Laporan Praktikum Microbiologi
PRAKTEK IV
ISOLASI MIKROBA
Oleh
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
Kelompok I
DAFTAR ISI
Daftar Tabel... Daftar Gambar/Grafik... BAB I. PENDAHULUAN (UMUM)
1.1. Latar Belakang... 1.2. Tujuan Praktikum...
BAN II. TINJAUAN PUSTAKA (KHUSUS/MATERI)...
BAB III. PROSEDUR KEGITAN (KHUSUS/MATERI)... 3.1. Tempat/Lokasi dan Tanggal Praktikum... 3.2. Bahan dan Alat... 3.3. Prosedur Kerja... 3.4. Skema Kerja...
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN... 4.1. Hasil Pengamatan... 4.2. Pembahasan...
BAB V. PENUTUP... 5.1. Kesimpulan...
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013)
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam suatu koloni, baik bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup. Jumlah bakteri di alam sangat melimpah dengan keragaman yang sangat tinggi. Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu usaha untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium. Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang mengandung nutrisi. Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan. Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu species atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun gores (Elfita, 2010).
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai sumber enzim mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari tanaman ataupun hewan. Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan relatif lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya produksinya relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh adanya pergantian musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek (Torben,2007)
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yaitu :
Dan mempelajari berbagai cara mengisolasi mikroba dengan berbagai metode
Melatih praktikan untuk dapat memisahkan mikroba dari campurannya sehingga di dapat kultur murni
Melatih praktikan mendapatkan hasil isolasi bakteri dengan keadaan yang berbeda
Melatih praktikan mampu melakukan pengenceran bertingkat, inokulasi bakteri dalam media padat dan cair
1.3. Manfaat
BAB II bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagaibiakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis (Alam dkk, 2013)
Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya, sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah pencemaran udara (Alam dkk, 2013)
dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Joddi, 2006).
2.2 Cara Mengisolasi Mikroba
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengenceran inokulasi benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-benar biakan murni.Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Pengenceran
Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara Streptococcus Laktis dalam piaraan murni yang diisolasi dalam sempel susu yang sudah masam. Suatu sempel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian diambil kira-kira 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi mungkin juga hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat dijadikan piaraan murni. Jika belum yakin, bahwa koloni tunggal yang diperoleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni sebagai sampel.
2. Penuangan
mengulang pekerjaan di atas maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin (Schiegel, 1996).
2.3. Jenis-Jenis Bakteri
2.3.1. Bakteri Termofilik
Mikroorganisme termofilik merupakan mikroorganisme yang tahan terhadap suhu tinggi dengan suhu optimum pertumbuhan mencapai lebih dari 60 OC. Salah satu pemanfaatan mikoorganisme termofilik yaitu sebagai penghasil berbagai enzim yang bersifat termostabil. Enzim yang dapat dihasilkan dari mikroorganisme termofilik antara lain selulase, amilase, kitinase dan lipase (Rosliana, 2009)
Mikroorganisme termofilik mampu mensintesis molekul stabil pada kondisi panas, termasuk molekul enzim. Bioteknologi umumnya tertarik pada enzim dari mikroorganisme yang mendukung untuk bekerja dibawah kondisi normal dimana enzim dari mikroorganisme mesofilik akan mengalami denaturasi. Dengan alasan inilah enzim ini menjadi sasaran termasuk kelayakannya sebagai model untuk penelitian dan penyelidikan protein-protein yang bersifat termostabil dan kemampuannya sebagai biokatalis pada bioteknologi modern (Elfita, 2010).
2.3.2. Bakteri Selulolitik Termofilik
2.3.3. Bakteri Mesofilik
Mikroba yang hidup pada suhu kamar sampai paling tinggi 45 OC. Contoh : Methylococcus capsulatus, Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhizobium leguminosarum, Rhodospirillum rubnum, Bacillus subtilis, L. Bulgaricus, Clostridium butyricum, Bacillus mascerans, Clostridium sporongenes (wati, 2013).
2.3.4. Bakteri Psikrofilik
Mikroba yang hidup pada suhu rendah sampai paling tinggi 25 OC. Contoh :
Bakteri yang hidup di laut (Fototrof), bakteri besi (Gallionella), Bacillus polymixa, Pseudomonas, Micrococcus, Clostridium botulinum E (Elfita, 2010).
BAB III
PROSEDUR KEGITAN
3.5. Tempat/Lokasi dan Tanggal Praktikum
Tempat/lokasi dari pelaksanaan praktikum ini adalah Laboratorium Susu Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah kuala. Yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017 jam 11.00 s/d 13.00 Wib.
3.6. Bahan dan Alat
Disediakan 2 agar cawan lalu cawan di buka masing 5 menit dan 10 menit. Selanjutnya di tutup kembali dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37°C. Setelah 48 jam lalu diamati.
2. Pengamatan jasad renik di mulut
tuangkan sebanyak 10-15 ml, lalu biarkan media mengeras. Selanjutnya cawan diinkubasi (dalam posisi terbalik) selama 48 jam pada suhu 37°C
3.8. Skema Kerja
a. Jasad Renik
Selama 5 menit Selama 10 menit
b. Teknik pengenceran
1ml 1ml 1ml
SUSU KEDELE 10-1 10-2 10-3 10-4
c. Metode pour plate
10-4 10-5
1ml 1ml 1ml 1ml
d. Metode Spread plate
0,1ml
10-5
Diratakan sampel pada media agar menggunakan batang L e. Metode Tuang
Agar 10-4 10-4 10-5 10-5 swab
Note: Cawan yang berisi media agar yang belum dihomogenkan searah jarum jam.
f. Pengamatan jasad renik mulut
Mukosa 1ml
Steril mukosa1ml1ml1ml
10-1 10-2 10-3 10-3
BAB IV
Pengenceran 5 yaitu 10-5, bahan yang
digunakan susu kedele
10-5 koloninya hidup 10-5 koloninya hidup
5 menit dan 10 menit di udara 5 menit koloninya hidup
10 menit koloninya hidup Swab pengenceran 3 yaitu 10-3
Spread plate pengenceran 5 yaitu 10-5
10-3 hidup sedikit 10-4 hidup sedikit
4.2. Pembahasan
Isolasi mikroba adalah proses yang dilakukan bertujuan untuk memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam satu medium buatan, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya isolasi adalah untuk mengidentifikasi mikroba, termasuk menelaah ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dari mikroba lainnya yang berasal dari bermacam-macam spesies mikroba.
media agar tidak membeku sempurna atau belum memenuhi kriteria media agar yang bagus untuk media penumbuhan bakteri akan menyebabkan pada saat setelah dikeluarkan dari dalam oven hasilnya bakteri yang ditanamkan tidak tumbuh atau hasilnya akan gagal. Namun, perlu diperhatikan lagi pada saat larutan PCA telah dimasukkan ke dalam cawan petri akan dilakukan pengerakkan cawan petri dengan membentuk angka 8. Pada saat itu lakukan dengan perlahan saja tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat, karena apabila terlalu cepat akan menyebabkan struktur daripada media agar rusak. Apabila telah rusak dan sampai tidak dapat membeku dengan sempurna akan sama halnya yang terjadi pada yang dari awal telah tidak dapat membeku dengan sempurna dan hasilnya akan negatif atau gagal.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan :
1. Media diperlukan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang akan diisolasi untuk kemudian dilakukan langkah identifikasi guna menentukan jenis mikroorganisme tersebut.
2. Setiap mikroorganisme membutuhkan media yang berbeda-beda untuk dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto Eddy. 2005. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Penerbit Kanisius Jakarta.
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) :
190-195.
Candra, Joddi Iryadi. 2006. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos).[Skripsi]. Institut Pertanian
Bogor : Bogor.
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, dan Ade Oktasari. 2010. Senyawa Antimalaria dari Jamur Endofitik Tumbuhan Sambiloto (Andographis paniculata Nees). Jurnal
Natur Indonesia. No.13(2) : 123-129.
Rosliana. 2009. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Protease Termofilik dari Sumber Air Panas Sipoholon Tapanuli Utara Sumatera Utara. [Tesis]. Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara : Medan.
Singleton Paul. 2006. Dictionary of Microbiology And Molecular Biology Third Edition. John wiley & Sons Inc. : England.
Skou Torben dan Sogaard Jensen Gunnar. 2007. Microbiologi. Forfattern Og Systime : England.
Wati, Dwi Setiana, Rukmanasari Dwi Prasetyani. 2013. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Universitas Diponegoro : Semarang.