BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan ini terbukti dalam satu kelas dari 20 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas sebagai tugas akhir sebagai mata kuliah PKP Program SI PGSD pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus.
B. Rumusan Masalah
siswa tidak memahami materi pembelajaran karena siswa dalam mendemontrasikan mengalami kendala antara lain:
Dari uraian di atas yang menjadi fokus pembelajaran adalah bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi sehingga siswa dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui benda padat dengan media telepon mainan.
Fokus perbaikan pembelajaran dapat dirumuskan menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
a. Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon mainan?
b. Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat padat?
C. Tujuan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode demontrasi.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
D. Manfaat
a. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung.
A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS 1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari-hari maupun kemanfaatan dalam rangka pengembangan pribadi menusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan pangkal dari usaha pendidikan anak.
sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan lain-lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam sekitarnya itu.
Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata-kata yang dipetik dari Emmanuel gamatanKantadalah“Pengertiankosong
dan pengamatan tanpa pengertian adalah pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang,
saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu jika ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan konsep pengertian seperti ini.
Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan memperkenalkan itu melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktek di sekolah, memperkenalkan alam sekitar itu dilakukan dengan penyelenggaraan pelajaran sekolah.
2. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar
Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan tujuan mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati.
a. Dalam menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus dipertimbangkan
adalah kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Penetapan tujuan ini
Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi, yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan makin meluas.
b. Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan guru dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan obyek yang telah ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan untuk murid dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan mental (antara lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu murid-murid dibagi dalam kelompok dengan tugas-tugas khusus dan dilengkapi peralatan yang diperlukan.
c. Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal khusus ditemukan di lapangan menjadi tanggung jawab guru untuk menanganinya sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran kegiatan dan bahkan membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu.
kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidang-bidang pelajaran seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan Kesehatan.
3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar
Salah seorang tokoh pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 –1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh
J. Ligthart dinamakan “Pengajgguhnya”ran. J.BaranLig menekankan bahwa didalam pelaksanaan pengajaran yang amat penting ialah
suasananya, yaitu ketulus - ikhlasan, kasih sayang, persaudaraan dan kepercayaan.
Pengajaran alam sekitar selanjutnya menjadi benih bagi perkembangan pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.
B. TINDAKAN PENELITIAN
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curriosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
(baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent study).
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama (cooperative learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan. Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari –hari, yang merupakan dasar terhadap konsep –konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri, metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum dan lain –lain (Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas, 2002).
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses
tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode Pengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang 1. Mengamati sesuatu pada objek
sebenarnya sebenarnya
2. Adanya proses peniruan 2. Berpikir sistematis
3. Ada alat bantu yang digunakan 3. Pemahaman terhadap suatu proses 4. Memerlukan tempat yang strategis 4. Menerapkan sesuatu cara secara
yang memungkinkan seluruh siswa proses aktif
5. Dapat guru atau siswa yang 5. Menganalisis kegiatan secara proses melakukan
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: Pertama : Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan
dari siswa
Keempat : Penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata –rata ulangan harian masih sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan tindakan
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan.
c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu, membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.
e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2. Implementasi tindakan a. Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami penguasaan konsep.
b. Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan urutan materi dalam silabus.
c. Kegiatan inti
Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
d. Melakukan observasi
e. Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau proses belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan perencanaan tindakan siklus berikutnya.
3. Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.
Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru peneliti lainnya.
4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai pedoman keberhasilan, yaitu:
1. Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah disusun?
2. Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Galagga 03, Arosbaya, Bangkalan. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
No Hari/tanggal Jam ke Siklus Pengamat
1 Rabu, 3 Maret 2010 07.77 –08.35 1 Eka Nurhayai, S.Pd
2 Rabu, 10 Maret 2010 07.15 –07.55 2 Eka Nurhayai, S.Pd
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus a. Rencana Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat.
Siklus 1 dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
2. Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. E. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi - Menyampaikan tujuan
pembelajaran - Kegiatan Inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi 2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
4. Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon mainan
5. Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya - Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas dirumah (PR).
F. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian soal latihan.
LEMBAR TUGAS
Telepon mainan 2. Alat dan bahan:
- Dua gelas plastik - Benang
- Jarum
- 2 batang korek api 3. Cara Kerja:
- Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum - Potong benang sepanjang 1 meter
- Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas - Ikat korek api pada ujung-ujung benang
- Uji telepon tersebut.
d. Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah suaramu terdengar oleh temanmu?
e. Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan kamu dan temanmu mendengar suara?
Siklus 2
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat. E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
Kegiatan Inti (30 menit)
- Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat - Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan Akhir (5 menit) - Pemantapan materi
- Pemberian tugas di rumah (PR) F. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian latihan soal.
Alat evaluasi Test Tulis
b. Prosedur Pelaksanaan Siklus 1
Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi 4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar 5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk membantu penelitian dalam merekam data.
Prosedur pelaksanaan Siklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah: 1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat 3. Memberi tugas menjawab pertanyaan
c. Pengumpulan Data
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Galagga 03
Bidang studi IPA Siklus 1
No Nama siswa Nilai Tuntas tuntasTidak Keterangan
1 Moh. Jem’i 50 V Perbaikan
2 Alfa Isfan 50 V Perbaikan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Perbaikan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Perbaikan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 40 V Perbaikan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 40 V Perbaikan
11 Mustaina 90 V Pengayaan
12 Moh. Sifak 50 V Perbaikan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Perbaikan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan
Jumlah 20 9 11
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 9
Tidak tuntas : 11
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Bangkalan , 5 Maret 2010
Teman Sejawat, Guru kelas IV/Mahasiswa,
Eka Nurhayati, S.d. Moh. Erfan
NIM 813976434
d. Deskripsi temuan dan refleksi
Siklus 1
Siklus 2
Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan sudah baik siswa mampu menyelesaikan tugas dari guru dengan baik.
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Galagga 03
Bidang studi IPA Siklus 2
No Nama siswa Nilai Tuntas tuntasTidak Keterangan
1 Moh. Jem’i 50 V Pengayaan
2 Alfa Isfan 50 V Pengayaan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Pengayaan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Pengayaan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 40 V Pengayaan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 40 V Pengayaan
11 Mustaina 90 V Pengayaan
12 Moh. Sifak 50 V Pengayaan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 50 V Pengayaan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Pengayaan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 18
Tidak tuntas : 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengolahan data Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Galagga 03
Bidang studi IPA Siklus 1
No Nama siswa Nilai Tuntas tuntasTidak Keterangan
1 Moh. Jem’i 50 V Perbaikan
2 Alfa Isfan 50 V Perbaikan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Perbaikan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Perbaikan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 40 V Perbaikan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 40 V Perbaikan
12 Moh. Sifak 50 V Perbaikan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 50 V Perbaikan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Perbaikan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan
Jumlah 9 11
Keterangan:
Jumlah siswa : 29
Tuntas : 14
Tidak tuntas : 15
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Bangkalan , 5 Maret 2010 Mahasiswa,
Moh. Erfan NIM 813976434 Siklus 2
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
Tabel 3 Siklus 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Galagga 03 Bidang studi IPA
No Nama siswa Nilai Tuntas tuntasTidak Keterangan
1 Moh. Jem’i 70 V Pengayaan
2 Alfa Isfan 60 V Pengayaan
3 Jumlatul Hilaidiyah 60 V Pengayaan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 70 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 80 V Pengayaan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 70 V Pengayaan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 60 V Pengayaan
11 Mustaina 90 V Pengayaan
12 Moh. Sifak 80 V Pengayaan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 60 V Pengayaan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 80 V Pengayaan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan
Jumlah 20 18 2
Keterangan:
Jumlah siswa : 20 Bangkalan , 10 Maret 2010 Tuntas : 18 Guru kelas IV/Mahasiswa, Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Pengayaan
B. Pembahasan
Siklus 1
Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti mengadakan diskusid engan teman sejawat untukmengetahui penyebab yang terjadi pada Siklus 1. dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai kurang tepat.
Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga yang digunakan, peneliti menyediakan beberapa benda.
Siklus 2
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang yang besar dan lain-lain.
2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk menyelesaikan latihan soal.
3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan bimbingan.
B. Saran
1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.
2. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.
Haryanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas
Terbuka.
Lampiran 3a
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui zat pada dengan media telepon mainan
E. Langkah Pembelajaran - Kegiatan awal (5 menit)
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa dikelompokkan menjadi 4.
2. Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi. 3. Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
- Kegiatan akhir (5 menit)
1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil demonstrasi. 2. Pemberian tugas.
F. Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan. G. Sarana dan Sumber
- Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api. - Buku paket Erlangga.
H. Metode
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar 2. Prosedur evaluasi
LKS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?
2. Dari mana asal bunyi?
3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?
4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!
5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat? 6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?
7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain? 8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!
Lampiran 3b
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunti melalui zat padat. E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi
2. Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
- Kegiatan akhir (5 menit) 1. Pemantapan materi
2. Pemberian tugas di rumah (PR) F. Materi
Bunyi merambat melalui zat padat G. Metode
Tanya jawab Pemberian tugas H. Sarana dan Sumber
Buku Erlangga kelas IV I. Evaluasi
a. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
b. Alat evaluasi
LKS II
Jawablah dengan singkat!
1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut.... 2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi...
3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah.... 4. Bunyi merambat melalui....
5. Bagaimana jika ruang hampa?
6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat! 7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?
8. Berikan contohnya!
9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas aqua?
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI (SIKLUS 1) Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Senin, 10 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru
No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI (SIKLUS 2) Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru
No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
Lampiran 5a
SISTEMATIKA LAPORAN (SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Masalah yang diatasi
1. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di lingkungan.
2. Siswa masih ragu dalam menyelesaikan tugas B. Cara mengatasinya:
1. Menjelaskan materi dengan tanya jawab masalah kesulitan yang dihadapi 2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas. C. Hasil
Lampiran 5b
SISTEMATIKA LAPORAN (SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Masalah yang diatasi
1. Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui zat padat..
2. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di lingkungan.
B. Cara mengatasinya:
1. Memberikan pertanyaan arahan.
2. Memberikan latihan dan contoh yang bervariasi. C. Hasil
Lampiran 6
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
UPBJJ-UT : Surabaya
Menyatakan bahwa:
Nama : Eka Nurhayati, S.Pd Tempat mengajar : SDN Galagga 03 Guru Kelas : IV
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PGSD4412 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bangkalan , 5 Maret 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Eka Nurhayati, S.Pd Moh. Erfan
Lampiran 2
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama : Eka Nurhayati, S.Pd
NIP : ... Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Asal sekolah : ...–Arosbaya, Bangkalan
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi pelaksanaan PKP atas nama:
Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
Program studi : S1 PGSD
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Alamat sekolah : Glagga.–Arosbaya, Bangkalan
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bangkalan , 10 Maret 2010 Teman Sejawat
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
TENTANG PERAMBATAN BUNYI MELALUI
ZAT PADAT DENGAN MEDIA TELEPON
MAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN
GALAGGA 03 KECAMATAN AROSBAYA,
BANGKALAN
Oleh: Moh. Erfan NIM: 813976434
UNIVERSITAS TERBUKA
LEMBAR PENGESAHAN Nama Mahasiswa : Moh. Erfan
NIM : 813976434
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Galagga 03 Jumlah Pembelajaran : 2
Jumlah Siklus Pembelajaran I : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 3 Maret 2010 2. 5 Maret 2010 Jumlah Siklus Pembelajaran II : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 6 Maret 2010 2. 10 Maret 2010
Pembelajaran I : Meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
Pembelajaran II : Meningkatkan kemampuan siswa tentang menceritakan pengalaman menggunakan tehnologi transportasi.
Menyetujui, Bangkalan , 10 Maret 2010
Supervisor Mahasiswa
Dr. Yuliati, M.Pd Moh. Erfan
NIP 195707021983032005 NIM. 813976434
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii A. Konsepsi Pengajaran Sains ... 4
B. Tindakan Penelitian ... 7
C. Tinjauan Masalah dan Tindakan Perbaikan ... 9
D. Kerangka Berfikir ... 11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Tempat dan waktu ... 14
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus ... 14
3. Pengumpulan Data...20 4. Refleksi (Analisis dan interpretasi)...22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN
A. Hasil pengolahan data...23 B. Pembahasan...27 BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan...28 B. Saran...28 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Teman Sejawat
2. Rencana Perbaikan Pembelajaran / RPP (dibuat per siklus)
DAFTAR TABEL
1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran 2. Hasil Observasi Siswa Siklus 1
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ... 21
Lampiran 1b : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ... 24
Lampiran 2a : Lembar Observasi Guru Siklus 1 ... 27
Lampiran 2b : Lembaran Observasi Guru Siklus 2 ... 28
Lampiran 3a : Sistematika Laporan Siklus 1 ... 29
Lampiran 3b : Sistematika Laporan Siklus 2 ... 30
Lampiran 4 : Media Gambar ... 31
Kata PengantarKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan pemantapan kemampuan profesional. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan judulMeningkatkan“ minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan pada siswa kelas V SDN Glagga 3 Arosbaya, Bangkalan ”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Yuliati, M.Pd, Dosen Pembimbing PKP yang senantiasa mendorong bahkan menanyakan sejauh mana hasil penelitiannya
2. Kepala Sekolah SDN Glagga 03 Arosbaya bangkalan
3. Eka Nurhayati, S.Pd selaku teman sejawat yang selalu menyemangati dan member saran-saran yang knstrukstif terhadap penulis
4. Rekan sejawat guru-guru SDN Arosbaya, Bangkalan
5. Siswa-siswa kelas V SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan
6. Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan menyusun penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini memberi sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.