• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permukaan di Ruang (R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Permukaan di Ruang (R"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Fungsi

(2)

Sistem

Sistem

Koordinat

Koordinat

y

x

P(x,y) Kuadran I Kuadran II

Kuadran III Kuadran IV y

x

y z

x

P(x,y,z)

Oktan 1

(3)

Permukaan

Permukaan

di

di

Ruang

Ruang

(R

(R

33

)

)

Sebelum belajar tentang fungsi dua peubah, terlebih dahulu kita mengenal permukaan di ruang dan cara

membuat sketsa suatu permukaan di ruang (R3). Berikut beberapa fungsi permukaan di ruang, antara lain :

Bola, mempunyai bentuk umum :

0

a

,

a

z

y

x

2

+

2

+

2

=

2

>

2 2

2

a

y

x

+

=

Jejak di bidang XOY, z = 0 Î

Jejak di bidang XOZ, y = 0 Î

, berupa lingkaran

2 2

2

a

z

x

+

=

, berupa lingkaran

(4)

Gambar

Gambar

Bola

Bola

Z

x

(5)

Permukaan

Permukaan

di

di

Ruang

Ruang

Elipsoida, mempunyai bentuk umum

(6)

Gambar

Gambar

Ellipsoida

Ellipsoida

Z

x

(7)

Permukaan

Permukaan

di

di

R

R

3

3

Hiperboloida berdaun satu, mempunyai bentuk umum:

(8)

Gambar

Gambar

Hiperbolik

Hiperbolik

Berdaun

Berdaun

Satu

Satu

Z

x

(9)

Permukaan

Permukaan

di

di

R

R

3

3

Hiperboloida berdaun dua, mempunyai bentuk umum:

(10)

Gambar

Gambar

Hiperbolik

Hiperbolik

Berdaun

Berdaun

Dua

Dua

Z

x

(11)

Permukaan

Permukaan

di

di

R

R

3

3

Paraboloida eliptik , mempunyai bentuk umum:

c

Paraboloida hiperbolik , mempunyai bentuk umum:

c

Kerucut eliptik , mempunyai bentuk umum:

0

Bidang , mempunyai bentuk umum:

D Cz

By x

(12)

Gambar

Gambar

Z Z

x

y x

y

Paraboloida Eliptik

Paraboloida Hiperbolik z

z

(13)

Latihan

Latihan

:

:

Gambarkan

Gambarkan

1. x2 + y2 = 4

2. y = x2

3. 2x + 2y + 4z = 8 , di oktan 1

4. 9 z2 + 9x2 + 4y2 = 36

5. z =4

(14)

Fungsi

Fungsi

Dua

Dua

Peubah

Peubah

Definisi: Fungsi dua peubah adalah aturan yang

mengaitkan setiap pasangan terurut (x,y) dengan tepat satu z =f(x,y)

Notasi : f : A Æ R ( A C R2)

(x,y) Æ z = f(x,y) Contoh:

1. f(x,y) = x2 + 4 y2

2. f(x,y) = 36 9 2 4 2 3

1

y

x

(15)

Daerah

Contoh. Tentukan dan gambarkan Df dari

(16)

Contoh

Contoh

(

(

Jawab

Jawab

)

)

Df ={(x,y)∈ R2 | x2 + 4 y2 ∈ R}

= {(x,y)∈ R2}

x y

= {(x,y)∈ R2 | 36 – 9x2 – 4y2 ≥ 0}

1.

⎭ ⎬ ⎫ ⎩

⎨ ⎧

∈ −

− ∈

= x y R x y R

Df 2 36 9 2 4 2

3 1 )

, ( 2.

= {(x,y)∈ R2 | 9x2 + 4y2 ≤ 36}

y

(17)

Contoh

Contoh

(

(

Jawab

Jawab

)

)

3.

= {(x,y)∈ R2| x(1 – y) 0}

{

x

y

R

x

y

R

}

D

f

=

(

,

)

2

(

1

)

= {(x,y)∈ R2|x 0 dan (1–y)0 atau x0 dan (1–y)0}

= {(x,y)∈ R2|x 0 dan y 1 atau x0 dan y 1}

(18)

Latihan

Latihan

Tentukan dan Gambarkan Df dari

(19)

Grafik

Grafik

Fungsi

Fungsi

Dua

Dua

Peubah

Peubah

Grafiknya berupa permukaan di ruang

Z=f(x,y)

D f

x

z

y

(20)

Contoh

Contoh

Gambarkan Grafik

1. f(x,y) = 2 x2+ 3y2

z = 2 x2+ 3y2

2. f(x,y) = 3 – x2 – y2

Paraboloida eliptik 3

1 2

1

2 2

y x

z = +

Z

x

y

z = 3 – x2 – y2

Z

y

3

(21)
(22)

Kurva

Kurva

Ketinggian

Ketinggian

z = f(x,y) Æ z = k adalah kurva ketinggian. Jadi Kurva ketinggian adalah proyeksi perpotongan grafik z = f(x,y) dengan bidang z =k pada bidang XOY.

Contoh:

Gambarkan kurva ketinggian z = k dari 1. f(x,y) = x2+ 2y2 , k = 0, 1, 2, 4

(23)
(24)

Contoh

Contoh

(

(

Jawab

Jawab

)

)

Untuk k = -2

Ö

x – y2 = -2

x = y2 – 2

Ö

Untuk k = 0

Ö

x – y2 = 0

Ö

parabola

Ö

x – y2 = 2

Ö

parabola

Ö

x – y2 = 4

Ö

parabola parabola

Untuk k = 2

Untuk k = 4

k=0

k=-2

k=2 k=4 x

y

2. f(x,y) = x – y2 , k = -2, 0, 2, 4

x = y2

x = y2 + 2

(25)

Latihan

Latihan

Gambarkan kurva ketinggian z = k dari

1. f(x,y) = x2/y , k = -4, -1, 0, 1, 4

2. f(x,y) = x2+y2 , k = 0, 1, 4, 9

(26)

Limit

Limit

Fungsi

Fungsi

Dua

Dua

Peubah

Peubah

Definisi: Fungsi f(x,y) mempunyai limit L untuk (x,y) mendekati (a,b) ditulis

(27)

Catatan

kurva yang melalui (a,b).

untuk sembarang

Artinya: Jika terdapat paling sedikit 2 kurva di R2 yang melalui

kurva, maka dikatakan lim f(x,y)

berbeda untuk masing-masing

) (a,b) dengan nilai

tidak ada.

(28)

Contoh

Buktikan bahwa limit berikut tidak ada

Jawab

(29)

Contoh

Contoh

(

(

Lanjutan

Lanjutan

)

)

Di sepanjang garis y=x, maka nilai f adalah

(30)

Latihan

Buktikan bahwa limit berikut tidak ada

(31)

Kekontinuan

Kekontinuan

Definisi: Fungsi dua buah f(x,y) kontinu dititik (a,b) jika

i. f(a,b) terdefinisi ii.

1. Polinom dengan m peubah kontinu di Rm

2. Fungsi rasional m peubah f(x,y) = p(x,y)/q(x,y) kontinu pada Df asal q(x,y)≠0

3. Jika g fungsi dua peubah kontinu di (a,b) dan f fungsi satu peubah kontinu di g(a,b) maka f0g

(32)

Contoh

Contoh

Kekontinuan

Kekontinuan

Selidiki kekontinuan fungsi berikut:

1. f(x,y) =

) x 4 y

(

y 3 x 2

2 −

+

Kontinu dimana-mana (R2) kecuali di parobola y2=4x

2. f(x,y) = cos(x2 −4xy+ y2)

Misal g(x,y) = x2-4xy+y2 (Polinom) Æ g kontinu

dimana-mana dan h(t) = cos t kontinu di setiap t di R.

(33)

Turunan

Turunan

Parsial

Parsial

Definisi: Misalkan f(x,y) adalah fungsi dua peubah x dan y. 1. Turunan parsial pertama dari f terhadap x (y dianggap

konstan) didefinisikan sebagai berikut

h

2. Turunan parsial pertama dari f terhadap y

(x dianggap konstan) didefinisikan sebagai berikut

(34)

Contoh

Contoh

:

:

1. 3 2

xy 4 y x ) y , x (

f = +

Tentukan fx dan fy

3. =

y

x lnsin t dt

) y , x ( f

Jawab Jawab

fx(x,y)=0. ln(siny)–1. ln(sinx) fx(x,y) = 3 x2 y + 4 y2

fx(x,y) = – ln(sinx) fy(x,y) = x3 + 8 xy

fy(x,y)=1. ln(siny)–0. ln(sinx) 2. f(x,y) = ycos(x2 + y2)

Jawab fy(x,y) = ln(siny) fx(x,y) = –2xy sin(x2 + y2)

(35)

Latihan

Latihan

1.

2.

xy y

y x

x y

x

f ( , ) = 3 cos( + ) + sin2

= y

x

t

dt e

y x

f ( , ) cos

Tentukan fx dan fy

3. f (x, y) = x3 sin(x+ y)+ ycos(2xy)

1. f (x,y, z) = xy + y 2z + 3xz

2. f (x,y, z) = x cos(yz) + 2xy

(36)

Turunan

Turunan

Parsial

Parsial

Kedua

Kedua

(37)

Contoh

Contoh

1. f(x,y)= x y3 + y3x2

Tentukan fxx, fyy ,fxy, fyx

Jawab

fx(x,y) = y3 + 2xy3

fy(x,y) = 3xy2 + 3x2y2

fxx(x,y) = 2y3

fxy(x,y) = 3y2 + 6xy2

fyy(x,y) = 6xy + 6x2y

(38)

Contoh

Contoh

2. f(x,y) = xy sin(x2+2xy+y3)

Jawab

fx(x,y) = y sin(x2+2xy+y3) + xy(2x+2y) cos(x2+2xy+y3)

fxx(x,y)=y(2x+2y)cos(x2+2xy+y3)+(4xy+2y2)cos(x2+2xy+y3)

fxy(x,y) = sin(x2+2xy+y3)+y(2x+3y2) cos(x2+2xy+y3)

fyy(x,y)=(2x+3y2)sin(x2+2xy+y3)+(2x2+9xy2)sin(x2+2xy+y3)

– xy(2x+2y)2 sin(x2+2xy+y3)

+(2x2+4xy)cos(x2+2xy+y3)

–xy(2x+2y)(2x+3y2)sin(x2+2xy+y3)

–xy(2x+3y2)2 sin(x2+2xy+y3)

(39)

Latihan

Latihan

Tentukan fxx, fyy ,fxy, fyx

1. f(x,y) = x cos(xy) + xy ex+y

2. f(x,y) = ln(x2 + 2 xy + y3)

3. f(x,y) = tan-1(y2/x)

4. f(x,y) =ln(x2+2xy+y2)

(40)

Arti

Arti

Geometri

Geometri

Turunan

Turunan

Parsial

Parsial

Perpotongan bidang y = b dengan fungsi permukaan f(x,y) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada

permukaan tersebut.

Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap x di titik (a,b)

merupakan

gradien garis singgung terhadap kurva s pada

titik (a, b, f(a,b)) dalam

z

x

y

(a, b)

(41)

Arti

Arti

Geometri

Geometri

Turunan

Turunan

Pertama

Pertama

(2)

(2)

Perpotongan bidang x = a dengan fungsi permukaan f(x,y) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada

permukaan tersebut.

Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap y di titik (a,b)

merupakan

gradien garis singgung terhadap kurva s pada

titik (a, b, f(a,b)) dalam arah sejajar sumbu y.

z

x

y (a, b)

(42)

Soal

Soal

Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan

1.36 z= 4x2 + 9y2 dengan x = 3 di titik (3,2,2)

Jawab:

y y

z y

x fy

2 1 )

,

( =

∂ ∂ =

Turunan parsial terhadap y adalah

Sehingga didapat (3,2) = 1 ∂

∂ =

y z

fy . Bilangan ini adalah

menyatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (3,2,2)yaitu 1/1.

(43)

Soal

Soal

Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan

2. 2z =√(9x2+9y2-36) dengan bidang y=1 di titik (2, 1,(3/2))

Turunan parsial terhadap x adalah

Sehingga didapat

(

2

,

1

)

=

3

f

x . Bilangan ini adalah

menyatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (2,1,(3/2))yaitu 3/1.

Ini menyatakan bahwa garis itu berarah (1,0,3) dan

melalui titik (2,1,(3/2)), sehingga persamaan parameter garis singgung kurva tersebut adalah

(44)

Latihan

Latihan

1. 3z =√(36-9x2 -4y2) dengan bidang x = 1 di titik

(1, 2, √(11/3))

2. 4z =5√(16-x2) dengan bidang y=3 di titik (2, 3, 5(3/2))

(45)

Vektor

Vektor

Gradien

Gradien

Misalkan fungsi z = f(x,y) terdefinisi di D ⊂ R2

Definisi

Vektor gradien dari fungsi z = f(x,y) di (x,y) ∈D, didefinisikan sebagai

adalah vektor satuan di arah sumbu x,y positif Notasi lain: grad f(x,y), del f(x,y)

,

Definisi

Vektor gradien dari fungsi f(x,y,z) adalah

adalah vektor satuan di arah sumbu x,y,z positif

(46)

Contoh

Contoh

) , (x y f

∇r ∇rf (−1,−1)

Tentukan dan dari xy

e x y

x

f ( , ) =

Jawab

Ö

fx(−1,−1) = e + e = 2e

xy xy

x x y e xye

f ( , ) = +

Ö

fy(−1,−1) = e

xy

y x y x e

f ( , ) = 2

Sehingga diperoleh:

(

e xye

)

i x e j y

x

f ( , ) = xy + xy ˆ + 2 xy ˆ

∇r

j e i

e

f (−1,−1) = 2 ˆ + ˆ

(47)

Latihan

II. Tentukan di titik yang diberikan

(48)

Aturan

Aturan

Rantai

Rantai

Misalkan x=x(t) dan y = y(t) terdeferensialkan di t dan z = f(x,y) terderensialkan di (x(t), y(t))

Maka z = f(x(t), y(t)) dapat dideferensialkan di t dan didefinisikan sebagai

(49)

Contoh

Contoh

dt dw

1. Misalkan w = x2 y3 dengan x = t3 dan y = t2, tentukan

Jawab:

t y y w t

x x w dt

dw

∂ ∂ ∂ ∂ + ∂ ∂ ∂ ∂ =

= 2x y3 (3t2)+3 x2 y2(2t)

= 2t3 ( t2)3 (3t2)+3 (t3)2 (t2)2(2t)

= 2t3. t6. 3t2+3 t6. t4. 2t

(50)
(51)

Latihan

Latihan

dt dw

(dalam t) 1. Tentukan

a. w = x2 yy2x ; x = cos t, y = sin t

b. w = ex siny – eysin x ; x = 3t, y = 2t

c. w = sin(xyz2) ; x = t3, y = t2 , z = t

2. Tentukan

dt dw

(dalam t dan s)

a. w = x2 – y lnx ; x = s/t, y = s2 t

b. w = ; x = s sin t, y = t sin s

2 2

y x

(52)

Turunan

Turunan

Berarah

Berarah

Andaikan f dapat didiferensialkan di (a, b), maka turunan berarah di (a, b) pada arah vektor satuan

adalah hasilkali titik antara vektor gradien dengan vektor satuan tersebut. Dengan demikian dapat ditulis :

atau D f(a, b) = fx (a, b)u1 + fy (a, b)u2

Perhatikan bahwa

Sehingga, Turunan berarah akan bernilai maksimum (θ=0)jika

(53)

Contoh

Contoh

1.Tentukan turunan berarah dari f(x,y) = 4x3y pada titik

P(2,1) dalam arah vektor ar = 4ˆi + 3 ˆj

Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a

(54)

Contoh

Contoh

2. Tentukan turunan berarah dari f(x,y,z) = xy sinz pada

titik P(1,2, π/2) dalam arah vektor ar =ˆi + 2 ˆj + 2 kˆ

Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a

(55)

Contoh

Contoh

(

(

Lanjutan

Lanjutan

)

)

(56)

Latihan

Latihan

1. Tentukan turunan berarah fungsi f pada titik P yang

diberikan dalam vektor a

a. f( x,y) = y2 lnx , P(1, 4), a = -3 i + 3 j

b. f( x,y) = xey – yex , P(0, 0), a = 5 i – 2 j

c. f( x,y) = e –xy , P(1, –1), a = – i + √3 j

d. f( x,y) = x/ ( x – y) , di P(1, –1) dalam arah ke titik Q(-1,-1) e. f( x,y,z) = xy+ z2 , di P(1,1,1) dalam arah ke titik Q(5,-3,3)

2. Tentukan suatu vektor satuan u dalam arah mana f

bertambah (dan berkurang)paling cepat di titik P dan berapa laju perubahan dalam arah ini

d. f( x,y) = 1–x2–y2 , P(–1,2)

(57)

Latihan

Latihan

(

(

lanjutan

lanjutan

)

)

3. Misal

(58)

Bidang

Bidang

Singgung

Singgung

Definisi: Misalkan suatu permukaan S mempunyai

persamaan F(x,y,z) = k. Maka bidang singgung dari S pada titik Po(a,b,c) adalah sebuah bidang yang melalui Po dan tegak lurus pada ∇rf(a,b,c)

Teorema:

Untuk permukaan F(x, y, z) = k, persamaan bidang singgung di titik (a, b, c) adalah :

Fx(a,b,c) (x–a) + Fy(a,b,c) (y–b) + Fz(a,b,c) (z–c) = 0

(59)

Contoh

Contoh

1. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan x2 + y2 + 2z2 = 23 di titik (1, 2, 3)

Jawab: Misalkan F(x,y,z) = x2 + y2 + 2z2

k z j

y i

x z

y x

f ( , , ) = 2 ˆ+ 2 ˆ+ 4 ˆ

∇r

k j

i

f (1,2,3) = 2ˆ+ 4 ˆ+ 12 ˆ ∇r

Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah

2(x – 1) + 4(y – 2) + 12 (z – 3) = 0

(60)

Contoh

Contoh

(

(

Lanjutan

Lanjutan

)

)

Jadi persamaan parameter garis normal adalah

x = 1+2t , y = 2 + 4t , z = 3 + 12 t

Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal

12 3 4

2 2

1 ==

y z

(61)

Contoh

Contoh

2. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan z = f(x,y)=x2+2xy-3xy2 +2 di titik (1, 2, -5)

Jawab:

Ö

fx(1,2) = 2+ 4 −12 = −6 2

3 2

2 )

,

(x y x y y

fx = + −

Ö

fy(1,2) = 2 −12 = −10

xy x

y x

fy( , ) = 2 − 6

Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah

(z + 5) = –6(x – 1) –10(y – 2)

(62)

Contoh

Contoh

Jadi persamaan parameter garis normal adalah

x = 1+6t , y = 2 + 10t , z = –5 + t

Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal

1 5 10

2 6

1

− + =

− − =

y z

(63)

Latihan

Latihan

1. Tentukan persamaan bidang singgung dari garis normal permukaan

a. x2 + y2 – 3z = 2 di titik (-1, -4, 6) b. y = ex cos z di titik (1, e, 0)

c. x1/2 + y1/2 + z1/2 = 4 di titik (4, 1, 1) d. z= 2e3y cos 2x di titik (π/3, 0, -1)

2. Tentukan semua titik pada permukaan z=x2–2xyy2–8x+4y

dimana bidang singgungnya mendatar

3. Perlihatkan bahwa permukaan x2+4y+z2=0 dan

x2+y2+z2 – 6z+7 =0 saling menyinggung di titik (0, -1,2). yaitu perlihatkan bidang singgungnya sama

4. Tentukan sebuah titik pada permukaan x2+2y2+3z2=12

(64)

Maksimum

Maksimum

dan

dan

Minimum

Minimum

Fungsi

Fungsi

Dua

Dua

Peubah

Peubah

Definisi

Misalkan (x0,y0) ∈ Df, maka

f(x0,y0) adalah nilai m aksim um global dari f pada Df,

jika f(x0,y0) ≥ f(x,y), ∀ (x,y) ∈ Df

f(x0,y0) adalah nilai m inim um global dari f pada Df, jika f(x0,y0) ≤ f(x,y), ∀ (x,y) ∈ Df

f(x0,y0) adalah nilai ekst rim global dari f pada Df, jika ia merupakan nilai maksimum global atau nilai

minimum global.

Definisi yang sama berlaku dengan kata global diganti

(65)

Di

Di

mana

mana

nilai

nilai

ekstrim

ekstrim

muncul

muncul

?

?

Titik di mana kemungkinan terjadinya nilai ekstrim

disebut titik kritis

Titik Kritis ada 3 (tiga), yaitu Titik-titik batas Df

(66)

Uji

Uji

Nilai

Nilai

Ekstrim

Ekstrim

Untuk menguji apakah di titik kritis terjadi nilai ekstrim,

kita gunakan uji turunan parsial kedua, yaitu:

Misalkan f(x,y) mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di sekitar (x0,y0),

dan

0 ) y , x (

f 0 0 =

∇r

maka

(

)

2

0 0 xy 0

0 yy 0

0 xx 0

0,y ) f (x ,y ).f (x ,y ) f (x ,y )

x ( D

D = = −

1. f(x0,y0) nilai maksimum lokal jika D>0 dan fxx(x0,y0) < 0

2. f(x0,y0) nilai minimum lokal jika D>0 dan fxx(x0,y0) > 0

(67)

Contoh

Contoh

1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya, dari

f(x,y) = 2x4–x2+3y2

Jawab

fy(x,y) = 6y fx(x,y) = 8x3 – 2x

fxx(x,y) = 24x2 – 2 fyy(x,y) = 6

fxy(x,y) = 0

Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu

8x3 – 2x=0

Ö

2x (4x2 – 1)=0

Ö

x=0 , x =± ½

6y =0

Ö

y = 0

(68)

Contoh

Contoh

(

(

lanjutan

lanjutan

)

)

Mengenai jenis titik kritisnya, bisa dilihat pada tabel berikut:

fxx fyy fxy D Keterangan (0,0) – 2 6 0 –12 Titik pelana (½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum (-½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum

(69)

Contoh

Contoh

2. Tentukan titik ekstrim global dan jenisnya, dari

f(x,y) =x2–y2+1 pada S={(x,y)| x2 + y2 ≤ 1}

Jawab

fx(x,y) = 2x

fxx(x,y) = 2

fxy(x,y) = 0

Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan

persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu didapat (0,0) Jadi titik-titik kritisnya adalah (0, 0)(Æ t erlet ak di dalam S

fy(x,y) = – 2y

fyy(x,y) = –2

), sedangkan jenisnya titik pelana (nilai D < 0)

Untuk titik-titik batasnya, misalkan x=cos t dan y=sint (karena S adalah lingkaran satuan), sehingga didapat

(70)

Contoh

Contoh

(

(

lanjutan

lanjutan

)

)

Untuk mendapatkan nilai maksimun dan minimun f pada S, turunkan f, yaitu:

Ö

f’(t)=–2 cos t sint – 2 sint cost = 0 4 cos t sint= 0

sin2t= 0

Ö

2t= 0, π, 2π, 3π

Ö

t= 0, π/2, π, 3π/2

Untuk t = 0 x = 1, y = 0

Ö

f(1, 0) = 2

Ö

Ö

Untuk t = π/2 x = 0, y = 1

Ö

f(0, 1) = 0

Ö

Untuk t = π x = -1, y = 0

Ö

f(-1, 0) = 2

Ö

(71)

Latihan

Latihan

1. Tentukan titik ekstrim dan jenisnya, dari

a. f(x,y) = x3+y3-6xy

b. f(x,y) = xy2 –6 x2 – 6y2

c. f(x,y) = x2 +4 y2 – 2x+8y – 1

d. f(x,y) = 3x3 +y2 – 9x + 4y

y x

xy y

x f

e. ( , ) = + 2 + 4

) 4 ( 2 2 )

, (

. x y y

e y

x f

f = − + −

2. Tentukan titik ekstrim global dan jenisnya, dari

a. f(x,y) =x2–6x+y2–8y+7 pada S={(x,y)| x2 + y2 ≤ 1}

(72)

g (x , y) = 0

Metode

Metode

Lagrange

Lagrange

Untuk mencari nilai ektrim terkendala

Misalkan z =f(x,y) dengan kendala

g(x,y) = 0. Akan dicari ektrim f terhadap kendala g. Perhatikan kurva ketinggian dari suatu fungsi

f (x,y) = 9 – x2 – y2 berikut :

Untuk memaksimumkan f thd kendala g(x,y) =0 Æ sama dengan mencari perpotongan kurva ketinggian f (x, y) = k dengan fungsi kendala g (x, y) = 0 sehingga diperoleh k ≥ f (x, y) untuk setiap x, y ∈ Df sepanjang g (x, y) = 0

(73)

Metode

Metode

Lagrange

Lagrange

Untuk memaksimumkan/meminimumkan f(x0,y0)

terhadap kendala g(x0,y0)=0, selesaikan

0

dengan (x0,y0) titik kritis, λ pengali langrange

Untuk memaksimumkan/meminimumkan f(x0,y0)

terhadap kendala g(x0,y0)=0 dan h(x0,y0)=0, selesaikan

dengan (x0,y0) titik kritis, λ pengali langrange

(74)

Contoh

Contoh

Gunakan metode lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimun dan minimun dari

1. f(x,y)= x2 – y2 + 1 pada lingkaran x2+y2=1

Jawab:

j y i

x y

x

g( , ) = 2 ˆ+ 2 ˆ ∇r

j y i

x y

x

f ( , ) = 2 ˆ− 2 ˆ

∇r

Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut

) , ( )

,

(x y g x y

f = ∇

∇r λ r dan g(x,y) = 0

yaitu:

(75)

Contoh

Contoh

(

(

lanjutan

lanjutan

)

)

Dari persamaan (3), nilai x dan y tidak mungkin sama-sama nol, sehingga

Untuk x ≠ 0, dari (1) di dapat λ = 1, kemudian dari (2) di dapat y = 0, dan dari (3) di dapat x2=1 Æ x = ± 1

Untuk y ≠ 0, dari (2) di dapat λ = -1, kemudian dari (1) di dapat x = 0, dan dari (3) di dapat y2=1 Æ y = ± 1

Titik-titik kritis yaitu (1,0), (-1,0), (0,1) dan (0,-1)

Ö

f(1, 0) = 2,

Untuk (1,0) untuk (-1,0)

Ö

f(-1, 0) = 2

Ö

f(0, 1) = 0,

Untuk (0,1) untuk (0,-1)

Ö

f(0,-1) = 0

Jadi nilai maksimum global = 2 pada titik (1,0) dan (-1,0), Sedangkan nilai minimun global=0 pada titik (0,1)

(76)

Contoh

Contoh

2. f(x,y,z)= x + 2y+3z pada elips yang merupakan perpotongan x2+y2=2 dan bidang y + z = 1

Jawab:

Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut

(77)

Contoh

Contoh

(

(

lanjutan

lanjutan

)

)

Dari (1), x = 1/(2λ), dari (2) dan (3), y = -1/(2λ). Jadi dari (4), didapat λ = ± ½.

Untuk λ = ½, didapatkan titik kritis (1, -1, 2). Untuk λ = -½, didapatkan titik kritis (-1, 1, 0).

Jadi nilai maksimum = 5 pada titik (1,-1,2),

(78)

Latihan

Latihan

(

(

Gunakan

Gunakan

Metode

Metode

Lagrange)

Lagrange)

1. Tentukan nilai minimum dari f(x,y) = x2 + y2 pada

kendala g(x,y)= xy – 3 = 0

2. Tentukan nilai maksimum dari f(x,y) = xy pada lingkaran x2 + y2 = 1

3. Tentukan nilai maksimum dari f(x,y) = 4x2 – 4xy+ y2

pada kendala x2+y2 = 1

4. Tentukan nilai minimum dari f(x,y) = x2+y2+z2 pada

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jika x adalah variabel penjelas dan y adalah variabel respon dari model regresi y = f (x)+ � dimana f disebut sebagai kurva regresi atau fungsi regresi yang belum

Jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan −x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu- y ;.. Jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan, kurva

Citra digital biasa direpresentasikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi f(x,y), x dan y adalah koordinat spasial yang menunjukkan lokasi dari sebuah piksel

Sebuah hasil kah dalam ( Inner Product ) pada ruang vektor riil X adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil (•,•) dengan masing-masing pasangan vektor x dan y pada X

e) Kawasan di bawah permukaan kerucut, yang merupakan bidang dari suatu kerucut yang bagian bawahnya dibatasi oleh garis perpotongan dengan permukaan horizontal

Sebuah fungsi bernilai real dengan dua peubah real (real valued function of two variables) yaitu fungsi f (Gambar II.5) yang menghubungkan setiap pasangan berurut   x,

• jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan −x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-y; • jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan,.

Berikut persamaan regresi sesuai dengan Hukum Lambert-Beer untuk menghitung konsentrasi flavonoid y = ax + b Dengan : y = luas kurva x = konsentrasi sampel a = intercept perpotongan