• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komputerisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (studi Kasus Pada Kantor Camat, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komputerisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (studi Kasus Pada Kantor Camat, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

“Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang”

No. Kuesioner :

Kepada Yth

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri

Pegawai Kantor Camat Medan Selayang Di tempat

Saya Dedy Syahputra, mahasiswa Program Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sumatera Utara sedang mengdakan penelitian untuk memperoleh data guna menyelesaikan penelitian mengenai “Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang”

Saya mohon kesediaan Bpk / Ibu untuk dapat meluangkan waktu dan mengisi setiap jawaban dengan lengkap dan benar. Semua informasi yang diterima akan dijaga kerahasiaanya dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan akademis semata.

Atas bantuan dan partisipasi Bpk / Ibu meluangkan waktunya, saya ucapkan banyak terima kasihHormat Saya,

(2)

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang tersedia di bawah ini

:

I. Berikanlah tanda checklist (√ ) pada jawaban anda.

Identitas Responden

1 . Domisili Responden : 2 . Jabatan :

3. Usia : ( ) Tahun

4. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita 5 . Pengalaman bekerja : ( ) < 3 tahun

( ) 3– 6 tahun ( ) > 6 tahun .

6 Pendidikan terakhir : ( ) SLTA atau sederajat ( ) Diploma ( ) ( ) S 1

( ) S 2 ( ) >S 2 7 . Status Pernikahan : ( ) Menikah

(3)

II.Variabel (X)Pengaruh Komputerisasi terhadap Variabel Efektifitas Kerja Menggunakan Skala Likert

Keterangan :

1: Sangat Tidak Setuju ( STS ) 5: Sangat Setuju ( SS ) 2: Tidak Setuju( TS) 4: Setuju ( S )

3: Kurang Setuju( KS)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Perangkat komputer yang Bapak/Ibu gunakan dalam menunjang pekerjaan sesuai standar. 2 Spesifikasi perangkat yang Bapak/Ibu

gunakan sesuai dengan yang dibutuhkan. 3 Perangkat yang Bapak/Ibu gunakan dapat

mendukung program yang dilaksanakan 4 Aplikasi yang Bapak/Ibu gunakan dapat

dimaksimalkan.

5 Aplikasi yang Bapak/Ibu gunakan dapat menunjang kinerja.

6 Bapak/Ibu memiliki aplikasi khusus dalam mendukung pekerjaan

7 Bapak/Ibu memiliki skill yang sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan.

8

9

10

Bapak/Ibu diberikan pelatihan khusus dalam mengoperasikan komputer dalam

menunjang tugas pekerjaan

Pemeliharaan perangkat komputer di dalam kantor Bapak/Ibu dilakukan dengan baik

(4)

11

Ketersediaan fasilitas komputer sudah dipergunakan dengan baik

No Pernyataan SS S KS TS STS

12

Fasilitas komputer yang tersedia mampu menunjang penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan

13

Sistem komputerisasi dapat menyimpan data lebih banyak

14

Pencarian data dengan sistem komputerisasi dapat dilakukan dengan cepat.

15

(5)

No Pernyataan SS S KS TS STS 1 Pekerjaan yang diberikan kepada Bapak/Ibu

sesuai dengan latar belakang pendidikan Bapak/Ibu.

2 Dengan sistem komputerisasi, Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar

3 Dengan sistem komputerisasi, Bapak/Ibu mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan sesuai dengan target yang ditetapkan

4 Dengan bantuan komputer, Bapak/Ibu dapat m dengan tepat waktu sesuai dengan yang ditentu

5 Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan kepada Bapak/Ibu sudah sesuai dengan target yang ditetapkan

6 Hasil pekerjaan yang telah Bapak/Ibu kerjakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan

7

Informasi yang dihasilkan oleh komputer dapat diperoleh dengan tepat dan akurat sehingga mempermudah Bapak/Ibu dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada Bapak/Ibu

8

Banyaknya volume/jumlah pekerjaan yang Bapak/Ibu terima sudah sesuai dengan kemampuan yang Bapak/Ibu miliki 9

Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan dengan adanya sistem komputerisasi

10

Dengan bantuan komputer, Bapak/Ibu lebih teliti dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan

11

Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan rapi dengan bantuan komputer

12

(6)

13

Dengan bantuan komputer, hasil pekerjaan yang telah Bapak/Ibu selesaikan diterima dengan baik oleh atasan maupun rekan kerja

14

Dengan sistem komputerisasi, hasil pekerjaan Bapak/Ibu telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan

15

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 1987. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Bandung

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Bailey, J.E., & Pearson, S.W. (1999). Development of a tool for measuring and analyzing user satisfaction. Management Science. Vol. 29, Number 5, p530-545

Cooper, Donald R., dan C. William Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Davis, G.B. (1999). Kerangka dasar sistem informasi manajemen struktur dan pengembangannya. Bagian I.Pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Faisal, Sanapiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial: Dasar-dasar dan Aplikasi. Jakarta:Rajawali Pers.

Hadi, Sutrisno. 1997. Metodologi Research II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

(8)

Halsey, George D. 1994. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda. Terjemahan; Anaf S. Bagindo, M. Ridwan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ivancevich, John M. 2001. Human Resource Management, 8th Edition. New York: McGraw-Hill.

Jogiyanto. (2007). Model kesuksesan sistem teknologi informasi (Edisi I). Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto. (2009). Sistem teknologi informasi (edisi III). Yogyakarta: Andi Offset

Kartono, Kartini. 1981. Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri. Jakarta: CV. Rajawali.

Kartono. 1971. Unsur Manusia Dalam Perusahaan Modern. Jakarta: Pradnya Paramita.

Kountur, R. (2005). Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta: Penerbit PPM.

Kristanto, A. (2008). Perancangan sistem informasi dan aplikasinya. Edisi revisi. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

(9)

Livari, J. (2005). An Empirical Test of The DeLone –McLean Model of Information System Success: Database for Advance in Information System (DFA). ISSN: 1532-0936. Volume 36. Proquest Company.

Mangkunegara, P.A.A. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: Remaja Rodakarya

Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Ketiga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Manulang, Marani. 1987. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Mc Leod, R., & Schell, G.P. (2009). Sistem informasi manajemen. Edisi 10.(Ali Akbar Yulianto dan Aliya R Fitriyani, Penerjemah) Jakarta: Salemba Empat

Morisson, E.J. (1991). Training for performance: Principles of applied human learning. USA: John Wiley & Sons. Inc.

Nasution, S. 2006. Metode Research. (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Notoatmojo, S. (2003). Pengembangan sumber daya manusia. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Rineka Cipta

(10)

Oetomo, B.S.D. (2006). Perencanaan dan pembangunan sistem informasi (edisi II). Yogyakarta: Andi Offset.

Paulus, Andi Khrisbianto. 2005. Sistem Informasi. Informatika Bandung. Bandung.

Porter, Michael E. 1994. Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Terjemahan; Tim Penerjemah Binarupa. Jakarta: Binarupa Aksara.

Prasetyo, Bambang., dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, B., & Jannah, M.L. (2007). Metode penelitian kuantitatif. Teori dan aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Analisis Kinerja Organisasi. Bandung: PT. Rineka Cipta.

Radityo, D., & Zulaikha. (2007). Pengujian model DeLone dan McLean dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Makalah dalam simposium Nasional akuntansi X Universitas Hasanudin Makasar 26-28 Juli 2007.

Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rivai & Mulyadi. (2010). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan: dari teori ke praktek. Jakarta: Rajawali Press.

(11)

Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi. Edidi Bahasa Indonesia. Edidi 10. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

Saba, V.K., & Cormick, K.A. (2001). Essential computer for nurses: Informatic for the new millennium (3rd ed). New York: Mc Graw Hill

Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sary, Imelda. 2001. Perencanaan Penempatan Pegawai Sebagai Salah Satu Faktor Penting Untuk Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Tangerang. Tesis, Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan

Sarwono, Jonathan. 2006. Panduan Cepat Dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta: Andi.

Sedarmayanti. 2001. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran. Cv. Mandar Maju. Bandung

Siagian, Sondang P. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi aksara..

Siagian (2004). Teori dan praktek kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Siagian, S.P. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri., dan Sofyan Effendi. 1999. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

(12)

Stephen P. Robbins. 1996. Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications. USA: Prentice-Hall International Editions.

Sugiyono. (2005). Metodologi penelitian administrasi. Jakarta: CV Alfabeta.

Sulistiyani & Rosidah (2009). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suprayogo, Imam., Tobroni. 2001. Metodologi penelitian sosial agama, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2009). Pengenalan komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutabri, T. (2005). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Walker, James W. 1992. Human Resource Strategy. Singapore : McGraw Hill Book Company

Widodo, Erna., dan Mukhtar. 2000. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta: Avyrouz.

(13)

45 BAB III

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

3.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi Kecamatan Medan Selayang

Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 Tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada Tanggal 2 September 1990 Kecamatan Medan Selayang terbentuk dari Pemekaran Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Tuntungan yang dipimpin oleh Camat yang ditugaskan sebagai Kepala Kantor Kecamatan selaku pelaksana amanah/delegasi wewenang dari Kepala Daerah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tanggal 13 Agustus 2007 dan Perda Walikota Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan. Kecamatan Medan Selayang melaksanakan tugas pokok melaksanakan program kegiatan di Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan pelayan masyarakat.Sementara fungsi Kecamatan Medan Selayang adalah :

3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Camat

Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, Camat mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Dalammelaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi : 1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Mengoodinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum 3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan 4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat

kecamatan

(14)

46

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat ang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan

8. Melakanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

Sekretaris Kecamatan

Sekretaris mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Camat lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan program.

Dalammelaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan : 1. Penyusunan rencana,program, dan kegiatan kesekretariatan

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program kecamatan

3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan kecamatan

4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan

5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas kecamatan 6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya

Sub Bagian Umum

Sub Bagian umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.Sub bagian umum mempunyai tugas pokok melaksanakansebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum.

Dalam melaksanakan tugas pokok, bagian umum menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sub bagian umum

(15)

47

3. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumah tanggaan kecamatan

4. Pengelolaan administrasi kepegawaian

5. Penyiapan bahanpembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan di pimpin oleh Kepala Sub Bagian, yangberada dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagiantugas Sekretaris.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sub bagian keuangan 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan pemrosesan pengusulan dan verifikasi

4. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan 5. Penyusunan laporan keuangan kecamatan

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

7. Penyiapan bahanmonitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

(16)

48 • Sub Bagian Perencanaan Program

Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Perencanaan Program menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan Program 2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusun rencana dan program

Kecamatan

3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kecamatan 4. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian

5. Penyiapan bahan monitoring , evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Tata Pemerintahandi pimpin oleh Kepala Seksi, yangberada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakansebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Tata Pemerintahanmenyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan seksi tata pemerintahan 2. Penyusunan petunjuk teknis lingkupan tata pemerintahan

3. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan kelurahan

4. Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan

5. penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial politik, ideology negara dan kesatuan bangsa

6. Penyiapan bahan pembinaan dibidang keagrariaan

7. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kependudukan

8. Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi kecamatan dan kelurahan

9. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan 10. Pemantauan pelaksanaan pemungutan pajak bumi dan bangunan

(17)

49

12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya

Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatanSeksi Pemberdayaan Masyarakat 2. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan masyarakat 3. Penyiapan bahan pembinaan terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat

seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Lembaga Perekonomian Koperasi Usaha mikro , kecil dan menengah

4. Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup pemberdayaan masyarakat 5. Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat 6. Penyiapan bahan monitoring , evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Ketentraman dan Ketertiban Umum

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Ketentraman dan Ketertiban Umum 3. Penyiapan bahan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum

(18)

50

pengamanan dan penertiban terhadap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan perundang- undangan lainnya diwilayah kecamatan

5. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan polisi pamong praja, pertahanan sipil dan perlindungan masyarakat

6. Membantu pelaksanaanpengawasan terhadappenyaluran bantuan dan pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya

7. Pelaksanaanproses pelayanan masyarakat lingkup Ketentraman dan Ketertiban Umum

8. Pelaksanaan monitoring ,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya

Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial 2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Seksi Kesejahteraan Sosial

3. Penyiapan bahan pembinaan Seksi Kesejahteraan Sosial

4. Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup kesejahteraan social

5. Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggarapembinaan kehidupan keagamaan pendidikan, kepemudaan, kebudayaan, olah raga, kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial lainnya

6. Membantu pelaksanaan tugas-tugas penanggulangan bencana alam dan bencana lainnya

(19)

51 3.1.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, Struktur Kecamatan Medan Selayang adalah sebagai berikut :

1. Camat

2. Sekretaris Camat

a. Sub Bagian Perencanaan b. Sub Bagian Umum . c. Sub Bagian Keuangan 3. Seksi Pemerintahan.

4. Seksi Kesejahteraan Sosial. 5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat. 6. Seksi Trantib

Selaku SKPD Kecamatan Medan Selayang di bantu oleh 6 (Enam) Kepala Kelurahan sebagai penerima tugas / wewenang yang diberikan camat untuk menjabarkan program dibidang pemerintahan dan pembangunan ditingkat kelurahan.

Dalam melayani dan memberdayakan masyarakat kecamatan medan selayang yang cukup luas, masyarakat medan selayang memiliki karakter wilayah dan potensi. Adapun potensi yang ada di Wilayah Kecamtan Medan Selayang , yaitu :

Jumlah PNS yang bertugas di Kantor Camat Medan Selayang adalah sebanyak 25 orang dan tenaga honorer sebanyak 2 Orang terdiri dari : Data PNS Kecamatan Medan Selayang

- Pegawai Pusat DPK : - Orang - Pegawai Pusat DPB : - Orang - Pegawai Daerah/Otonom : 25 Orang - Pegawai Honorer : 14 Orang

(20)

52 Selanjutnya dilihat dari Daftar Kepangkatan :

- Golongan I : - Orang

- Golongan II : 9 Orang

- Golongan III : 19 Orang

- Golongan IV : 3 Orang

Jumlah : 31 Orang

Disamping itu dalam pelaksanaan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, khususnya pemberian pelayanan kepada masyarakat, didukung oleh PNS yang berada di Kelurahan sebanyak 33 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Personil Kelurahan,Lurah dan Jumlah PNS Kelurahan Di Kecamatan Medan Selayang

No Kelurahan Nama Lurah Jlh

YURIAN FAHMI LBS S.STP Drs. LILIK

(21)

53

3.2 Daftar Nama Pegawai pada Kantor Camat Medan Selayang

NO NAMA NIP GOL JABATAN

1. UTAN TOLANG LUBIS S.STP, MSP

19640817 198503 1

016 IV/A CAMAT

2. M. ODI ANGGIA BATUBARA 19780730 199612 1 001 III/d SEKRETARIS CAMAT 3. M. FAISAL TANJUNG SIP, M.Si 19870410 200701 1 001 III/b KASI PEMERINTAHAN 4. D. IKHWANDA NAWAWI, SE 19811227 200502 1

001 III/b KASI PMK

5. SASTRA JAYA SITEPU, SE 19650501 199503 1 001 III/d KASI TRANTIB 6. ISNUR ZARIAH RITONGA 19600918 198602 2

001 III/d KASI KESSOS

7 ENDANG LISTIANINGSIH 19601013 198409 2

001 III/c KASUBAG UMUM

8. DIAH MEGAWATI 19780212 200903 2

004 III/b

KASUBAGKEUANG AN

9. DRS. KARMEDI 19611205 198903 1

003 III/d STAF KECAMATAN 10. SAHRIMON RITONGA 19580511 198003 1

007 III/d STAF KECAMATAN

12. KHAIDIR 19591207 198409 1

002 III/c STAF TRANTIB

13. SENTOSA 19631025 200701 1

015 III/a STAF TRANTIB

14. BINUR ROTUA SITINJAK 19650421 200701 2

021 III/a STAF TRANTIB

15. ROSLINA BR ANGKAT 19710515 199203 2

012 III/a STAF TRANTIB

16. SAKSI BERTHA SITEPU 19631228 200701 1

015 II/b STAF TRANTIB

17. JUSUF SEMBIRING 19730701 200701 1

004 II/b STAF TRANTIB

18. WESLY IKUTENMEHULI BANGUN

19670612 200701 1

006 II/b STAF TRANTIB

19. HERLINA WATI BANGUN 19700318 200701 2

005 II/b STAF TRANTIB

20. JULIANA BANGUN 19700717 200701 2 005 II/b STAF TRANTIB 21. BUDI AMAN SIPAHUTAR 19620228 200701 1 008 II/a STAF TRANTIB 22. MONALISA TARIGAN,AMd 19790925201101 2 006 II/c STAF PMK

23. TIUR MAIDA LUBIS 19820502 200212 2 004 II/c STAF

(22)

54 •

Dalam Struktur Organisasi Kecamatan Medan Selayang dibantu oleh beberapa Instansi dalam pencapaian pelayanan dan kinerja dan tidak terlepas dari unsur Muspika serta Instansi Vertikal dan Lintas Sektoral sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah.

Struktur Organisasi Vertikal dan Mekanisme Kerja

- Koramil 07 / MT

- Kapolsek Medan Sunggal - Ka.UPT Dinas Pendidikan - Ka.UPT Dinas Pendapatan - Ka. UPT Pekerjaan Umum

- Puskesmas / Puskesmas Pembantu - Kantor Urusan Agama

- Pengawas PLKB - Mantri Statistik - PPL Pertanian -

Dalam kegiatan pencapaian kinerja baik pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan di Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Selayang memiliki sebuah Kantor yang cukup memadai dan didukung oleh 6 (enam) Gedung Kantor Kelurahan yang tersebar diwilayah Kecamatan Medan Selayang dalam bentuk permanen serta memiliki gedung Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

(23)

56

Lurah P.B. Selayang I Namo Ginting,SE

(24)

Dalam melaksanakan tujuan dari rencana pembangunan, dalam hal ini sangat diperlukan langkah-langkah yang strategis dalam memberdayakan pegawai sesuai dengan struktur organisasi SKPD, diantaranya :

3.2. ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

3.2.1. Analisa Lingkungan Internal

Analisa lingkungan internal Kecamatan Medan Selayang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti struktur organisasi, sumberdaya manusia, prasarana dan saran ,serta berbagai kelemahan yang dapat menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Kecamatan Medan Selayang.

Analisa lingkungan internal Kecamatan Medan Selayang meliputi identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, meliputi:

a. Kekuatan (Potensi) yang dimiliki Kecamatan Medan Selayang yaitu: (1) Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerja; (2) Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai;

(3) Tingginya kerjasama antara pegawai dalam melaksanakan pekerjaan

(4) Berkembangnya pengalaman dalam penyusunan berbagai dokumen rencana pembangunan.

(25)

Tabel 3.3 Matriks Kekuatan Kecamatan Medan Selayang

No. Indikator Potensi

(%) Skor

Skor

Tertimbang

1

Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerja;

25 4 1,00

2

Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai;

15 3 0,75

3

Tingginya kerja sama antara pegawai dalam melaksanakan

pekerjaan 25 4 1,00

4

Berkembangnya pengalaman dalam penyusunan berbagai dokumen rencana pembangunan.

12 2 0,50

TOTAL 77 3,25

Catatan: Skor diukur dari skala 1. Sangat kecil, 2. Kecil, 3. Sedang,4, Besar dan 5. Sangat Besar

3.2.2 Identifikasi dan Analisa Lingkungan Eksternal.

(26)

a. Peluang, yang tersedia bagi Kecamatan Medan Selayang, yaitu:

(1) Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah yang mendukung peran Kecamatan Medan Selayang dalam perencanaan pembangunan daerah.

(2) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi manajemen yang mendukung kinerja Kecamatan Medan Selayang. (3) Adanya kesempatan aparatur kecamatan Medan Selayang untuk

mendapatkan pendidikan / pengetahuan dibidang pemerintahan. (4) Berkembangnya program kegiatan social yang dicanangkan

Pemerintah untuk dilaksanakan dengan baik.

(5) Semakin terbukanya informasi tentang pelayanan public kepada masyarakat, menciptakan professional dalam melayani masyarakat.

3.2.3 Identifikasi dan Analisa Lingkungan Strategis.

Berdasarkan hasil identiifkasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan Kecamatan Medan Selayang,serta identifikasi lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman, maka keseimbangan lingkungan strategis Kecamatan Medan Selayang menunjukkan bahwa Kecamatan Medan Selayang masih memiliki keseimbangan yang positif, yaitu 0,25 untuk lingkungan internal dan 0,50 untuk lingkungan eksternal. Kondisi ini menyiratkan bahwa Kecamatan Medan Perejuangan masih harus terus meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.

(27)

3.2.4. Analisa Keterkaitan Lingkungan Strategis

Analisa lingkungan internal dan eksternal tentang kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman bagi Kecamatan Medan Selayang dalam beberapa tahun kedepan untuk mengetahui strategi dan kebijakan yang paling tepat dalam peningkatan kinerja Kecamatan Medan Selayang. Hasil analisa lingkungan internal dan eksternal menunjukkan bahwa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Analisa Lingkungan Strategis Kecamatan Medan Selayang

Eksternal

(2) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan tek nologi informasi yang mendukung kinerja Kecamatan Medan Selayang.

(28)

(4) Perlunya dilaksanakan pembinaan dan penga wasan bagi apatur

kecamatan dalam

Tabel 3.5 Analisis SWOT Sumber: Hasil Analisis Tim, 2015

Kekuatan: meningkatkan kinerja SKPD. pengetahuan merupakan tolok ukur dlm pelayanan masyarakat yang prima.

(29)

pengalaman dalam

(3) Peningkatan koordinasi antara SKPD dan

(30)

manusia yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan

khusus dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur di Kecamatan dan 9 kelurahan

sekecamatan Medan Selayang

(4) Terbatasnya

jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi diKecamatan

Medan Selayang

sesuai dgn latarbelakang

pendidikan sangat penting untuk keberhasilkan suatu program

pembangunan yang berbasis kinerja.

dan mudah diakses membantu masyara kat berpartisipasi dalam

perencanaan dan pelaksanaan

(31)

Keterkaitan Potensi - Peluang (S-O).

1. Terlaksananya pengembangan SDM aparatur kecamatan yang didukung oleh kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja SKPD. 2. Peningkatan SDM aparatur kecamatan yang berbasis pengetahuan dan

tehnologi informasi dalam pelaksanaan pelayanan publik. 3. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung program

pembangunan

Keterkaitan Potensi – Ancaman (S – T)

1, Perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel berdasarkan pengalaman dan pengetahuan merupakan tolok ukur dalam pelayanan masyarakat yang prima.

2. Peningkatan prasarana dan sarana dalam pengembangan tehnologi dan sistem informasi memperkuat pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan;

1. Peningkatan koordinasi antara SKPD dan melibatkan masyarakat sebagai mitra pembangunan akan menjadikan proses perencanaan menjadi semakin efektif dan berkualitas.

Keterkaitan Kelemahan – Tantangan (W – O)

1. Pembinaan , pengawasan dan evaluasi kinerja aparatur pelayanan administrasi perlu ditingkatkan sehingga proses pelayanan administrasi pemeruntahan kepada masyarakat terlaksana secara optimal.

2. Dalam penempatan promosi jabatan sesuai dengan latar belakang pendidikan sangat penting untuk keberhasikan suatu program pembangunan yang berbasis kinerja.

Keterkaitan Kelemahan – Peluang (W – T)

1. Peningkatan kemampuan koordinasi dan komunikasi publik; serta penguatan koordinasi antar SKPD memperkuat mekanisme perencanaan berbasis kebutuhan masyarakat.

(32)

Dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Pemerintah Kota Medan, Kecamatan Medan Selayang memberikan pelayanan publik dalam bidang Koordinasi Perencanaan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam kurun waktu beberapa tahun ini, kecamatan Medan Selayang telah memberikan pelayanan bidang Perencanaan dengan melakukan Penyusunan Rencana Kerja SKPD setiap tahunnya namun masih terdapat kendala yang dihadapi antara lain adalah :

a. Terbatasnya data dan Informasi sebagai dasar penetapan indikator kinerja program dan kegiatan pembangunan.

b. Terbatasnya kapasitas aparat dalam melakukan perkiraan dan penetapan tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang terukur.

c. Terbatasnya prasarana pendukung dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD tahunan akibat adanya pengurangan anggaran ( effisiensi anggaran ).

Dalam bidang pemerintahan selama beberapa tahun ini, kecamatan Medan Selayang telah memberikan pelayanan administrasi kependudukan. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan dibidang pemerintahan antara lain adalah :

(1) Masih panjangnya birokrasi dalam pelayanan administrasi kependudukan terkait penerbitan KTP dan KK yang tidak lagi di Kecamatan.

(2) Masih terbatasnya personil yang menangani administrasi kependudukan.

(3) Belum optimalnya pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan.

(4) Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait yang menangani administrasi kependudukan.

(5) Sarana dan Prasarana pendukung yang kurang memadai, khususnya dalam perawatan.

(33)

Kendala yang dihadapi dalam pelayanan dibidang koordinasi pembangunan antara lain adalah :

( 1 ) Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penetapan program dan kegiatan SKPD.

(2 ) Belum optimalnya forum SKPD dalam menampung usulan yang dihasilkan dari Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan. (3 ) Terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap usulan dan hasil

Musrenbang.

Pelayanan Kecamatan Medan Selayang dibidang pemberdayaan masyarakat adalah Pelaksanaan P2KP dikelurahan sekecamatan Medan Selayang setiap tahunnya, Pelaksanaan PNPM Mandiri di Kelurahan Sekecamatan Medan Selayang dan Peningkatan Pemberdayaan Kelurahan. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan dibidang pemberdayaan Masyarakat lain adalah :

(1) Rendahnya partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat.

(2) Terbatasnya penganggaran program Pemberdayaan Masyarakat. (3) Belum optimalnya penanganan program pemberdayaan masyarakat. (4) Masih kurangnya koordinasi instansi yang menangani program

pemberdayaan masyarakat dengan kecamatan.

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan antara lain adalah :

(1) Adanya perubahan peraturan perundang-undang tentang pengelolaan keuangan daerah yang cepat.

(2) Kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah dan tentang aturan lainnya.

(3) Rendahnya pemahaman tentang teknis dan administrasi penganggaran di bidang keuangan dan pengetahuan di bidang hukum dalam menegakkan peraturan kepada masyarakat.

(34)

Perubahan yang paling dahsyat adalah akibat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah mendorong terhadap lajunya globalisasi baik ekonomi, komunikasi dan informasi. Sedangkan globalisasi komunikasi dan informasi akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk menggunakan semua kebutuhan informasi yang dikehendaki. Sehingga berdampak pada pergeseran – pergeseran yang mendasar terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat . Kehidupan masyarakat akan lebih terbuka dan kritis terhadap berbagai persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan bersama.

Dalam tataran kehidupan bernegara dan bermasyarakat , bahwa tuntutan akan tranparansi, responsitas dan akuntabilitas atas pelayanan yang diberikan pemerintah semakin meningkat. Akibat tuntutan seluruh masyarakat ,maka perubahan yang terjadi mengakibatkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam tatanan kehidupan pemerintahan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan bebas dari KKN merupakan tuntutan dari masyarakat.Tuntutan tersebut sebagai konsekwensi yang harus menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh komponen masyarakat , khususnya penyelenggaraan pemerintahan.

Prinsip pemberian kewenangan yang lebih besar kepada daerah dalam penyelenggara pemerintahan dan pembangunan telah menjadi ketetapan bersama yang mau tidak mau,suka tidak suka harus dilaksanakan dengan segala resikonya.Berkaitan dengan hal tersebut diatas Kecamatan Medan Selayang sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Medan dengan melaksanakan kegiatan pemerintahan yang berasaskan kemampuan manajerial dan profosionalisme yang kuat akan mempergaruhi kinerja pemerintah sebagai pelayan masyarakat dan sebagai fasilisator pembangunan. Oleh karena itu pihak pemerintahan yang menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan memiliki kewajiban untuk meresponinya, memanfaatkan dan menghadapi tantangan dan kesempatan yang tersedia secara efektif dan effisien.

(35)

Dalam Implementasinya Kecamatan Medan Selayang dituntut dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pembangunan yang harus melakukan identifikasi untuk memanfaatkan dan mengembangkan berbagai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki agar dapat mengantisipasi dan menyesuaikan dengan perubahan yang sudah terjadi dan menanggapi berbagai tuntutan yang semakin kuat dari para pengguna pelayanan pemerintahan.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya Kecamatan Medan Selayang mempunyai rencana program dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin muncul. Dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta mencermati situasi dan kondisi serta acuan rencana pembangunan jangka menengah Pemerintah Kota Medan untuk kurun waktu beberapa tahun ke depan yang dijadikan pedoman dalam menetapkan VISI dan MISI Kecamatan Medan Selayang .

Penyusunan rumusan isu strategis merupakan tindak lanjut dari identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang selanjutnya dilakukan skoring berdasarkan kriteria yang ditentukan dan dilakukan peringkat untuk menyusun prioritas isu strategis.Adapun kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut:

A. Urgensi Isu yang muncul dan perlu segera mendapatkan penanganan.

B. Desentralisasi Isu yang muncul apakah dapat didelegasikan kepada bawahan

C. Kewenangan Isu yang muncul sesuai dengan kewenangan yang dimiliki

D. Kemampuan : Isu yang muncul dapat dikendalikan

pemecahaannya

E. Biaya Isu yang muncul sesuai dengan kemampuan

pembiayaan yang ada

F. Landasan

Legalitas

(36)

3.3 Visi dan Misi Kecamatan Medan Selayang

3.3.1. Visi

“Dengan mengacu kepada Visi Kota Medan, “menjadikan Kecamatan Medan Selayang tertata rapi yang lebih modern dan canggih dengan melestarikan kebudayaan dan kebersamaan bekerja serta menjaga Toleransi seluruh elemen masyarakat yang berbasis kepada Pelayanan Publik secara Maksimal sehingga tercipta Medan Rumah Kita.”

3.3.2. Misi

Misi Kecamatan Medan Selayang adalah meningkatkan peran aktif Birokrasi Kecamatan Medan Selayang yang efisien dan berfungsi sebagai pelayan masyarakat, mendorong terciptanya rasa aman dalam dinamika kehidupan masyarakat serta terciptanya kerukunan hidup antar umat beragama.

Adapun misi yang akan diwujudkan yaitu :

a. Memberdayakan Kelurahan dengan memberdayakan masyarakat. b. Meningkatkan sumber daya manusia

c. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. d. Meningkatkan kebersihan.

e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. f. Meningkatkan Kamtibmas yang Kondusif.

g. Menegakkan Perundangang Undangan, Peraturan dan Kewajiban. h. Meningkatkan Penghijauan.

i. Meningkatkan pendapatan asli daerah

j. Menciptakan Masyarakat yang perduli dan sadar untuk memelihara dan menjaga Kota Medan.

k. Menciptakan generasi bangsa yang bersaing dalam ilmu dan menjauhkan dari narkoba

(37)

Dalam melaksanakan Pelayanan publik yang diberikan instansi Pemerintah dalam hal ini khususnya Kecamatan Medan Selayang kepada masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pada era otonomi daerah, fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian dalam peningkatan kinerja instansi pemerintah daerah. Oleh karenanya secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan publik harus lebih didekatkan pada masyarakat, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Pemerintah Pusat mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan kualitas pelayanan publik, antara lain kebijakan tentang Penyusunan Sistem dan Prosedur Kegiatan, Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Inpres No. 7 Tahun 1999), dan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah (SK Menpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004). Langkah ini sebenarnya bukanlah hal baru, karena sebelumnya kebijakan serupa telah dikeluarkan pemerintah dalam bentuk Keputusan Menpan maupun Instruksi Presiden (Inpres).

Kebijakan itu ternyata tidak secara otomatis menyelesaikan permasalahan pelayanan publik oleh instansi pemerintah yang selama ini bercitra buruk, berbelit-belit, lamban, dan berbiaya mahal. Hal tersebut berkaitan dengan persoalan seberapa jauh berbagai peraturan pemerintah tersebut disosialisasikan di kalangan aparatur pemerintah dan masyarakat, serta bagaimana infrastruktur pemerintahan, dana, sarana, teknologi, kompetensi sumberdaya manusia (SDM), budaya kerja organisasi disiapkan untuk menopang pelaksanaan berbagai peraturan tersebut, sehingga kinerja pelayanan publik menjadi terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya.

Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

(38)

menilai pelaksanaan kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata hubungan kerja dalam organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini berkaitandengan penilaian kinerja organisasi publik, Standar operasional prosedur (SOP) danlangkah langkah menyusun SOP, serta peningkatkan akuntabilitas pelayanan publik melalui penerapan SOP.

Untuk itu, Kecamatan Medan Selayang merasa perlu membuat dan melaksanakan SOP demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan citra yang baik khususnya pelayanan di yang ditangani oleh Kecamatan Medan Selayang seperti pada bidang Sekretariatan, Seksi Tata Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Seksi Kesejahteraan Sosial dan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Tujuan dibuatnya SOP Kecamatam Medan Selayang Tahun 2016 adalah : 1. Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan di

lingkungan Kecamatan Medan Selayang

2. Untuk menjadi pedoman dan mensinergikan berbagai tugas pokok dan fungsi satuan kerja unit kerja di lingkungan Kecamatan Medan Selayang

3. Untuk menjadi acuan bagi para pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya;

4. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, sehingga bisa mengurangi kesalahan dan kelalaian; 5. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada

intervensi manajemen sehingga mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses kerja sehari-hari;

6. Membantu pegawai lebih inovatif dan mendiri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada setiap pekerjaan pada jabatan dan unit kerja apapun sehingga tidak tergantung pada salah satu orang tertentu saja. Dengan demikian memungkinkan untuk melakukan mutasi pegawai kapan saja dibutuhkan organisasi.

(39)

8. Menciptakan ukuran standar kinerja sehingga memudahkan pegawai dalam memperbaiki, mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya.

3.4. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang

Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu dari 21 Kecamatan yang berada di bagian Barat Daya Wilayah Kota Medan, memiliki luas ± 2.379 Ha² atau 4,83% dari seluruh luas wilayah Kota Medan, dan berada pada ketinggian 26 – 50 m diatas permukaan laut.

Sebelum menjadi Kecamatan defenitif, terlebih dahulu melalui proses Kecamatan Perwakilan. Sesuai dengan Keputusan Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 138/402/K/1991 tentang Penetapan dan Perubahan 10 (sepuluh) Perwakilan Kecamatan yang merupakan pemekaran Wilayah Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan dengan nama “ Perwakilan Kecamatan Medan Selayang “ dengan 5 Kelurahan. Kantor masih menyewa bangunan rumah berukuran 6 x 12 m di Jalan Prona Kelurahan PB. Selayang II.

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan beberapa Kecamatan di Sumatera Utara, termasuk 8 (delapan) Kecamatan Pemekaran di Kota Medan secara resmi Perwakilan Kecamatan Medan Selayang menjadi kecamatan defenitif yaitu Kecamatan Medan Selayang. Adapun kantornya telah menempati bangunan permanen dengan luas tanah ± 2000 m² dan luas bangunan 396 m² dan dibangun atas bantuan partisipasi pihak ketiga / masyarakat.

(40)

Tabel 3.6 Daftar Nama Camat yang Pernah Memimpin di Kecamatan Medan Selayang

No Nama Pejabat Masa Bakti

1 OK LAILAN ZAITUN 1991 – 1993

2 DRS. FARID WAJEDI, Msi 1993 – 1998

3 DRS. PARLUHUTAN HASIBUAN 1998 – 2000

4 H. SYARIFUDDIN, SH 2000 – 2006

5 M. REZA HANAFI, S.STP, M.AP 2006 – 2009

6 DRS HALIM HASIBUAN 2009 – 2012

7 ZULFAKHRI AHMADI S.Sos 2012- 2014

8 SUTAN TOLANG LUBIS S.STP, M.SP 2014-Sekarang

3.5. Letak Geografis dan Wilayah Kecamatan Medan Selayang

Kondisi Fisik Kecamatan Medan Selayang secara Geografis berada di wilayah Barat Daya Kota Medan yang merupakan dataran kemiringan 0 – 5%. Wilayah – wilayah yang berdekatan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Selayang adalah :

Sebelah Utara : Kecamatan Medan Baru dan Medan Sunggal Sebelah Selatan: Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Johor Sebelah Timur : Kecamatan Medan Polonia

Sebelah Barat : Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Kecamtan Medan Selayang terbagi menjadi 6 (enam) kelurahan dan 63 (enam puluh tiga) lingkungan dengan luas Wilayah Kecamatan Medan Selayang adalah ± 2.379 Ha.

(41)

Tabel 3.7 Kelurahan, Lurah, Luas Wilayah, dan Jumlah Lingkungan di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

No Kelurahan Nama Lurah Luas

Wilayah

Lingkungan

1 Asam Kumbang Yurian F. Lubis S.STP 400 Ha 10

2 Tanjung Sari Lilik S.Sos 510 Ha 14

3 PB. Selayang I Namo Ginting 180 Ha 10 4 PB. Selayang II Zuhri Abrar Nasution 700 Ha 17

5 Beringin Arista Sinaga 78 Ha 6

6 Sempakata Enoh Tarigan M.Si 510 Ha 6

Jumlah 2.379 Ha 63

(42)

Tabel 3.8 Jarak Geografis

No. INDIKATOR SUB INDIKATOR

1 Ke gunung ...20... km

2 Ke laut ...35... km

3 Ke sungai ...4... km

4 Ke pinggiran hutan ...15…... km

5 Ke pasar ...3... km

6 Ke pelabuhan ...35…... km

7 Ke bandara ...5... km

8 Ke terminal ...7... km

9 Ke tempat hiburan ...3... km

10 Ke tempat wisata ...3…... km

11 Ke kantor polisi//militer ...4…... km

12 Ke perbatasan kabupaten ...4…... km

(43)

Tabel 3.9 Jarak Ke Pusat Pemerintahan

No. INDIKATOR SUB INDIKATOR

1 Ke pemerintahan kabupaten/kota ...9... km

2 Ke pemerintahan provinsi ...6... km

Tabel 3.10 Letak Geografis

No. INDIKATOR SUB INDIKATOR

1 Kawasan hutan tidak

2 Kawasan tambang tidak

3 Kawasan pantai tidak

4 Kawasan perbukitan/pegunungan tidak

5 Kawasan persawahan ada

6 Kawasan perkebunan tidak

7 Kawasan peternakan ada

8 Kawasan industri kecil/rumah tangga ada 9

Kawasan saluran listrik tegangan tinggi

(SUTET) tidak

10 Kawasan rawan banjir ada

11 Kawasan industri/pabrik tidak

12 Kawasan perkantoran ada

13 Kawasan rawa tidak

14 Kawasan perdagangan ada

15 Kawasan kumuh tidak

16 Kawasan jasa hiburan ada

17 Kawasan wisata ada

18 Kawasan bantaran sungai ada

(44)
(45)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 30 dari 30 responden di Kantor Camat Medan Selayang. Penyajian data ini terdiri dari kriteria responden dan variabel penelitian. 4.1 Kriteria Responden

Kriteria responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, golongan/pangkat, dan masa kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Pria 16 53,3

2. Wanita 14 46,6

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

(46)

Tabel 4.2Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Usia

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. 20 – 30 3 10

2. 31 – 40 17 56,6

3. 41 – 50 7 23,3

4. 51 – 60 3 10

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20-30 tahun sebanyak 3 orang (10 %), responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 8 orang (17 %), responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 13 orang (56,6%), sedangkan responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 3 orang (10 %). Jadi, dari tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 14 orang (56,6 %).

Tabel 4.3Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan terakhir

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. SLTA 1 3,33

2. Akademi/Diploma 8 26,6

3. Sarjana (S1) 14 46,6

4. Magister (S2) 7 23,3

Jumlah 30 100

(47)

Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang bependidikan terakhir SLTA sebanyak 1 orang (3,33 %), sedangkan responden yang berpendidikan terakhir Akademi/Diploma sebanyak 8 orang (26,6 %), sedangkan responden yang berpendidikan terakhir Sarjana (S1) sebanyak 14 orang (46,6 %), dan sedangkan responden yang berpendidikan terakhir Magister (S2) hanya 7 orang (23,3 %). Jadi, dari tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir yaitu S1 (46,6 %).

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan

No. Golongan/Pangkat

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Golongan I 0 0

2. Golongan II 12 40

3. Golongan III 14 46,6

4. Golongan IV 4 13,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

(48)

Tabel 4.5Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. 0 – 5 tahun 9 30

2. 6 – 10 tahun 11 36,6

3. 11 – 15 tahun 6 20

4. 16 – 21 tahun 4 13,3

5. 21 tahun ke atas 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki masa kerja 0-5 tahun sebanyak 9 orang (30 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 6-10 tahun hanya 11 orang (36,6 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 11-15 tahun sebanyak 6 orang (20 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 16-20 tahun hanya 4 orang (13,3 %), dan sedangkan responden yang memiliki masa kerja 21 tahun ke atas tidak ada. Jadi, dari tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah bekerja 6- 10tahun (36,6 %).

4.2. Variabel Penelitian

(49)

mengetahui jawaban responden terhadap variabel penelitian diatas berdasarkan kuesioner yang disebarkan, maka dapat dilihat di bawah ini sebagai berikut :

4.2.1. Sistem Komputerisasi Sebagai Variabel Bebas (Variabel X)

Jawaban responden terhadap variabel X mencakup distribusi menurut perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat pikir (brainware). Dari hasil penelitian ketiga indikator ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.6Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Perangkat Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Seluruhnya lengkap 16 53.33

2. Lengkap 13 43.33

3. Hanya bagian/seksi tertentu 1 3.33

4. Tidak lengkap 0 0

5. Sama sekali tidak ada 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(50)

memperlancar pekerjaan dan menunjang program kerja yang mereka jalankan, dalam hal ini program SIAK.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Hardware

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Seluruhnya lengkap 10 33.33

2. Lengkap 16 53.33

3. Sebagian sudah ada 4 13.33

4. Tidak lengkap 0 0

5. Sama sekali tidak ada 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(51)

Tabel 4.8Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Hardware/Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%) 1. Seluruhnya berfungsi dengan baik 8 26.67

2. Berfungsi dengan baik 21 70

3. Biasa saja 1 3.33

4. Tidak berfungsi dengan baik 0 0 5. Sama sekali tidak berfungsi 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(52)

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi PenggunaanKomputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 2 6.67

2. Sering 23 76.67

3. Kadang-kadang 5 16.67

4. Jarang 0 0

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(53)

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penemuan Masalah Pada Saat Penggunaan Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 1 3,33

2. Sering 4 13.33

3. Kadang-kadang 25 83.33

4. Jarang 0 0

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(54)

Tabel 4.87Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Software/Perangkat Lunak

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Seluruhnya sudah lengkap 3 10

2. lengkap 12 40

3. Biasa saja 8 26,67

4. Tidak lengkap 7 23.33

5. Sama sekali tidak ada 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(55)

Tabel 4.12Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Penggunaan Software Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 11 36.67

2. Sering 12 40

3. Kadang-kadang 5 16.67

4. Jarang 2 6.67

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(56)

Tabel 4.13Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dukungan Software/Perangkat Lunak Terhadap Pekerjaan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat mendukung 7 23.33

2. Mendukung 20 66.67

3. Biasa saja 3 10

4. Tidak mendukung 0 0

5. Sangat tidak mendukung 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(57)

Tabel 4.14Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Menggunakan Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat mampu 4 13,33

2. Mampu 12 40

3. Biasa-biasa saja 14 46.67

4. Kurang mampu 0 0

5. Tidak mampu sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(58)

Tabel 4.15Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Bantuan Orang LainSaat Menggunakan Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 11 36.67

2. Sering 5 16.67

3. Kadang-kadang 14 46.67

4. Jarang 0 0

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(59)

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Penemuan Masalah Saat Menggunakan Komputer

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 1 3.33

2. Sering 9 30

3. Kadang-kadang 16 53.33

4. Jarang 4 13.33

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(60)

Tabel 4.17Distribusi Jawaban Responden Mengenai Meminta Bantuan Saat Komputer Bermasalah

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 12 40

2. Sering 17 56.67

3. Kadang-kadang 1 3.33

4. Jarang 0 0

5. Tidak pernah sama sekali 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

Dari tabel 4.17 di atas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “sangat sering” sebanyak 12 orang (40 %), sedangkan yang menjawab “sering” sebanyak 17 orang (56,67 %), sedangkan yang menjawab “kadang-kadang” sebanyak 1 orang (3,33 %), sedangkan yang menjawab “jarang” dan yang menjawab “tidak pernah sama sekali” tidak ada. Jadi, dari tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai Kantor Camat Medan Selayangsangat sering minta dibantu (56,67 %).Dari hasil kuesioner di atas, para responden rata-rata memberikan alasan (56,67 %) bahwa mereka belum bisa menyelesaikan sendiri saat komputer bermasalah.

(61)

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dengan Adanya Komputer Membuat Pekerjaan Menjadi Tepat Waktu

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 12 40

2. Setuju 16 53.33

3. Biasa saja 2 6.67

4. Tidak setuju 0 0

5. Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(62)

Tabel 4.19Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dengan Adanya Komputer Membuat Pekerjaan Tepat Waktu Dan Tidak

Mengabaikan Pekerjaan Lain

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Seluruhnya tepat waktu 13 43.33

2. Tepat waktu 13 43.33

3. Berdasarkan skala prioritas 4 13.33

4. Tidak tepat waktu 0 0

5. Sangat tidak tepat waktu 0 0

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(63)

Tabel 4.20Distribusi Jawaban Responden Mengenai Teguran Atasan Terhadap Hasil Kerja

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat sering 0 -

2. Sering 4 13.33

3. Kadang-kadang 19 63.33

4. Jarang 7 23.33

5. Tidak pernah sama sekali 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(64)

Tabel 4.97Distribusi Jawaban Responden Mengenai Bahwa Komputer Tepat Gunanya Terhadap Pekerjaan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 4 13.33

2. Setuju 23 76.67

3. Biasa saja 3 10

4. Tidak setuju 0 -

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(65)

Tabel 4.22Distribusi Jawaban Responden Mengenai Komputer Dapat MembantuMenyelesaikan Pekerjaan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 3 10

2. Setuju 13 43.33

3. Biasa saja 13 43.33

4. Tidak setuju 1 3.33

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(66)

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dengan Adanya Komputer Kegiatan Pendaftaran Dan Pencatatatan Penduduk Dapat

Diselesaikan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 6 20

2. Setuju 19 63.33

3. Biasa saja 5 16,67

4. Tidak setuju 0 0

5. Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

Dari tabel 4.23 di atas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “sangat setuju” sebanyak 6 orang (20 %), sedangkan yang menjawab “setuju” sebanyak 19 orang (63,33 %), sedangkan responden yang menjawab “biasa saja” sebanyak 5 orang (16,67 %), sedangkan yang menjawab “sebagian kecil saja yang setuju”, dan “tidak setuju sama sekali” tidak ada .

(67)

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Mengenai dengan Adanya KomputerPenyediaan Data, Kegiatan Pendaftaran Dan Penerbitan Kartu

Tanda Penduduk Dapat Diselesaikan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 3 10

2. Setuju 21 70

3. Biasa saja 3 10

4. Tidak setuju 3 10

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(68)

Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Mengenai dengan Adanya KomputerPelayanan Teknis Di Bidang Pendaftaran, Pencatatan, Dan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Serta Akta-Akta Dapat Diselesaikan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 5 16.67

2. Setuju 18 60

3. Biasa saja 6 20

4. Tidak setuju 1 3.33

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(69)

Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Bapak/Ibu Mampu Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Dari Volume Yang Telah Ditentukan

Dengan Adanya Sistem Komputerisasi

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 12 40

2. Setuju 14 46.67

3. Biasa saja 4 13.33

4. Tidak setuju 0 -

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(70)

Tabel 4.27Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dengan Sistem Komputerisasi Hasil Pekerjaan Sesuai Dengan Rencana Yang Ditetapkan

No. Kategori

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1. Sangat setuju 2 6.67

2. Setuju 13 43.33

3. Biasa saja 8 26.67

4. Tidak setuju 7 23.33

5. Sangat tidak setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2016

(71)

BAB V ANALISIA DATA

5.1.RekapitulasiData

Setelahseluruhdatayang diperoleh darihasilpenelitiandiuraikan,maka tahapselanjutnyaadalahmelakukanpembahasandaninterpretasidata untuk masing-masingvariabelpenelitian,yaknidenganmembuat rekapitulasidata dari pendidikandanpelatihan (diklat) (VariabelX) danprestasikerja karyawan (Variabel Y).

5.1.1.Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden UntukSistem Komputerisasi (Variabel X)

Setelahdatapenelitiandianalisismakadiperoleh nilai/skor tertinggi adalah45,184dannilai/skorterendahadalah22,267.Untuk menentukanjarak intervalnyamakadigunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :

Interval

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan.

(72)

Untuk kategori sangat tinggi : 40,6006 –45,184 Untuk kategori tinggi : 36,0171 – 40,6005 Untuk kategori sedang : 31,4336 –36,017 Untuk kategori rendah : 26,8501 –31,4335 Untuk kategori sangat rendah : 22,267 –26,85

Untukmengetahuisystem komputerisasiyangadadiKantor Camat Medan Selayang,dapat dilihat dari rekaptulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Sistem Komputerisasi (Variabel X)

No. Nilai Jawaban Karakteristik

Frekuensi

(f)

Persentase

(%) 1. 40,6006 – 45,184 Sangat tinggi 8 26.67

2. 36,0171 – 40,6005 Tinggi 4 13.33 3. 31,4336 – 36,017 Sedang 6 20 4. 26,8501 – 31,4335 Rendah 7 23.33 5. 22,267 – 26,85 Sangat rendah 5 16.67

Jumlah 30 100

Sumber: Kuesioner Penelitian 2016

(73)

5.1.2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden UntukEfektivitas Kerja Pegawai (Variabel Y)

Setelahdatapenelitiandianalisismakadiperoleh nilai/skor tertinggi adalah41,6724dannilai/skorterendahadalah17,5114.Untuk menentukanjarak intervalnyamakadigunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 212) :

Interval

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan.

Hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden kategori yang mana. Adapun jawaban responden terhadap variabel-variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

Gambar

Tabel 3.6 Daftar Nama Camat yang Pernah Memimpin di Kecamatan
Tabel 3.8 Jarak Geografis
Tabel 3.10 Letak Geografis
Tabel 4.3Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kenney WL, dkk, 2012: 138 beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi, antara lain: Minum banyak cairan; normalnya disarankan untuk mengkonsumsi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 121 Tahun

Para atlet pada umumnya sudah biasa menggunakan suplemen dari hampir semua zat gizi dalam usahanya memperbaiki performa fisik.. Sebagai contoh, senyawa

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada pengaruh penurunan libido pada akseptor KB suntik DMPA terhadap pola adaptasi seksual dengan pendekatan model adaptasi

1) Sklera: Sklera merupakan lapisan bola mata paling luar dan berwarna putih. Fungsinya adalah untuk melindungi bola mata ... 2) Kornea atau selaput tanduk: Kornea adalah bagian

Fauna tanah adalah salah satu organisme tanah yang hidup baik di permukaan maupun dalam tanah yang berperan penting dalam proses perombakan bahan organik, agregasi, ketersediaan

Indonesia adalah Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai corak ragam kondisi sosial budaya secara historis memiliki karakter bahari

Perusahaan yang memakai metode harga pokok pesanan seringkali memakai metode identifikasi khusus untuk bahan baku yang tidak disediakan dalam persediaan gudang (yang hanya secara