KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 1
7.1 Ar ahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasur uan
Rencana Tat a Ruang Wilayah (RTRW ) Kabupat en/ Kota yang ditetapkan oleh
Peratur an Daerah Kabupaten/ Kota merupakan dokumen yang wajib disusun oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tent ang
Penataan Ruang.
Untuk menyusun dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Kar ya, beberapa yang perlu
diperhatikan dari RTRW Kabupaten/ Kota adalah sebagai ber ikut:
A. Penetapan Kawasan St rategis Kot a Pasuruan (KSK) yang didasari sudut
kepentingan:
Ekonomi
Kawasan str ategis dari sudut kepentingan ekonomi yang dikembangkan
di Kota Pasuruan merupakan Kawasan Strat egis Ekonomi Terpadu yang
dikembangkan di wilayah utara yang meliputi Kelurahan Ngemplakrejo,
Tambaan, Panggungrejo, Mayangan dan Tr ajeng. Adapun penjabaran untuk
masing-masing lokasi pengembangan kawasan ini antar a lain :
1. Industri Logam di Kelurahan Mayangan dan Trajeng
2. Perikanan di Kelur ahan Tambaan, Panggungr ejo, dan Ngemplakrejo;
3. Pariwisata Marina di Kelurahan Panggungrejo
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.1 Kaw asan Strategis Aspek Ekonomi di
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 3
Sosial Budaya
Kaw asan str ategis dar i sudut kepentingan sosial dan budaya adalah
kaw asan yang didalamnya ber lokasi ar tefak yang memiliki potensi untuk
mengkonser vasi nilai -nilai sosial budaya, lebih tepatnya yang ber kenaan
dengan sejar ah dan kear ifan lokal Kota Pasur uan. Mengingat potensi yang
dimilikinya, maka keber adaan ar tefak -ar tefak ter sebut per lu dijaga
kelestar iaanya; yang antar a lain dilaksanakanmelalui penetapan lokasi
(ar tefak) sebagai kaw asan str ategis sosial budaya.
Ar tefak sebagaimana dimaksud di atas, ter manisfestasi melalui
keber adaan gedung dan bangunan kuno yang menyimpan jejak per jalanan
sejar ah Kota Pasur uan beser ta nilai kear ifan lokalnya. Kaw asan str ategis aspek
sosial budaya yang ada di Kota Pasur uan saat ini mer upakan kaw asan
peninggalan sejar ah, cagar budaya dan tempat sosialiasi keagamaan. Ber ikut
ini daftar gedung dan bangunan kuno yang lokasinya ditetapkan sebagai
kaw asan str ategis sosial budaya:
Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan, selatan
Stadion Untung Suropati;
Masjid Agung Al-Anwar dan kompleks bangunan disekitarnya, yang
terdiri atas makam KH Abdul Hamid, makam Mbah Surga-Surgi dan
Langgar Gede;
Kompleks perkantor an dan perumahan P3GI serta beberapa bangunan
yang terletak di Jalan Pahlawan, Jalan Veteran dan Jalan Wahidin Sudiro
Husodo;
Klenteng Tjoe Tik Kiong dan beber apa rumah tinggal kawasan Pecinan
dan yang terletak di Jalan Lombok, Jalan Belitung dan Jalan Hasanudin; Gereja St. Antonius Padova, Gereja Bethel Pantekosta Indonesia dan
beberapa gedung di sepanjang Jalan Balaikot a;
Beberapa bangunan dan gedung di sepanjang jalan Sukarno-Hatta, Jalan
Hasanudin, dan Jalan Pahlawan: dan
Kompleks Makam dan petilasan Untung Sur opati, tepatnya di daer ah
Mancilan.
Untuk lebih jelasnya, per hatikan peta 7.2 Kaw asan Str ategis Aspek Sosial
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 5
B. Ar ahan Pengembangan Pola Ruang Dan Str uktur Ruang
Ar ahan pengembangan pola r uang :
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budi daya Kawasan Lindung
Ber dasar kan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan r uang,
kaw asan lindung adalah kaw asan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
melindungi kelestar ian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam,
sumber daya buatan dan nilai sejar ah ser ta sum ber bangsa guna kepentingan
pembangunan ber kelanjutan. Secar a umum tujuan per encanaan kaw asan
lindung adalah mencegah timbulnya ber bagai ker usakan fungsi lingkungan
hidup ser ta mengamankan dar i kemungkinan ter jadinya inter vensi penggunaan
lahan ke bukan kaw asan lindung.
1. Kawasan Per lindungan Setempat
Kaw asan per lindungan setempat yang ter dapat di Kota Pasur uan meliputi
kaw asan sempadan Pantai, sempadan Sungai, kaw asan per lindungan Jalur SUTT
ser ta kaw asan sempadan r el ker eta api.
i. Sempadan Pant ai
Untuk pantai utar a dengan kar akter istik pantai yang cukup landai
cender ung memiliki abr asi yang cukup tinggi. Untuk itu penentuan besar nya
sempadannya har us ditetapkan ber dasar kan ker entanan ter sebut. Diper lukan
upaya penanaman bakau di w ilayah pantai utar a untu k meminimalkan abr asi
pantai dan mencegah intr usi air laut ke dar atan.
Kaw asan per lindungan sempadan pantai di Kota Pasur uan ter letak di
bagian utar a Kota Pasur uan yang ber batasan dengan laut yaitu ber ada di 7
kelur ahan dengan luas keselur uhan Ha dengan r i ncian tiap kecamatan sebagai
ber ikut:
Kecamatan Gadingr ejo meliput i Kelur ahan Gadingr ejo dan Tambaan seluas 13,48 Ha.
Kecamatan Pur w or ejo meliputi Kelur ahan Ngemplakr ejo seluas 11,25 Ha.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 6
Rencana
Pada kaw asan lindung sempadan pantai ini ter dapat fungsi budidaya seper ti per ikanan,
per mukiman dan tambak. Guna menjaga kaw asan sekitar pantai dar i ker usakan
lingkungan dan ker usakan ekosistem pantai, maka per lu adanya per lindungan ter hadap
sempadan pantai untuk melindungi pantai dar i kegiatan yang menganggu kelestar ian
fungsi pantai dan juga untuk mengantisipasi gelombang pasang. Pengembangan kaw asan
sempadan pantai didukung dengan adanya t anah olor an ke ar ah utar a seluas – 200 Ha
yang dir encanakan akan ditanami tanaman bakau oleh pemer intah kota.
Tar get
Tar get r encana luasan sempadan pantai yaitu sebagai ber ikut :
Kecamatan Gadingr ejo meliputi Kelur ahan Gadingr ejo dan Tambaan seluas 60 Ha.
Kecamatan Pur w or ejo meliputi Kelur ahan Ngemplakr ejo seluas 35 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul meliputi Kelur ahan Panggungr ejo, Mandar anr ejo, Kepel dan
Blandongan seluas 250 Ha.
Ar ahan
Ar ahan pengelolaan sempadan pantai Kota Pasur uan, antar a lain:
Memper tahankan fungsi sempadan pantai dan mengendalikan per kembangannya;
Mengembalikan fungsi sempadan pantai yang telah ber ubah
menjadi kaw asan ter bangun secar a ber tahap;
Memanfaatkan kaw asan sempadan pantai untuk hutan bakau dan w isata pantai.
Untuk lebih jelasnya, per hatikan peta 7.3 Rencana Kaw asan Lindung Sempadan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 8
ii. Sempadan Sungai
Kaw asan sempadan sungai adalah kaw asan sepanjang kanan-kir i sungai,
ter masuk sungai buatan/ kanal/ salur an ir igasi pr imer yang mempunyai manfaat
penting untuk melestar ikan fungsi sungai. Per lindungan ter hadap sempadan
sungai dilakukan untuk pelindungi sungai dar i kegiatan manusia yang dapat
mengganggu dan mer usak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar
sungai ser ta mengamankan alir an sungai.
Kaw asan Sempadan Sungai di Kota Pasur uan adalah kaw asan sepanjang kir i
kanan sungai, ter masuk sungai buat an/ kanal/ salur an ir igasi yang mempunyai
fungsi penting untuk memper tahankan kelestar ian bentuk dan fungsi sungai.
Dimana sungai utama di Kota Pasur uan meliputi Sungai Welang, Petung dan
Gembong.
Walaupun diar ahkan unt uk r uang ter buka hijau, beber apa lokasi sempadan
sungai masih digunakan sebagai kaw asan ter bangun misalnya untuk r umah atau
w ar ung. Sempadan sungai di Kota Pasur uan ter sebar di selur uh kelur ahan di
Kota Pasur uan seluas 42,33 Ha dengan r incian : Kecamatan Gadingrejo seluas 10,58 Ha. Kecamatan Purworejo seluas 16,93 Ha. Kecamatan Bugul Kidul seluas 14,81 Ha.
Ar ahan
Sempadan sungai pada Sungai Petung, Gembong dan Welang diar ahkan untuk
dimanfaatkan sebagai r uang ter buka hijau sehingga tidak ter kesan kumuh sekaligus
untuk pengendalian penggunaan lahan pada kaw asan konser vasi sempadan sungai.
Namun, khusus pada kaw asan sempadan sungai di sekitar kaw asan Pelabuhan Pasur uan,
diper bolehkan dilakukan pengembangan kaw asan sebagai lahan ter bangun untuk
mendukung fungsi pelabuhan dan Pangkalan Pendar at an Ikan (PPI) yang akan
dikembangkan di kaw asan ter sebut. Adapun r encana sempadan sungai di Kota Pasur uan
seluas 73,05 Ha dengan r incian.
Kecamatan Gadingr ejo seluas 18,26 Ha. Kecamatan Pur w or ejo seluas 29,22 Ha. Kecamatan Bugul Kidul seluas 25,57 Ha
Untuk lebih jelasnya per hatikan Peta 7.4 Rencana Kaw asan Lindung Sempadan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 10
iii. Sempadan Jalur Rel Ker et a Api Kondisi Eksisting
Luas kaw asan lindung sempadan jalur Rel KA di Kota Pasur uan adalah 5,7 Ha,
dimana lebar sempadan eksisting kir a-kir a 4 meter dengan satu belokan ber upa lengkung
luar . Rincian luasan sempadan r el KA eksisting yaitu sebagai ber ikut:
Kecamatan Gadingr ejo meliputi Kelur ahan Kar angketug,
Gadingr ejo, Kar anganyar dan Tr ajeng seluas 1,71 Ha.
Kecamatan Pur w or ejo meliputi Kelur ahan Mayangan seluas 0,57 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul meliput i Kelur ahan Mandar anr ejo, Bugullor , Tapaan, Kepel dan
Blandongan seluas 3,42 Ha
Rencana
Ar ahan pengembangan sempadan r el KA di Kota Pasur uan yaitu selebar 10 meter
di kanan dan 10 meter di kir i r el. Ber ikut mer upakan luasan sempadan r el untuk
mencapai kondisi ideal:
Kecamatan Gadingr ejo meliputi Kelur ahan Kar angketug, Gadingr ejo,
Kar anganyar dan Tr ajeng seluas 4,27 Ha.
Kecamatan Pur w or ejo meliputi Kelur ahan Mayangan seluas 1,42 Ha. Kecamatan Bugul Kidul meliputi Kelur ahan Mandar anr ejo, Bugullor ,
Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 8,55 Ha.
Pengendalian kaw asan sempadan r el ker eta api dapat dil akukan dengan langkah
ber ikut ini :
Pember ian papan per ingatan lar angan melakukan aktivitas kegiatan
pada jar ak 20 meter dar i tengah r el (10 meter kir i dan 10 meter kanan)
di sepanjang r el.
Untuk kaw asan sempadan yang telah ter dapat bangunan dibatasi
per kembangannya.
Untuk lebih jelasnya, ar ahan kaw asan lindung sempadan r el ker eta api di Kota
Pasur uan dapat dilihat pada Peta 7.5 Rencana Kaw asan Lindung Sempadan Rel KA di
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 12
iv. Sempadan Jalur SUTT
Sempadan jalur SUTT di Kota Pasur uan melew ati 3 kelur ahan yaitu Kelur ahan
Pohjentr ek, Tembokr ejo dan Sekar gadung. Luas sempadan SUTT di Kota Pasur uan adalah
5,18 Ha, dengan r incian sebesar 3,63 Ha untuk Kelur ahan Pohjentr ek dan Tembokr ejo,
ser ta 1,55 Ha untuk Kelur ahan Sekar gadung.
Dalam pengembangannya, tidak dir encanakan adanya penambahan tow er SUTT
di Kota Pasur uan, sehingga untuk 20 tahun ke depan luas sempadan SUTT masih r elatif
sama. Pengendalian kaw asan sempadan SUTT ini dapat dilakukan dengan langkah
sebagai ber ikut ;
Pember ian papan per ingatan lar angan melakukan aktivitas kegiatan di
baw ah jar ingan pada jar ak minimal 25 meter dar i gar is tengah tiang
SUTT dan tinggi maksimal 20 meter .
Untuk kaw asan sempadan yang telah ter dapat bangunan dibatasi
per kembangannya baik ver tikal maupun hor isontal.
Pembatasan zona konser vasi (dikaitkan dengan ketetapan konser vasi). Pengembangan jalur hijau sebagai buffer ar ea semp adan SUTT.
Pengendalian disinsentif ter hadap penggunaan r uang disekitar
sempadan SUTT.
Pengaw asan ter hadap per kembangan penggunaan r uang disekitar
sempadan SUTT.
Untuk lebih jelasnya mengenai ar ahan kaw asan lindung sempada SUTT dapat
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 14
2. Kawasan Cagar Budaya
Kaw asan cagar budaya yang ada di Kota Pasur uan mer upakan tempat sekitar
bangunan ber nilai budaya tinggi ber upa bangunan kolonial peninggalan Belanda ataupun
tempat yang memiliki nilai histor is ter sendir i, antar a lain :
Kompleks Makam Mbah Slagah yang ter letak di Jalan Pahlaw an, selatan Stadion Untung Sur opati;
Langgar Gede, Makam KH. Abdul Hamid yang ber lokasi di kompleks
pemakaman Masjid Agung Al -Anw ar ;
Kompleks Gedung P3GI yang ter letak di Jalan Pahlaw an;
Gedung r umah tinggal kaw asan Pecinan dan Klenteng Tjoe Tik Kiong di
Jalan Lombok, Jalan Belitung dan jalan Hassanudin;
Kaw asan ger eja dengan t etenger yang ter dir i dar i Ger eja St. Antonius Padova dan Ger eja Bethel; ser ta gedung-gedung kuno yang ter letak di
sepanjang Jalan Balaikota;
Gedung-gedung Kuno Ber sejar ah yang ber lokasi di Jalan Hasanudin,
Jalan Soekar no-Hatta, dan Jalan Pahlaw an; dan Makam dan petilasan Untung Sur opati.
Per lindungan ter hadap kaw asan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dilakukan
untuk melindungi kekayaan budaya bangsa ber upa peninggalan- peninggalan sejar ah,
bangunan ar keologi dan monumen nasional, dan ker agaman bentuk geologi, yang
ber guna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dar i ancaman kepunahan yang
disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia. Adapun ar ahan pengembangan dan
pengelolaan kaw asan cagae budaya dengan ur aian ber ikut :
Pengembangan jalur khusus untuk w isata yang menghubungkan ant ar
kaw asan cagar budaya;
Revitalisasi cagar budaya yang mengalami penur unan fungsi dan kondisi
bangunannya;
Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 7.7 Rencana Kaw asan Lindung Cagar Budaya
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 15
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 16
3. Kawasan Rawan Bencana
Kaw asan r aw an bencana banjir di Kota Pasur uan adalah kaw asan yang ber ada di
sekitar Sungai Gembong, Petung dan Welang. Apalagi ber dasar kan isu yang ber kembang
saat ini menyatakan bahw a bencana banjir akan ter jadi setiap tahunan (bencana banjir
tahunan).
Ar ahan
Adapun ar ahan r encana bagi kaw asan r aw an banjir di Kota Pasur uan yaitu :
Pelebar an dan nor malisasi Sungai Gembong, Sungai Petung dan
Sungai Welang;
Penguatan t anggul sungai, disekitar Sungai Gembong; Pembangunan kolam r et ensi;
Revitalisasi dr ainase per kotaan.
Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 7.8 Rencana Kaw asan Raw an Bencana di
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 18
Kawasan Budi daya
Rencana pengembangan kaw asan budidaya di Kota Pasur uan disesuaikan dengan
konsep r encana yang telah ditetapkan sebelumnya. Ar ahan r encana juga
memper timbangkan kaw asan budidaya dar i segi kondisi eksisting dan ar ahan r encana
RTRW Kota Pasur uan sebelumnya, sehingga ditetapkan bahw a r encana pengembangan
kaw asan budidaya adalah sebagai ber ikut:
1) Kawasan Per umahan
Pengembangan kaw asan per umahan meliputi
a. Pengembangan perumahan vertikal berupa rumah susun sewa (Rusunawa) di
Kelurahan Tambaan, Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan
Petahunan dan Kelur ahan Karangket ug
b. Penataan kawasan per umahan yang ada di Kelurahan Blandongan dan
Kelurahan Kepel
c. Perumahan kepadatan r endah diarahkan pada perumahan sederhana (RSS) di
Kelurahan Bugul Kidul, Kelurahan Bakalan dan Kelurahan Sekargadung;
d. Perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian bar at dan selatan;
e. Perumahan kepadat an tinggi diarahkan pada bagian utara
f. Penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan
Mandaranrejo, Kelurahan Ngemplakrejo, Kelurahan Tambaan dan Kelurahan
Gadingrejo
g. Pengembangan perumahan yang menyediakan ruang t erbuka di seluruh wilayah
kota
h. Pengembangan t aman pada masing-masing unit lingkungan, taman sub pusat
pelayanan kota, dan
i. Pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif di setiap
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 19 Tabel 7. 1 Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan
No KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT) 2016 2021 2026 2031 2016 2021 2026 2031 KECAMATAN GADINGREJO
75580 83371 91162 98953 18895 20842 22792 24740 KECAMATAN PURWOREJO
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 20
No KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT) 2016 2021 2026 2031 2016 2021 2026 2031 9 Kandangsapi 2901 1390 4242 5453 725 348 1061 1363
10 Bugullor 7788 8128 8468 8808 1947 2032 2117 2202 11 Tapaan 3269 3595 3921 4247 817 899 980 1062
12 Mandar anr ejo 6305 7254 8203 9152 1576 1813 2051 2288
13 Panggungr ejo 3567 3947 4327 4707 892 987 1082 1177
Jumlah 69012 72047 88205 99187 17254 18014 22053 24798 TOTAL 78884 83248 100735 113046 19722 20814 25186 28263
Tabel 7. 2 Rencana Penambahan Perumahan di Kota Pasuruan
No KELURAHAN EKSISTING KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT) PENAMBAHAN PERUMAHAN (UNIT) 2016 2021 2026 2031 2016 2021 2026 2031 KECAMATAN GADINGREJO
16415 18895 20842 22792 24740 2486 4431 6378 8324 KECAMATAN PURWOREJO
16303 17817 19079 20337 21597 1515 2774 4035 5296 KECAMATAN BUGULKIDUL
1 Sekar gadung 1227 1431 1601 1771 1941 204 374 544 714
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 21
No KELURAHAN EKSISTING
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT) PENAMBAHAN PERUMAHAN (UNIT) 2016 2021 2026 2031 2016 2021 2026 2031 4 Blandongan 917 1093 1240 1386 1533 176 322 469 615
5 Kepel 840 937 1018 1098 1179 97 178 258 339
6 Bugulkidul 2185 2575 2900 3225 3550 390 715 1040 1365
7 Pet amanan 1122 1413 677 2131 2701 291 -445 1009 1579
8 Pekuncen 741 875 986 1097 1209 134 245 356 467
9 Kandangsapi 572 725 348 1061 1363 153 -225 488 791
10 Bugullor 1845 1947 2032 2117 2202 102 187 272 357
11 Tapaan 720 817 899 980 1062 98 179 261 342
12 M andaranrejo 1291 1576 1813 2051 2288 285 522 759 996
13 Panggungrejo 778 892 987 1082 1177 114 209 304 399
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 22
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 24
Kedepan per umahan dan per mukiman di Kota Pasur uan dikembangkan dengan
pr insip Per mukiman yang Ber w aw asan Lingkungan. Pengembangan per mukiman dengan
pola ini antar a lain adalah dengan menggembangkan ;
Pola pembangunan dengan KDB (Koefisein Dasar Bangunan) yang masih
mencadangkan r uang ter buka di tiap per sil per mukiman. Sesuai r encana yang
dijabar kan detail di sub bab ber ikutnya adalah ber kisar antar a 60 – 80 %. Pengembangan taman ditiap unit lingkungan, taman Bagian Wilayah Kot a
(BWK), taman kota, dsb. Pendetailan ada di sub bab RTH.
Pengembangan sumur–sumur r esapan individu dan kolektif, di setiap
pengembangan lahan ter bangun.
Pada dasar nya per kembangan kaw asan per mukiman di Kota Pasur uan
dipengar uhi kebutuhan masyar akat yang disesuaikan dengan kemampuan sosial
ekonomi yang nantinya ber pengar uh pada daya beli masyar akat ter hadap r umah.
Pengembangan kaw asan per mukiman di dasar i oleh 3 klasifikasi, antar a lain: Per mukiman kepadatan r endah (< 20 unit/ Ha),
Per mukiman kepadatan sedang ant ar a (21-39 unit/ Ha), Per mukiman kepadatan t inggi (> 40 unit/ Ha).
Ar ahan Pengembangan
Adapun ar ahan pengembangan per mukiman di Kota Pasur uan ber dasar kan
klasifikasi kepadatannya yaitu:
Per mukiman kepadatan r endah.
Per mukiman dengan kepadatan r endah dir encanakan pada SPK bagian timur .
Hal ini dikar enakan lahan ter bangun pada SPK ter sebut masih r elatif kecil
dibandingkan dengan SPK lainnya. Selain itu juga distr ibusi penduduk
eksisting SPK bagian timur memiliki tingkat kepadatan penduduk ter endah.
Ar ahan pengembangan per mukiman dengan kepadatan r endah yaitu
pengembangan per umahan seder hana (RSS) yang diar ahkan pada SPK bagian
Timur yaitu Kelur ahan Bugul Kidul dan Kelur ahan Bakalan. Per mukiman kepadatan sedang.
Per mukiman dengan kepadatan sedang diar ahkan pada SPK bagian Bar at dan
SPK bagian Selatan. Hal ini dikar enakan pada SPK bagian Bar at diar ahkan pada
kegiatan industr i sehingga nantinya, dir encanakan pula per mukiman bagi par a
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 25
memungkinkan untuk pengembangan kaw asan per mukiman. Per mukiman kepadatan t inggi.
Per mukiman dengan kepadatan tinggi ter sebar pada kaw asan PPK dan SPK
bagian Utar a. Hal ini dikar enakan PPK ditetapkan sebagai CBD dan Civic Centr e
yang dilengkapi dengan sar ana dan pr asar ana sehingga per tumbuhan
penduduk dan per umahan ter tinggi ter pusat w ilayah ini. Per kembangan yang
ter jadi pada SPK bagian Utar a sebagai kaw asan industr i dan pelabuhan
menyebabkan konsentr asi kegiatan di w ilayah ini. Per encanaan per mukiman
hingga tahun 2031, PPK dan SPK bagian Utar a ditetapkan sebagai
kaw asan per mukiman dengan kepadatan tinggi. Adapun ar ahan
pengembangan pada kaw asan per mukiman pada PPK dan SPK bagian Utar a
yaitu dengan menetapkan per tumbuhan per umahan kear ah ver tikal sehingga
mampu memper tahankan keber adaan RTH dan efisiensi lahan. Khususnya
pada SPK bagian Utar a dikembangkan r umah susun sehingga men gur angi
kepadatan per umahan yang pada saat ini ter lihat kumuh.
Pengembangan kawasan per umahan meliputi:
pengembangan per umahan ver tikal ber upa r umah susun sew a (Rusunaw a) di
Kelur ahan Tambaan,Kelur ahan Tembokr ejo, Kelur ahan Gadingr ejo, Kelur ahan
Petahunan dan Kelur ahan Kar angket ug
penataan kaw asan per umahan yang ada di Kelur ahan Blandongan dan
Kelur ahan Kepel
per umahan kepadatan r endah diar ahkan pada per umahan seder hana (RSS) di
Kelur ahan Bugul Kidul,Kelur ahan Bakalan dan Kelur ahan Sekar gadung per umahan kepadatan sedang diar ahkan pada bagian bar at dan selatan per umahan kepadatan tinggi diar ahkan pada bagian utar a
penataan kembali per umahan kumuh di Kelur ahan Panggungr ejo, Kelur ahan
Mandar anr ejo, Kelur ahanNgemplakr ejo, Kelur ahan Tambaan dan Kelur ahan
Gadingr ejo
pengembangan per umahan yang menyediakan r uang ter buka di selur uh
w ilayah kota
pengembangan taman pada masing-masing unit lingkungan, taman sub pusat
pelayanan kota, dan
pengembangan sumur–sumur r esapan individu dan kolektif di setiap
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 27
C. Ar ahan pengembangan pola r uang ter kait bidang Cipta Kar ya seper ti
pengembangan RTH.
Ber dasar kan UU No. 26 Tahun 2007, r uang ter buka hijau kota per lu
diper tahankan keber adaannya unt uk mendukung penyediaan RTH Kota
sebesar 30 % dar i luas w ilayah Kota dengan RTH Publik sebesar 20 % dan RTH
Pr ivat sebesar 10 %.
Kondisi Eksisting
Ruang ter buka hijau di Kota Pasur uan saat ini belum dapat dikatakan
memenuhi syar at pemenuhan RTH per kotaan, yaitu seluas 732 Ha at au 20,01
% dar i luas w ilayah Kota Pasur uan. Dar i pr osentase ter sebut, luas RTH pr ivat
yang ter dir i atas pekar angan bangunan dan tegalan hanya sebesar 6,45%,
sedangkan sisanya mer upakan RTH publik yang ter dir i atas taman, jalur hijau
dan RTH fungsi ter tentu seper ti kaw asan sempadan. Dar i kondisi eksisting
ter sebut, dapat dikatakan bahw a per encanaan yang akan dilakukan untuk RTH
yaitu peningkatan kualitas maupun kuantitas RTH di Kota Pasur uan, ter utama
RTH pr ivat.
Taman kota di Kota Pasur uan ter dir i atas taman alun-alun, taman kota, taman
sar inah, taman ABRI, taman bat as kota Kar angketug, taman batas kota
Blandongan, taman slagah dan taman tugu adipur a. Taman -taman ini ber upa
taman aktif maupun taman pasif, yang keber adaannya har us diper tahankan.
Jalur hijau jalan di Kota Pasur uan ter dapat pada selur uh r uas jalan yang ada di
Kota Pasur uan, ter masuk median jalan. Jalur hijau jalan yang dikategor ikan
RTH meliputi bahu jalan, pohon-pohon besar , tanaman dalam pot, hingga
semak dan r er umputan. Adapun r uang pejalan kaki atau pedestr ian ter utama
ter dapat di jalan ar ter i dan kolektor Kota Pasur uan.
Rencana
Pr ior itas pengembangan RTH adalah penambahan jumlah RTH pr ivat agar
dapat mencapai 10% dar i luas kota. Penambahan RTH pr ivat dapat dilakukan
Pemer intah Kota Pasur uan dengan memper ketat izin lokasi, ter utama
mengenai KDB pembangunan per umahan-per umahan bar u. Selain itu RTH
pr ivat yang telah ada saat ini sebisa mungkin untuk diper tahankan
keber adaannya, salah satunya melalui pemelihar aan r utin.
Untuk RTH publik yang ber upa taman RT, RW dan kelur ahan dilakukan
pengoptimalan fungsi mengingat RTH ini ter golong dalam t aman aktif, melalui
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 28
hijau yang ada di jalan-jalan utama Kota Pasur uan seper ti pada Jalan Pahlaw an,
Panglima Sudir man, Soekar no-Hatta dan Veter an difungsikan sebagai RTH
yang mempunyai fungsi utama sebagai par u-par u kota (mengur angi polusi
udar a dan suar a) dan juga sebagai estetika dengan member i tanaman ber upa
tanaman peneduh dan pot bunga.
Pengembangan RTH di Kota Pasur uan dir encanakan dibangun di tanah
bengkok pemer intah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan
milik masyar akat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun
menjadi RTH. Pr ior itas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamat an dan
hutan kota, yang dalam w aktu dekat dir encanakan pada beber apa bengkok
antar a lain di Kelur ahan Sekar gadung, Pur ut r ejo, Petamanan, dan Tambaan.
Selain itu, bengkok milik pemer intah kota yang memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi RTH yaitu yang ber ada di Kelur ahan Gadingr ejo,
Pekuncen, Bukir , Kr ampyangan, Kar angketug dan Tr ajeng
Untuk lebih jelasnya mengenai ar ahan pengembangan RTH di Kota Pasur uan
dapat dilihat pada Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Pr oyeksi Rencana RTH Kot a
Pasur uan, Tabel 7.5 Pr osentase Rencana Ruang Ter buka Hijau Pr ivat Kot a
Pasur uan, Tabel 7.6 Pr osentase Rencana Ruang Ter buka Hijau Publik Kot a
Pasur uan danPeta 7.10 Rencana Pengembangan Ruang Ter buka Hijau di
baw ah.
Tabel 7. 4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan
No Kecamatan Luas ( m2)
Ruang Terbuk a Hijau
Eksisting Rencana
Luas ( m2) % Luas ( m2) %
1 Gadingr ejo 10530000 1014942 2,78 1845149 5,04
2 Pur w or ejo 8390000 1204254 3,29 1818619 4,97
3 Bugulkidul 17660000 2741457 7,49 4255261 11,63
Total RTH Publik 4960653 13,56 7919029 21,65
RTH Privat 2359090 6,45 3790131 10,36
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 29 Tabel 7. 5 Pr osentase Rencana RTH Pr ivat Kota Pasuruan
No Ruang Terbuk a Hijau Eksisting % Rencana % Lokasi Pengembangan
1 Pekar angan Rumah 1.103.525 3,02 1.940.583 5.31 Selur uh lokasi per mukiman, ter utama yang ber lokasi di sebelah Utar a r el
KA.
2 Per kantor an 72.644 0.20 108.966 0.30
Selur uh per kantor an Pemer intah yang ber pusat di Kelur ahan Pekuncen, Pur w or ejo, dan Bladongan
3 Per tokoan dan
Tem pat Usaha 64.301 0.18 192.902 0.53
Kaw asan Per dagangan dan Jasa di Kota Pasur uan baik eksisting maupun r encana.
5 Tegalan/ Ladang 699.460 1.91 559.568 1.53 Tegalan penduduk yang
mer upakan tanaman ker as.
6 Kebun P3GI 80.000 0.22 80.000 0.22 Kelur ahan Bugulkidul
7 Fasilitas Umum 68.355 0.19 95.697 0.26 Kaw asan kesehatan, pendidikan, dan
TPA di Kota Pasur uan
Total RTH Privat 2.359.090 6.45 3.790.13
1
10.36
Tabel di atas dapat diketahui bahw a luasan RTH di Kota Pasur uan dir encanakan
mencapai 1.171 Ha atau sebesar 32,01% dar i luas Kota Pasur uan saat ini. Pr opor si
ter besar didapat dar i pengembangan hutan bakau yang tumbuh di sempadan pantai. Luas
hutan bakau eksisting di Kota Pasur uan yaitu 172 Ha, dan selama 20 t ahun ke depan
dir encanakan ber tambah menjadi 345 Ha mengingat telah ter jadi penambahan luas
w ilayah di sekitar pantai. Jika ditambah dengan tanah olor an yan g ada, luas Kota
Pasur uan menjadi 3.889 Ha dan luas RTH r encana di atas menjadi 30,11% dar i luas kota.
Secar a keselur uhan luasan RTH r encana telah sesuai dengan kondisi ideal, yaitu
dihar apkan mampu meningkat menjadi 10,36%. Pengembangan RTH per mukiman
diar ahkan pada pembangunan per umahanper umahan bar u, yang mana developer har us
menaati minimal luasan RTH dan fasilitas umum. Adapun untuk RTH bangunan pr ivat
non-per umahan seper ti industr i, per dagangan dan jasa, per kantor an, dan fasilitas umum
dir encanakan akan dilakukan penambahan RTH mengikuti per kembangan
masing-masing bangunan.
Pengembangan RTH di Kota Pasur uan dir encanakan dibangun di tanah bengkok
pemer intah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik masyar akat jika
tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi RTH. Pr ior itas
pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota, yang dalam w aktu
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 30
Pur utr ejo, Petamanan, dan Tambaan. Selai n itu, bengkok milik pemer intah kota yang
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi RTH yaitu yang ber ada di Kelur ahan
Gadingr ejo, Pekuncen, Bukir , Kr ampyangan, Kar angketug dan Tr ajeng.
Arahan Pengembangan Str uktur Ruang Ter kait Keciptakaryaan a) Pengembangan Prasarana sarana Air Minum
Rencana Sistem Jaringan Sda Dari Luar Wilayah Kota. Sumber air baku yang
digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan air oleh PDAM Kot a
Pasuruan saat ini berasal dari mata air Umbulan dan Sumur Bor Pleret. Adapun
yang lokasinya berada di luar Kota Pasuruan adalah mat a air Umbulan. Untuk
mat a air umbulan sebagai sumber air baku, dilihat dari segi kualitas dan
kuantitas sangatbaik. Sumber air tersebut terlet ak di Desa Kedung Waru dan
Umbulan, Kecamatan Winongan kabupatenPasur uan dengan luas lahan 48.961
m2 terletak 22 Km dari Kota Pasuruan.
Sumber air ini mer upakan sistem jar ingan sumber daya air luar w ilayah Kota
Pasur uan yangsudah ada sejak tahun 1972 sampai saat ini. Secar a
ber kesinambungan dilakukan pengembanganter hadap sistem yang ada, baik
kapasitas pr oduksi maupun kemampuan pelayanannya melalui per luasanjar ingan
distr ibusi.
Rencana sistem jar ingan sumber daya air dar i luar kota pada dasar nya hanya
pemelihar aan danpeningkatan pelayanan ter hadap sistem distr ibusi air oleh PDAM
dar i Umbulan sehingga akan memenuhidengan baik kebutuhan air di Kota Pasur uan
untuk sekar ang dan kedepannya
Rencana Sistem Jar ingan Sungai Di Wilayah Kota
Untuk mutu mata air cukup bagus kar ena air nya ber asal dar i daer ah vulkanis yang
kaya akan miner al har a. Ter dapat sejumlah 6 (enam) sungai yang melintasi Kota
Pasur uan dan ber muar a di pesisir , namun secar a hidr ologi hanya ter dapat 3 (tiga)
Daer ah Pengalir an Sungai (DPS), yaitu: DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong dan DPS
kali Petung. Diantar a ketiga sungai ter sebut, sungai Welang mer upakan sungai yang
memiliki catchment ar ea seluas yaitu 518 Km2 dengan panjang 36 Km, namun yang
melintas dalam administr asi Kota Pasur uan hanya sekitar 1
Km saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.6 Data Sungai dan Luasan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 31 Tabel 7. 6 Data Sungai dan Luasan Catchment Area Kota Pasur uan
No SUNGAI Luas Catc.
Sumber : Master plan SDA dan Lingkungan Hidup Kota Pasuruan
Ar ahan untuk pengembangan air per mukaan di Kota Pasur uan dilakukan dengan
pembuatan tanggul dan penghijauan di kanan dan kir i sungai (sempadan sungai). Rencana Pengembangan Jar ingan Air Baku untuk Air Ber sih
Mayor itas r umah tangga di Kota Pasur uan telah ter layani oleh air PDAM, sehingga
penggunaan air langsung dar i sumber nya r elatif kecil. Rencana sistem
pengembangan penyediaan air minum di Kota Pasur uan har us memper hatikan
lokasi sumber mata air . Ada beber apa titik sumber mata air Kota Pasur uan yaitu:
a) Mata air Umbulan
Mata air Umbulan sebagai sumber air baku , dilihat dar i segi kualitas dan
kuantitas sangat baik. Kapasitas sumber air Umbulan 4600 l/ det, sedangkan
PDAM Kota Pasur uan saat ini memiliki jin pengambilan sebesar 265 l/ det.
Sumber air ter sebut ter letak di Desa Kedung War u dan Umbulan.
b) Sumur bor Pler et
Wilayah Kota Pasur uan bagian selatan, potensi air tanahnya cukup baik, dimana
diper kir akan dapat member ikan kapasitas sumur bor lebih dar i 40 l/ det
sebagaimana sumur bor PSAB di Kelur ahan Pler et, Kecamatan Pohjentr ek.
Adapun ar ahan r encana pengembangan pemanfaatan layanan fasilitas air minum
melalui :
1. Melakukan upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas air minum
melalui peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum oleh PDAM dengan
peningkat an sistem jar ingan air minum hingga ke wilayah yang belum t erlayani;
2. Upaya penanganan pelayanan pengairan dilakukan dengan car a :
Melakukan perlindungan terhadap daerah alir an air, baik itu saluran
irigasi, sert a daerah aliran sungai
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 32
b) Pengembangan Pr asar ana sar ana Air Limbah
Pasur uan seper ti kota lainnya har us mendukung kebijakan Nasional yang ikut ser ta
dalam Kesepakatan Indonesia dalam Millenium Development Goals MDG s . Salah satu kesepakatan MDG s adalah memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dengan target
penur unan sebesar 50% pr opor si penduduk tanpa akses pada sumber air minum yang
aman dan ber kelanjutan ser ta fasilitas sanitasi yang layak. Untuk mencapai kesepakatan
MDG ini diper lukan str ategi pengelolaan limbah cair domestik untuk meningkatkan der ajat
kesehatan dan juga mencapai tar get dalam pembangunan Nasional.
Str ategi pengelolaan air limbah di Kota Pasur uan meliputi :
Menghentikan pr aktek BAB lahan ter buka (sungai, kebun, dan lainnya). Pembangunan IPAL Komunal di lokasi padat penduduk dan penghasilan
r endah (ter dapat jamban pr ibadi).
Pembangunan MCK Umum dan Tangki Septik/ IPAL Komunal di w ilayah
padat penduduk, penghasilanr endah, dan jamban pr ibadi sedikit.
Penambahan jamban pr ibadi di w ilayah kepadatan penduduk yang
r endah, penghasilan r endah, danjamban pr ibadi sedikit
Alter natif pengembangan sistem pengolahan air limbah di kaw asan Kota Pasur uan
adalah sebagai ber ikut :
a) Limbah Rumah Tangga, Fasilitas Sosial dan Industr i.
Rencana pembuangan limbah r umah tangga, fasilitas sosial dan industr i di Kota
Pasur uan adalah dengan car a pembuangan dengan sistem pengencer an, penggunaan
kolam pembuangan, penggunaan sumur per esapan, penggunaan sistem tangki pembusukan,
penangkap lemak, dan salur an limbah cair buangan. Pembuangan Dengan Sistem Pengencer an.
Pada badan air dengan per mukaan yang besar , seper ti laut, telaga, dan
sungai besar , limbah cair dar i per umahan atau dar i masyar akat dapat secar a
langsung dibuang ke badan air ter sebut. Penggunaan Kolam Pembuangan
Kolam pembuangan mer upakan lubang ter tutup yang mener ima buangan
limbah cair kasar . Kolam pembuangan dapat ber upa tipe kedap air ataupun
tipe r embes air . Kolam pembuangan kedap air biasanya dibuat dengan
kapasitas 68 liter per or ang per bulan, atau 408 liter per or ang apabila akan
dikosongkan setiap enam bulan. Kolam pembuangan r embes cair
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 33
sambungan ter buka di baw ah ketinggian inlet. Penggunaan Sumur Per esapan
Sumur per esapan mener ima efluen dar i jamban air , kolam pembuangan, dan
tangki pembusukan dan mer esapkannya ke dalam tanah. Sumur per esapan
kadang-kadang digunakan untuk pembuangan limbah cair dar i r uang cuci,
kamar mandi, dan dapur . Sumur per esapan juga dapat dibuat pada ujung
ter endah dar i salur an per esapan efluen di baw ah per mukaan tanah untuk
menangkap efluen tangki pembusukan yang tidak ter esap di sepanjang
salur an. Sumur per esapan ter dir i dar i sebuah lubang bulat dalam tanah yang
digali cukup dalam, menembus 1,8 meter atau lebih ke lapisan tanah yang
ber por i. Lubang biasanya dibuat dengan diameter 1,0 – 2,5 dan kedalaman 2
– 5 m. Dinding lubang diper kuat dengan pasangan bata atau batu kali tanpa adukan semen di baw ah ketinggian pipa inlet. Lubang yang tidak
memer lukan penguatan dinding dapat diisi dengan batu kali.
Penggunaan Sistem Tangki PembusukanTangki pembusukan digunakan untuk menangani buangan dar i r umah
per or angan, kelompok kecil r umah, atau kantor yang ter letak di luar
jangkauan sistem salur an limbah cair kota pr aja. Unit sar ana ini ter dir i dar i
sebuah tangki pengendapan yang ter tutup. Limbah cair kasar dimasukkan
kedalamnya melalui salur an limbah cair buangan. Pr oses yang ter jadi di
dalam tangki pembusukan mer upakan pengolahan tahap per tama,
sedangkan yang ter jadi di bidang per esapan efluen mer upakan pengolahan
tahap kedua Penangkap Lemak
Limbah cair dar i dapur besar , seper ti dapur hotel, r umah sakit, dan kantor
kemungkinan mengandung banyak lemak yang dapat masuk ke tangki
pembusukan ber sama-sama dengan efluen dan dapat menyumbat por i-por i
media penyar ingan pada bidang per esapan. Penangkap lemak disini dapat
memasukkan limbah cair yang panas dar i pada cair an yang sudah ada dalam
bak dan didinginkan olehnya. Akibatnya, kandungan lemak akan membeku
dan naik ke pemukaan, yang nantinya akan diambil secar a ber kala. Sehingga,
penangkap lemak har us dibuat sedemikian r upa untuk memper mudah
pemer iksaan dan pember sihan. Penangkap lemak tidak per lu dibuat untuk
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 34 Salur an Limbah Cair Bangunan
Salur an limbah cair bangunan adalah bagian dar i per pipaan hor izontal dar i
sistem dr ainase bangunan yang membentang mulai dar i satu titik yang
ber jar ak 1.5 m di luar sisi dalam fondasi tembok bangunan r umah sampai ke
sambungan salur an limbah cair umum atau unit pengolahan limbah cair
per or angan (tangki pembusukan, kolam pembuangan atau tipe sar ana
pembuangan lainnya)
b) Selain sumur -sumur r esapan pada kaw asan per umahan t er sebut, keber adaan
r uang t er buka jugadapat ber fungsi sebagai daer ah r esapan.
c) Khusus unt uk salur an limbah r umah t angga sebaiknya dilengkapi dengan t empat
pengolahan limbah yang disediakan di tiap lingkungan per mukiman agar t idak
mencemar i air sungai kar ena pada akhir nya pembuangan akhir ke sungai.
d) Pengembangan pompa-pompa air yang dapat mencegah t er jadinya
genangan di beber apa kaw asan.
Adapun r encana pengelolaan air limbah Kota Pasur uan antar a lain:
Penyediaan dan peningkatan pr asar ana pengelolaan limbah IPAL di
Kelur ahan Pur utr ejo dan Kelur ahan Mayangan; dan
Pengembangan tangki septik komunal di Kelur ahan Panggungr ejo,
Kelur ahan Ngemplakr ejo dan Kelur ahan Mayangan.
Selain alter natif diatas pola pengembangan sanitasi yang telah dikembangkan dan
akan ter us ditingkatkan adalah pengolahan limbah baik ber upa gr ey w ater (limbah r umah
tangga) maupun black w ater (limbah dar i manusia) secar a ber sama atau komunal. Metode
yang digunakan ber upa sanitasi ber basis kemasyar akatan (sanimas). Jumlah air buangan di
Kota Pasur uan meningkat tiap tahunnya. Hal ini ber banding lur us dengan peningkatan
jumlah penduduk pada tahun r encana. Jumlah air buangan paling tinggi ter dapat pada
sektor per umahan yakni mencapai lebih dar i 14.000.000 L/ har i pada tahun 2028. Sektor
industr i dan per dagangan mencapai lebih dar i 8.000.00 L/ har i sedangkan sektor fasilitas
umum dan fasilitas sosial mencapai lebih dar i 2.000.000 L/ har i.
Untuk lebih jelas mengenai r encana sistem pengelolaan air limbah dapat dilihat
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 36
c) Pengembangan Per sampahan
Rencana sistem per sampahan Kota Pasur uan meliputi
Pengelolaan Tempat Penampungan Sampah Sementar a (TPS) meliputi :
Eksisting:
TPS Pur utr ejo, TPS Pur utr ejo (kubur an), TPS Per umnas Bugulkidul, TPS Per umnas
Sekar asr i,TPS Bakalan, TPS Sekar gadung, TPS Pohjentr ek, TPS Pasar Kebonagung,
TPS Wir onini, TPS Hasanudin,TPS Pasar Gadingr ejo, TPS Makam Gadingr ejo, TPS
Pasar Buah Kar angketug, TPS SDN Bukir , TPS Pasar Besar , TPS Stasiun, TPS Jalan
Sumatr a, TPS RSUD Dr .Soedar sono, TPS Pondok Pesantr en Lecar i, TPSTembokr ejo,
TPS Ter minal bus Blandongan, TPS Milagi Kar angketug, TPS Pasar Buah
Kar angketug, TPSMakam Gadingr ejo, TPS Pasar meubel Bukir , TPS Randusar i, TPS
Petahunan, TPS Kr apyakr ejo, TPSSebani dan TPS Giant Mall Poncol.
Rencana:
TPS Sebani, TPS Kebonagung, TPS Pohjentr ek, TPS Bakalan, TPS Kandangsapi, TPS
Kepel, TPSMandar anr ejo, TPS Panggungr ejo, TPS Ngemplakr ejo dan TPS
Kar anganyar .
o Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kelurahan
Blandongan;
o Pengelolaan sampah ada TPA dengan konsep mengurangi, mendaur ulang
dan menggunakan kembaliatau disebut konsep 3R (reduce, recycle dan
reuse) dengan sistem sanitary landfill;
o Penyediaan dan peningkatan prasarana pengelolaan limbah IPAL di
Kelurahan Purutrejo danKelurahan Mayangan; dan
o Pengembangan tangki septik komunal di Kelur ahan Panggungrejo,
Kelurahan Ngemplakr ejo danKelurahan Mayangan
Ar ahan lokasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kota Pasur uan yakni di
Kelur ahan Blandongan Kecamatan Bugulkidul. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 7.11
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 38
d) Pengembangan Pr asar ana sar ana Dr ainase
Dr ainase mer upakan bagian yang tak ter pisahkan dalam per encanaan kota. Salur an
dr ainase menjadisalur an pembuangan baik dar i limpasan air hujan maupun limbah cair
r umah tangga. Secar a makr odr ainase di Kota Pasur uan dialir kan melalui Daer ah Alir an
Sungai (DAS), yang mer upakan sistempembuangan utama di Kota Pasur uan. DAS utama
ter sebut antar a lain DAS Gembong, Petung dan Welang.Salah satu per masalahan utama Kota
Pasur uan adalah banjir . Hal ini dikar enakan faktor -faktor ber ikut Posisi di bagian hilir alir an sungai.
Letak Kota Pasur uan yang ber ada di bagian hilir daer ah alir an sungai, secar a
alamiah akan menerima banjir kiriman dari daer ah di bagian hulu sungai (Kota Pasur uan dan Malang).
Kondisi pantai yang landai.
Letak Kota Pasur uan (di bagian utar a) yang ber batasan langsung dengan Selat
Madur a dengan kondisi pantai yang landai, sangat dipengar uhi oleh pasang sur ut
air laut (backw ater ).
Per ubahan fungsi penggunaan lahan.
Per ubahan fungsi penggunaan lahan yang semula ber upa lahan per tanian
menjadi per mukiman, tanpa diser tai pengur ugan lahan yang cukup, maka akan
menyebabkan ter jadi genangan air . Per ubahan penggunaan lahan ini juga
menyebabkan ber kur angnya daer ah r esapan air . Kondisi topogr afi.
Kota Pasur uan memiliki kondisi topogr afi yang cender ung mendatar (2-15 m
dpl). Sedangkan w ilayah di sekelilingnya memiliki kondisi topogr afi yang r elatif
lebih tinggi. Hal ini sangat mempengar uhi air limpasan yang ada. Apabila w ilayah
di sekeliling Kota Pasur uan banjir , maka Kota Pasur uan akan ikut ter kena banjir . Kondisi geologi.
Penyebab utama ter jadinya genangan adalah jenis tanah yang sulit untuk
menyer ap air yaitu tanahalluvium. Sehingga apabila ter jadi hujan, w ilayah
ter sebut akan ter genang. Jika volume air limpasansangat besar , maka daer ah
ter sebut akan ter jadi banjir
Per ubahan fungsi salur an ir igasi menjadi salur an dr ainase.
Per ubahan fungsi penggunaan lahan per tanian menjadi per mukiman akan
mengakibatkan ber ubahnya fungsi salur an ir igasi menjadi salur an dr ainase. Salah
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 39
Keter sediaan dan kondisi pr asar ana dr ainase yang ada.Beber apa daer ah ada yang belum memiliki salur an dr ainase yang memadahi (Q
Sal < Q Total) sehingga r entan ter hadap banjir . Daya Ser ap.
Dengan adanya jenis tanah yang sulit untuk mengabsor bsi air , maka daya ser ap
ter hadap air bur uk (0,89). Per ilaku Masyar akat.
Per ilaku sebagian masyar akat yang membuang sampah pada salur an dr ainase,
dan mendir ikan bangunan diatas salur an dr ainase, mengakibatkan ter jadinya
genangan air . Limpasan.
Limpasan dar i daer ah hulu yang ber mula di pegunungan Br omo memiliki
pengar uh yang besar pada Kota Pasur uan. Ketika ker usakan hutan pada w ilayah
hulu, jika ter jadi hujan maka akan melimpasi Kota Pasur uan. Belum ter str uktur nya sistem dr ainase.
Sistem salur an dr ainase yang ada saat ini belum ter str uktur / ter klar ifikasi dengan
jelas, mana yangter masuk salur an pr imer dan mana yang ter masuk salur an
sekunder . Belum ter str uktur nya sistemdr ainase ini ber pengar uh ter hadap
r encana, bentuk dan skala pr ior itas penanganannya.
Sistem dr ainase / salur an di Kota Pasur uan pada umumnya belum sepenuhnya
ber fungsi secar a baiksebagai sar ana pembuang air hujan khususnya saat
mengalir kan debit air hujan dengan intensitas tinggi, hal ini ter lihat dar i
banyaknyan daer ah genangan di beber apa tempat akibat kapasitas salur an yang
kur ang memadai.
Rendahnya elevasi per mukaan tanah pada sebagian daer ah-daer ah ter sebut telah
menyulitkan pembuangan dan pengalir an air limbah r umah tangga, sehingga
menimbulkan genangan.
Sebagian lokasi, posisi badan jalan lebih r endah dibandingkan dengan bahu jalan
yang ada, sehingga air tidak dapat mengalir ke salur an tepi jalan yang
mengakibatkan ter jadinya genangan air dan pada akhir nya mer usak jalan,
Rencana pengembangan dr ainase meliputi :
Peningkatan fungsi pelayanan sistem dr ainase pr imer pada Sungai Gembong,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 40 Peningkatan fungsi pelayanan sistem dr ainase sekunder pada jalan ar ter i pr imer ,
ar ter i sekunder , kolektor pr imer dan kolektor sekunder untuk memper lancar
alir an kear ah utar a
Peningkatan fungsi pelayanan sistem dr ainase ter sier dar i per umahan ke salur an
sekunder
Pengintegr asian sistem dr ainase dengan daer ah r esapan di selur uh w ilayah kota;
Penur unan volume sampah dan limbah yang dibuang ke sistem dr ainase melaluipengolahan setempat (4R); dan
Penurunan tingkat sedimentasi pada sistem drainase melalui normalisasi
sungai, reboisasi disempadan sungai dan pengerukan sungai yang
berkelanjutan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 7.12 Rencana Pengembangan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 42
e) Ketentuan zonasi bagi pembangunan pr asar ana sar ana bidang Cipta Kar ya
Ber dasar kan klasifikasi zona ter bagi atas Kaw asan Lindung, Per umahan,
Per dagangan danJasa, Per kantor an, Pemer intahan dan Hankam, Ruang
Ter buka Hijau, Industr i, Kaw asan Hutan,Par iw isata, Per tanian, Per untukan
Pelayanan Umum dan Tr anspor tasi.
1) Kawasan Lindung meliputi Kawasan Pelestarian Alam (L-1),
Sempadan Mat a Air (L-2), Sempadan Sungai (L-3), Sempadan
SUTT (L-4), Sempadan Rel KA (L-5), Ruang Ter buka Hijau (L-7)
dan Rawan Bencana Kota (L-8) yang ber fungsi untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
2) Kawasan Perumahan adalah kawasan yang mengakomodasi
hunian meliputi Perumahan Kepadatan Tinggi (R-1), Perumahan
Kepadatan Sedang 2), dan Perumahan Kepadatan Rendah
(R-3).
3) Kawasan Perdagangan dan Jasa adalah kawasan untuk melakukan
kegiatan per dagangan dan jasa dengan Skala Regional (K-1), Skala
Kota (K-2), Skala Kecamatan (K-3), Skala Kelur ahan (K-4), Skala
Lingkungan (K-5) maupun Sektor Informal (K-6).
4) Kawasan Perkantoran, Pemerint ahan dan Hankam meliputi
Pemerintahan (PK-1), Perkantoran Swasta (PK-2) dan Pert ahanan
dan Keamanan (PK-3) dalam fungsi menjalankan aktivitas
manajemen dan operasional pemerintahan maupun perusahaan
serta pertahanan dan keamanan.
5) Kawasan Ruang Terbuka Hijau adalah kawasan penyedia RTH
untuk menjaga kualit as dan keseimbangan lingungan, antar a lain
berupa RTH Taman (H-1), RTH Jalur Hijau (H-2) dan RTH
Fungsional (H-3).
6) Kawasan Industri meliputi kawasan industri Tidak Mengganggu (I
-1) dan Mengganggu (I-2) baik yang mempunyai limbah maupun
yang tidak mempunyai limbah, menimbulkan ataupun tidak
menimbulkan polusi suara, udara, air yang mengganggu
lingkungannya.
7) Kawasan Per tanian meliputi Pertanian Lahan Basah (P-1), Pert anian
Lahan Ker ing (P-2) dan Perkebunan (P-3) yang berfungsi sebagai
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 43
8) Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum meliputi pelayanan umum Skala
Regional (FP-1), Skala Kota (FP-2), Skala Kecamatan (FP-3), Skala Kelurahan
(FP-4) dan Skala Lingkungan (FP-5) sesuai dengan kebut uhan dan daya
dukung untuk menjamin pelayanan pada masyarakat.
9) Tr anspor tasi dalam hal ini adalah Ter minal Penumpang (T-1), Sub Ter minal
Penumpang (T-2), Ter minal Car go (T-3), dan Stasiun Ker eta Api (T-4)
sebagai pr asar ana per hubungan.
f) Indikasi Pr ogr am Sebagai Oper asionalisasi Rencana Pola Ruang Dan Str uktur
Ruang Khususnya Bidang Cipta Kar ya
I ndikasi Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kota 1) Perwujudan Kawasan Lindung
a. Kawasan Per lindungan Setempat
i. Kegiat an pengelolaan sempadan pantai,
ii. Kegiat an pengelolaan sempadan sungai.
b. Ruang Terbuka Hijau Kot a
i. Penyediaan RTH Pr ivat
ii. Penyediaan RTH Publik.
c. Kawasan cagar budaya
i. Penyediaan jalur khusus untuk w isata yang menghubungkan antar
kaw asan cagar budaya.
ii. Pemelihar aan cagar budaya dan peningkatan fasilitas penunjangnya.
d. Kawasan Rawan Bencana
i. Nor maliasasi sungai
ii. Penguatan t anggul sungai
iii. Pembangunan kolam r et ensi
iv. Pembnagunan dan r evi t alisasi jar ingan dr ainase per kotaan
v. Pengembangan jalur dan r uang evakuasi bencana
2) Per w ujudan Kaw asan Budidaya
a. Kaw asan Per umahan
i. Pembangunan r umah susun sew a
ii. Penataan kaw asan per umahan,
iii. Pembangunan per umahan kepadatan r endah diar ahkan
iv. per umahan seder hana (RSS)
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 44
vi. Pembangunan per umahan kepadatan tinggi,
vii. Penataan kembali per umahan kumuh
viii. Pembangunan dan pemelihar aan taman,
ix. Pemelihar aan sumur -sumur r esapan individu dan kolektif
b. Kaw asan Per dagangan dan Jasa
i. Revitalisasi pasar tr adisional;
ii. Pengembangan pusat per belanjaan;
iii. Revitalisasi kaw asan untuk per tokoan dan pusat per belanjaan
moder n.
c. Kaw asan Per kantor an
i. Pengembangan per kantor an pemer intah ber skala kota,
ii. Pengembangan per kantor an pemer intah ber skala lokal.
d. Kaw asan Industr i
i. Pengembangan kaw asan industr i r umah tangga,
ii. Pengelolaan kaw asan per untukan industr i.
e. Kaw asan RTH Non Hijau
i. Revitalisasi kaw asan RTnH dilengkapi dengan tanaman sebagai
penyejuk dan peneduh,
ii. Revitalisasi dan pembangunan jalur pejalan kaki diantar a kaw asan
fungsional sebagai RTnH.
f. Kaw asan Ruang Evakuasi Bencana
i. Revitalisasi r uang evakuasi bencana.
g. Kaw asan Per untukan Sektor Infor mal
i. Revitalisasi penataan sektor infor mal,
ii. Penyediaan dan penataan r uang bagi PKL.
h. Kaw asan Per untukan Per tanian
i. Pengendalian alih fungsi pada lahan per tanian pangan ber kelanjutan.
ii. Pener apan insentif bagi pemilik lahan saw ah ir igasi teknis.
iii. Revitalisasi dan pemelihar aan pr asar ana pengair an.
i. Kaw asan pengembangan budidaya per ikanan
i. Revitalisasi dan penataan kaw asan per ikanan,
ii. Pembangunan Pelabuhan Pendar atan Ikan (PPI)
Indikasi Pr ogr am Per wujudan Rencana Str uktur Ruang Wilayah Kota 1) Per w ujudan Pusat Pelayanan Kegiatan Kota Pasur uan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 45
Kota Pasur uan.
ii. Penentuan fungsi pusat kota.
iii. Penentuan fungsi sub pelayanan kot a dan unit lingkungan.
iv. Pengembangan pusat pelayanan bar u.
v. Pengembangan fasilitas pelayanan pada masing-masing sub pusat
pelayanan dan pusat lingkungan sesuai dengan fungsi yang dit entukan.
2) Per w ujudan Sistem Pr asar ana
a. Sistem Jar ingan Jalan
i. Pengembangan jalan lingkar .
ii. Pengembangan jar ingan jalan ar ter i pr imer , ar ter i sekunder ,
kolektor pr imer , kolektor sekunder , dan jar ingan jalan lokal.
iii. Peningkatan fungsi jar ingan jalan.
iv. Pembangunan jalan bar u.
v. Peningkatan pelayanan t er minal, sub ter minal dan ter minal angkutan
bar ang.
vi. Penataan r ute angkut an kota.
b. Sistem jar ingan ketet a api
i. Pengamanan jalur ker eta api
ii. Pengembangan dan pemelihar aan lingkungan sekit ar stasiun ker eta api
c. Sistem Jar ingan Ener gi/ Kelistr ikan
i. Pengembangan sistem distr ibusi pada pusat pelayanan bar u, mengikut i
pembangunan jalan bar u.
ii. Pengembangan sumber ener gi bar u.
d. Sistem Jar ingan Telekomunikasi
i. Peningkatan penyediaan dan kualitas pelayanan jar ingan
telekomunikasi kabel yang menjangkau selur uh w ilayah kota.
ii. Pengembangan lokasi Base Tr ansceiver Station (BTS).
e. Sistem Jar ingan Sumber Daya Air
i. Pengelolaan sempadan Sungai Petung, Welang dan Gembong ser ta
sekitar mata air .
ii. Peningkatan salur an ir igasi.
iii. Pengembangan jar ingan air baku.
iv. Pembatasan pengambilan air baw ah tanah,
v. Pelayanan dan pengelolaan air minum kota disediakan oleh PDAM ke
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 46
vi. Pengembangan sistem pengendalian banjir .
f. Sistem Infr astr uktur Per kotaan
i. sistem penyediaan air minum kota;
ii. sistem pengelolaan air limbah kota;
iii. sistem per sampahan kot a;
iv. sistem dr ainase kota;
v. penyediaan dan pemanfaatan pr asar ana dan sar ana jar ingan jalan
pejalan kaki; dan jalur dan r uang evakuasi bencana.
Tabel 7. 7 Identifikasi Kawasan strategis Kota Pasuruan Berdasarkan RTRW
No. Kawasan Strategis Kota Pasuruan Sudut
Kepentin
Per i kanan Kelur ahan Tambaan, Panggungr ejo, dan Ngemplakr ejo;
Par i wi sat a Mar ina Kelur ahan Panggungr ejo.
2 kawasan peninggalan sejarah, cagar budaya dan t empat sosi aliasi keagamaan
Kompleks Makam Mbah Slagah
Sosi al dan Budaya
Jalan Pahlawan, selat an Stadion Unt ung Sur opati ;
Masjid Agung Al -Anwar dan kompleks bangunan di sekit arnya, yang t er di r i atas makam KH Abdul Hamid, makam Mbah Sur ga-Sur gi dan Langgar Gede;
Masjid Agung Al -Anwar dan kompleks bangunan di seki tar nya, Kelurahan Kebonsar i
Kompleks per kantor an dan per umahan P3GI ser ta
beberapa bangunan yang t er letak di Jalan Pahlawan, Jalan Vet er an dan Jalan Wahi din
Jalan Pahlawan, Jalan Vet eran dan Jalan Wahi din Sudi r o Husodo;
Klent eng Tjoe Tik Ki ong dan beber apa r umah t inggal kawasan Peci nan dan yang t er let ak di Jalan Lombok, Jalan Beli tung dan Jalan Hasanudin;
Jalan Lombok, Jalan Beli tung dan Jalan Hasanudin;
Ger eja St . Antoni us Padova, Ger eja Bet hel Pant ekosta Indonesi a dan beberapa gedung di sepanjang Jalan Balai kota;
Jalan Balai kota;
Beber apa bangunan dan gedung di sepanjang jalan Sukar no-Hatt a, Jalan Hasanudin, dan Jalan Pahlawan: dan
jalan Sukarno-Hat ta, Jalan Hasanudin, dan Jalan Pahlawan:
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 47
7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daer ah Kota Pasur uan 7.2.1 Visi dan Misi
Visi Walikota dan Wakil Walikota Pasur uan 2010-2015 mer upakan visi
pembangunan Kota Pasur uan 2010–2015. Mengingat per iode r encana pembangunan
2010-2015 mer upakan bagian yang tidak ter pisahkan dalam tahapan pembangunan jangka
panjang Kota Pasur uan 2005-2025; maka substansi r umusan visi Walikota ter sebut di atas,
telah dipadukan dengan visi pembangunan jangka panjang Kota Pasur uan, sebagaimana
ter tuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daer ah (RPJPD) Kota
Pasur uan 2005-2025. Pembangunan Kota Pasur uan 2010–2015, diar ahkan untuk
mew ujudkan kondisi akhir sebagai ber ikut:
Kota Pasuruan sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Jasa yang dilandasi Iman dan Taqwa menuju Masyarakat Sejahtera”
Visi di atas mengandung beber apa makna dan penger tian, sebagaimana diur aikan
ber ikut:
1. Kota Pasur uan Sebagai Kota Industr i
Rancang bangun Kota Pasur uan sebagai kota industr i yang akan dikembangkan adalah:
a. Menjadikan Kota Pasuruan sebagai penghasil mebel utama di Provinsi Jaw a
Timur.
b. Merancang struktur industri yang mampu memberikan peran besar kepada
industri kecil menengah (IKM).
c. Merancang pola kemitr aan antar a IKM dengan industri skala besar, yang
memberikan peluang IKM untuk ber kembang.
d. Struktur industri yang mampu mengembangkan potensi industri lokal Kota
Pasuruan.
e. Menguatkan peran IKM sebagai penyedia lapangan kerja utama bagi
masyarakat Kota Pasuruan.
2. Kota Pasur uan Sebagai Kota Per dagangan
Rancang bangun Kota Pasur uan sebagai kota per dagangan yang akan dikembangkan
adalah
a. Menjadikan pasar -pasar tr adisional di Kota Pasuruan, sebagai sentr a aktivitas
perdagangan, sekaligus sebagai penyanggah utama bagi pemenuhan distr ibusi
bar ang jasa di w ilayah tetangga (terutama masyar akat Kabupaten Pasur uan bagian
timur ).
b. Menjadikan Pasar Mebel Kota Pasur uan sebagai pusat perdagangan mebel
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 48
c. Mer ancang str uktur perdagangan yang mampu memberikan per an besar kepada
pedagang pasar tr adisional.
d. Mengembangkan jalinan kemitr aan pasar moder n dengan Usaha Kecil Menengah
(UKM).
e. Menguatkan pr an tr uktur perdagangan yang mampu menjadi penyedia
lapangan ker ja utama bagi masyar akat Kota Pasur uan.
3. Kota Pasur uan Sebagai Kota Jasa
Rancang bangun Kota Pasur uan sebagai kota jasa yang akan dikembangkan adalah:
a. Menjadikan Kota Pasuruan sebagai pusat layanan jasa, yang meliputi jasa pendidikan,
kesehatan, per niagaan, keuangan, pemer intahan dan per umahan.
b. Mer ancang str uktur jasa, khususnya keuangan, yang menunjang pengembangan
sektor riil dan per dagangan.
c. Menyiapkan jasa Pariwisata Kota Pasuruan sebagai the new emerging subsectors
yang dihar apkan ter us meningkatkan kontr ibusinya terhadap kesejahter aan.
4. Iman dan Taqw a
Nilai-nilai iman dan taqw a masyar akat, akan melandasi pelaksanaan pembangunan
Kota Pasur uan. Upaya ini ter cer min dar i dinamika pembangunan kota yang mampu:
a. Menjaga pr edikat Kota Pasur uan sebagai kota santri, yang dicirikan dengan kentalnya
pengamalan nilai-nilai religius dalam kehidupan masyar akat.
b. Memelihar a nilai-nilai kearifan lokal sebagai kota santr i, dalam kehidupan
masyar akat.
c. Memperkuat per an lembaga keagamaan, ter utama pesantr en, dalam membentuk
kar akter masyar akat yang religious
5. Sejahter a
Pelaksanaan pembangunan di Kota Pasur uan diar ahkan pada peningkatan
kesejahter aan masyar akat, baik secar a mater ial maupun spir itual. Dalam r angka
mew ujudkan kesejahter aan masyar akat, pemer intah antar a lain memfasilitasi, mendor ong
dan menjamin keber langsungan peningkatan kegiatan per ekonomian kota melalui
kebijakan-kebijakan yang ber pihak kepada masyar akat. Dalam konteks ini sejahter a ber ar ti
masyar akat telah ber ada dalam kondisi aman dan sentosa (ter lepas dar i segala gangguan
dan kesulitan), makmur (telah ter penuhinya selur uh kebutuhan dasar nya sesuai dengan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEM BANGAN KOTA PASURUAN VII - 49
Untuk mew ujudkan Visi ter sebut, maka r umusan misi pembangunan Kota Pasur uan
2010– 2015 sebagai pemer satu ger ak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
untuk mengar ah pada pencapaian kondisi akhir adalah:
1. Meningkatkan partisipasi dan kualit as pendidikan.
2. Meningkatkan cakupan layanan dan kualitas kesehatan masyar akat.
3. Menciptakan kesempat an kerja dan iklim usaha yang kondusif.
4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secar a layak.
5. Menyediakan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar, serta
tata ruang/ lingkungan yang nyaman.
6. Mewujudkan pelayanan publik dan tat a pemer intahan yang baik.
7. Meningkatkan kualit as iman dan t aqwa.
Pembangunan Kota Pasur uan 2010–2015, diar ahkan untuk mew ujudkan kondisi akhir
sebagai ber ikut:Str ategi dan kebijakan pembangunan dalam 5 tahun ke depan diar ahkan
pada per tumbuhan ekonomi dengan fokus industr i kecil dan menengah ser tapemenuhan
hak-hak dasar masyar akat, yang pada hakikatnya mengandung nilai-nilai pembangunan
sosio-kultur al. Hipotesa yang ber kembang, menjustifikasi bahw a str ategi pembangunan
dalambidang ekonomi yang mengejar per tumbuhan tinggi akan selalu mengor bankan
pemer ataan hasil- hasil pembangunan.
Oleh kar ena itu str ategi per tumbuhan dalam RPJMD Kota Pasur uan ber basis pada
industr i kecil menengah, per dagangan dan jasa, yang mer upakan bagian ter besar dar i mata
pencahar ian masyar akat melalui str ategi ber ikut:
1) Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Inti dari strategi redistribution of benefits with growth berupa perubahan pula growth
dan distr ibusi; yang ditujukan untuk memper cepat per tumbuhan pendapatan golongan
miskin. Fokusnya mengar ah pada penyediaan atau penciptaan lapangan peker jaan langsung
bagi masyar akat sebagai alat untuk mendistr ibusikan per tumbuhan dan kesejahter aan.
Har apannya, hasil per tumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh sekelompok
or ang atau usaha besar , tetapi justr u ter distr ibusi pada segmen menengah ke baw ah.
Str ategi per tumbuhan ekonomi yang diimbangi dengan pemer ataan hasil-hasilnya disebut
dengan str ategi per tumbuhan ekonomi ber kualitas.
Fundamen ekonomi yang ber tumpu pada indsutr i kecil dan menengah, per dagangan
ser ta jasa akan semakin kokoh apabila didukung dengan investasi yang efisien sehingga
mampu mendukung peningkatan pendapatan per kapita. Upaya mew ujudkan per tumbuhan