Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Ibnu Muttaqien 10506222
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian... 1
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2. Rumusan Masalah ... 10
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 10
1.3.1. Maksud Penelitian ... 10
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 11
1.4. Kegunaan Penelitian... 11
1.4.1. Kegunaan Akademis... 11
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 12
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 13
vi
1.6.2. Jadwal Penelitian... 20
BAB II. LANDASAN TEORI... 21
2.1.Pengertian Sistem... 21
2.2.Pengertian Informasi ... 21
2.3.Pengertian Sistem Informasi... 23
2.4.Komponen Sistem informasi ... 23
2.5.Teori Kualitas ... 24
2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas ... 25
2.5.2. KualitasSoftware ... 26
2.6. Software System Aplication And Product in ata processing... 28
2.7. Konsep Kinerja ... 29
2.7.1. Kriteria Pengukuran Kinerja ... 32
2.8. Keterkaitan variabel X dengan Variabel Y ... 33
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 34
3.1. Objek Penelitian... 34
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 35
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 37
vii
3.2. Metode Penelitian ... 44
3.2.1. Desain Penelitian... 46
3.2.2. Operasional Variabel Penelitian... 49
3.2.2.1 Variabel (X) SAP ... 49
3.2.2.2. Variabel (Y) Kinerja Pegawai... 50
3.2.3. Metode Penarikan Sampel ... 58
3.2.3.1 Populasi... 58
3.2.3.2. Sampel ... 59
3.2.4. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 60
3.2.4.1 Jenis Data ... 60
3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data... 62
3.2.5. Teknik Pengujian Data ... 63
3.2.5.1. Uji Validitas ... 64
3.2.5.2. Uji Reliabilitas ... 67
3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 68
3.2.6.1. Analisis Kualitatif... 68
3.2.6.2. Analisis Kuantitatif... 72
3.2.6.2.1. Analisis Korelasi ... 73
3.2.6.2.2. Analisis Regresi... 75
viii
4.1. Hasil Penelitian ... 79 4.1.1. Karakteristik Responden... 79 4.1.2. Software System Aplication And Product in Data
Processing Yang Sedang Berjalan Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten... 83 4.1.2.1. Tampilan Awal Program Software System
Aplication And Product in Data Processing... 83 4.1.2.2. Tampilan Program Software System Aplication
And Product in Data ProcessingMemensiunkan pegawai ... 84 4.1.2.3. Tampilan Program Software Software System
Aplication And Product in Data Processing Membuat Surat Keputusan Pegawai... 86 4.1.2.4. Deskripsi Software System Aplication And
ix
4.2.3. Koefisien Determinasi...117
4.2.4. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis...118
BAB V. KESIMPULAN & SARAN………121
5.1. Kesimpulan…….. ...121
5.2. Saran………...122 DAFTAR PUSTAKA
x
1.1. Paradigma Penelitian SoftwareSAP terhadap Kinerja Pegawai ... 18
1.2. Teori Penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kinerja Pegawai) ... 19
2.1 Komponen Kinerja Pegawai... 31
3.1. Struktur Organisasi PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 39
3.2. Garis Kontinum ... 70
3.3. Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis... 78
4.1. Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).. .... 83
4.2. Tampilan Proses Memensiunkan Pegawai Software SAP ... 84
4.3. Tampilan Proses Penginputan Data Pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP ... 85
4.4. Tampilan Proses Pembuatan Surat Keputusan (SK) Software SAP... 86
4.5. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan. ... 87
4.6. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan. ... 88
xi
1.1. Perbandingan Software SAP secara umum. ... 4
1.2 Detail Perbandingan Software SAP ... 5
1.3 Jadwal Penelitian ... 20
3.1. Operasional Variabel Penelitian ... 52
3.2. Uji Validitas Variabel Independen ... 65
3.3. Uji Validitas Variabel Dependen... 66
3.4. Uji ReliabilitasSoftware SAP ... 67
3.5. Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai ... 68
3.6. Skor Kuesioner ... 69
3.7. Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal ... 71
3.8. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 74
4.1. Jenis Kelamin Responden ... 79
4.2. Lama penggunaan Software SAP ... 80
4.3. Pendidikan Responden ... 81
4.4. Masa Kerja Responden ... 82
4.5. Indikator Functionality... 91
4.6. Indikator Functionality... 92
4.7. Indikator Functionality... 93
4.8. Indikator Usability... 93
xii
4.13. Indikator Reliability... 97
4.14. Indikator Performance... 97
4.15. Indikator Performance... 98
4.16. Indikator Performance... 99
4.17. Indikator Supportability... 100
4.18. Indikator Supportability... 100
4.19 indikator Supportability... 101
4.20. Indikator Quantity of work... 103
4.21. Indikator Quantity of work... 104
4.22. Indikator Qualtity of work... 104
4.23. Indikator Qualtity of work... 105
4.24. Indikator Job Knowledge... 106
4.25. Indikator Job Knowledge... 106
4.26. Indikator creativeness... 107
4.27. Indikator creativeness... 108
4.28. Indikator Cooperation... 109
4.29. Indikator Cooperation... 109
4.30. Indikator Dependability... 110
4.31. Indikator Dependability... 111
xiii
xviii
KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN DISTIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
Ibnu Muttaqien 10506222
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal
Menyetujui Pembimbing
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,. Dra,. SE,. M.Si NIP. 4127.34.02.015
Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi
1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat
berpengaruh terhadap kemajuan Perusahaan. Selain itu, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga merangsang persaingan yang sangat ketat antar
Perusahaan.
Perkembangan teknologi komputer telah mendorong terjadinya perubahan
berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi dilapangan. Peran
teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai organisasi atau perusahaan,
baik perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Mengingat kebutuhan akan
peningkatan efisiensi dan efektifitas dan setiap kegiatan dalam perusahaan tidak
dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan
teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu
kualitas informasi yang dihasilkan.
Hal yang demikian merupakan iklim yang positif bagi perkembangan
Perusahaan itu sendiri, dimana masing-masing Perusahaan ingin maju lebih cepat
dan lebih baik dari yang lain.
Untuk mencapai tujuannya, tiap perusahaan memerlukan sistem yang bisa
mengatur semua proses bisnis yang terjadi pada perusahaan. Dari mulai proses
transaksi, proses produksi dan lain-lain, hal ini dilakukan untuk mempercepat
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi
semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan
Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar (yang
menjabat sejak 2008).
Di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sistem informasi pengelolaan yang
dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan sudah di terapakan yaitu
Enterprise Resource Planning yang aplikasi nya menggunakan System
Application and Product in data processing (SAP).
SAP sebagai bagian dari sistem ERP mempunyai peran yang penting,
karena software SAP bagian dari sistem yang berhubungan langsung dengan
user/pengguna sangat berperan dalam berhasil atau tidaknya suatu sistem
informasi yang diimplementasikan pada suatu organisasi atau perusahaan.
Adapun sistem yang digunakan sebelum menggunakan software SAP
adalah Sistem Informasi Pegawai (SIPEG) terdapat di di bagian SDM, Sistem
Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) terdapat di bagian Keuangan, dan
Sistem Material (SIMAT) terdapat di bagian Logistik sistem-sistem tersebut
masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain Sistem Informasi
Pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat
tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, jadi
ketika akan mengirimkan data harus dilakukan secara manual. Oleh karena itu
Perusahaan Listrik Negara ingin melakukan penyeragaman sistem pada seluruh
Dengan penerapan sistem yang baru, ketika kantor pusat membutuhkan
informasi atau data mengenai anak perusahaan dapat langsung mengambilnya
secara online. Selain itu kantor pusat juga bisa mengamati secara langsung kondisi
anak perusahaan secara online.
Harapan PT.PLN dalam mengimplementasikan software SAP adalah untuk
standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis, disamping itu juga software SAP
juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dan kinerja
pegawai yang lebih baik lagi.
Namun yang terjadi pada saat ini pengimplementasian software SAP
masih belum efektif, karena pemahaman user terhadap software SAP yang masih
kurang sehingga sering terjadi kesalahan dalam menggunakan software SAP.
Berikut ini adalah bagan perbandingan antara Sistem-sistem sebelum
menggunakan software SAP dan setelah menggunakan software SAP secara
Tabel 1.1. Perbandingan sebelum menggunakan SAP dan sesudah menggunakan SAP secara umum
Untuk menggambarkan lebih jelas tentang perubahan alur yang terjadi
sebelum dan sesudah pengimplementasian SAP dapat dilihat pada tabel 1.2
dibawah ini: Sistem terdahulu
Kelebihan:
a) lebih user friendly (Lebih mudah digunakan)
Kekurangan
a. belum terintegrasi dengan PLN pusat. b. Kualitas sistem tidak
secanggih software
Sistem yang digunakan saat ini SAP
Tabel 1.2 Detail Perbandingan Sebelum menggunakan software SAP dan sesudah menggunakan SAP secara detail
No Area Bisnis Proses yang
terjadi dilakukan real time
system di Kantor Pusat dan melalui persetujuan
- file pegawai tidak bisa di transfer
tinggi.
Melihat sedikit uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi
yang baru dapat memberikan dampak yang positif dan juga negatif. Maka dari itu
penulis menganalisis software SAP dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh
mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah
diterapkan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari kualitas software
SAP terhadap kinerja pegawai, maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk
mengukur dari Software yang tersedia apakah sudah dapat diterima oleh
karyawan atau pengguna/user.
Pengukuran tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas Perusahaan
Listrik Negara. Dari permasalahan diatas penulis mencoba melakukan penelitian
untuk membahas kualitas software yang sudah ada dan menganalisa terhadap
software SAP, seberapa besar manfaatnya terhadap proses kinerja yang dilakukan
oleh karyawan, yang disusun menjadi sebuah karya ilmiah dalam sebuah
penelitian dengan judul:
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang
menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan
metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan pengertian rumusan
masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh
instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa
ditindaklanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan Berikut
adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten:
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan diantaranya: (1) masih sering terjadi
salah penginputan data yang berakibat error pada sistem, sehingga pekerjaan
terganggu dan berakibat pada proses penyelesaian pekerjaan yang makin lama, (2)
ketika terdapat beberapa orang membuka file yang sama, file tidak bisa dibuka,
walaupun sistem memberi tahu status file yang ingin dibuka tersebut sedang
dibuka oleh pegawai lain, tetapi tetapi pegawai akan membutuhkan waktu yang
lama hanya untuk membuka file tersebut, dan akan berdampak kepada waktu
penyelesaian tugas yang bertambah. (3) Sistem tidak fleksibel terhadap
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sifat kebijakan-kebijakan tersebut
berpengaruh terhadap format sistem, sehingga jika terjadi perubahan sistem,
perusahaan harus langsung menghubungi vendor, dan itu memakan waktu dan
Masalah di atas dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melakukan
tugas sehari-hari, sehingga dapat menambah waktu pegawai dalam melaksanakan
tugas, dengan kata lain memperlambat kinerja pegawai.
1.2.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana software SAPyang sudah berjalan pada Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap software SAP.
3. Bagaimana kinerja pegawai sesudah menggunakan software SAP.
4. Seberapa besar dampak software SAPterhadap kinerja Pegawai
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penulis melakukan penelitian adalah untuk mengambil data atau
informasi terhadap software SAP yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk
mengetahui sebagaimana software SAP ini dapat diterima dan digunakan oleh
karyawan sebagai sarana untuk memepermudah karyawan dalam bekerja dan akan
1.3.2 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui software SAPyang berjalan di Perusahaan Listrik
Negara.
2. Untuk mengetahui tanggapan user atau karyawan tentang implementasi
software SAP.
3. Untuk mengetahui kinerja karyawan setelah menggunakan software
SAP.
4. Untuk mengetahui dampak software SAP terhadap kinerja Pegawai
PLN Distribusi Jawa barat dan Banten.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara Manajemen
Informatika dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan, sehingga dengan
adanya perbandingan tersebut dapat menguntungkan semua pihak.
2. Peneliti lain
Bisa dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian yang
3. Penulis
Membandingkan antara teori yang telah didapat di perkuliahan dengan
kenyataan sesungguhnya di perusahaan tersebut, dan juga menambah wawasan,
pengalaman dan pengetahuan terutama mengenai SAP
1.4.2 Kegunaan Praktis
a. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan
masukan dalam mengimplementasikan software SAPsehingga Software
SAP dapat berjalan dengan optimal.
b. Bagi pihak karyawan atau user diharapkan dapat menjadi informasi
yang berharga sehingga menjadi pembelajaran untuk mengoptimalkan
sistem yang sudah ada.
1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
Dibawah ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang
dilakukan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten:
1.5.1 Kerangka pemikiran
Dalam melakukan Standarisasi proses bisnis di PLN melalui sistem “back
office” yang terpadu dan dapat berkembang PLN mengimplementasikan sebuah
sistem informasi yang dapat mendukung aktifitas bisnis yang dilakukan oleh PLN.
Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak
pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang
tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi.
Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah software yang dapat dijadikan
Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan
oleh pemahaman user terhadap software dari sistem informasi tersebut. Hal-hal
yang bisa dikerjakan oleh software tentu saja terkait dengan kualitas yang dapat
dimilikinya. seperti yang diungkapkan oleh McCall dan kawan-kawan pada tahun
1977 dalam Roger (2002:611). Pada dasarnya McCall menitikberatkan
faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :
Tabel 1.3 Faktor kualitas Mccall
Product Operation Product revision ProductTransition - Corretcness
Dari faktor kualitas di atas Hewlett-Packard membuat faktor-faktor kualitas yang disingkat FURPS yaitu: functionality, usability, reliability, performance, suportabilityfaktor-faktor kualitas tersebut yang di gunakan penulis untuk mengukur kualitas software SAP yang di sesuaikan dengan modul PT.PLN
Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di
bawah ini:
1. Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan
keseluruhan sistem.
3. Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program.
4. Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.
5. Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan
(atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih
umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak,
kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana
masalah dapat dilokalisasikan.
Adapun Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati
“Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja,
yaitu :
1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).
6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.
7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal qualityyaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.
Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN,dan meningkatkan kinerja dan
produktifitas karyawan maka diperlukan solusi Software SAP yang akan
diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT
PLN (ITMP) dimana Software SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan
transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive
Oleh karena itu PLN menggunakan Software SAP yang dapat mengintegrasikan
sebagian besar proses bisnis yang dilakukan oleh PLN.
Pengertian SAP menurut wawan dhewantoro falahah (2007:171):
“SAP adalah sebuah software yang terdiri dari 10.000 tabel dan beberapa modul yang saling terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses-proses yang berjalan di dalam perusahaan.”
Dengan menggunakan software SAP diharapkan dapat memberikan
berbagai manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan, fungsi utama yang
terdapat pada SAP menurut (Wawan Dhewanto Falahah, 2007:11) adalah:
a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan
lain-lain.
c) Penjualan.
d) Distribusi.
e) Manufaktur.
f) Perencanaan produksi.
g) Pengadaan.
h) Sumber daya manusia.
i) Penggajian.
Dengan fungsi yang bisa dilakukan oleh SAP akan berdampak semakin
baik kualitas suatu perusahaan dan akan berdampak pada semakin kompetitif nya
perusahaan dalam persaingan global. Disamping itu juga dari manfaat yang
diberikan SAP akan berdampak juga terhadap kinerja pegawai dan produktivitas
perusahaan, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan citra perusahaan
di mata pelaku bisnis global.
Seperti yang terdapat dalam Modul PLN tentang SAP 2008 tentang
pengaruh Software SAP terhadap kinerja karyawan sebagai berikut:
“Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN dan meningkatkan kinerja dan produktifitas pegawai, maka diperlukan solusi ERP yang menggunakan software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN (ITMP) dimana SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.”
Sedangkan pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam
(Umi Narimawati,2007:76) yaitu:
“kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antara
variabel X yaitu Software SAP dengan Variabel Y yaitu kinera Pegawai menurut
modul manual SAP diatas, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai pengaruh
Kualitas software SAP berdampak terhadap kinerja karyawan pada
PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1. Paradigma kerangka pemikiran
Menurut Jon Arvid Borretzen, mengenai dampak dari penggunaan
pemakai kualitas software terhadap kinerja. Penggunaan dalam pengembangan
SAP merupakan adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari
beberapa modul dengan
kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.untuk melakukan:
a) Otomatisasi
dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya
b) standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis
c) akses informasi secara real-time.
Modul SAP PLN (2008)
Kinerja Pegawai
(Variabel Y)
kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini.
faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:
sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena
penggunaan penggunaan software/program aplikasi merupakan perilaku dan
aktivitas dalam mengembangkan sebuah software/program aplikasi agar memiliki
tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut.
Gambar 1.2
Teori Penghubung antara (Kualitas Software) Terhadap (Kinerja Pegawai)
1.5.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu diuji. Oleh
karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan terbukti kebenarannya maka hipotesis
tersebut menjadi sebuah teori. Jadi, sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori
yang sudah ada. Kemudian diuji kebenarannya pada akhirnya memunculkan teori
baru. (Umi Narimawati ,2008:73).
Berdasarkan konsep di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis
nya sebagai barikut:
Kualitas Software Kinerja Pegawai
(Software Quality) (employee performance)
“Software System Aplication And Product in Data Processing (SAP)
berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan
Banten”
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian adalah tempat penulis melakukan observasi
dan penelitian untuk dijadikan bahan dalam menyusun skirpsi.
1.6.1 Lokasi
Lokasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah di Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten
1.6.2 Waktu/Jadwal penelitian
Penulis melakukan penelitian mulai dari bulan februari 2010 hingga bulan
juli 2010.
20
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.
Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat
Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Waktu
Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.
3. Relevan
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atauinformation- generating sistem.
Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).
“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.
2.4. Komponen sistem informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Adapun blok-blok tersebut sebagai berikut:
a. Blok Masukan (Input Block)
Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.
c. Blok Keluaran (Output Block)
d. Blok Teknologi (Technology Block)
Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.
f. Blok Kendali (Controls Block)
Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.
2.5 Teori Kualitas
Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.
Menurut Roger S.Pressman (2002:108), “Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program dapat dieksekusi dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk menemukan kesalahan”.
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan dan efisiensi waktu yang tinggi.
2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas
McCall dan Cavano dalam buku Roger S.Pressman (2002:109), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi software terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Operasi produk (menggunakannya) 2. Revisi produk (mengubahnya)
3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda).
Adapun hubungan antara faktor-faktor kualitas (“kerangka kerja”) dan aspek-aspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak adalah:
Pertama, kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apa yang penting. Kualitas tersebut merupakan atribut perangkat lunak, sebagai tambahan untuk koreksi dan kinerja fungsionalnya, yang mempunyai implikasi daur hidup.
kedua, kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan.
2.5.2. Kualitas (Perangkat Lunak)
Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. Faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Faktor yang dapat secara langsung diukur.
2. Faktor yang tidak dapat secara langsung diukur.
Menurut McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger (2002:611) telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software.
Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :
1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).
2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision). 3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru
(ProductTransition).
Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas dari Heweltt-Packardyaitu functionality, usability, reliability, performance, suportability untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di bawah ini:
2) Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.
3)Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4)Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon,
konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.
5) Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk
mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.
Perangkat lunak dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap “User requirement” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).
Menurut Roger S.Pressman (2002:10), “Software adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang
Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.
Perangkat lunak juga dapat disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya.
2.6. Software System Application and Product in data processing (SAP)
SAP adalah perusahaan penyedia dan konsultan software yang didirikan di jerman pada tahun 1972 oleh 5 orang bekas karyawan IBM, SAP singkatan dari System, Applications, Products in data Processing.
Fungsi-fungsi utama yang terdapat pada SAP ERP diantaranya adalah:
a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan lain-lain.
b) Akuntansi Manajemen: Cost centers, profitability analysis dan sebagainya c) Penjualan.
d) Distribusi. e) Manufaktur.
f) Perencanaan produksi. g) Pengadaan.
h) Sumber daya manusia. i) Penggajian.
2.7. Konsep Kinerja
Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian pegawai atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kulaitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
atau perusahaan serta mengetahui damapk positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.
Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu, yang di akibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.
Sedangkan Pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia”(2007:76) yaitu: “kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini”
Dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2004:85), “In most organizations the performance of individual employees is a major determinant of
organizational success”. Banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya
kinerja individu karyawan, yaitu “(1) individual ability to do the work, (2) efforts level expended, and (3) organizational support”, yang dapat disajikan dalam
Gambar. 2.1
Komponen Kinerja Pegawai
Sumber: Mathis, Robert L. and Jackson, John H., (2004:85)
Berdasarkan gambar diatas, dapat dipahami bahwa kinerja merupakan prestasi atau pencapaian hasil kerja yang dicapai karyawan berdasarkan standar dan ukuran penilaian yang telah ditetapkan. Dan banyak faktor/komponen yang membentuk kinerja individu antara lain: kemampuan, usaha yang dilakukan, serta dukungan. Kemampuan ditentukan oleh bakat, ketertarikan, dan kepribadian, sedangkan usaha yang dilakukan meliputi motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan pekerjaan, dan yang termasuk dukungan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja dan manajemen dan rekan kerja. Apabila keseluruhan faktor di atas diperhatikan oleh perusahaan, maka kemungkinan penciptaan kinerja individu karyawan dapat dioptimalkan.
Individual Performance (Including quantity &
quality)
Individual Ability:
Talents Interests
Personality factors
Organizational Support:
2.7.1 Kriteria Pengukuran Kinerja
Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja, yaitu :
1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4. Creativenessyaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).
6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.
7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
2.8. Keterkaitan variabel X (SAP) dengan variabel Y (Kinerja)
Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peran penting dalam sistem informasi dapat berupa formuli-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya
System Application and Product in data processing (SAP) yang dipakai di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Kualitas Software SAP dengan variabel Y yaitu Kinerja Pegawai, berdasarkan Jon Arvid Borretzen yaitu mengenai dampak dari partisipasi pemakai kualitas software terhadap kinerja
79 4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam
tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT.PLN Distribusi Jawa
Barat dan Banten adalah sebagai berikut :
4.1.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai PT.PLN Distribusi Jawa
Barat dan Banten dan jumlah responden yang bisa dijadikan sensus dalam
penelitian ini sebanyak 55 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %
Pria 25 45.45
Wanita 30 54.55
Total 55 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Tabel 4.1 di atas memberikan gambaran mengenai jumlah responden
(Pegawai yang menggunakan software SAP) yang bisa dijadikan Responden di
PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55 responden (Pegawai
yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 45.45% berjenis kelamin pria
dan 54.55 berjenis kelamin wanita, hal ini mengindikasikan bahwa responden
dan wanita di asumsikan lebih memiliki ketelitian dan ketekunan, sehingga dapat
meminimalisasikan kesalahan dalam bekerja.
Tabel 4.2
Karakteristik responden
Lamanya Menggunakan Software SAP
No. Waktu Frekuensi Presentase%
1.
2.
< 1 Tahun
> 1 Tahun
15
40
27.27
72.73
Total 55 100
Sumber : Data Kuesioner yang telah diolah
Tabel 4.2 di atas memberikan gambaran mengenai lama nya responden
(Pegawai yang menggunakan software SAP) menggunakan software SAP yang
terdapat pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55
responden (Pegawai yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 27.27%
Menggunakan Software SAP di bawah satu tahun dan 72.73 % yang
menggunakan software SAP di lebih dari satu tahun. Hal ini mengindikasikan
bahwa software SAP sudah berjalan cukup lama, dan sebagian besar pegawai
sudah menggunakan software SAP lebih dari satu tahun, hal ini akan berdampak
Tabel 4.3
Karakteristik responden Berdasarkan pendidikan terakhir
No. Pendidikan
Tabel 4.3 memberikan gambaran mengenai pendidikan terakhir responden
(Pegawai yang menggunakan software SAP). Jenjang pendidikan s1 lebih besar
yaitu sebanyak 38.18% bila dibandingkan dengan jenjang SMA – SMK dan D3.
Jadi mayoritas pendidikan terakhir wajib pajak yaitu lulusan S1. Hal ini
menggambarkan PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan banten lebih memilih
pegawai baru dengan standar kelulusan Sarjana (S1) atau D3, hal ini di karenakan
lulusan S1 dan D3 dianggap mampu mengerjakan sebagian besar pekerjaan pokok
Tabel 4.4
Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja Frekuensi Presentase %
1.
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Dilihat dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten masa kerjanya 16 - 25 tahun sebanyak
14.55% kemudian < 5 tahun sebanyak 25.45% dan yang masa kerjanya 5 - 15
tahun sebanyak 43.64%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan, maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mempunyai masa kerja antara 5-15
tahun. Hal ini disebabkan Karena setiap tahun PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan
4.1.2. Deskripsi Software SAP yang sedang berjalan pada Perusahaan Listrik
Negara Distribusi Jawa barat dan Banten
Disini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang berjalan pada
Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan Banten kota Bandung. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1.
4.1.2.1 Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).
Tampilan software dibawah ini adalah tampilan awal software SAP
dimana user harus memasukkan user dan password untuk bisa menjalankan
software SAP
Gambar 4.1
4.1.2.2 Tampilan Software System Aplication and Product (SAP)
Memensiunkan Pegawai.
Tampilan Software ini merupakan tampilan ketika user pada bagian SDM
telah melakukan login dan akan melakukan proses memensiunkan pegawai yaitu
proses mencari data pegawai yang akan dipensiunkan.
Gambar 4.2
Tampilan program ini merupakan tampilan penginputan data pegawai
yang akan di pensiunkan yang dilakukan oleh user bagian SDM proses ini
dilakukan setelah proses pencarian pegawai yang akan dipensiunkan.
Gambar 4.3.
Tampilan Proses menginpukan data pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan
4.1.2.3 Tampilan System Aplication and Product (SAP) Membuat Surat
Keputusan Pegawai.
Tampilan Software di bawah ini adalah tampilan software SAP ketika user
akan membuat Surat Keputusan (SK).
Gambar 4.4.
4.1.2.4 Deskripsi Software System Aplication And Product in Data Processing
yang sedang berjalan
Disini akan dijelaskan mengenai deskripsiSoftware System Aplication And
Product in Data Processingyang sedang berjalan Pada PT. PLN Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
4.1.2.4.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menjelaskan sistem secara keseluruhan. Adapun diagram
konteks yang berjalan adalah sebagai berikut:
SAP Asesor
pegawai Pimpinan
Pegawai Baru Data mutasi pegawai
Data pensiun pegawai Data tagihan kesehatan Data pembelian barang
Data absensi
Data mutasi pegawai valid Data pensiun valid Data slip gaji valid
laporan
Gambar 4.5
Diagram Konteks software SAP yang berjalan
4.1.2.5. DFD (Data Flow Diagram)
Data flow diagram menjelaskan detail sistem. Adapun data flow diagram
yang berjalan sebagai berikut:
Gambar 4.6
Deskripsi dari DFD yang dibuat ini adalah sebagai berikut:
1. Assesor memberikan data mutasi pada bagian SDM untuk diolah/diproses
pemutasian pegawai kemudian dibuat laporan data pegawai yang dimutasi
untuk pimpinan.
2. Pegawai memberikan data pensiun kepada bagian SDM untuk dilakukan
proses memensiunkan pegawai kemudian dibuat laporan data pensiun
untuk diberikan kepada pimpinan.
3. Pegawai memberikan data SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) kepada
bagian SDM untuk dilakukan proses pembuatan SPPD kemudian dibuat
laporan SPPD untuk diberikan kepada pimpinan
4. Pegawai memberikan data tagihan kesehatan kepada bagian SDM untuk
dilakukan proses pembuatan data tagihan kesehatan, kemudian diposting
kepada bagian keuangan melalui Software SAP kemudian dibuat laporan
SPPD untuk diberikan kepada pimpinan
5. Pegawai menyerahkan data permintaan barang kepada bagian Material
Manajemen yang kemudian akan di lakukan proses pengadaan barang,
kemudian dibuat laporan data permintaan barang kepada pimpinan.
6. Pegawai melakukan absen, kemudian bagian SDM, kemudian bagian
SDM memproses data absensi pegawai Menggunakan Software SAP,
kemudian membuat laporan data absensi untuk diserahkan kepada
7. Bagian SDM memproses data jumlah gaji pegawai, kemudian di posting
kepada bagian keuangan, kemudian bagian keuangan memberikan slip gaji
kepada pegawai, setelah itu membuat laporan data gaji pegawai untuk
pimpinan.
8. Pegawai baru menyerahkan data kepada bagian SDM dan kemudian
diinputkan kepada software SAP untuk selanjutnya diproses pengangkatan
pegawai, dan kemudian dibuat laporan data pengangkatan pegawai baru
untuk diberikan kepada pimpinan.
4.1.3.Tanggapan Responden Terhadap Software System Aplication and
Product (SAP) pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat
dan Banten.
Implementasi kualitas software SAP diperoleh melalui perhitungan persentase
terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan
angket yang berisi peryataan tentang kualitas software SAP dan kinerja pegawai.
Peryataan yang mewakili kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai
dengan nomor 15. Penilaian tanggapan terhadap variabel independen (kualitas
software SAP) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Skor Total = x %
=
x 100 %
Keterangan :
Skor aktual = Jawaban seluruh responden
Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan
Memilih jawaban tertinggi
Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Independen
(kualitas software System Aplication And Product) yaitu sebanyak 77,01%.
Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel 3.7) skor berada pada kategori baik. Itu
menggambarkan bahwa secara keseluruhan kualitas software SAP sudah baik,
namun pada ítem pernyataan 3,6,11 tanggapan responden masih cukup, melalui
wawancara yang dilakukan penulis ada beberapa bagian di dalam sistem yang
menghambat pekerjaan mereka. Sedangkan tanggapan responden terhadap
indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.
Tabel 4.5
Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality
Item Pernyataan 1
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Cukup 18 32.73
Setuju 24 43.64
Sangat Setuju 13 23.63
Jumlah 55 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui tanggapan responden terhadap
indikator functionality (fungsi Software) sebagian besar menyatakan setuju
sebesar 43,64% dan 23.63 menyatakan sangat setuju, serta yang menyatakan
cukup sebesar 32.73% itu menggambarkan bahwa sesungguhnya kemampuan
software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis yang ada di PT.PLN
Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah bekerja dengan baik.
Tabel 4.6
Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality
Item Pernyataan 2
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Cukup 19 34.55
Setuju 26 47.27
Sangat Setuju 10 18.18
Jumlah 55 100
Sumber : Data hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator functionality (Fungsi Software) sebagian besar menyatakan
setuju sebesar 47.27%, yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta yang
lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa
kemampuan software SAP dalam hal akses informasi secara realtime pada
Tabel 4.7
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator functionality sebagian besar menyatakan cukup, sebesar
52.73% dan yang menyatakan sangat sangat setuju sebesar 12.73% serta yang
lainnya menyatakan setuju sebesar 34.54% dari hasil tersebut terlihat bahwa
kegunaan software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis belum berjalan
dengan baik, hal itu mungkin terjadi karena pegawai belum bisa menggunakan
software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis.
Tabel 4.8
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 4
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar
60.00% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 7.27% serta yang lainnya
menyatakan cukup sebesar 32.73% dari hasil tersebut terlihat bahwa estetika dan
akses informasi secara realtime yang dimiliki software SAP dapat diterima oleh
pegawai (User) dan berjalan dengan baik.
Tabel 4.9
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 5
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Cukup 18 32.73
Setuju 24 43.64
Sangat Setuju 13 23.64
Jumlah 55 100
Sumber : Data hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar
43.64% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 23.64% serta yang lainnya
menyatakan cukup sebesar 32.73% dan dari hasil tersebut terlihat bahwa
konsistensi software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis sudah dapat
diterima oleh pegawai dan berjalan dengan baik hal ini terjadi dikarenakan
Tabel 4.10
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 6
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan cukup sebesar
45.45% dan yang menyatakan setuju sebesar 34.55% serta yang lainnya
menyatakan sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa proses
dokumentasi pada software SAP belum berjalan dengan baik, hal ini dapat
dipengaruhi banyak faktor, salah satu nya adalah pemahaman user tentang
dokumentasi yang ada pada software SAP.
Tabel 4.11
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 7
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Reliability sebagian besar menyatakan setuju sebesar 52.73%
dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta yang lainnya
menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa secara
keseluruhan jarang terjadi kegagalan pada software SAP, walaupun
kadang-kadang terjadi kegagalan dikarenakansalah penginputan yang dilakukan oleh user,
hal tersebut terjadi karena pemahaman user tentang software SAP yang belum
baik.
Tabel 4.12
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 8
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan
setuju sebesar 47.27% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta
yang lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa
tingkat akurasi software SAP dalam menghasilkan informasi secara realtime
Tabel 4.13
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Reliability (Ketahanan Software) Item Pernyataan 9
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan
setuju sebesar 52.73% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta
yang lainnya menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa
software SAP dapat memprediksi langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan
hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang sudah baik dan canggih.
Tabel 4.14
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pertanyaan 10
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar
menyatakan setuju sebesar 49.09% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar
25.45% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 25.45% dari hasil tersebut
terlihat bahwa Kecepatan sistem dalam akses informasi secara realtime sudah baik
hal ini dikarenakan oleh kualitas software SAP yang baik, dan di dukung oleh
jaringan serta hardware dan software yang baik pula.
Tabel 4.15
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 11
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar
menyatakan cukup sebesar 45.45% yang menyatakan sangat setuju sebesar
34.55% dan yang Sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa
Kemampuan software SAP dalam memaksimalkan efisiensi waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan masih cukup itu dikarenakan oleh kemampuan user
pekerjaan masih terjadi kesalahan yang berakibat lambatnya proses penyelesaian
pekerjaan.
Tabel 4.16
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 12
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Cukup 19 34.55
Setuju 28 50.91
Sangat Setuju 8 14.55
Jumlah 55 100
Sumber : Data hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar
menyatakan setuju sebesar 50.91% yang menyatakan cukup sebesar 34.55% dan
yang sangat setuju sebesar 14.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa Kemampuan
software SAP dalam merespon dan mengintegrasikan proses bisnis sudah baik.
Hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang baik dan di dukung oleh
Tabel 4.17
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Suportability(Pendukung dari Software) Item Pernyataan 13
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar
menyatakan setuju sebesar 43.64% yang menyatakan cukup sebesar 32.73% dan
yang sangat setuju sebesar 23.64% dari hasil tersebut terlihat bahwa kemampuan
dari software SAP yang berdapatasi terhadap kebijakan yang ada sudah baik.
Hanya saja ketika terjadi kebijakan baru yang dibuat oleh perusahaan, yang
mengakibatkan perubahan pada sistem, proses untuk merubah Software SAP
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
Tabel 4.18
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 14
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar
menyatakan setuju sebesar 69.09% yang menyatakan sangat setuju sebesar
29.09% dan yang cukup sebesar 1.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa
Konfigurasi software SAP terhadap akses informasi secara realtime sudah baik.
Hal ini menggambarkan bahwa software SAP memang dapat diandalkan dalam
mengakses informasi secara realtime, karena di dukung oleh jaringan dan
hardware yang baik.
Tabel 4.19
Kategori Jawaban Responden
Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 15
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Cukup 11 20.00
Setuju 35 63.64
Sangat Setuju 9 16.36
Jumlah 55 100
Sumber : Data hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar
menyatakan setuju sebesar 63.64% yang menyatakan cukup sebesar 20.00% dan
yang sangat setuju sebesar 16.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa perawatan
sistem software SAP sudah dilakukan dengan baik mengingat penting nya
Software SAP di dalam proses bisnis PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.
4.1.4 Hasil Analisis Kinerja Pegawai (Y) Berdasarkan Tanggapan
Responden.
Analisis kinerja pegawai diperoleh melalui perhitungan persentase
terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan
angket yang berisi peryataan tentang kinerja pegawai. Peryataan yang mewakili
kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai dengan nomor 16. Penilaian
tanggapan terhadap variabel independen (Kinerja pegawai) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Skor Total = 数 x %
=
x 100 %
= 67.88 %
Keterangan :
Skor aktual = Jawaban seluruh responden
Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan
Memilih jawaban tertinggi
Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Dependen
(Kinerja Pegawai) yaitu sebanyak 67.88%. Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel
3.7) skor berada pada kategori cukup. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian
dengan lancar menggunakannya, sehingga di hampir sebagian besar pegawai
mennjawab cukup dalam menggunakan dan merasakan manfaat dari software
SAP. Mungkin hal ini dapat di atasi dengan menambah pelatihan tentang software
SAP, karena sesungguh nya ketika Suatu perusahaan mengimplementasikan suatu
sistem informasi atau software baru, sesungguhnya perusahaan dengan paksa
merubah budaya kerja pegawai dengan sistem informasi atau dengan software
yang baru dan canggih, oleh karena itu membutuhkan waktu untuk merubah
budaya kerja tersebut. Sedangkan tanggapan responden terhadap
indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.
Berdasarkan penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang
implementasi kinerja pegawai (Y) Diantaranya sebagai berikut:
Tabel 4.20
Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work
Item Pertanyaan 1
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar
Quantity of work (Kuantitas kerja) belum maksimal, hal tersebut dipengaruhi
banyak faktor, salah satu nya adalah penguasaan pegawai terhadap software SAP.
Tabel 4.21
Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work
Item Pertanyaan 2
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui tanggapan responden
terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar
58.18% yang menyatakan setuju sebesar 41.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa
Quantity of work (Kuantitas kerja) belum berjalan dengan baik, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, slah satu nya dipengaruhi oleh software SAP.
Tabel 4.22
Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quality of work
Item Pertanyaan 3
Tanggapan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 0 0