• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KEUDE KUPIE ULEE KARENG MEDAN

OLEH:

SUMANTRI F MANURUNG 090502219

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng. Penelitian dilakukan kepada karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Keude Kupie Ulee Kareng Medan dengan jumlah karyawan sebanyak 89 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 17.00 for windows, yaitu model uji t, uji F dan identifikasi determinan (R2).

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan nilai lingkungan kerja fisik (X1), dan nilai lingkungan kerja non fisik (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel nilai lingkungan non fisik merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Nilai R Square = 0,360, yang berarti hanya 36% variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebas sedangkan sisanya 64% dijelaskan oleh variabel lain yang diluar penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the effect of work environment on employee performance in Ulee Kareng Kupie Keude. The study was conducted to employees in Keude Kupie Ulee Kareng.

The population in this study were all employees Keude Kupie Ulee Kareng field with the number of employees by 89 people. The sampling technique using purposive sampling method.

The analytical method used is descriptive analysis method and quantitative analysis methods. This research is explanatory research, and the data used is primary data and secondary data obtained through the study documentation and measurement questionnaire using a Likert scale and statistically processed with SPSS for windows 17:00, which models the t test, F test and the identification of determinants (R2).

The results of this study indicate that simultaneous value physical work environment (X1), and the value of non-physical work environment (X2) and a

significant positive effect on employee performance (Y) Keude Kupie Ulee Kareng field. Partially, it can be seen that the variable value of non-physical environment is the most dominant variable affecting employee performance in Ulee Kareng Kupie Keude field. R Square = 0.360, which means that only 36% of the dependent variable explained by the independent variable while the remaining 64 % is explained by other variables outside of this study.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan” dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini ditemui beberapa kesulitan, namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Papa dan Mama tercinta atas kasih sayang yang sejak dulu diberikan kepada penulis. Kemudian pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen. 3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku sekretaris Departemen Manajemen.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, Msi , selaku Dosen Pembimbing saya yang sabar membimbing saya dari awal sampai akhir skripsi.

6. Ibu Frida Ramadini, S.E, M.M,. selaku Dosen Pembaca yang sudah mengoreksi skripsi saya sehingga hasil skripsi menjadi lebih baik.

7. Seluruh dosen dan pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas jasa yang telah diberikan.

8. Kepada keluarga saya, Papa, Mama, Kakak, Abang dan Adik saya yang sudah mendukung saya sepenuh nya untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk kekasih tercinta, Nova Simanjorang, terima kasih untuk selalu memberikan dukungan sepanjang proses pembuatan skripsi.

(5)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh kelalaian dan keterbatasan waktu, tenaga juga kemampuan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, April 2014 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis... 7

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil... 7

2.1.2 Pengertian Lingkungan Kerja... 8

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja... 8

2.1.4 Pengertian Kinerja Karyawan... 12

2.2 Penelitian Terdahulu... 12

2.3 Kerangka Konseptual... 13

2.4 Hipotesis... 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 16

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 16

3.3 Batasan Operasional... 17

3.4 Definisi Operasional... 17

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 19

3.6 Populasi dan Sampel... 20

3.7 Jenis Data... 21

3.8 Metode Pengumpulan Data... 21

3.9 Uji Validitas dan Realibitas... 22

3.10 Teknik Analisis Data... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Keude Kupie Ulee Kareng... 30

4.1.1 Sejarah Keude Kupie Ulee Kareng... 30

4.2 Hasil Penelitian... 31

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif... 31

(7)

4.2.3 Hasil Pernyataan Kuesioner dari 30 Responden... 33

4.3 Uji Asumsi Klasik... 36

4.3.1 Uji Normalitas... 36

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 40

4.3.3 Pengujian Multikolinearitas... 42

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda... 43

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian... 44

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 44

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 45

4.5.3 Identifikasi Determinan (R2)... 47

4.6 Pembahasan... 47

4.6.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan……….47

4.6.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan……….48

4.6.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan……….48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 50

5.2 Saran... 50

(8)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1.1 Daftar Usaha Coffee Shop di Kota Medan... 4

Tabel 1.2 Daftar Jumlah Karyawan Keude Kupie Ulee Kareng... 5

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 19

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert... 20

Tabel 3.3 Item-Total Statistics... 23

Tabel 3.4 Validitas Instrumen... 24

Tabel 3.5 Reliability Statistics... 25

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 31

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 32

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 32

Tabel 4.4 Hasil Pernyataan Responden pada Variabel Lingkungan Kerja Fisik... 33

Tabel 4.5 Hasil Pernyataan Responden pada Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik... 34

Tabel 4.6 Hasil Pernyataan Responden pada Variabel Kinerja Karyawan... 35

Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 40

Tabel 4.8 Coefficients Heteroskedastisitas... 42

Tabel 4.9 Coefficients Multikolinearitas... 43

Tabel 4.10 Coefficients Linear Berganda... 44

Tabel 4.11 Tabel Anova (Uji-F)... 45

Tabel 4.12 Tabel Coefficients Uji-t... 46

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 15

Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable: Kinerja Karyawan... 38

Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual... 38

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian... 54

2. Data Uji Validitas dan Reliabilitas... 57

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 59

4. Data Responden... 61

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng. Penelitian dilakukan kepada karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Keude Kupie Ulee Kareng Medan dengan jumlah karyawan sebanyak 89 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 17.00 for windows, yaitu model uji t, uji F dan identifikasi determinan (R2).

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan nilai lingkungan kerja fisik (X1), dan nilai lingkungan kerja non fisik (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel nilai lingkungan non fisik merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Nilai R Square = 0,360, yang berarti hanya 36% variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebas sedangkan sisanya 64% dijelaskan oleh variabel lain yang diluar penelitian ini.

(12)

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the effect of work environment on employee performance in Ulee Kareng Kupie Keude. The study was conducted to employees in Keude Kupie Ulee Kareng.

The population in this study were all employees Keude Kupie Ulee Kareng field with the number of employees by 89 people. The sampling technique using purposive sampling method.

The analytical method used is descriptive analysis method and quantitative analysis methods. This research is explanatory research, and the data used is primary data and secondary data obtained through the study documentation and measurement questionnaire using a Likert scale and statistically processed with SPSS for windows 17:00, which models the t test, F test and the identification of determinants (R2).

The results of this study indicate that simultaneous value physical work environment (X1), and the value of non-physical work environment (X2) and a

significant positive effect on employee performance (Y) Keude Kupie Ulee Kareng field. Partially, it can be seen that the variable value of non-physical environment is the most dominant variable affecting employee performance in Ulee Kareng Kupie Keude field. R Square = 0.360, which means that only 36% of the dependent variable explained by the independent variable while the remaining 64 % is explained by other variables outside of this study.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk di Indonesia yang bertambah pada saat ini menimbulkan banyak masalah perekonomian salah satunya kurangnya pengembangan lapangan kerja yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran. Pada saat ini jumlah pengangguran lebih besar dari pada jumlah lapangan kerja yang tersedia, sehingga berakibat buruk terhadap perekonomian Indonesia pada saat ini.

Salah satu cara untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan melalui pembangunan di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Selain pembangunan sektor usaha kecil, pengembangan sumber daya manusia yang siap berkembang juga diperlukan di dalam dunia usaha.

Usaha skala kecil dan menengah (UKM) di negara berkembang hampir selalu menjadi kegiatan ekonomi yang terbesar dalam jumlah dan kemampuannya untuk menyerap tenaga kerja. Dengan cara pengembangan usaha kecil ini akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, maka dari itu dapat memperkecil angka pengangguran dan menciptakan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia.

(14)

penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Pada usaha kecil dan menengah (UKM) membutuhkan lingkungan kerja yang baik, lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama, lebih jauh lagi apabila lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak sehingga tidak mendukung perolehan rancangan sistem kerja yang efisien dan efektif. Menurut Nitisemito (2002:109) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Menurut Sedarmayanti (2009:21) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya yang ada seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik merupakan semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

(15)

dapat mempengaruhi efektifitas kinerja karyawan di suatu perusahaan atau organisasi.

Menurut Rivai (2005: 309) bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Iskandar (2010) kinerja merupakan kesuksesaan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang merupakan hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Di kota Medan ada beberapa usaha kecil yang bergerak di bidang coffee

shop. Seiring dengan gaya hidup masyarakat yang ingin mengkonsumsi kopi,

maka banyak para wirausaha yang bersaing untuk membuka bisnis usaha seperti usaha coffeeshop yang memiliki potensi yang sangat besar dalam beberapa tahun kedepan.

(16)

Tabel 1.1

Daftar Usaha Coffee Shop Di Kota Medan

No Nama Usaha

1 Coffee Music

2 Coffee Cangkir

3 Coffee Box

4 Starbuks Coffee

5 OPAL Coffee

6 Kopi Ong

7 Republik Kopi

8 Kopi Baba

9 Rumah Kopi Wak Nur 10 Keude Kupie Ulee Kareng

Sumber : Hasil Observasi Peneliti Oktober 2013

Pada Tabel 1.1, dapat dilihat usaha yang bergerak dalam bidang coffee

shop yaitu Keude Kupie Ulee Kareng yang paling dominan dikenal semua

kalangan. Keude Kupie Ulee Kareng ini berdiri sejak tiga tahun yang lalu dan awal kedai kopi ini hanya berkapasitas kecil yaitu ruko dua lantai.

Pemilik kedai kopi ini yang bernama Agam berkeinginan membuat kedai kopi yang sederhana. Seiring perkembangan usaha kedai kopi ini, pemilik ingin memperluas usahanya tersebut.

Usaha kedai kopi berpusat di Jalan Setia Budi, saat ini sudah memiliki dua cabang yaitu di Jalan Dr.Mansyur dan di Jalan Puri Medan. Perkembangan usaha ini membuat kebutuhan akan pertambahan tenaga kerja yang berdampak perluasan lapangan pekerjaan.

(17)

juga kasir yang bertugas menghitung biaya-biaya konsumsi pelanggan.Usaha ini memiliki karyawan dalam tiap-tiap letak usaha,antara lain:

Tabel 1.2

Daftar Jumlah Karyawan Keude Kupie Ulee Kareng

NO Tempat Jumlah Karyawan

1

Grand Keude Kupie Ulee Kareng

Jl. Setia Budi (Pusat)

30 orang 2 Keude Kupie Ulee Kareng

Jl. Dr. Mansyur 20 orang 3 Keude Kupie Ulee Kareng

Jl. Puri Medan 35 orang

Total Karyawan 85 orang

Sumber : Observasi Peneliti Oktober 2013

Lingkungan fisik yang ada di Keude Kupie Ulee Kareng seperti peralatan kerja, bahan-bahan dapur yang lengkap, ruang ganti pakaian karyawan, musholah, kamar mandi, tempat parkir karyawan yang membuat karyawan semakin nyaman dalam bekerja. Sedangkan untuk kenyamanan karyawan, tempat bekerja didukung oleh kipas angin, televisi dan sound system yang bermanfaat sebagai pelengkap dan hiburan untuk karyawan.

Lingkungan non fisik seperti rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul dalam melakukan pekerjaan dan rasa puas atas terwujudnya kebutuhan karyawan dalam bentuk pemberian gaji yang sesuai dan bonus atas kinerja karyawan yang berprestasi. Peneliti melihat bahwa adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng di kota Medan.

(18)

Kareng tersebut sehingga peneliti membuat penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a.Bagi pemilik usaha, sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.

b. Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Sedangkan menurut Anoraga (2002:45) usaha kecil meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya.

(20)

Statistik (BPS) UKM adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

2.1.2 Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Nitisemito (2002:109) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Sedangkan menurut Sedarmayati (2009:21) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya yang seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2009:26) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kinerja karyawan, yaitu :

(21)

Lingkungan kerja fisik ini meliputi : a. Penerangan/ cahaya di tempat kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu diperlukan cahaya yang terang tapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas mengakibatkan penglihatan kurang jelas sehingga pekerjaan menjadi lambat dan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Temperatur di tempat kerja

Menurut hasil penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur memberi pengaruh yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap karyawan berbeda, tergantung di daerah bagaimana karyawan dapat hidup.

c. Kelembaban di tempat kerja

Kelembaban ini berhubungan dengan temperatur udara, dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.

d. Sirkulasi udara di tempat kerja

(22)

apabila udara kotor akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan mempercepat proses kelelahan

e. Kebisingan di tempat kerja

Suara bising mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.

f. Bau tidak sedap di tempat kerja

Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja.

g. Tata warna di tempat kerja

Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.

h. Dekorasi di tempat kerja

(23)

i. Musik di tempat kerja

Menurut para pakar musik harus disesuaikan dengan suasana, waktu, dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Musik yang tidak sesuai yang didengarkan ditempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja. j. Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Salah satu upaya menjaga keamanan ditempat kerja, dapat memanfaatkan Satuan Petugas Pengamanan (SATPAM). 2. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi

yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik meliputi :

a. Perasaan aman

Perasaan aman dari diri karyawan dalam menjalankan pekerjaannya seperti rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul pada saat menjalankan pekerjaannya, merasa aman dari pemutusan hubungan kerja yang sewenang-wenang.

b. Perasaan puas

(24)

2.1.4 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2005: 309) bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai denganperanannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2007 : 260) kinerja merupakan hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan yang hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Secara umum kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan dari sejumlah upaya yang dilakukannya pada pekerjaannya sesuai dengan perannya dalam organisasi.

Menurut Davis (dalam Anwar, 2005 :13) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu :

1. Faktor kemampuan secara psikologis, yang terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realitas yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari sehingga akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal. 2. Faktor motivasi yang berkaitan dengan situasi kerja di lingkungan

kerja yang mencakup hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. 2.2 Penelitian Terdahulu

Boyke (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik

(25)

Kasus Pada Sup Kambing Khasmir Ringroad Medan)”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh karakteristik individu terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir, pengaruh lingkungan kerja terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir dan mengetahui pengaruh bersama karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha baru Sup Kambing Khasmir. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap keberhasilan usaha baru.

Iskandar (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi

Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Kawasan

Industri Medan (Persero)”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat

disimpulkan ada pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang baik secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya minat dan sikap positif yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.

2.3 Kerangka Konseptual

(26)

karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009:21) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya yang ada seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan kerja terbagi atas dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik yang dimaksudkan seperti fasilitas kerja yang diberikan kepada karyawan dan suasana kerja yang nyaman.

Karyawan diberikan fasilitas seperti alat-alat kerja sesuai dengan posisi atau penempatan karyawan, dan suasana ruang kerja yang nyaman. Karyawan diberikan ruang gerak yang cukup dan nyaman dari gangguan di sekitar ruang kerja sehingga karyawan merasa betah untuk bekerja.

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Dalam lingkungan kerja non fisik ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu perasaan aman dan perasaan puas.

(27)

Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Sedarmayanti (2009)

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian 2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan perumusan masalah di atas, merumuskan hipotesis sebagai berikut : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng Medan.

Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Lingkungan Kerja NonFisik (X2)

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Menurut Sugiyono (2006:10) penelitian eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan dan penelitian ini berfungsi menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau timbal balik antara variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan variabel tersebut saling mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode penelitian survei.

Informasi dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Keude Kupie Ulee Kareng di Kota Medan yang bertempat di Jalan Dr. Mansyur No.80A, Jalan Setia Budi No. 62A-B, dan Jalan Puri Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai Maret 2014.

3.3 Batasan Operasional

(29)

1. Variabel independen (X) terdiri dari: lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2).

2. Variabel dependen (Y) adalah kinerja pegawai (Y). 3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, terdiri dari: 1. Variabel Bebas, yaitu :

Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai di Keude Kupie Ulee Kareng yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut, terdiri dari:

a. Lingkungan kerja fisik (X1)

Lingkungan kerja fisik adalah pemberian fasilitas-fasilitas kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut berupa ruang kerja yang nyaman dan aman sehingga membuat karyawan merasa betah untuk bekerja, pemberian alat-alat kerja sesuai bidang pekerjaan masing-masing, dan keamanan yang diberikan kepada karyawan dalam menjalankan tugasnya.

b. Lingkungan kerja non fisik (X2)

(30)

karyawan dengan terwujudnya kebutuhan pegawai secara fisik maupun sosial.

2. Variabel Terikat (Y), yaitu :

(31)
[image:31.595.102.524.121.575.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Lingkungan

kerja fisik (X1)

Semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi

karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

a. Ruang kerja yang nyaman dan ruang gerak yang cukup.

b. Fasilitas kerja yang

mendukung bagi karyawan seperti

peralatan kerja, musholah, ruang ganti, kamar mandi,tempat parkir karyawan.

Likert

Lingkungan kerja non fisik (X2)

Semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

a. perasaaan aman dari ancaman bahaya dalam bekerja.

b.perasaan

puaskaryawandalam

pemenuhan kebutuhan fisik maupun sosial.

Likert

Kinerja pegawai (Y)

Hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus

dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur.

a.memilikikemampuan potensi dan realitas untuk terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

b.motivasi yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkat kinerja karyawan.

Likert

Sumber : Sedarmayanti (2009)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(32)

untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan.

[image:32.595.170.457.255.381.2]

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2008:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008:86)

3.6 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah jumlah dari keseluruhan karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng di Kota Medan. Jumlah seluruh karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng Medan adalah 85 orang.

2. Sampel

Sampel adalah suatu populasi yang diambil dari sebagian objek penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

(33)

Kriteria yang diambil adalah karyawan Keude Kupie Ulee Kareng Medan yang bekerja dalam waktu di atas satu tahun. Kriteria ini diambil dalam waktu bekerja minimal satu tahun karena dampak lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat diukur dalam jangka waktu bekerja minimal 1 tahun. Berdasarkan kriteria ini maka sampel dari karyawan di ambil hanya yang di Setia Budi dan Dr.Mansyur.

3.7 Jenis Data

Jenis data didalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire)

b. Data sekunder, yaitu data diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 3.8 Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2007 : 238).

b. Studi Dokumentasi

(34)

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009 : 310).

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan pada responden diluar sampel penelitian yang ada sebanyak 30 orang responden, di mana uji validitas akan di lakukan pada karyawan di Music Coffee Jalan Dr.Mansyur dan Coffee Cangkir Jalan Dr. Mansyur yang telah ditentukan dengan menggunakan program SPSS for

windows versi 17 , dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung >rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung <rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

(35)
[image:35.595.138.486.114.436.2]

Tabel 3.3 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 48.2333 26.599 .553 .858

VAR00002 48.7000 26.907 .367 .869

VAR00003 48.5000 26.810 .437 .864

VAR00004 48.9667 25.689 .515 .860

VAR00005 48.5667 25.771 .652 .853

VAR00006 48.3333 24.575 .621 .853

VAR00007 48.4667 24.740 .639 .852

VAR00008 49.0000 25.310 .561 .857

VAR00009 48.3000 26.631 .561 .858

VAR00010 48.7333 26.133 .553 .858

VAR00011 48.4333 27.702 .416 .865

VAR00012 48.3333 26.230 .649 .854

VAR00013 49.4333 24.668 .558 .858

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Setelah dilakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.3 di atas terlihat bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, di mana nilai rhitung pada Corrected Item-Total Correlation pada keseluruhan butir adalah lebih besar dari nilai rtabel (0,361).

(36)
[image:36.595.133.492.111.507.2]

Tabel 3.4 Validitas Instrumen

Pertanyaan

Corrected

Item-Total

Correlation

(rhitung)

rtabel Validitas

P1 0.553 0.361 Valid

P2 0.367 0.361 Valid

P3 0.437 0.361 Valid

P4 0.515 0.361 Valid

P5 0.652 0.361 Valid

P6 0.621 0.361 Valid

P7 0.639 0.361 Valid

P8 0.561 0.361 Valid

P9 0.561 0.361 Valid

P10 0.553 0.361 Valid

P11 0.416 0.361 Valid

P12 0.649 0.361 Valid

P13 0.558 0.361 Valid

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

b. Uji Realibilitas

(37)

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan realibel.

2. Jika r alpha negatif atau > r tabel maka pernyataan tidak realibel

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.868 13

Pada Tabel 3.5 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,868. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah positif dan lebih besar dari 0,6 (0,868> 0,6), maka kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum mengenai karakteristik dan kriteria responden yang akan diteliti.

b. Analisis Kuantitatif 1. Uji Asumsi Klasik

(38)

a) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:95).

b) Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homoskedastisitas). Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan kinerja pegawai jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

c) Uji Multikolinearitas

(39)

dan variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

1. VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas 2. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

3. Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y). Model ini digunakan

untuk menjawab hipotesis pertama. Y= a + b1X1 + b2X2 + e

dimana :

Y = Kinerja karyawan a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Lingkungan Kerja Fisik

X2 = Lingkungan Kerja Non Fisik

e = standard error (variabel pengganggu)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0

(40)

3. Uji secara Simultan/Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) adalah sebagai berikut:

a) H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b) Ha : b1 =b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria kinerja pegawai adalah sebaggai berikut :

1) H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

2) Ha diterima jika Fhitung> Ftabel pada α = 5%

4. Uji secara Parsial (Uji T)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya:

a) H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria kinerja pegawai adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika – thitung < ttabelpada α = 5%

(41)

5. Uji Koefisien Determinan(R2)

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Keude Kupie Ulee Kareng

4.1.1 Sejarah Keude Kupie Ulee Kareng

Keude Kupie Ulee Kareng merupakan coffeeshop yang pada saat ini banyak dikunjungi oleh semua kalangan. Lokasi Keude Kupie Ulee Kareng ini berada di Jalan Setia Budi No.62 A-B. Keude Kupie Ulee Kareng menjual minuman kopi Aceh dan makanan ringan maupun berat yang sangat terjangkau bagi konsumen sehingga membuat Keude Kupie Ulee Kareng ramai dikunjungi oleh semua kalangan.

Pada awalnya Keude Kupie Ulee Kareng berlokasi di Jalan Setia Budi Medan yang dibuka pada tahun 2010. Seiring perkembangan Keude Kupie Ulee Kareng, saat ini Keude kupie Ulee Kareng telah memiliki dua cabang yang berlokasi di Jalan Dr Mansyur yang dibuka pada tahun 2011 dan yang berlokasi di Jalan Puri Halat yang dibuka pada tahun 2013.

(43)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lama bekerja serta distribusi jawaban responden terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini.

4.2.2 Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Keude Kupie Ulee Kareng. Sampel yang diambil adalah sebanyak 30 orang berdasarkan penggunaan teknik pengambilan sampel purposive sampling.

[image:43.595.147.504.453.561.2]

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 18 60%

Perempuan 12 40%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

(44)

bahwa laki-laki lebih banyak bekerja di Keude Kupie Ulee Kareng dibandingkan dengan perempuan.

[image:44.595.146.514.200.331.2]

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

Di bawah 20 tahun 4 13%

20-29 22 74%

30-40 keatas 4 13%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang berusia di bawah 20 tahun adalah sebanyak 4 orang, diantara 21-29 tahun sebanyak 22 orang, diantara 30-40 tahun adalah sebanyak 4 orang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang diteliti berusia diantara 21-29 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang berusia diantara 20 sampai 29 tahun lebih banyak bekerja di Keude Kupie Ulee Kareng.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Usaha Jumlah Persentase

1 – 2 Tahun 26 87%

Lebih dari 2 Tahun 4 13%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

[image:44.595.148.511.581.688.2]
(45)

lama bekerjanya lebih dari 2 tahun adalah sebanyak 4 orang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang diteliti adalah yang lama bekerjanya 1 sampai 2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden sudah bekerja selama 1 sampai 2 tahun.

[image:45.595.138.491.308.435.2]

4.2.3 Hasil Pernyataan Kuesioner dari 30 Responden a. Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Tabel 4.4

Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Sumber: Data diolah (2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk variabel lingkungan kerja fisik pada Tabel 4.4, yaitu:

1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab sangat setuju, dengan nilai persentase sebesar 70 persen mengenai variabel lingkungan kerja fisik yang pernyataannya bahwa karyawan merasa nyaman bekerja di ruang kerja Keude Kupie Ulee Kareng.

2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 53 persen mengenai variabel lingkungan kerja fisik yang pernyataannya mengenai ruang gerak yang diberikan kepada karyawan cukup memadai.

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 21 70 9 30 0 0 0 0 0 0

2 8 27 16 53 6 20 0 0 0 0

3 10 33 13 43 7 24 0 0 0 0

(46)

3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 43 persen mengenai lingkungan kerja fisik yang pernyataannya mengenai suasana atau iklim ruang kerja dan dekorasi ruangan yang membuat karyawan merasa betah.

4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab kurang setuju, dengan nilai persentase sebesar 43 persen mengenai lingkungan kerja fisik yang pernyataannya mengenai fasilitas yang mendukung didalam bekerja yang diberikan kepada karyawan.

[image:46.595.135.492.362.504.2]

b. Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)

Tabel 4.5

Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)

Sumber: Data diolah (2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk variabel lingkungan kerja non fisik pada Tabel 4.5, yaitu:

1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 67 persen mengenai variabel lingkungan kerja non fisik, yang pernyataannya mengenai rasa aman yang diperoleh karyawan dalam melakukan pekerjaan di Keude Kupie Ulee Kareng.

2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 57 persen mengenai variabel lingkungan kerja non

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 9 30 20 67 1 3 0 0 0 0

2 12 40 17 57 1 3 0 0 0 0

3 4 13 16 53 8 27 2 7 0 0

4 3 10 21 70 6 20 0 0 0 0

(47)

fisik yang pernyataannya mengenai standar kerja yang diberikan kepada karyawan.

3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 53 persen mengenai variabel lingkungan kerja non fisik yang pernyataannya mengenai ikatan atau kontrak kerja yang tertulis yang diberikan kepada karyawan.

4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 70 persen mengenai variabel lingkungan kerja non fisik yang pernyataannya mengenai gaji yang diperoleh karyawan sesuai dengan kontrak kerja yang ada.

5) Mayoritas responden pada butir 5 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 63 persen mengenai variabel lingkungan kerja non fisik yang pernyataannya mengenai pemberian bonus kepada karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik.

[image:47.595.135.494.528.657.2]

c. Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 4.6

Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Data diolah (2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk variabel lingkungan kerja non fisik pada Tabel 4.6, yaitu:

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 11 37 14 47 5 16 0 0 0 0

2 10 33 16 53 4 16 0 0 0 0

3 8 27 18 60 4 13 0 0 0 0

(48)

1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 47 persen mengenai variabel kinerja karyawan yang pernyataannya mengenai penjelasan bahwa karyawan memiliki kemampuan dalam bekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.

2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 53 persen mengenai variabel kinerja karyawan yang pernyataannya mengenai penjelasan bahwa karyawan memiliki hubungan yang baik dengan sesama karyawan.

3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 60 persen mengenai variabel kinerja karyawan yang pernyataannya mengenai peraturan atau kebijakan yang diterapkan sesuai yang diharapkan oleh karyawan.

4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab kurang setuju, dengan nilai persentase sebesar 50 persen mengenai variabel kinerja karyawan yang pernyataannya mengenai penjelasan bahwa pemilik Keude Kupie Ulee Kareng memberikan bimbingan atau memimpin karyawan dengan baik. 4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

(49)

mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Hipotesis:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas.

(50)
[image:50.595.146.422.186.395.2]

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Gambar 4.1 Histogram

(51)

Sumber:

Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model telah memenuhi uji normalitas.

(52)

Menentukan kriteria keputusan:

a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

[image:52.595.151.470.267.484.2]

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.22002097

Most Extreme Differences Absolute .166

Positive .166

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .910

Asymp. Sig. (2-tailed) .379

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Pengambilan keputusan:

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,379, dan diatas nilai signifikansi 5% (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

(53)

Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar

secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Gambar 4.3 Scatterplot

[image:53.595.125.505.353.588.2]
(54)

tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

Tabel 4.8 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.114 1.458 1.449 .159

Fisik -.034 .079 -.095 -.433 .669

NonFisik -.025 .076 -.072 -.327 .746

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3 Pengujian Multikolinearitas

(55)
[image:55.595.132.491.118.321.2]

Tabel 4.9 Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constan

t)

5.187 2.928 1.771 .088

Fisik .015 .158 .016 .092 .927 .752 1.329

NonFisik .508 .152 .592 3.335 .002 .752 1.329

a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

(56)
[image:56.595.108.520.118.276.2]

Tabel 4.10 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.187 2.928 1.771 .088

Fisik .015 .158 .016 .092 .927

NonFisik .508 .152 .592 3.335 .002

a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 5,187. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) =

0, maka kinerja karyawan tetap sebesar 5,187.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,015. Ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan

kerja fisik berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain, jika variabel lingkungan kerja fisik ditingkatkan, maka kinerja karyawan sebesar 0,015.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,508. Ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan

kerja non fisik berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain, jika variabel lingkungan non fisik ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0,508.

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel lingkungan kerja fisik (X1)

(57)
[image:57.595.124.504.172.292.2]

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng.

Tabel 4.11 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 24.302 2 12.151 7.600 .002a

Residual 43.165 27 1.599

Total 67.467 29

a. Predictors: (Constant), NonFisik, Fisik

b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat Fhitung adalah 7,600 dengan tingkat

signifikansi 0,002. Oleh karena tingkat signifikansinya 0,002 < 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel bebas,

yang terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kinerja karyawan.

4.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah lingkungan kerja fisik(X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) secara parsial atau masing-masing

(58)
[image:58.595.112.520.116.274.2]

Tabel 4.12 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.187 2.928 1.771 .088

Fisik .015 .158 .016 .092 .927

NonFisik .508 .152 .592 3.335 .002

a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Tabel 4.12 menunjukkan :

a. Variabel lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,927) > 0,05 dan nilai thitung 0,092 < ttabel 2,052.

b. Variabel lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,002 < 0.05 dan nilai thitung 3,335 > ttabel 2,052.

Standardized beta coefficient digunakan untuk menentukan variabel bebas

(59)

4.5.3. Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat

[image:59.595.163.463.289.377.2]

(Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.13 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .600a .360 .313 1.264

a. Predictors: (Constant), NonFisik, Fisik

b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai r = 0,600 berarti hubungan antara variabel bebas (lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan) adalah sebesar 60%, artinya hubungannya sangat erat. Angka R Square sebesar 0,360 berarti variabel bebas yaitu lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) mampu

menjelaskan variabel terikat, yaitu kinerja karyawan (Y), sebesar 36% dan sisanya 64% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan

(60)

tidak positif dan tidak signifikan karena ruang gerak, suasana dan fasilitas kurang memuaskan karyawan untuk bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menurut Iskandar, lingkungan kerja fisik tidak mempengaruhi kinerja pegawai disebabkan fasilitas dan suasana yang diberikan tidak memuaskan karyawan. Oleh karena itu, lingkungan kerja fisik menyebabkan penurunan kinerja karyawan.

4.6.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Setelah melakukan uji t, lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,002 < 0,05 dan nilai thitung 3,335 > ttabel 2,052.

Lingkungan kerja non fisik mempengaruhi kinerja pegawai karena karyawan merasa aman, memiliki kontrak kerja dengan pemilik usaha, gaji yang sesuai dengan keinginan karyawan dan juga bonus yang diberikan pemilik usaha. Hal ini sesuai dengan teori Sedarmayanti yang menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi efektifitas kinerja karyawan di suatu perusahaan atau organisasi.

4.6.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan

(61)

ditunjukkan dengan tingkat signifikansinya 0,000 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari Sedarmayanti (2009: 21) yang menyatakan lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi efektifitas kinerja karyawan di suatu perusahaan atau organisasi.

Hasil dari identifikasi determinan (R2) menunjukkan variabel bebas yaitu lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) mampu

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Variabel lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng

2. Variabel lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng. Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Keude Kupie Ulee Kareng.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Karyawan memiliki peranan yang penting dalam pencapaian tujuan usaha, oleh karena itu lingkungan kerja yang baik sangat diperlukan pada karyawan Keude Kupie Ulee Kareng agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, misalnya pemberian fasilitas kerjadan pemenuhan kebutuhan sosial maupun fisik.

(63)
(64)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Arikunto, Suharsini, 2007, Manajemen Penelitian. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, edisi 3, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nitisemito, Alex. S, 2002. Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia. Jakarta. Prabumangkunegara, Anwar, 2005. Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika Aditama,

Bandung.

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PT Refika Aditama, Bandung.

Sedarmayanti, 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, edisi 3, CV. Mandar Maju, Bandung.

Situmorang, Syafrizal Helmidan Lutfi, 2008. Analisis Data Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis, USU Press , Medan.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, CV Alphabeta, Bandung.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Ganesha, Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Alfa Beta, Bandung.

JURNAL

(65)

SKRIPSI

Nasution, Iskandar Mulia, 2010. “Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kawasan Industri Medan (PERSERO)”, Medan : Skripsi Fakultas Ekonomi USU.

(66)

LAMPIRAN 1

DAFTAR KUESIONER

Bersama ini, saya mohon kesediaan saudara untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan”. Informasi yang Anda berikan

merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian yang Anda berikan, saya ucapkan terima kasih.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Usia :

4. Lama Bekerja : B. PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara. Kriteria penelitian :

(67)

C. DAFTAR PERTANYAAN

Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya merasa nyaman bekerja di ruang kerja di Keude Kupie Ulee Kareng 2 Ruang gerak yang diberikan untuk

bekerja cukup memadai

3

Saya merasa betah dengan suasana atau iklim ruang kerja dan dekorasi ruangan bekerja

4 Saya mendapatkan fasilitas yang mendukung untuk bekerja

Variabel Lingkungan Kerja Non-Fisik (X2)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Saya merasa aman dengan standar kerja yang telah diberikan Keude Kupie Ulee Kareng

2 Saya telah bekerja sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan

3

Saya memiliki ikatan atau kontrak kerja yang tertulis kepada pemilik Keude Kupie Ulee Kareng

4 Saya mendapatkan gaji yang sesuai seperti di dalam kontrak kerja

5

(68)

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Saya memiliki kemampuan yang berpotensi dalam bekerja sesuai dengan bidang pekerjaan saat ini

2 Saya memiliki hubungan baik dengan sesama karyawan

3

Peraturan atau kebijakan yang diterapkan sesuai dengan keinginan saya

4

(69)

LAMPIRAN II

DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 4 5 5 3 3 2 2 2 4 2 4 4 2

2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3

3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2

4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3

5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 4 3

6 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5

7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3

8 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3

9 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4

10 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4

11 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3

12 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

13 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 2

14 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3

15 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 2

16 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

17 4 2 3 4 4 5 5 3 5 4 4 4 3

18 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4

19 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4

20 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2

(70)

22 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4

23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

24 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3

25 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3

26 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3

27 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4

28 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3

29 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5

(71)

LAMPIRAN III

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 48.2333 26.599 .553 .858

VAR00002 48.7000 26.907 .367 .869

VAR00003 48.5000 26.810 .437 .864

VAR00004 48.9667 25.689 .515 .860

VAR00005 48.5667 25.771 .652 .853

VAR00006 48.3333 24.575 .621 .853

VAR00007 48.4667 24.740 .639 .852

VAR00008 49.0000 25.310 .561 .857

VAR00009 48.3000 26.631 .561 .858

VAR00010 48.7333 26.133 .553 .858

VAR00011 48.4333 27.702 .416 .865

VAR00012 48.3333 26.230 .649 .854

(72)

Validitas Instrumen

Pertanyaan

Corrected

Item-Total

Correlation

(rhitung)

rtabel Validitas

P1 0.553 0.361 Valid

P2 0.367 0.361 Valid

P3 0.437 0.361 Valid

P4 0.515 0.361 Valid

P5 0.652 0.361 Valid

P6 0.621 0.361 Valid

P7 0.639 0.361 Valid

P8 0.561 0.361 Valid

P9 0.561 0.361 Valid

P10 0.553 0.361 Valid

P11 0.416 0.361 Valid

P12 0.649 0.361 Valid

P13 0.558 0.361 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(73)

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2 Daftar Jumlah Karyawan Keude Kupie Ulee Kareng
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17

penelitian dengan judul “Pengaruh Fakt or Pribadi Yang Terdiri Dari Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, Kepribadian dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel

Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 34.7% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis

Pengambilan Keputusan Strategi Pada Doorsmeer Prima Mbil Di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mansyur Kecamatan Medan Johor, Fakultas Ekonomi Universitas

Dari hasil penelitian diketahui mayoritas responden sebanyak 44,8% menjawab setuju dan paling sedilkit responden sebanyak 1,5% menjawab sangat tidak setuju dengan

Dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 63%, untuk responden yang menjawab setuju sebanyak 11 orang