• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI CT SCAN DALAM DUNIA

KOMPUTER

Nama Anggota Kelompok

1. Rati Junita

10142145

TI7BD

2. Akhmad Riansyah

10142114

TI7BD

3. Rico Saputra

10142332

TI7BD

(2)

Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat

information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalalu berusaha dalam menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam kehidupannya. Perkembangan dalam menemukan dan mengunakan teknologi yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia dengan ruang dan waktunya.

Kebutuhan manusia timbul secara alami dari diri manusia untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya dalam kaitannya dalam pelayanan kesehatan. Keinginan tersebut diwujudkan dalam permintaan dengan bentuk mencari penyedia layanan kesehatan. Pihak yang meminta dan menggunakan pelayanan kesehatan sebagai pengguna atau konsumen.

(3)

pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.

Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini merupakan ciri yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggung jawab, untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsep-konsep tetapi juga untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi, etika dan moral (Raymond, 1998).

II. CAKUPAN PEMBAHASAN

(4)

III. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Menjelaskan perkembangan CT scan dalam dunia kumputerisasi

2. Mengetahuai dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari penggunaan CT scan.

3. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang prinsip kerja CT scan dalam dunia medis.

IV. MASALAH

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah “Bagaimana penerapan dan perkembangan CT scan dalam dunia komputer serta dampak apa yang dihasilkan dari penggunaan alat tersebut?”

V. PEMBAHASAN

Computerized Tomography Scanning atau yang lebih di kenal dengan nama CT-scan mempunyai prinsip kerja yang sama dengan rontgen, yaitu menggunakan sinar-X. Perbedaannya terletak pada gambar yang dihasilkan, dan juga cara kerjanya. Sinar-X mempunyai sifat tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnet serta mempunyai daya tembus yang sangat besar terhadap suatu benda. Karena itu sinar-X digunakan dalam alat-alat medis untuk melihat kenampakan tubuh manusia dan memeriksa kelainan dalam tubuh manusia yang tidak bisa di lihat dengan mata telanjang.

Berikut ini merupakan istilah-istilah lain dari CT-Scan yang biasa digunakan, di antaranya:

a) Computed / Computerized Tomography (CT) b) Computed Axial Tomography (CAT)

c) Computerized Aided Tomography

d) Computerize Transverse Axial Tomography (CTAT) e) Recontructive Tomography (RT)

f) Computed Transmission Tomography (CAT)

(5)

CT Scan terdiri atas tiga system bagian antara lain :

1) System pemrosesan citra

Bagian yang secara langsungdengan obyek yang diamati (pasien) terdiri atas sumber sinar x,system control, datektor dan akusisi data. Bagian keluaran dari system pemroses citra, adalah sekumpulan detector yang dilengkapi system akusisi data. Detector adalah alat untuk mengubah besaran fisik dalam hal ini radiasi menjadi besaran listrik. System akusisi data terdiri atas system pengkondisi sinyal dan interface (antarmuka) analog ke computer. Pencatatan dilakukan dengan tiga pesawat detector, dua diantaranya berfungsi menerima sinar yang menembus objek, detector yang ketiga berfungsi mengukur intensitas sinar x yang menembus objek.

2) System computer dan kendali

Berfungsi mengontrol x-ray tube, menyimpan data, melakukan proses tomography. Bagian-bagian simtem computer yang digunakan ct scan adalah : a. Prosesor

Membaca atau menginterprestasikan intruksi, melakukan eksekusi, dan menyimpan hasil-hasil dalam memory, CPU yang digunakan bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe kompuer yang digunakan bisa mikro computer dan bisa mini computer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kecepatan bai system CT scan.

b. Hardisk

Hardisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dalam software. c. System I/O

3) Stasiun operasi dan stasiun pengamat

Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke film.

(6)

mempunyai system control yang dihubungkan dengan system keluaran seperti harcopy film, magnetic tape, dan peper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk mendiagnosa hasil scanning.

CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :

a) Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.

b) Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.

c) Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.

d) Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.

e) Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.

f) Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

(7)

diproduksi di film inilah informasi medis dapat digali sesuai dengan kebutuhan klinis yang akan dianalisis.

Setelah puluhan tahun sinar-X ini mendominasi dunia kedokteran, terdapat kelemahan yaitu objek organ tubuh kita 3 dimensi dipetakan dalam gambar 2 dimensi. Sehingga akan terjadi saling tumpah tindih stukur yang dipetakan, secara klinis informasi yang direkam di film dapat terdistorsi. Tahun 1971, seorang fisikwan bernama Hounsfield memperkenalkan sebuah hasil invensinya yang dikenal dengan Computerized Tomography atau yang lazim dikenal dengan nama CT-Scan. Invensi Hounsfield ini menjawab tantangan kelemahan citra sinar-X konvensional yaitu CT dapat mencitrakan objek dalam 3 Dimensi yang tersusun atas irisan-irisan gambar (tomography) yang dihasilkan dari perhitungan algoritma komputer. Karya Hounsfield ini menjadi revolusi besar-besaraan dalam dunia pencitraan medis atau kedokteran yang merupakan rangkaian yang berkaitan. Citra/gambar hasil CT dapat menujukan struktur tubuh kita secara 3 dimensi, sehingga secara medis dapat dijadikan sebagai sebuah alat bantu untuk penegakkan diagnosa yang dibutuhkan. Untuk mengabadikan penemunya dalam CT terdapat bilangan CT atau Hounsfield Unit (HU), namun penemuan ini juga merupakan jasa Radon dan Cormack.

Meski amat berguna untuk meneliti lebih dalam terhadap sebuah penyakit, namun teknologi pemindaian dengan memanfaatkan sinar X, seperti CT scan ini memancarkan radiasi tinggi yang berpotensi merusak jaringan di dalam tubuh. Untuk itu, para ahli berlomba-lomba menghasilkan CT scan yang rendah radiasi. Hasilnya adalah sebuah CT scan jantung terbaru yang diklaim memiliki radiasi yang jauh lebih rendah dibandingkan CT scan standar. Radiasi dari CT scan terbaru ini sekitar 91% lebih rendah ketimbang CT scan yang digunakan saat ini.

(8)

mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan cara menggunakan sinar X. Sedangkan untuk yang bergerak, menggunakan sistem DSR (Dynamic Spatial Reconstructor) yaitu melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan suatu sistem komputer yang menggunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah PET (Position Emission Tomography) yang merupakan suatu sistem komputer yang menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.

Prinsip kerja dari CT scan yaitu, Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua di antaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga titik, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit. Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter

(9)

oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.

(10)

VI. PENUTUP

Dengan munculnya pemanfaatan komputer dalam bidang kedokteran, hal tersebut sangat membantu seorang dokter dalam mendiagnosis penyakit tanpa harusmenjalani sebuah operasi terlebih dahulu, menemukan obat yang tepat untuk mengobati penyakit, memudahkan dokterdan perawat dalam memonitor kesehatanpasien seperti memonitor detak jantung pasien, aliran darah serta memeriksa organdalam pasien dengan sinar X.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Kadir,Abdul dan Terra Ch.Triwahyuni.2003.Pengenalan Teknologi Informasi.Yogyakarta.Andi Yogyakarta.

Url

http://tugaskpipfateha.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

The results in table 6 shows that variable Rank, SatisR (satisfaction rate), CL (cooperative learning), and TAI (technology aided instruction) are significant predictors

Pada akhir pelaksanaan program, tim menyerahkan laporan kegiatan dan luaran berupa artikel ilmiah di jurnal pengabdian ber-ISSN; dan bila dinilai telah beres, LPPM

Pemberian campuran limbah sawit dan dedak fermentasi dengan Pleurotus ostreatus sampai taraf 24% didalam ransum puyuh masih bisa digunakan, hal ini dapat dilihat dengan

Karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), maka hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijelaskan oleh

Data yang telah diperoleh peneliti adalah titik koordinat sekolah, serta data mengenai sarana dan prasarana sekolah SMP di Kabupaten Gorontalo Utara.. Koordinat

(B) OSIS SMA Merah Putih beritahukan kepada siswa-siswi SMA Merah Putih bahwa OSIS akan mengada- kan lomba pidato dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, Sabtu,

- Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya,tapi - Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya,tapi.. Pengobatan malaria vivaks/ovale resisten

Human Resources Department di Hotel Aziza Syariah Solo dipimpin oleh Human Resources Manager (HRM) yaitu Ibu Prapti Handayani yang bertanggung jawab secara langsung,