PERAN LSM DALAM PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN HAM ANAK MENURUT UU. 35 TAHUN 2014 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
(Studi Kasus PKPA Medan)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Hernita Silvia Silalahi
NIM. 3123311017FAKUTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Hernita Silvia Silalahi. NIM 3123311017. Peran LSM Dalam Penyelenggaraan Perlindungan HAM Anak menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus: PKPA Medan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan peran LSM PKPA dalam penyelenggaraan perlindungan HAM Anak di Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) Medan yang beralamat di Jln. Abdul Hakim No.5 A Pasar I Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan metode wawancara langsung kepada Yayasan PKPA Medan. Sumber data pada penelitian ini adalah manager kantor, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dilakukan wawancara langsung dengan Ismail Marzuki sebagai koordinator informasi dan dokumentasi PKPA dan juga staf administrasi yaitu Vita Amalia Dalimunthe. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran Yayasan PKPA Medan dalam menyelenggarakan perlindungan anak khususnya pada sanggar kreatifitas anak (SKA). PKPA memberikan layanan dan pendampingan khusus kepada kelompok anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Layanan yang diberikan dari PKPA emergency aid (PEA) berupa layanan kesehatan dasar dan mencarikan orang tua asuh anak atau panti asuhan bagi anak yang kehilangan orang tuanya. Layanan dari SKA yaitu mengembangkan program pencegahan perlindungan dan penggalian bakat-bakat yang dimiliki oleh anak jalanan dan anak miskin kota. pusat informasi kesehatan reproduksi dan gender (Pikir) memberikan layanan informasi dan remaja seputar kesehatan reproduksi, pemahaman tentang penyakit menular seksual (PMS). Pusat Pengaduan Anak (Puspa) memberikan pendampingan dan perlindungan bagi anak-anak untuk memperoleh akses terhadap keadilan, anak korban trafficking, anak-anak yang menjadi korban kekerasan dana anak yang berkonflik dengan hukum. Faktor yang mendukung PKPA dalam melaksanakan programnya adalah adanya kerja sama yang baik dengan lembaga dalam maupun luar negeri. Kemitraan ini akan memberikan kontribusi terhadap programnya. Faktor penghambat program PKPA adalah anak tidak memiliki minat yang dilaksanakan dan kurangnya kerjasama dengan orang tua.
ABSTRACT
Hernita SilviaSilalahi. NIM 3123311017. The role of NGOs in the Implementation of the Child Rights Protection according to Law No. 35 of 2014 on the Amendment of the Act No. 23 of 2002 on the Protection of Children (Case Study: PKPA Medan)
This study aims to determine the position and the role of NGOs in the implementation of human rights protection PKPA Children in North Sumatra. Research conducted at the Center for Child Protection Foundation (PKPA) Medan is located at Jln. Abdul Hakim 5 A Market Setia Budi, Medan, North Sumatra. The data collection techniques in this study conducted the interview method directly to the Foundation PKPA Medan. Sources of data in this study is the manager's office, to obtain more accurate data to do a live interview with Ismail Marzuki as coordinator PKPA information and documentation as well as administrative staff, namely Vita AmaliaDalimunthe. This research is a qualitative descriptive study.
The results showed that: The Role of Child Protection Studies Center Foundation (PKPA) Medan in organizing child protection was excellent. PKPA providing services and special assistance to the group of children who need special protection. Services provided from the PEA in the form of basic health care and children find foster parents or an orphanage for children who lost their parents. Service of SKA is to develop prevention programs and extracting protection talents possessed by street children and poor children of the city. Thought to provide information services and adolescent reproductive health, understanding of sexually transmitted diseases (STDs).Puspa provide assistance and protection for children to gain access to justice, child victims of trafficking, children who are victims of violence fund children in conflict with the law. Factors that support PKPA in implementing the programs is their good cooperation with domestic and foreign institutions. This partnership will contribute to the program. PKPA program inhibiting factor is the child does not have the interest held and the lack of cooperation with parents.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
kasih, berkat dan Rahmat-Nyalah penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
dengan baik.
Skripsi ini merupakan syarat tugas ahir dalam menyelesaikan perkuliahan
pada program S-1 di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Peran LSM Dalam
Penyelenggaraan Perlindungan HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak(Studi Kasus: PKPA Medan)”.
Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari ahir penulis banyak menemukan
hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang sangat saya sayangi dan
akan selalu saya banggakan, H. Silalahi dan U. Manik sebagai motivator dan
malaikat penolong dalam hidup saya yang sangat banyak memberikan semangat,
doa, serta bantuan moril dan materiil kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan kuliah serta skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan dan dosen penguji.
4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu sosial
5. Bapak Arief Wahyudi, SH, MH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus dosen penguji skripsi, yang telah banyak memberikan
masukan
7. Bapak Fahmi Siregar, M.Hum selaku dosen penguji penulis
8. Bapak John selaku bagian tata usaha Jurusan PPKn yang telah banyak
membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis
9. Bapak Mizran Lubis S.Ag sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak
10. Bapak Ramlan sebagai Manager Kantor di Pusat Kajian dan
Perlindungan anak
11. Seluruh staf di PKPA terkhusus Kak Amalia Dalimunthe sebagai Staf
Administasi yang banyak membantu penulis dalam melengkapi data
yang dibutuhkan dan kepada Bang Ismail Marzuki yang telah banyak
memberikan informasi kepada penulis pada observasi awal
12. Abang dan Kakak penulis, terimakasih atas dukungan, bantuan, nasihat,
serta dukungan materi, dan yang telah banyak membantu dan
mendukung, dan juga keponakan-keponakanku yang telah banyak
membantu dan mendukung saya sepenuhnya.
13. Teman-teman penulis, seluruh ekstensi B PPKn 2012 yang telah
banyak membantu dan memotivasi.
14. Seluruh teman-teman seperjuangan di jurusan PPKn terkhusus ekstensi
B 2012 dan teman-teman PPL 2015 yang telah banyak membantu dan
memotivasi.
15. Buat seluruh keluarga dan saudara-saudara penulis yang terkasih,
(Herbet Ivo Silalahi, HerlanYosi Silalahi, Herni Citra Silalahi serta
seluruh keponakan penulis, terimakasih juga kepada bou manahan dan
16. Kepada PKK dan KTB saya di UKMKP (kak Ria, Debora, Yeyen),
terimakasih buat semangat dan dukungan doa-doa yang diberikan
untuk terus berjuang memberikan yang terbaik untuk skripsi ini.
17. Teman-teman dan adik kost ku (Setia, Sulvi, Nadya, Putri).
Terimakasih atas motivasi dan semangat yang kalian berikan.
18. Seluruh kakak, abang, teman-teman, serta adik-adik yang selalu
mendukung penulis yang tidak bisa sebutkan satu persatu
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kristik serta saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skrpsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga
skripsi ini dapat bermamfaat.
Medan, Juli 2016
Penulis
DAFTAR ISI
1. Tinjauan tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 6
a. Pengertian Anak... 7
1) Hak Anak ... 8
2) Kewajiban Anak... 9
b. Perlindungan HAM Anak ... 11
1) Pengertian HAM ... 11
2) Masalah Sosial Anak... 12
3) Perlindungan Anak... 13
4) Asas Perlindungan Anak... 15
5) Prinsip Perlindungan Anak ... 16
6) Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 18
a. Kesehatan ... 18
b. Pendidikan... 18
c. Kebebasan Sosial ... 19
d. Perlindungan Khusus ... 19
2. Tinjauan tentang LSM ... 19
a. Pengertian LSM ... 20
1) Peran LSM ... 20
b. Peran LSM dalam Penyelenggaraan Perlindungan Anak ... 21
1) Pengertian PKPA ... 23
2) Struktur Unit PKPA ... 24
3) Kedudukan dan Peran PKPA ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Lokasi Penelitian B. Jenis Penelitian ... 25
C. Variabel dan Defenisi Operasional... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Deskripsi Hasil Penelitian... 32
B. Pembahasan Hasil penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 64
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Anak Binaan PKPA berdasarkan usia ... 42
Tabel 2.1 Daftar Pendampingan Anak Terhadap Perlakuan Kekerasan ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Struktur Unit PKPA ... 24
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi
Nota Tugas
Surat Izin Penerbitan Penelitian dari Jurusan
Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas
Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari PKPA
Surat Keterangan dari perpustakaan Jurusan PPKn
Surat Keterangan Perpustakaan dari UNIMED
Kartu Bimbingan Skripsi
Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan yang Maha Esa yang lahir
untuk dilindungi. Bahkan anak dianggap sebagai harta kekayaan yang paling
berharga dibandingkan harta benda yang lainnya. Menurut UU No. 35 Tahun
2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 angka 1 (selanjutnya UU Perlindungan
anak) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak sebagai harapan
bagi orang tua, bangsa, dan negara karena merekalah yang nantinya menjadi
penerus bangsa.
Hak hidup yang dimiliki oleh seorang anak untuk tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kodratnya harus dijamin Karena anak sebagai amanah Tuhan harus
senantiasa dilindungi.Dalam diri anak melekat harkat dan martabat, dan hak-hak
sebagai manusia yang diakui serta dijunjung tinggi. Anak harus dilindungi dari
segala bentuk diskriminasi, tindakan kekerasan, dan eksploitasi yang dapat
memengaruhi perkembangannya baik jasmani, rohani, dan sosial.
Adapun kewajiban anak Pasal 19 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menegaskan sebagai berikut:
a. Menghormati orang tua, wali dan guru
b. Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman c. Mencintai tanah air, bangsa dan negara
2
Orang tua memang memiliki andil yang lebih besar dalam melindungi
anak karena mereka adalah bagian dari keluarga inti sehingga setiap kebutuhan
anak baik jasmani atau rohani haruslah mereka cukupi. Jika sudah dewasa atau
kawin, maka kekuasaannya dihapus. Bisa jadi pada waktu tertentu kekuasaan itu
dihapus oleh hakim dengan alasan tertentu. Kekuasaan terhadap anak dimiliki
bersama oleh suami istri, tetapi biasanya dipegang oleh ayah.Memang dalam
menjalankan kewajibannnya orang tua memegang peranan paling besar dalam
melindungi anak.Perlindungan anak merupakan kewajiban orang tua, wali, Atau
orang lain secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.
Sampai saat ini kasus perdagangan anak (child trafficking) dan perempuan,
perlakuan tidak manusiawi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, buruh
anak di sektor-sektor terburuk, pelecehan seksual, anak jalanan, anak putus
sekolah, kekerasan fisik, dan emosi terhadap anak dan pengasuhan anak tidak
resmi telah menjadi sejarah indonesia yang suram. Bila menelusuri upaya
menjaga dan membela kepentingan anak di indonesia, adanya tantangan besar
yang tengah menghampiri kasus anak.
Berdasarkan data Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan,
fakta yang nyata dengan adanya 153 kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera
Utara sepanjang Januari 2014 sampai Desember 2015. Diantaranya ada beberapa
kasus mulai dari kasus penelantaran anak, penganiayaan anak, pelaku tindak
pidana, pembatasan hak asuh anak, trafficking dan pencabulan, Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT), perjudian, penipuan dan lainnya. Oleh karena itu, dapat
3
membutuhkan kerjasama dengan masyarakat maupun organisasi lain, salah
satunya dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
LSM merupakan sebuah lembaga non profit di kota Medan yang telah
berdiri sejak 21 Oktober 1996. PKPA bertujuan untuk memperjuangkan
terwujudnya kepentingan terbaik bagi anak Indonesia khususnya di Sumatera
Utara dan Aceh. Lembaga ini bergerak dala bidang advokasi, pendidikan,
kesehatan dan perlindungan bagi anak dalam situasi sulit. (brosur PKPA)
Adapun Program PKPA, yang pertama pusat informasi dan pengaduan
anak (Puspa) unit yang melayani masalah anak korban kejahatan seksual, yang
kedua dengan adanya Pusat informasi kesehatan reproduksi dan gender (Pikir),
unit yang menangani pendidikan seks remaja, reproduksi dan gender, Pikir juga
menyediakan layanan pelatihan dan kedai buku tentang kesehatan reproduksi,
gender dan masyarakat. Layanan-layanan ini dapat diakses oleh masyarakat
umum, yang ketiga sanggar kreatifitas anak (SKA), unit yang memfasilitasi
kreatifitas anak jalanan dan anak miskin kota dengan mendirikan sekolah sepak
bola, studio musik dan kelompok belajar untuk pendidikan luar sekolah, SKA
juga memiliki pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dikembangkan bagi
anak-anak usia dini disekitar sanggar. PKPA sendiri memiliki misi sama dengan
lembaga hukum yang lainnya yaitu advokasi kebijakan yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak serta menegakkan hak-hak
anak.
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak
4
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh perseorangan,
lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan bahan media massa.
Dengan adanya LSM PKPA”. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 72 di atas,
telah mengambil bagian penting dalam kiprahnya, berkontribusi bagi
penyelengaraan perlindungan hak anak di Sumatera Utara.
Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Peran LSM Dalam Penyelenggaraan
Perlindungan HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus PKPA Medan).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya
adalah :
1. Perspektif/pandangan PKPA mengenai pelanggaran masalah HAM
anak di Sumatera Utara
2. Peran dan kedudukan PKPA dalam menyelenggarakan Perlindungan
Anak di Sumatera Utara
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pemahaman yang salah maka penulis membatasi
5
HAM Anak Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah, maka yang
menjadi perumusan masalah adalah:
1. Bagaimana perspektif /pandangan PKPA mengenai pelanggaran
masalah HAM anak di Sumatera Utara?
2. Bagaimana peran dan kedudukan PKPA dalam menyelenggarakan
perlindungan anak di Sumatera Utara?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian
iniadalah Untuk mengetahui kedudukan dan peran LSM PKPA dalam
penyelenggaran perlindungan HAM Anak di Sumatera Utara.
F. Mamfaat Penelitian
Adapun mamfaat penelitian ini adalah untuk:
1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan menjadi kajian akademis yang
digunakan untuk menunjang khazanah kajian hak-hak anak di Indonesia
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis
6
a. Masyarakat, untuk memahami kedudukan dalam penyelenggaraan
perlindungan HAM anak
b. Pemerintah, agar dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perspektif/pandangan PKPA mengenai terjadinya pelanggaran masalah
HAM anak di Sumatera Utara, setiap tahunnya pelanggaran HAM anak
semakin meningkat. Masyarakat awam masih belum mengenal bentuk
perlindungan anak sehingga masih banyak anak yang tidak dapat
memperoleh haknya. Orang tua yang menganggap bahwa dengan
mengikuti program perlindungan anak akan menghabiskan waktu sia-sia.
2. Peran PKPA dalam menyelenggarakan Perlindungan HAM anak dengan
melakukan layanan yakni yang langsung berdampak langsung pada
kelompok anak yang membutuhkan perlindungan khusus seperti anak
jalanan, anak korban kekerasan, korban human trafficking dan prostitusi
anak, anak yang berkonflik dengan hukum, dan anak-nak yang terancam
drop out dari sekolah karena kemiskinan. Dalam pelaksanaan program dari
PKPA dalam penyelenggaraan perlindungana anak adalah adanya
hubungan kemitraan atau hubungan dengan lembaga lain, baik lembaga
dinas pemerintahan indonesia, lembaga swasta, maupun lembaga luar
65
B. Saran
Kepada pemerintah agar dapat mendukung pelaksanaan program yang
dilaksanakan PKPA baik dalam bentuk dana maupun kerja sama dengan lembaga
masyarakat lainnya untuk melanjutkan program penyelenggaraan perlindungan
HAM anak supaya tidak terjadi pelanggaran hak anak.
1. Bagi anak yang telah menjadi korban pelanggaran HAM anak supaya
aktiff mengikuti program PKPA
2. Orang tua yang anaknya telah menjadi korban pelanggaran HAM untuk
terus mendukung anaknya untuk ikut serta dalam prorgram PKPA
untuk memotivasi kegiatan tersebut.
3. Bagi lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari dalam maupun
luar negeri, CSR Perusahaan, dan lembaga lainnnya bekerjasama
66
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Abbas Hafid dkk, 2009.Pemajuan Perlindungan Hak Pendidikan Bagi Anak Usia Dini, Jakarta: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM
Adi Kusno, 2009. Kebijakan Kriminal dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak, Malang: UMM Press
Akbar Yanua, 2014. Metode Penelitian Sosial Kualitatif, Bandung: PT Refika Aditama
Aviandari Distia dkk, 2010. Analisis Situasi Hak Anak Untuk Isu-Isu Tertentu, Yogyakarta: Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia
Djamil Nasir M, 2013.Anak Bukan Untuk Dihukum, Jakarta: Sinar Grafika
Djamin Rafendi, 2011.Hak Hak Kini, Jakarta : Direktur Eksekutif Forum Asia
Ghufrah M, dkk, 2013.HAM Tentang Kewarganegaraan Pengungsi, Keluarga dan Perempuan, Jakarta : Graha Ilmu
Gultom Maidin, 2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dan Perempuan.
Bandung: PT Refika Aditama
2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam sistem peradilan Indonesia, Bandung: PT Refika Aditama
Herdiawanto Heri dkk, 2010. Cerdas, Kritis, dan Kreatif Berwarganegara.
Jakarta:Erlangga
Marks Susan, 2005.Human Right Lexycon, New York: University Press
Mello D V, 2004. Teaching Human Rights Practical and Secondary Schools,
New York and Jeneva: United Nation
Muhtaj EL Majda, 2013. Dimensi-Dimensi HAM, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Muhtaj El Majda, 2012.Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Jakarta: Kencana Mdia Group
Suyanto Bagong, 2013. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencan Prenada Media Group
67
Subekti dkk, 2009. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , Jakarta: PT Pradina Paramita
Suryabrata Sumadi, 2003. Metodologi Penetian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Syafei Sahlan M, 2006.Bagaiman Anda Mendidik Anak, Bogor: Ghalia Indonesia
Triyanto, 2013.Negara Hukum dan HAM, Yogyakarta: Ombak
Yaswirman, 2011.Hukum Keluarga, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Jurnal
Sumarni, 2015. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Pencegahan, Pengendalian Dan Penanganan Kasus Korupsi Di Samarinda, Volume 3, nomor 2 halaman 113-123.
Undang-Undang
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak, Bandung: Fukosindo Mandiri
Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM