(Studi Kasus Pada Warne
INDRAD
PROGRAM SARJANA MAN
DEPAR
FAKULTAS EK
INSTITU
net “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogo
Oleh
ADI AGUNG SETIAWAN
H 24076058
ANAJEMEN PENYELENGGARAAN KH
RTEMEN MANAJEMEN
EKONOMI DAN MANAJEMEN
UT PERTANIAN BOGOR
2010
gor)
Internet (Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor. Di bawah bimbinganFarida Ratna Dewi.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter)di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0.4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.
Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalahMicrosoft Excel.
Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.
(Studi Kasus Pada
Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
INDRADI AGUNG SETIAWAN H24076058
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Nama : Indradi Agung Setiawan
NIM : H24076058
Menyetujui Pembimbing,
(Farida Ratna Dewi, SE, MM) NIP: 197103072005012001
Mengetahui : Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP: 196101231986011002
iii
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 Maret 1986, penulis merupakan
putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis memulai sekolahnya pertama kali dari taman
kanak-kanak di TK Tadika Puri dan lulus pada tahun 1992. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan pada sekolah dasar di SDN Polisi 4 Bogor dan selesai pada
tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di
SLTPN 4 Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di
SMUN 1 Bogor.
Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
penerimaan USMI IPB pada program Diploma Manajemen Agribisnis, Fakultas
Pertanian. Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan pada Program
Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus di Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Prestasi yang pernah diperoleh penulis yaitu juara tiga bulutangkis ganda putra
Bogor Open pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 penulis mendapatkan juara 3
drag race pada event One Night Race Kemayoran. Penulis saat ini bekerja di salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang retail tanaman dan juga aktif di forum otomotif.
iv
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Analisis
Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”,
Cibinong, Kabupaten Bogor).
Skripsi ini berisi tentang analisis kelayakan bisnis warung internet atau yang
biasa disebut warnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha warnet
dilihat dari berbagai aspek finansial maupun non finansial. Skripsi ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai informasi dan referensi, dan juga bahan pertimbangan
bagi Warnet “Yo Net” dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.
Bogor, Juni 2010
v
Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu penulis tidak terlepas dari berbagai pihak
yang mendukung, baik secara moril maupun materil. Sebagai bentuk rasa syukur kepada
Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, pengarahan dan semangat dengan penuh kesabaran
hingga selesainya skripsi ini.
2. Ibu Wita Juwita Ermawati S.TP, MM dan Bapak Nurhadi Wijaya S.TP, MM selaku
dosen penguji.
3. Bapak/Ibu Dosen pengajar Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmunya
selama penulis melaksanakan perkuliahan.
4. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah mencurahkan segenap kasih sayang,
doa restu dan perhatiannya kepada penulis. Terima kasih kepada kakak dan adik
tercinta atas doa dan dukungannya.
5. Bapak Muhtar Mulyono selaku pemilik Warnet “Yo Net” yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang dibutukan
dalam skripsi ini.
6. Sekretariat Fakultas Ekonomi Manajemen, Mba Fitri, B-Man, dan Babeh atas
pelayanan yang telah diberikan.
7. Semua teman-teman MABERS 41 dan Eksman angkatan 3, Ngopdul, Sudirboy,
KCBL team, dan Fansus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan kebersamaannya sampai saat ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Juni 2010
vi ABSTRAK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Definisi Internet ... 5
2.1.1 Sejarah Internet ... 5
2.2 Warung Internet ... 6
2.3 Studi Kelayakan Bisnis ... 6
2.3.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ... 6
2.4 Penelitian Terdahulu ... 9
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 11
3.1 Kerangka Penelitian ... 11
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 13
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 13
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
4.1 Sejarah Berdirinya Warnet “Yo Net” ... 19
4.2 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran... 20
4.2.1 Product(Produk) ... 20
4.2.2 Price(Harga) ... 21
4.2.3 Place(Distribusi) ... 21
4.2.4 Promotion(Promosi) ... 22
4.2.5 People(Orang) ... 22
4.2.6 Physical Evidence(Bukti Fisik) ... 23
4.2.7 Process(Proses) ... 23
4.2.8 Pesaing dan persaingan... 24
4.3 Aspek Teknis ... 24
vii
4.5 Aspek Finansial ... 27
4.5.1 NPV(Net Present Value)... 30
4.5.2 IRR(Internal Rate of Return) ... 30
4.5.3 Net B/C) ... 30
4.5.4 PP(Payback Period)... 31
4.5.5 BEP (Break Even Point) ... 31
4.5.6 Analisis Sensitivitas)... 31
KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
1. Kesimpulan... 33
2. Saran ... 34
viii
No. Halaman
1. Persentase pengguna Internet di Negara-Negara Asia Tahun 2008 ... 2
2. Biaya investasi... 28
3. Biaya tetap... 29
ix
No. Halaman
x
No. Halaman
1. Biaya variabel ... 31
2. Biaya penyusutan ... 32
3. Pendapatan ... 33
4. Nilai sisa... 34
5. Proyeksi laba rugi ... 35
6. Cashflow warnet ... 36
7. Switching value terhadap kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 855,66 persen ... 37
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar biaya akses internet saja. Belum lagi layananebook-ebookgratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun dapat ditingkatkan.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.
untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World Stats, 2009).
Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara– Negara Asia Tahun 2008
Negara Pengguna Internet (Netter)
Indonesia 13 %
Malaysia 62,8 %
Filipina 14,6 %
Thailand 20,5 %
Vietnam 24,2 %
China 22,4 %
Korea Selatan 76,1 %
Jepang 73,1 %
Sumber :www.internetworldstats.com, 2010
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas, kecepatan dan biaya.
kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).
Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kota-kota besar seperti di ibukota-kota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota-kota-kota kecil lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihak-pihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet, maka peneliti mengadakan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet ”Yo Net” yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet “Yo Net” jika dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial?
2. Bagaimana kelayakan finansialusaha Warnet “Yo Net”?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial.
2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari aspek finansial.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet “Yo Net” sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
I.5. Ruang Lingkup Penelitian
2.1 Definisi Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti sistem komputer umum, yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan jaringan internet dinamakan internetworking (Wikipedia, 2010).
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya (Fikri, 2010).
2.1.1 Sejarah Internet
mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet (Fikri, 2010).
2.2 Warung Internet
Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per jam atau per menit (Wikipedia, 2010).
2.3 Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis.
2.3.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Beberapa aspek yang perlu diteliti adalah :
1. Aspek Pemasaran (Pasar)
Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran (pasar) bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.
2. Aspek Keuangan
Dari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan Muhammad, 2000). Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :
1) Net Present Value(NPV)
i. NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan
ii. NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.
iii. NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi.
2) Net Benefit Cost Ratio(Net B/C Ratio)
Net B/C Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C merupakan angka perbandingan antara present valuedaribenefit yang positif dengan present value dari benefit yang negatif. Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :
i. Net B/C > 0, maka NPV > 0. proyek menguntungkan ii. Net B/C < 0, maka NPV < 0. proyek merugikan
iii. Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak rugi
3) Internal Rate Return(IRR)
4) Payback Period(PP)
PP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk membiayai kegitan lain (Husnan dan Muhammad, 2000).
5) AnalisisSwitching Value
Analisis Switching Value adalah analisis yang digunakan untuk meneliti kembali analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan. Analisis ini ditujukan untuk melihat pengaruh yang terjadi apabila keadaan berubah. Menurut Kadariah et al. (1999), analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap analisis proyek, jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat.
3. Aspek Teknis (Produksi)
Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi dan tata letak usaha yang paling menguntungkan.
4. Aspek Manajemen
2.4. Penelitian Terdahulu
Heidyningsih (2009) “Analisis Kelayakan Usaha Death By
Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor”, hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant
jika dilihat dari analisis kelayakan usaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan, dan dapat terus dikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek finansial usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada tingkat diskonto tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar 3; IRR sebesar 27 persen dan Payback Period selama enam tahun tujuh bulan. Dari analisis switching value
diketahui perusahaan ini tidak sensitif terhadap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback period sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk dijalankan dan tidak sensitif terhadap perubahan kenaikan harga input.
3.1. Kerangka Penelitian
Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengansoftware, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah warnet. Cara mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyaiskill tinggi. Semua orang bisa melakukannya asalkan dia mengerti komputer.
Selain dari kemudahan-kemudahan tersebut, trend teknologi yang semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet. Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju, jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya, semakin banyak pula yang membutuhkan warnet. Semakin banyaknya usaha warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri.
layak maka tidak akan dilakukan dan akan menjadi bahan evaluasi bagi Warnet “Yo Net”. Berdasarkan uraian di atas maka maka gambaran kerangka pemikiran usaha Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram alur kerangka penelitian
Aspek Finansial NPV
Net B/C IRR
Payback Period Analisis Sensitivitas Analisis Rugi-laba Usaha Warnet “Yo Net”
Bagaimana analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net” Adanya persaingan dengan usaha sejenis
Analisis Kelayakan Usaha
Aspek Non finansial Aspek pasar Aspek teknis Aspek manajemen Aspek sosial
Tidak Layak Layak
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akandilakukan di Warnet ”Yo Net” yang beralamatkan di Jalan Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer merupakan data yang diambil atau diperoleh secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapang, dan wawancara. dengan pihak Warnet ”Yo Net”. Data sekunder merupakan dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Warnet ”Yo Net”, lembaga-lembaga yang terkait dan studi pustaka.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost,
Break even Point (BEP), Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian tersebut adalahMicrosoft Excel.
1 Aspek Pemasaran
Pada aspek pemasaran, pengkajian dengan menganalisis permintaan, penawaran, harga, peluang pasar, program pemasaran dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta pesaing dan prediksi penjualan yang akan dilakukan.
2 Aspek Keuangan
analisis IRR (Internal Rate of Return), dan analisis PP (Payback Period).
a. Net Present Value(NPV)
Net Present Value (NPV) adalah manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitungNPVadalah :
... (1)
Keterangan :
Bt = Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);
t = Tahun;
n = Umur ekonomis proyek (tahun);
i= Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%).
Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPVadalah sebagai berikut :
1. NPV> 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan.
2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas).
3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan.
b. Internal Rate of Return(IRR)
Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas diharapkan dimasa datang, atau arus penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger (1986), IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan
oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. IRR biasanya dinyatakan dalam persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung
IRRadalah :
(2 1)
2 1
1
1 x i i
NPV NPV
NPV i
IRR ... (2)
Keterangan :
i1 = Tingkatdiscount rateyang menghasilkanNPVpositif;
i2 = Tingkatdiscount rateyang menghasilkanNPVnegatif; NPV1 =NPVyang bernilai positif;
NPV2 =NPVyang bernilai negatif.
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR adalah sebagai berikut :
1. Jika IRR >i, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan.
2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas). 3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan.
c. Net Benefit and Cost Ratio(Net B/C)
Net benefit cash ratio menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada tambahan biaya sebesar satu satuan. Angka ini merupakan perbandingan antara jumlahNPVpositif denganNPV
negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung
Net B/Cadalah :
n t t n t ti
Ct
Bt
i
Ct
Bt
C
NetB
0 01
1
/
... (3)untuk (Bt-Ct) > 0
Keterangan :
Bt = Penerimaan (benefit) sosial bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);
t = Tahun;
n = Umur ekonomis proyek (tahun);
i = Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%). Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah sebagai berikut :
a. Net B/C Ratio > 1, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar. b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas) karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang sama besar.
c. Net B/C Ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.
d. Payback Period(PP)
Payback Period (PP) merupakan jangka waktu yang diperlukan bagi pelunasan biaya investasi dari manfaat bersih (Kadariah, 2001). PP digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan untuk menghitungPayback Period adalah :
n
i
I
V
PP
)
1
/(
... (4)Keterangan :
V = Jumlah modal investasi;
I = Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode.
Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai
NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil dari umur proyek (PP< n).
e. BEP
BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
f. PBP
PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan usaha untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Nilai PBP yang lebih pendek dari jangka waktu usaha menyatakan layak usaha, sedangkan apabila nilai PBP lebih tinggi dari jangka waktu yang ditetapkan maka usaha yang dijalankan tidak layak.
g. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk menguji seberapa jauh proyek yang dilaksanakan sensitif terhadap perubahan dari harga-harga input dan output, kesalahan estimasi dalam pembangunan fisik dan keperluan sarana operasional atau kelemahan estimasi hasil produksi.
3 Aspek Teknis
a Lokasi berdirinya usaha b Peralatan dan fasilitas produksi
c. Proses produksi
4 Aspek Manajemen
Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek manajemen adalah manajemen dalam operasi seperti bentuk organisasi, kebutuhan sumber daya manusia atau tenaga kerja, sistem penggajian, rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan pemecatan tenaga kerja.
5 Aspek Dampak Usaha
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah BerdirinyaWarnet “Yo Net”
Warnet “Yo Net”merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun 2009. Sebelum mendirikan Warnet “Yo Net”, awalnya pemilik bekerja di salah satu pabrik kendaraan roda dua selama beberapa tahun, namun pemilik melihat peluang bisnis yang terbuka yaitu jasa internet. Setelah modal yang dikumpulkan dari hasil bekerja di pabrik kendaraan roda dua tersebut cukup, lalu pemilik mulai mendirikan usaha warnet tersebut. Saat penelitian ini dibuat, Warnet “Yo Net” baru berjalan sekitar empat bulan.
4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran
Bentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen.
Semakin sering dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet.
4.2.1Product(Produk)
digunakan,karena kualitas internet yang disajikan juga dipengaruhi kemampuan komputer yang memadai. Maka dari itu warnet ini didukung tujuh komputer dengan spek Processor Pentium 4 Core 2 Duo, RAM 2GB, dan Harddisk 180GB serta layar LCD 15 inch. Warnet “Yo Net” juga dilengkapi denganWebcam danHeadset pada setiap komputer. Fasilitas pendingin udara dan ruang tunggu yang dilengkapi TV diberikan agar konsumen merasa nyaman untuk menggunakan jasa warnet tersebut.. Warnet “Yo Net” juga menerima jasa printberwarna dan hitam serta dilengkapi areal parkir yang aman dan cukup luas.
4.2.2Price(Harga)
Penetapan harga berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mengikuti harga pasar dan mark up. Warnet “Yo Net” berada dalam pasar persaingan sempurna yang merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya dalam penetapan harga jual jasanya harus mengikuti harga yang berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh Warnet “Yo Net” adalah Rp.3000/jam.
4.2.3Place(Distribusi)
4.2.4Promotion(Promosi)
Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Warnet “Yo Net”selama ini masih promosi dari mulut ke mulut serta testimonial dari konsumen yang telah menggunakan jasa Warnet “Yo Net”, kemudian ada pula spanduk yang dipasang di depan pintu masuk warnet agar mudah dilihat konsumen. Selain itu, Warnet “Yo Net”juga memberikan potongan harga untuk pemakaian internet selama beberapa jam dengan paket-paket harga tertentu seperti paket-paket 8 jam dimulai dari pukul 10 malam sampai pukul 6 pagi dengan hanya membayar Rp. 15.000, namun paket ini berlaku pada waktu-waktu tertentu karena maraknya perampokan-perampokan terhadap Warnet yang sering terjadi akhir-akhir ini yang kondisi cukup meresahkan bagi pengusaha warnet. Jadi hal ini perlu menjadi perhatian utama dengan mengantisipasi masalah keamanan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan penjagaan terutama pada waktu malam hari yang sangat rentan akan terjadi perampokan. Selain itu pula perlu meningkatkan keamanan pada waktu siang hari.
4.2.5 People(Orang)
keluhan-keluhannya ditanggapi dengan sikap seperti itu. Hal seperti ini harus dihindari dalam membuka usaha dalam bidang jasa karena apabila dihadapkan dengan kondisi seperti ini bukan tidak mungkin pelanggan akan “lari ke toko sebelah”.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Warnet “Yo Net” saat ini masih sangat terbatas yaitu 2 orang operator yang juga merangkap pada bagian keuangan dan juga sebagai pemilik warnet. Namun hal ini dapat dimaksimalkan dengan fasilitas warnet yang memadai dan pelayanan yang memuaskan.
4.2.6 Physical Evidence(Bukti fisik)
Produk berupa pelayanan jasa warnet merupakan sesuatu hal yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa warnet lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa Warnet “Yo net”. Cara dan bentuk pelayanan kepada pelanggan Warnet “Yo Net” merupakan bukti nyata yang bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical evidence) bagi para pelanggannya.
4.2.7 Process(Proses)
memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih tempat dan komputer yang akan digunakan, sampai pada proses akhir saat konsumen selesai menggunakan jasa internet dan melakukan pembayaran.
4.2.8 Pesaing dan Persaingan
Menjamurnya bisnis warnet saat ini membuat persaingan usaha warnet ini sangat ketat. Dengan modal yang terjangkau setiap orang dapat mengusahakan bisnis ini. Pesaing utama Warnet “Yo Net” adalah warnet-warnet yang berada di Jalan Mayor Oking yaitu “Flashnet” yang terletak di deretan Warnet “Yo Net” dan “Upnet” yang terletak di seberang jalan. Kemudian menjamurnya mobile modem yang sekarang banyak digunakan dan mudah dibawa kemana-mana dapat menjadi ancaman bagi kelanjutan usaha warnet di masa depan.
4.3 Aspek Teknis
Aspek teknis diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan usaha dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari usaha ini.
4.3.1 Lokasi
4.3.2 Peralatan dan Fasilitas Produksi
Peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan yaitu: a. 6 set komputer client dan layar LCD
b. 1 set komputer server dan layar LCD c. 2 unit pendingin udara
d. 1 unit modem e. 1 rol kabel lan f. 1 unit switch hub g. 7 unit kursi h. 7 unit meja i. 1 unit printer j. 1 unit televisi k. 1 unit UPS l. 6 unit headphone m. 1 set speaker n. 7 unit webcam o. 1 unit spanduk p. 1 set meja operator q. 1 set kursi operator r. 1 unit telepon s. 7 unit kursi plastik t. 1 set antena televisi
4.3.3 Proses Produksi
waktu pemakaian dan tagihan yang harus dibayar. Kemudian apabila warnet dalam keaadan penuh atau semua komputer sedang dalam keadaan terpakai, konsumen dapat menunggu di ruang tunggu yang dilengkapi televisi.
4.4 Aspek Manajemen
Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah.
Warnet “Yo Net”didirikan olehMuhtar Mulyono yang juga merupakan pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, masih banyak bagian yang tumpang tindih. Seperti pemilik yang bertugas sebagai operator warnet juga merangkap bagian keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran Warnet “Yo Net”, menginput setiap data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai
database. Oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi Warnet “Yo Net”masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum, susunan struktur organisasiWarnet “Yo Net”dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar2. Struktur organisasiWarnet “Yo Net”
Operator Pemilik
4.5 Aspek Finansial
Pada penelitian ini digunakan beberapa ketentuan-ketentuan dasar. Ketentuan dasar tersebut meliputi :
1. Analisis kelayakan finansial diproyeksikan dengan jangka waktu dua tahun.
2. Penentuan jam dalam satu hari adalah 24 jam. 3. Penentuan bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan. 4. Penentuan hari dalam satu bulan adalah 30 hari.
5. Tarif per jam jasa warnet dari tahun pertama sampai tahun kedua dianggap sama yaitu Rp. 3000.
6. Tarif print warna per lembar Rp. 1500. 7. Tarif print hitam per lembar Rp. 250. 8. 1 komputer dipakai selama 14 jam per hari.
9. Tingkat discount rate yang digunakan 16 persen diambil dari Kredit Usaha Rakyat BRI tahun 2009.
10. Komputer yang dibeli sudah termasuk dengan OS Windows. 11. Tarif listrik dihitung flat sebesar Rp.500.000/bulan.
12.Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line). 13. Nilai sisa yang diperoleh sebesar Rp. 23.939.000.
14.Pajak pendapatan usaha didasarkan pada UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Pendapatan Usaha dan Perseroan, yaitu :
a. Apabila mengalami kerugian tidak dikenai pajak.
b. Apabila pendapatan kurang dari Rp 50.000.000, dikenakan pajak sebesar 10 persen.
c. Apabila pendapatan antara Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000, dikenakan pajak 10 persen dari Rp 50.000.000 pertama dan ditambah dengan 15 persen dari pendapatan setelah dikurangi Rp 50.000.000. d. Apabila pendapatan diatas Rp 100.000.000, dikenakan pajak sebesar
Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha warnet yang dijalankan layak secara finansial. Arus biaya pada analisis kelayakan ini terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi yang dikeluarkan antara lain untuk pembelian komputer server, komputer client, dan pendingin ruangan, dan lain-lain. Biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Biaya Investasi
No Uraian Satuan Jumlah
Umur Ekonomis
Harga
Satuan Nilai
(Tahun) (Rp) (Rp)
1 Komputer Client Unit 6 5 3.800.000 22.800.000
2 Komputer server Unit 1 5 4.500.000 4.500.000
3 AC Unit 2 5 2.700.000 5.400.000
4 Modem Unit 1 2 400.000 400.000
5 Kabel Lan Rol 1 2 350.000 350.000
6 Switch hub Unit 1 2 250.000 250.000
7 Meja Unit 7 5 150.000 1.050.000
8 Kursi Unit 7 5 120.000 840.000
9 Printer Unit 1 2 1.500.000 1.500.000
10 Televisi Unit 1 5 2.400.000 2.400.000
11 UPS Unit 1 3 600.000 600.000
12 Headphone Unit 6 3 120.000 720.000
13 Speaker Unit 1 3 750.000 750.000
14 Webcam Unit 7 3 150.000 1.050.000
15 Spanduk Unit 1 3 250.000 250.000
16 Meja Operator Unit 1 5 400.000 400.000
17 Kursi Operator Unit 1 5 200.000 200.000
18 Telepon Unit 1 3 250.000 250.000
19 Kursi Plastik Unit 7 3 25.000 175.000
20 Antena TV Unit 1 5 200.000 200.000
Total 44.085.000
untuk membiayai gaji tenaga kerja, internet, telepon, biaya listrik, sewa tempat danmaintenancekomputer. Biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya Tetap
No Uraian Satuan Jumlah Harga per
Satuan (Rp) Nilai (RP)
1 Tenaga Kerja Orang 2 1.200.000 28.800.000
2 Internet Bulan 12 800.000 9.600.000
3 Telfon Bulan 12 200.000 2.400.000
4 Listrik Bulan 12 500.000 6.000.000
5 Biaya Perawatan 24 300.000 7.200.000
6 Sewa Tempat Bulan 12 1.500.000 18.000.000
Total 72.000.000
Kemudian, biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan penjualan. Contohnya meliputi biaya yang digunakan untuk pembelian kertas dan tinta printer. Total biaya variabel pada tahun pertama sampai tahun kedua dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selain biaya yang telah diperkirakan, terdapat biaya penyusutan yang diperhitungkan berdasarkan umur ekonomis semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biaya penyusutan yang dikeluarkan Rp.10.073.000. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Penerimaan pada usaha Warnet ”Yo Net” didapat dari penjualan jasa internet, jasa print dan nilai sisa pada akhir periode jangka waktu analisis kelayakan finansial. Pada tahun pertama pendapatan yang diperoleh Rp.92.070.000, kemudian pada tahun kedua Rp.107.820.000. Rincian pendapatan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Penerimaan dari nilai sisa diperoleh dari sisa umur ekonomis pada akhir jangka waktu analisis kelayakan finansial. Nilai sisa yang diperoleh Rp.23.939.000. Rincian nilai sisa usaha Warnet “Yo Net”dapat dilihat pada Lampiran 4.
Proyeksi laba rugi Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Lampiran 5 dan aliran arus kas (cashflow) dapat dilihat pada Lampiran 6.
Analisis arus kas mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari
[image:42.612.159.515.216.320.2]NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit Cost), IRR (Internal Rate of Return),dan PP (Payback Period). Hasil perhitungan analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Hasil Analisis Kelayakan UsahaWarnet “Yo Net”
No Kriteria Kelayakan Kelayakan Satuan Jumlah
1. NPV NPV > 0 Rp 12.823.954
2. IRR IRR > DR Persen 34,66
3. Net B/C Net B/C > 1 - 1,29
4. PP PP < jangka waktu Tahun 1,55
4.5.1 NPV (Net Present Value)
Pada hasil analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada Warnet “Yo Net” menunjukkan nilai NPV positif Rp.12.823.954. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dijalankan karena usaha tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk dengan persentase lebih besar dibandingkanopportunity costmodal yang ditanamkan.
4.5.2 IRR (Internal Rate of Return)
Nilai IRR yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah 34,66 persen. Ini berarti usaha yang dijalankan oleh Warnet “Yo Net” layak karena memiliki nilai pengembalian yang lebih besar dari tingkatDiscount Ratesebesar 16 persen.
4.5.3 Net B/C
4.5.4 PP (Payback Period)
Untuk melengkapi analisis kelayakan usaha maka dilakukan perhitungan pengembalian modal usaha. Nilai PP yang diperoleh adalah 1,55. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan modal usaha dalam jangka waktu 18 bulan 6 hari. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini layak dijalankan karena kemampuan mengembalikan modal usaha lebih cepat daripada jangka waktu analisis yang direncanakan yaitu 2 tahun.
4.5.5 BEP (Break Even Point)
BEP atau titik impas adalah keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, untuk usaha warnet ini BEP diperoleh ketika warnet memberikan pelayanan sebanyak 48.000 jam atau sama dengan biaya yg dikeluarkan sebesar RP.144.000.000.
4.5.6 Analisis Sensitivitas
Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu dalam setiap usaha diperlukan persiapan apabila terjadi guncangan ekonomi yang menyebabkan adanya kenaikan biaya produksi atau penurunan penjualan. Maka dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana Warnet “Yo Net”dapat bertahan dalam kondisi krisis.
Dalam analisis sensitivitas untuk kenaikan biaya variabel dengan asumsi harga penjualan dan kapasitas produksi tetap perusahaan dapat mentolerir kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 632,27 persen. Apabila kenaikan biaya variabel tersebut lebih besar dari 632,27 persen maka usaha tersebut akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan kembali.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran menunjukkan semakin seringnya dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet, kemudian aspek teknis yang menunjukkan lokasi usaha Warnet “Yo Net” berada di dekatjalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan serta memiliki peralatan yang sangat memadai dari komputer dan layar LCD serta pendingin udara agar konsumen nyaman. Lalu pada aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan karena legalitas usahanya sudah sah di mata hukum. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.
2. Saran
Afrilia, 2004. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ulat Sutera di Kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Anonymous. 2009. Apa itu internet dan sejarah singkat internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-internet/)
Anonymous. 2009. Daftar Jumlah Pengguna Internet Dunia 1995-2008.
(http://nusantaranews.wordpress.com/2009/02/28/daftar-jumlah-pengguna-internet-dunia-1995-2008/)
Gittinger, J P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian (Terjemahan). Universitas Indonesia-Press, Jakarta.
Gray, C dan E. Larson. 2007. Manajemen Proyek - Proses Manajerial (Terjemahan). Penerbit Andi. Yogyakarta.
Heidyningsih, NA. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor. Skripsi pada Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Husnan, S. dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Internet World Stats. 2009. Internet Usage Statistics. (www.internetworldstats.com). 12 Januari 2010.
Ismet. 2009. (http://buruhindependent.blogspot.com/2009/07/populasi-penduduk-kabupaten-bogor.html)
Kadariah, L. Kahlien dan G. Clive. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. FEM UI, Jakarta.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT. Prehallindo, Jakarta.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Wikipedia. 2010. Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet).
Lampiran 1. Biaya Variabel
Tahun ke-1No Nama
Barang Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)
1 Kertas A4 rim 4 35.000 140.000
2 Tinta Warna cartridge 4 150.000 600.000
3 Tinta Hitam cartridge 4 100.000 400.000
Total 1.140.000
Tahun ke-2
No Nama
Barang Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)
1 Kertas A4 rim 6 35.000 210.000
2 Tinta Warna cartridge 6 150.000 900.000
3 Tinta Hitam cartridge 6 100.000 600.000
(Tahun) (Tahun)
1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 4.560.000
2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 900.000
3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 1.080.000
4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 200.000
5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 175.000
6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 125.000
7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 210.000
8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 168.000
9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 750.000
10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 480.000
11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000
12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000
13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000
14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000
15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 80.000
17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000
18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333
20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000
Total 44.085.000 10.073.000
ir
a
n
2
. B
ia
y
a
P
e
n
y
u
su
ta
n
3
Lampiran 3. Pendapatan
Tahun ke-1No Keterangan Satuan Jumlah Harga per
Satuan Total
1 Internet Jam 30.240 3.000 90.720.000
2 Print Warna Lembar 720 1.500 1.080.000
3 Print Hitam Lembar 1.080 250 270.000
Total 92.070.000
Tahun ke-2
No Keterangan Satuan Jumlah Harga per
Satuan Total
1 Internet Jam 34.560 3.000 103.680.000
2 Print Warna Lembar 1.080 3.000 3.240.000
3 Print Hitam Lembar 1.800 500 900.000
(Tahun)
1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 13.680.000
2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 2.700.000
3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 3.240.000
4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 0
5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 0
6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 0
7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 630.000
8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 504.000
9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 0
10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 1.440.000
11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000
12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000
13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000
14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000
15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 240.000
17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000
18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333
20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000
Total 44.085.000 23.939.000
ir
a
n
4
.
N
ila
i S
is
a
4
Lampiran 5.Proyeksi Laba Rugi
Uraian Tahun
1 2
Penerimaan
Internet 90.720.000,00 103.680.000,00
Print Warna 1.080.000,00 3.240.000,00
Print hitam 270.000,00 900.000,00 Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000 Pengeluaran
Biaya variabel 1.140.000 1.710.000
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total
Pengeluaran 83.213.000 83.783.000
EBT 8.857.000 24.037.000
Pajak Progresif:
10% 885.700 2.403.700
15% 30%
Total Pajak 885.700 2.403.700
Lampiran 6. Cashflow Warnet
Uraian Tahun
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 92.070.000 131.759.000
Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000
Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000
Cashflow -44.085.000 18.930.000 58.049.000
Pajak 885.700 2.403.700
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 18.044.300 55.645.300
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 15.555.431 41.353.523
PV (+) 56.908.954
PV (-) -44.085.000
NPV 12.823.954
IRR 34,66%
Net B/C 1,29
Lampiran 7. Switching Value Terhadap Kenaikan Biaya Varibel
Maksimum Sebesar 632,27 Persen
Uraian Tahun
1 2
Penerimaan
Intenet 90.720.000 103.680.000
Print Warna 1.080.000 3.240.000
Print Hitam 270.000 900.000
Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000 Pengeluaran
Biaya variabel 8.347.983 12.521.975
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 90.420.983 94.594.975
EBT 1.649.017 13.225.025
Pajak Progresif:
10% 164.902 1.322.503
15% 30%
Total Pajak 164.902 1.322.503
Lanjutan Lampiran 7.
Uraian Tahun
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 92.070.000 131.759.000
Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 8.347.983 12.521.975
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 80.347.983 84.521.975
Total Outflow 44.085.000 80.347.983 84.521.975
Cashflow -44.085.000 11.722.017 47.237.025
Pajak 164.902 1.322.503
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 11.557.115 45.914.523
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 9.963.030 34.121.970
PV (+) 44.085.000
PV (-) -44.085.000
NPV 0
IRR 16,00%
Net B/C 1,00
Lampiran 8. Switching Value Terhadap Penurunan Penjualan
Maksimum Sebesar 8,9 persen
Uraian Tahun
1 2
Penerimaan
Intenet 90.720.000 103.680.000
Print Warna 1.080.000 3.240.000
Print Hitam 270.000 900.000
Total Penerimaan 83.844.905 98.187.875 Pengeluaran
Biaya variabel 1.140.000 1.710.000
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 83.213.000 83.783.000
EBT 631.905 14.404.875
Pajak Progresif:
10% 63.191 1.440.488
15% 30%
Total Pajak 63.191 1.440.488
Lanjutan Lampiran 8.
Uraian Tahun
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 83.844.905 98.187.875
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 83.844.905 122.126.875
Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000
Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000
Cashflow -44.085.000 10.704.905 48.416.875
Pajak 63.191 1.440.488
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 10.641.715 46.976.388
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 9.173.892 34.911.109
PV (+) 44.085.000
PV (-) -44.085.000
NPV 0
IRR 16,00%
Net B/C 1,00
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar biaya akses internet saja. Belum lagi layananebook-ebookgratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun dapat ditingkatkan.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.
untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World Stats, 2009).
[image:60.612.149.515.329.515.2]Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara– Negara Asia Tahun 2008
Negara Pengguna Internet (Netter)
Indonesia 13 %
Malaysia 62,8 %
Filipina 14,6 %
Thailand 20,5 %
Vietnam 24,2 %
China 22,4 %
Korea Selatan 76,1 %
Jepang 73,1 %
Sumber :www.internetworldstats.com, 2010
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas, kecepatan dan biaya.
kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).
Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kota-kota besar seperti di ibukota-kota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota-kota-kota kecil lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihak-pihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet, maka peneliti mengadakan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet ”Yo Net” yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet “Yo Net” jika dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial?
2. Bagaimana kelayakan finansialusaha Warnet “Yo Net”?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial.
2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari aspek finansial.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet “Yo Net” sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
I.5. Ruang Lingkup Penelitian
2.1 Definisi Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti sistem komputer umum, yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan jaringan internet dinamakan internetworking (Wikipedia, 2010).
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya (Fikri, 2010).
2.1.1 Sejarah Internet
mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet (Fikri, 2010).
2.2 Warung Internet
Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per jam atau per menit (Wikipedia, 2010).
2.3 Studi Kelayak