• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN LSM DALAM PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN HAM ANAK MENURUT UU. 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus PKPA Medan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN LSM DALAM PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN HAM ANAK MENURUT UU. 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus PKPA Medan)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN LSM DALAM PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN HAM ANAK MENURUT UU. 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

(Studi Kasus PKPA Medan)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Hernita Silvia Silalahi

NIM. 3123311017

FAKUTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Hernita Silvia Silalahi. NIM 3123311017. Peran LSM Dalam Penyelenggaraan Perlindungan HAM Anak menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus: PKPA Medan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan peran LSM PKPA dalam penyelenggaraan perlindungan HAM Anak di Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) Medan yang beralamat di Jln. Abdul Hakim No.5 A Pasar I Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan metode wawancara langsung kepada Yayasan PKPA Medan. Sumber data pada penelitian ini adalah manager kantor, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dilakukan wawancara langsung dengan Ismail Marzuki sebagai koordinator informasi dan dokumentasi PKPA dan juga staf administrasi yaitu Vita Amalia Dalimunthe. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran Yayasan PKPA Medan dalam menyelenggarakan perlindungan anak khususnya pada sanggar kreatifitas anak (SKA). PKPA memberikan layanan dan pendampingan khusus kepada kelompok anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Layanan yang diberikan dari PKPA emergency aid (PEA) berupa layanan kesehatan dasar dan mencarikan orang tua asuh anak atau panti asuhan bagi anak yang kehilangan orang tuanya. Layanan dari SKA yaitu mengembangkan program pencegahan perlindungan dan penggalian bakat-bakat yang dimiliki oleh anak jalanan dan anak miskin kota. pusat informasi kesehatan reproduksi dan gender (Pikir) memberikan layanan informasi dan remaja seputar kesehatan reproduksi, pemahaman tentang penyakit menular seksual (PMS). Pusat Pengaduan Anak (Puspa) memberikan pendampingan dan perlindungan bagi anak-anak untuk memperoleh akses terhadap keadilan, anak korban trafficking, anak-anak yang menjadi korban kekerasan dana anak yang berkonflik dengan hukum. Faktor yang mendukung PKPA dalam melaksanakan programnya adalah adanya kerja sama yang baik dengan lembaga dalam maupun luar negeri. Kemitraan ini akan memberikan kontribusi terhadap programnya. Faktor penghambat program PKPA adalah anak tidak memiliki minat yang dilaksanakan dan kurangnya kerjasama dengan orang tua.

(5)

ABSTRACT

Hernita SilviaSilalahi. NIM 3123311017. The role of NGOs in the Implementation of the Child Rights Protection according to Law No. 35 of 2014 on the Amendment of the Act No. 23 of 2002 on the Protection of Children (Case Study: PKPA Medan)

This study aims to determine the position and the role of NGOs in the implementation of human rights protection PKPA Children in North Sumatra. Research conducted at the Center for Child Protection Foundation (PKPA) Medan is located at Jln. Abdul Hakim 5 A Market Setia Budi, Medan, North Sumatra. The data collection techniques in this study conducted the interview method directly to the Foundation PKPA Medan. Sources of data in this study is the manager's office, to obtain more accurate data to do a live interview with Ismail Marzuki as coordinator PKPA information and documentation as well as administrative staff, namely Vita AmaliaDalimunthe. This research is a qualitative descriptive study.

The results showed that: The Role of Child Protection Studies Center Foundation (PKPA) Medan in organizing child protection was excellent. PKPA providing services and special assistance to the group of children who need special protection. Services provided from the PEA in the form of basic health care and children find foster parents or an orphanage for children who lost their parents. Service of SKA is to develop prevention programs and extracting protection talents possessed by street children and poor children of the city. Thought to provide information services and adolescent reproductive health, understanding of sexually transmitted diseases (STDs).Puspa provide assistance and protection for children to gain access to justice, child victims of trafficking, children who are victims of violence fund children in conflict with the law. Factors that support PKPA in implementing the programs is their good cooperation with domestic and foreign institutions. This partnership will contribute to the program. PKPA program inhibiting factor is the child does not have the interest held and the lack of cooperation with parents.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

kasih, berkat dan Rahmat-Nyalah penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

dengan baik.

Skripsi ini merupakan syarat tugas ahir dalam menyelesaikan perkuliahan

pada program S-1 di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Peran LSM Dalam

Penyelenggaraan Perlindungan HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak(Studi Kasus: PKPA Medan)”.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari ahir penulis banyak menemukan

hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang sangat saya sayangi dan

akan selalu saya banggakan, H. Silalahi dan U. Manik sebagai motivator dan

malaikat penolong dalam hidup saya yang sangat banyak memberikan semangat,

doa, serta bantuan moril dan materiil kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan kuliah serta skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan dan dosen penguji.

4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu sosial

(7)

5. Bapak Arief Wahyudi, SH, MH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji skripsi, yang telah banyak memberikan

masukan

7. Bapak Fahmi Siregar, M.Hum selaku dosen penguji penulis

8. Bapak John selaku bagian tata usaha Jurusan PPKn yang telah banyak

membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis

9. Bapak Mizran Lubis S.Ag sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan

Perlindungan Anak

10. Bapak Ramlan sebagai Manager Kantor di Pusat Kajian dan

Perlindungan anak

11. Seluruh staf di PKPA terkhusus Kak Amalia Dalimunthe sebagai Staf

Administasi yang banyak membantu penulis dalam melengkapi data

yang dibutuhkan dan kepada Bang Ismail Marzuki yang telah banyak

memberikan informasi kepada penulis pada observasi awal

12. Abang dan Kakak penulis, terimakasih atas dukungan, bantuan, nasihat,

serta dukungan materi, dan yang telah banyak membantu dan

mendukung, dan juga keponakan-keponakanku yang telah banyak

membantu dan mendukung saya sepenuhnya.

13. Teman-teman penulis, seluruh ekstensi B PPKn 2012 yang telah

banyak membantu dan memotivasi.

14. Seluruh teman-teman seperjuangan di jurusan PPKn terkhusus ekstensi

B 2012 dan teman-teman PPL 2015 yang telah banyak membantu dan

memotivasi.

15. Buat seluruh keluarga dan saudara-saudara penulis yang terkasih,

(Herbet Ivo Silalahi, HerlanYosi Silalahi, Herni Citra Silalahi serta

seluruh keponakan penulis, terimakasih juga kepada bou manahan dan

(8)

16. Kepada PKK dan KTB saya di UKMKP (kak Ria, Debora, Yeyen),

terimakasih buat semangat dan dukungan doa-doa yang diberikan

untuk terus berjuang memberikan yang terbaik untuk skripsi ini.

17. Teman-teman dan adik kost ku (Setia, Sulvi, Nadya, Putri).

Terimakasih atas motivasi dan semangat yang kalian berikan.

18. Seluruh kakak, abang, teman-teman, serta adik-adik yang selalu

mendukung penulis yang tidak bisa sebutkan satu persatu

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan, penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis

mengharapkan kristik serta saran yang membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan skrpsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga

skripsi ini dapat bermamfaat.

Medan, Juli 2016

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

1. Tinjauan tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 6

a. Pengertian Anak... 7

1) Hak Anak ... 8

2) Kewajiban Anak... 9

b. Perlindungan HAM Anak ... 11

1) Pengertian HAM ... 11

2) Masalah Sosial Anak... 12

3) Perlindungan Anak... 13

4) Asas Perlindungan Anak... 15

5) Prinsip Perlindungan Anak ... 16

6) Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 18

a. Kesehatan ... 18

b. Pendidikan... 18

c. Kebebasan Sosial ... 19

d. Perlindungan Khusus ... 19

2. Tinjauan tentang LSM ... 19

a. Pengertian LSM ... 20

1) Peran LSM ... 20

b. Peran LSM dalam Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 21

1) Pengertian PKPA ... 23

2) Struktur Unit PKPA ... 24

3) Kedudukan dan Peran PKPA ... 25

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian B. Jenis Penelitian ... 25

C. Variabel dan Defenisi Operasional... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Deskripsi Hasil Penelitian... 32

B. Pembahasan Hasil penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 64

DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 67

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Anak Binaan PKPA berdasarkan usia ... 42

Tabel 2.1 Daftar Pendampingan Anak Terhadap Perlakuan Kekerasan ... 51

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Struktur Unit PKPA ... 24

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi

Nota Tugas

Surat Izin Penerbitan Penelitian dari Jurusan

Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari PKPA

Surat Keterangan dari perpustakaan Jurusan PPKn

Surat Keterangan Perpustakaan dari UNIMED

Kartu Bimbingan Skripsi

Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan yang Maha Esa yang lahir

untuk dilindungi. Bahkan anak dianggap sebagai harta kekayaan yang paling

berharga dibandingkan harta benda yang lainnya. Menurut UU No. 35 Tahun

2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 angka 1 (selanjutnya UU Perlindungan

anak) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan

belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak sebagai harapan

bagi orang tua, bangsa, dan negara karena merekalah yang nantinya menjadi

penerus bangsa.

Hak hidup yang dimiliki oleh seorang anak untuk tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kodratnya harus dijamin Karena anak sebagai amanah Tuhan harus

senantiasa dilindungi.Dalam diri anak melekat harkat dan martabat, dan hak-hak

sebagai manusia yang diakui serta dijunjung tinggi. Anak harus dilindungi dari

segala bentuk diskriminasi, tindakan kekerasan, dan eksploitasi yang dapat

memengaruhi perkembangannya baik jasmani, rohani, dan sosial.

Adapun kewajiban anak Pasal 19 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menegaskan sebagai berikut:

a. Menghormati orang tua, wali dan guru

b. Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman c. Mencintai tanah air, bangsa dan negara

(15)

2

Orang tua memang memiliki andil yang lebih besar dalam melindungi

anak karena mereka adalah bagian dari keluarga inti sehingga setiap kebutuhan

anak baik jasmani atau rohani haruslah mereka cukupi. Jika sudah dewasa atau

kawin, maka kekuasaannya dihapus. Bisa jadi pada waktu tertentu kekuasaan itu

dihapus oleh hakim dengan alasan tertentu. Kekuasaan terhadap anak dimiliki

bersama oleh suami istri, tetapi biasanya dipegang oleh ayah.Memang dalam

menjalankan kewajibannnya orang tua memegang peranan paling besar dalam

melindungi anak.Perlindungan anak merupakan kewajiban orang tua, wali, Atau

orang lain secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.

Sampai saat ini kasus perdagangan anak (child trafficking) dan perempuan,

perlakuan tidak manusiawi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, buruh

anak di sektor-sektor terburuk, pelecehan seksual, anak jalanan, anak putus

sekolah, kekerasan fisik, dan emosi terhadap anak dan pengasuhan anak tidak

resmi telah menjadi sejarah indonesia yang suram. Bila menelusuri upaya

menjaga dan membela kepentingan anak di indonesia, adanya tantangan besar

yang tengah menghampiri kasus anak.

Berdasarkan data Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan,

fakta yang nyata dengan adanya 153 kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera

Utara sepanjang Januari 2014 sampai Desember 2015. Diantaranya ada beberapa

kasus mulai dari kasus penelantaran anak, penganiayaan anak, pelaku tindak

pidana, pembatasan hak asuh anak, trafficking dan pencabulan, Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (KDRT), perjudian, penipuan dan lainnya. Oleh karena itu, dapat

(16)

3

membutuhkan kerjasama dengan masyarakat maupun organisasi lain, salah

satunya dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

LSM merupakan sebuah lembaga non profit di kota Medan yang telah

berdiri sejak 21 Oktober 1996. PKPA bertujuan untuk memperjuangkan

terwujudnya kepentingan terbaik bagi anak Indonesia khususnya di Sumatera

Utara dan Aceh. Lembaga ini bergerak dala bidang advokasi, pendidikan,

kesehatan dan perlindungan bagi anak dalam situasi sulit. (brosur PKPA)

Adapun Program PKPA, yang pertama pusat informasi dan pengaduan

anak (Puspa) unit yang melayani masalah anak korban kejahatan seksual, yang

kedua dengan adanya Pusat informasi kesehatan reproduksi dan gender (Pikir),

unit yang menangani pendidikan seks remaja, reproduksi dan gender, Pikir juga

menyediakan layanan pelatihan dan kedai buku tentang kesehatan reproduksi,

gender dan masyarakat. Layanan-layanan ini dapat diakses oleh masyarakat

umum, yang ketiga sanggar kreatifitas anak (SKA), unit yang memfasilitasi

kreatifitas anak jalanan dan anak miskin kota dengan mendirikan sekolah sepak

bola, studio musik dan kelompok belajar untuk pendidikan luar sekolah, SKA

juga memiliki pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dikembangkan bagi

anak-anak usia dini disekitar sanggar. PKPA sendiri memiliki misi sama dengan

lembaga hukum yang lainnya yaitu advokasi kebijakan yang diperlukan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak serta menegakkan hak-hak

anak.

Peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak

(17)

4

masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh perseorangan,

lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya

masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan bahan media massa.

Dengan adanya LSM PKPA”. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 72 di atas,

telah mengambil bagian penting dalam kiprahnya, berkontribusi bagi

penyelengaraan perlindungan hak anak di Sumatera Utara.

Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Peran LSM Dalam Penyelenggaraan

Perlindungan HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus PKPA Medan).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya

adalah :

1. Perspektif/pandangan PKPA mengenai pelanggaran masalah HAM

anak di Sumatera Utara

2. Peran dan kedudukan PKPA dalam menyelenggarakan Perlindungan

Anak di Sumatera Utara

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pemahaman yang salah maka penulis membatasi

(18)

5

HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah, maka yang

menjadi perumusan masalah adalah:

1. Bagaimana perspektif /pandangan PKPA mengenai pelanggaran

masalah HAM anak di Sumatera Utara?

2. Bagaimana peran dan kedudukan PKPA dalam menyelenggarakan

perlindungan anak di Sumatera Utara?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian

iniadalah Untuk mengetahui kedudukan dan peran LSM PKPA dalam

penyelenggaran perlindungan HAM Anak di Sumatera Utara.

F. Mamfaat Penelitian

Adapun mamfaat penelitian ini adalah untuk:

1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan menjadi kajian akademis yang

digunakan untuk menunjang khazanah kajian hak-hak anak di Indonesia

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis

(19)

6

a. Masyarakat, untuk memahami kedudukan dalam penyelenggaraan

perlindungan HAM anak

b. Pemerintah, agar dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam

(20)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perspektif/pandangan PKPA mengenai terjadinya pelanggaran masalah

HAM anak di Sumatera Utara, setiap tahunnya pelanggaran HAM anak

semakin meningkat. Masyarakat awam masih belum mengenal bentuk

perlindungan anak sehingga masih banyak anak yang tidak dapat

memperoleh haknya. Orang tua yang menganggap bahwa dengan

mengikuti program perlindungan anak akan menghabiskan waktu sia-sia.

2. Peran PKPA dalam menyelenggarakan Perlindungan HAM anak dengan

melakukan layanan yakni yang langsung berdampak langsung pada

kelompok anak yang membutuhkan perlindungan khusus seperti anak

jalanan, anak korban kekerasan, korban human trafficking dan prostitusi

anak, anak yang berkonflik dengan hukum, dan anak-nak yang terancam

drop out dari sekolah karena kemiskinan. Dalam pelaksanaan program dari

PKPA dalam penyelenggaraan perlindungana anak adalah adanya

hubungan kemitraan atau hubungan dengan lembaga lain, baik lembaga

dinas pemerintahan indonesia, lembaga swasta, maupun lembaga luar

(21)

65

B. Saran

Kepada pemerintah agar dapat mendukung pelaksanaan program yang

dilaksanakan PKPA baik dalam bentuk dana maupun kerja sama dengan lembaga

masyarakat lainnya untuk melanjutkan program penyelenggaraan perlindungan

HAM anak supaya tidak terjadi pelanggaran hak anak.

1. Bagi anak yang telah menjadi korban pelanggaran HAM anak supaya

aktiff mengikuti program PKPA

2. Orang tua yang anaknya telah menjadi korban pelanggaran HAM untuk

terus mendukung anaknya untuk ikut serta dalam prorgram PKPA

untuk memotivasi kegiatan tersebut.

3. Bagi lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari dalam maupun

luar negeri, CSR Perusahaan, dan lembaga lainnnya bekerjasama

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Abbas Hafid dkk, 2009.Pemajuan Perlindungan Hak Pendidikan Bagi Anak Usia Dini, Jakarta: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM

Adi Kusno, 2009. Kebijakan Kriminal dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak, Malang: UMM Press

Akbar Yanua, 2014. Metode Penelitian Sosial Kualitatif, Bandung: PT Refika Aditama

Aviandari Distia dkk, 2010. Analisis Situasi Hak Anak Untuk Isu-Isu Tertentu, Yogyakarta: Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia

Djamil Nasir M, 2013.Anak Bukan Untuk Dihukum, Jakarta: Sinar Grafika

Djamin Rafendi, 2011.Hak Hak Kini, Jakarta : Direktur Eksekutif Forum Asia

Ghufrah M, dkk, 2013.HAM Tentang Kewarganegaraan Pengungsi, Keluarga dan Perempuan, Jakarta : Graha Ilmu

Gultom Maidin, 2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dan Perempuan.

Bandung: PT Refika Aditama

2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam sistem peradilan Indonesia, Bandung: PT Refika Aditama

Herdiawanto Heri dkk, 2010. Cerdas, Kritis, dan Kreatif Berwarganegara.

Jakarta:Erlangga

Marks Susan, 2005.Human Right Lexycon, New York: University Press

Mello D V, 2004. Teaching Human Rights Practical and Secondary Schools,

New York and Jeneva: United Nation

Muhtaj EL Majda, 2013. Dimensi-Dimensi HAM, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Muhtaj El Majda, 2012.Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Jakarta: Kencana Mdia Group

Suyanto Bagong, 2013. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencan Prenada Media Group

(23)

67

Subekti dkk, 2009. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , Jakarta: PT Pradina Paramita

Suryabrata Sumadi, 2003. Metodologi Penetian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Syafei Sahlan M, 2006.Bagaiman Anda Mendidik Anak, Bogor: Ghalia Indonesia

Triyanto, 2013.Negara Hukum dan HAM, Yogyakarta: Ombak

Yaswirman, 2011.Hukum Keluarga, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Jurnal

Sumarni, 2015. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Pencegahan, Pengendalian Dan Penanganan Kasus Korupsi Di Samarinda, Volume 3, nomor 2 halaman 113-123.

Undang-Undang

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak, Bandung: Fukosindo Mandiri

Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan perhitungan Ecological Footprint berdasarkan data tahunan yang telah berlalu, dan tidak dapat benar-benar tepat mengukur kemampuan daya dukung lingkungan hidup

Hasil analisis nilai location quotient (LQ) di kecamatan Ternate Tengah ditinjau dari segi produksi komoditas tanaman holtikurtura jenis sayur-mayur menyatakan

Laba adalah pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba merupakan pengukuran aktivitas operasi dan ditentukan menggunakan dasar akuntansi akrual. Dalam hal

Sejalan dengan hal tersebut, Nuh (2013) menyatakan bahwa lingkungan belajar untuk tercapainya kompetensi abad 21 haruslah (1) menciptakan latihan pembelajaran,

Lima komponen Pengendalian Internal yang dibentuk oleh COSO dan diadopsi oleh pemerintah dalam PP No.60 Tahun 2008 adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

Berdasarkan hasil dari penelitian dan analisis yang telah di lakukan oleh penulis tentang Pelaksanaan Manajemen Kemitraan PT Buana Wira Lestari Mas dengan Petani

Hiperkolesterolemia merupakan masalah yang cukup penting karena termasuk faktor resiko utama penyakit jantung koroner disamping hipertensi dan merokok. Kebiasaan makan individu..

Pendirian pertambangan ilegal dapat berdampak merugikan negara, pertambangan liar yang dilakukan tanpa izin tidak terkena kewajiban membayar pajak, sehingga menurut