Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Fungsi
Sistem
Sistem
Koordinat
Koordinat
y
x
P(x,y) Kuadran I Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV y
x
y z
x
P(x,y,z)
Oktan 1
Permukaan
Permukaan
di
di
Ruang
Ruang
(R
(R
33)
)
Sebelum belajar tentang fungsi dua peubah, terlebih dahulu kita mengenal permukaan di ruang dan cara
membuat sketsa suatu permukaan di ruang (R3). Berikut beberapa fungsi permukaan di ruang, antara lain :
Bola, mempunyai bentuk umum :
0
a
,
a
z
y
x
2+
2+
2=
2>
2 2
2
a
y
x
+
=
Jejak di bidang XOY, z = 0 ÎJejak di bidang XOZ, y = 0 Î
, berupa lingkaran
2 2
2
a
z
x
+
=
, berupa lingkaranGambar
Gambar
Bola
Bola
Z
x
Permukaan
Permukaan
di
di
Ruang
Ruang
Elipsoida, mempunyai bentuk umum
Gambar
Gambar
Ellipsoida
Ellipsoida
Z
x
Permukaan
Permukaan
di
di
R
R
3
3
Hiperboloida berdaun satu, mempunyai bentuk umum:
Gambar
Gambar
Hiperbolik
Hiperbolik
Berdaun
Berdaun
Satu
Satu
Z
x
Permukaan
Permukaan
di
di
R
R
3
3
Hiperboloida berdaun dua, mempunyai bentuk umum:
Gambar
Gambar
Hiperbolik
Hiperbolik
Berdaun
Berdaun
Dua
Dua
Z
x
Permukaan
Permukaan
di
di
R
R
3
3
Paraboloida eliptik , mempunyai bentuk umum:
c
Paraboloida hiperbolik , mempunyai bentuk umum:
c
Kerucut eliptik , mempunyai bentuk umum:
0
Bidang , mempunyai bentuk umum:
D Cz
By x
Gambar
Gambar
Z Z
x
y x
y
Paraboloida Eliptik
Paraboloida Hiperbolik z
z
Latihan
Latihan
:
:
Gambarkan
Gambarkan
1. x2 + y2 = 4
2. y = x2
3. 2x + 2y + 4z = 8 , di oktan 1
4. 9 z2 + 9x2 + 4y2 = 36
5. z =4
Fungsi
Fungsi
Dua
Dua
Peubah
Peubah
Definisi: Fungsi dua peubah adalah aturan yang
mengaitkan setiap pasangan terurut (x,y) dengan tepat satu z =f(x,y)
Notasi : f : A Æ R ( A C R2)
(x,y) Æ z = f(x,y) Contoh:
1. f(x,y) = x2 + 4 y2
2. f(x,y) = 36 9 2 4 2 3
1
y
x −
−
Daerah
Contoh. Tentukan dan gambarkan Df dari
Contoh
Contoh
(
(
Jawab
Jawab
)
)
Df ={(x,y)∈ R2 | x2 + 4 y2 ∈ R}
= {(x,y)∈ R2}
x y
= {(x,y)∈ R2 | 36 – 9x2 – 4y2 ≥ 0}
1.
⎭ ⎬ ⎫ ⎩
⎨ ⎧
∈ −
− ∈
= x y R x y R
Df 2 36 9 2 4 2
3 1 )
, ( 2.
= {(x,y)∈ R2 | 9x2 + 4y2 ≤ 36}
y
Contoh
Contoh
(
(
Jawab
Jawab
)
)
3.
= {(x,y)∈ R2| x(1 – y) ≥ 0}
{
x
y
R
x
y
R
}
D
f=
(
,
)
∈
2(
1
−
)
∈
= {(x,y)∈ R2|x ≥0 dan (1–y)≥0 atau x≤0 dan (1–y)≤0}
= {(x,y)∈ R2|x ≥ 0 dan y ≤ 1 atau x≤0 dan y ≥ 1}
Latihan
Latihan
Tentukan dan Gambarkan Df dari
Grafik
Grafik
Fungsi
Fungsi
Dua
Dua
Peubah
Peubah
Grafiknya berupa permukaan di ruang
Z=f(x,y)
D f
x
z
y
Contoh
Contoh
Gambarkan Grafik
1. f(x,y) = 2 x2+ 3y2
z = 2 x2+ 3y2
2. f(x,y) = 3 – x2 – y2
Paraboloida eliptik 3
1 2
1
2 2
y x
z = +
Z
x
y
z = 3 – x2 – y2
Z
y
3
Kurva
Kurva
Ketinggian
Ketinggian
z = f(x,y) Æ z = k adalah kurva ketinggian. Jadi Kurva ketinggian adalah proyeksi perpotongan grafik z = f(x,y) dengan bidang z =k pada bidang XOY.
Contoh:
Gambarkan kurva ketinggian z = k dari 1. f(x,y) = x2+ 2y2 , k = 0, 1, 2, 4
Contoh
Contoh
(
(
Jawab
Jawab
)
)
Untuk k = -2
Ö
x – y2 = -2x = y2 – 2
Ö
Untuk k = 0
Ö
x – y2 = 0Ö
parabolaÖ
x – y2 = 2Ö
parabolaÖ
x – y2 = 4Ö
parabola parabolaUntuk k = 2
Untuk k = 4
k=0
k=-2
k=2 k=4 x
y
2. f(x,y) = x – y2 , k = -2, 0, 2, 4
x = y2
x = y2 + 2
Latihan
Latihan
Gambarkan kurva ketinggian z = k dari
1. f(x,y) = x2/y , k = -4, -1, 0, 1, 4
2. f(x,y) = x2+y2 , k = 0, 1, 4, 9
Limit
Limit
Fungsi
Fungsi
Dua
Dua
Peubah
Peubah
Definisi: Fungsi f(x,y) mempunyai limit L untuk (x,y) mendekati (a,b) ditulis
Catatan
kurva yang melalui (a,b).untuk sembarang
Artinya: Jika terdapat paling sedikit 2 kurva di R2 yang melalui
kurva, maka dikatakan lim f(x,y)
berbeda untuk masing-masing
) (a,b) dengan nilai
tidak ada.
Contoh
Buktikan bahwa limit berikut tidak ada
Jawab
Contoh
Contoh
(
(
Lanjutan
Lanjutan
)
)
Di sepanjang garis y=x, maka nilai f adalah
Latihan
Buktikan bahwa limit berikut tidak ada
Kekontinuan
Kekontinuan
Definisi: Fungsi dua buah f(x,y) kontinu dititik (a,b) jika
i. f(a,b) terdefinisi ii.
1. Polinom dengan m peubah kontinu di Rm
2. Fungsi rasional m peubah f(x,y) = p(x,y)/q(x,y) kontinu pada Df asal q(x,y)≠0
3. Jika g fungsi dua peubah kontinu di (a,b) dan f fungsi satu peubah kontinu di g(a,b) maka f0g
Contoh
Contoh
Kekontinuan
Kekontinuan
Selidiki kekontinuan fungsi berikut:
1. f(x,y) =
) x 4 y
(
y 3 x 2
2 −
+
Kontinu dimana-mana (R2) kecuali di parobola y2=4x
2. f(x,y) = cos(x2 −4xy+ y2)
Misal g(x,y) = x2-4xy+y2 (Polinom) Æ g kontinu
dimana-mana dan h(t) = cos t kontinu di setiap t di R.
Turunan
Turunan
Parsial
Parsial
Definisi: Misalkan f(x,y) adalah fungsi dua peubah x dan y. 1. Turunan parsial pertama dari f terhadap x (y dianggap
konstan) didefinisikan sebagai berikut
h
2. Turunan parsial pertama dari f terhadap y
(x dianggap konstan) didefinisikan sebagai berikut
Contoh
Contoh
:
:
1. 3 2
xy 4 y x ) y , x (
f = +
Tentukan fx dan fy
3. =
∫
yx lnsin t dt
) y , x ( f
Jawab Jawab
fx(x,y)=0. ln(siny)–1. ln(sinx) fx(x,y) = 3 x2 y + 4 y2
fx(x,y) = – ln(sinx) fy(x,y) = x3 + 8 xy
fy(x,y)=1. ln(siny)–0. ln(sinx) 2. f(x,y) = ycos(x2 + y2)
Jawab fy(x,y) = ln(siny) fx(x,y) = –2xy sin(x2 + y2)
Latihan
Latihan
1.
2.
xy y
y x
x y
x
f ( , ) = 3 cos( + ) + sin2
∫
= y
x
t
dt e
y x
f ( , ) cos
Tentukan fx dan fy
3. f (x, y) = x3 sin(x+ y)+ ycos(2xy)
1. f (x,y, z) = xy + y 2z + 3xz
2. f (x,y, z) = x cos(y − z) + 2xy
Turunan
Turunan
Parsial
Parsial
Kedua
Kedua
Contoh
Contoh
1. f(x,y)= x y3 + y3x2
Tentukan fxx, fyy ,fxy, fyx
Jawab
fx(x,y) = y3 + 2xy3
fy(x,y) = 3xy2 + 3x2y2
fxx(x,y) = 2y3
fxy(x,y) = 3y2 + 6xy2
fyy(x,y) = 6xy + 6x2y
Contoh
Contoh
2. f(x,y) = xy sin(x2+2xy+y3)
Jawab
fx(x,y) = y sin(x2+2xy+y3) + xy(2x+2y) cos(x2+2xy+y3)
fxx(x,y)=y(2x+2y)cos(x2+2xy+y3)+(4xy+2y2)cos(x2+2xy+y3)
fxy(x,y) = sin(x2+2xy+y3)+y(2x+3y2) cos(x2+2xy+y3)
fyy(x,y)=(2x+3y2)sin(x2+2xy+y3)+(2x2+9xy2)sin(x2+2xy+y3)
– xy(2x+2y)2 sin(x2+2xy+y3)
+(2x2+4xy)cos(x2+2xy+y3)
–xy(2x+2y)(2x+3y2)sin(x2+2xy+y3)
–xy(2x+3y2)2 sin(x2+2xy+y3)
Latihan
Latihan
Tentukan fxx, fyy ,fxy, fyx
1. f(x,y) = x cos(xy) + xy ex+y
2. f(x,y) = ln(x2 + 2 xy + y3)
3. f(x,y) = tan-1(y2/x)
4. f(x,y) =ln(x2+2xy+y2)
Arti
Arti
Geometri
Geometri
Turunan
Turunan
Parsial
Parsial
Perpotongan bidang y = b dengan fungsi permukaan f(x,y) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada
permukaan tersebut.
Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap x di titik (a,b)
merupakan
gradien garis singgung terhadap kurva s pada
titik (a, b, f(a,b)) dalam
z
x
y
(a, b)
Arti
Arti
Geometri
Geometri
Turunan
Turunan
Pertama
Pertama
(2)
(2)
Perpotongan bidang x = a dengan fungsi permukaan f(x,y) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada
permukaan tersebut.
Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap y di titik (a,b)
merupakan
gradien garis singgung terhadap kurva s pada
titik (a, b, f(a,b)) dalam arah sejajar sumbu y.
z
x
y (a, b)
Soal
Soal
Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan
1.36 z= 4x2 + 9y2 dengan x = 3 di titik (3,2,2)
Jawab:
y y
z y
x fy
2 1 )
,
( =
∂ ∂ =
Turunan parsial terhadap y adalah
Sehingga didapat (3,2) = 1 ∂
∂ =
y z
fy . Bilangan ini adalah
menyatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (3,2,2)yaitu 1/1.
Soal
Soal
Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan
2. 2z =√(9x2+9y2-36) dengan bidang y=1 di titik (2, 1,(3/2))
Turunan parsial terhadap x adalah
Sehingga didapat
(
2
,
1
)
=
3
f
x . Bilangan ini adalahmenyatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (2,1,(3/2))yaitu 3/1.
Ini menyatakan bahwa garis itu berarah (1,0,3) dan
melalui titik (2,1,(3/2)), sehingga persamaan parameter garis singgung kurva tersebut adalah
Latihan
Latihan
1. 3z =√(36-9x2 -4y2) dengan bidang x = 1 di titik
(1, 2, √(11/3))
2. 4z =5√(16-x2) dengan bidang y=3 di titik (2, 3, 5√(3/2))
Vektor
Vektor
Gradien
Gradien
Misalkan fungsi z = f(x,y) terdefinisi di D ⊂ R2
Definisi
Vektor gradien dari fungsi z = f(x,y) di (x,y) ∈D, didefinisikan sebagai
jˆ
adalah vektor satuan di arah sumbu x,y positif Notasi lain: grad f(x,y), del f(x,y)
jˆ
,
iˆ
Definisi
Vektor gradien dari fungsi f(x,y,z) adalah
kˆ
adalah vektor satuan di arah sumbu x,y,z positif
Contoh
Contoh
) , (x y f
∇r ∇rf (−1,−1)
Tentukan dan dari xy
e x y
x
f ( , ) =
Jawab
Ö
fx(−1,−1) = e + e = 2exy xy
x x y e xye
f ( , ) = +
Ö
fy(−1,−1) = exy
y x y x e
f ( , ) = 2
Sehingga diperoleh:
(
e xye)
i x e j yx
f ( , ) = xy + xy ˆ + 2 xy ˆ
∇r
j e i
e
f (−1,−1) = 2 ˆ + ˆ
Latihan
II. Tentukan di titik yang diberikan
Aturan
Aturan
Rantai
Rantai
Misalkan x=x(t) dan y = y(t) terdeferensialkan di t dan z = f(x,y) terderensialkan di (x(t), y(t))
Maka z = f(x(t), y(t)) dapat dideferensialkan di t dan didefinisikan sebagai
Contoh
Contoh
dt dw
1. Misalkan w = x2 y3 dengan x = t3 dan y = t2, tentukan
Jawab:
t y y w t
x x w dt
dw
∂ ∂ ∂ ∂ + ∂ ∂ ∂ ∂ =
= 2x y3 (3t2)+3 x2 y2(2t)
= 2t3 ( t2)3 (3t2)+3 (t3)2 (t2)2(2t)
= 2t3. t6. 3t2+3 t6. t4. 2t
Latihan
Latihan
dt dw
(dalam t) 1. Tentukan
a. w = x2 y – y2x ; x = cos t, y = sin t
b. w = ex siny – eysin x ; x = 3t, y = 2t
c. w = sin(xyz2) ; x = t3, y = t2 , z = t
2. Tentukan
dt dw
(dalam t dan s)
a. w = x2 – y lnx ; x = s/t, y = s2 t
b. w = ; x = s sin t, y = t sin s
2 2
y x
Turunan
Turunan
Berarah
Berarah
jˆ
Andaikan f dapat didiferensialkan di (a, b), maka turunan berarah di (a, b) pada arah vektor satuan
adalah hasilkali titik antara vektor gradien dengan vektor satuan tersebut. Dengan demikian dapat ditulis :
atau D f(a, b) = fx (a, b)u1 + fy (a, b)u2
Perhatikan bahwa
Sehingga, Turunan berarah akan bernilai maksimum (θ=0)jika
Contoh
Contoh
1.Tentukan turunan berarah dari f(x,y) = 4x3y pada titik
P(2,1) dalam arah vektor ar = 4ˆi + 3 ˆj
Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a
Contoh
Contoh
2. Tentukan turunan berarah dari f(x,y,z) = xy sinz pada
titik P(1,2, π/2) dalam arah vektor ar =ˆi + 2 ˆj + 2 kˆ
Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a
Contoh
Contoh
(
(
Lanjutan
Lanjutan
)
)
Latihan
Latihan
1. Tentukan turunan berarah fungsi f pada titik P yang
diberikan dalam vektor a
a. f( x,y) = y2 lnx , P(1, 4), a = -3 i + 3 j
b. f( x,y) = xey – yex , P(0, 0), a = 5 i – 2 j
c. f( x,y) = e –xy , P(1, –1), a = – i + √3 j
d. f( x,y) = x/ ( x – y) , di P(1, –1) dalam arah ke titik Q(-1,-1) e. f( x,y,z) = xy+ z2 , di P(1,1,1) dalam arah ke titik Q(5,-3,3)
2. Tentukan suatu vektor satuan u dalam arah mana f
bertambah (dan berkurang)paling cepat di titik P dan berapa laju perubahan dalam arah ini
d. f( x,y) = 1–x2–y2 , P(–1,2)
Latihan
Latihan
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
3. Misal
Bidang
Bidang
Singgung
Singgung
Definisi: Misalkan suatu permukaan S mempunyai
persamaan F(x,y,z) = k. Maka bidang singgung dari S pada titik Po(a,b,c) adalah sebuah bidang yang melalui Po dan tegak lurus pada ∇rf(a,b,c)
Teorema:
Untuk permukaan F(x, y, z) = k, persamaan bidang singgung di titik (a, b, c) adalah :
Fx(a,b,c) (x–a) + Fy(a,b,c) (y–b) + Fz(a,b,c) (z–c) = 0
Contoh
Contoh
1. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan x2 + y2 + 2z2 = 23 di titik (1, 2, 3)
Jawab: Misalkan F(x,y,z) = x2 + y2 + 2z2
k z j
y i
x z
y x
f ( , , ) = 2 ˆ+ 2 ˆ+ 4 ˆ
∇r
k j
i
f (1,2,3) = 2ˆ+ 4 ˆ+ 12 ˆ ∇r
Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah
2(x – 1) + 4(y – 2) + 12 (z – 3) = 0
Contoh
Contoh
(
(
Lanjutan
Lanjutan
)
)
Jadi persamaan parameter garis normal adalah
x = 1+2t , y = 2 + 4t , z = 3 + 12 t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
12 3 4
2 2
1 = − = −
− y z
Contoh
Contoh
2. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan z = f(x,y)=x2+2xy-3xy2 +2 di titik (1, 2, -5)
Jawab:
Ö
fx(1,2) = 2+ 4 −12 = −6 23 2
2 )
,
(x y x y y
fx = + −
Ö
fy(1,2) = 2 −12 = −10xy x
y x
fy( , ) = 2 − 6
Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah
(z + 5) = –6(x – 1) –10(y – 2)
Contoh
Contoh
Jadi persamaan parameter garis normal adalah
x = 1+6t , y = 2 + 10t , z = –5 + t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
1 5 10
2 6
1
− + =
− − =
−
− y z
Latihan
Latihan
1. Tentukan persamaan bidang singgung dari garis normal permukaan
a. x2 + y2 – 3z = 2 di titik (-1, -4, 6) b. y = ex cos z di titik (1, e, 0)
c. x1/2 + y1/2 + z1/2 = 4 di titik (4, 1, 1) d. z= 2e3y cos 2x di titik (π/3, 0, -1)
2. Tentukan semua titik pada permukaan z=x2–2xy–y2–8x+4y
dimana bidang singgungnya mendatar
3. Perlihatkan bahwa permukaan x2+4y+z2=0 dan
x2+y2+z2 – 6z+7 =0 saling menyinggung di titik (0, -1,2). yaitu perlihatkan bidang singgungnya sama
4. Tentukan sebuah titik pada permukaan x2+2y2+3z2=12
Maksimum
Maksimum
dan
dan
Minimum
Minimum
Fungsi
Fungsi
Dua
Dua
Peubah
Peubah
Definisi
Misalkan (x0,y0) ∈ Df, maka
f(x0,y0) adalah nilai m aksim um global dari f pada Df,
jika f(x0,y0) ≥ f(x,y), ∀ (x,y) ∈ Df
f(x0,y0) adalah nilai m inim um global dari f pada Df, jika f(x0,y0) ≤ f(x,y), ∀ (x,y) ∈ Df
f(x0,y0) adalah nilai ekst rim global dari f pada Df, jika ia merupakan nilai maksimum global atau nilai
minimum global.
Definisi yang sama berlaku dengan kata global diganti
Di
Di
mana
mana
nilai
nilai
ekstrim
ekstrim
muncul
muncul
?
?
Titik di mana kemungkinan terjadinya nilai ekstrim
disebut titik kritis
Titik Kritis ada 3 (tiga), yaitu Titik-titik batas Df
Uji
Uji
Nilai
Nilai
Ekstrim
Ekstrim
Untuk menguji apakah di titik kritis terjadi nilai ekstrim,
kita gunakan uji turunan parsial kedua, yaitu:
Misalkan f(x,y) mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di sekitar (x0,y0),
dan
0 ) y , x (
f 0 0 =
∇r
maka
(
)
20 0 xy 0
0 yy 0
0 xx 0
0,y ) f (x ,y ).f (x ,y ) f (x ,y )
x ( D
D = = −
1. f(x0,y0) nilai maksimum lokal jika D>0 dan fxx(x0,y0) < 0
2. f(x0,y0) nilai minimum lokal jika D>0 dan fxx(x0,y0) > 0
Contoh
Contoh
1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya, dari
f(x,y) = 2x4–x2+3y2
Jawab
fy(x,y) = 6y fx(x,y) = 8x3 – 2x
fxx(x,y) = 24x2 – 2 fyy(x,y) = 6
fxy(x,y) = 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu
8x3 – 2x=0
Ö
2x (4x2 – 1)=0Ö
x=0 , x =± ½6y =0
Ö
y = 0Contoh
Contoh
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
Mengenai jenis titik kritisnya, bisa dilihat pada tabel berikut:
fxx fyy fxy D Keterangan (0,0) – 2 6 0 –12 Titik pelana (½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum (-½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum
Contoh
Contoh
2. Tentukan titik ekstrim global dan jenisnya, dari
f(x,y) =x2–y2+1 pada S={(x,y)| x2 + y2 ≤ 1}
Jawab
fx(x,y) = 2x
fxx(x,y) = 2
fxy(x,y) = 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan
persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu didapat (0,0) Jadi titik-titik kritisnya adalah (0, 0)(Æ t erlet ak di dalam S
fy(x,y) = – 2y
fyy(x,y) = –2
), sedangkan jenisnya titik pelana (nilai D < 0)
Untuk titik-titik batasnya, misalkan x=cos t dan y=sint (karena S adalah lingkaran satuan), sehingga didapat
Contoh
Contoh
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
Untuk mendapatkan nilai maksimun dan minimun f pada S, turunkan f, yaitu:
Ö
f’(t)=–2 cos t sint – 2 sint cost = 0 4 cos t sint= 0
sin2t= 0
Ö
2t= 0, π, 2π, 3π
Ö
t= 0, π/2, π, 3π/2Untuk t = 0 x = 1, y = 0
Ö
f(1, 0) = 2Ö
Ö
Untuk t = π/2 x = 0, y = 1
Ö
f(0, 1) = 0Ö
Untuk t = π x = -1, y = 0
Ö
f(-1, 0) = 2Ö
Latihan
Latihan
1. Tentukan titik ekstrim dan jenisnya, dari
a. f(x,y) = x3+y3-6xy
b. f(x,y) = xy2 –6 x2 – 6y2
c. f(x,y) = x2 +4 y2 – 2x+8y – 1
d. f(x,y) = 3x3 +y2 – 9x + 4y
y x
xy y
x f
e. ( , ) = + 2 + 4
) 4 ( 2 2 )
, (
. x y y
e y
x f
f = − + −
2. Tentukan titik ekstrim global dan jenisnya, dari
a. f(x,y) =x2–6x+y2–8y+7 pada S={(x,y)| x2 + y2 ≤ 1}
g (x , y) = 0
Metode
Metode
Lagrange
Lagrange
Untuk mencari nilai ektrim terkendala
Misalkan z =f(x,y) dengan kendala
g(x,y) = 0. Akan dicari ektrim f terhadap kendala g. Perhatikan kurva ketinggian dari suatu fungsi
f (x,y) = 9 – x2 – y2 berikut :
Untuk memaksimumkan f thd kendala g(x,y) =0 Æ sama dengan mencari perpotongan kurva ketinggian f (x, y) = k dengan fungsi kendala g (x, y) = 0 sehingga diperoleh k ≥ f (x, y) untuk setiap x, y ∈ Df sepanjang g (x, y) = 0
Metode
Metode
Lagrange
Lagrange
Untuk memaksimumkan/meminimumkan f(x0,y0)
terhadap kendala g(x0,y0)=0, selesaikan
0
dengan (x0,y0) titik kritis, λ pengali langrange
Untuk memaksimumkan/meminimumkan f(x0,y0)
terhadap kendala g(x0,y0)=0 dan h(x0,y0)=0, selesaikan
dengan (x0,y0) titik kritis, λ pengali langrange
Contoh
Contoh
Gunakan metode lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimun dan minimun dari
1. f(x,y)= x2 – y2 + 1 pada lingkaran x2+y2=1
Jawab:
j y i
x y
x
g( , ) = 2 ˆ+ 2 ˆ ∇r
j y i
x y
x
f ( , ) = 2 ˆ− 2 ˆ
∇r
Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut
) , ( )
,
(x y g x y
f = ∇
∇r λ r dan g(x,y) = 0
yaitu:
Contoh
Contoh
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
Dari persamaan (3), nilai x dan y tidak mungkin sama-sama nol, sehingga
Untuk x ≠ 0, dari (1) di dapat λ = 1, kemudian dari (2) di dapat y = 0, dan dari (3) di dapat x2=1 Æ x = ± 1
Untuk y ≠ 0, dari (2) di dapat λ = -1, kemudian dari (1) di dapat x = 0, dan dari (3) di dapat y2=1 Æ y = ± 1
Titik-titik kritis yaitu (1,0), (-1,0), (0,1) dan (0,-1)
Ö
f(1, 0) = 2,Untuk (1,0) untuk (-1,0)
Ö
f(-1, 0) = 2Ö
f(0, 1) = 0,Untuk (0,1) untuk (0,-1)
Ö
f(0,-1) = 0Jadi nilai maksimum global = 2 pada titik (1,0) dan (-1,0), Sedangkan nilai minimun global=0 pada titik (0,1)
Contoh
Contoh
2. f(x,y,z)= x + 2y+3z pada elips yang merupakan perpotongan x2+y2=2 dan bidang y + z = 1
Jawab:
Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut
Contoh
Contoh
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
Dari (1), x = 1/(2λ), dari (2) dan (3), y = -1/(2λ). Jadi dari (4), didapat λ = ± ½.
Untuk λ = ½, didapatkan titik kritis (1, -1, 2). Untuk λ = -½, didapatkan titik kritis (-1, 1, 0).
Jadi nilai maksimum = 5 pada titik (1,-1,2),
Latihan
Latihan
(
(
Gunakan
Gunakan
Metode
Metode
Lagrange)
Lagrange)
1. Tentukan nilai minimum dari f(x,y) = x2 + y2 pada
kendala g(x,y)= xy – 3 = 0
2. Tentukan nilai maksimum dari f(x,y) = xy pada lingkaran x2 + y2 = 1
3. Tentukan nilai maksimum dari f(x,y) = 4x2 – 4xy+ y2
pada kendala x2+y2 = 1
4. Tentukan nilai minimum dari f(x,y) = x2+y2+z2 pada