LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL
ESTATE SENONI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI
KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
JOKO
NIM.090500007
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan PKL : HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL ESTATE SENONI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.
Nama : Joko
NIM : 090500007
Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Manajemen Pertanian
Dosen Pembimbing, Dosen Penguji I, Dosen Penguji II,
Ir. Noorhamsyah. MP Ir. Suparjo, MP Elisa Herawati, S. Hut, MP NIP.19640523 199703 1 001 NIP. 19620817 198903 1 003 NIP. 19710305 199512 2 001
Menyetujui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Manajemen Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda,
Ir. M, Fajderi, MP
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang ( PKL) ini yang dilaksanakan di PT.ITCI HUTANI MANUNGGAL (IHM). Laporan PKL ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Manajemen Hutan, Jurusan Manajemen Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Materi laporan ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama PKL di PT.IHM.
Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang langsung atau tidak langsung telah membantu dan tidak bisa kami sebutkan semuanya disini, penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pimpinan PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL beserta seluruh staf dan karyawan. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Hasanudin, MP, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
4. Bapak Ir.M. Fadjeri,MP, selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan. 5. Bapak Ir. Noorhamsyah, MP, selaku Dosen Pembimbing.
6. Ir. Suparjo, MP dan Elisa Herawati, S. Hut,MP selaku Dosen Penguji.
7. Teristimewa kepada orang tua tersayang yang telah banyak memberikan do`a, motivasi dan materi sehingga pembuatan laporan ini dapat selesai.
Dalam penulisan laporan ini disadari adanya kelemahan baik cara penyampaian maupun materi yang disampaikan, oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran demi perbaikan laporan ini kami harapkan guna perbaikan yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfa`at bagi kita semua.
Penulis Kampus Sei Keledang Juli 2012
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN………..
i
KATA PENGANTAR……….
ii
DAFTAR ISI………...
iii
DAFTAR TABEL………...
iv
DAFTAR GAMBAR……….
v
I. PENDAHULUAN………..
1
A. Latar Belakang………
1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapang...
2
C. Hasil yang Diharapkan………..
2
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN………
3
A. Tinjauan Umum PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL…
3
B. Tinjauan Umum Hutan Tanaman Industri………...
5
III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG ………..
8
A. Planning...……….
10
B. Nursery...……….
11
C. Plantation..………...
14
D. Harvesting………..
E. Tata Usaha Kayu………..
F. Fire & Safety………...
15
18
19
G. EHS...
20
IV. KESIMPULAN DAN SARAN………
22
A. Kesimpulan………...
22
B. Saran………..
22
DAFTAR PUSTAKA……….
23
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran
Halaman
1. Struktur Organisasi PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL………...25 2. Peta Compartement PT. IHM Estate Senoni………...26
3.
Foto (Gambar) Kegiatan PKL……… 27DAFTAR TABEL
No. Tubuh Utama Halaman 1. Kelas Kelerengan Areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL……….4 2. Hasil Praktek Kerja Lapang………. 8
DAFTAR GAMBAR
No.
Lampiran
Halaman
4.
Takaran Pencampuran Media Tanam……….. 275.
Pencampuran Media……….. 276.
Penyeleksian Bibit……… 287.
Pencampuran Pupuk………... 288.
Pembuatan Lubang Tanam………... 399.
Penanaman Bibit………. 3910.
Pemotongan (Pembagian) Batang………... 3011.
Pengukuran Pada Bak Terbuka……… 3012.
Pemuatan Kayu di TPn……….. 3113.
Pengangkutan Kayu Ke TPK………. 3114.
Penandaan Batas Konservasi……….. 32BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan di Kalimantan Timur merupakan salah satu andalan bagi negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya yang patut dilestarikan. Hutan selamanya akan selalu dibutuhkan dunia keberadaannya.
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ditinjau dari posisinya sangat strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia yang ahli di bidang kehutanan guna berkiprah membangun hutan dan kehutanan di daerahnya.
Lulusan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda semakin penting peranannya mengingat kondisi hutan yang semakin parah. Pengalaman praktek di lokasi pembangunan hutan tanaman industri sangat bermanfaat bagi mahasiswa di dalam menambah wawasan di lapangan setelah pendalaman teori di bangku kuliah.
Polteknik Pertanian Negeri Samarinda bersifat vocasional yaitu memberikan program pendidikan yang lebih banyak porsi prakteknya dibanding teori yaitu 70% praktek dan 30% teori. Praktek tersebut di antaranya diisi melalui praktek kerja lapangan ini selama dua bulan penuh, di samping kegiatan praktikum rutin di laboratorium sesuai mata kuliah.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa dan pengalaman kerja pada kondisi lapangan sebenarnya
2. Memahami pelaksanaan pembangunan hutan tanaman industri mulai dari kegiatan persemaian, penanaman, pemeliharaan sampai pemanenan serta hal-hal lain yang terstruktur dari perusahaan
3. Mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan para pekerja HTI di lapangan dan dapat mengerti langsung beberapa teknik di lapangan yang berbeda ataupun belum disampaikan di ruang kuliah.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan PKL ini adalah agar ilmu yang dipunyai mahasiswa dapat diterapkan di dunia kerja sehingga berpengalaman dan terampil dibidangnya agar kelak lebih bisa untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya dan dapat berkontribusi maksimal secara langsung di bidang kehutanan.
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Lokasi dan Luas
Areal IUPHHK HTI PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL secara geografis terletak antara 0o 23’ 04” – 1o 6’ 29” LS dan 116o 52’ 52” BT. Termasuk dalam Kelompok Hutan Sungai Jembayan, Perian dan Sepaku. Merupakan hutan dengan fungsi sebagai Hutan Produksi Tetap (HP). Secara administrasi pemerintahan berada di enam Kecamatan dan dua Kabupaten yaitu di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Kota Bangun, Kecamatan Muara Muntai, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur (Anonim, 2012).
Menurut administrasi kehutanaan berada di RPH Sepaku dan Senoni, BKPH Balikpapan dan Tenggarong, Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dinas Kehutanan Kabupaten Penajam Paser Utara. Berdasarkan SK Menhut No. 184/KPTS-II/1996, tanggal 23 April 1996, PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL memiliki areal seluas 161.127 Ha. Adapun kepemilikan sahamnya 90% PT. Kreasi Lestari Pratama dan 10% PT. Inhutani I.
2. Topografi
Topografi pada areal kerja PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL bervariasi dari datar (kelerengan + 0 – 8 %) sampai dengan terjal (kelerengan > 40%), dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Kelas kelerengan Areal kerja PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL Kelas
kelerengan
Sektor (Ha)
Jumlah % Terunen Sepaku Senoni
A (0 - 8%) B (8 - 15%) C (15 - 25%) D (25 - 40%) E ( > 40%) 10.003 22.609 9.123 520 215 6.119 21.296 8.643 2.714 416 32.152 27.848 17.348 1.748 373 48.274 71.753 35.114 4.982 1.004 29,96 44,53 21,79 3,09 0,62 Jumlah 42.470 39.188 79.469 161.127 100,00 3. Geologi
Berdasarkan peta geologi lembar Balikpapan, lembar Samarinda dan lembar Long Iram skala 1 : 250.000 (Anonim 2012), informasi geologi areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL terdiri dari formasi Aluvium Undak Terumbu Koral sebesar 2,3%, Miosin Pulau Balang Beds sebesar 29,1%, Miosin Balikpapan Beds sebesar 6,15%
4. Hidrologi
Sungai-sungai yang mengalir di sekitar areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL adalah Sungai Mahakam, Sungai Sepaku, Sungai Pamaluan, Sungai Jembayan, Sungai Kedang dan Sungai Perian. Sungai-sungai tersebut mempunyai pola aliran yang kontinyu sepanjang tahun. Berdasarkan
karakterisistik sungai tangkapan DAS dan informasi lainnya, sungai-sungai tersebut bukan merupakan ancaman, sebaliknya sebagai sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air.
5. Iklim
Pada areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL sebagaimana juga daerah-daerah lainnya di Kalimantan Timur, mempunyai iklim tropika basah dengan batas antara musim hujan dan kemarau yang tidak begitu jelas. Menurut klasifikasi Smith dan Ferguson, curah hujan pada PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL termasuk dalam tipe A atau merupakan daerah basah dengan nilai Q antara 0% & 14,3%.
Curah hujan Rata-rata curah hujan sebesar 1.998 mm/tahun, tanpa bulan kering (nilai Q = 0%) dengan 128 hari hujan. Curah hujan tertinggi jatuh pada bulan Desember yaitu sebesar 244 mm dan terendah sebesar 92 mm jatuh pada bulan Agustus.
B. Tinjauan Umum Tentang Hutan Tanaman Industri
Pembangunan hutan tanaman industri adalah hutan tanaman yang dikelola dan diusahakan berdasarkan asas kelestarian, asas manfaat dan asas perusahaan dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan sistem silvikultur intensif untuk memenuhi bahan baku industri hasil hutan. Unit HTI adalah satu kesatuan perusahaan hutan tanaman di dalam kawasan hutan produksi (Anonim 1995).
Ciri-ciri pokok HTI adalah :
1) Sistem silvikultur yang diterapkan adalah tebang habis diikuti dengan penanaman kembali.
3) Potensi produksi yang tinggi, baik kuantitas maupun kualitas yang di capai dengan penerapan sistem silvikultur intensif.
4) Pengusahaan HTI adalah pengusahaan hutan dalam suatu kawasan hutan yang meliputi kegiatan penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil hutan, pengolahan, sampai pemasarannya.
Ciri-ciri lokasi yang dijadikan areal dan lokasi HTI adalah :
1) Kawasan hutan produksi tetap atau kawasan hutan lainnya yang dapat ditetapkan menjadi hutan produksi tetap.
2) Lahan kosong, padang alang-alang dan semak belukar.
3) Hutan produksi yang masih produktif hanya dapat diperuntukkan menjadi areal HTI apabila seluruh hasil penebanganya dimanfaatkan untuk bahan baku industri pulp.
Maksud pembangunan HTI adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan hutan produksi tetap pada areal hutan produksi yang tidak atau kurang produktif. Tujuan HTI secara singkat adalah sebagai berikut :
1) Menunjang pertumbuhan industri perkayuan dengan penyediaan bahan baku yang diperlukan secara berkelanjutan.
2) Meningkatkan potensi kawasan hutan produksi utama yang kurang atau tidak produktif.
3) Membuka lapangan kerja bagi warga sekitar hutan.
Kawasan hutan yang diprioritaskan untuk pembangunan HTI adalah pada kawasan hutan produksi tetap yang tidak produktif atau kawasan lain yang tidak
ditetapkan menjadi hutan produksi tetap, terutama pada lahan kosong, padang alang-alang dan semak belukar.
BAB III
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)
A. Hasil Praktek Kerja Lapang
Hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL dari tangggal 12 Maret – 12 Mei 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Rincian waktu, kegiatan dan lokasi praktek kerja lapang.
NO TANGGAL KEGIATAN LOKASI KET.
1 12-13/03/2012 Safety Induction Kontor Pusat
Teori 2
14-15/03/2012
Common Service Departement Perkenalan struktur organisasi PT ITCI Hutani Manunggal Estate Senoni Teori 3 16/03/2012 17/03/2012 18/03/2012 19/03/2012 20/03/2012 21/03/2012 22/03/2012 23-25/03/2012 Planning Departement
Perkenalan dan penyajian materi tentang departemen planning, kegiatan planning dan profil PT. IHM
Membuat pal batas untuk batas compartement (petak) dengan
menggunakan cat warna kuning. Kegiatan ini disebut redesign.
Pengukuran Land Clearing (LC) Survey lapangan Handing Over Area (HOA)
Pengukuran luas lahan yang siap tanam Survey batas riparian zone (sempadan sungai) dengan menggunakan cat warna merah
Auditorium Plantation Monitoring Assessment 12
Auditorium Plantation Quality Assessment-planting/ audit tanam
libur Estate Senoni Toeri Praktek Praktek Praktek Praktek Paktek Praktek 4 26/03/2012 27/03/2012 28/03/2012 29/03/2012 Nursery Departement
Orientasi lapangan nursery Estate III Senoni
? Pencampuran media tanam
? Penjarangan (spacing)
? Penyeleksian bibit (packing)
? Penyiraman (watering) ? Pengisian polybag ? Penyiangan/perumputan (grading) Estate Senoni Simulasi Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek
30/03/2012 31/03/2012 01/04/2012 Pemupukan (fertilizing) Penyulaman (Blanking) Libur Praktek Praktek Praktek 5 02/04/2012 03/04/2012 04/04/2012 05/04/2012 6-8/04/2012 9-11/04/2012 Plantation Departement Perkenalan tentang Plantation Departement
Materi tentang kegiatan plantation Pemangkasan batang acacia yang
menutupi badan jalan (kerjasama dengan . EHS-Safety)
Penanaman (planting) & Pemupukan (fertilizing)
Libur
Off – kendala transportasi, dll dari perusahaan Estate Senoni Teori Teori Praktek Praktek 6 16/04/2012 18-19/04/2012 20-21/04/2012 Harvesting Departement Mikro planning Perintisan(Underbrushing) Penebangan (Felling)
Pemotongan cabang & ranting (toping) Pengumpulan/penyusunan (Pre-Bunching) Penarikan/penyaradan (Extraction) Pemotongan (Bucking) Pemuatan (Loading) Pengangkutan (Hauling) Libur Estate Senoni Teori Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek Praktek 7 23/04/2012 24/04/2012 25/04/2012
Tata Usaha Kayu (TUK) Departement Oreatasi pengukuran kayu
Materi & Pengukuran kayu di lapangan Pengukuran kayu yang distacking di Tpn
Estate Senoni Praktek Teori Praktek 8 26/04/2012 27/04/2012 28/04/2012 Environment Departement Pengenalan materi Environment Pemantauan patok Erosi tanah Pemantauan patok Vegetasi pohon
Estate Senoni Teori Praktek Praktek 9 01/05/2012 02/05/2012 03/05/2012 04/05/2012 05/05/2012
Fire & Safety Departement
Pengenalan pelengkapan alat Safety Pemantauan kebakaran & Pemangkasan cabang Acacia. mangium
Pengisian air ke dalam Tanki plastic Materi Fire & Safety
Penebangan pohon Membahayakan pada jalan propensi Estate Senoni Praktek Praktek Praktek Teori Teori 10 07/05/2012 08/05/0212 09/05/2012
SSL (Sosial security licence) Departement
Libur
Pengenalan materi SSL
Patroli di setiap pos security yang berada pada jalan keluar masuknya
Estate Senoni
Teori Praktek 11 10-11/05/2012 Pembuatan Laporan PKL Presentasi Estate Praktek
Senoni& Kantor Pusat 12 12/05/2012 Presentasi Kantor Pusat IHM Praktek A. Perencanaan (Planning ) 1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat mengetahui pengaturan lahan/tata ruang yang telah disusun dalam penyusunan rencana PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL serta dapat memantau dan menilai kualitas kegiatan operasional perusahaan oleh Departement Planning.
2. Dasar Teori
Perencanaan (Planning) adalah suatu kegiatan untuk menentukan lahan/tata ruang dalam suatu perusahaan. Kegiatanya mencakup penentuan areal tanaman, penataan areal konservasi, pembuatan pal batas.
Selain itu, kegiatan Planning juga memantau dan menilai kegiatan operasional, apakah sudah sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL.
3. Alat dan Bahan
a. Alat : GPS, Peta kerja, parang, meteran, pita warna, APD dan Phiband. b. Bahan : cat warna kuning dan merah
4. Prosedur kerja
a. Mendengrkan kegiatan perencanaan
b. Membuat pal batas. Untuk batas compartement digunakan cat warna kuning, untuk areal konservasi cat warna merah, untuk jalan cabang atau jalan yang diperuntukkan untuk kegiatan pemanenan digunakan cat warna biru dancat
warna putih untuk batas konsesi perusahaan. Kegiatan ini disebut redesign compartement
c. Pengukuran areal dengan menggunakan GPS dilakukan langsung dilapangan dengan carah mengelilingi areal lahan yang siap tanam
d. Pengukuran areal dengan menggunakan Trimble atau luasan lahan yang sudah ditanami acacia mangium
e. PMA, melakukan pengecekkan tanaman pada umur 6 bulan dan 12 bulan denga tujuan untuk mengetahui jumlah tanaman per hektar (stocking)
f. Menilai kegiata penanaman mulai dari kegiatan pesiapan lahan sampai dengan peliharaan
5. Pembahasan
Perusahaan dalam hal pendataan, survey, audit, dan pemetaan telah mmiliki peralatan yang cukup, seperti GPS, Trimble dan teknologi GIS dan juga PIMS (Plantation Information Managemen Systim)
B. Nursery (Persemaian) 1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini untuk memperoleh biji atau bibit yang bermutu tinggi dalam jumlah dan tata waktu yang tepat, serta untuk menigkatkan produktifitas maupun kualitas hasil hutan berupa pohon/kayu yang sesuai dengan kondisi tempat tumbuh, dengan menggunakan bibit berkualitas tinggi dari jenis-jenis yang dikehendaki.
2. Dasar Teori
Persemaian adalah suatu tempat untuk pengadaan bibit yang dipersiapkan untuk kegiatan penanaman dilapangan nantinya.
3. Alat dan Bahan
a. Alat : Cangkul, sekop, takaran pencampuran media, drum
aaaaaaaaa pencampuran pupuk, alat penyiraman, selang, stik tugal, corong plat, dan polybag.
b. Bahan : Pupuk (dolomit & NPK), sekam padi yang sudah di sangrai, gambut yang sudah di campur dolomit 2 minggu sebelumnya.
4. Prosedur Kerja
a. Pencampuran media tanam dengan cara :
? Memasukkan media tanam berupa gambut 70%, sekam padi 30%, pupuk dolomit 3 kg dan pupuk NPK 3 kg ke dalam bak pencampur
? Kemudian media tanam diaduk sampai rata dengan menggunakan sekop dan cangkul
? Setelah itu dimasukkan dalam bak penampung media, untuk diantar ke tempat pengisian poybag
b. Penjarangan (spacing)
? Melakukan penjarangan bibit acacia yang dilakukan pada umur 3 minggu dengan 2 baris 1dikosongkan
c. Penyeleksi bibit (packing)
? Memindahkan bibit berdasarkan kecilnya bibit
? Memasukkan kedalam kompe/plastic yang memuat 55 bibit
? Menyeleksi bibit dilakukan pada tanaman yang berumur 10- 12 minggu d. Penyiraman (watering)
? Menyiram tanaman dengan air menggunakan selang
e. Pengisian polybag
? Memasukkan media tanam pada polybag dengan cara mengocok media tanam dengan menggunakan corong yang terbuat dari plat
? Tujuan dari cara mengocok tersebut yaitu agar media tanam padat dalam polybag
g. Penyiangan/perumputan (grading)
? Melakukan perumputan diareal persemaian dengan mencabuti rumput dengan menggunakan tangan atau rumput yang tumbuh di dalam polybag yang sudah diisi media tanam
h. Pemupukan (fertilizing)
? Menyiram tanaman dengan pupuk yang sudah dilarutkan dalam air
? Pupuk yang digunakan adalah kalipos 800 gram dengan air 200 liter ke dalam drum dan pupuk NPK Krista 400 gram
? Pupuk kalipos dilakukan 2 kali penyiraman dalam seminggu, dan pupuk NPK Krista 1kali dalam seminggu
? Setelah kegiatan pemupukan, dilakukan pengompresan berupa penyiraman dengan menggunakan air
i. Penyulaman (blanking)
? Memindahkan kecambah pada polybag yang mengalami kekosongan atau mati
? Pemindahan dilakukan pada polybag yang mempunyai tanaman lebih dari 1 tanaman
5. Pembahasan
Dalam melakukan kegiatan dipersemaian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pada saat penyiraman tanaman, seharusnya digunakan nozel agar labih efektip dan memudahkan pekerja dalam melakukan kegitan penyiraman.
Selain itu, harus juga memperhatikan kondisi lantai antar frame/bedeng yang becek pada saat hujan karena kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan operasional menjadi lambat
C. Penanaman (Plantation ) 1. Tujuan
Adalah tujuan untuk menyediakan bahan baku pabrik yang berkesinambangan menghasilkan panen kayu (serat) yang bermutu tinggi dengan kuantitas yang mencukupi kebutuhan.
2. Dasar Teori
Penanaman adalah suatu kegiatan untuk menanam bibit di areal yang kosong atau areal yang ditetapkan untuk kegiatan penanaman.
3. Alat dan bahan
a. Alat : Dodos, tempat dan takaran pupuk, kompas, tali ajir, seling dan APD (alat pelindung diri)
b. Bahan : bibit, pupuk TSP, KCL dan ZA 4. Prosedur kerja
Adalah kegiatan penanaman bibit dalam suatu compartement yang sudah dilakukan PPS 2 minggu sebelum tanam.
? Cara kerja : Buat ajir atau panjang kepala arah Timur Barat sehingga barisan tanaman menjadi Utara selatan.
? Menentukan jarak tanam (3 x 2)
? Membuat lubang tanam dengan ukuran 20 x 20 cm dengan menggunakan dodos.
? Memasukkan pupuk TSP pada lubang tanam sebanyak 60 gram pada saat penggalian tanah.
? Perhatikan kedalam lubang tanam,lalu bibit ditanam
? Kemudian mmemasukkan pupuk KCL 40 gram kedalam lubang tanam pada kiri atau kanan tanaman.
D. Pemanenan (Harvesting) 1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pemanenan yaitu untuk memanen hasil hutan dari investasi tanaman (acacia mangium) selama 5 tahun perupa kayu sesuai dengan standar yang berlaku dan nantinya akan di produksi di pabrik, serta untuk memprsiapkan lahan buat kegiatan penanaman kembali.
2. Dasar Teori
Harvesting adalah suatu kegiatan pemanenan yang di mulain dari kegiatan mikro planning (perancanaan dalam kegiatan harvesting) yang mencangkup pembatasan areal penebangan dan pembuatan jalan untuk operasional harvesting sampai dengan kegiatan penebangan, kemudian penyaradan kayu dan pengangkutan kayu ke log pond.
3. Chain Saw, Alat berat (Excavator, Skidder, Dozer), Alat Pelindung Diri (Helm dan Sepatu Safety, Sarung tangan )
4. Prosedur kerja a. Mikro Planning
Menetapkan batas areal penebangan serta membuat spur road atau jalan cabang untuk kegiatan operasional pemanenan.
b. Perintisan (Underbrushing)
Membersihkan areal yang akan ditebang yaitu dengan menebas gulma dan anakan kayu dengan tujuan agar pangkal pohon yang akan ditebang terlihat jelas.
c. Penebangan (Felling )
Kegiatan penebangan yang dilakukan oleh operator Chain saw. Sebelum menebang harus memperhatikan kondisi pohon yang akan ditebang atau menetukan arah rebah terlbih dahulu. Tidak menebang pohon yang termasuk dalam areal konservasi. Tinggi tunggul tidak lebih dari 10 cm dari permukaan tanah, serta melakukan penebangan terarah menggunakan takik rebah dan takik balas.
d. Pemotongan cabang & ranting (toping)
Setelah pohon ditebang lakukan pemotongan cabang dan ranting e. Penyusunan (Pre- Bunching)
Penyusunan atau pengaturan posisi kayu dilapangan dengan cara Excavator merapikan pohon sejajar sebelum penarikan ke TPn
f. Penarikan/penyaradan (Extraction)
Penarikan/penyaradan kayu ke TPn dengan alat berat (Skidder dan Dozer) g. Pemotongan (Buching)
h. Penumpukan (Stacking )
Mengumpulkan atau menyusun kayu yang sudah dipotong menjadi beberapa batang di TPn
i. Pemuatan (loading)
Pemuatan kayu di TPn menggunakan truck j. Pengangkutan (Hauling)
Pengangkutan kayu ke Log Pond dengan truck. 5. Pembahasan
Dalam Departement pemanenan, kegiatan yang dilakukan yaitu mikro planning, pembersihan areal penebangan, penebangan, pemotongan cabang dan ranting, penarikan dan penyaradan, pomotongan kayu, pengumpulan/penyusunan kayu dan pengangkutan. Samua di lakukan secara observasi.
Kegiatan pemanenan ini mulai dari mikro planning sampai dengan penngangkutan kayu sudah dilakukan dengan cukup baik dengan cara mekanis atau menggunakan alat-alat berat seperti Excavator, skidder, dan dozer untuk memudahkan kegiatan operasional. Namun ada hal yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan APD (alat pelndung diri) bagi setiap pekerja untuk menjamin keselamatan.
E. Tata Usaha Kayu (TUK) 1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah suatu proses pengaturan alur fisik kayu agar terdokumentasi sehingga memudahkan perusahaan dalam memonitor kegiatan serta mengetahui jumlah fisik volume yang telah diproduksi mulai dari TPn hingga ke TPK.
2. Dasar teori
Tata usaha kayu (TUK) adalah suatu kegiatan pengujian dan pengukuran volume kayu sector dan log pond.
3. Alat dan Bahan
a. Alat Tulis, kalkulator, stik ukur 4. Prosedur Kerja
a. Angkutan yang bemuatan kayu datang ke dispetcer sector dan log pond b. Kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat stik ukur c. Hasil pengukuran dimasukkan dalam buku monitoring
d. Untuk Ketentuan nilai volume (kubik) yang diambil oleh perusahaan yaitu pengukuran pada log pong, sedangkan pengukuran yang dilakukan pada dispetcer sector hanya sebagai pembanding antara dispetcer sector dan log pond,
Pengukuran Volume dilakukan dengan cara :
TR X P X L = SM ? SM X KONVERSI = VOLUME (m3) Keterangan : Tr = Tinggi rata-rata
P = Panjang L = Lebar bak
Konversi : Bak Tebuka (0,5801) Bak Tertutup (0,5261) 5. Pembahasan
Dalam kegiatan ini yang dilakukan yaitu mengikur volume kayu pada dietcer sector dan log pond.
Kegiatan tata usaha kayu ini dilakukan denga cukup baik dengan menggunakan Stik Ukur yang praktis , namun para pekerja harus memperhatikan keselamatan kerja denga menggunakan APD (Alat pelindung diri) pada saat pengukuran.
F. Fire & Safety 1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Fire & Safety adalah untuk menjaga bahaya kebakaran serta kselamatan kerja setiap karyawan di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL. 2. Dasar teori
Fire & Safety adalah suatu kegiatan yang meliputi kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Kegiatan yang dilakukan adalah seperti induction/pengarahan, patroli (bedasarkan tingkat bahaya kebakaran), pemeriksaan alat dan brefing.
3. Alat dan Bahan
a. Alat pemadam kebakaran (mesin pompa, truck tangki, selang), b. APD (Alat pelindung diri)
4. Prosedur Kerja
a. Dilakukan pengarahan menganai bahaya dalam pekerjaan maupun bahaya kebakaran hutan.
b. Dilakukan pemeriksaan alat 2 minggu sekali untuk melhat kondisi alat
c. Safety talk rutin diadakan pada saat brefing ataupun master poin sebagai kepedulian kepada seluru karyawan menganai bahaya dalam pekerjaan maupun bahaya kebakaran.
5. Pembahasan
Dalam fire & safety, kegiatan yang kami lakukan adalah mendapat penjelasan tentang materi kesehatan dan keselamatan kerja serta melihat alat-alat yamng digunakandalam pemadaman kebakaran.
Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik oleh perusahaan karena didukung denga alat-alat pemadaman yang diperlakukan, namun hal itu tidak cukup bila tidak didukung denga kesadaran para karyawan mengenai bahaya kebakaran dan keselamatan kerja.
G. Linkungan (Environment) 1. Tujuan
Lingkungan (Environment) adalah untuk menjaga kawasan yang dilindungi dan menjaga keaslian vegetasi dan satwa serta lingkungan disekitar.
2. Dasar Teori
Lingkungan (Environment) adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita (Komponen biotic dan abiotik yang saling berinteraksi.
3. Alat dan bahan Alat tulis, mistar 4. Prosedur Krja
a. Pemantauan Kawasan lindung
? Menginventarisasi tingkat semai dengan ukuran 2 x 2 m pancang, 5 x 5 m tiang, 10 x 10 m pohon, 20 x 20 m komposisi vegetsi dan perkembangan riap.
b. Pemantauan Lingkungan : ? Erosi tanah
Mengukur tanah yang terosi dengan metode tongkat yaitu dengan cara menancapkan tongkat (Patok ukur)
5. Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan dalan Environment yaitu penjelasan menganai lingkungan serta cara-cara pemantauan kawasan konsrvasi.
Dalam kegiatan pemantauan kawasan lindung harus diperhatikan batas-batas areal tanaman dengan areal konservasi sehinga dapat dilakukan pemantauan dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Struktur Organisasi PT. IHM sudah sangat lengkap , terbukti dengan adanya jabatan-jabatan sesuai dengan fungsinya dari mulai estate manager, Asisten Kepala sampai adanya mandor di lapangan tetapi untuk departemen litbang ketika praktek tidak ada aktivitas..
2. Sarana dan pra sarana di persemaian masih sederhana
3. Kegiatan harvesting sudah berjalan dengan baik,tetapimasih banyak yang belum sadar menggunakan Alat Pelindung Diri terutama untuk pekerja yang melaksanakan dengan cara manual.
4. Perusahaan telah memperhatikan masalah keselamatan pekerja dan lingkungan dengan baik.Terbukti adanya departemen EHS dan dilengkapi dengan adanya alat Apar (alat pemadam api ringan) dan tangki pemadam kebakaran.
B. SARAN
1. Perusahaan seharusnya memberdayakan mempunyai departemen Litbang (penelitian dan pengembangan) pada level site
2. Di masa yang akan datang agar dikembangkan fasilitas persemaian dengan menggunakan sprayer atau nozle (sprinkle) dalam hal penyiraman bibit 3. Kedisiplinan penggunaan APD agar ditingkatkan dengan cara pemberian sangsi kepada yang melanggar
4. Departemen kesehatan, lingkungan, keselamatan yang sudah baik agar dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pembuatan Tanaman Industri, Departemen Kehutanan, Jakarta.
Anonim, 2012. RKT IUPHHK HTI PT. ITCI Hutani Manunggal (IHM).
Anonim, 2003. http://arieyoedo. Blogspot. Com/2011/05/pengendalian-gulma- bmp-6. Html (diunggah tanggal 20 juni 2012.
Anonim, 2006. Laporan Hasil Praktek Kerja Lapang di PT. Sumalindo Lestari Jaya II. Site Long Bagun. Kab Kutai Barat. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Samarinda
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. ITCI Hutani Manungggal Estate Senoni 2012
(Estate Manager)
(Askep C.S)
(Askep EHS &
Safety)
Planning
Askep
Plantation
Askep
Askep
Nursery
Lampiran 3. Foto (Gambar) Kegiatan PKL
Gambar 1. Takaran Pencampuran Media Tanam
Gambar 3. Penyeleksian Bibit
Gambar 5. Pembuatan Lubang Tanam
Gambar 7. Pemotongan (Pembagian) Batang
Gambar 9. Pemuatan Kayu di TPn
Gambar 11. Penandaan Batas Konservasi