THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE
(ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)
SKRIPSI
Oleh
HARRY PRABOWO
090406104
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013/2
THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE
(ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)
SKRIPSI
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Arsitektur
Oleh
HARRY PRABOWO
090406104
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013/2
THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE
(ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)
SKRIPSI
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Arsitektur
Oleh
HARRY PRABOWO
090406104
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013/2
Judul Skripsi : THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE (ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)
Nama Mahasiswa : Harry Prabowo Nomor Pokok : 090406104 Departemen : Arsitektur
Menyetujui Dosen Pembimbing
Ir. Nurlisa Ginting, ST., M.Sc., Ph.D
Koordinator Skripsi,
Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D
Ketua Program Studi,
Ir. N. Vinky Rahman, MT
Telah diuji pada
Tanggal 21 Juli 2014
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Ketua Komisi Penguji
: Ir. Nurlisa Ginting, ST., M.Sc., Ph.D
Anggota Komisi Penguji
: 1. Hendry Ong, ST., MT,. IAI
PERNYATAAN
THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 21 Juli 2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana yang berjudul The New Athmosphere Is In Here sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Perancang telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini perancang menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, ST., M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dan berguna kepada perancang selama menyelesaikan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana ini.
2. Bapak Hendry Ong, ST., MT., IAI, selaku Konsultasi Arsitek perancang, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dan berguna kepada penulis.
3. Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des., Ph.D, selaku Dosen Koordinator, yang telah banyak memberikan arahan dan masukan atas perkuliahan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana ini.
4. Ibu Ir. Morida Siagian, MURP., Ph.D, selaku dosen penguji I yang telah sangat banyak memberikan pengarahan dan penilaian kepada perancang selama menyelesaikan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana ini.
5. Ibu Beny O.Y Marpaung, ST., MT, Ph.D, selaku dosen penguji II yang telah sangat banyak memberikan pengarahan dan penilaian kepada perancang selama menyelesaikan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana ini.
6. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT sebagai Ketua Departemen Arsitektur dan Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA sebagai Sekretaris Departemen Arsitektur. 7. Seluruh dosen staf pengajar Fakultas Teknik khususnya Departemen Arsitektur
Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan nasehat kepada penulis. 8. Ibunda perancang yang sangat dicintai Hj. Darsini, BA yang telah banyak memberikan sumber motivasi dan meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan, keyakinan, kasih sayang dan doa yang terus mengalir selama ini. 9. Kakak kandung perancang, Retno Pratiwi, SE atas dukungan yang diberikan. 10. Kerabat dan teman-teman perancang yang sudah membantu perancang dalam
melaksanakan Perancangan Arsitektur 6 dan Skripsi Sarjana ini.
Perancang menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juli 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………...….……….……... vi
DAFTAR ISI ……….………...………... viii
DAFTAR GAMBAR ……….……….………..…. ix
DAFTAR LAMPIRAN ……….……….……….. xiii
ABSTRAK ……….……….……... xiv
ABSTRACT ……….………….………….………. xv
PROLOG ……….………… 1
BAB 1. START FROM HERE ……….………….. 4
BAB 2. FROM NOTHING TO SOMETHING ………...………...…….. 11
BAB 3. PREFIX OF A MIND ………….………...….……….……. 20
BAB 4. MAKING SOMETHING FOR MAXIMUM RESULTS ………...…... 30
BAB 5. CREATION OF A LINE ……….………...…….……. 38
BAB 6. SHINING UP TO THE SKY ……….……….………….. 53
BAB 7. BRIGHT LIGHTS ………..………....…………... 86
BAB 8. MAXIMUM RESULTS ………….………...………. 97
EPILOG ………...…………. 102
DAFTAR PUSTKA ………....……….. 103
DAFTAR GAMBAR
BAB 1. START FROM HERE
Gambar 1.1 Kondisi sungai Deli yang sangat buruk .………...………. 4 Gambar 1.2 Kawasan sungai Chao Phraya di Bangkok ………..………….. 5 Gambar 1.3 Kawasan riverfrontFullerton Hotel di Singapore river ….…... 5 Gambar 1.4 Masjid Raya Al-Mashun Medan ………...……….... 7 Gambar 1.5 Istana Maimun atau bisa disebut Istana Putri Hijau ...…...… 7 Gambar 1.6 Lahan parkir yang disewa trophy tour dan toko bunga …….. 8 Gambar 1.7 Salah satu pemukiman warga di belakang istana ………...…. 8
BAB 2. FROM NOTHING TO SOMETHING
Gambar 2.1 Oriental Riverside Hotel yang berada di sungai Huang Pu …. 11 Gambar 2.2 Kota Bund yang berada di sungai Huang Pu ………... 12 Gambar 2.3 Oriental Pearl TV Station ………. 12 Gambar 2.4 Contoh kamar tipe deluxe di Oriental Riverside Hotel ……... 13 Gambar 2.5 Area riverwalk di bagian belakang hotel ………. 14 Gambar 2.6 Cantonese Restaurant yang berbentuk melingkar ………….. 14 Gambar 2.7 Neo Bankside Apartment di kota London ………. 15 Gambar 2.8 Sebuah kawasan ruang terbuka publik Neo Bankside …...…. 16 Gambar 2.9 Konsep skyline Neo Bankside Apartment ………....…..……... 16 Gambar 2.10 3 Tower bangunan dengan tinggi lantai yang berbeda ….…… 17 Gambar 2.11 Detail bracing baja pada fasade bangunan …………....…… 18 Gambar 2.12 Detail Fasade yang menunjukkan core dan fasade…………. 19
BAB 3. PREFIX OF A MIND
Gambar 3.1 Butterfield House yang merupakan sebuah flat ………….… 22 Gambar 3.2 Perubahan bentukan Butterfield House …………...……….... 23 Gambar 3.3 Jembatan Ponte Vecchio yang berada di Arno River .…….… 23 Gambar 3.4 Rumah-rumah yang terdapat di kawasan jembatan ……..… 24 Gambar 3.5 Museum Louvre berlokasi di Paris, Perancis ………... 25 Gambar 3.6 Lobby Louvre yang terdapat di bagian basement ……..…… 25 Gambar 3.7 Suasana di dalam piramida Louvre ……… 26
BAB 4. MAKING SOMETHING FOR MAXIMUM RESULTS
Gambar 4.1 Lobby Hotel yang memiliki hall yang besar ……….…… 32
Gambar 4.2 Bar & Lounge dengan counter dan kursi bar ………….…….. 32
Gambar 4.3 Salah satu contoh Ballroom pada hotel ……….. 33
Gambar 4.4 Swimming Pool yang terdapat di rooftop ……….... 33
Gambar 4.5 Kawasan Fitness Center sebuah hotel ………...…… 34
Gambar 4.6 Ruangan SPA & Sauna hotel ……….………..…. 34
Gambar 4.7 Loading Dock ……… 35
Gambar 4.8 Apartment lobby yang nyaman dan tenang ……… 35
Gambar 4.9 Penerapan foodcourt pada apartemen ………. 36
Gambar 4.10 Penerapan café/pastry pada apartemen ……….……. 36
Gambar 4.11 Kantor pengelola gedung dan marketing office ……….…….. 37
BAB 5. CREATION OF A LINE Gambar 5.1 Konsep bentukan boutique hotel dan apartemen ………….. 38
Gambar 5.2 Bentukan bangunan yang seolah-olah mengarah …………. 39
Gambar 5.3 Konsep rancangan pedestrian …………...………...…… 40
Gambar 5.4 Konsep penzoningan site plan Istana Maimun ……….. 41
Gambar 5.5 Konsep panah yang menunjukkan bentukan bangunan …… 43
Gambar 5.6 Sculpture yang berada di bagian Plaza ………..………. 44
Gambar 5.7 Konsep suasana ruang dalam ……….. 45
Gambar 5.8 Contoh penerapan double skin ……… 45
Gambar 5.9 Cara kerja sistem low E glass ……….…….……… 46
Gambar 5.10 Cara kerja sistem double skin ……….………. 47
Gambar 5.11 Penerapan pondasi tiang pancang ……….……….. 48
Gambar 5.12 Dinding shearwall pada bagian core ………...……… 49
Gambar 5.13 Elemen struktur vertikal serta balok 2 arah dan plat lantai … 50 Gambar 5.14 Penzoningan ruang dalam boutique hotel ……….….. 51
Gambar 5.15 Penzoningan ruang dalam apartemen ……….. 52
BAB 6. SHINING UP TO THE SKY Gambar 6.1 Interaksi sosial yang terdapat di kawasan lobby hotel ………. 53
Gambar 6.2 Contoh penerapan toilet pada boutique hotel ……….... 54
Gambar 6.4 Rancangan denah lantai dasar boutique hotel ……… 55
Gambar 6.5 Penerapan restaurant yang memiliki jendela besar …………. 56
Gambar 6.6 Penerapan Business Center pada hotel ………...……. 57
Gambar 6.7 Rancangan denah lantai 2 boutique hotel ………. 58
Gambar 6.8 Roof garden dengan pemandangan sekitar ……...………….. 59
Gambar 6.9 Rancangan denah lantai 3 boutique hotel ………... 60
Gambar 6.10 Rancangan denah lantai 4-5 boutique hotel ………. 61
Gambar 6.11 Rancangan denah lantai 6-7 boutique hotel ………...………. 61
Gambar 6.12 Rancangan denah lantai 8 boutique hotel ……… 62
Gambar 6.13 Rancangan denah lantai 9 boutique hotel ………..… 62
Gambar 6.14 Rancangan denah lantai 10 boutique hotel …………..…….. 63
Gambar 6.15 Rancangan denah basement boutique hotel ………..…. 64
Gambar 6.16 Jenis kamar tipe standar ………...…….…………...… 64
Gambar 6.17 Jenis kamar tipe deluxe ……….…... 65
Gambar 6.18 Jenis kamar tipe executive ………...…… 65
Gambar 6.19 Jenis kamar tipe suite ………..……. 66
Gambar 6.20 Kotak Mailbox yang terdapat di lobby ………...…………... 67
Gambar 6.21 Contoh mini market apartemen ……….………. 68
Gambar 6.22 Contoh suasana café dengan view garden …………...…... 69
Gambar 6.23 Rancangan denah lantai dasar apartemen ……….…... 70
Gambar 6.24 Contoh penerapan ruangan SPA & Sauna …………...…….. 70
Gambar 6.25 Rancangan denah lantai 2 apartemen …….……….. 71
Gambar 6.26 Rancangan denah lantai 3-4 apartemen ……….…... 72
Gambar 6.27 Rancangan denah lantai 5-6 apartemen ………….………... 73
Gambar 6.28 Rancangan denah lantai 7-9 apartemen ……….…... 73
Gambar 6.29 Rancangan denah lantai 10 apartemen ………….……....… 74
Gambar 6.30 Rancangan denah lantai 11 apartemen ……….…....… 74
Gambar 6.31 Rancangan denah lantai 12 apartemen ……….………....… 75
Gambar 6.32 Rancangan denah basement B1 dan B2 apartemen …...…. 75
Gambar 6.33 Jenis hunian kamar apartemen tipe studio ……… 76
Gambar 6.34 Jenis hunian kamar apartemen tipe 2 ………. 76
Gambar 6.35 Jenis hunian kamar apartemen tipe 3 ……… 77
Gambar 6.36 Tampak depan dan belakang boutique hotel …………..….. 78
Gambar 6.38 Konsep cara kerja sistem utilitas bangunan ………. 79
Gambar 6.39 Gambar skematik utilitas plumbing hotel dan apartemen …… 80
Gambar 6.40 Sistem penggunaan AC central …………...………....……….. 81
Gambar 6.41 Sistem AC split ……….……… 82
Gambar 6.42 Sistem tahapan skematik ME bangunan ……….……… 83
Gambar 6.43 Skematik rancangan ME hotel dan apartemen ………...…... 83
Gambar 6.44 Gambar sistem struktur boutique hotel dan apartemen ……. 85
BAB 7 BRIGHT LIGHTS Gambar 7.1 Gambar kawasan istana Maimun …………..……… 86
Gambar 7.2 Gambar tampak depan boutique hotel ………..………..…... 87
Gambar 7.3 Gambar tampak depan apartemen ………..……... 87
Gambar 7.4 Gambar suasana kawasan plaza depan istana ….…………. 88
Gambar 7.5 Gambar sculpture yang terdapat di plaza ……….……. 88
Gambar 7.6 Gambar suasana kawasan riverwalk sungai Deli ……....…... 88
Gambar 7.7 Gambar suasana riverwalk dan penghijauan ……… 89
Gambar 7.8 Gambar suasana kawasan hijau/jogging track hotel ………. 89
Gambar 7.9 Poster ke 1 ……… 91 Gambar 7.10 Poster ke 2 ………..………..…… 91 Gambar 7.11 Poster ke 3 ………..……….. 92 Gambar 7.12 Poster ke 4 ………..……….. 92 Gambar 7.13 Poster ke 5 ………..……….. 93 Gambar 7.14 Poster ke 6 ………..……….. 93 Gambar 7.15 Poster ke 7 ………..……….. 94 Gambar 7.16 Poster ke 8 ……… 94 Gambar 7.17 Poster ke 9 ……… 95 Gambar 7.18 Poster ke 10 ……….. 95 Gambar 7.19 Poster ke 11 ……….. 96 Gambar 7.20 Poster ke 12 ……….. 96
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
I.I Kebutuhan Ruang Hotel Beserta Aktifitas …….……….. 105 I.II Kebutuhan Ruang Apartemen Beserta Aktifitas ……….. 108
Lampiran II
II.I Program Ruang Hotel ……….……….…… 113 II.II Program Ruang Apartemen ……….………… 116
ABSTRAK
Peranan sungai sangat penting bagi sumber kehidupan manusia. Tetapi
faktanya, kondisi sungai yang ada di kota Medan sangat tidak tertata dengan baik.
Padahal, banyak manfaat yang bisa dihasilkan dari sungai, salah satunya adalah
pemanfaatan kawasan tepian sungai atau bisa di sebut dengan kawasan riverfront
sebagai daya tarik pariwisata sebuah kota. Lokasi pengembangan rancangan
berada di daerah kawasan urban heritage tourism yaitu kawasan Istana Maimun.
Istana ini merupakan salah satu wisata sejarah yang paling terkenal di kota medan.
Kawasan riverfront sungai deli berada di bagian belakang istana maimun. tetapi
kondisi kawasan ini sangat tidak tertata dengan baik. Melihat perkembangan
kawasan sejarah yang ada di dunia, banyak kawasan bersejarah yang
memanfaatkan kawasan riverfront menjadi fasilitas pendukung suatu pariwisata
urban heritage tourism. Oleh sebab itu, perancang akan menciptakan suatu konsep
kawasan riverfront sungai deli dan Istana Maimun bersatu menjadi sebuah
kawasan bersejarah dan pariwisata yang baru di kota Medan. Perancang akan
mengembangkan 2 bangunan komersil di bagian belakang istana maimun, yaitu
butik hotel dan apartemen. Tujuan butik hotel di bangun karena ingin
menghadirkan suasana baru di kawasan sejarah yang ada di kota medan.
Sedangkan tujuan apartemen di bangun adalah merelokasikan penduduk yang
tinggal di belakang istana ke apartemen. Dengan konsep tema arsitektur
kontekstual kontras, perancang akan mendesain bangunan hotel dan apartemen
kontras dengan Istana Maimun karena ingin membuat istana tetap menjadi pusat
perhatian kawasan ini. 2 bangunan komersil yang akan dirancang hanya sebagai
fasilitas pendukung kawasan ini demi memajukan kawasan riverfront sungai deli
dan urban heritage tourism di kawasan istana maimun lebih baik.
Kata Kunci
: riverfront, urban heritage tourism, boutique hotel, apartemen, Istana
Maimun.
ABSTRACT
The role of the river is very important for the source of human life. But in
fact, the condition of the River in the city of Medan is not preserved. In fact, many
of the benefits that could be generated from the River, one of which is the
utilization of the riverfront as a tourist attraction of the city. Site design
development is in the area of urban heritage tourism i.e. The Maimun Palace.
This palace is one of the most famous historical building attractions in the city of
Medan. The Deli river is a riverfront at the rear of the Palace has. but the
condition is not very preserved. In reference to the development of the urban
heritage tourism sistem in the world, much of the historical area that utilize the
riverfront into a tourism support facilities for urban heritage tourism. Therefore,
the designer will create a concept of the Deli river and riverfront Palace has
coalesced into a historic district and a new tourism in the city of Medan. The
designer will develop two commercial buildings at the rear of the palace has,
namely, boutique hotel and apartment. The purpose of this boutique hotel in
waking up to the new atmosphere in the historical district in the city of medan.
Whereas
the
purpose
of this apartment is designed to
move residents
living behind the palace into the apartment. With the concept of contextual
architecture with contrasting theme, the designer will design the building of hotel
and apartment in contrast with the Palace in order to make the Palace remained
the center of attention this area. 2 commercial buildings will be designed with
supporting facilities for the sake of advancing the riverfront Deli river and urban
heritage tourism in the area of the Palace.
Keywords
: riverfront, urban heritage tourism boutique hotel,
apartment, Maimoon Palace.
PROLOG
Kemajuan pariwisata sejarah atau dikenal dengan sebutan heritage tourism di berbagai belahan dunia berkembang dengan pesat, seiring dengan usaha dari setiap negara di dunia untuk memajukan wisata sejarah juga dengan tingginya kebutuhan dalam bidang pariwisata ini. Heritage Tourism merupakan salah satu wisata sejarah yang memperkenalkan sejarah & kebudayaan yang terdapat di suatu Negara ke dunia luas. Di Indonesia termasuk Sumatera Utara, saat ini pemerintah telah membuat berbagai sektor dalam bidang pariwisata melalui program Visit Indonesia yang memberikan kesempatan kepada berbagai daerah salah satunya kota Medan untuk menunjukkan keunggulan daerah tersebut kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kota Medan merupakan Ibu kota Provinsi Sumatera Utara juga tidak mau ketinggalan untuk menyemarakkan program Visit Indonesia ini. Kota medan merupakan Kota yang terbesar di Pulau Sumatera dengan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) sekaligus merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010 kota Medan memiliki jumlah penduduk 2.109.339 jiwa. Wilayah kota Medan hampir keseluruhan wilayahnya berbatasan dengan daerah kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Timur dan Selatan. Medan mempunyai dua sungai penting, yaitu sungai Deli dan sungai Babura. Keadaan sungai-sungai yang berada di kota Medan kondisinya kurang tertata dan tidak terawat. Padahal, sungai-sungai di kota Medan sangat berpotensial mengembangkan kawasan riverfront
sebagai ruang terbuka publik dan pariwisata kota Medan.
Jika kita melihat negara-negara tetangga seperti Singapura dan Thailand yang berhasil merevitalisasikan sungai menjadi sebuah kawasan yang lebih bermanfaat dan berpotensial dalam aspek pariwisata. Jadi, sebenarnya kota Medan juga bisa
mengembangkan sebuah kawasan riverfront dengan cara merevitalisasikan sebuah sungai dan memberikan kesadaran masyarakat kota Medan akan pentingnya peranan sungai dalam berbagai aspek kehidupan.
Lokasi proyek pengembangan ini berada di Kawasan Istana Maimun yang berbatasan dengan Sungai deli, dan merupakan sebuah kawasan riverfront dan kawasan
urban heritage tourism yang saling berhubungan. Seringkali, penduduk kota Medan serta wisatawan yang datang merasa kebingungan untuk mencari tempat wisata yang menarik di kota Medan. Kota Medan hanya menawarkan tempat wisata seperti mall, café, restoran, jajanan kaki lima serta taman kota. Kondisi tempat wisata yang terdapat di kota Medan yang ditawarkan tidak dirawat dengan baik serta fasilitas yang ditawarkan tidak menarik, begitu juga dengan wisata sejarah yang terdapat di kota ini, fasilitas dan suasana bangunan sekitar yang tidak terawat dan banyak bangunan lama di kota Medan dibiarkan begitu saja sehingga wisata sejarah di kota Medan ini kurang di kenal dan kurang memberikan kesan yang baik.
Dalam skripsi ini, perancang akan mengembangkan kawasan Istana Maimun menjadi sebuah kawasan urban heritage tourism yang akan meningkatkan dan menjaga kualitas Istana Maimun sebagai wisata sejarah yang bermanfaat dengan membangun 2 bangunan komersial yaitu boutique hotel dan apartemen. Lokasi pengembangan pembangunan boutique hotel dan apartemen berada di bagian belakang Istana Maimun dan kawasan tepian riverfront sungai Deli. Selain itu, perancang juga merevitalisasikan sungai Deli menjadi sungai yang memiliki daya tarik dan meningkatkan citra sungai yang ada di kota Medan.
Istana Maimun merupakan sebuah istana kerajaan Melayu Deli yang di bangun oleh Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888, yang memiliki luas 2.772 m2. Pada bagian ekterior desain Istana Maimun memiliki perpaduan berbagai unsur-unsur
warisan kebudayaan Melayu Deli, dengan gaya arsitektur Islam, Spanyol, Italia dan India. Sementara itu, pada bagian Interior juga mengambil perpaduan gaya arsitektur melayu dengan gaya arsitektur Islam, Spanyol, Italia dan India. Di bagian dalam Istana Maimun merupakan sebuah museum Peninggalan Kesultanan deli dan Kebudayaan Melayu.
Untuk kawasan riverfront sungai Deli, perancang di sini bertugas merevitalisasikan sebuah kawasan sungai Deli menjadi sebuah kawasan riverfront terbaik yang ada di kota Medan dan bisa memberikan contoh sebagai salah satu kawasan urban heritage tourism dan riverfront area yang saling berhubungan dan harmonis dengan mengembangkan sebuah fasilitas pendukung seperti boutique hotel dan apartemen sehinggaakan terciptalah sebuah kawasan pariwisata kota Medan yang memiliki daya tarik tersendiri.