• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Software System Aplication And Product In Data Processing (SAP) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Pada pt.PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kualitas Software System Aplication And Product In Data Processing (SAP) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Pada pt.PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Ibnu Muttaqien 10506222

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.3.1. Maksud Penelitian ... 10

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1. Kegunaan Akademis... 11

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 12

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 13

(3)

vi

1.6.2. Jadwal Penelitian... 20

BAB II. LANDASAN TEORI... 21

2.1.Pengertian Sistem... 21

2.2.Pengertian Informasi ... 21

2.3.Pengertian Sistem Informasi... 23

2.4.Komponen Sistem informasi ... 23

2.5.Teori Kualitas ... 24

2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas ... 25

2.5.2. KualitasSoftware ... 26

2.6. Software System Aplication And Product in ata processing... 28

2.7. Konsep Kinerja ... 29

2.7.1. Kriteria Pengukuran Kinerja ... 32

2.8. Keterkaitan variabel X dengan Variabel Y ... 33

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 34

3.1. Objek Penelitian... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 37

(4)

vii

3.2. Metode Penelitian ... 44

3.2.1. Desain Penelitian... 46

3.2.2. Operasional Variabel Penelitian... 49

3.2.2.1 Variabel (X) SAP ... 49

3.2.2.2. Variabel (Y) Kinerja Pegawai... 50

3.2.3. Metode Penarikan Sampel ... 58

3.2.3.1 Populasi... 58

3.2.3.2. Sampel ... 59

3.2.4. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.2.4.1 Jenis Data ... 60

3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data... 62

3.2.5. Teknik Pengujian Data ... 63

3.2.5.1. Uji Validitas ... 64

3.2.5.2. Uji Reliabilitas ... 67

3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 68

3.2.6.1. Analisis Kualitatif... 68

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif... 72

3.2.6.2.1. Analisis Korelasi ... 73

3.2.6.2.2. Analisis Regresi... 75

(5)

viii

4.1. Hasil Penelitian ... 79 4.1.1. Karakteristik Responden... 79 4.1.2. Software System Aplication And Product in Data

Processing Yang Sedang Berjalan Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten... 83 4.1.2.1. Tampilan Awal Program Software System

Aplication And Product in Data Processing... 83 4.1.2.2. Tampilan Program Software System Aplication

And Product in Data ProcessingMemensiunkan pegawai ... 84 4.1.2.3. Tampilan Program Software Software System

Aplication And Product in Data Processing Membuat Surat Keputusan Pegawai... 86 4.1.2.4. Deskripsi Software System Aplication And

(6)

ix

4.2.3. Koefisien Determinasi...117

4.2.4. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis...118

BAB V. KESIMPULAN & SARAN………121

5.1. Kesimpulan…….. ...121

5.2. Saran………...122 DAFTAR PUSTAKA

(7)

x

1.1. Paradigma Penelitian SoftwareSAP terhadap Kinerja Pegawai ... 18

1.2. Teori Penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kinerja Pegawai) ... 19

2.1 Komponen Kinerja Pegawai... 31

3.1. Struktur Organisasi PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 39

3.2. Garis Kontinum ... 70

3.3. Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis... 78

4.1. Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).. .... 83

4.2. Tampilan Proses Memensiunkan Pegawai Software SAP ... 84

4.3. Tampilan Proses Penginputan Data Pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP ... 85

4.4. Tampilan Proses Pembuatan Surat Keputusan (SK) Software SAP... 86

4.5. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan. ... 87

4.6. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan. ... 88

(8)

xi

1.1. Perbandingan Software SAP secara umum. ... 4

1.2 Detail Perbandingan Software SAP ... 5

1.3 Jadwal Penelitian ... 20

3.1. Operasional Variabel Penelitian ... 52

3.2. Uji Validitas Variabel Independen ... 65

3.3. Uji Validitas Variabel Dependen... 66

3.4. Uji ReliabilitasSoftware SAP ... 67

3.5. Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai ... 68

3.6. Skor Kuesioner ... 69

3.7. Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal ... 71

3.8. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 74

4.1. Jenis Kelamin Responden ... 79

4.2. Lama penggunaan Software SAP ... 80

4.3. Pendidikan Responden ... 81

4.4. Masa Kerja Responden ... 82

4.5. Indikator Functionality... 91

4.6. Indikator Functionality... 92

4.7. Indikator Functionality... 93

4.8. Indikator Usability... 93

(9)

xii

4.13. Indikator Reliability... 97

4.14. Indikator Performance... 97

4.15. Indikator Performance... 98

4.16. Indikator Performance... 99

4.17. Indikator Supportability... 100

4.18. Indikator Supportability... 100

4.19 indikator Supportability... 101

4.20. Indikator Quantity of work... 103

4.21. Indikator Quantity of work... 104

4.22. Indikator Qualtity of work... 104

4.23. Indikator Qualtity of work... 105

4.24. Indikator Job Knowledge... 106

4.25. Indikator Job Knowledge... 106

4.26. Indikator creativeness... 107

4.27. Indikator creativeness... 108

4.28. Indikator Cooperation... 109

4.29. Indikator Cooperation... 109

4.30. Indikator Dependability... 110

4.31. Indikator Dependability... 111

(10)

xiii

(11)

xviii

(12)

KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN DISTIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Ibnu Muttaqien 10506222

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal

Menyetujui Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,. Dra,. SE,. M.Si NIP. 4127.34.02.015

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi

(13)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

berpengaruh terhadap kemajuan Perusahaan. Selain itu, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi juga merangsang persaingan yang sangat ketat antar

Perusahaan.

Perkembangan teknologi komputer telah mendorong terjadinya perubahan

berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi dilapangan. Peran

teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai organisasi atau perusahaan,

baik perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Mengingat kebutuhan akan

peningkatan efisiensi dan efektifitas dan setiap kegiatan dalam perusahaan tidak

dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan

teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu

kualitas informasi yang dihasilkan.

Hal yang demikian merupakan iklim yang positif bagi perkembangan

Perusahaan itu sendiri, dimana masing-masing Perusahaan ingin maju lebih cepat

dan lebih baik dari yang lain.

Untuk mencapai tujuannya, tiap perusahaan memerlukan sistem yang bisa

mengatur semua proses bisnis yang terjadi pada perusahaan. Dari mulai proses

transaksi, proses produksi dan lain-lain, hal ini dilakukan untuk mempercepat

(14)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi

semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan

Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar (yang

menjabat sejak 2008).

Di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sistem informasi pengelolaan yang

dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan

dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan sudah di terapakan yaitu

Enterprise Resource Planning yang aplikasi nya menggunakan System

Application and Product in data processing (SAP).

SAP sebagai bagian dari sistem ERP mempunyai peran yang penting,

karena software SAP bagian dari sistem yang berhubungan langsung dengan

user/pengguna sangat berperan dalam berhasil atau tidaknya suatu sistem

informasi yang diimplementasikan pada suatu organisasi atau perusahaan.

Adapun sistem yang digunakan sebelum menggunakan software SAP

adalah Sistem Informasi Pegawai (SIPEG) terdapat di di bagian SDM, Sistem

Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) terdapat di bagian Keuangan, dan

Sistem Material (SIMAT) terdapat di bagian Logistik sistem-sistem tersebut

masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain Sistem Informasi

Pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat

tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, jadi

ketika akan mengirimkan data harus dilakukan secara manual. Oleh karena itu

Perusahaan Listrik Negara ingin melakukan penyeragaman sistem pada seluruh

(15)

Dengan penerapan sistem yang baru, ketika kantor pusat membutuhkan

informasi atau data mengenai anak perusahaan dapat langsung mengambilnya

secara online. Selain itu kantor pusat juga bisa mengamati secara langsung kondisi

anak perusahaan secara online.

Harapan PT.PLN dalam mengimplementasikan software SAP adalah untuk

standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis, disamping itu juga software SAP

juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dan kinerja

pegawai yang lebih baik lagi.

Namun yang terjadi pada saat ini pengimplementasian software SAP

masih belum efektif, karena pemahaman user terhadap software SAP yang masih

kurang sehingga sering terjadi kesalahan dalam menggunakan software SAP.

Berikut ini adalah bagan perbandingan antara Sistem-sistem sebelum

menggunakan software SAP dan setelah menggunakan software SAP secara

(16)

Tabel 1.1. Perbandingan sebelum menggunakan SAP dan sesudah menggunakan SAP secara umum

Untuk menggambarkan lebih jelas tentang perubahan alur yang terjadi

sebelum dan sesudah pengimplementasian SAP dapat dilihat pada tabel 1.2

dibawah ini: Sistem terdahulu

Kelebihan:

a) lebih user friendly (Lebih mudah digunakan)

Kekurangan

a. belum terintegrasi dengan PLN pusat. b. Kualitas sistem tidak

secanggih software

Sistem yang digunakan saat ini SAP

(17)

Tabel 1.2 Detail Perbandingan Sebelum menggunakan software SAP dan sesudah menggunakan SAP secara detail

No Area Bisnis Proses yang

terjadi dilakukan real time

(18)

system di Kantor Pusat dan melalui persetujuan

- file pegawai tidak bisa di transfer

(19)
(20)

tinggi.

Melihat sedikit uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi

yang baru dapat memberikan dampak yang positif dan juga negatif. Maka dari itu

penulis menganalisis software SAP dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh

mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah

diterapkan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari kualitas software

SAP terhadap kinerja pegawai, maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk

mengukur dari Software yang tersedia apakah sudah dapat diterima oleh

karyawan atau pengguna/user.

Pengukuran tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas Perusahaan

Listrik Negara. Dari permasalahan diatas penulis mencoba melakukan penelitian

untuk membahas kualitas software yang sudah ada dan menganalisa terhadap

software SAP, seberapa besar manfaatnya terhadap proses kinerja yang dilakukan

oleh karyawan, yang disusun menjadi sebuah karya ilmiah dalam sebuah

penelitian dengan judul:

(21)

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang

menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan

metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan pengertian rumusan

masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh

instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa

ditindaklanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan Berikut

adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di Perusahaan

Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan diantaranya: (1) masih sering terjadi

salah penginputan data yang berakibat error pada sistem, sehingga pekerjaan

terganggu dan berakibat pada proses penyelesaian pekerjaan yang makin lama, (2)

ketika terdapat beberapa orang membuka file yang sama, file tidak bisa dibuka,

walaupun sistem memberi tahu status file yang ingin dibuka tersebut sedang

dibuka oleh pegawai lain, tetapi tetapi pegawai akan membutuhkan waktu yang

lama hanya untuk membuka file tersebut, dan akan berdampak kepada waktu

penyelesaian tugas yang bertambah. (3) Sistem tidak fleksibel terhadap

kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sifat kebijakan-kebijakan tersebut

berpengaruh terhadap format sistem, sehingga jika terjadi perubahan sistem,

perusahaan harus langsung menghubungi vendor, dan itu memakan waktu dan

(22)

Masalah di atas dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melakukan

tugas sehari-hari, sehingga dapat menambah waktu pegawai dalam melaksanakan

tugas, dengan kata lain memperlambat kinerja pegawai.

1.2.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana software SAPyang sudah berjalan pada Perusahaan Listrik

Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap software SAP.

3. Bagaimana kinerja pegawai sesudah menggunakan software SAP.

4. Seberapa besar dampak software SAPterhadap kinerja Pegawai

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian adalah untuk mengambil data atau

informasi terhadap software SAP yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk

mengetahui sebagaimana software SAP ini dapat diterima dan digunakan oleh

karyawan sebagai sarana untuk memepermudah karyawan dalam bekerja dan akan

(23)

1.3.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui software SAPyang berjalan di Perusahaan Listrik

Negara.

2. Untuk mengetahui tanggapan user atau karyawan tentang implementasi

software SAP.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan setelah menggunakan software

SAP.

4. Untuk mengetahui dampak software SAP terhadap kinerja Pegawai

PLN Distribusi Jawa barat dan Banten.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara Manajemen

Informatika dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan, sehingga dengan

adanya perbandingan tersebut dapat menguntungkan semua pihak.

2. Peneliti lain

Bisa dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian yang

(24)

3. Penulis

Membandingkan antara teori yang telah didapat di perkuliahan dengan

kenyataan sesungguhnya di perusahaan tersebut, dan juga menambah wawasan,

pengalaman dan pengetahuan terutama mengenai SAP

1.4.2 Kegunaan Praktis

a. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan

masukan dalam mengimplementasikan software SAPsehingga Software

SAP dapat berjalan dengan optimal.

b. Bagi pihak karyawan atau user diharapkan dapat menjadi informasi

yang berharga sehingga menjadi pembelajaran untuk mengoptimalkan

sistem yang sudah ada.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

Dibawah ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang

dilakukan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten:

1.5.1 Kerangka pemikiran

Dalam melakukan Standarisasi proses bisnis di PLN melalui sistem “back

office” yang terpadu dan dapat berkembang PLN mengimplementasikan sebuah

sistem informasi yang dapat mendukung aktifitas bisnis yang dilakukan oleh PLN.

Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak

pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang

tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi.

Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah software yang dapat dijadikan

(25)

Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan

oleh pemahaman user terhadap software dari sistem informasi tersebut. Hal-hal

yang bisa dikerjakan oleh software tentu saja terkait dengan kualitas yang dapat

dimilikinya. seperti yang diungkapkan oleh McCall dan kawan-kawan pada tahun

1977 dalam Roger (2002:611). Pada dasarnya McCall menitikberatkan

faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

Tabel 1.3 Faktor kualitas Mccall

Product Operation Product revision ProductTransition - Corretcness

Dari faktor kualitas di atas Hewlett-Packard membuat faktor-faktor kualitas yang disingkat FURPS yaitu: functionality, usability, reliability, performance, suportabilityfaktor-faktor kualitas tersebut yang di gunakan penulis untuk mengukur kualitas software SAP yang di sesuaikan dengan modul PT.PLN

Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di

bawah ini:

1. Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan

keseluruhan sistem.

(26)

3. Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program.

4. Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.

5. Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan

(atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih

umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak,

kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana

masalah dapat dilokalisasikan.

Adapun Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati

“Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja,

yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

(27)

5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.

7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal qualityyaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.

Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN,dan meningkatkan kinerja dan

produktifitas karyawan maka diperlukan solusi Software SAP yang akan

diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT

PLN (ITMP) dimana Software SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan

transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive

Oleh karena itu PLN menggunakan Software SAP yang dapat mengintegrasikan

sebagian besar proses bisnis yang dilakukan oleh PLN.

Pengertian SAP menurut wawan dhewantoro falahah (2007:171):

“SAP adalah sebuah software yang terdiri dari 10.000 tabel dan beberapa modul yang saling terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses-proses yang berjalan di dalam perusahaan.”

Dengan menggunakan software SAP diharapkan dapat memberikan

berbagai manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan, fungsi utama yang

terdapat pada SAP menurut (Wawan Dhewanto Falahah, 2007:11) adalah:

a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan

lain-lain.

(28)

c) Penjualan.

d) Distribusi.

e) Manufaktur.

f) Perencanaan produksi.

g) Pengadaan.

h) Sumber daya manusia.

i) Penggajian.

Dengan fungsi yang bisa dilakukan oleh SAP akan berdampak semakin

baik kualitas suatu perusahaan dan akan berdampak pada semakin kompetitif nya

perusahaan dalam persaingan global. Disamping itu juga dari manfaat yang

diberikan SAP akan berdampak juga terhadap kinerja pegawai dan produktivitas

perusahaan, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan citra perusahaan

di mata pelaku bisnis global.

Seperti yang terdapat dalam Modul PLN tentang SAP 2008 tentang

pengaruh Software SAP terhadap kinerja karyawan sebagai berikut:

“Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN dan meningkatkan kinerja dan produktifitas pegawai, maka diperlukan solusi ERP yang menggunakan software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN (ITMP) dimana SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.”

Sedangkan pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam

(Umi Narimawati,2007:76) yaitu:

“kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam

(29)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antara

variabel X yaitu Software SAP dengan Variabel Y yaitu kinera Pegawai menurut

modul manual SAP diatas, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai pengaruh

Kualitas software SAP berdampak terhadap kinerja karyawan pada

PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1. Paradigma kerangka pemikiran

Menurut Jon Arvid Borretzen, mengenai dampak dari penggunaan

pemakai kualitas software terhadap kinerja. Penggunaan dalam pengembangan

SAP merupakan adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari

beberapa modul dengan

kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.untuk melakukan:

a) Otomatisasi

dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya

b) standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis

c) akses informasi secara real-time.

Modul SAP PLN (2008)

Kinerja Pegawai

(Variabel Y)

kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini.

faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

(30)

sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena

penggunaan penggunaan software/program aplikasi merupakan perilaku dan

aktivitas dalam mengembangkan sebuah software/program aplikasi agar memiliki

tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut.

Gambar 1.2

Teori Penghubung antara (Kualitas Software) Terhadap (Kinerja Pegawai)

1.5.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu diuji. Oleh

karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran

suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan terbukti kebenarannya maka hipotesis

tersebut menjadi sebuah teori. Jadi, sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori

yang sudah ada. Kemudian diuji kebenarannya pada akhirnya memunculkan teori

baru. (Umi Narimawati ,2008:73).

Berdasarkan konsep di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis

nya sebagai barikut:

Kualitas Software Kinerja Pegawai

(Software Quality) (employee performance)

(31)

“Software System Aplication And Product in Data Processing (SAP)

berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan

Banten”

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian adalah tempat penulis melakukan observasi

dan penelitian untuk dijadikan bahan dalam menyusun skirpsi.

1.6.1 Lokasi

Lokasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah di Perusahaan

Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1.6.2 Waktu/Jadwal penelitian

Penulis melakukan penelitian mulai dari bulan februari 2010 hingga bulan

juli 2010.

(32)

20

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

(33)

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.

3. Relevan

(34)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atauinformation- generating sistem.

Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).

“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

2.4. Komponen sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Adapun blok-blok tersebut sebagai berikut:

a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)

(35)

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.

f. Blok Kendali (Controls Block)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

2.5 Teori Kualitas

Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.

Menurut Roger S.Pressman (2002:108), “Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program dapat dieksekusi dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk menemukan kesalahan”.

(36)

pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan dan efisiensi waktu yang tinggi.

2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas

McCall dan Cavano dalam buku Roger S.Pressman (2002:109), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi software terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Operasi produk (menggunakannya) 2. Revisi produk (mengubahnya)

3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda).

Adapun hubungan antara faktor-faktor kualitas (“kerangka kerja”) dan aspek-aspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak adalah:

Pertama, kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apa yang penting. Kualitas tersebut merupakan atribut perangkat lunak, sebagai tambahan untuk koreksi dan kinerja fungsionalnya, yang mempunyai implikasi daur hidup.

kedua, kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan.

(37)

2.5.2. Kualitas (Perangkat Lunak)

Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. Faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:

1. Faktor yang dapat secara langsung diukur.

2. Faktor yang tidak dapat secara langsung diukur.

Menurut McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger (2002:611) telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software.

Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision). 3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru

(ProductTransition).

Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas dari Heweltt-Packardyaitu functionality, usability, reliability, performance, suportability untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di bawah ini:

(38)

2) Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.

3)Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4)Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon,

konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.

5) Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk

mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.

Perangkat lunak dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap “User requirement” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).

Menurut Roger S.Pressman (2002:10), “Software adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang

(39)

Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

Perangkat lunak juga dapat disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya.

2.6. Software System Application and Product in data processing (SAP)

SAP adalah perusahaan penyedia dan konsultan software yang didirikan di jerman pada tahun 1972 oleh 5 orang bekas karyawan IBM, SAP singkatan dari System, Applications, Products in data Processing.

(40)

Fungsi-fungsi utama yang terdapat pada SAP ERP diantaranya adalah:

a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan lain-lain.

b) Akuntansi Manajemen: Cost centers, profitability analysis dan sebagainya c) Penjualan.

d) Distribusi. e) Manufaktur.

f) Perencanaan produksi. g) Pengadaan.

h) Sumber daya manusia. i) Penggajian.

2.7. Konsep Kinerja

Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian pegawai atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kulaitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

(41)

atau perusahaan serta mengetahui damapk positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu, yang di akibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Sedangkan Pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia”(2007:76) yaitu: “kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini”

Dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2004:85), “In most organizations the performance of individual employees is a major determinant of

organizational success”. Banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya

kinerja individu karyawan, yaitu “(1) individual ability to do the work, (2) efforts level expended, and (3) organizational support”, yang dapat disajikan dalam

(42)

Gambar. 2.1

Komponen Kinerja Pegawai

Sumber: Mathis, Robert L. and Jackson, John H., (2004:85)

Berdasarkan gambar diatas, dapat dipahami bahwa kinerja merupakan prestasi atau pencapaian hasil kerja yang dicapai karyawan berdasarkan standar dan ukuran penilaian yang telah ditetapkan. Dan banyak faktor/komponen yang membentuk kinerja individu antara lain: kemampuan, usaha yang dilakukan, serta dukungan. Kemampuan ditentukan oleh bakat, ketertarikan, dan kepribadian, sedangkan usaha yang dilakukan meliputi motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan pekerjaan, dan yang termasuk dukungan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja dan manajemen dan rekan kerja. Apabila keseluruhan faktor di atas diperhatikan oleh perusahaan, maka kemungkinan penciptaan kinerja individu karyawan dapat dioptimalkan.

Individual Performance (Including quantity &

quality)

Individual Ability:

Talents Interests

Personality factors

Organizational Support:

(43)

2.7.1 Kriteria Pengukuran Kinerja

Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja, yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

4. Creativenessyaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.

7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

(44)

2.8. Keterkaitan variabel X (SAP) dengan variabel Y (Kinerja)

Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peran penting dalam sistem informasi dapat berupa formuli-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya

System Application and Product in data processing (SAP) yang dipakai di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Kualitas Software SAP dengan variabel Y yaitu Kinerja Pegawai, berdasarkan Jon Arvid Borretzen yaitu mengenai dampak dari partisipasi pemakai kualitas software terhadap kinerja

(45)

79 4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam

tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT.PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

4.1.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai PT.PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten dan jumlah responden yang bisa dijadikan sensus dalam

penelitian ini sebanyak 55 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat

pada tabel-tabel berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %

Pria 25 45.45

Wanita 30 54.55

Total 55 100%

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.1 di atas memberikan gambaran mengenai jumlah responden

(Pegawai yang menggunakan software SAP) yang bisa dijadikan Responden di

PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55 responden (Pegawai

yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 45.45% berjenis kelamin pria

dan 54.55 berjenis kelamin wanita, hal ini mengindikasikan bahwa responden

(46)

dan wanita di asumsikan lebih memiliki ketelitian dan ketekunan, sehingga dapat

meminimalisasikan kesalahan dalam bekerja.

Tabel 4.2

Karakteristik responden

Lamanya Menggunakan Software SAP

No. Waktu Frekuensi Presentase%

1.

2.

< 1 Tahun

> 1 Tahun

15

40

27.27

72.73

Total 55 100

Sumber : Data Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.2 di atas memberikan gambaran mengenai lama nya responden

(Pegawai yang menggunakan software SAP) menggunakan software SAP yang

terdapat pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55

responden (Pegawai yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 27.27%

Menggunakan Software SAP di bawah satu tahun dan 72.73 % yang

menggunakan software SAP di lebih dari satu tahun. Hal ini mengindikasikan

bahwa software SAP sudah berjalan cukup lama, dan sebagian besar pegawai

sudah menggunakan software SAP lebih dari satu tahun, hal ini akan berdampak

(47)

Tabel 4.3

Karakteristik responden Berdasarkan pendidikan terakhir

No. Pendidikan

Tabel 4.3 memberikan gambaran mengenai pendidikan terakhir responden

(Pegawai yang menggunakan software SAP). Jenjang pendidikan s1 lebih besar

yaitu sebanyak 38.18% bila dibandingkan dengan jenjang SMA – SMK dan D3.

Jadi mayoritas pendidikan terakhir wajib pajak yaitu lulusan S1. Hal ini

menggambarkan PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan banten lebih memilih

pegawai baru dengan standar kelulusan Sarjana (S1) atau D3, hal ini di karenakan

lulusan S1 dan D3 dianggap mampu mengerjakan sebagian besar pekerjaan pokok

(48)

Tabel 4.4

Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Frekuensi Presentase %

1.

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Dilihat dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten masa kerjanya 16 - 25 tahun sebanyak

14.55% kemudian < 5 tahun sebanyak 25.45% dan yang masa kerjanya 5 - 15

tahun sebanyak 43.64%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan, maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mempunyai masa kerja antara 5-15

tahun. Hal ini disebabkan Karena setiap tahun PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan

(49)

4.1.2. Deskripsi Software SAP yang sedang berjalan pada Perusahaan Listrik

Negara Distribusi Jawa barat dan Banten

Disini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang berjalan pada

Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan Banten kota Bandung. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1.

4.1.2.1 Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).

Tampilan software dibawah ini adalah tampilan awal software SAP

dimana user harus memasukkan user dan password untuk bisa menjalankan

software SAP

Gambar 4.1

(50)

4.1.2.2 Tampilan Software System Aplication and Product (SAP)

Memensiunkan Pegawai.

Tampilan Software ini merupakan tampilan ketika user pada bagian SDM

telah melakukan login dan akan melakukan proses memensiunkan pegawai yaitu

proses mencari data pegawai yang akan dipensiunkan.

Gambar 4.2

(51)

Tampilan program ini merupakan tampilan penginputan data pegawai

yang akan di pensiunkan yang dilakukan oleh user bagian SDM proses ini

dilakukan setelah proses pencarian pegawai yang akan dipensiunkan.

Gambar 4.3.

Tampilan Proses menginpukan data pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan

(52)

4.1.2.3 Tampilan System Aplication and Product (SAP) Membuat Surat

Keputusan Pegawai.

Tampilan Software di bawah ini adalah tampilan software SAP ketika user

akan membuat Surat Keputusan (SK).

Gambar 4.4.

(53)

4.1.2.4 Deskripsi Software System Aplication And Product in Data Processing

yang sedang berjalan

Disini akan dijelaskan mengenai deskripsiSoftware System Aplication And

Product in Data Processingyang sedang berjalan Pada PT. PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten.

4.1.2.4.1 Diagram Konteks

Diagram konteks menjelaskan sistem secara keseluruhan. Adapun diagram

konteks yang berjalan adalah sebagai berikut:

SAP Asesor

pegawai Pimpinan

Pegawai Baru Data mutasi pegawai

Data pensiun pegawai Data tagihan kesehatan Data pembelian barang

Data absensi

Data mutasi pegawai valid Data pensiun valid Data slip gaji valid

laporan

(54)

Gambar 4.5

Diagram Konteks software SAP yang berjalan

4.1.2.5. DFD (Data Flow Diagram)

Data flow diagram menjelaskan detail sistem. Adapun data flow diagram

yang berjalan sebagai berikut:

Gambar 4.6

(55)

Deskripsi dari DFD yang dibuat ini adalah sebagai berikut:

1. Assesor memberikan data mutasi pada bagian SDM untuk diolah/diproses

pemutasian pegawai kemudian dibuat laporan data pegawai yang dimutasi

untuk pimpinan.

2. Pegawai memberikan data pensiun kepada bagian SDM untuk dilakukan

proses memensiunkan pegawai kemudian dibuat laporan data pensiun

untuk diberikan kepada pimpinan.

3. Pegawai memberikan data SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) kepada

bagian SDM untuk dilakukan proses pembuatan SPPD kemudian dibuat

laporan SPPD untuk diberikan kepada pimpinan

4. Pegawai memberikan data tagihan kesehatan kepada bagian SDM untuk

dilakukan proses pembuatan data tagihan kesehatan, kemudian diposting

kepada bagian keuangan melalui Software SAP kemudian dibuat laporan

SPPD untuk diberikan kepada pimpinan

5. Pegawai menyerahkan data permintaan barang kepada bagian Material

Manajemen yang kemudian akan di lakukan proses pengadaan barang,

kemudian dibuat laporan data permintaan barang kepada pimpinan.

6. Pegawai melakukan absen, kemudian bagian SDM, kemudian bagian

SDM memproses data absensi pegawai Menggunakan Software SAP,

kemudian membuat laporan data absensi untuk diserahkan kepada

(56)

7. Bagian SDM memproses data jumlah gaji pegawai, kemudian di posting

kepada bagian keuangan, kemudian bagian keuangan memberikan slip gaji

kepada pegawai, setelah itu membuat laporan data gaji pegawai untuk

pimpinan.

8. Pegawai baru menyerahkan data kepada bagian SDM dan kemudian

diinputkan kepada software SAP untuk selanjutnya diproses pengangkatan

pegawai, dan kemudian dibuat laporan data pengangkatan pegawai baru

untuk diberikan kepada pimpinan.

4.1.3.Tanggapan Responden Terhadap Software System Aplication and

Product (SAP) pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat

dan Banten.

Implementasi kualitas software SAP diperoleh melalui perhitungan persentase

terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan

angket yang berisi peryataan tentang kualitas software SAP dan kinerja pegawai.

Peryataan yang mewakili kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai

dengan nomor 15. Penilaian tanggapan terhadap variabel independen (kualitas

software SAP) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Skor Total = x %

=

x 100 %

(57)

Keterangan :

Skor aktual = Jawaban seluruh responden

Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan

Memilih jawaban tertinggi

Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Independen

(kualitas software System Aplication And Product) yaitu sebanyak 77,01%.

Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel 3.7) skor berada pada kategori baik. Itu

menggambarkan bahwa secara keseluruhan kualitas software SAP sudah baik,

namun pada ítem pernyataan 3,6,11 tanggapan responden masih cukup, melalui

wawancara yang dilakukan penulis ada beberapa bagian di dalam sistem yang

menghambat pekerjaan mereka. Sedangkan tanggapan responden terhadap

indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.

Tabel 4.5

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality

Item Pernyataan 1

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 24 43.64

Sangat Setuju 13 23.63

Jumlah 55 100

(58)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui tanggapan responden terhadap

indikator functionality (fungsi Software) sebagian besar menyatakan setuju

sebesar 43,64% dan 23.63 menyatakan sangat setuju, serta yang menyatakan

cukup sebesar 32.73% itu menggambarkan bahwa sesungguhnya kemampuan

software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis yang ada di PT.PLN

Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah bekerja dengan baik.

Tabel 4.6

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality

Item Pernyataan 2

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 19 34.55

Setuju 26 47.27

Sangat Setuju 10 18.18

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator functionality (Fungsi Software) sebagian besar menyatakan

setuju sebesar 47.27%, yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta yang

lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa

kemampuan software SAP dalam hal akses informasi secara realtime pada

(59)

Tabel 4.7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator functionality sebagian besar menyatakan cukup, sebesar

52.73% dan yang menyatakan sangat sangat setuju sebesar 12.73% serta yang

lainnya menyatakan setuju sebesar 34.54% dari hasil tersebut terlihat bahwa

kegunaan software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis belum berjalan

dengan baik, hal itu mungkin terjadi karena pegawai belum bisa menggunakan

software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis.

Tabel 4.8

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 4

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

(60)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar

60.00% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 7.27% serta yang lainnya

menyatakan cukup sebesar 32.73% dari hasil tersebut terlihat bahwa estetika dan

akses informasi secara realtime yang dimiliki software SAP dapat diterima oleh

pegawai (User) dan berjalan dengan baik.

Tabel 4.9

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 5

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 24 43.64

Sangat Setuju 13 23.64

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar

43.64% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 23.64% serta yang lainnya

menyatakan cukup sebesar 32.73% dan dari hasil tersebut terlihat bahwa

konsistensi software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis sudah dapat

diterima oleh pegawai dan berjalan dengan baik hal ini terjadi dikarenakan

(61)

Tabel 4.10

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 6

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan cukup sebesar

45.45% dan yang menyatakan setuju sebesar 34.55% serta yang lainnya

menyatakan sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa proses

dokumentasi pada software SAP belum berjalan dengan baik, hal ini dapat

dipengaruhi banyak faktor, salah satu nya adalah pemahaman user tentang

dokumentasi yang ada pada software SAP.

Tabel 4.11

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 7

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

(62)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Reliability sebagian besar menyatakan setuju sebesar 52.73%

dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta yang lainnya

menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa secara

keseluruhan jarang terjadi kegagalan pada software SAP, walaupun

kadang-kadang terjadi kegagalan dikarenakansalah penginputan yang dilakukan oleh user,

hal tersebut terjadi karena pemahaman user tentang software SAP yang belum

baik.

Tabel 4.12

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 8

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan

setuju sebesar 47.27% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta

yang lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa

tingkat akurasi software SAP dalam menghasilkan informasi secara realtime

(63)

Tabel 4.13

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (Ketahanan Software) Item Pernyataan 9

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan

setuju sebesar 52.73% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta

yang lainnya menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa

software SAP dapat memprediksi langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan

hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang sudah baik dan canggih.

Tabel 4.14

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pertanyaan 10

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

(64)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar

menyatakan setuju sebesar 49.09% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar

25.45% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 25.45% dari hasil tersebut

terlihat bahwa Kecepatan sistem dalam akses informasi secara realtime sudah baik

hal ini dikarenakan oleh kualitas software SAP yang baik, dan di dukung oleh

jaringan serta hardware dan software yang baik pula.

Tabel 4.15

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 11

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar

menyatakan cukup sebesar 45.45% yang menyatakan sangat setuju sebesar

34.55% dan yang Sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Kemampuan software SAP dalam memaksimalkan efisiensi waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan masih cukup itu dikarenakan oleh kemampuan user

(65)

pekerjaan masih terjadi kesalahan yang berakibat lambatnya proses penyelesaian

pekerjaan.

Tabel 4.16

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 12

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 19 34.55

Setuju 28 50.91

Sangat Setuju 8 14.55

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar

menyatakan setuju sebesar 50.91% yang menyatakan cukup sebesar 34.55% dan

yang sangat setuju sebesar 14.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa Kemampuan

software SAP dalam merespon dan mengintegrasikan proses bisnis sudah baik.

Hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang baik dan di dukung oleh

(66)

Tabel 4.17

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability(Pendukung dari Software) Item Pernyataan 13

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar

menyatakan setuju sebesar 43.64% yang menyatakan cukup sebesar 32.73% dan

yang sangat setuju sebesar 23.64% dari hasil tersebut terlihat bahwa kemampuan

dari software SAP yang berdapatasi terhadap kebijakan yang ada sudah baik.

Hanya saja ketika terjadi kebijakan baru yang dibuat oleh perusahaan, yang

mengakibatkan perubahan pada sistem, proses untuk merubah Software SAP

membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.

Tabel 4.18

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 14

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

(67)

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar

menyatakan setuju sebesar 69.09% yang menyatakan sangat setuju sebesar

29.09% dan yang cukup sebesar 1.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Konfigurasi software SAP terhadap akses informasi secara realtime sudah baik.

Hal ini menggambarkan bahwa software SAP memang dapat diandalkan dalam

mengakses informasi secara realtime, karena di dukung oleh jaringan dan

hardware yang baik.

Tabel 4.19

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 15

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 11 20.00

Setuju 35 63.64

Sangat Setuju 9 16.36

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar

menyatakan setuju sebesar 63.64% yang menyatakan cukup sebesar 20.00% dan

yang sangat setuju sebesar 16.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa perawatan

(68)

sistem software SAP sudah dilakukan dengan baik mengingat penting nya

Software SAP di dalam proses bisnis PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

4.1.4 Hasil Analisis Kinerja Pegawai (Y) Berdasarkan Tanggapan

Responden.

Analisis kinerja pegawai diperoleh melalui perhitungan persentase

terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan

angket yang berisi peryataan tentang kinerja pegawai. Peryataan yang mewakili

kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai dengan nomor 16. Penilaian

tanggapan terhadap variabel independen (Kinerja pegawai) dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Skor Total = x %

=

x 100 %

= 67.88 %

Keterangan :

Skor aktual = Jawaban seluruh responden

Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan

Memilih jawaban tertinggi

Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Dependen

(Kinerja Pegawai) yaitu sebanyak 67.88%. Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel

3.7) skor berada pada kategori cukup. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian

(69)

dengan lancar menggunakannya, sehingga di hampir sebagian besar pegawai

mennjawab cukup dalam menggunakan dan merasakan manfaat dari software

SAP. Mungkin hal ini dapat di atasi dengan menambah pelatihan tentang software

SAP, karena sesungguh nya ketika Suatu perusahaan mengimplementasikan suatu

sistem informasi atau software baru, sesungguhnya perusahaan dengan paksa

merubah budaya kerja pegawai dengan sistem informasi atau dengan software

yang baru dan canggih, oleh karena itu membutuhkan waktu untuk merubah

budaya kerja tersebut. Sedangkan tanggapan responden terhadap

indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.

Berdasarkan penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang

implementasi kinerja pegawai (Y) Diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.20

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work

Item Pertanyaan 1

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar

(70)

Quantity of work (Kuantitas kerja) belum maksimal, hal tersebut dipengaruhi

banyak faktor, salah satu nya adalah penguasaan pegawai terhadap software SAP.

Tabel 4.21

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work

Item Pertanyaan 2

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui tanggapan responden

terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar

58.18% yang menyatakan setuju sebesar 41.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Quantity of work (Kuantitas kerja) belum berjalan dengan baik, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, slah satu nya dipengaruhi oleh software SAP.

Tabel 4.22

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quality of work

Item Pertanyaan 3

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Gambar

Tabel 1.1. Perbandingan sebelum menggunakan SAP dan sesudah  menggunakan SAP secara umum
Tabel 1.2 Detail Perbandingan Sebelum menggunakan software SAP  dan sesudah menggunakan SAP secara detail
Tabel 1.3 Faktor kualitas Mccall
Gambar 1.1. Paradigma kerangka pemikiran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

niger setelah inkubasi 72 jam, diameter koloni secara berturut-turut pada media PDA, media biji kluwih dan biji nangka adalah 4,7 cm, 4,3 cm, 4,1 cm dengan masing-masing

Hasil uji kisaran inang isolat bakteri penyebab penyakit busuk lunak Pada beberapa tanaman sayuran .... Komposisi media Na (Nutrient

The conjunction although mentioned in the sentence above explains contrastive relation between of it is very simple and English learners sometimes ignore it as a way to communicate

Kesimpulan dari penelitian adalah sistem pembelian bahan baku rayon pada PT Kusumaputra Santosa secara keseluruhan sudah baik, namun ditemukan beberapa kelemahan yaitu pada bagian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memvalidasi sistem kalibrasi hidrometer yang dimiliki oleh P2M – LIPI menggunakan metode Cuckow melalui uji banding

[r]