• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Metoklopramida HCl Menggunakan Metode Sublimasi dengan Primogel sebagai Penghancur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Metoklopramida HCl Menggunakan Metode Sublimasi dengan Primogel sebagai Penghancur"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

Sebagai contoh ODT Formula 1 (Formula dengan primogel : menthol =

12,5 : 0). Dibuat formula untuk 100 tablet dengan bobot per tablet 200 mg dan

dengan penampang tablet 9 mm.

Bobot 100 tablet = 100 tablet x 0,2 gram = 20 gram

- Metoklopramida HCl = 10 mg x 100 = 1 gram

- Primogel = 25 mg x 100 = 2,5 gram

- Aspartam = 5 mg x 100 = 0,5 gram

- Magnesium stearat = 4 mg x 100 = 0,4 gram

(2)

F = Friabilitas

a = bobot tablet sebelum diputar dalam alat friabilator selama 4 menit (100

putaran)

b = bobot tablet setelah diputar dalam alat friabilator selama 4 menit (100 putaran)

Syarat friabilitas tablet : Kehilangan bobot tidak boleh lebih dari ≤ 0,9%, sebagai

contoh diambil tablet formula ODT 1

Bobot 20 tablet sebelum diputar = 3875 g

Bobot 20 tablet setelah diputar = 3861 g

Friabilitas = (3875 – 3861) / 3875 x 100% = 0,36%

(3)

�� �

Keterangan:

R = Rasio absorbsi air

Wa = Bobot tablet sebelum terbasahi

Wb = Bobot tablet setelah terbasahi

Formula ODT 1

• Bobot 1 tablet sebelum terbasahi = 195 mg

• Bobot 1 tablet setelah terbasahi = 253 mg

R tablet = (253 - 195)/253 x 100% = 22,92%

(4)

R = persen menthol yang tersublimasi

a = berat tablet sebelum sublimasi

b = berat tablet setelah sublimasi

Contoh Formula ODT 2 dengan menthol 12,5%

a = 201,3 mg

b = 176,58 mg

R = (201,3 - 176,58)/201,3 x 100%

R = 12,28%

% Menthol yang tersisa = % Menthol - % Menthol tersublimasi

= 12,5% - 12,28%

= 0,22%

% Keberhasilan Proses Sublimasi

= (% Menthol tersublimasi / % Menthol) x 100%

= (12,28% / 12,5%) x 100%

= 98,24%

(5)
(6)
(7)

Y Yi |Yi – Y| | Yi –Y|²

0,0000 0,00000 0,0000 0

0,20158 0,20063 0,00095 902 . 10-9

0,31023 0,30959 0,00064 409 . 10-9

0,40057 0,40039 0,00018 32 . 10-9

0,50836 0,50935 0,00099 98 . 10-9

0,61832 0,61831 0,00001 10-10

Σ| Yi –Y|²= 2323 . 10-9

SBR

=

∑| Yi –Y|²

�−2

= 2323 . 10-9 = 0,000762069

6-2

LOD =3 x SBR = 3 x 0,000762069

Slope 0,03632

= 0,06295 mcg/mL

LOQ =10 x SBR = 10 x 0,000762069

Slope 0,03632

(8)

Berat 20 tablet = 3918,5 mg

Berat metoklopramida HCl dalam 20 tablet = 20 x 10 = 200 mg

Berat setara 10 mg metoklopramida HCl = 10/200 x 3918,5 mg = 195,93 mg

- Pengujian I

Serbuk ditimbang seksama sebanyak mg kemudian dilarutkan sesuai

prosedur yang telah disebutkan sebelumnya dan diukur serapan pada panjang

gelombang maksimum.

Y = 0,03632 x + 0,00087

Diperoleh kensentrasi ( X ) larutan = 10,6379 μg/mL

Diketahui konsentrasi teoritisnya = berat yang ditimbang

berat setara 10 mg metoklopramida HCl

= 196,8 195,93

= 10,0444μg/mL

Kadar = 10,6379μg/mL

10,0444μg/mL

X 100%

= 105,91 %

x 10μg/mL

(9)

Berat 20 tablet = 3918,5 mg ( mengandung 200 mg metoklopramida HCl )

Berat 20 tablet = 3534,9 mg ( mengandung 200 mg metoklopramida HCl )

(10)

Berat setara 10 mg metoklopramida HCl = 10

Berat 20 tablet = 3755,3 mg ( mengandung 200 mg metoklopramida HCl )

(11)

Berat 20 tablet = 3717,1 mg ( mengandung 200 mg metoklopramida HCl )

Berat setara 10 mg metoklopramida HCl = 10 200

Berat 20 tablet = 3598,8 mg ( mengandung 200 mg metoklopramida HCl)

(12)

Berat setara 10 mg metoklopramida HCl = 10 200

No.

Berat sampel

yang ditimbang

(mg)

Kons. Teoritis (mcg/ml)

Serapan

Kons. Sampel (mcg/ml)

Kadar (%)

Kadar

rata-rata (%)

Persyaratan

1. 174,8 10,0034 0,39836 10,9441 109,40

109,13

90,00 % - 110,00 % 2. 174,95 10,0120 0,39841 10,9455 109,32

3. 176,11 10,0784 0,39844 10,9463 108,61 4. 176,62 10,1076 0,39853 10,9488 108,32 5. 173,44 9,9256 0,39583 10,8744 109,56 6. 173,59 9,9342 0,39613 10,8827 109,55

(13)

Misal untuk formula 1 :

No. Kadar (%) |Xi – �| | Xi – � |²

1. 105,91 0,11 0,0121

2. 105,60 0,20 0,04

3. 105,87 0,07 0,0049

4. 105,67 0,13 0,0169

5. 105,98 0,18 0,0324

6. 105,77 0,03 0,0009

Σ� =105,80 Σ| X – � |²= 0,1072

SD =

∑| ��−� | �−1

= 0,1072 = 0,15

6-1

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5

Diperoleh t tabel = 3,365

Dasar penolakan data apabila t hitung≥ t tabel

t

hitung

=

�−�

�� √� �

thitungdata 1 = 0,11

0,15/√6

= 1,80

thitungdata 2=0,20

0,15/√6

= 3,27

(14)

thitungdata 5= 0,24

0,51/√6

= 2,94

thitungdata 6= 0,01

0,51/√6

= 0,49

Semua data diterima

Jadi kadar sebenarnya terletak antara :

µ

= � ± t (1-1/2 α)dk xSD

√n

= 105,80 % ± 3,365 x

√6

0,15

= 105,80 % ± 0,2601

(15)
(16)

1.199,26 6.198,53

2.198,67 7.199,17

3.199,36 8.199,41

4.199,34 9.199,05

5.199,17 10.198,22

Berat metoklopramida HCl dalam 1 tablet 10 mg

Misal pada tablet 1 dengan berat 199,26 mg

- Pengujian I

Satu tablet digerus dan dilakukan pengujian seperti pada penetapan

kadar,Makadiperoleh serapan ( Y ) = 0,39037

Konsentrasi metoklopramida HCl dapat dihitung dengan memasukkan

nilaiabsorbansi ke persamaan regresi berikut :

Y = 0,03632 X + 0,00087

X = 10,7241 μg/mL

Diketahui konsentrasi teoritisnya =

199,26 199,02

= 9,9880 μg/mL

Maka kadar metoklopramida HCl =

9,9880

10,7241 μg/mL

μg

= 107,37 % /mL

x 10 μg/mL

(17)

Kadar metoklopramida HCl = 109,67 %

- Pengujian III

Kadar metoklopramida HCl = 109,67 %

- Pengujian IV

Kadar metoklopramida HCl = 94,26 %

- Pengujian V

Kadar metoklopramida HCl = 98,37 %

- Pengujian VI

Kadar metoklopramida HCl = 105,93 %

- Pengujian VII

Kadar metoklopramida HCl = 106,58 %

SD =

= 0,8219 10-1

= 0,30

SBR = SD x

X 100%

= 100% 0,28%

32 , 107

30 , 0

= x

Perhitungan yang sama dilakukan terhadap formula ODT lainnya.

(18)
(19)
(20)

1. Konsentrasi (C)

Dengan persamaan regresi Y = 0,03632 x + 0,00087

X = Konsentrasi

Y = Absorbansi

Pada t = 3 menit, Y = 0.07884

0,07884= 0,03632 X + 0,00087

X = 2,1468μg/mL

2. Faktor Pengenceran

Fp = (pengenceran dalam labu 25 mL) / jumlah pemipetan aliquot

= 25/5

Fp = 5

3. Konsentrasi dalam 5 mL (Cp x Fp)

Contoh pada t = 3 menit

C = 2,1468mcg/ml x 5 = 10,734 mcg/mL

4. konsentrasi dalam 900 mL

C dalam 900 mL = C dalam 5 mL x 900

Contoh pada t = 3 menit

(21)

Faktor penambahan pada tn= C dalam 5 mL pada tn-1 + C dalam 5 mL pada tn-2

Fp = 0

6.Metoklopramida HCl yang terlepas

Metoklopramida HCl yang terlepas = C dalam 900 mL + faktor penambahan

Contoh pada t = 3 menit

Metoklopramida HCl yang terlepas = 9660,60mcg + 0

= 9660,60mcg

= 9660,60mg

7. Persen Kumulatif

% kumulatif =metoklopramida HCl yang terlepas dosis (mg)

x 100%

Dosis metoklopramida HCl= 10 mg

Contoh pada t = 3 menit

% kumulatif =9660,60mcg 10000 mcg

x 100%

(22)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(23)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(24)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(25)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(26)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(27)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(28)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(29)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(30)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(31)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(32)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(33)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(34)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(35)

Percobaan 5

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(36)

Percobaan 2

Me dalam medium

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 3

Me yang terlarut

(mcg) dalam medium

(mcg) yang terlarut

(37)

yang terlarut

(mcg) yang terlarut

(mcg)

Percobaan 6

Me yang terlarut

(38)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 96.61 95.28 95.59 95.44 94.87 95.13 95.49 0.60

3 6 97.43 95.67 96.03 96.77 95.63 95.63 96.19 0.75

4 9 98.11 97.05 97.46 97.6 96.37 96.2 97.13 0.74

5 12 98.25 98.38 98.72 98.71 97.6 97.7 98.23 0.48

6 15 98.98 100.49 99.55 99.61 99.54 98.62 99.47 0.64

Formula 1

No Waktu

(menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 90.62 91.77 91.1 90.69 90.98 90.78 90.99 0.42

3 6 91.38 92.23 92.23 91.63 92.06 91.56 91.85 0.37

4 9 92.34 93.39 92.85 92.84 93.05 92.2 92.78 0.44

5 12 94.53 93.88 93.48 93.71 94.06 94.53 94.03 0.43

6 15 95.5 95.01 95.21 95.64 94.77 95.72 95.31 0.38

Formula 2

No Waktu

(menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 91.2 91.99 91.65 91.1 91.33 91.14 91.40 0.35

3 6 93.25 93.86 92.57 92.19 92.49 92.63 92.83 0.61

4 9 95.16 94.58 94.01 93.29 94.22 94.33 94.27 0.62

5 12 96.03 95.8 94.75 94.85 95.26 95.29 95.33 0.51

(39)

No Waktu (menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 91.99 92.57 92.5 91.89 92.94 92.49 92.40 0.39

3 6 93.19 93.64 94.18 93.57 93.39 93.87 93.64 0.35

4 9 94.17 94.15 95.47 95.41 95.13 94.3 94.77 0.63

5 12 94.68 95.07 96.16 95.94 96.11 95.55 95.59 0.60

6 15 97.02 96.4 96.45 97.12 96.66 97.16 96.80 0.34

Formula 4

No Waktu

(menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 93.07 93.39 92.61 93.19 92.97 93.19 93.07 0.27

3 6 94.39 94.7 93.44 94.37 94.1 93.9 94.15 0.44

4 9 94.96 95.85 94.75 95.16 94.64 95 95.06 0.43

5 12 95.59 96.19 95.5 95.91 95.68 95.91 95.80 0.25

6 15 97.03 96.9 96.85 96.74 97.02 96.27 96.80 0.28

Formula 5

No Waktu

(menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 93.79 93.26 93.54 93.41 93.65 93.33 93.50 0.20

3 6 94.22 93.74 94.5 94.54 98.58 93.71 94.88 1.85

4 9 95.37 95.4 95.44 95.98 95.22 95.44 95.48 0.26

5 12 96.67 96.15 96.2 96.31 96.52 96.94 96.47 0.30

(40)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 94.2 94.19 93.62 93.77 93.39 94.23 93.90 0.36

3 6 95.35 95.15 93.98 95.65 94.46 94.8 94.90 0.61

4 9 96.73 95.95 94.93 96.01 95.13 96.59 95.89 0.74

5 12 97.21 96.75 96.66 96.56 95.91 96.8 96.65 0.42

6 15 98.07 97.35 97.78 97.63 97.88 97.26 97.66 0.31

Formula 7

No Waktu

(menit)

% kumulatif %

kumulatif rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 95.04 95 94.45 94.52 94.4 94.44 94.64 0.30

3 6 95.51 95.42 95.3 95.42 95.41 95.16 95.37 0.12

4 9 95.84 95.81 95.97 95.87 95.93 96.12 95.92 0.11

5 12 96.35 96.42 96.59 96.83 96.64 96.39 96.54 0.18

(41)

Waktu

(menit) % kumulatif I AUCI

(%.menit) % kumulatif II

AUCII

(%.menit) % kumulatif III

AUCIII

(%.menit) % kumulatif IV

AUCIV

(%.menit) % kumulatif V

AUCV (%.menit)

% kumulatif VI

AUCVI (%.menit)

3 96.61 144.915 95.28 142.92 95.59 143.385 95.44 143.16 94.87 142.305 95.13 142.695

6 97.43 291.06 95.67 286.425 96.03 287.43 96.77 288.315 95.63 285.75 95.63 286.14

9 98.11 293.31 97.05 289.08 97.46 290.235 97.6 291.555 96.37 288 96.2 287.745

12 98.25 294.54 98.38 293.145 98.72 294.27 98.71 294.465 97.6 290.955 97.7 290.85

15 98.98 295.845 100.49 298.305 99.55 297.405 99.61 297.48 99.54 295.71 98.62 294.48

AUC total I 1319.67 AUC total II 1309.875 AUC total III 1312.725 AUC total IV 1314.975 AUC total V 1302.72 AUC total VI 1301.91

1310.313

Formula 1

Waktu (menit)

% kumulatif I AUCI (%.menit) % kumulatif II (%.menit) AUCII % kumulatif III (%.menit) AUCIII % kumulatif IV (%.menit) AUCIV % kumulatif V (%.menit) AUCV % kumulatif VI (%.menit) AUCVI

3 90.62 135.93 91.77 137.655 91.1 136.65 90.69 136.035 90.98 136.47 90.78 136.17

6 91.38 273 92.23 276 92.23 274.995 91.63 273.48 92.06 274.56 91.56 273.51

9 92.34 275.58 93.39 278.43 92.85 277.62 92.84 276.705 93.05 277.665 92.2 275.64

12 94.53 280.305 93.88 280.905 93.48 279.495 93.71 279.825 94.06 280.665 94.53 280.095

(42)

3 91.2 136.8 91.99 137.985 91.65 137.475 91.1 136.65 91.33 136.995 91.14 136.71

6 93.25 276.675 93.86 278.775 92.57 276.33 92.19 274.935 92.49 275.73 92.63 275.655

9 95.16 282.615 94.58 282.66 94.01 279.87 93.29 278.22 94.22 280.065 94.33 280.44

12 96.03 286.785 95.8 285.57 94.75 283.14 94.85 282.21 95.26 284.22 95.29 284.43

15 97.21 289.86 96.97 289.155 96 286.125 96.15 286.5 96.62 287.82 96.65 287.91

AUC total I 1272.735 AUC total II 1274.145 AUC total III 1262.94 AUC total IV 1258.515 AUC total V 1264.83 AUC total VI 1265.145

1266.385

Formula 3

Waktu (menit)

% kumulatif I AUCI (%.menit) % kumulatif II

AUCII (%.menit)

% kumulatif III

AUCIII (%.menit)

% kumulatif IV

AUCIV (%.menit)

% kumulatif V

AUCV (%.menit)

% kumulatif VI

AUCVI (%.menit) 3 91.99 137.985 92.57 138.855 92.5 138.75 91.89 137.835 92.94 139.41 92.49 138.735

6 93.19 277.77 93.64 279.315 94.18 280.02 93.57 278.19 93.39 279.495 93.87 279.54

9 94.17 281.04 94.15 281.685 95.47 284.475 95.41 283.47 95.13 282.78 94.3 282.255

12 94.68 283.275 95.07 283.83 96.16 287.445 95.94 287.025 96.11 286.86 95.55 284.775

15 97.02 287.55 96.4 287.205 96.45 288.915 97.12 289.59 96.66 289.155 97.16 289.065

AUC total I 1267.62 AUC total II 1270.89 AUC total III 1279.605 AUC total IV 1276.11 AUC total V 1277.7 AUC total VI 1274.37

1273.8

(43)

Waktu (menit)

% kumulatif I AUCI (%.menit) % kumulatif II

AUCII (%.menit)

% kumulatif III

AUCIII (%.menit)

% kumulatif IV

AUCIV (%.menit)

% kumulatif V

AUCV (%.menit)

% kumulatif VI

Waktu (menit)

% kumulatif I AUCI (%.menit) %

kumulatifII AUCII(%.menit)

% kumulatif

III AUCIII(%.menit) %

kumulatifIV AUCIV(%.menit) %

(44)

3 94.2 141.3 94.19 141.285 93.62 140.43 93.77 140.655 93.39 140.085 94.23 141.345

6 95.35 284.325 95.15 284.01 93.98 281.4 95.65 284.13 94.46 281.775 94.8 283.545

9 96.73 288.12 95.95 286.65 94.93 283.365 96.01 287.49 95.13 284.385 96.59 287.085

12 97.21 290.91 96.75 289.05 96.66 287.385 96.56 288.855 95.91 286.56 96.8 290.085

15 98.07 292.92 97.35 291.15 97.78 291.66 97.63 291.285 97.88 290.685 97.26 291.09

AUC total I 1297.575 AUC total II 1292.145 AUC total

IIII 1284.24

AUC total

IV 1292.415 AUC total V 1283.49

AUC total

VI 1293.15 1290.503

Formula 7

Waktu (menit)

% kumulatif I AUCI (%.menit) % kumulatif II

AUCII (%.menit)

% kumulatif III

AUCIII (%.menit)

% kumulatif IV

AUCIV (%.menit)

% kumulatif V

AUCV (%.menit)

% kumulatif VI

AUCVI (%.menit) 3 95.04 142.56 95 142.5 94.45 141.675 94.52 141.78 94.4 141.6 94.44 141.66

6 95.51 285.825 95.42 285.63 95.3 284.625 95.42 284.91 95.41 284.715 95.16 284.4

9 95.84 287.025 95.81 286.845 95.97 286.905 95.87 286.935 95.93 287.01 96.12 286.92

12 96.35 288.285 96.42 288.345 96.59 288.84 96.83 289.05 96.64 288.855 96.39 288.765

15 97.73 291.12 97.6 291.03 98.28 292.305 97.35 291.27 97.43 291.105 97.63 291.03

AUC total I 1294.815 AUC total II 1294.35 AUC total III 1294.35 AUC total IV 1293.945 AUC total V 1293.285 AUC total VI 1292.775

1293.92

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

(a) (b)

(c) (d)

(54)

(g)

Keterangan:

(a) : Gambar tablet formula 1

(b) : Gambar tablet formula 2

(c) : Gambar tablet formula 3

(d) : Gambar tablet formula 4

(e) : Gambar tablet formula 5

(f) : Gambar tablet formula 6

(55)

(a) (b)

(56)

(g) (h)

(i) (j)

(57)

(m) (n)

Keterangan :

(a) : Gambar ODT formula 1 sebelum uji.

(b) : Gambar ODT formula 1 sesudah uji.

(c) : Gambar ODT formula 2 sebelum uji.

(d) : Gambar ODT formula 2 sesudah uji.

(e) : Gambar ODT formula 3 sebelum uji.

(f) : Gambar ODT formula 3 sesudah uji.

(g) : Gambar ODT formula 4 sebelum uji.

(h) : Gambar ODT formula 4 sesudah uji.

(i) : Gambar ODT formula 5 sebelum uji.

(j) : Gambar ODT formula 5 sesudah uji.

(k) : Gambar ODT formula 6 sebelum uji.

(l) : Gambar ODT formula 6 sesudah uji.

(m) : Gambar ODT formula 7 sebelum uji.

(58)

(a) (b)

(59)

(e) (f)

(g) (h)

Keterangan :

(a) : Gambar alat uji preformulasi waktu alir (Flowmeter), dan sudut diam

(Copley).

(b) : Gambar mesin pencetak tablet (Erweka).

(c) : Gambar alat uji friabilitas (Copley).

(d) : Gambar alat uji kekerasan (Copley).

(e) : Gambar alat uji waktu hancur (Copley).

(f) : Gambar alat uji disolusi (Copley).

(g) : Gambar oven (Memmert).

(60)

System.International Journal of PharmTech Research. 1(3): 790-798. Alysson L. R. dan Wanderley P.O. (2007).Spray Drying Conditions and

Encapsulating Composition Effects on Formation and Properties of Sodium Diclofenac Microparticles. Powder Technol. Dalam: Parkash, V., Saurabh, M., Deepika., Shiv, K. Y., Hemlata. dan Vikas, J. Fast Disintegrating Tablets: Opportunity in Drug Delivery System.

Pharmaceutical Technology and Research.2(4). Halaman 223-235.

Bagul, U. S., Bagul, N. S., Kulkarni, M. S., Sawant, S. D., Guijar, K. N. dan Bikar, A. A. (2006). Manufacturing Technologies for Mouth Dissolving Tablet

dan Sharma, S. Fast Disolving Delivery Sytem On review.2(10): 21-29.

Bagul, U., Kishore, G., Nancy, P., Sanjeevani, A. dan Shalaka, D. (2010).Formulation and Evaluation of Sublimed Fast Melt Tablet of

Levocetirizine Dihydrochloride.International Journal of Pharmaceutical

Science.2(2). 77.

Bhowmik, D., Chiranjib, B., Krisnakanth, Pankaj dan Margret R. (2009). Fast

Dissolving Tablet:An Overview. Journal of Chemical and Pharmaceutical

Research.1(1): 163-177.

Blacow, N. M. (1988). Martindale The Extra Pharmacopeia. Great Britain:

Department of Pharmaceutical Science. Halaman 374, 1093.

British Pharmacopeia.(2002). British Pharmacopoeia.Volume III. London:

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA). Halaman 1897.

Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutical of Solid Dosage Forms. New York: A

Wiley Interscience Publication John Wiley and Son. Halaman 133-135, 209, 216-218, 342.

Chang, R. K, Guo, X., Burnside, B. A. dan Couch, R. A. (2000).Fast-Dissolving Tablets. Dalam: Fu, Y.R., Yang, S.C., Seong, H.J., Kimura, S. dan Park,

K. Orally FastDisintegrating Tablets: Developments, Technologies,

Taste-Making and ClinicalStudies. Therapeutic Drug Carrier Systems.21(6):

433- 475.

Day, R. A., dan Underwood, A. L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif.

(61)

Formulation.International Journal of PharmTech Research.3(1): 515-525.

Ditjen, POM. (1979). Farmakope Indonesia.Edisi III. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Halaman 639, 746, 748, 755.

Ditjen, POM. (1995). Farmakope Indonesia.Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Halaman 4, 1085, 1144.

Dobetti L. (2001). Fast-melting tablets: Developments and technologies. Dalam:

Fu, Y.R., Yang, S.C., Seong, H.J., Kimura, S. dan Park, K. Orally

FastDisintegrating Tablets: Developments, Technologies, Taste-Making

and ClinicalStudies. Therapeutic Drug Carrier Systems.21(6): 433- 475.

Donald L.W. (2005). Handbook of Pharmaceutical Controlled Release Technology.Dalam: Parkash, V., Saurabh, M., Deepika., Shiv, K. Y., Hemlata. dan Vikas, J. Fast Disintegrating Tablets: Opportunity in Drug

Delivery System. Pharmaceutical Technology and Research.2(4).

Halaman 223-235.

Fu, Y., Yang, S., Seong, H.J., Kimura, S., dan Park, K. (2004). Orally

FastDisintegrating Tablets: Developments, Technologies, Taste-Making

and Clinical Studies. Therapeutic Drug Carrier Systems.21(6): 433- 475.

Gandjar, I. G. dan Rohman A. (2007).Kimia Analisis Farmasi. Cetakan I.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 255.

Giunchedi, P., Conti B., Genta I., Conte U. dan Puglisi G. (2001).Emulsion Spray Drying for the Preparation of Albumin-loaded PLGA Microspheres. Dalam: Parkash, V., Saurabh, M., Deepika., Shiv, K. Y., Hemlata. dan Vikas, J. Fast Disintegrating Tablets: Opportunity in Drug Delivery

System. Pharmaceutical Technology and Research.2(4). Halaman

223-235.

Kumar, A. dan A.G. Agrawal.(2009). Formulation, Development, and Evaluation

of Orally Disintegrating Tablets by Sublimation Technique.International

Journal of PharmTech Research.1(4): 998.

(62)

Pharmaceutical Technology and Research.2(4): 223-235.

Peter, R., Shashank, N. N., Shwetha, S. K. K. dan A. R. Shabaraya. (2014). Formulation and Evaluation of Fast Dissolving Tablets of Flunarizine Hydrochloride by Sublimation Method using Sodium Starch Glycolate as

Superdisintegrant.International Journal of PharmTech Research. 6(3):

1085-1095.

Que, L., Wu, W., Cheng, X. dan Hu, T. (2006). Evaluation of Disintegrating Tablets By a Paddle Method. Dalam: Parkash, V., Saurabh, M., Deepika., Shiv, K. Y., Hemlata. dan Vikas, J. Fast Disintegrating Tablets:

Opportunity in Drug Delivery System. Pharmaceutical Technology and

Research.2(4): 223-235.

Rao,N.G.R.dan Gandhi, S.(2009).Development and Evaluation ofCarbamazepine Fast Disolving Tablets Prepared with A Complex byDirect Compression Technique.Asian J. Pharma.3(2): 97-103.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J. dan Queen, M. E. (2009). Handbook of

Pharmaceutical Exipients. Edisi VI. Chicago: Pharmaceutical Press. Halaman 663-664.

Seager H. (1998). Drug-Delivery Products and the Zydis Fast-Dissolving Dosage Form. Dalam: Fu, Y.R., Yang, S.C., Seong, H.J., Kimura, S. dan Park, K. Orally FastDisintegrating Tablets: Developments, Technologies,

Taste-Making and ClinicalStudies. Therapeutic Drug Carrier Systems.21(6):

433- 475.

Sharma, D. (2013). Formulation Development and Evaluation of Fast Disintegrating Tablets of Salbutamol Sulphate for respiratory disorders. Dalam: Sharma, D., Singh, G., Kumar, D. dan Singh, M. Formulation Development and Evaluation of Fast DisintegratingTablets of Salbutamol Sulphate, Cetirizine Hydrochloride inCombined Pharmaceutical Dosage Form: A New Era in NovelDrug Delivery for Pediatrics and Geriatrics. Journal of Drug Delivery.2015(10): 1-10.

Sharma, V., Vandana, A. dan Chanda, R. (2010).Use of Natural Superdisintegrant

in Mouth Dissolving Tablet – And Emerging Trend.International Bulletin

of Drug Research.1(2): 46-54.

Sutradhar, B. K., Akhter, D. T. dan Riaz, U. (2012). Formulation and Evaluation of Taste Masked Oral Dispersible Tablets of Domperidone Using

Sublimation Method.International Journal of Pharmacy and

(63)

United States Pharmacopeia. (2004). The United States Pharmacopeia Convention. Edisi XXVII. Rockville: United States Pharmacopeial Convention, Inc. Halaman 1228.

Vijayanand, P., J. S. Patil. dan Venkata, R. (2015). Formulation characterization and In-Vitro/In-Vivo Evaluation of Orodispersible Tablets of Nebivolol HCl.Pelagia Research Library.16(4):107.

Vikas, A., Bhavesh, H. K., Derek, V. M. dan Rajendra, K. K. (2007). Drug delivery: Fast dissolve systems. Dalam: Parkash, V., Saurabh, M., Deepika., Shiv, K. Y., Hemlata. dan Vikas, J. Fast Disintegrating Tablets:

Opportunity in Drug Delivery System. Pharmaceutical Technology and

Research.2(4). Halaman 223-235.

Wibisono, Y. 2005. Metode Statistik. Cetakan I. Yogyakarta: Gadjah Mada

(64)

formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Metoklopramida HCl dan evaluasi

sediaan.

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin pencetak tablet

(Erweka), disintegration tester tipe dayung (Copley), dissolution tester (Copley),

hardness tester (Copley), friabilator (Copley), spektrofotometer UV (Shimadzu),

stopwatch, neraca listrik (Boeko), alat-alat gelas dan alat laboratorium lainnya.

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoklopramida

HCl (IPCA), primogel (Amishi Drugs & Chemicals), menthol (Shanghai), Mg

Stearat (Faci Asia Pacific), maltodekstrin (Sorini Agro Asia Corp.), aspartam

(Changzou Kelong Chemicals).

3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Pembuatan pereaksi

3.3.1.1 Air bebas karbondioksida

Akuades yang telah dididihkan kuat-kuat selama beberapa menit.Selama

pendinginan dan penyimpanan harus terlindung dari udara (Ditjen POM., 1979).

3.3.1.2 Natrium hidroksida 0,2 N

Dilarutkan 8,001 gram natrium hidroksida dalam air bebas

(65)

karbondioksida dan encerkan hingga 1000 mL (Ditjen POM., 1979).

3.3.1.4 Dapar fosfat pH 6,8

Dimasukkan 50 mL kalium dihidrogen fosfat 0,2 M ke dalam labu

tentukur 200 mL, kemudian ditambahkan NaOH 0,2 N sebanyak 22,4 mL lalu

diencerkan dengan air bebas karbondioksidahingga 200 mL (Ditjen POM., 1979).

3.3.2 Pembuatan ODT metoklopramida HCl

Tabel 3.1 Komposisi formulasi ODT metoklopramida HCl

Komposisi (mg) Formula

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

Metoklopramida

HCl

10 10 10 10 10 10

10

Primogel 25 - 25 25 25 25 25

Menthol - 25 5 10 15 20 25

Maltodekstrin 156 156 151 146 141 136 131

Aspartam 5 5 5 5 5 5 5

Mg Stearat 4 4 4 4 4 4 4

Total 200 200 200 200 200 200 200

Keterangan (dalam %) :

F1 = Primogel : Menthol (12,5 : 0)

F2 = Primogel : Menthol (0 : 12,5)

F3 = Primogel : Menthol (12,5 : 2,5)

F4 = Primogel : Menthol (12,5 : 5)

F5 = Primogel : Menthol (12,5 : 7,5)

F6 = Primogel : Menthol (12,5 : 10)

(66)

dicampur dengan bahan-bahan lain yang jumlahnya lebih kurang sama yang

ada di dalam botol, begitu seterusnya sampai semua bahan tercampur lalu

dibolak-balikkan sampai homogen.

4. Dilakukan uji preformulasi terhadap massa.

5. Dicetak massa menjadi tablet dengan diameter 9 mm dan berat 200 mg.

6. Disublimasi tablet di dalam oven pada suhu 70ºC selama 5 jam (Bagul, et.al.,

2010).

7. Dilakukan evaluasi terhadap tablet yang sudah disublimasi.

Formulasi tablet cepat hancur dibuat dengan metode sublimasi

menggunakan primogel dan menthol dengan perbandingan yang berbeda-beda.

Adapun berbagai formula yang dirancang seperti yang ditunjukkan Tabel 3.1.

3.3.3 Uji preformulasi

Uji preformulasi dilakukan terhadap campuran massa tablet

metoklopramida HCl yang meliputi sudut diam, waktu alir, dan indeks tap.

3.3.3.1 Waktu alir

Penetapan laju alir dilakukan dengan menggunakan corong.Seratus gram

granul dimasukkan ke dalam corong yang telah dirangkai, permukaannya

diratakan.Penutup bawah corong dibuka dan secara serentak stopwatch

dihidupkan.Stopwatch dihentikan jika seluru granul telah habis melewati corong

dan dicatat waktu alirnya.

(67)

gram granul dimasukkan ke dalam corong, permukaannya diratakan, lalu penutup

bawah corong dibuka dan dibiarkan granul mengalir melalui corong dan

ditentukan besar sudut diamnya dengan rumus:

Tgθ = 2h/D

Keterangan: θ = sudut diam

h = tinggi kerucut (cm) D = diameter (cm)

Syarat: 20o <θ< 40o (Cartensen, 1977).

3.3.3.3 Indeks tap

Granul dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 mL dan diukur volume

awalnya (V1) lalu dihentakkan sehingga diperoleh volume akhirnya (V2) yang

konstan. Indeks tap dihitung dengan rumus:

I = V1-V2 V2

X 100%

Keterangan: I = indeks tap

V1 = volume sebelum hentakan V2 = volume setelah hentakan

Syarat : I ≤ 20% (Cartensen, 1977).

3.3.4 Analisa kuantitatif

3.3.4.1Pembuatan larutan induk baku I

Ditimbang 50 mg metoklopramida HCl, dimasukkan ke dalam labu

tentukur 100 mL, ditambahkan dapar fosfat pH 6,8dan dikocok sampai homogen,

(68)

pH 6,8sampai garis tanda sehinggga diperoleh larutan dengan konsentrasi 50

µg/mL.

3.3.4.3 Penentuan kurva serapan metoklopramida HCl

Dipipet LIB II sebanyak 13 mL ke dalam labu tentukur 50 mL diencerkan

dengan dapar fosfat pH 6,8 sampai garis tanda (konsentrasi 13 µg/mL), kemudian

diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.3.4.4 Pembuatan kurva kalibrasi metoklopramida HCl dalam dapar fosfat pH 6,8

Dipipet LIB II sebanyak 5,5 mL; 8,5 mL; 11 mL; 14 mL dan 17 mL

dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, diencerkan dengan dapar fosfat pH

6,8 hingga garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 5,5 µg/mL; 8,5 µg/mL; 11

µg/mL; 14 µg/mL dan 17 µg/mL. Masing-masing larutan kemudian diukur

serapannya dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang

gelombang maksimum.Kurva kalibrasi antara jumlah serapan dengan konsentrasi

dibuat dari data yang diperoleh lalu dihitung persamaan regresi dan koefisien

korelasinya.

3.4Evaluasi Tablet

3.4.1 Penetapan kadar metoklopramida HCl dalam tablet

Ditimbang seksama 20 tablet, kemudian digerus menjadi serbuk.

Selanjutnya ditimbang sejumlah serbuk setara dengan 10 mg metoklopramida

HCl. Serbuk ini kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL,

ditambahkan dapar fosfat pH 6,8 dan dikocok hingga larut dan diencerkan dengan

(69)

Larutan ini lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer

ultraviolet pada panjang gelombang yang dianalisis. Tablet metoklopramida HCl

mengandung zat berkhasiat tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari hingga

110,0% dari yang tertera pada etiket (United States Pharmacopeia, 2004).

3.4.2 Uji kekerasan tablet

Alat: Hardness Tester (Copley)

Cara: Sebuah tablet diletakkan tegak lurus di antara anvil dan puch, tablet dijepit

dengan memutas sekrup pengatur hingga tanda lampu “stop” menyala, knop

ditekan dan dicatat angka yang ditunjukkan jarum penunjuk skala pada saat tablet

pecah. Percobaan ini dilakukan untuk 6 tablet.

Ketentuan umum: kekerasan tablet 0,1-3 kg (Abu-Izza, 2004).

3.4.3 Uji friabilitas

Alat: Friabilator (Erweka)

Cara: Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat beratnya (a

gram). Tablet dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu alat dijalankan selama 4

menit (100 kali putaran).Setelah batas waktu yang telah ditentukan, tabet

dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang beratnya (b gram).

Friabilitas (F) = (a-b)/ a x 100%

Ketentuan umum: kehilangan berat ≤ 0,9 % (Sharma, 2013).

(70)

lainnya, tidak kurang dari 16 tablet dari 18 tablet yang harus diuji harus sempurna.

Persyaratan: Waktu yang dibutuhkan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari

1 menit (Manivannan, 2009).

3.4.5 Uji keseragaman kandungan

Tablet yang dibuat yaitu tablet metoklopramida HCl dengan berat 200 mg

dan mengandungmetoklopramida HCl 10 mg, berarti 50% jumlah zat

berkhasiatnya kurang dari 50 mg, karena itu penetapan keseragaman sediaan yang

dilakukan dengan menetapkan keseragaman kandungan (Ditjen POM., 1995),

yang dilakukan sebagai berikut:

Satu tablet digerus lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, ditambahkan

dapar fosfat pH 6,8 dan dikocok, kemudian ditambah dapar fosfat pH 6,8 hingga

garis tanda.Larutan disaring dengan membuang beberapa tetespertama filtrat.

Dipipet 5 mL filtrat dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL lalu diencerkan

dengan dapar fosfat pH 6,8 sampai garis tanda.Larutan ini lalu diukur serapannya

dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang yang

dianalisis.Uji dilakukan terhadap 10 tablet.

Tablet memenuhi persyaratan dalam keseragaman kandungan jika

kadarnya terletak antara 85% hingga 115% dari yang tertera pada etiket dan

simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0%. Jika tidak memenuhi

persyaratan maka dilakukan uji 20 satuan tambahan, dan persyaratan dipenuhi jika

tidak lebih dari 1 satuan dari 30 yang terletak di luar rentang 85% hingga 115%

(71)

7,8% (Ditjen POM., 1995).

3.4.6 Uji disolusi obat

Alat: Dissolution Tester (Veego)

Medium : 900 mL dapar fosfat pH 6,8

Alat : tipe 2 (metode dayung)

Kecepatan putaran : 50 rpm

Waktu : 15 menit

Cara: satu tablet dimasukkan ke dalam wadah disolusi yang telah berisi 900 mL

medium disolusi (dapar fosfat pH 6,8) yang bersuhu 37o ± 0,5o C, lalu dayung

diputar dengan kecepatan 50 rpm. Pada interval waktu 3, 6, 9, 12, dan 15 menit

larutan dipipet sebanyak 5 mLcuplikan dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25

mL lalu diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8sampai garis tanda. Serapan diukur

pada panjang gelombang maksimum dengan menggunakan dapar fosfat pH

6,8sebagai blanko. Volume medium disolusi diusahakan tetap dengan

menambahkan dapar fosfat pH 6,8 dengan jumlah yang sama dengan yang

diambil. Pengambilan cuplikan dilakukan pada posisi yang sama, yaitu

pertengahan antara permukaan medium disolusi dan bagian atas dari dayung tidak

kurang dari 1 cm dari dinding wadah (Ditjen POM., 1995).

Persyaratan: dalam waktu kurang dari 30 menit harus larut tidak kurang dari 75%

(72)

persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan

Q. Kriteria penerimaan zat aktif yang larut dengan disolusi dapat dilihat pada

Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kriteria penerimaan zat aktif yang larut dengan disolusi (Ditjen POM., 1995)

Tahap Jumlah yang diuji Kriteria Penerimaan

S1 6 Rata-rata tidak kurang dari Q + 5%

S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 + S2) adalah sama

dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15%.

S3 12 Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2 + S3) adalah

sama dengan atau lebih besar dari Q tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q-25%.

3.4.7 Uji waktu pembasahan

Kertas saring yang berbentuk lingkaran diletakkan ke dalam cawan petri

berdiameter 9 cm yang telah berisi 9 mL larutan berwarna metilen biru 0,1% b/v

dalam air suling. Satu tablet diletakkan perlahan-lahan di bagian bawah cawan

petri tersebut, kemudian dicatat waktu pembasahan sempurna dari tablet. Waktu

pembasahan (wetting time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat

permukaan atas dari tablet menyerap warna (Bhowmik, et al., 2009).

3.4.8 Uji absorpsi air

Kertas saring yang berbentuk lingkaran diletakkan ke dalam cawan petri

berdiameter 9 cm yang telah berisi 9 mL larutan berwarna metilen biru 0,1% b/v

(73)

R= 100 x (wa-wb)/ wb

Keterangan: wa = berat tablet sebelum menyerap air

wb = berat tablet sesudah menyerap air

3.4.9 Uji waktu hancur di mulut

Uji ini menggunakan 7 sukarelawan untuk 7 kode formula tablet cepat

hancur. Sebelum melakukan pengujian, setiap sukarelawan diharuskan mencuci

mulut terlebih dahulu, lalu diletakkan 1 tablet cepat hancur di atas lidah mereka

dan biarkan tablet hingga tablet hancur sempurna. Waktu yang dibutuhkan agar

tablet hancur tanpa dikunyah dihitung, setelah itu tablet segera diludahkan. Titik

akhir untuk waktu hancur di mulut adalah waktu dimana tablet yang diletakkan di

lidah menjadi hancur (tidak utuh lagi).

3.5 Analisis Data Secara Statistik

Menurut Gandjar (2007), kadar zat aktif sebenarnya yang terkandung

dalam sampel dapat diketahui menggunakan uji distribusi t. Data diterima atau

ditolak dihitung dengan menggunakan metode standar deviasi dengan rumus:

SD = �

∑| ��−� |

�−1

Keterangan: Xi = nilai dari masing-masing pengukuran

� = rata-rata dari pengukuran

Untuk mencari thitung digunakan rumus:

(74)

Kadar sebenarnya : µ = �± t (α/2;dk) x (SD/√� ).

Keterangan: x = interval kepercayaan kadar sampel

� = kadar rata-rata sampel SD = standar deviasi

dk = derajat kebebasan (dk = n-1)

α = taraf kepercayaan ; dan

n = jumlah perlakuan

3.5.1 Uji statistik terhadap evaluasi waktu hancur

Evaluasi dari ODT dan sediaan tablet metoklopramida HCl dibandingkan

secara in vitro. Data dibandingkan menggunakan uji anova dengan signifikansi (p

< 0,05). Analisis statistik dilakukan menggunakan program SPSS 18,0.

3.5.2 Uji statistik terhadap profil pelepasan obat

Profil pelepasan obat dari ODT dan sediaan tablet metoklopramida HCl

dibandingkan secara in vitro. Data dibandingkan menggunakan uji anova dengan

signifikansi (p < 0,05). Analisa statistik dilakukan menggunakan program SPSS

(75)

4.1 Hasil Uji Preformulasi Granul Metoklopramida HCl

Uji preformulasi yang dilakukan meliputi sudut diam, waktu alir, dan

indeks tap. Dari hasil uji yang dilakukan dapat diketahui sifat massa yang akan

dicetak menjadi tablet. Hasil uji preformulasi granul metoklopramida HCl dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.Hasil uji preformulasi granul metoklopramida HCl

Formula Waktu Alir

(detik) Sudut Diam (

o

) Indeks Tap (%)

F1 5,36±0,14 29,93±0,47 11,90±0,56

F2 5,15±0,11 29,43±0,20 11,77±0,42

F3 5,55±0,10 29,56±0,08 12,07±0,42

F4 5,52±0,07 29,52±0,28 11,58±0,46

F5 5,47±0,06 29,35±0,22 12,02±0,45

F6 5,44±0,08 29,37±0,22 12,10±0,08

F7 5,16±0,13 29,30±0,08 12,01±0,56

Syarat <10 20-40 ≤20

4.1.1 Uji waktu alir

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa semua

formulamenunjukkan hasil uji preformulasi waktu alir yang masih berada dalam

batas persyaratan uji waktu alir yaitu formula 1 sebesar 5,36 detik; formula 2

sebesar 5,15 detik; formula 3 sebesar 5,55 detik; formula 4 sebesar 5,52 detik;

(76)

Gambar 4.1.Diagram batang waktu alir

4.1.2 Uji sudut diam

Berdasarkan Tabel 4.1 juga dapat dilihat hasil uji preformulasi sudut diam

semua formula ODT, yaitu formula 1 sebesar29,93˚;formula 2 sebesar 29,43˚;

formula 3 sebesar 29,56˚; formula 4 sebesar 29,52˚;formula 5 sebesar 29,35˚;

formula 6 sebesar 29,37˚; formula 7 sebesar 29,30˚. Hasil uji preformulasi sudut

diam ini memenuhi persyaratan uji preformulasi sudut diam.

Syarat: 20° < θ < 40° (Cartensen, 1977).

Gambar 4.2.Diagram batang sudut diam

5,36 5,15 5,55 5,52 5,47 5,44 5,16

0,00 1,00 2,00 3,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

W

ak

tu A

li

r (

Formula

29,93 29,43 29,56 29,52 29,35 29,37 29,30

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

Sudut

D

iam

(

o )

(77)

indeks tap semua formula ODT, yaitu formula 1 memiliki indeks tap sebesar

11,90%; formula 2 sebesar 11,77%; formula 3 sebesar 12,07%; formula 4 sebesar

11,58%; formula 5 sebesar 12,02%; formula 6 sebesar 12,10%; formula 7 sebesar

12,01%. Hasil uji preformulasi indeks tap ini menunjukkan hasil yang beragam

dari tiap–tiap formula, namun semuanya masih berada dalam batas persyaratan uji

preformulasi indeks tap. Granul yang bersifat mengalir bebas adalah partikel yang

memiliki indeks tap ≤ 20% (Cartensen, 1977).

Gambar 4.3. Diagram batang indeks tap

4.2 Hasil Evaluasi ODT Metoklopramida HCl

Evaluasi ODT metoklopramida HCl meliputiuji kekerasan, uji friabilitas,

uji waktu hancur secara in vitro, uji waktu hancur di mulut,uji waktu pembasahan,

uji absorbsi air, uji penetapan kadar zat berkhasiat, uji keseragaman kandungan

dan uji disolusi (profil pelepasan obat).

Evaluasi terhadap ODT metoklopramida HCl dilakukan untuk mengetahui

11,90 11,77 12,07 11,58 12,02 12,10 12,01

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

Inde

ks

T

ap

(

%

)

(78)

la san

4.2.1 Kekerasan

Dari Tabel 4.2 di atas dan Gambar 4.4 dapat dilihat nilai kekerasan tablet

dari masing-masing formula, dimana kekerasan tablet pada formula 1 adalah 1,60

kg; formula 2 sebesar 1,20 kg; formula 3 sebesar 1,11 kg; formula 4 sebesar 1,09

kg; formula 5 sebesar 1,02 kg; formula 6 sebesar 0,97 kg; formula 7 sebesar 0,96

kg.

Kekuatan tablet ditentukan dengan cara mengukur kekerasan dankeregasan

tablet. Uji kekerasan tablet merupakan salah satu parameter pentingdalam

(79)

masih memenuhi syarat kekerasan untuk ODT. Syaratkekerasan ODT adalah0,1-3

kg (Abu-Izza, et al., 2004).

Dapat dilihat bahwa tablet yang mengandung menthol dengan konsentrasi

lebih besar memiliki kekerasan tablet yang lebih rendah. Kekerasan dari tablet

akan menurun seiring bertambahnya jumlah dari komponen yang menguap

(menthol) karena bertambahnya porositas dari matriks tablet (Peter, et al., 2014).

Data hasil pengujiankekerasan tablet dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4.Diagram batang hasil uji kekerasan tablet

4.2.2 Friabilitas

Friabilitas memberi gambaran ketahanan tablet terhadap benturanmekanis

pada saat pengemasan dan pendistribusian.Nilai friabilitas yang besar

menunjukkan tablet yang rapuh. Hasil evaluasifriabilitas tablet dari Tabel 4.2 1,60

1,20 1,11 1,09

1,02 0,97 0,96

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

K

ek

eras

an

(

k

g)

(80)

yang diperbolehkan adalah ≤ 0,9% (Sharma, et al., 2013).

Dapat dilihat bahwa tablet yang mengandung menthol dengan konsentrasi

lebih besar memiliki nilai friabilitas yang lebih besar. Penggunaan dari bahan

pensublimasi (menthol) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai friablitas

yang dikarenakan bertambahnya porositas dari tablet (Peter, et al., 2014).

Diagram hasil uji friabilitas tablet dapat dilihat pada Gambar 4.5.Contoh

perhitungan friabilitas ODT metoklopramida HCl dapat dilihat pada Lampiran 2,

halaman 55.

Gambar 4.5.Diagram batang hasil uji friabilitas tablet

4.2.3 Waktu hancur ( in vitro, dan diatas lidah )

Hasil uji waktu hancur secara in vitro dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan

diagram waktu hancur secara invitro pada Gambar 4.6. Dari data tersebut dapat

dilihat bahwa waktu hancur tablet dari semua formula memiliki waktu hancur

yang cepat, yaitu formula 1 sebesar 52,34 detik; formula 2 sebesar 28,35 detik; 0,36

0,8

0,41 0,48 0,52

0,76 0,84

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

F

riabilit

as

(

%

)

(81)

Dapat dilihat bahwa waktu hancur tablet semakin menurun seiring

meningkatnya jumlah agen pensublimasi (menthol). Menthol sebagai agen

pensublimasi meningkatkan porositas dari tablet sehingga meningkatkan absorbsi

air yang membuat ODT larut (Kumar, et al., 2009).

Begitu pula dengan formula yang mengandung primogel dan menthol

yang paling banyak, memiliki waktu hancur yang lebih cepat dibandingkan

formula lainnya.Tablet yang mengandung primogel dan menthol memiliki waktu

hancur yang lebih cepat, mungkin disebabkan oleh aktivitas mengembang dan

pecah yang dapat memproduksi pembentukan gel (Vijayanand, et al., 2015),

sesuai dengan data formula 7 yang memiliki bobot tablet lebih rendah.Karena

bahan pengisinya lebih sedikit dibandingkan formula lainnya, maka hal ini

membuat waktu hancur semakin cepat.Diagram hasil uji waktu hancur in vitro

dapat dilihat pada Gambar 4.6.

52,34

28,35

22,25

18,60 16,92 15,79

14,48

10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00

W

ak

tu H

an

cur

I

n V

it

ro

(de

ti

(82)

Hancur (detik)

56 37 41 29 23 11 9

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa uji waktu hancur diatas lidah

yang tercepat adalah formula 7, hal ini mungkin disebabkan karena pada formula

7 menggunakan bahan penghancur primogel dan bahan pensublimasimenthol

yang paling besar sehingga menyebabkan ODT semakin cepat hancur karena

primogel memiliki kemampuan menarik air yang baik dan juga karena

peningkatan porositas dari tablet akibat pengunaan bahan pensublimasi. Dapat

dilihat juga bahwa formula 2 dan 7 memiliki bobot yang paling rendah. Karena

bahan pengisi tablet lebih sedikit dibandingkan formula lainnya, maka hal tersebut

dapat mempercepat waktu hancur diatas lidah.

4.2.4 Hasil uji ANOVA dan duncanwaktu hancur in vitro formula ODT

Berdasarkan data waktu hancur dari berbagai formula ODT, untuk

mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau bermakna dari waktu

hancur pada semua formula maka dilakukan uji statistik ANOVA menggunakan

program SPSS 18,0 dengan p < 0,05 pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil uji anova waktu hancur formula ODT Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6391.199 6 1065.200 6255.806 ,000

Within Groups 5.960 35 .170

Total 6397.159 41

Dari hasil uji ANOVA diatas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan

(83)

dilakukan juga uji duncan.

Tabel 4.5. Hasil uji duncan evaluasi waktu hancur

Formula N Subset for alpha = 0,05

Dari hasil uji duncan pada Tabel 4.5 diatas maka dapat diketahui bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap semua formula.

4.2.5 Waktu pembasahan

Proses disolusi suatu tablet tergantung pada pembasahan tablet yangdiikuti

dengan disintegrasi tablet, maka waktu pembasahan merupakan salahsatu

parameter penting dalam evaluasi ODT (Rao dan Gandhi, 2009). Zat berkhasiat

akan terdisolusi setelah mengalami proses pembasahan dan disintegrasi tablet

sangat terpengaruh pada proses pembasahan.

Berdasarkan Tabel 4.2 halaman 33 dan Gambar 4.7 dapat dilihat hasil

evaluasi waktu pembasahan tablet yaitu pada formula 1 sebesar 51,18 detik;

formula 2 sebesar 41,45 detik; formula 3 sebesar 37,56 detik; formula 4 sebesar

34,10 detik; formula 5 sebesar 29,64 detik; formula 6 sebesar 27,61 detik; formula

(84)

formula lainnya, maka hal ini membuat waktu pembasahan semakin cepat.

Diagram hasil uji waktu pembasahan dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7.Diagram batang hasil uji waktu pembasahan

4.2.6 Uji absorbsi air

Absorbsi air juga merupakan parameter penting dalam evaluasipengujian

tablet ODT (Rao dan Gandhi, 2009).Pada Tabel 4.2 halaman 33 dan Gambar 4.8

dapat dilihat bahwa absorbsi air tablet dari semua formula, yaitu pada formula 1

sebesar 23,05%; formula 2 sebesar 38,02%; formula 3 sebesar 25,51%; formula 4

sebesar 31,35%; formula 5 sebesar 35,25%; formula 6 sebesar 39,57%; formula 7

sebesar 41,93%.

Dapat dilihat bahwa absorpsi meningkat seiring meningkatnya jumlah

bahan pensublimasi (menthol) karena adanya peningkatan porositas tablet. Dapat

dilihat pula bahwa tablet yang mengandung primogel dan menthol dengan jumlah

paling banyak memiliki absorbsi air yang lebih besar dibandingkan dengan yang

hanya menggunakan menthol saja. Tablet yang mengandung primogel memiliki

absorbsi air yang lebih besar, mungkin disebabkan oleh primogel yang dapat 51,18

41,45 37,56 34,10

29,64 27,61 24,04

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

W

ak

tu P

em

bas

ah

an

(d

eti

k

)

(85)

bahan pengisi tablet lebih sedikit dibandingkan formula lainnya, maka hal tersebut

dapat meningkatkan absorpsi air dalam waktu yang cepat.

Diagram hasil uji absorbsi air dapat dilihat pada Gambar 4.8.Contoh

perhitungan absorbsi air ODT metoklopramida HCl dapat dilihat pada Lampiran

3, halaman 56.

Gambar 4.8.Diagram batang hasil uji absorbsi air

4.2.7 Penentuan kurva serapan dan pembuatan kurva kalibrasi metoklopramida HCldalam dapar fosfat pH 6,8

4.2.7.1 Hasil penentuan panjang gelombang maksimum dalam dapar fosfat pH 6,8

Menurut Deepak (2011), metoklopramida HCl memberikan

serapanmaksimum dalam pelarut dapar fosfat pH 6,8 pada panjang gelombang 23,05

38,02

25,51 31,35

35,25 39,57

41,93

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

Ab

sorp

si

Ai

r

(%

)

(86)

yang linier antara serapan dan konsentrasi dan dari hasil pengukuran diperoleh

persamaan regresi Y = 0.03632 X + 0.00087. Gambarkurva kalibrasi

metoklopramida HClbaku pembanding dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman

59.

4.2.8 Penentuan kadarmetoklopramida HCldalam tablet

Berdasarkan hasil penentuan kadar metoklopramida HCldalam ODT untuk

formula 1 sebesar 105,80% ± 0,15; formula 2 sebesar 108,23% ± 0,08; formula 3

sebesar 94,18% ± 0,92; formula 4 sebesar 97,76% ± 0,17; formula 5 sebesar

104,35% ± 1,34; formula 6 sebesar 105,24% ± 1,44; formula 7 sebesar 109,13% ±

0,62. Ternyata kadar yang diperoleh ini memenuhi persyaratan kadar yang tertera

yaitu tablet metoklopramida HCl mengandung zat berkhasiat tidak kurang dari

90,0% dan tidak lebih dari hingga 110,0% dari yang tertera pada etiket (United

States Pharmacopeia, 2004).

Diagram hasil uji penetapan kadar dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9.Diagram batang hasil uji penetapan kadar

4.2.9 Keseragaman kandungan

105,8 108,23

94,18 97,76

104,35 105,24 109,13

85 90 95 100 105 110 115

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

K

ad

ar

M

et

ok

lop

ram

id

a

HC

l (

%

)

(87)

kurang dari 50% dari bobot satuan sediaan, maka pengujian dilakukandengan uji

keseragaman kandungan.Dari hasil penentuan keseragaman kandungan

metoklopramida HCl dalam ODT untuk formula 1 sebesar 107,32% ± 0,30;

formula 2 sebesar 109,67% ± 0,18; formula 3 sebesar 94,26% ± 0,37; formula 4

sebesar 98,37% ± 0,22; formula 5 sebesar 103,94% ± 0,69; formula 6 sebesar

105,93% ± 0,59; formula 7 sebesar 106,58% ±0,18. Hasil yang diperoleh

memenuhi persyaratan keseragaman kandungan menurut Farmakope Indonesia

Edisi IV (1995) yaitu antara 85% hingga 115% dari yang tertera pada etiket.

Diagram hasil uji keseragaman kandungan dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10.Diagram hasil uji keseragaman kandungan

4.2.10 Disolusi

Uji disolusi dari ke-7 formulasi ODT metoklopramida HCl dilakukan pada

107,32 109,67

94,26 98,37

103,94 105,93 106,58

85 90 95 100 105 110 115

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

K

es

er

agam

an

K

an

d

u

n

gan

(

%

)

(88)

HCl

0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 95.49 90.99 91.4 92.4 93.07 93.5 93.9 94.64

6 96.19 91.85 92.83 93.64 94.15 94.88 94.9 95.37

9 97.13 92.78 94.27 94.77 95.06 95.48 95.89 95.92

12 98.23 94.03 95.33 95.59 95.80 96.47 96.65 96.54

15 99.47 95.31 96.60 96.80 96.80 97.65 97.66 97.67

Gambar 4.11. Grafik hasil persen kumulatif rata-rata disolusi tablet metoklopramida HCldari berbagai formula

Uji pelepasan obat secara in vitro dengan Dissolution Tester dari serbuk

metoklopramida HCl dan semua formulasi ODT dapat dilihat pada Tabel

4.6.Dapat dilihat secara keseluruhan bahwa persentasi kumulatif formula ODT

lebih rendah dibanding serbuk metoklopramida HCl. Hal ini terjadi mungkin

karena zat aktif membutuhkan waktu untuk dapat terlepas dari bahan pengisinya.

Dapat dilihat juga formula 2 dan 7 memiliki bobot tablet yang paling rendah. Hal

0 20 40 60 80 100

0 3 6 9 12 15

%

K

u

m

u

lat

if

Waktu (menit)

Profil Disolusi

Serbuk

Formula 1

Formula 2

Formula 3

Formula 4

Formula 5

Formula 6

(89)

apakahadaperbedaan bermakna dari profil disolusi pada semua formula maka

dilakukan uji statistik ANOVA mengggunakan program SPSS 18,0 dengan p <

0,05.

4.2.10.1 Hasil uji disolusi pada menit ke-3 berdasarkan uji statistik ANOVAdan duncan

Berdasarkan hasil uji disolusi yang diperoleh dari berbagai formula pada

menit ke-3, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau

bermakna dari uji disolusi pada semua formula maka dilakukan uji statistik

ANOVA menggunakan program SPSS 18,0 dengan p < 0,05 pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Uji ANOVA disolusi menit ke-3 Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Between Groups 99.958 7 14.280 99.720 .000

Within Groups 5.728 40 143

Total 105.686 47

Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA pada uji disolusi menit ke-3 dapat

diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna atau signifikan antara serbuk

metoklopramida HCl, ODTformula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 5,

formula 6, dan formula 7 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui

dimanakah letak perbedaan bermakna / signifikan dari formula maka dilakukan

juga uji duncan.

Berdasarkan hasil uji duncan pada menit ke-3 dapat diketahui bahwa tidak

(90)

Formula 2

4.2.10.2. Hasil uji disolusi pada menit ke-9 berdasarkan uji statistik ANOVA dan duncan

Berdasarkan hasil uji disolusi yang diperoleh dari berbagai formula pada

menit ke-9, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau

bermakna dari uji disolusi pada semua formula maka dilakukan uji statistik

ANOVA dengan menggunakan program SPSS 18,0 dengan p < 0,05 pada Tabel

4.9.

Tabel 4.9. Uji ANOVA disolusi menit ke-9 Sum of

Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA pada uji disolusi menit ke-9 dapat

diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna atau signifikan antara serbuk

metoklopramida HCl, ODTformula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 5,

formula 6, dan formula 7 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui

dimanakah letak perbedaan bermakna / signifikan dari formula maka dilakukan

(91)

1 2 3 4 5 6

Berdasarkan hasil uji Duncan maka dapat diketahui pada menit ke-9

terdapat perbedaan bermakna pada formula 1 dan serbuk metoklopramida HCl

terhadap semua formula. Sedangkan untuk formula 2 dengan formula 3, formula 3

dengan formula 4, formula 4 dengan formula 5; formula 5, formula 6 dengan

formula 7 tidak terdapat perbedaan yang bermakna.

4.2.10.3 Hasil uji disolusi pada menit ke-15berdasarkan uji statistik ANOVA dan duncan

Berdasarkan hasil uji disolusi yang diperoleh dari berbagai formula pada

menit ke-15, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau

bermakna dari uji disolusi pada semua formula maka dilakukan uji statistik

ANOVA menggunakan program SPSS 18,0 dengan p < 0,05 pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Uji ANOVA disolusi menit ke-15 Sum of

(92)

Formula N Subset for alpha = 0,05

Berdasarkan hasil uji Duncan maka dapat diketahui pada menit ke-15

terdapat perbedaan bermakna pada formula 1 dan serbuk metoklopramida HCl

terhadap semua formula. Sedangkan untuk formula 2, formula 3 dengan formula

4; formula 5, formula 6 dengan formula 7 tidak ada perbedaan bermakna atau

signifikan. Untuk hasil uji statistik ANOVA dan uji Duncan pada menit ke-6 dan

12 dapat kita lihat pada bagian Lampiran 16, halaman 98.

Tabel 4.13. Hasil AUC

Jenis Formula AUC (%.menit)

Serbuk Metoklopramida HCl 1310,313

Formula 1 1251,908

Formula 2 1266,385

Formula 3 1273,8

Formula 4 1279,433

Formula 5 1287,423

Formula 6 1290,503

Formula 7 1293,92

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah metoklopramida HCl

yang terlepas ke dalam medium lebih besar pada formula 7 yang mengandung

primogel dan menthol yang paling banyak dibandingkan formula lainnya dan

(93)

terdapat bahan penghancur dan bahan pensublimasi. Bahan pensublimasi dapat

meningkatkan disolusi dari ODT dikarenakan bertambahnya porositas dari tablet

(Peter, et al., 2014). Dapat kita lihat juga bahwa formula 2 dan 7 memiliki bobot

tablet yang paling rendah dibanding formula lainnya. Hal ini dapat meningkatkan

AUC karena waktu yang dibutuhkan metoklopramida HCl untuk dapat terlepas

dari bahan pengisi semakin cepat karena jumlah bahan pengisinya lebih sedikit

dibandingkan formula lainnya.

4.2.11 Uji berat tablet setelah sublimasi

Uji ini dilakukan dengan menghitung berat tablet sebelum dan setelah

sublimasi sehingga diperoleh berapa persen menthol yang tersublimasi, berapa

persen menthol yang tersisa dalam tablet, dan berapa persen keberhasilan

sublimasi.

Tabel 4.14. Hasil uji berat tablet setelah sublimasi Jenis

Formula

% Menthol yang tersublimasi

% Menthol yang tersisa

% Keberhasilan Proses Sublimasi

Formula 1 - - -

Formula 2 12,28 0,22 98,24

Formula 3 2,33 0,17 93,20

Formula 4 4,81 0,19 98,53

Formula 5 7,39 0,11 98,53

Formula 6 9,75 0,25 97,5

Formula 7 12,38 0,12 99,04

(94)

Berdasarkan beberapa pengujian yang telah dilakukan, maka kesimpulan

untuk penelitian ini adalah:

1. Diperolehlah hasil penelitian sebagai berikut yakni kekerasan 0,96-1,60

kg; friabilitas 0,36-0,84%; waktu hancur in vitro 14,48-52,34 detik; waktu

hancur pada lidah 9-56 detik; waktu pembasahan 24,04-51,18 detik;

absorpsi air 23,05-41,93%; kadar zat berkhasiat 94,18-109,19%;

keseragaman kandungan 94,26-109,67%; SBR sebesar 0,17-0,66%.

2. Semakin meningkatnya konsentrasi menthol maka akan mempercepat

waktu hancur ODT dan juga menghasilkan persen kumulatif pelepasan

metoklopramida HCl yang semakin meningkat tetapi pelepasan obat

tersebut tetap lebih rendah dibandingkan serbuk metoklopramida HCl.

5.2 Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan uji in vivo

terhadap ODT.

2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melihat apakah ada pengaruh

(95)

2.1 Metoklopramida HCl 2.1.1 Uraian bahan

Rumus bangun :

Rumus molekul : C14H22ClN3O2.HCl.H2O

Berat molekul : 354,3

Nama kimia :

4-amino-5-kloro-N-[2-(dietilamino)etil]-2-metoksibenzamida hidroklorida

Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,

agak sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam

eter

Titik Lebur : 182,5º - 184ºC (Moffat, et al., 2011).

pKa : 9,3 (Moffat, et al., 2011)

2.1.2 Farmakologi metoklopramida HCl

Antiemetika digolongkan sesuai afinitasnya terhadap reseptor-reseptor dari

Gambar

Tabel 3.1 Komposisi formulasi ODT metoklopramida HCl
Tabel 4.1.Hasil uji preformulasi granul metoklopramida HCl
Gambar 4.1.Diagram batang waktu alir
Gambar 4.3. Diagram batang indeks tap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan waktu hancur antara Orally Disintegrating Tablet (ODT) natrium diklofenak menggunakan superdisintegran tunggal dengan ODT natrium diklofenak yang dibuat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orally disintegrating tablet domperidon yang dibuat dengan metode cetak langsung menggunakan campuran primogel dan krospovidon sebagai

Karena rasa yang manis pada tablet akan membuat penerimaan pasien meningkat terutama pediatri dan geriatri yang dalam tujuannya mencegah muntah (emesis) sehingga menggunakan bahan

Krospovidon merupakan bahan pengembang dalam tablet yang tidak larut dalam air, yang biasanya digunakan dengan konsentrasi 2% - 5% pada tablet yang dibuat dengan metode cetak

Tablet terdisintegrasi cepat sangat nyaman digunakan dan sesuai untuk pasien penyandang cacat, pasien yang mengalami mual dan muntah, penderita stroke, pediatrik, geriatrik,

Formulation and Evaluation of Taste Masked Oral Dispersible Tablets of Domperidone Using Sublimation Method.International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical

Lampiran 15.Data AUC uji disolusi dari berbagai formula dalam medium dapar fosfat pH 6,8.. Uji

Perhitungan pembuatan orally disintegrating tablet ibuprofen Masing-masing formula dibuat untuk 100 tablet, total berat tablet.. sebelum freeze drying 400 mg dan dicetak pada