UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh : SYAMSURI ARYADI
062101115
Program Studi Diploma III
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayahNya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir ini sebagai salah satusyarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan Universitas
Sumatera Utara. Dan tidak lupa pula salawat dan salam pada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam yang terang benderang yang berisikan dunia ilmu pengetahuan.
Dalam penulisan Tugas Akhir yang berjudul ”Analisis Anggaran Biaya
Operasional PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN”. Penulis telah banyak
menerima bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap pihak terutama:
1) Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2) Bapak Prof. DR. Paham Ginting, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3) Bapak Syafrizal Helmi, SE, AK, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4) Bapak Pimpinan dan Staf PT. Kilang Kecap Angsa Medan yang telah banyak
membantu penulis dalam melakukan penelitian dan penyediaan data yang
diperlukan.
5) Para dosen dan staf pengajar akademis yang telah membantu penulis dari awal
hingga akhir perkuliahan.
6) Teman-teman yang telah banyak membantu penulis baik langsung maupun
tidak langsung; Ina, Raden, Jein, Za-Q, Arin, Isna ’Vitri’, Ufa, Puput, Vcar,
Poppy, Radja, Xza, Hydri, ragil dan teman-teman seangkatan serta yang
lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
8) Saudara-saudaraku tersayang; Suryani, Mariati, Aminah, Muhammad, Jamal,
Arbaiyah dan Tuti Adhani.
Penulis merasa bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhirul Kalam kita panjatkan kepada Allah SWT, semoga Tugas Akhir ini
dapat berguna dikemudian hari.
Amin Ya Rabbal Alamin
Medan, 02 Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A Latar Belakang ... 1
B Perumusan Masalah ... 4
C Tujuan Penelitian... 5
D Manfaat Penelitian ... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 7
A Sejarah Singkat ... 7
B Jenis Usaha ... 9
C Struktur Organisasi Perusahaan ... 10
D Uraian Tugas ... 13
E Kinerja Usaha Terkini... 15
F Rencana Kerja Perusahaan ... 18
BAB III PEMBAHASAN... 19
A Analisa dan Evaluasi Jenis serta Fungsi Anggaran Didalam Perusahaan ... 19
B Analisa dan Evaluasi Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 28
C Analisa dan Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36
A Kesimpulan ... 36
B Saran ... 37
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 2. 1 Sales Performance by Place………. 17
2. Tabel 3. 1 Sales Performance by Package………. 20
3. Tabel 3. 2 Sales Performance by Sales Center……….. 21
4. Tabel 3. 3 Net Sales Revenue……… 22
5. Tabel 3. 4 Cost Of Sales……… 25
6. Tabel 3. 5 Indirect Expenses Variance……….. 26
7. Tabel 3. 6 Employee Cost Analysis……….. 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. Kilang Kecap Angsa...12 2. Gambar 3. 1 Proses Penyusunan Anggaran BOP PT. Kilang Kecap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan mencari laba, karena dengan
adanya laba, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus
untuk mengadakan perluasan atau pengembangan usahanya. Laba tidak terjadi
dengan sendirinya, tapi laba dapat diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara
terencana, teratur dan terus menerus. Dalam pengertian sederhana, laba
merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh laba, maka
perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan harus
bekerja seefisien mungkin.
Menurut Hasibuan (2001: 101). Efisiensi dalam setiap kegiatan merupakan
factor dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Agar perusahaan bekerja
secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam
berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuangan atau
rencana yang dinilai dengan uang atau disebut juga dengan anggaran. Anggaran
yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat
bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya.
Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan untuk menjamin bahwa aktivitas
yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Pengawasan yang
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pengawasan yaitu
dengan cara membandingkan aktualisasi dengan yang telah dianggarkan . Dari
perbandingan ini dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah berjalan efisien
dan dapat ditemukan apakah ada penyimpangan –penyimpangan yang terjadi atau
tidak.
Apalagi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dewasa ini
menunjukkan persaingan yang semakin sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan
industri maupun jasa. Untuk dapat mengantisipasi persaingan yang demikian berat
perusahaan dituntut dapat bekerja secara teliti, akurat dan berdaya guna. Dimana
persaingan tersebut pada umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal, perkembangan perusahaan, perluasan dan kelangsungan hidup
perusahaan serta untuk mendapatkan prestise ditengah-tengah masyarakat yang
saat ini menunjukkan persaingan yang sangat besar dalam dunia usaha. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut mampu mengelola dan
menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara optimal serta menetapkan
langkah-langkah yang harus ditempuh dan kemudian diambil suatu tindakan
korektif yang mengarah kepada tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.
Dalam rangka pengambilan tindakan korektif, perusahaan memperoleh
gambaran tentang pekembangan perusahaan. Salah satunya dapat dilihat dari
perkembangan keuangannya untuk menunjang keefektifan penggunaan biaya
operasional perusahaan. Biaya operasional untuk melihat perkembangan keuangan
perusahaan memerlukan adanya analisis terhadap data keuangan dari perusahaan
dan pemasaran. Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup biaya
operasional yang saling berkaitan yang saling mempengaruhi satu sama lain,
dinyatakan dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan
berpedoman kepada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Perencanaan penyusunan anggaran merupakan tindakan atau langkah-langkah
pemikiran dan menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang sesuai dengan tujuan perusahaan
yang diinginkan.
Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang
sangat akurat bagi pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Karena anggaran
salain menuntut keputusan pengalikasian sumber daya, juga mempunyai fungsi
pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan
sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan
membandingkan realisasi dengan apa yang dianggarkan. Dengan anggaran
operasional yang baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut pula.
Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban dan
laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa anggaran biaya operasional
adalah suatu pernyataan dari rencana manajemen untuk membuat pedoman dalam
pengambilan keputusan rencana anggaran biaya operasional dalam periode
tertentu. Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen
pengawasannya. Dari perbandingan diatas, dapat dinilai apakah kegiatan
perusahaan telah berjalan dengan efisien dan juga dapat diketahui apakah terdapat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi didalam perusahaan, terutama pada
anggaran biaya operasionalnya. Jadi dengan adanya anggaran biaya
operasionalnya, segala kegiatan perusahaan akan berpedoman pada anggaran yang
diterapkan sebelumnya dan pemborosan biaya yang tidak diperlukan dapat
dihindari.
Untuk menghasilkan barang produksi dengan laba yang optimal, maka
perencanaan dan pengawasan biaya operasional adalah kunci pokoknya. Melihat
betapa pentingnya penyusunan biaya operasional dalam perusahaan, maka dalam
tugas akhir ini akan dibahas mengenai biaya operasional dengan judul “
ANALISIS BAYA OPERASIONAL PADA PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN ”
B. Perumusan Masalah
Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami
hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan
biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan
mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan latar belakang di
atas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu “ Bagaimana PT. Kilang
Kecap Angsa Medan dalam mengelola biaya operasionalnya? ”.
Untuk menganalisa masalah tersebut ditekankan pada budget-budget operasional
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
dalam mengelola biaya operasionalnya.
b. Untuk memperdalam dan lebih memahami analisis anggaran biaya
operasional yang dipelajari selama perkuliahan.
c. Mencoba menerapkan teori-teori ilmiah melalui praktek yang nyata pada
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
d. Untuk dapat menilai kemampuan PT. KILANG KECAP ANGSA dalam
menyusun dan merencanakan anggaran biaya operasionalnya.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan tugas akhir ini
berguna untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional
dalam praktek yang sebenarnya dan dapat mengetahui sejauh mana ilmu
yang direroleh selama perkuliahan dapat diaplikasikan ke dunia pekerjaan.
b. Bagi Perusahaan
Analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan untuk meningkatkan produksi dimasa yang akan datang,
sehingga kemungkinan kesalahan operasional dapat diketahui sebagai
dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan
Selain itu juga sebagai bahan masukan bagi PT. KILANG KECAP
ANGSA, dalam meningkatkan produksi seefisien mungkin sesuai dengan
rencana dan pengawasan biaya operasional.
c. Bagi Kalangan Akademika / Mahasiswa
Hasil analisis anggaran biaya operasional ini akan bermanfaat
sebagai bahan informasi atau referensi penelitian dan penulisan
selanjutnya, terutama mengenai biaya operasional.
Selain itu juga sebagai sumbangan pemikiran terhadap Program
D-III Keuangan tentang bagaimana perusahaan menekankan biaya
operasional seefisien mungkin sesuai dengan rencana dan pengawasan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan perusahaan
swasta nasional yang memproduksi dan mendistribusikan kecap baik
didalam kota Medan maupun diluar kota di Pulau Sumatera. PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN didirikan pada tahun 1955 oleh Warga Negara
Indonesia (WNI) keturunan Tionghoa bernama Eghin dengan modal
sendiri dan pada saat itu PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN belum
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), tapi perusahaan masih dalam bentuk
Kilang Kecap, dengan nama Kilang Kecap Angsa dan pekerjanya masih
terdiri dari beberapa orang saja. Perusahaan yang didirikan dan memulai
usahanya dengan membeli aset-aset Kilang Kecap Matahari yang bangkrut
di Jln. Meranti ini kemudian semakin membesar dan meluaskan pangsa
pasarnya. Dikarenakan lokasi Kilang Kecap Angsa yang berdekatan
dengan kota maka Kilang Kecap Angsa dipindahkan kelokasi baru di Jln.
Bono No. 13 Glugur Darat, Medan.
Memulai proses operasi ditempat baru Kilang Kecap Angsa sempat
mengalami kerugian besar, karena Kilang Kecap Angsa pada saat itu
belum bisa menyesuaikan diri dengan tempat baru yang jauh dari pusat
kota, tapi berkat usaha yang baik serta manajemen yang bagus, Kilang
ditempat operasi/ lokasi yang baru dan Kilang Kecap Angsa pun terus
mengalami kemajuan serta meluaskan pabrik dan menambah pekerjanya
demi kelancaran usahanya.
Pada tahun 1998, Kilang Kecap Angsa berubah bentuk usahanya
dari Kilang Kecap menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan namanya pun
kemudian berubah dari Kilang Kecap Angsa menjadi PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN. Setelah pimpinan utamanya meninggal dunia,
kemudian kepemimpinan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
diberikan kepada anaknya yaitu Sing Ko sampai sekarang PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN dipimpin oleh Sing Ko (Kusnady). Karena
usaha dan manajemen yang baik pula PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN masih bisa bertahan dan bersaing secara sehat dengan
perusahaan kecap lainnya dalam hal kualitas dan harga di Sumatera Utara
bahkan di Pulau Sumatera. Sehingga sampai saat ini kecap dengan logo
hati dan angsa ini telah memiliki 112 tenaga kerja. Perusahaan ini juga
masih tetap memiliki peminat bahkan penggermarnya sampai keluar Pulau
Sumatera, padahal kecap ini diproduksi hanya untuk wilayah Pulau
Sumatera khususnya Sumatera Utara dan beberapa daerah di Pulau
sumatera yang menjadi tujuan pemasarannya.
B. Jenis Usaha
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, dimana PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN memproduksi sekaligus mendistribusikan kecap.
Selain memproduksi dan mendistribusikan kecap PT. KILANG KECAP
ANGSA MEDAN juga memproduksi tauco. Kacang kedelai yang berlebih
dalam membuat kecap oleh PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
kemudian dialihkan ke pembuatan tauco agar tidak terjadi penumpukan
kacang kedelai dan demi efisiensi bahan baku oleh sebab itu kacang kedelai
tersebut langsung diolah demi menghindari kebusukan dan kerusakan pada
kacang kedelai itu sendiri.
Selain memproduksi kecap, PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN memasok bahan baku dan keperluan produksi dari beberapa
perusahaan dan toko demi kelancaran produksinya. Kemudian hasil
produksi dikemas dalam dua jenis botol besar 600 ml dan botol kecil ukuran
300 ml. Setelah proses pengemasan selesai, kemudian kecap-kecap tersebut
didistribusikan ke berbagai distributor baik dalam provinsi maupun diluar
provinsi di Pulau Sumatera.
Sedangkan untuk proses produksi touco, setelah selesai diproduksi tauco
tersebut langsung didistribusikan kepada distributor (toko-toko). Langsung
didistribusikan karena ketahanan tauco tidak dapat bertahan terlalu lama,
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi pada perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan
untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang
diperlukan untuk melaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya.
Setelah itu, pimpinan perusahaan membentuk suatu organisasi yang
menujukkan suatu pola hak dan tanggung jawab bagi setiap karyawan
perusahaan, batas wewenang dan fungsi-fungsinya dalam organisasi
tersebut.
Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang-orang yang
bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama
pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan efektif
yaitu kegiatan yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian,
pengendalian dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa
adanya peran serta pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan
kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang dan
tenggung jawab yang telah diserahkan kepada masing-masing pihak.
Struktur organisasi merupakan alat untuk mempermudah
pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme yang
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas-tugas, wewenang dan
Dengan adanya struktur organisasi, maka seorang pimpinan dan bawahan
dapat dapat melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang baik.
Dimana pimpinan perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Setiap organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan yang efektif
dan efisien memerlukan struktur organisasi. Karena itu struktur organisasi
haruslah sesuai dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam
organisasi tersebut. Organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor
yang sangat mempengaruhi kelancaran dan perkembangan dari suatu
perusahaan. Adanya susunan organisasi akan memperlancar koordinasi yang
lebih efektif antar individu atau group.
Menurut Hasibuan (2001: 150), jenis struktur organisasi yang umum
digunakan, yaitu:
1) Organisasi Garis (Line Organization)
2) Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
3) Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4) Organisasi Garis, Staf dan Fungsional (Line, Staff, and Functional
Organization)
5) Organisasi Komite (Committees Organization)
Pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN struktur organisasi
yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff
dengan satu garis komando, dimana masing-masing bawahan wajib
melaksanakan instruksi dan bertanggung-jawab kepada atasannya serta
D. Uraian Tugas
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing
bagian PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN adalah sebagai berikut:
1) General Manager
a. Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam
perusahaan demi pencapaian tujuan umum PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN.
b. Mengkoodinir dan mengawasi tugas-tugas yang
didelegasikan kepada manajer-manajer dan menjalin
hubungan yang baik dengan mereka.
2) Purchasing Manager
a. Bertanggung-jawab melakukan pembelian bahan baku,
bahan penolong dan bahan tambahan pada PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN.
b. Bertanggung-jawab kepada General Manager.
3) Finance Manager
a. Bertanggung-jawab kepada General Manager
b. Membantu General Manager menyimpulkan atau
menyusun data untuk rencana finansial jangka pendek
4) Marketing Manager
a. Berusaha dengan segala kemampuan dan keahlian untuk
meningkatkan pangsa pasar dan jumlah hasil produksi
penjualan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b. Menyampaikan laporan tahunan kegiatan pemasaran dan
lampirannya kepada manajemen perusahaan.
5) Production Manager
a. Merencanakan produksi serta melaksanakan proses
produksi PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b. Melakukan laporan produksi sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan proses produksi.
6) General Sales Manager
a. Mengorganisasi dan mengontrol pendistribusian pemasaran
produk agar target penjualan dan market share PT.
KILANG KECAP ANGSA MEDAN tercapai.
b. Bertanggung-jawab menyediakan informasi pasar yang
akurat dan up to date.
7) Administration Manager
a. Membuat laporan produksi secara periodik, baik harian,
bulanan, maupun tahunan mengenai pemakaian bahan baku
dalam jumlah produksi pada PT. KILANG KECAP
ANGSA MEDAN.
E. Kinerja Usaha Terkini
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan sebuah
perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang produksi dan
pendistribusian kecap. Hasil produksi kemudian dijual dan dipasarkan
didalam negeri, dimana perusahaan mengolah kacang kedelai dan
menghasilkan kecap yang bermutu serta berkualitas agar hasil produksi
tidak mengecewakan konsumen terutama pelanggan. Dalam menjalankan
dan demi kelancaran kegiatan usahanya PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan unit usaha untuk
melengkapi kelengkapan dan pengemasan serta demi kelancaran
produksinya.
Antara lain PT. ATG yaitu patner PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN dalam penyediaan botol-botol kecap dan selalu menyediaakan
berapa pun botol-botol yang diperlukan dan diinginkan perusahaan. PT.
SUMATERA PALM RAYA, yang merupakan perusahaan garam untuk
memenuhi dan memasok kebutuhan garam pada PT. KILANG KECAP
ANGSA MEDAN. MERCU BALI, yaitu rekan PT. KILANG KECAP
ANGSA MEDAN dalam hal penyedia kacang kedelai dimana semua
kebutuhan akan kacang kedelai diperoleh dari MERCU BALI dan
perusahaan ini selalu memasok kacang kedelai sesuai dengan pesanan serta
kebutuhan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. Untuk gula dan tepung
dan bahan baku lainnya, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN bekerja
serta keperluan gula, terigu serta bahan pembantu dan penolong lainnya
yang dibutuhkan. Kemudian ada BINTANG TIMUR yaitu rekan usaha
dalam penyediaan label pada botol PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN. Perusahaan dan unit-unit usaha inilah yang menjadi rekan PT.
KILANG KECAP ANGSA MEDAN selama ini demi kelancaran dan
berlangsungnya kegiatan produksi dan pengemasan yang baik.
Dalam hal prestasi usaha, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
tidaklah terlalu mencolok, dapat dikatakan standar-standar saja. Laba atau
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan tidak terlalu
mencolok, tidak terlalu tinggi tapi tidak juga terlalu rendah. Namun terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun hanya beberapa
persen. Bila pun terjadi penurunan, penurunan yang terjadi tidak terlalu
signifikan mempengaruhi kondisi perusahaan dan penurunan tersebut masih
bisa ditanggulangi oleh PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN, itu dapat
Dalam hal daerah tujuan pemasaran, PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN mendistribusikan produk kecapnya keberbagai daerah, baik
didalam kota maupun diluar kota, akan tetapi masih didalam P. Sumatera.
Untuk daerah pemasaran lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini beserta pertumbuhannya dimasing-masing daerah/ kota.
Tabel 2. 1 Sales Perpormance by Places PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Sales Center Growth % Sales Center Growth %
F. Rencana Kerja Perusahaan
Sebagai perusahaan yang berkembang dan terus ingin maju, suatu
perusahaan yang baik haruslah memiliki suatu rencana kerja, demi
kemajuan dan kebaikkan perusahaan itu sendiri. Belajar dari pengalaman
dan kegiatan perusahaan ditahun sebelumnya agar operasi dan kegiatan
perusahaan berjalan dengan baik lagi dari tahun sebelumnya.
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN telah menyusun rencana kerja
perusahaan untuk tahun berikutnya yaitu menambah tenaga kerja edemi
kelancaran produksi, disebabkan permintaanyang terus meningkat, sehingga
perlu diimbangi dengan penambahan tenaga kerja. Selain itu PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN juga berencana menambah mesinproduksi dan
memperbaiki mesin yang sedang rusak. PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN juga berencana memperluas pangsa pasar produknya dibeberapa
kota, akan tetapi masih didalam P. Sumatera.
Perluasan pangsa pasar juga mengakibatkan penambahan
kendaraan demi kelancaran pendistribusian ke distributor di
wilayah-wilayah pemasaran. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN juga
berencana memperbaiki lagi manajemen perusahaan, demi keberlangsungan
hidup perusahaan yang lebih baik lagi. Dengan rencana kerja tersebut , PT.
KILANG KECAP ANGSA MEDAN berharap agar ditahun berikutnya
perusahaan dapat beroperasi lebih baik lagi dan juga dapat meraih laba yang
lebih tinggi lagi dari tahun sebelumnya, serta dapat bertahan dan bersaing
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisa dan Evaluasi Jenis serta Fungsi Anggaran Didalam Perusahaan
Anggaran atau biasa disebut juga dengan budget, mempunyai arti
yang sangat penting bagi perusahaan untuk kegiatan usahanya dimasa yang
akan datang. Dan hampir semua perusahaan membuat dan
menggunakannnya anggaran tersebut dibuat dan disusun secara
berulang-ulang atau secara kontinyu oleh perusahaan. Anggaran atau budget
merupakan ungkapan keuangan dari program kerja untuk mencapai sasaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan anggaran
perusahaan yaitu: Business Budget, Profit Planning and Control,
Comprehensive Budgetting, Business Budget and Control. Walaupun
demikian, perbedaan istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian
daripada anggaran itu sendiri
1. Jenis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan
1) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan rencana penjualan pada masa yang
akan datang, dimana anggaran ini menggambarkan beberapa
pendapatan yang diperoleh dari hasil pendapatan periode yang akan
Anggaran penjualan perusahaan terdiri dari:
a. Sales Performance by Package
Tabel 3. 1 Sales Performance by Package PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Package Growth % Actual Last Year Budget
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa penjualan produk kecap
menurut kemasannya terjadi peningkatan, khususnya pada Kecap
Manis, sedangkan pada Kecap Asin terjadi penurunan pertumbuhan.
Namun, bila dilihat secara keseluruhan penjualan menurut
b. Sales Performance by Sales Center
Tabel 3. 2 Sales Performance by Sales Center PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Sales Center Growth % Last Year Actual Budget
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat dari Tabel 3. 2 bahwa terjadi penurunan penjualan
diberbagai daerah. Penurunan terbesar terjadi di P. Sidempuan
3%, Lhokseumawe 23, 7%, B. Aceh 23, 3% dan terakhir Medan
-5, 4%. Namun, peningkatan penjualan terjadi dibeberapa daerah
yaitu Tanah Karo yang merupakan daerah dengan penjualan
tertinggi 49%, diikuti daerah-daerah lainnya yaitu: P. Siantar 4, 7%,
Binjai 2, 1%, T. Tinggi 1, 1% dan R. Prapat 0, 4%. Dari data-data
diatas dapat dilihat dengan jelas terjadi pertumbuhan sebesar 7, 4%
dari 0, 539 ditahun lalu menjadi 0, 557 dengan variance
(penyimpangan) -11, 4%.
c. Net Sales Revenue
Tabel 3. 3 Net Sales Revenue PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
NRS (Million
Variance due to:
Volume/ Mix
Pada tabel diatas jelas terjadi peningkatan Net Sales Revenue dari Rp
21, 468 ditahun lalu menjadi Rp 24, 527 berarti terjadi peningkatan
sebesar Rp 3, 004 dan bila dibandingkan dengan dana yang
dianggarkan perusahaan masih terdapat sisasebesar Rp 55, yang dapat
dialokasikan ke kebutuhan perusahaan yang lain.
Penjualan produk pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
tergantung kepada permintaan pasar dan rencana produksi. Di PT.
KILANG KECAP ANGSA MEDAN ini terdapat dua jenis produk
yaitu kecap dan tauco. Tujuan pemproduksian tauco adalah untuk
mengurangi terbuangnya/ rusaknya kacang kedelai. Untuk mencegah
banyaknya kacang kedelai yang terbuang dan rusak maa kacang
kedelai yang tidak habis diolah menjadi kecap dialihkan menjadi
tauco. Sampai saat ini jenis produk yang dihasilkan oleh PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN adalah kecap manis dan kecap asin serta
tauco.
Adapun kemasan kecapnya memiliki ukuran sebagai berikut:
1. Kecap manis ukuran 600 ml dan 300ml
2. Kecap asin ukuran 600 ml dan 300 ml
2) Anggaran Produksi
Dalam menyusun rencana produksi disesuaikan dengan rencana
penjualan dan persediaan barang jadi yang telah ditetapkan. Rencana
3) Anggaran Biaya Penjualan
Anggaran biaya penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih teperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat dibagian
linkungan penjualan serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan, yang
didalamnya meliputi tentang rencana jenis biaya penjualan. Jumlah
biaya penjualan dan waktu biaya penjualan tersebut terjadi dan
dibebankan yang masing-masing dikaitkan dengan departemen dimana
Anggaran biaya penjualan perusahaan terdiri dari:
a. Cost of Sales
Tabel 3. 4 Cost Of Sales
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Explaination
PTD
Last Year Budget Actual Variance
Bottler Cost
4) Anggaran Administrasi dan Umum
Biaya ini meliputi; Biaya Labour, Labour on Costs, Employee Related
Expenses, Depretiation, Repairs and Maintenance, Utilities, Computer Expenses, Motor Vehicle, Insurance, Special and Prof. Service, Others.
Tabel 3. 5 Indirect Expenses Variance PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Indirect
Exp.
Variance
YTD
Actual Budget Variance Timing Real
Labour
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dari tabel diatas jelas dapat dilihat Indirect Expenses Variance-nya
yang dianggarkan sebesar 2. 008 dengan biaya aktual sebesar 1. 840.
ini berarti dana yang dikeluarkan lebih kecil daripada dana yang
dianggarkan. Sedangkan dalam hal waktu, direncaanakan 82, 1 jam,
namun dalam kenyataannya 85, 9 jam. Ini berati terjaddi keterlambatan
sebesar 3, 8 jam. Namun, keterlambatan ini tidak terlalu
mempengaruhi proses produksi dan pendistribusian pada PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
2. Fungsi Anggaran Biaya Operasional Perusahaan
Anggaran sangat penting bagi perusahaan karena dengan anggaran
perusahaan dapat menjalankan fungsinya secara terencana, teralokasi
dan tetap terkendali. Program penganggaran disusun berdasarkan
patokan untuk prestasi (Standard of Performance) dan dengan
patokan ini dapat dinilai efisiensi pelaksanaan anggaran. Dengan
program anggaran ini seluruh dana (capital) dan usaha (efforts) dapat
B. Analisa dan Evaluasi Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung-jawab atas
penyusunan dan pelaksanaan kegiatan anggaran adalah pimpinan tertinggi
perusahaan. Tetapi tugas menyiapkan dan menyusun serta melaksanakan
kegiatan anggaran tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi
perusahaan melainkan didelegasikan kepada bagian lain. Namun
partisipasinya tetap diperlukan terutama untuk memotivasi dan
mengarahkan manager bawahannya dalam penyusunan anggaran. Untuk
mendapatkan suatu anggaran yang baik dibutuhkan kerjasama antara
bidang-bidang fungsional yang ada dalam perusahaan.
Ditinjau dari mekanisme penyusunan anggaran PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN menggunakan metode campuran ( top down
and bottom up) yaitu dari pusat berupa pedoman anggaran dan selanjutnya
dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan dimasing-masing bagian. Proses
penyusunan anggaran biaya operasional peerusahaan pada PT. KILANG
KECAP ANGSA MEDAN ini dapat dilihat pada Gambar 3. 1 Proses
Penetapan Angka Penjualan
Biaya Penjualan
Metode Pregmatis
Metode LPE
(Latest Performance Estimate)
Gambar 3. 1
Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat pada gambar diatas, proses penyusunan anggaran di
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dimulai dari penetapan angka
penjualan, biaya penjualan dan biaya administrasi berdasarkan pedoman.
Namun dalam penetapan angka biaya, menggunalan metode pregmatis
yaitu berdasarkan pengalaman masa lalu (actual), metode LPE (Latest
Performance Estimate) yaitu penyusunan anggaran yang mendekati aktual
dan standar yang diperhitungkan (budget).
C. Analisa dan Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan
Penyimpangan (variance) merupakan selisih antara budget yang
dianggarkan dengan budget aktual. Penyimpangan ini sebenarnya tidak akan
terjadi jika harapan (expectation) sama dengan kenyataan (actual), dimana
perusahaan sudah memperhitungkan segalanya bahwa kemungkinan besar
apa yang dibudgetkan akan tercapai. Kalau pun terjadi penyimpangan
(variance) itu dikarenakan terjadi diluar perhitungan dan taksiran
penyusunan budget. Dan biasanya penyimpangan (variance) ini bisa dua
kemungkinan, yaitu:
1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan maka
disebut favorable variance. Misalnya pada Cost of Sales, dana Total
Direct Materials yang dianggarkan adalah 4463, 24 dan ternyata
realisasinya hanya sebesar 4150, 67, maka perusahaan akan untung
sebesar 312, 57.
2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan maka disebut
unfavorable variance. Misalnya pada Cost of Sales dana Bulk Transport
yang dianggarkan adalah 655, namun realisasinya adalah 716, maka di
perusahaan terjadi penyimpangan yang merugikan sebesar 61.
Jika dilihat pada skema budget biaya operasional PT. KILANG
sebelumnya maka dapat dilihat penyimpangan yang terjadi, baik yang
sifatnya favorable variance maupun unfavorable variance yang sesuai
Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1.Untuk biaya Labor, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 2.
476. 000. 000 dan aktualnya sebesar Rp 2. 476. 000. 000, maka dalam
hal ini perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi.
2.Untuk Jamsostek yang merupakan Labor on Cost, perusahaan
menganggarkan dana sebesar Rp 133. 000. 000, sedangkan aktualnya
sebesar Rp 51. 000. 000, maka selisih dari biaya ini disebut dengan
biaya favorable variance.
3.Untuk biaya Employee Related yang terdiri dari biaya Allowence
Good, Electricity, Telephone and Recreation, perusahaan mengganggarkan dana sebesar Rp 163. 000. 000, sedangkan aktualnya
sebesar Rp 154. 500. 000, maka selisih dari biaya ini yaitu Rp 8. 500.
000disebut dengan favorable variance.
4.Untuk biaya Depreciation, perusahaan menganggarkan dana sebesar
Rp 303. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 302. 000. 000.
Karena peralatan kerja perusahaan akan mengalami penyusutan yang
menyebabkan nilai dari peralatan ini mengalami depresiasi, maka
selisih dari biaya ini disebut dengan favorable variance.
5.Untuk biaya repairs and Maintenance, perusahaan menganggarkan
dana sebesar Rp 76. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 74.
sehingga memerlukan biaya perbaikan. Maka selisih dari biaya ini juga
disebut dengan favorable variance.
6.Untuk biaya Utilities, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 98.
000. 000, sedangkan biaya aktualnya sebesar Rp 96. 000. 000, maka
selisih Rp 2. 000. 000 disebut favorable variance.
7.Untu Computer Expenses, perusahaan menganggarkan dana sebesar
Rp 66. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 60. 000. 000, maka
selisih dari biaya ini disebut favorable variance juga.
8.Untuk biaya Motor Vehicle, perusahaan menganggarkan dana sebesar
Rp 13. 000. 000, sedangkan aktualnya adalah Rp 13. 000. 000, berarti
perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi.
9.Untuk biaya Special and Profesional Service perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya
adalah Rp 12. 000. 000, berarti perusahaan tidak mengalami untuk dan
rugi.
10. Untuk Sales Centre Rental, perusahaan menganggarkan dana sebesar
Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 12. 000. 000 juga,
berarti perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi.
11. Untuk biaya Transaction Cost, perusahaan menganggarkan dana
sebesar Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya juga Rp 12. 000. 000.
Ini berarti anggaran yang dibuat perusahaan sesuai dengan kebutuhan
12. Untuk biaya Finance Cost, biaya yang dianggarkan perusahaan
sebesar Rp 14. 000. 000, sedangkan biaya aktualnya adalah Rp 14.
000. 000, berarti perusahaan tidak mengalami untung atau rugi.
13. Untun Biaya lain-lain, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp
18. 000. 000, aedangkan aktualnya sebesar Rp 16. 000. 000. Ini
dikarenakan banyaknya biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan yang
tidak bisa dimasukkan ke dalam biaya-biaya yang telah disebutkan
diatas, maka selisih dari biaya ini disebut dengan unfavorable cost.
Setelah menganalisa dan mengevaluasi perkiraan-perkiraan diatas
beserta penyimpangannya, maka dapat disimpulkan bahwa total budget
biaya operasional perusahaan untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp 3.
353. 000. 000 dan biaya aktualnya sebesar Rp 2. 804. 500. 000, terdapat
selisih yang sifatnya favorable sebesar Rp 548. 500. 000. disatu sisi
menguntungkan bagi perusahaan, karena tidak melampauibatas yang
telah dianggarkan oleh perusahaan. Di sisi lain, perusahaan perlu
mengadakan koreksi dan ketelitian terhadap perkiraan-perkiraan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Anggaran biaya operasional ini disusun berdasarkan pedoman budget biaya
operasionalnya (Standard Chart of Accuont). Ini berfungsi sebagai
pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam memperoleh laba yang
diharapkan perusahaan.
2. Penyusunan anggaran operasional yang diterapkan oleh perusahaan sudah
cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi teoritis. PT. KILANG KECAP
ANGSA MEDAN telah menerapkan standar biaya operasional secara
konsisten.
3. Dari laporan Cash Operating Profit yang dianggarkan, perusahaan
menperoleh laba yang cukup besar, dengan pertumbuhan sebesar 25, 5 %.
4. Didalam bagian usahanya, distribusi kecap PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN menggunakan analisa biaya operasional yang terdiri dari
anggaran penjualan, biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Ini
berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam
B. Saran
1. Untuk mendapatkan manfaat anggaran secara optimal, maka disamping
memiliki anggaran biaya operasional, PT. KILANG KECAP ANGSA
MEDAN disarankan untuk membuat anggaran finansial (Financial
Budget), sehingga struktur keuangan perusahaan dapat dianalisa. Dengan
demikian anggaran akan memberi dasar analisa yang menyeluruh bagi
kondisi perusahaan.
2. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran anggaran yang kurang realistis,
perusahaan dapat membuat budget dalam dua versi yaitu versi yang
berdasarkan atau berpedoman pada masa lalu dan versi yang dengan
memperhitungkan segala kemungkinan dimasa yang akan datang. Dari
kedua budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya operasional
yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua budget tadi.
3. Dalam memutuskan ketetapan anggaran yang dilakukan di perusahaan
hendaknya didistribusikan lebih transparan. Untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan, perusahaan perlu menbuat suatu komite anggaran
yang berfungsisebagai pengawasan anggaran.
4. Apabila pada kenyataannya anggaran masih saja tidak realistis terhadap
batasan yang menjadi pegangan dalam penyusunannya, maka dapat
dilakukan revisi anggaran yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari
terjadinya penyimpangan (variance) yang cukup jauh yang dapat
5. Dalam penyusunan performance yang dianggarkan oleh perusahaan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarwo, Indriyo, 2003, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan
Hasibuan, S. P Malayu, 2001,
,
Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah
Madura, Jeff, 2001,
,
Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta..
Pengantar Bisnis
Nafarin, M, 2004,
, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Penganggaran Perusahaan
Welsch A. Glenn, Hiltung W. Ronald, Gordon N. Paul, 2000,
, Edisi Revisi, Salemba Empat,
Jakarta.
LAMPIRAN
Tabel Cash Operating Profit PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Explaination Year To date
% Growth Last Year Actual Budget % Variance