat diramalkan jumlah penduduk kota Medan 3 Tahun

mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial

yaitu : .

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki Kota Medan Secara Manual.

.

= 1.039.707 .

(40)

.

= 1.039.707 .

= 1.039.707.

= 1.059.841

.

= 1.039.707 .

= 1.039.707.

(41)

Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki Tahun 2009 - 2011

2005 1.021.040 2,718282 0,00959

2006 1.027.607 2,718282 0,00959

2007 1.034.696 2,718282 0,00959

2008 1.039.707 2,718282 0,00959

2009 1.049.726 2,718282 0,00959

2010 1.059.841 2,718282 0,00959

2011 1.070.054 2,718282 0,00959

2. Ramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Secara Manual

.

= 1.062.398 .

= 1.073.590

(42)

= 1.062.398 .

Tabel 4.7 Rmalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2009 – 2011

Tahun penduduk e r

2003 1.003.386 2,718282 0,01048

2004 1.010.174 2,718282 0.01048

2005 1.024.145 2,718282 0.01048

2006 1.039.681 2,718282 0,01048

2007 1.040.460 2,718282 0,01048

2008 1.062.398 2,718282 0,01048

2009 1.073.590 2,718282 0,01048

2010 1.084.901 2,718282 0,01048

(43)

3. Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki dan Perempuan Kota Medan

Secara Manual

.

= 2.102.105 .

= 2.123.359

.

= 2.102.105.

= . 2.102.105 .

= 2.144.828

.

= 2.102.105.

= 2.102.105 .

= 2.166.514

(44)

Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan Perempuan

Tahun 2009 - 2011

Tahun penduduk e r

1998 1.901.067 2,718282 0,01006

1999 1.902.500 2,718282 0,01006

2000 1.904.273 2,718282 0,01006

2001 1.926.520 2,718282 0,01006

2002 1.963.882 2,718282 0,01006

2003 1.993.602 2,718282 0,01006

2004 2.006.142 2,718282 0,01006

2005 2.036.185 2,718282 0,01006

2006 2.067.288 2,718282 0,01006

2007 2.083.156 2,718282 0,01006

2008 2.102.105 2,718282 0,01006

2009 2.123.359 2,718282 0,01006

2010 2.144.828 2,718282 0,01006

2011 2.166.514 2,718282 0,01006

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kota Medan

(45)

Tabel 4.9 Hasil Ramalan ( perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Medan

Tahun 2009- 2011

Tahun Jumlah Penduduk

Laki - laki

Jumlah Penduduk

Perempuan

Jumlah Penduduk

Laki – laki dan

Perempuan

2009 1.049.726 1.073.590 2.123.359

2010 1.059.841 1.084.901 2.144.828

2011 1.007.054 1.096.330 2.166.514

Dari tabel 4.9 dapat diketahui ramalan penduduk tahun 2011 mendatang

adalah sebesar 2.166.514 jiwa, dengan jumlah penduduk laki – laki sebesar 1.070.054

jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 1.096.330 jiwa. Jika dibandingkan dengan

jumlah penduduk pada tahun – tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada

tahun 2011 yang akan datang jumlah penduduk kota Medan akan mengalami

peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran tinggi, dan juga

semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kota Medan dan

(46)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap Implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam

programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam

bahasa programan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai

dengan hasil desain tertulis.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga

dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang

diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan

penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai

manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk

memanipulasi teks computer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara

maksimal harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan

Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah –

langkah berikut ini :

1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu

program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.

(47)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari

Windows.

5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel

Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk

(48)

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel.

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom

berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan

terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan

dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan

angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen

yang memiliki fungsi tersendiri.

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan

atau pengetikan data ke dalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni

menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada

menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard,

diperlukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.

2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi

atau mengakhirinya, sedangkan alternatife kedua dalam mengisi data

adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan

alternative ini, akan memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left

(49)

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar

grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik

pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun

langkah – langkah yang diperlukn adalah :

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog

chart tipe.

5.3 Gambar Tampilan Kotak Dialog Chart tipe

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog

chart source data akan tampil.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorotatau dan klik

radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan

tampil kotak dialog chart options.

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka

(50)

6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian

klik finish. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar

kerja yang dipilih.

Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Data

(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk kota Medan

tahun 1998 – 2008, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari

persentase perubahan jumlah penduduk laki – laki, persentase perubahan

jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk

secara keseluruhan ( laki- laki dan perempuan ), sehingga dapat diramalkan

jumlah penduduk di kota Medan 3 tahun mendatang.

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui

rata – rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki – laki sebesar

0,959 % setiap tahun, dan rata – rata ( r ) perubahan persentase jumlah

penduduk perempuan sebesar 1,048 %, serta rata – rata ( r ) peerubahan

persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah sebesar 1,006 %

per tahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin

laki – laki pada tahun 2011 sebesar 1.070.054 jiwa, jenis kelamin

perempuan sebesar 1.096.330 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin

laki – laki dan perempuan ) sebesar 2.166.514 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan

jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih

banyak daripada jumlah penduduk laki – laki dan dari hasil ramalan

penduduk dari tahun 2009 – 2011 di Kota Medan, dapat dilihat bahwa

(52)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah

penduduk di Kota Medan yaitu sebagai berikut :

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada

tahun – tahun menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi,

misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan

berkesinambungan kepada masyarakat.

2. Pemerintah harus benar – benar memperhatikan faktor – faktor apa saja

yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kota

Medan setiap tahunnya.

3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan

transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang bewawasan lingkungan

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Assauari, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FEUI. 1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin dari Tahun 1998 -2008
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Medan
Tabel  4.2. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
+7

Referensi

Dokumen terkait

selanjutnya disebut SKP2K adalah surat yang dibuat oleh Gubernur yang mempunyai kekuatan hukum tetap tentang pembebanan penggantian kerugian daerah terhadap Pegawai

Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun

kelebihan animasi berbasis adobe flash dalam penelitian ini yaitu dapat menampilkan struktur tubuh terlihat secara jelas beserta bagian-bagiannya, dan dalam proses

Terkait dengan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan dan jalannya Perseroan, Direksi telah menindaklanjuti beberapa hal

Change Statistics Durbin-Watson..

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pipa berpori yang terbuat dari. bahan tekstil F amatex dan Parasut sepanjang

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh program sunset policy terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak pada Wajib Pajak orang pribadi di

Ritonga: Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No... Ewy

rabies o Decrease the economic impact of a disease o Prevent spread of diseases to trading partners  Disease control Summary Statistics of the August 2018 report Total number of