PERAN PROGRAM TRANSMIGRASI TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN
MANDUAMAS KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TESIS
Oleh :
Hasudungan Rambe
982103011/PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Hasudungan Rambe : Peran Program Transmigrasi Terhadap Pengembangan wilayah Di Kecamatan.., 2002
Hasudungan Rambe : Peran Program Transmigrasi Terhadap Pengembangan wilayah Di Kecamatan.., 2002
USU Repository © 2007
RINGKASAN
Hasudungan Rambe, 982103011/PWD, Peran Program Transmigrasi Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, di bawah Komisi Pembimbing: Dr.lr.S.B. Simanjuntak, MA, Dr.Ir. Sumono, MS, Dr. M. Arif Nasution, MA.
Penyelenggaraan transmigrasi bertujuan untuk pembangunan daerah, penataan penyebaran penduduk yang serasi dan seimbang serta peningkatan mutu,kehidupan penduduk yang berpindah dan menetap di lokasi transmigrasi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan proyek transmigrasi Manduamas, sejauh mana proyek transmigrasi Manduamas berperan dalam pengembangan wilayah, dan faktor-faktor apakah yang menjadi penunjang dan penghambat proyek transmigrasi Manduamas.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa perkembangan proyek transmigrasi Manduamas sejak penempatan tahun 1983 (SP I) sebanyak 500 kepala keluarga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. SP I ini menjadi desa definitif pada tahun 1995 bernama Desa Mas Nauli. Sedangkan penempatan tahun 1984 pada SP II sebanyak 500 kepala keluarga, SP II ini sebagian wilayahnya masuk Desa Mas Nauli dan sebagian lagi masuk wilayah Desa Baja Mas. Penempatan SP III sebanyak 300 kepala keluarga pada tahun 1984 juga, dan menjadi desa definitif pada tahun 1996 dengan nama Desa Baja Mas. Pembukaan transmigrasi Manduamas telah mendorong terbentuknya Kecamatan Manduamas, adanya peningkatan PDRB dan PDRB perkapita, dan berlangsung adopsi teknologi oleh penduduk lokal terutama teknologi pasca panen dan pembuatan terasering (bertani di lahan miring).
Keterkaitan antar sektor berlangsung dimana aspek produksi-konsumsi menjadi meningkat, demikian pula perdagangan khususnya perdagangan eceran/ kecil, upaya pembangunan desa, penanggulangan kemiskinan yang semakin nyata dengan terbukanya lapangan kerja dan berbagai kesempatan berusaha di lokasi transmigrasi dan sekitarnya.
Pengembangan kelembagaan desa terjadi semakin luas dan intensif dalam bidang pemerintahan, perekonomian, sosial dan kesenian. Perubahan nilai-nilai juga terjadi di tengah penduduk setempat yang menyangkut pandangan terhadap waktu, etos kerja, motivasi kerja dan disiplin waktu.