• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Posisi Durian dalam Penetuan Kematangan Secara Non Destruktip Menggunakan Gelombang Ultrasonik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Posisi Durian dalam Penetuan Kematangan Secara Non Destruktip Menggunakan Gelombang Ultrasonik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 14, No. 1, April 2000

PENGARUH PENENTUAN

KEMATANGAN NON DESTRUKTIP

GELOMBANG ULTRASONIK -

(The of position of durian in determiltation of ripeness of durian non-destructively by ultrasonic wave)

I

dan Trisnobudi3

ABSTRACT

The study was conducted to assess the of durian 's position toward properties of ultrasonic wave for determination of the fruit ripeness using technique. Three ripe and unripe

were used to assess transmittance wave that was passed the durian. The measurement was conducted at 3 peak and valley positions and was repeated 20 times. The result showed that position durian the transmissions of ultrasonic wave. Mo a (attenuation) values can be used as indicator for durian ripeness. Ripe durian tends to have value than unripe durian.

Buah durian (Durio

merupakan satu dari beberapa buah yang masuk buah ini termasuk buah klimaterik dan memiliki keunggulan rasa pada dagingnya. Dikota-kota besar harga

durian sehingga hanya

masyarakat menengah keatas yang dapat menikmati buah

Produksi durian Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami

dari tahun 1992

tahun 1996 berturut-turut

152.501 kg, 170.871 kg, 268.562 kg,

289.648 kg dan 267.106 kg (Napitupulu, 1998). Disamping produksi dalam negeri, Indonesia juga mengimpor durian dari Thailand yang pada tahun 1997 besarnya durian mencapai 756.856 kg dengan nilai 1086.185 dolar Amerika, sedangkan ekspornya

695.614 kg dengan nilai 642.822

Amerika (Napitupulu, 1998).

Dengan demikian durian mencapai 69% besar dibanding ekspornya. Singapura, Taiwan,

program S3 pada Ilmu Keteknikan IPB

Staf Teknologi IPB

(2)

Malaysia, Timur Tengah dan Eropa tercatat sebagai negara importir durian dari Indonesia (Hutabarat, 1991).

durian yang optimal tergantung pada

jenis unggul dapat

90 -100 bunga mekar, jenis medium 100 -1 15 hari

bunga mekar yang

140 -150 hari bunga mekar (Anonimous, 1997).

Sedangkan ( 1 994)

menyebutkan bahwa durian akan berbuah 4-5 atau

50 hari Ketsa dan

Pangkool (1995) melaporkan bahwa durian kultivar di Thailand dapat pada (106 3) hari

bunga mekar.

Ketepatan pemanenan durian berpengaruh terhadap mutu daging durian. Buah durian dapat dipetik pada umur tua tetapi belum diperam beberapa hari

dapat 1998).

Masyarakat Indonesia menyenangi durian yaitu durian yang

dengan sendirinya. Jenis durian memiliki rasa paling

karena secara

sempurna (Laksmi, 1978 dan 1998). Pada buah durian yang sudah tua kemudian dipetik dan rasa daging buahnya tidak durian jatohan (Laksmi, 1978).

yang dihadapi konsumen durian adalah bagaimana menentukan durian sudah

sebab aroma durian sebagai kematangan dapat

dikelabuhi dengan

'esence durian' pada durian yang belum Untuk mengatasi

dikembangkan metoda untuk mendeteksi tingkat

durian secara non-destruktip. Gelombang ultrasonik dapat

untuk menentukan kema- mangga dan alpukat

et 1997). Budiastra dkk (1997) melaporkan bahwa gelombang ultrasonik dapat mendeteksi tingkat kematangan durian.

ultrasonik yang diltransmisiikan buah durian tergantung posisi pengukuran. Kerena dilakukan penelitian sejauh mana perubahan posisi durian yang dilakukan dengan

buah berpengaruh terhadap sinyal yang dihasilkan.

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi perambatan transmisi gelombang ultrasonik durian utuh dalam rangka

untuk tingkat

kematangan buah durian secara non destruktip

Gelombang adalah suatu

dimana terjadi suatu

gangguan satu medium. gangguan dapat berupa medan listrik dan (gelombang elektromagnetik), dapat pula berupa simpangan (gelombang tali, ombak atau dapat pula berupa (gelombang uitrasonik). Keadaan titik didalam medium akan kembali

(3)

14, No. 1,

gelombang atau dengan

lain medium

akan bergetar di kesetimbangannya.

suatu medium akan bergetar bila medium merupakan medium dan oleh karena

gelombang

disebut elastik

(Amoranto, 1986). Gelombang elastik tergantung dari jenis medium

yang dan gelombang

elastik tidak mungkin terjadi di

dalam ruang karena

gelombang ini memerlukan partikel untuk menjalar.

frekuensi, gelombang elastik dapat dibagi tiga yaitu gelombang infrasonik, (2) gelombang sonik dan (3)

ultrasonik. Yang

gelombang sonik adalah gelombang elastik yang dapat oleh telinga manusia yaitu

frekuensi 20 hertz sampai 20 Khertz. Gelombang ini sering disebut sebagai gelombang suara atau bunyi. Gelombang sonik ini analog dengan cahaya tampak, gelombang optik yang dapat dilihat. Sedangkan gelombang infrasonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi dibawah 20 hertz sehingga tidak terdengar oleh telinga manusia. Gelombang infrasonik analog dengan sinar infra merah yang mempunyai frekuensi sehingga tidak dapat dilihat. Gelombang ultrasonik adalah gelombang elastik yang mempunyai frekuensi lebih dari 20 sehingga tidak dapat

oleh telinga manusia. Gelombang ini analog dengan sinar

ultraviolet yang mempunyai tinggi dan tidak dapat dilihat.

Pada dasarnya gelombang ultrasonik akan menjalar

berbagai medium. penjalaran dalam medium, intensitas gelombang ultrasonik akan berkurang terhadap jarak yang ditempuh.

intensitas biasanya dinyatakan denga desibel (dB) dan dinyatakan dalam persamaan 1 (Amoranto, 1986

dan 1980)

dimana:

= intensitas mula-mula

= intensitas menempuh jarak x

Lebih lanjut (1986) dan (1 980) menyebutkan bila yang ditinjau adalah tekanan akustik, maka intensitas dinyatakan dalam persamaan

20 log dimana

= tekanan mula-mula

menempuh jarak

x

Prinsip uji secara non destruktif pada buah durian adalah dengan melewatkan gelombang ultrasonik pada buah durian tersebut. Sifat buah bagian dalam yang

diketahui kekemsan,

(4)

Sedangkan pada buah-buahan berbiji seperti mangga, biasanya tidak ada hubungan yang jelas antara keadaan buah dengan kecepatan sehingga perlu dilakukan

atenuasinya (Mizrach et al, 1997). Parameter ultrasonik yang biasa digunakan untuk pengukuran non destruktif produk

adalah kecepatan gelombang dan atenuasi. adalah

yang menggambarkan kehilangan suatu energi karena gelombang ultrasonik melewati medium tertentu. energi yang atau diabsorbsi oleh medium bergantung pada jenis mediumnya (Cracknell, 1980). Mizrach et al, (1989) melaporkan hubungan yang untuk inengetahui atenuasi seperti

yang pada persamaan

dimana:

= amplitudo gelombang x

= gelombang

x = tebal sampel (m)

a = atenuasi (db m)

Atenuasi dapat digambarkan dengan power spectral density. Tingkat

power spectral dapat

ditentukan dengan melihat besarnya luasan dibawah power spectral density yang dinyatakan dengan Mo (Chang and 1994)

DAN METODA

Bahan Durian

Bahan yang digunakan adalah 3 buah durian dan 3 buah

durian mentah yang diperoleh dari Farm desa Cihedeng kabupaten Kultivar durian yang digunakan adalah durian unggul

llokal Masing-masing

durian diukur keliling, dan volume. Setiap durian tanda 3 bagian gunung dan lembah. Yang dimaksud adalah bagian durian yang menonjol yang diikuti bagian sisi sebelahnya tidak menonjol (lembah). diberi tanda, yang dilewatkan pada gelombang ultrasonik. Setiap posisi diukur sebanyak 20 kali baik durian maupun mentah. Untuk melihat perubahan sinyal maka sinyal gelombang dilmonitor di

monitor.

Sinyal.

Peralatan yang digunakan untuk mengukur sifat akustik buah adalah peralatan yang telah dirancang dan dibangun oleh Budiastra dkk (1997) terdiri dari beberapa komponen

ultrasonik tester yang terdiri dari komponen timing sirkuit, pulsa

generator, pulsa dan

voltage amplifier yang fungsinya mengirim gelombang ultrasonik yang telah dikuatkan ke transducer T dan

menerima menguatkan

gelombang ultrasonik yang telah ke buah

transducer penerima gelombang ultrasonik R; 2) transducer

gelombang ultrasonik T; 3) transducer penerima gelombang ultrasonik R; 4) digital osciloscop, 5) PC-Lab card dan 6) personal computer.

(5)

Vol. 14, No. 1 , April 2000

dapat untuk mengukur sifat buah. Secara skema pengukur gelombang ultrasonik disajikan pada Secara sistem kerja Gambar 1 sebagai berikut .

Pulsa ultrasonik tester ke transducer pemancar T yang akan merarnbatkan

bang ultrasonik kedalam buah. gelombang sonik diterima oleh transducer

yang kemudian ke ultrasonik tester Sinyal yang keluar dari ultrasonik tester pada osciloscop digital dan disimpan. Rangkaisn muka PC Lab card signyal yang tersimpan di osciloscop digital diteruskan komputer untuk Menggunakan

perangkat sinyal

akibat gelombang

ultrasonik dan buah dapat

berdasarkan spektrumnya di layar. Besarnya nilai spektrum

sinyal bentuk zero

moment power (Mo) yaitu

dibawah sinyal

pengukuran. Selama ini nilai Mo parameter mutu diantaranya untuk

non destruktip (Cheng, 1994). Pada pengukuran sifat akustik buah durian digunakan media air, yang dimaksudkan agar

gelombang ultrasonik dapat buah durian. Bentuk buah durian yang berduri untuk menempelkan transduser sebagai sensor dengan sampel yang akan diukur. Sarkar et al, (1983) menggunakan media air untuk menghindari adanya gangguan udara pada sampel yang akan diukur sifat akustiknya.

1 diagram ultrasonik untuk menentukan tingkat buah durian

ULTRASONIC DIGITIZING

OSCILOSCOPE

PC

KOMPUTER PRIBADI

(6)

Sifat Fisik Buah tampak total

Durian dengan satuan briks.

Pengukuran jenis durian utuh dilakukan dengan

dingkan dan volume durian. durian ditimbang dengan timbangan digital PM-4800, sedangkan volume durian diukur metoda water displacement yaitu memasukkan durian pada bejana yang diisi air penuh. Dengan memasukkan durian kedalam bejana sebagian air akan tumpah. Air yang tumpah diukur volumenya dengan ukur dan

volume durian.

Parameter kematangan ditandai dengan tingkat kekerasan daging durian dan kemanisan yang ditunjukkan dengan nilai total

terlarut daging durian.

DAN PEMBAHASAN

Sifat transmisi gelombang sonik buah durian dan durian mentah disajikan pada 2.

Berdasarkan nilai Mo yang diperoleh dari masing-masing pengukuran, uji statistik rata- rata antara posisi durian baik

maupun rnentah tidak memberi

Pengukaran Sifat Fisiko Daging Durian

demikian pengukuran durian dengan Kekerasan daging durian diukur

dengan alat force gauge MFG-5 K, dengan satuan Newkg. Plunger pada alat ditekankan pada daging durian sedalam 5 mm, nilai kekerasan akan ditunjukkan pada layar. Total terlarut yang dapat

menunjukkan kemanisan

gelombang ultrasonik

akan menghasilkan nilai Mo yang berbeda secara statistik tidak signifikan, baik durian

maupun durian mentah. Nilai rata- rata Mo pada 3 posisi untuk durian dan mentah disajikan pada 1.

daging durian diukur dengan Dengan menggunakan

refraktometer digital PR-201. (3) nilai atenuasi (a) durian Sampel daging durian diambil dan mentah dan dengan posisi ditempelkan pada lensa yang berbeda ditunjukkan pada 2 disediakan pada alat tersebut.

Kemudian ditekan dan akan

(7)

Vol. 14, No. 1, April 2000

2. atenuasi (a) durian dan dengan posisi berbeda

Waktu,

Gambar signal melewati durian

Gambar 2b. nilai Zero moment power durian

0.08

0.04

0.02

-

-

MO 0.2215

-

(8)

0 0.5 1 1.6 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Waktu, milidetik

Gambar Spektrum signal ultrasonik melewati durian belum

,

-

8

0.06

-

0.6045

I

Frekuensi, kilohertz

Gambar 2d : Besarnya nilai Zero moment power (Mo) durian belum

3. Sifat fisik kimia daging durian durian mentah

22.00

(9)

14, No. I, April 2000

Pada 2 terlihat adanya kecenderungan bahwa

memiliki nilai a lebih tinggi dibanding nilai a durian mentah. data pada 2 belum

tampak terdapat

kecenderungan a durian

lebih tinggi dibanding nilai a durian mentah. Kecenderungan

nilai a durian disebabkan

pada durian terjadi

pengkerutan kulit sehingga antara daging dan kulit rongga udara. Adanya rongga udara menyebabkan gelombang

durian. Dengan demikian rongga udara menyebabkan

atau sinyal

menjadi besar sehingga sinyal yang diteruskan menjadi kecil. Sebaliknya pada durian mentah kulit masih tegar (belum mengkerut) dan daging durian pada kulit. Dengan dem ikian sinyal pada durian mentah kecil, karena belum terbentuknya rongga udara. Karena itulah nilai ( a ) pada durian mentah cenderung lebih kecil dibanding pada durian

Baker dalam Pantastico (1986) melaporkan bahwa selama pematangan struktur selulosa menjadi tergantung pada

daya pektin dan

hemiselulosa yang terdapat diantara kecil dalam sel.

yang terjadi

secara esensial hanya menyangkut susunannya Dengan perubahan

tebal se-sel menjadi

bulat dan cenderung untuk memisahkan diri.

memiliki jenis lebih kecil dibanding durian mentah. Ryal dan Pentzer (1 986)

menyebutkan bahwa buah-buahan sesudah akan meneruskan proses yaitu menghasilkan C02 serta menggunakan Disamping itu pada buah akan terjadi perubahan komposisi dan struktur

yang menyebabkan buah menjadi lunak. Keadaan ini terlihat pada durian yang dengan duri yang kaku pada durian mentah dan agak lunak pada durian

buah durian belum

telah maka selama

dalam kamar maka durian akan melakukan proses respirasi dan adanya etilin durian

yang mentah menjadi

Dengan matangnya durian maka durian akan berkurang, demikian pula jenisnya akan Adapun lunaknya daging durian dipengaruhi oleh kandungan pektin dalam buah. Zat pektin yang tidak dalarn air

akan selama

menjadi pektin yang dalam air. Pelunakan jaringan buah dapat pula disebabkan oleh aktifitas enzim

galaktosidase dan ekso aktifitas Disamping itu pada durian kandungan daging buah yang mengandung karbohidrat diubah menjadi gula. Karena itu pada durian

(10)

dibanding pada durian mentah.

3 sifat fisik

durian utuh (BJ) dan sifat fisiko kimia daging durian sifat akustiknya.

Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan :

1. Pengukuran durian secara non destruktip dengan yang berbeda

yang berbeda tetapi nilai Mo tidak berbeda nyata.

2. Besarnya nilai atenuasi ( a ) durian cenderung lebih besar dibanding durian mentah 3. Pada durian cenderung

memiliki BJ lebih dibanding durian mentah

4. Nilai kekerasan daging durian lebih dibanding nilai kekerasan daging durian mentah

5. Total daging

durian lebih besar

dibanding daging durian

UCAPAN

Penelitian ini terlaksana bantuan biaya dari RUT V. Untuk itu diucapkan terima kasih.

D.A. 994) Penuntun Budidaya Hortikultura (Durian). Proyek Peningkatan Produksi

Propinsi Bengkulu. Bengkulu. Anonimous (1 997) Rancangan

Nasional Indonesia No

29 Tan 1997.

Standarisasi Nasional. Jakarta Budiastra. I.W. 1 998. Pengembangan

Teknologi Gelombang nik untuk penentuan

dan kerusakan

buahan tropika secara non

destruktip. Riset

Unggulan Terpadu V. Riset Nasional. Jakarta.

Budiastra. 1998. Pengembangan Gelombang Ultrasonik untuk

kematangan kerusakan buah-buahan tropika secara non

destruktip. Riset

Unggulan Terpadu V.

I1 (I 999) Cheng, Y and C.G. (1994) Detecting hollow heart in potatoes using ultrasound. Trans. ASAE 21 7-222 Cracknell, A.P. (1980) Ultrasonic.

Whkeham Publication. London. Garret, R.E and R.B. Furry. (1972)

Velocity of sonic pulses in Trans. ASAE 770-774

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia .

Deptan. Jakarta

Hutabarat, L.S. Buah Durian

Varietas Okgg dan Sitokong Berdasarkan Waktu dan Lama Penyimpanan. Thesis.

IPB.

Ketsa. S and S. The

(11)

Vol. 14, No. April 2000

Laksmi, B. S. L. 1978. Mutu Daging Buah Durian

Penyimpanan Lemari

Beku. Thesis Sekolah Pasca IPB.

Mizrach A., N. and G.

Rosenhouse. 1989.

Determination of fruit and vegetable properties

ultrasonic Exitation. Trans. ASAE 32 (6) Novemebr

-

Desember

Mizrach, A; U. Y.

Fuchs. 1997. An ultrasonic destructive method for measuring maturity of manggo fruit. Trans. ASAE 40 (4): 1 11 11

T.E.M. 1998. Luas Rata-rata dan Hortikultura uran dan Buah-buahan). Direktorat Bina Program. Direktorat dan Hortikultura. Jakarta.

Pantastico. 1986.

Pasca penanganan dan

pemanfaatan buah-buahan dan sayur-sayuran tropika dan sub tropika. Kamaryani.

Mada University Yogyakarta.

Sarkar, N and R.R. Wolfe. 1983. Potential of ultrasonic measurement in food quality evaluation. Transaction of the ASAE. ST Joseph. MI. USA

(1996). Memilih

Buah Segar. Penebar Swadaya. Jakarta

Trisnobudi, A. 1986. Teori Dasar Ultrasonik

.

Laboratorium Konstruksi. BPP Teknologi. Jakarta

,

1998. Metoda Ultrasonik untuk

rakan Tingkat Kematangan Buah Cherry. Seminar Nasional Penerapan

Gambar

Gambar 1.
Tabel 2. Nilai
Gambar 2d : Besarnya nilai Zero moment power (Mo) durian belum matang
Tabel 3 menunjukkan sifat fisik

Referensi

Dokumen terkait

Dan dengan berkunjung ke kuil atau klenteng, mengetahui system FengShui orang China mengenal binatang yang dianggap supernatural, menghadiri Seminar dan ekspedisi oleh

Jika bayi yg dilahirkan laki laki, dianjurkan utk menyembelih dua ekor kambing yg sepadan (sama besar nya), sedangkan bayi wanita disembelihkan satu ekor kambing2. Aspek ini

yang telah melakukan akuisisi atau merger mengalami peningkatan dikarenakan. meningkatnya sisi permodalan, manajemen perusahaan yang lebih

Sedangkan menurut Conyers “Pertama, partisipasi politik masyarakat sebagai alat guna memperoleh suatu informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat yang

Beberapa siswa, (tidak ada data tentang jumlahnya secara pasti, tapi diperkirakan sekitar 10 orang) tidak bisa melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi karena

kendaraan dibandingkan kendaraan ringan sehubungan dengan pengaruhnya terhadap kecepatan kendaraan ringan dalam arus lalu lintas (untuk mobil penumpang dan

Karena F hitung > F tabel , sehingga mengindikasikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

Penderita yang terserang infeksi kuman streptokokus grup A strain nefritogenik, hanya 10-15% yang berkembang menjadi GNAPS, mengapa hal ini demikian