• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

LOGO

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang 1

23 - 27Juni2016 di Hotel THE ALANA Surakarta

peserta

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang I Hotel The ALANA Surakarta, 23 – 27 Juni 2016

Salatiga, 28Juni 2016 Disahkanole

h:

KepalaSekolah, KoordinatorPKB,

IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah :

2. Nama Guru :

3. NIP :

4. Jabatan/ Golongan Guru : 5. Alamat Sekolah

 Jalan :

 Kabupaten/Kota :

 Telpon :

6. Mengajar Mata Pelajaran : 7. SK Pengangkatan

A. Sebagai CPNS

 Pejabat yang mengangkat :

 Nomor SK :

 Tanggal SK :

B. Pangkat Terakhir

 Pejabat yang mengangkat :

 Nomor SK :

 Tanggal SK :

8. Alamat Rumah

 Jalan :

 Kabupaten/Kota :

 Provinsi :

 Telpon :

LAPORAN KEGIATAN

A. Latar Belakang

Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 (K13) menyatakan bahwa : Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal.

Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru serta membantu sekolah mengimplementasikan kurikulum, Direktorat PSMP menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan kurikulum bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan kurikulum tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya – diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana kurikulum naik secara signifikan setiap tahun. Pada tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.319 (25%) SMP telah melaksanakan kurikulum, sementara tahun 2017 diharapkan 22.091 SMP (60%), tahun 2018 sebanyak 36.819 (100%) di seluruh wilayah Indonesia.

Agar implementasi kurikulum 2013 jenjang SMP dapat terlaksana secara efektif , efisien dan mencapai hasil yang optimal, perlu dilaksanakan Pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru sasaran jenjang SMP.

B. Nama Diklat

Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang III

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Diklat

Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang III dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 Juni 2016 di Hotel ALANA Surakarta.

D. Tujuan Diklat

Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang IIIbertujuan meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013.

E. Materi

Pola kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang IIItahun 2016berpola 52 jam @ 45menit, yang dilaksanakan selama 5 hari, secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Tes Awal

Mengerjakan soal pretest berkaitan dengan materi kurikulum 2013.

3. Pembelajaran Aktif

Belajar adalah hasil dari menyimpulkan dan menarik hubungan atas informasi. Belajar mencakup “tahubahwa” (knowing that memorizing, acquiring facts, skills & methods) dan “tahu bagaimana” (knowing how-making sense dan understanding reality)

Guru harus menjadi fasilitator bukan mengajar

Perbedaan cara pandang FASILITASI dan MENGAJAR adalah sebagai berikut :

FASILITASI MENGAJAR

• Peserta belajar tahu materinya, fasilitator memandu untuk

menstrukturkan materi kedalam kerangka

FASILITASI MENGAJAR pemahaman atau teori.

• Fasilitator menambahkan informasi manakala dibutuhkan.

• Peserta belajar memiliki kualitas yang diajarkan, fasilitator membantu untuk menstrukturkan.

• Fasilitator dan peserta belajar setara.

• Penekanan pada listening, observing, rephrasing, dan

telling.

• Peserta belajar tidak memiliki kualitas yang dibutuhkan, karena itu perlu diajari.

• Guru berada di atas peserta belajar.

• Penekanan pada telling

4. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan sekolah Aman

Melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 ini Kemendikbud mendorong agar semua pelaku pendidikan memiliki budi pekerti. Caranya dengan menciptakan iklim sekolah dan lingkungan yang lebih baik, agar semua warganya turut berbudi pekerti.

Penumbuhan ini tak dimasukkan ke intra kurikuler . Jika jujur hanya diajarkan lewat intra kurikuler, maka hanya akan menjadi pengetahuan. Ketika diuji nilainya tentu tinggi. Namun, pada praktiknya seringkali tak muncul. Karena itu, dalam Penumbuhan ini Kemendikbud menggunakan jalur non-kurikuler.

Nilai positif yang ditumbuhkan dalam Penumbuhan ini. a. Internalisasi sikap moral dan spiritual

b. Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk merekatkan persatuan bangsa

c. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, Interaksi sosial positif antarpeserta didiK d. Memelihara lingkungan sekolah

e. Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk dikembangkan

f. Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat yang terkait .

PRINSIP PENERAPAN PENUMBUHAN

a. Visi Kemendikbud 2019 adalah membentuk insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter.

b. Ada 3 strategi, yaitu penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, meningkatkan mutu dan akses, dan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik c. Strategi pertama mendorong siswa aktif di satu sisi, dan

meningkatkan kemampuan dalam berperan di sisi lainnya. d. Strategi ke tiga, khususnya tentang pelibatan publik, mengajak

seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan. Masyarakat dan keluarga juga memiliki peran saat penerapan Penumbuhan

WAKTU PELAKSANAAN

b. Untuk Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan mulai siswa hari pertama masuk sekolah.

c. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Pendidikan Khusus dilaksanakan mulai hari pertama Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB).

5. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 6. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah : Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

7. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan

Pendampingan pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan kepala sekolah) yang diberikan oleh Instruktur Kabupaten/Kota yang datang langsung ke sekolah induk kluster dan sekolah imbas.

Prinsip-prinsip pendampingan:

a. Profesional, yaitu instruktur memiliki kompetensi (penguasaan mengenai pelaksanaan kurikulum) yang memadai dan memberikan pendampingan dengan baik;

b. Berdasarkan kebutuhan, yaitu aspek-aspek pendampingan adalah butir-butir yang guru atau kepala sekolah secara riil perlu memperoleh asistensi praktis;

c. Integral, yaitu aspek-aspek dan aktivitas pendampingan memfasilitasi guru dan kepala sekolah mengimplementasikan K13 secara utuh;

d. Kolegial, yaitu hubungan kesejawatan antara instruktur, guru, dan kepala sekolah; dan

e. Berkelanjutan, yaitu bahwa pendampingan pelaksanaan kurikulum dilanjutkan oleh sekolah sendiri melalui mekanisme yang dikembangkannya.

Pendampingan implementasi K13 pada jenjang SMP dilaksanakan dengan strategi kegiatan In dan kegiatan On.Pendampingan In sekurang-kurangnya diberikan 2 (dua) kali, sementara pendampinganOnpaling tidak1 (satu) kali. Satu kali pendampingan diberikan satu hari dengan7 jam pelatihan. Berikut adalah urutan pelaksanaan pemberian pendampingan In dan On: secara rinci sebagai berikut In 1 –On1 – In 2 (– Dst.)

8. Peran Keluarga dalam Pembelajaran Kesiswaan

Tujuan : Menjalin kerjasama dankeselarasan program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang kondusif untuk menumbuh-kembangkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik.

9. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

10. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampila

n Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dankreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.

Kompetensi inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam kompetensi inti. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

11. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas dibagi menjadi 9 kelompok , masing – masing kelompok membuat RPP untuk 1 KD sesuai dengan pembagian materi sebagai berikut :

Kelompok 1 : Bilangan Kelompok 2 : Himpunan Kelompok 3 : Bentuk Aljabar

Kelompok 5 : Perbandingan Kelompok 6 : Aritmetika Sosial Kelompok 7 : Garis dan Sudut

Kelompok 8 : Segiempat dan Segitiga Kelompok 9 : Penyajian Data

12. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

Praktekpembelajarandanpenilaianmerupakankegiatanuntukmensimulasika nRencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) yang telahdisusunsebelumnya.

13. Praktik Pengolahan dan pelaporan Penilaian Hasil Belajar 14. Tes Akhir

15. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan

Rincian Struktur Program Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang III adalah sebagai berikut :

No. Materi (JP @ 45 menit)Alokasi Waktu

Materi Umum 12

1.1. Pembelajaran Aktif 2

1.2. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah

Aman 2

1.3. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 1.4. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran 2 1.5. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 2 1.6. Peran Keluarga dalam Pembelajaran Kesiswaan 2

Materi Pokok 36

2.1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2 2.2. Analisis, Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan

Penilaian

a. Analisis Dokumen, SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Penilaian

4

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 4 c. Analisis Penerapan Model dan Inspirasi

Pembelajaran 2

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 2 2.3. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

8

2.4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8

b. Review Hasil Praktik 2

2.5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4

Materi Penunjang 4

3.1. Tes Awal 1

3.2. Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu

Pendidikan 1

3.3. Tes Akhir 1

3.4. Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan 1

TOTAL 52

F. Tindak Lanjut

Setelah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru sasaran jenjang SMP gelombang III, peserta diharapkan dapat :

a. Menyusun RPP

b. Menyusun Instrumen penilaian

d. Melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

e. Menyelesaikan hambatan – hambatan pelaksanaan pembelajaran

G. Dampak Pengembangan Diri

a. Bagi guru

Dengan adanya revisi dalam kurikulum 2013 guru harus selalu belajar untuk perkembangan – perkembangan baru .

b. Bagi Siswa

Siswa menjadi lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran

H. Rekap pengembangan diri

Nama Kegiatan Pelatihan Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum Sekolah Menegah Pertama Tahun 2016

Materi 1. Pembukaan; 2. Tes Awal;

3. Pembelajaran Aktif;

4. Gerakan penumbuhan Budi Pekerti dan sekolah Aman;

5. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum;

6. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran; 7. Penyelenggaraan Pelatihan dan

Pendampingan;

8. Peran Keluarga dalam Pembelajaran Kesiswaan;

9. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian;

10. Analisis Komeptensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian;

11. Perancangan rencana Pelaksanaan Pembelajaran;

12. Praktik Pembelajaran dan Penilaian; 13. Praktik Pengolahan dan pelaporan

Penilaian Hasil Belajar; 14. Tes Akhir;

15. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan.

Peran Peserta

Waktu 23 s.d 27 Juni 2016

Nama Fasilitator 1. Kepala LPMP Jawa Tengah

2. Ceket Palupi Suroso, S.Pd (SMP Batik Surakarta)

3. Alpha Mariani, S.Pd (SMP N 6 Salatiga) Tempat Kegiatan Hotel The ALANA Kota Surakarta

 

Referensi

Dokumen terkait

Standar proses berdasarkan kurikulum 2013 ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 65 tahun 2013

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.. Peraturan

Agama dan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan PAUD.. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Berdasarkan Pasal 243 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata KerJa Kementerian Pendidikan dan

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 81a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum pedoman pembelajaran.. Kementerian Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 pada pasal 1 menyatakan bahwa muatan lokal merupakan mata pelajaran pada satuan