• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract Novel Negeri Lima Menara Dan Ranah Tiga Warna Karya A. Fuadi: Kajian Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Abstract Novel Negeri Lima Menara Dan Ranah Tiga Warna Karya A. Fuadi: Kajian Psikologi Sastra"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS NOVEL NEGERI LIMA MENARA DAN RANAH TIGA WARNA KARYA A.FUADI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan struktur yang membangun novel dan aspek kepribadian tokoh Alif Fikri dalam novel Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga

Warna Karya A.Fuadi. Untuk mengetahui aspek kepribadian tokoh Alif Fikri

digunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah aspek kepribadian tokoh Alif Fikri dalam novel Negeri Lima Menara (2009) dan Ranah Tiga Warna (2011) Karya A. Fuadi. Data yang dipakai menggunakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, teknik simak dan teknik catat yang digunakan adalah teknik membaca heuristic dan hermeneustik. Secara struktur dapat disimpulkan bahwa tema dalam novel Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna Karya A.Fuadi adalah “kesabaran dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu akan berbuah kesuksesan”. Alur dalam novel Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna menggunakan alur campuran. Tokoh dalam novel Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna yaitu terdiri tokoh utama (Alif Fikri) dan tokoh tambahan (Amak, Ayah, Randai, Atang, Raja, Said, Baso, Dulmajid, Raisya, dan Bang Togar). Latar tempat dalam Negeri

Lima Menara dan Ranah Tiga Warna menggunakan daerah tempat (Maninjau,

Bukittinggi Sumatera Barat, Ponorogo Jawa Timur, Bandung, Washington Amerika Serikat, Canada, dan London Inggris). Latar waktu yang diperkirakan mulai tahun, 1988 sampai 2003, dan latar social (kehidupan keluarga sederhana yang Islami dengan berpadu budaya Sumatera Barat, Jawa Timur serta suasan lingkungan pendidikan). Secara psikologis tokoh Alif Fikri dalam novel Negeri Lima Menara dan

Ranah Tiga Warna Karya A.Fuadi, dianalisis menggunkana teori kepribadian

Sigmund Freud; (1) Tokoh Alif Fikri dilihat dari segi insting mempunyai insting hidup dan insting mati, (2) Dari segi distribusi dan pemakian energy, tokoh Alif Fikri mempunyai energy Superego lebih besar daripada energy yang diberikan id dan ego, (3) Tokoh Alif Fikri mengalami pengaruh alam bawah sadar yang besar karena adanya tekanan, (4) Tokoh Alif Fikri mempunyai kecemasan dalam kehidupan yang dijalaninya, (5) Tokoh Alif Fikri mempunyai teori mimpi dalam kehidupannya yang digunakan sebagai motivasi dalam hidupnya. Alif Fikri adalah tokoh yang memiliki kepribadian; (1) Taat kepada Allah SWT, dan kedua orang tua, (2) Mandiri, (3) Tidak memiliki pendirian yang kuat, (4) Pantang menyerah.

Kata kunci: Kepribadian, tokoh, struktural novel Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna, Psikologi Sastra

(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF NEGERI LIMA AND RANAH TIGA WARNA NOVELS A.FUADI WORKS: PSYCHOANALYSIS APPROACH

The purpose of this study is to reveal a structure of the novel and the characters of personality aspects of Alif Fikri in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna novels by A.Fuadi. To figure out the personality aspect of Alif Fikri is used descriptive qualitative method. Object of this study is aspect personality of Alif Fikri in Negeri Lima Menara (2009) and Ranah Tiga Warna (2011) by A.Fuadi. The data used is primary and secondary data with library research, note and reading technique used are heuristic and hermeneutic. It can be concluded that the structure of the theme in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna novels by A.Fuadi is “patience and sincere in doing something will bring the success.” Plot in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna is reverse plot. The characters in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna are main character (Alif Fikri), and additional characters (Amak, Ayah, Randai, Atang, Raja, Said, Baso, Dulmajid, Raisya and Bang Togar). Setting of place in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna are Maninjau, Bukittinggi West Sumatera, Ponorogo East Java, Bandung, Washington USA, Canada and London). Setting of time around 1988 to 2003, social setting ( a simplicity of Islamic family with a cohesive culture of West Sumatera and East Java also the atmosphere of the educational environment). Psychologically Alif Fikri in Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna novels by A.Fuadi, analyzed using personality theories of Sigmund Freud; (1) Alif Fikri have Life and Death instincts, (2) Alif Fikri has the biggest Superego energy than id and ego, (3) Alif Fikri has much experiencing of subconscious influences because of the pressure, (4) Alif Fikri has anxiety in the life he lived, (5) Alif Fikri has subconscious theory as his motivation in his life. Alif Fikri’s has strong pesonality; (1) Obey to Allah SWT, and his parents, (2) Independence, (3) do not have a strong stance, (4) Never give up person.

Key Words: Personality, character, structure of Negeri Lima Menara and Ranah Tiga Warna novels, psychoanalysis

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga melalui hasil penelitian ini diharapkan para manajermampu melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan penempatan kerja terhadap tenaga kerja terdidik sehingga lebih

Rahasia bisnis yang solid dan sukses adalah untuk menempatkan pelanggan di jantung bisnis dan membuat mereka merasa menjadi bagian penting dari perusahaan Anda.. Sebuah cara

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden tidak rutin dalam melakukan olahraga (68,8%) , sebagian besar responden mempunyai pola tidur yang buruk

Gaya kepemimpinan bidang perencanaan perum perhutani divisi regional 1 jawa tengah menerima kritikan dan saran dari bawahan, menginspirasi kepercayaan diantara bawahan,

Menurut Bengen (2001) yang diacu oleh Fachrul (2007), penyebaran dan zonasi hutan mangrove tergantung oleh berbagai faktor lingkungan. Salah satu tipe zonasi hutan

Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2016:9) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

Jika bawahan dapat melakukan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin memberikan pengakuan melalui pujian, hadiah (reward and punishment) atau keuntungan – keuntungan

yang kemudian dimanfaatkan secara besar untuk dapat membuat Sistem informasi.. yang mampu menjangkau seluruh dunia dan terdistribusi