PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN
2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
AZIZAH HANNUM
072407032
PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN
2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
AZIZAH HANNUM
072407032
PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bab 4 Analisa Data dan Pengolahan Data 23
4.1 Arti dan Kegunaan Analis Data 23
4.2 Model Peramalan 24
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 25
4..2.2 Persentase Jumlah Penduduk 26
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 37
Bab 5 Implementasi Sistem 45
5.1 Tahap Implementasi 45
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 46
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel 47
5.4 Pengisian Data 48
5.5 Pembuatab Grafik 48
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 51
6.1 Kesimpulan 51
6.2 Saran 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun
1998 - 2008 25 Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki - laki 28 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 31 Tabel 4.4 Persentase perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Laki- laki dan Perempuan 34 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki,
Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan dari Penduduk
Laki-laki dan Perempuan 36 Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 2009-2011 39
Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan tahun 2009-2011 41 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk laki-lakin dan
Perempuan Tahun 2009-2011 43 Tabel 4.9 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Medan 26
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 29
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 32
Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan 35
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 46
Gambar 5.2 Tampilan Lembar kerja Microsoft Excel 47
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 49
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
Kategori : TUGAS AKHIR Nama : AZIZAH HANNUM Nomor Induk Mahasiswa : 072407032
Program studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, 2010
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat
merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita – cita luhur perjuangan bangsa
sejak proklamasi Kemerdekaan. Taraf kehidupan masyarakat yang rendah baik
jasmani dan rohani terus ditingkatkan. Kehidupan yang layak dan sederajat dengan
kehidupan masyarakat Negara – Negara maju di dunia.
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau negra maka
perlu didalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya
dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah
penduduk. Pertumbuhan penduduuk merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang
mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan
dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk setiap tahunnya.
Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia,
karena masalah ini bukan hanya dihadapi oleh Negara – Negara yang sedang
berkembang, tetapi juga oleh Negara – Negara maju. Oleh sebab itu studi tentang
kependudukan telah menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu – ilmu sosial
yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul “ Peramalan
Jumlah Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011 Dengan Metode
1.2 Rumusan Masalah
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin
banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertenu. Dalam tulisan ini yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kota
Medan pada masa yang akan datang, dan ingin meramalkan berapa persen
pertambahan penduduk setiap tahunnya.
1.3
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan
data jumlah penduduk di Kota Medan dengan jenis kelamin laki – laki dan jenis
kelamin perempuan dari tahun 1998-2008.
1.5 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memeperlihatkan berapa persentase
jumlah perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah
penduduk di Kota Medan tiga (3) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun
1998-2008. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah – masalah
kependudukan yang terjadi di Kota Medan, dengan diketahuinya ramalan
penduduk dari tahun 2009-2011 maka diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi pembaca khususnya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah
1.6 Tinjauan Pustaka
Ida Bagus Mantra, pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa
besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya
angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Rumus untuk
menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan
Eksponensial yaitu: =
Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang
akan terjadi pada masa yang mendatang dengan waktu yang relatif lama,
karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam
peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu
bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu
kumpulan data yang diberikan.
1.7 Metodologi Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis
memperoleh data melalui riset atau pengambilan data di kantor BPS (Badan
Pusat Statistik) yang berlokasi di Jl. Asrama No.179 Medan, Sumatera Utara.
Di dalam riset data, penulis juga menggunakan beberapa metode sebagai
berikut:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau
informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku – buku, referensi
bahan – bahan yang bersifat teoritis yang membantu Tugas akhir ini.
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis melakukan cara dengan
menggunakan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik(BPS).
Data tersedia atau disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang
dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk
angka – angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang
data tersebut.
3. Metode analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan Kota
Medan adalah dengan menggunakan rumus :
=
Dimana :
= Jumlah penduduk pada tahun t
Po
r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu antara Po dan
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir secara garis besarnya dibagi
dalam 6 Bab yang masing – masing bab dibagi atas beberapa sub – sub bab
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjaun pustaka,
metodologi penelitian. Serta sistematika penulisan
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini diijelaskan tentang pengertian – pengertian,
teori – teori kependudukan, dan angka pertumbuhan
penduduk.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TENTANG BPS
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat Badan Pusat Statistika
(BPS)
BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis
data dengan menggunakan metode eksponensial untuk
meramalkan jumlah penduduk Kota Medan sampai tahun
2011.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang pemakaian Exel yang digunakan
dalam analisa dan pengolahan data
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari Tugas Akhirini yang
berisi kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN – PENGERTIAN
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari
bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau karangan – karangan mengenai
rakyat atau penduduk. Donal J. Bogues (dasar – dasar demografi, 1981) memberikan
definisi demografi sebagai berikut:
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik
tentang besar komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan – perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah
keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk
yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi, masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan
kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya sturuktur umur, status
perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga – lembaga
swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, di mana masalah
kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah.
Pure Demografi (Demografi murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau masa
lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di
suatu daerah atau Negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun
sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan
antara variabel dependent.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi
yang fetdiri dari penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah
benua, bangsa dan kesatuan – kesatuan wilayah, sedangkan makro demografi
merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.
2.2 Teori – teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di Negara – Negara
yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua
adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para
ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk
mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor
ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the
principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan
akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian
dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup
memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih
lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada
pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami
kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan
kemiskinan manusia.
2.3 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laki per 100 perempuan. Secara umum
rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:
di mana
k = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagus Mantra, 2004)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :
1. Sex Ratio at birth
Dibeberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki – laki per 100
2. Pola Mortalitas antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan. Jika
kematian laki – laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan . Jika
disuatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki – laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut
lebih banyak penduduk perempuan.
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata – rata pertambahan
penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan
dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk
yaitu :
= Tingkat pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antara dan
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indenesia
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh
Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di Bogor.
Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statiatik.
2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk
statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi
tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah
sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di
Indonesia. Selain dari itu, komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang
dimuat di dalam laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan
Kolonial.
3. Pada bulan September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Voor Statistik ( CKS ) atau kantor statistik yang dipindahkan
ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik
Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Uitvoer en Accijnsen
( IUA ).
1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan
militer.
2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi Shomubu
Chosasitu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Repuplik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai
dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkat
Umum RI).Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai
hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah Belanda
mengaktifkan kembali CKS.
2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950
Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran.
3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44,
lembaga CKS berada di bawah ini dan tanggung jawab Menteri Perekonomian.
Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 desember 1953
Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu disebut sebagai Afdeling
A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai Afdeling B.
4. Dengan kepusuan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian Ekonomi
Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung
sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan Statistik yang
handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisaisi
Biro Pusat Statistika.
2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statistika telah mengalami 4 (empat)
kali perubahan struktur organisasi.
a. Peraturan Pemerintahan Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS
b. Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
c. Peraturan Pemerintahan Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan,
tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
d. Undang – undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.
e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat
Statistik
f. Keputusan Presiden RI Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan
tata kerja BPS
g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
statistik
3. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan
peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat
perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1988 dengan Keputusan Presiden
Nomor 86 Tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata
kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik
a. Visi Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung
sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan teknologi
informasi yang mutakhir.
b. Misi Biro Pusat Statistik
Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik
mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian
dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efesien, peningkatan
kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu
3.1.6 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke dalam
4 pokok, yaitu :
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan sistem informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara
4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86 Tahun 1998),
dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan
perundangan :
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik
2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat statistik
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan statistik
Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam
menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta
mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan
Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :
1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang Statistik
2. Penyelenggaraan statistik dasar
3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik
4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah,
lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.
5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah
masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil
penyelenggara statistik
6. Pembinaan penyelenggaraan Statistik, responden dan penggunaan
Statistik
7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di
dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing.
Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap pimpinan satuan
unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan BPS dalam melaksanakan
tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan
masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi
3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik
Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu
dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu instansi
pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dengan
semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS secara lanjut harus
meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak maupun pengolahan.
3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik
Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro
Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu
oleh bagian tata usaha.
Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
Sedangkan bidang penunjang statistik dibagi menjadi 5 bagian :
1. Bidang Statistik Produksi
2. Bidang Statistik Distribusi
3. Bidang Statistik Pengolahan Data
4. Bidabg Statistik Kependudukan
Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :
a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik
pertanian, industri serta Statistik Kontruksi Pertambangan dan Energi
b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistik demografi dan rumah tangga, statistik Ketenagakerjaan serta
statistic kesejahteraan
c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
Penyediaan Data, Penyusunan sistem dan Program serta Operasi
Pengolahan Data dengan Komputer
d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akuntansi
Penyajian dalam Analisis serta Kegiatan Penerangan Statistik.
3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha
1. Menyusun program tahunan
2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan
teknis dan pelatihan administrasi
4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada
semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi
5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam pengendalian kegiatan
6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala
7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan
3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi
1. Menyusun program tahunan
2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh
pusat di Bidang Statistik Produksi
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan lapangan
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil
pengumpulan data statistik produksi
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
6. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur menyiapkan
pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang
ditetapkan
3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin proyek /
pimpinan bagi proyek statistik
3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan
5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana
sesuai dengan yang telah ditetapkan
6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu
3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama
dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem
pengolahan dengan komputer
3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data
dan operasi pengolahannya
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah
dengan komputer
5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan oleh
atasan.
3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan
1. Menyusun program kerja tahunan bidang kependudukan
2. Melaksanakan statistic demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan
lainnya yang ditentukan
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan lapangan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan
5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik
kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisis data pada dasarnya diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya, kemudian diambil kesimpulan.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian
atau komponen yang lebih kecil agar dapat:
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen
lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhan.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas
dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.
4.2 Model Peramalan
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan
daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis
jumlah penduduk Kota Medan sampai tahun 2011. Model tersebut adalah model
eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
= .
r =
Atau
r =
di mana :
= Jumlah penduduk pada tahun t
= Jumlah penduduk pada tahun dasar
= Tingkat pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antara dan
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin dari Tahun 1998 -2008
Tahun
Penduduk
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1998 944.379 956.688 1.901.067
1999 944.891 957.609 1.902.500
2000 945.847 958.426 1.904.273
2001 960.477 966.043 1.926.520
2002 979.106 984.776 1.963.882
2003 990,216 1.003.39 1.993.602
2004 995,968 1.010.174 2.006.142
2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185
2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288
2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156
PENDUDUK KOTA MEDAN
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Medan
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki Secara Manual
2. analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki dengan Menggunakan
Microsoft Excel
Tabel 4.2. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki
Bilangan Jumlah Persentase
Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah
Logaritma Penduduk (%)
1998 944,379 2.718282
1999 944,891 2.718282 0.000542008 0.0542008
2000 945,847 2.718282 0.001011245 0.1011245
2001 960,477 2.718282 0.015349213 1.5349213
2002 979,106 2.718282 0.019209873 1.9209873
2003 990.216 2.718282 0.01128319 1.1283190
2004 995.968 2.718282 0.005792027 0.5792027
2005 1.012.040 2.718282 0.016008245 1.6008245
2006 1.027.607 2.718282 0.015264701 1.5264701
2007 1.034.696 2.718282 0.006874865 0.6874865
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Laki-laki
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
84
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan dengan Menggunakan
Microsof Excel
Tabel 4.3. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
Bilangan Jumlah Persentase
Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah
Logaritma Penduduk (%)
1998 956.688 2.718282
1999 957.609 2.718282 0.000962233 0.0962233
2000 958.426 2.718282 0.000852803 0.0852803
2001 966.043 2.718282 0.007915991 0.7915991
2002 984.776 2.718282 0.019205856 1.9205856
2003 1.003.39 2.718282 0.018721354 1.8721354
2004 1.010.174 2.718282 0.006742312 0.6742312
2005 1.024.145 2.718282 0.013735524 1.3735524
2006 1.039.681 2.718282 0.015055816 1.5055816
2007 1.048.460 2.718282 0.008408485 0.8408485
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan jumlah Penduduk Perempuan
4.Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan
Perempuan Secara Manual
5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan
Perempuan dengan Menggunakan Microsof Exce
Tabel 4.4. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan
Perempuan
Bilangan Jumlah Persentase
Tahun Penduduk pokok Penduduk Perubahan Jumlah
Logaritma Penduduk (%)
1998 1.901.067 2.718282
1999 1.902.500 2.718282 0.000753503 0.0753503
2000 1.904.273 2.718282 0.000931498 0.0931498
2001 1.926.520 2.718282 0.011614957 1.1614957
2002 1.963.882 2.718282 0.019207859 1.9207859
2003 1.993.602 2.718282 0.015019925 1.5019925
2004 2.006.142 2.718282 0.006270421 0.6270421
2005 2.036.185 2.718282 0.014864483 1.4864483
2006 2.067.288 2.718282 0.015159643 1.5159643
2007 2.083.156 2.718282 0.007646448 0.7646448
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki – laki, Perempuan, dan
Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki – laki dan Penduduk Perempuan
Tahun Jumlah Penduduk
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan ( r ) jumlah penduduk
perempuan mengalami peurunan pada tahun 2003 – 2004. Berkurangnya pertumbuhan
penduduk laki – laki dan perempuan di kota Medan ada kemungkinan dikarenakan
oleh imigrasi, mortalitas, yang terjadi dan fasilitas dari kesehatan yang kurang
memadai.
Dari perubahan angka – angka tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya jumlah penduduk di kota Medan selalu berubah terkadang jumlahnya
mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana ( KB ) yang telah
disarankan pemerintah, di mana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha
menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor – faktor lain adalah perpindahan
penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya sementara waktu.
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk
a. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki – laki
= = = 0,959
b. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
= = = 1,048
c. Rata – rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki – laki dan Perempuan
= = = 1,006
Dari rata – rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas di harapkan
perubahan penduduk yaitu : < 1,006
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata – rata perubahan persentase
penduduk kota Medan, maka dapat diramalkan jumlah penduduk kota Medan 3 Tahun
mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial
yaitu : .
1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki Kota Medan Secara Manual.
.
= 1.039.707 .
.
= 1.039.707 .
= 1.039.707.
= 1.059.841
.
= 1.039.707 .
= 1.039.707.
Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki Tahun 2009 - 2011
2005 1.021.040 2,718282 0,00959
2006 1.027.607 2,718282 0,00959
2007 1.034.696 2,718282 0,00959
2008 1.039.707 2,718282 0,00959
2009 1.049.726 2,718282 0,00959
2010 1.059.841 2,718282 0,00959
2011 1.070.054 2,718282 0,00959
2. Ramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Secara Manual
.
= 1.062.398 .
= 1.073.590
= 1.062.398 .
Tabel 4.7 Rmalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2009 – 2011
Tahun penduduk e r
2003 1.003.386 2,718282 0,01048
2004 1.010.174 2,718282 0.01048
2005 1.024.145 2,718282 0.01048
2006 1.039.681 2,718282 0,01048
2007 1.040.460 2,718282 0,01048
2008 1.062.398 2,718282 0,01048
2009 1.073.590 2,718282 0,01048
2010 1.084.901 2,718282 0,01048
3. Ramalan Jumlah Penduduk Laki – laki dan Perempuan Kota Medan
Secara Manual
.
= 2.102.105 .
= 2.123.359
.
= 2.102.105.
= . 2.102.105 .
= 2.144.828
.
= 2.102.105.
= 2.102.105 .
= 2.166.514
Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan Perempuan
Tahun 2009 - 2011
Tahun penduduk e r
1998 1.901.067 2,718282 0,01006
1999 1.902.500 2,718282 0,01006
2000 1.904.273 2,718282 0,01006
2001 1.926.520 2,718282 0,01006
2002 1.963.882 2,718282 0,01006
2003 1.993.602 2,718282 0,01006
2004 2.006.142 2,718282 0,01006
2005 2.036.185 2,718282 0,01006
2006 2.067.288 2,718282 0,01006
2007 2.083.156 2,718282 0,01006
2008 2.102.105 2,718282 0,01006
2009 2.123.359 2,718282 0,01006
2010 2.144.828 2,718282 0,01006
2011 2.166.514 2,718282 0,01006
Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kota Medan
Tabel 4.9 Hasil Ramalan ( perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Medan
Tahun 2009- 2011
Tahun Jumlah Penduduk
Laki - laki
Jumlah Penduduk
Perempuan
Jumlah Penduduk
Laki – laki dan
Perempuan
2009 1.049.726 1.073.590 2.123.359
2010 1.059.841 1.084.901 2.144.828
2011 1.007.054 1.096.330 2.166.514
Dari tabel 4.9 dapat diketahui ramalan penduduk tahun 2011 mendatang
adalah sebesar 2.166.514 jiwa, dengan jumlah penduduk laki – laki sebesar 1.070.054
jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 1.096.330 jiwa. Jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada tahun – tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada
tahun 2011 yang akan datang jumlah penduduk kota Medan akan mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran tinggi, dan juga
semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kota Medan dan
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap Implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam
bahasa programan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertulis.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan
penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai
manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk
memanipulasi teks computer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara
maksimal harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah –
langkah berikut ini :
1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu
program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari
Windows.
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel
Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel.
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom
berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan
terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan
dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan
angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen
yang memiliki fungsi tersendiri.
5.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan
atau pengetikan data ke dalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni
menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada
menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard,
diperlukan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.
2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi
atau mengakhirinya, sedangkan alternatife kedua dalam mengisi data
adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan
alternative ini, akan memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik
pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun
langkah – langkah yang diperlukn adalah :
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik
2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog
chart tipe.
5.3 Gambar Tampilan Kotak Dialog Chart tipe
3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog
chart source data akan tampil.
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorotatau dan klik
radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan
tampil kotak dialog chart options.
5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka
6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian
klik finish. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar
kerja yang dipilih.
Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Data
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk kota Medan
tahun 1998 – 2008, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari
persentase perubahan jumlah penduduk laki – laki, persentase perubahan
jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk
secara keseluruhan ( laki- laki dan perempuan ), sehingga dapat diramalkan
jumlah penduduk di kota Medan 3 tahun mendatang.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui
rata – rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki – laki sebesar
0,959 % setiap tahun, dan rata – rata ( r ) perubahan persentase jumlah
penduduk perempuan sebesar 1,048 %, serta rata – rata ( r ) peerubahan
persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah sebesar 1,006 %
per tahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin
laki – laki pada tahun 2011 sebesar 1.070.054 jiwa, jenis kelamin
perempuan sebesar 1.096.330 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin
laki – laki dan perempuan ) sebesar 2.166.514 jiwa.
4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan
jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih
banyak daripada jumlah penduduk laki – laki dan dari hasil ramalan
penduduk dari tahun 2009 – 2011 di Kota Medan, dapat dilihat bahwa
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
penduduk di Kota Medan yaitu sebagai berikut :
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada
tahun – tahun menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi,
misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan
berkesinambungan kepada masyarakat.
2. Pemerintah harus benar – benar memperhatikan faktor – faktor apa saja
yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kota
Medan setiap tahunnya.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang bewawasan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Assauari, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
FEUI. 1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi