• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA FILM DOKUMENTER

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISW A

KELAS VU Sl\'IP MUHAl\'IMADfYAH 17 CIPUTAT

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

••••

111

Risa Khairunnisa Pratiwi

109013000044

JURUSAN PENDIDIIV\N BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN J{EGURUAN

UNfVERSITAS ISLAJ\t NEGERI (Uli\')

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

··-·---

______

,.

__ _

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahon Pelajaran

2012/2013

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenubi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Risa Khairunnisa Pratiwi NIM: 109013000044

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH

(3)

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 17 Desember 2013 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S-1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta, 17 Desember 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Prodi) Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd NIP. 19640212 199703 2 001

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Prodi) Ora. Hindun. M.Pd.

NIP. 19701215 200912 2 001 Penguji I

Ora. Mahmudah Fitriyah ZA. M.Pd NIP. 19640212 199703 2001 Penguji II

Novi Diah Haryanti. M.Hum

Tanggal

io

Jo.nwri

101 \.l

Mengetahui

Oekan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan

Nurlena Rifa'i. M.A., Ph.D. NIP. 19591020198603 2 001

Tanda Tangan

... セNセᄋ@

J

(4)

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

NIM Jurusan Angkatan Alamat

: Risa Khairunisa Pratiwi : 109013000044

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : 2009/2010

: Jalan Belly II Rt. 02 Rw. 06 No. 08 Pekayon Pasar Rebo Jakarta-Timur Kode Pos 13710

Menyatakan dengan sesungguhnya

Bahwa skripsi yang berjudul "Pengaruh Media Film Dokumenter terhadap Kemampuan Menu/is Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 201212013" adalah benar karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama NIP

: Dra. Hindun, M. Pd. : 19701215 200912 2 001

Dosen jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Demikian surat pemyataan tersebut saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila pemyataan skripsi ini bukan basil karya sendiri.

Jakarta, 21 Oktober 2013 Penulis

(5)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media film dokumenter. Media film dokumenter merupakan media film yang dilengkapi suara dan gambar dalam satu unit atau yang biasa disebut media audio-visual murni seperti film gerak (movie) bersuara yang menyajikan beberapa gambar dan musik. Media film dokumenter berguna untuk memotivasi siswa, mempermudah siswa dalam menulis puisi, dan mengatasi permasalahan atau kendala yang terdapat pada siswa maupun guru. Dengan penggunaan media film dokumenter diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya sehingga dapat menggali ide dan gagasan yang berguna untuk menulis puisi.

Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode penelitian murni atau true experimental dan menggunakan desain control group experiment: control group pretest dan pastes/ desain. Model desain ini menggunakan lebih dari satu kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan sedangkan kelompok konlrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa, 20 siswa sebagai kelas !control dan 20 siswa sebagai kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada kelas VII SMP Muhammactiyah 17 Ciputat menunjukan bahwa terdapat pengaruh media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini berdasarkan uji t, cliclapat l1iitung= 5,7 clan ltabel= 1,696. Karena t1iilung lebih besar clari t1abel maka H1 diterirna clan Ho ditolak. Jacli, clapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi clibandingkan clengan rata-rata hasil belajar siswa yang ticlak menggunakan media film clokumenter.

(6)

ABSTRACT

Risa Khairunisa Pratiwi. NIM 109013000044 Influence Ability To Write Poetry Seventh Grade Muhammadiyah 17 Ciputat Academic Year 2012/2013.

Documentary Media Students of SMP

The purpose of this fieldwork was to determine whether or not the influence of documentary media ability to write poetry class VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Academic Year 2012/2013. Media used in this study is the documentary media. Media is a media documentary film features the voice and images in a single unit or the so-called audio-visual media such as movies pure motion (movie) voiced serving some pictures and music. Media documentary useful for motivating students, facilitate students in writing poetry, and solve the problems or obstacles that are on students and teachers. With the use of documentary media students are expected to acquire direct experience of the objects he saw in order to explore new ideas and useful to write poetry.

Research in this paper uses pure or true research methods using experimental and control group design experiment: control group pretest and pastiest design. This design model using more than one group of experimental group and control group. The experimental group was treated group and the control group was untreated group. Population in this study were 40 students, 20 students as the control class and 20 students as a class experiment.

Based on the results of experimental studies conducted on a class VII SMP M.uhammadiyah 17 Ciputat shows that there is a documentary media influence on the ability of students to write poetry. It is based on the ttesb t = 5,7 and obtained ltabte= 1,696 . Because tis greater than ttable then H1 is accepted and Ho is rejected. Thus, it can be concluded that the average student learning outcomes using documentary media higher than the average of student learning outcomes that do not use the media documentaries.

(7)

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tercurahkan kepada jrn"\iungan nabi besar Muhammad Saw sebagai suri teladan bagi kita semua.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan menyelcsaikan studi S-1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menu/is Puisi Siswa Ke/as VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Ta/nm Pelajaran 201212013.

Dengan diselesaikannya penyusunan skripsi 1111, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Nurlena Rifa'i, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ora. I-1indun, M.Pd., dosen pen1bi111bing yang telah n1en1bi1nbing,

memotivasi, clan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi ini.

4. Rosicla Erowati, M.Hum., dosen pembimbing PPKT yang turut membantu be1jalannya proses penelitian di sekolah.

5. Seluruh dosen clan staf Fakultas Ilnrn Trabiyah clan Keguruan yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sclama penulis menyelesaikan stucli di UIN.

6. Seluruh staf Perpustakaan Utama clan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

(8)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Kontrol Validitas Internal ... 36

G. Teknik Analisis data ... 37

H. Hipotesis Statistik ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Gambaran Umum Sekolah ... 41

B. Deskripsi Kegiatan ... 42

C. Deskripsi Hasil Menulis Puisi Pada Tes Awai dan Tes Akhir ... 43

D. Hasil Penelitian ... 64

BAB V. PENUTUP ... 80

A. Simpulan ... 80

B. Saran ... 80

DAFT AR PUST AKA ... 82

(9)
[image:9.595.83.439.118.528.2]
(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol:

VII A ... 1

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen: VII B ... 6

Lampiran 3. Materi Puisi ... 11

Lampiran 4. Slide Materi Puisi ... 16

Lampiran 5. Lembar Tes Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 19

Lampiran 6. Penilaian Menulis Puisi ... 20

Lampiran 7. Aspek Menulis Puisi ... 22

Lampiran 8. Lembar Angket.. ... 23

Lampiran 9. Tabel Uji Referensi ... 24

Lampiran 10. Dokumentasi Kegiatan Pretes di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 28

(11)

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan bahasa lainnya adalah menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan proses perubalrnn pikiran, khayalan, dan perasaan menjadi bentuk lambang atau tanda. Dengan keterampilan menulis diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran, yang dimiliki. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatill1 menulis, khususnya menulis puisi merupakan salal1 satu keterampilan menulis sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP kelas VII. Namun kenyaataannya, minat siswa dalilll1 menulis sastra klrnsnsnya puisi masih tergolong rendah. Rendahnya minat siswa dalam menulis puisi diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya: (I) motivasi siswa dalam menulis puisi masih rendah, (2) pembelajaran menulis puisi yang diciptakan oleh guru dirasa kurang efektif karena guru hanya memberikan teori mengenai puisi dengan metode ceramah, (3) siswa kesulitan menuangkan ide dan gagasaimya, ( 4) siswa tidak dibiasakill1 dalam ha! menulis sehingga merasa terbebani ketika mendapat tugas menulis puisi, (5) kurangnya media yang dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

(12)

1 • '

2

(I) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) Seluk beluk proses belajar, (4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan telrnik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, (9) usaha inovasi dalam media pendidikan.1 Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu meningkatlcan efektivitas dan efesiensi proses belajar mengajar. Dengan kata lain, penggunaan media memberikan manfaat baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu dalam penyaj ian materi secara baik sedangkan bagi siswa bukan hanya lebih termotivasi dalam belajar, tetapi juga memperoleh kebermaknaan. Demikian juga dari segi prosesnya akan terwujud komunikasi dan interaksi yang efektif dan efisien.

I-Iamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang barn, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.2

(13)

uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti ュ・ョセ。ュ。エゥL@

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Dalam proses belajar mengajar, media yang dapat dimanfaatkan sangat beranekaragam, yaitu media audio (pendengaran), visual (penglihatan), audio visual (penglihatan dan pendengaran), dan multimedia. Media mempunyai karakterisitik yang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunannya, untuk itu guru perlu memilih dengan cermat dan tepat agar dapar berfungsi dengan baik di dalam proses pembelajaran.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalal1 media film dokumenter mengenai keindahan alanl Indonesia. Media film dokumenter merupakan media film yang dilengkapi suara dan gambar dalam satu unit atau yang biasa disebut media audio-visual murni sepe1ii film gerak

(movie) bersuara yang menyajikan beberapa gambar dan musik. Menurut Oemar Hamalik, film dokumenter adalah gambaran yang sebenarnya tentang suatu cerita. Film ini bukan merupakan pengulangan suatu kejadian atau dibuat seperti film-film yang diproduksi, tetapi menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi yang nyata pula.4

Media film dokumenter berguna untuk memotivasi siswa, mempermudah siswa dalam menulis puisi, dan mengatasi permasalahan atau kendala yang terdapat pada siswa maupun guru. Dengan penggunaan media film dokumenter diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya sehingga dapat menggali ide dan gagasan yang bergnna untuk menulis puisi.

Pada dasarnya gambar-gambar yang ada pada film dokumenter clapat menclorong siswa clalam membangkitkan minatnya pada pelajaran. Gambar membantu siswa clalam mengembangkar. kemampuan berbahasa,

(14)

-4

kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam cerita se1ia membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.

Gambar dalam film pada umumnya mampu menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti dan tafsiran tersendiri. Oleh karena itu, film clokumenter clapat cligunakan sebagai media pengajaran clan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi siswa sehingga pacla akhirnya memungkinkan belajar secara efektif. Selain itu gan1bar clalam film membantu siswa memperoleh kecakapan, sikap, pemahaman dan pengalaman.

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti memilih judul penelitian

Pengaruh Media Film Dokwnenter terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 201212013.

B. Identifikasi Masalah

Berclasarkan latar belakang masalah yang telah cliuraikan di atas, peneliti mengiclentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis puisi clianggap sulit oleh sebagian

s1swa.

2. Minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi masih renclah. 3. Siswa merasa kesulitan clalam menuangkan icle atau gagasan

clalam menulis puisi.

4. Siswa ticlak dibiasakan clan dilatih dalam ha! menulis sehingga merasa terbebani ketika menclapat tugas menulis puisi.

5. Siswa merasa jenuh clengan metocle ceramah oleh guru dalam memberikan teori mengenai puisi clan menulis puisi.

6. Kurangnya media yang dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis, klmsusnya pembelajaran menulis puisi.

C. Pembatasan masalah

[image:14.595.79.460.134.657.2]
(15)

Talmn Pelajaran 2012/2013. Media film dokumenter yang ditampilkan adalah media film dokumenter mengenai keindahan alam Indonesia. Film yang ditayangkan merupakan film dokumenter hasil produksi sendiri berupa potongan gambar keindalmn alam Indonesia yang dipadukan dengan musik sebagai ilustrasi.

D. Rumusan Masalab

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalal1 dalam penelitian adalal1: Bagaimana pengaruh media film 、ッォオュ・ョエセ@ terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk medeskripsikan ada atau tidaknya pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17. Tujuan khususnya adalah mengkaji seberapa besar pengaruh penggunaan media film dokumenter dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitiaan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya gnru yang berguna sebagai alternatif di dalam menentukan media pembelajaran menulis puisi.

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian nn meliputi manfaat teoritis clan manfaat praktis.

1. Manfaat T eoretis

Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian sastra dalam mengembangkan keterampilan apresiasi sastra khususnya dalam menulis pms1. Selain itu, dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai penerapan media dalam pembelajaran menulis puisi.

(16)

b.

6

1) Memberikan kemudahan siswa megemukakan ide clan gagasan dalam menulis puisi.

2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

3) Meningkatkan kemampuan menulis pms1 siswa.

Bagi guru

1)

2)

3)

Mengatasi kesulitan dalam pengajaran menulis puisi.

Membantu dalam penyaJian materi pembelajaran menulis puisi.

Menjadi acuan a tau pedoman untuk: membuat pembelajaran puisi menjadi kreatif dan inovatif.

c. Bagi peneliti

I) Mengaplikasikan teori yang diperoleh. 2) Menambah pengalaman peneliti terkait

(17)

Tarigan memaparkan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan umuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan aktif. 1

McCrimmon dalam Saddhono dan Slamet menyebutkan bahwa menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat mema11aminya dengan mudah dan jelas. Senada dengan pendapat tersebut, Mmry S. Lawrence menyatakm1 bal1wa menulis adalal1 mengkomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis.2

Hindun mengungkapkan bahwa menulis merupakan ketermpilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk clikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah mampu menulis. Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis -tulisan rnerupakan media untuk melestarikan dan rnenyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan. 3

Menurut Nuruclin, menulis merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkm1 gagasan dan rnenyarnpaikannya rnelalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipaharni.4 Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan rnenggali pikiran, gagasan dan perasaan menggunakan media bahasa tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi tidak langsung berguna untuk rnelestarikan dan menyebarluaskan info1masi clan ilmu pengetahuan.

Menulis memiliki banyak manfaat. Tarigan mengungkapkan manfaat menulis sebagai berikut:

1. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memnclahkan para pelajar berpikir.

1

Henry Guntur Tarigan, Op. Cit, h. 3

2

Kundharu Saddhono dan S. T. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,

(Bandung, Karya Putra Darwati, 2012), h. 96

3

(18)

8

2. Meno long kita berpikir secara kritis.

3. Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau presepsi kita. 4. Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.

5. Menyusun urutan pengalaman.

6. Membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita. 5

Kesimpulan yang dapat diambil dari uaraian di atas bahwa menulis mempunyai banyak manfaat, di antaranya dapat mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, dapat memberikan informasi barn kepada orang lain, membantu berpikir secara kritis, memudahkan dalam proses berpikir, dapat memudahkan dalam menuangkan ide atau gagasan-gagasan ke dalam bentuk tulisan dan sebagai sarana pengungkapan diri serta sarana untuk pemahaman.

Selain memiliki banyak manfaat, menulis juga memiliki tujuan. Hugo Hartig dalam Wibowo memaparkan tujuan menulis sebagai berikut.

1. Tujuan penugasan (assignment purpose). Menulis sesuatu karena penugasan, misalnya wartawan yang ditugasi menulis berita.

2. Tujuan alturistik (alturistik purpose). Menulis sesuatu dalam rangka menyenangkan atau menghibur pembaca. Misalnya features tentang miis film yang dimuat tabloid-tabloid hiburan.

3. Tujuan persuasif (persuasive purpose). Menulis sesuatu demi meyakinkan pembaca akan suatu gagasan. Misalnya kolom tentang kenaikan harga BBM (atau opini) yang terdapat dalam surat kabar.

4. Tujuan penerangan (informational purpose). Menulis sesuatu kepada pembaca untuk memberi informasi/ penerangan/ keterangan, misalnya berita-berita aktual di surat kabar.

5. Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose). Menulis sesuatu demi memperkenalkan diri si penulis kepada pembaca, misalnya menulis puisi atau cerpen di majalah. 6. Tujuan kreatif (creative purpose). Menulis sesuatu demi

pencapaian nilai seni atau artistik. Tujuan ini berkaitan erat dengan butir 5. Namun, dorongan kreatif melebihi pernyataan diri.

7. Tujuan pemecahm1 masalah (problem-solving pwpose).

(19)

memecahkan suatu masalah, misalnya penulisan skripsi, tesis, atau disertasi. 6

Kesimpulan tujuan menulis dari uraian di atas yaitu menulis karena penugasan, menulis dalam rangka menyenangkan atau menghibur, menulis demi meyakinkan pembaca akan suatu gagasan, menulis untuk memberikan informasi, menulis demi memperkenalkan diri, menulis untulc pencapaian suatu nilai atau artistik, serta menulis sesuatu untuk memecahkan suatu masalah.

B. Hakikat Pnisi

1. Pengertian Puisi

Dalam buku Poetry Goerge Square mengemnkakan mengenai definisi puisi yaitu:

"What is poetry? The critic who attempes to answer this vexatious question should be seen as either brave or foolhardy. Defining a cultural form which has been used in so many different ways throughout human history, is a projet to tax the most ingenious critic. Almost eve1y defintion which can be fomulated seems instanly to prompt examples of counter definitional poetry".

(Apa itu puisi? Kritikus berusaha menjawab pe1ianyaan ini dengan keras dan memberanikan diri. Mendefinisikannya sebagai bentuk budaya yang telah digunakan dalam banyak cara yang berbeda

ウ・ーュセ。ョァ@ sejarah manusia, adalah sebuah kritik proyek pajak yang jenius. Hampir semua definisi dapat difonnulasikan berupa sesuatu yang seketika dan cepat meniadakan contoh definisi puisi).7

Waluyo mengemukakan puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengosentrasikan struktur fisik clan struktur batinnya. 8 Luxemburg dalam Siswanto, menyebutkan, yang dimaksud dengan teks-teks puisi puisi adalah teks-teks-teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama sebuah alur. Selain itu teks puisi bercirikan penyajian tipogrfik tertentu.9

Dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Sastra Indonesia, Suroto mengemukakan bahwa puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang

6

Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, (.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke-I,

2001), h. 57

7

George Square, Poeliy, (Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd, 2005), h. 9

(20)

--10

pendek dan singkat yag berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan pengarang yang padat dan dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa secara pekat, kreatif, dan imajinatif. Secara bebas dapat dikatakan puisi adalah karangan yang singkat, padat, dan pekat.10 Roberts menyatakan bahwa:

"Poet1y is usually more demanding it is more compact and more intense in its expression, and the poet consequntly devotes special care to the sounds and f"hythms of words and lines". (Puisi biasionya menw1tut lebih padat dan lebih intens dalam berekspresi, dan penyair lebih konsekuen mencurahkan perhatian khusus untuk suara dan irama pada kata-kata dan baris). 11

Dari uraian di at&s dapat disimpulkan babwa puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dituangkan secara imajinatif yang dikemas dalam bahasa yang singkat, padat makna, indah dan menghibur.

2. Unsur-nnsur Pembentuk Puisi

a. Struktur batin I) Terna atau Malena

Media puisi adalah bahasa. Salah satu tataran dalam bahasa adalah hubungan tanda dengan makna maka puisi harus bennakna, baik makna tiap kata, baris, bait maupun keseluruhan.12 Waluyo mengungkapkan tema adalah gagasan pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya.13 Sedangkan Suroto memaparkan:

Terna adalah pokok persoalan atau pokok pikiran yang mendasari terbentuknya sebuah puisi. Pokok persoalan itulah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Pokok persoalan ini bisa bermacam-macam, bisa masalah ketuhanan, cita, keadaan, kebencian, rindu, keadilan, kemanusiaan, dan lain-lain.14

10 Suroto, Apresiasi sastra Indonesia, (Jakarta: Erlangga,Cet. Ke-I, 1989 ), h. 40

11 Edgars V. Robeiis, Writing Themes About Literature, (New Jersey: Englewood Cliffs, 1969).

h. 126

(21)

2) Rasa

Waluyo mengungkapkan bahwa dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan perasaan yang berbeda dari ?enyair lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula.1

Perasaan Chairil Anwar berbeda dengan perasaan Toto Sudarto Bachtiar berbeda pula dengan Rendra dan Arifin C. Noer dalam menciptakan puisi kemanusiaan yaitu dalam menghadapi pengemis. Toto Sudarto Bachtiar merasa iba dan kasihan pada pengemis di "Gadis Kecil Berkaleng Kecil'', Rendra berperasaan benci dan memandang rendah terhadap pengemis karena menganggap pengemis tidak mau berusaha dalam hidupnya. Sikap Chairil Anwar sama dengan Rendra, mereka merasa benci dengan kehidupan pengemis.

Siswanto mengungkapkan rasa dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa berkaitan erat dengan latar belakang sosial dan psikologis penyair. Misalnya, latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, serta pengetahuan. 16

Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi sutu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung kepada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

3) Nada clan suasana

Nada clalam puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tenm clan rasa. Jika nacla merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikolohis yang ditimbulkan puisi itu terhaclap pembaca.

(22)

12

Suroto memaparkan amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat puisinya.17

Siswanto menjelaskan mengenai amanat yaitu:

Amanat yang hendak disampaikan penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, clan nada puisi itu. Tujuan atau amanat mempakan ha! yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Dorongan sebelum penyair menciptakan puisi mungkin berupa (1) dorongan untuk memuaskan nafsu seksual ( ada kemungkinan, yang masih harus dibuktikan, puisi-puisi porno mempakan adanya indikasi adanya dorongan ini), (2) dorongan makan (untuk mencari uang), (3) dorongan keamanan diri (misalnya mengarang puisi realisme sosialis karena takut terhadap PKI), (4) dorongan komunikasi, (5) dorongan untuk mengaktualisasikan diri, dan ( 6) dorongan untuk berbakti bald kepada tuhan maupun kepada manusia.18

Struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adaiah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.

b. Struktur fisik

I) Perwajahan puisi (Tipografi)

Siswanto menjelaskan perwajahan (tipografi) adalal1 pengaturan dan penulisan kata, larik clan bait dalam puisi.19 Sedangkan menurut Waluyo:

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa drama. Larik-larik pms1 tidalc membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait. Baris puisi tidak bermula dari tepi kiri clan berak:hir Ice tepi k:anan baris. Tepi ldri atau tepi k:anan halaman yang memuat puisi belum tetntu terpenuhi tulisan, ha! mana yang tidak: berlak:u bagi tulisan yang berbentuk prosa. Ciri yang demikian menunujuk:an ek:sistensi puisi.20

Dalam puisi-puisi kontemporer seperti karya Sutardji Calzoum Bachri, tipografi dipandang tidak begitu penting, sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata.

2) Diksi

17 Suroto, Op. Cit, h. 101

(23)

Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar dan merasakan sepe1ii yang dialami oleh penyair.24 Waluyo mengungkapkan imaji adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. 25

4) Bahasa Figuratif (Maj as)

Cara lain yang digunakan penyair untuk membangkitkan imajinasi dalam karyanya adalah memanfaatkan majas atau bahasa figuratif yang merupakan bahasa kias atau gaya bahasa.

Penine dalam siswanto menyatakan bahwa bahasa figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksud penyair karena (I) bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif, (2) bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji rambahan dalam puisi sehingga yang abstrak menjadi konkret dan me1tjadikan puisi lebih nikmat dibaca, (3) bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair, (4) bahasa figuratif adalah cara untuk mengosentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas dengan balmsa yang singkat. 26

Waluyo menjelaskan bahwa majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna hias atau lambang.27 Tarigan dalam Suroto mamaparkan bahwa gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).28 Macam-macam gaya bahasa:

1. Metafora. Metafora adalah kiasan langsung, artinya benda yang dikiaskan itu tidak disebutkan.29 Surot menjelaskan bahwa metafora

24

Ibid, h. 118

25

Herman J. Waluyo, Op. Cit, h. 78

26 Wahyudi siswanto, Op, Cit, h. 120

(24)

15

adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua ha! secara implisit.30

2. Perbandingan. Kiasan yang tidak langsung disebut perbandingan atau simile. Benda yang dikiaskan kedua-duanya ada bersama pengiasnya dan digunakan kata-kata seperti laksana, bagaikan, seperti, bak, bagai, dan sebagainya.31

3. Personifikasi. Keadaan atau peristiwa alam yang sering dikiaskan seb::ig&i keadaan atau peristiwa yang dialami manusia. Dalam ha! ini benda mati dianggap sebagai manusia atau persona, atau di "personifikasi"kan. 32

4. Hiperbola. Suroto menyebutkan bahwa hiperbola adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan, meperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.33 Sedangkan Waluyo mengungkapkan hiperbola adalah kiasan yang berlebih-lebihan. Penyair merasa perlu melebih-lebihkan ha! yang dibanclingkan itu agar mendapatkan perhatian yang lebih seksama d . an pem aca. b 34

5. Sinekcloke. Sinekdoke adalah menyebut sebagian untuk keseluruhan atau menyebut keseluruhan untuk sebagian, yaitu Part pro toto clan totem pro parte.35 Dalam puisimya "Mastodon dan Burung kondor" untuk menggambarkan sebagian petani yang menclerita, Renclra melukiskan seolah-olah semua petani menclerita. Hal ini cligunakan untuk mempertajam kritiknya.

6. Ironi. Dalam puisi pamflet, demonstrasi dan kritik sosial banyak digunakan ironi yakni kata-kata yang bersifat berlawanan untuk

30

Suroto, Op. Cit, h. 116

31

Herman J. Waluyo, Op. Cit, h. 84

32

Ibid, h. 85

(25)

menggambarkan sindiran.36 menurnt Suroto, ironi adalah seJems majas (gaya bahasa) bernpa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. 37

5) Verifikasi (Rima, Ritme, Metrnm)

Siswanto memaparkan mengenai verifikasi (rima, ritme, metrnm) yaitu sebagai berikut:

Verifikasi dalam puisi terdiri atas rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah maupun akhir puisi. Ritma mernpakan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol bila puisi dibacakan. Ada ahli yang menyamakan ritma dengan metrnm. Dalam deklamasi, biasanya puisi diberi (') pada suku kata bertekanan keras, dan (u) di atas suku kata yang bertekanar. Iemah. Dari variasi keras-Iemah tersebut, secara garis besar dapat dibedakan atas empat metrnm. Jambe ialah tekanan bervariasi; ada yang diberi tekanan ada yang tidak . pada tracheus tekanan keras terdapat pada suku pe1iama. Pada daktlyus tekanan terdapat pada awal baris, dan selanjutnya diselingi dua suku kata tidak bertekanan. Pada anapest tekanan dimulai pada suku kata ketiga dan pada awal kata tidak bertekanan.38

3. Pembelajaran Menulis Puisi

Akhadiah memaparkan menulis mernpakan suatu aktivitas bahasa yang menggunakan bahasa sebagai medimnnya.39 Suparno dan M. Yunus dalam Saddhono menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya.40 Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam sebuah tulisan. Tulisan merupakan simbol atau lambang bahasa yang dapa! dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

36

Ibid, h. 86

37 Suroto, Op. Cit, h. 120

38

Wahyudi Siswanto, Op. Cit, h. 121-122

39 Anwar Efendi, Bahasa

& Sastra: Dalam Berbagai Perspeklif, (Yogyakarta: Tiara Wacana,

(26)

17

Pembelajaran menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengkonstruksi ilmu pengetahuan kepada siswa melalui pengalaman belajar berinterkasi dengan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan untuk membentuk kecakapan dan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Menulis sastra klrnsunya puisi merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai suatu keterampilan, menulis sebagaimana keterampilan berbahasa lainnya perlu dilatih. Hal ini akan memberikan kemungkinan lebih besar bagi siswa untuk memiliki keterampilan menulis yang baik. Latihan harus selektif sehingga pelaksanaannya benar-benar sesuai dengan tujuan dan benar-benar dapat menunjang pencapaian target kemampuan menulis yang diharapkan. Untuk itu, latihan harus dilakukan dalam konteks yang aktual dan fungsional sehingga dapat memberikan manfaat bagi siswa. Mengingat pentingnya keterampilan menulis sastra, dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu lebih diefektifkan. Dengan latihan menulis puisi secara intensif diharapkan siswa mempunyai keterampilan yang lebih baik.

Efendi mengungkapkan bahwa seseorang yang dapat membuat suatu tulisan dengan baik berarti ia telah menguasai tata bahasa, mempunyai pembendaharaan kata, dan mempunyai kemampuan menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Dengan demikian tulisan siswa dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan siswa dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.41 Menuiis karya sastra harus mengutamakan prinsip licentia poetica, yaitu kebebasan penyair memperlakukan bahasa sebagai bahan puisi.istilah ini menyiratkan adanya semacam dispensasi bagi penyair untuk tidak mematuhi norma ketatabahasaan. Tentu pemakaian tata bahasa dan norma harus memperhitungkan nilai kepuitisan. Dengan perkataan lain, penyimpangan dari norma-nonna tata bahasa hendaknya dalam rangka pencapaian nilai-nilai kepuitisan, nilai kepadatan ucapan.42 Prinsip itu perlu ditanamkan agar siswa mampu menulis puisi tanpa harus terbebmli

4

(27)

dengan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa sehingga hasil karya siswa benar-benar natural, fleksibel, sederhana dan tidak kaku.

Rahmanto memaparkan bahwa satu cara yang baik untuk mendorong siswa menulis kreatif puisi adalah dengan memberikan beberapa tema yang bersifat umum agar dapat dikembangkan sendiri oleh para siswa berdasarkan pengamatan dan pengalaman mereka sendiri. Selain itu perlu dilakukan percobaan-percobaan penulisan puisi. Latihan penulisan puisi tidak hanya untuk mempe1iajam pengamatan dan kemampuan bahasa. Karena alasan lain, dengan latihan penulisan puisi siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri.43

Puisi yang cocok sebagai model untuk latihan menulis biasanya berbentuk bebas dan sederhana, berisi hasil pengamatan yang berupa imbauan atau pernyataan. Selama ini usaha pemilihan kata dengan makna tersirat untu keindahan puisi tidak menghalangi kemajuan siswa dalan1 latihan menulis. Oleh karena itu guru tidak perlu ragu memperkenalkan "kiasan" meski siswa masih berada pada tahap latihan awal. Kiasan tidak hanya memperpadat pesan yang ingin disampaikan dalam puisi, tetapi juga menimbulkan pengaruh keindahan khusus bagi pembaca.

Keindahan puisi tidak hanya menyangkut pada pilihan kata, untaian bunyi tetapi juga berasal dari rima, irama, pola sajak dan sebagainya. Dalam membina latihan menulis puisi guru terkadang menjumpai anak yang benar-benar berbakat untuk menguntai dan meramu unsur-unsur puisi tersebut. Dan tentu saja, siswa ini perlu mendapat perhatian khusus untuk mengembangkan bakatnya. Namun, guru harus menyadari bahwa penulisan puisi tetap akan dapat be1jalan tanpa bakat khusus semacam itu. 4. Tips Mcnulis Puisi

(28)

19

a. Gaya penulisan (Tipografi). Terutama puisi moderen sangat memperhatikan gaya penulisan. Puisi moderen bebas dalam gaya penulisan. Tidak hanya dalam jumlah bait dan baris, bahlcan format tulisan pun bebas. Penyair bebas mau menuliskan puisinya seperti apa.

b. Rekonstruksi penulisan puisi. Puisi adalah alat untuk berekspresi. Orang ingin berekspresi bila mempunyai sesuatu yang ingin dikeluarkan dari pikiran dan perasaan. Tapi berekspresi secara biasa berbeda dengan bereksprei secara puitik. Coba kita bercerita kepada orang lain dcngan gaya berbeda, dengan sentuhan penekanan ーセ、。@ penulisan dan pemilihan kata-kata yang berbeda, akan membentuk rekonstruksi yang berbeda, dan tentu pengaruhnya pada malma akan berbeda pula.

c. Pahami imaginasi: simbol, metafor, kiasan, dll. Pada puisi prismatis atau imagis, imaginasi yang dibangun dari simbol, metafor, kiasan, dll saugat kental. Anda harus paham betul bahwa setiap kata yang anda pilih didalamnya terkandung simbol, metafor, kiasan, dll yang oleh pembaca nanti akan diintepretasikan sesuai presepsinya sendiri.

cl. Pahami cliksi - pemilihan kata. Unsur keindahan menjadi suatu ha! yang penting dalam puisi. Puisi adalah rangkaian kata-kata indah bermakna. Jacli setiap kata yang clitulis dalam puisi harus melalui proses seleksi yang sangat ketat. Setiap kata yang dipilih harus benar-benar mampu mewaclahi malma yang ingin diungkapkan. Pemilihan kata untuk mencan malma paling tepat itulah yang clisebut dengan cliksi.

(29)

koma, tanda seru, tanda tanya, sering dipakai berlebihan seolah penyair kurang yakin pembaca mampu memahami dan memaknai kata-katanya. Maka, hindari pemakaian tanda baca berebihan dalan1 menulis puisi.

f. Hindari menyingkat kata. Penyakit lain yang suka melekat pada penyair pemula adalah kegemaran menulis kata-kata tertentu dengan disingkat. Paling sering adalah kata yang ditulis "yg", tidak ditulis "tdk", seperti ditulis "spt", dan seterusnya. Bagaimanapun puisi adalah karya sastra yang utuh sehingga perlu dituliskan dalam bahasa yang utuh pula.

g. Mulai menulis. Belajar apapaun, termasuk menulis puisi tidak akan berhasil kalau tidak pernah memulai berlatih. Faktor terpenting dari belajar menulis puisi tentu saja memulai menulis puisi. Pengin jadi penulis puisi? Pengin jadi penyair? Ambil kertas, ambil pena. Mulai menulis. Sekarang!44

C. Hakikat Media Pembelajarnn

1. Pengcrtian Media Pembelajarnn

Media beasal dari bahasa latin medius, merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti "perantara" atau "pengantar". Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.45 Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Comunication Technologil

AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.46

Blake dan Haralsen mengungkapkan media adalah medium

yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan suatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan be1jalan antara komunikator dengan komunikan. Sementara itu, Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik untuk ー・ウセョ@ yang me;rangsang yang sesuar untuk belajar. Sedangkan, NEA (National Education Association),

(30)

21

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.47

Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat s1swa mampu memperoleh pengetalman, keteran1pilan, atau sikap.48 Munadi menjelaskan bahwa

Media pembelajaran adalah Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif. 49

2. Manfaat Media Pembelajaran

Dale dalam Arsyad mengemukakan bahwa media dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan moderen saat ini. Guru hams selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:

a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa

c. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siwa dengan meningkatnya motivasi belajar

d. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa e. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan

s1swa

f. Menclorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar

g. !viemberikan umpan balik yang cliperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa ban yak telah mereka pelajari

h. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan

1. Memperluas wawasan clan pengalaman siswa yang mence1minkan

pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat

47

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakaiia: Rineka Cipta, Cet. Ke-I, 1997), h. 2

48

(31)

J. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bennakna. 50

Encyclopedia of Educational Research dalam Arsyad merincikan nilai atau manfaat media pendidikan sebagai berikut51:

a. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaTan lebih mantap.

d. Membedkan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyn, terutama melalui gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas, membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar s1swa, membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan s1swa, memberikan umpan balik, melengkapi pengalaman, memperluas wawasan, dan memperbesar perhatian siswa, membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa, dan memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, serta membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

3. Fungsi Media Pcmbclajaran

(32)

23

pembelaj aran yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Kemp & dayton dalam Arsyad mengemukakan media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat dan tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi intruksi.52

McKnown terdapat 4 fungsi media, yaitu:

a. Mengubah titik berat pendidikan fo1mal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada intruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan pcse1ia didik.

b. Membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik karena:

I) Pada umumnya media merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik sehingga menarik perhatian peserta didik

2) Memberikan kebebasan bagi peserta didik lebih besar dibandingkan dengan cara belajar tradisional

3) Media lebih konkret dan lebih mudah dipahami 4) Memungkinkan peserta didik berbuat sesuatu

5) Mendorong peserta didik untuk ingin tahu lebih banyak. c. Memberikan kejelasan (clarification)

d. Memberikan rangsangan (stimulation)53

Sadiman, dick menjelaskan secara umum kegunaan media pendidikan adalah sebagai berikut.

a. Mempe1jelas penyajian pesan agar tidak telalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera seperti misalnya: c. Penggunaan media film pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang ligkungan guru dengan

. . b b d 54

s1swa .1uga er e a.

D. Hakikat Media Film Dokumentcr

Film adalah salah satu jenis media audio visual. 55 Film merupakan media audio-visual murni yang dilengkapi fungsi peralatan suara dan

52

Ibid, h. 16-18

53 Ahmad Rohani,

(33)

gambar dalam satu unit.56 Hamalik mengungkapkan bahwa film merupakan rangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan ke layar dengan kecepatan teratur, bergerak secara kontinu sehingga benar-benar mewujudkan pergerakan normal orang-orang atau benda-benda. Lukisan cerita satu unit yang mudah dipahami. 57 Dengan demikian, film dapat diartikan sebagai suatu rangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kP,cepatan te1ientu sehingga menj adi suatu urutan tingkatan yang be1jalan terns dan menggambarkan suatu gerakan yang tampak normal.

Heinich dldc mengutarakan bahwa film dokumenter adalah film-film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula menafsirkan yang fakta. Atau dengan kata Iain Grierson berpendapat bahwa document my sebagai "a creative treatment of actuality" yakni perlakuan kreatif terhadap suatu kenyataan. Poin penting dalam film ini, menurutnya adalah menggambarkan permasalahan kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan sebagainya. Misalnya, film tentang dampak globalisasi terhadap sosial budaya di suatu claerah atau negara; kehiclupan manusia di claerah pedalaman, kehiclupan nelayan di daerah pesisir, sistem pencliclikan di daerah pesantren, dan Iain-lain. Film clokim1enter juga menampilkan

l . d . . l . 58 re rnman pentmg an seJ ara 1 manusia.

Oemar I-Iamalik memaparkan bahwa film clokumenter aclalah gambaran yang sebenarnya tentang suatu cerita. Film ini bukan merupakan pengulangan suatu kejaclian atau dibuat sepe1ii film-film yang cliproduksi, tetapi menggunakan masyarakat yang nyata clan dalam situasi yang nyata pula. 59

Pacla clasarnya gambar-gambar yang acla pacla film clapat membantu menclorong para siswa serta dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Gambar clapat membantu guru mencapai tujuan pembelajaran, karena gambar pengalaman clan pengertian pese1ia cliclik menjadi lebih luas, lebih jelas clan tidak muclah clilupakan serta lebih konkret clalam ingatan peserta didik. 60 Hamalik mengungkapkan bahwa gambar clalam film akan berhasil clengan efektif apabila disesuaikan dengan faktor

56 Yudi Munadi, Op. Cit, h. 113

57

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Cet. Ke-7, 1994), h.

43

(34)

25

kematangan anak, tujuan yang akan dicapai, dan teknik penggunaan dalam situasi belajar.61

Beberapa keunggulan film sebagai suatu media diungkapkan oleh Sadirman, dkk sebagai berikut: 62

1. Film merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh suatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.

2. Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambar dan pe11gulangan-pengulangan akan mempetJelas uraian dan ilustrasi

3. Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.

4. Film dapat mengembaran dengan lincalmya dari suatu negara lee negara lain, horizon me1tjadi sangat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kedalam.

5. Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya.

6. Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di dalam kelas.

7. Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi, dan sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu.

8. Film memikat perhatian siswa.

9. Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.

l 0. Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (pengihatan) 11. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.

Hamalik menyebutkan terdapat 20 keunggulan film yaitu sebagai berikut:63

I. Melengkapi semua batas-batas waktu 2. Mencapai kelompok

3. Dapat diulang 4. Dapat dibagi-bagi 5. Lebih realistis 6. Mendorong motivasi

7. Melengkapi catatan terhadap peristiwa-peristiwa 8. Memberikan perspektif

9. Menghidupkan kegiatan-kegiatan

(35)

Film berfungsi untuk tujuan kognitif, psikomotor dan afektif. Untuk tujuan kognitif, film dapat berfungsi untuk mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan objek yang bergerak, penyimpangan dalam gerakan, dan sebagainya. Dengan film dapat juga ditunjukan serangkaian gambar diam yang diiringi audio. Film dapat mengajarkan aturan dan prinsip, film menunjukan deretan ungkapan verbal seperti pada gambar diam dan media cetak. Film memperlihatkan model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukan interaksi manusia. Untuk tujuan psikomotor, film digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Media ini juga dapat memperjelas gerak dan memperlambat atau mempercepat, mengajarkan menggunakan suatu alat, memanjat, berenm1g, dan sebagainya. Selain itu film juga dapat memberikan umpan-balik "tertunda" kepada siswa secara visual untuk menunjukm1 tingkat keman1puan mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian. Untuk tujuan afektif, film paling sesuai kalau digunakan untuk mempengaruhi sikap dan emosi, yakni dengan menggunakan beberapa earn dan efek. Ia merupakan alat yang cocok untuk memperagakan informasi efektif, baik melalui cfek optis maupun melalui gambar visual yang berkaitan. 65

Memperhatikan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa gambar clalam film pacla umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti dan tafsiran tersencliri. Karena itu film dapat digunakan sebagai media pengajaran dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi siswa sehingga pada akhirnya memungkinkan belajar secara efektif. Oleh karena itu, clalam penelitian ini peneliti memanfaatkan media film yaitu media film clokumenter. Media film clokumenter clalam menulis puisi climaksuclkan untuk mengungkapkan keindahan alam Indonesia sehingga siswa clapat memperoleh pengalaman langsung clari objek yang dilihatnya yaitu gambaran keinclahan alam Indonesia. Hal ini berguna untuk memberikan kemuclahan siswa mengungkapkm1 icle clan gagasan11ya kedalam bentuk tulisan yaitu puisi.

Dewasa ini film clokumenter dapat diperoleh secara muclah. Film dokumenter clapat digunakan oleh guru secara efektif dalam pembelajaran

(36)

r

·---.

28

I

ヲGjerpustaj\Napj\セ@

UTPJ\·t-"'

!

lJH-,j セSy[c|jᄋ[ZエZエ@ セャゥヲ|NセH[セjZサGtNj|@

menulis pms1 yang mengungkap keindahan alam. Isi dari film tersebut disesuaikan dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak dipertunjukan kepada siswa sebagai media. Film dokumenter keindahan alam yang disajikan hams mampu menggambarkan keadaan sebenarnya karena film yang diberikan kepada siswa tidak hanya sekedar dilihat saja, tetapi harus dapat dipahami dan dihayati oleh para siswa. Dengan demikian siswa dapat menarik kesimpulan tentang gambar yang diperlihatkan kepadanya.

Guru dapat memanfaatkan media film dokumenter sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis puisi, guru meminta siswa untuk menulis puisi berdasarkan gan1bar yang ditayangkan dalam film dokumenter dengan mengembangkan daya khayal dan imajinasi siswa. Media film dokumenter keindahan alam Indonesia sangat membantu proses pembelajaran menulis puisi menjadi lebih efektif. Apa yang terlihat oleh mata dan terdengar oleh telinga siswa, lebih cepat dan lebib mudah dihayati daripada apa yang hanya dilihat saja atau yang didengar saja. Hal tersebut tentu saja dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran menulis puisi.

E. Penelitian yang Rclevan

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi dalam bentuk tulisan. Walaupun menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, tetapi dalam proses pembelajaran bahasa tidak mungkin dipisahkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan mcmbaca. Keempat keterampilan berbahasa itu sating melengkapi.

(37)

Kegiatan menulis, khususnya menulis puisi termasuk dalam aktivitas pembelajaran yang memprihatinkan. Mutu pembelajaran menulis bahasa Indonesia masih sering dikeluhkan oleh berbagai kalangan. Kemampuan siswa menulis puisi masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan menulis lebih banyak diakibatkan oleh rendahnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Selama 1m, pembelajaran menulis puisi dilakukan secara konvensional. Siswa diberi sebuah teori menulis puisi kemudian siswa 1111'!!ihat contoh dan akhimya siswa ditugasi untuk menulis puisi baik secara langsung atau dengan jalan melanjutkan puisi yang ada.

Melihat kondisi demikian, harus ada upaya memberikan solusi clalam pembelajaran menulis agar segala permasalahan se1ia kendala yang terclapat pada siswa maupun guru dapat teratasi. Dengan demikian, penelitian tentang permasalah clalam menulis puisi perlu dilakukan. Penggunaan media yang tepat diharapkan mampu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis. Selain itu, cara mengajar guru harus menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi secara kreatif. Merujuk pacla segala permasalahan di alas, peneliti membuat berbagai solusi dalam pembelajaran menulis salah satunya pacla

penggt1naa11 n1edia.

Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter clilakukan karena melihat konclisi siswa clalam menerima materi menulis belum sesuai dengan harapan. Selain itu, metode pengajaran clan pembelajaran yang cligunakan oleh guru clengan mctode ceramah belum mengalami perubahan terhaclap hasil peke1jaan siswa clalam menulis. Masalah lain yang muncul, yaitu siswa akan berpersepsi negatif terhaclap materi menulis, karena metode clan media yang cligunakan terkesan membosankan clan membingungkan.

(38)

30

dan gagasan mereka ke dalam tulisan. Tujuan penggunaan media film dokumenter ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulastini yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menu/is Puisi Melalui Media Kartu Bergambar: Sebuah Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 138 Jakarta. Hasil analisis data penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,7. Rata-rata nilai yang dinyatakan belum terlihat adanya peningkatan. Akan tetapi pada siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai sebesar 74,4. Rata-rata nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Pemerolehan nilai ini menunujukan bahwa pembelajaran puisi melalui media kartu bergambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 138 mengalami peningkatan dan berhasil.

Penelitian oleh Sulastini merupakan penelitian tindakan kelas. Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan desain eksperimen. Adanya perbedaan dalam penggunaan media pembelajaran yang peneliti lakukakan, Sulastini menggunakan media kartu bergambar sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan media film dokurnenter.

Penelitian mengenai pembelajaran menulis pms1 1uga pernah cliteliti oleh Intan Febrina Wulandari (2011), Pengaruh 1\!fedia Ilustrasi i\1usik terhadap Kemampuan 1\1enulis Puisi Ke/as X (Eksperimen di SA!fA

22 Se11Jo11g). Penelitian 1111 menggunakan metode eksperimen. Berclasarkan uji statistik bahwa keterampilan menulis puisi menjacli lebih efektif menggunakan media ilustrasi musik. Hal tersebut dapat dilihat dari rala-rala (mean) nilai tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen adalah 74, sedangkan yang nilai tes akhir kelas kontrol adalah 62,04 clengan selisih

(39)

Terdapat perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian yang dilakukan Febrina Wulandari. Perbedaan tersebut pada penggunaan media pembelajaran, media yang digunakan oleh Febrina Wulandari dalam penelitiannya adalah media ilustrasi musik sedangkan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah media film dokumenter.

Selain Sulastini dan Febriana Wulandari, Penelitian pembelajaran menulis puisi menggunakan media pernah diteliti oleh Muchsin Taufik dengan judul Pengaruh Model Pembelqjaran Inquiry Training melalui Penggunaan Media Audiovisual terhadap Kemampuan Menu/is Puisi Siswa Ke/as VII SMP Negeri 118 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan uji statistik bahwa keterampilan menulis puisi menjadi lebih efektif menggunakan model inquiry training dan media audiovisual. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata (mean) nilai tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen adalah 77,67, sedangkan nilai tes akhir kelas kontrol adalah 64,20 dengan selisih rata-rata kedua sampel tersebut 13,47. Simpangan baku pretes 64,20 sedangkan postes 6,0. Maka dapal disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan model inquiry training

dan media audiovisual lebih baik daripada kelas yang tidak menggunakan model inquiry training dan media audiovisual.

Terdapat perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian yang dilakukan Muchsin Taufik. Perbedaan tersebut pada penggunaan media pembehijaran, media yang digunakan oleh Muchsin Taufik dalam penelitiannya adalah media audiovisual dan dipadukan dengan model pembelajaran yaitu inquiry training sedangkan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah media film dokumenter.

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari s.d Mei 2013 di kelas VII SMP Muhammadiyah I 7 Ciputat.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untnk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/ treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa a tau menguj i hipotesis ten tang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.1 Penelitian ini menggunakan metode penelitian nmmi atau true experimental yaitu kelompok ini menguji variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antarkelompok. 2

Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian murni atau true experimental dan desain yang digtmakan adalah desain control group experiment: control group pretest dan pastes! desain. Model desain ini menggunakan lebih dari satu kelompck yang terdiri dari kelornpok eksperimen dan kelompok kontrol. Baik kelompok eksperirnen rnaupun kelompok kontrol dikenakan 01 dan 02• tetapi hanya kelompok eksperimen

saJa yang mendapat perlakuan X.3 Dalam penelitian ini, kelas yang digunakan sebagai kontrol adalah siswa kelas VII-A semester genap sejumlah 20 siswa (satu kelas) dan kelas eksperimen yaitu siswa kelas VII-B semester genap sejumlah 20 siswa (satu kelas).

1

E. T Ruseffendi, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya,

(Bandnng: Tarsito, Cet. Ke-I, 2005), h. 4 I

2

(41)

Desain yang dignnakan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 3.1

Teknik Pengumpulan Data dengan Pretes dan Postes

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Ke 01

x

02

Kc 01 - 02

Keterangan:

Ke : Kelompok Eksperimen Kc : Kelompok Kontrol 01 : Pretes

02 : Postes

x

: Perlakuan Eksperimen C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Variabel Tcrikat

Variabel terikat dalam penelitian 1111 adalah kemampuan s1swa menulis puisi.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah kondisi pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.4 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media film dokumenter mengenai keindahan alam Indonesia. Film ditayangkan sebelum posies dilaksanakan di kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol ticlak cliberi perlakuan apapun.

3. Variabel Kontrol

[image:41.595.73.456.159.643.2]
(42)

34

sama dengan jumlah jumlah jam mata pelajaran yang sama dan mated yang diajarkan sama yaitu menulis puisi.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi atau universe keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.5 Untuk memperoleh data penelitian, diperlukan Sl!mber data. Dalam setiap penelitian harus selalu berhadapan dengan objek yang dileliti. Maka dalam ha! ini peneliti menentukan populasi penelitian adalah seluruh siswa VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Talmn Ajaran 2012/2013.

2. Sampcl

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. 6 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17 dengan mengambil satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas kontrol yang dipilih aclalah siswa kelas VII A semester genap sejumlah 20 siswa (satu kelas) yang mengikuti tahapan penelitian pretes. Kelas eksperimen aclalah siswa kelas VII B semester genap sejumlah 20 siswa (satu kelas) yang mengikuti seluruh tahapan eksperimen dari pretes sampai postes.

E. Tcknik Pcngumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup: 1. Sumber Data

Sumber penelitian aclalah subjek dari mana data cliperoleh. Sumber data penelitian ini aclalah siswa kelas VII, guru, se1ia lingkungan yang menclukung pelaksanaan penelitian.

2. Jcnis Data

(43)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter. Angket yang digunakan peneliti berupa angket tertutup yaitu j awabannya sudah tersedia sehingga responden tinggal memilih.

Angket disebarkan dengan maksud untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia khususnya menulis puisi. Selain itu untuk mengetalmi berapa besar pengaruh penggunaan media pendidikan terutama media film dokumenter dalam pembelajaran menulis puisi. Pengisian angket ini dilakukan setelah selesai postes pada kelas eksperimen. (Terlampir).

F. Kontrol Validitas Internal

Validitas internal adalah validitas yang berkenaan dengan keabsahan atau validitas hasil suatu percobaan. 8

Kontrol validitas internal merupakan derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang cliukur. 9 Pengontrolan dilakukan agar hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi yang diamati benar-benar akibat dari perlakuan, yaitu penggunaan media film dokumenter.

Variabel yang dikontrol adalah:

I. Berkaitan dengan ada atau ticlaknya keterlibatan tambahan atau peristiwa lain anggota sampel pada saat eksperimen. Upaya yang clilakukan adalah mengatur proses belajar mengajar pada kelas yang diteliti agar dalam situasi clan kondisi yang relatif sama, mengatur rencana eksperimen secara jelas, teratur, dan terjadwal

Gambar

Gambar 1. Histogram pretes Kelas Kontrol.. ..................................................
Gambar dalam film pada umumnya mampu menarik perhatian.
Tabel 3.1
tabel Lilliefors.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

ramah lingkungan dengan tetap menjaga kualitas produknya sehingga tahu tetap dapat. menjadi alternatif bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun

Pada kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suarsa yang bertempat tinggal.. 2 di Banjar Gubug

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan jud ul “Hubungan Fungsi Keluarga,

EUROINDO JAYA bukan merupakan industri primer yang melakukan pengolahan bahan baku dari kayu bulat sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen pendukung RPBBI,

Dari uraian diatas maka hasil penelitian ini dapat memperkuat pernyataan yang menyatakan bahwa ada hubungan antara konformitas dan kematangan emosi dengan

Pada penelitian ini dirancang game edukasi Anti Narkoba “ Drugs Fighter ” untuk me nyampaikan bahaya narkoba kepada anak SD dan SMPx. Konsep yg diambil adalah petualang

Mahkamah adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan, “Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan