• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMASARAN PRODUK HUTAN RAKYAT BAMBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMASARAN PRODUK HUTAN RAKYAT BAMBU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMASARAN PRODUK

HUTAN RAKYAT BAMBU

(Studi Kasus : Desa Telagah Kec.Sei Binggei Kab.Langkat)

SKRIPSI

OLEH

IMMER SIMAMORA 051201004

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

IMMER SIMAMORA : Analisis Pemasaran Produk Hutan Rakyat Bambu (Studi Kasus : Desa Telagah Kecamatan Sei Binggei Kabupaten Langkat), Dibimbing oleh ODING AFANDI dan EVALINA HERAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil produk olahan bambu dari masyarakat pengelola hutan bambu, teknologi yang digunakan, dan menganalisis alur dari pemasaran produk hasil olahan bambu Di Desa Telagah Kecamatan Sei Binggei Kabupaten Langkat. Data diambil dengan melakukan wawancara terhadap petani bambu dan pengerajin bambu, lalu ditabulasi, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus margin pemasaran dan margin keuntungan yang kemudian dianalisis.

Jenis-jenis bambu yang mendominasi Di Desa Telagah adalah jenis bambu Blangke (Gigantochola pruriens), desa telagah merupakan salah satu sentra penghasil bahan baku bambu bagi pengerajin bambu khususnya di daerah Kabupaten Langkat. Minimnya informasi dan masih sulitnya Desa Telagah ini dijangkau transportasi merupakan salah satu faktor penghambat berkembangnya kerajinan bambu di desa ini, masyarakat desa minim akan informasi pengolahan dan teknologi yang digunakan dalam meningkatkan kualitas bambu. Adapun pendapatan yang diperoleh petani bambu dari hasil panen bambu pertahun adalah sebesar 36.97 % , pendapatan petani bambu yang diperoleh dari hasil pertanian sebesar 63.03 %, oleh sebab pendapatan yang diperoleh petani bambu lebih besar dari hasil pertanian ditambah minimnya perhatian pemerintah terkait menyebabkan petani bambu banyak mengkonversi lahan mereka menjadi lahan perkebunan.

(3)

ABSTRACT

Immer Simamora: Analysis of Forest Products Marketing Bamboo (Case Study the Telagah Village, Sei Binggei District, Langkat Regency). Under supervision of ODING AFANDI and EVALINA HERAWATI.

This study aims to determine the outcome of the refined products bamboo forest manager societies, the technology used, and analyze the flow of product marketing of processed bamboo in the Telagah Village of Sei Binggei Langkat District. The data has taken by an interview of bamboo farmers and bamboo craftsmen, then tabulated, and then calculated by using the formula of marketing margins and profit margins are then analyzed.

The types of bamboo that were dominated in Telagah Village are bambu Blangke (Gigantochola pruriens), Telagah Village is one of the centers producing the raw materials of bamboo for bamboo craftsmen, especially in Langkat Regency area. The lack of information and difficulties of transportation to reach Telagah Village are the factors of inhibiting the development of bamboo crafts in this village, so the villagers has a litte of knowledge for processing and technology used of information in improving the quality of bamboo. The revenue earned of the bamboo farmer from the bamboo crops per year amounted to 36.97%, then the revenue earned of bamboo farmer from agriculture has amounted to 63.03%, and therefore revenue earned has a greater bamboo farmers from agriculture products plus the lack of attention from relevant government caused bamboo farmers has converted their land into estate. Keywords: bamboo, technology, marketing

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada tanggal 18 Mei 1985 dari Ayah Selamat Simamora dan Ibu Rospita Sihite. Penulis merupakan anak keempat dari enam bersaudara.

Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU HANDAYANI Pekan Baru Riau dan pada tahun 2005 melanjutkan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara Fakultas Pertanian, Departemen Kehutanan, Program Studi Manajemen Hutan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan, pada tahun 2009 s.d 2010 penulis menjadi penanggung jawab organisasi Kehutanan (HIMAS) USU, Pengurus cabang Sylva Indonesia dan GMKI Komisariat Pertanian USU. Penulis pernah mengikuti Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) pada tahun 2007 di Tanjung Tiram Kab.Batubara dan Gunung Sinabung di Kab.Karo, Provinsi Sumatera Utara dan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BKPH Bandung Utara Unit 3 Jawa Barat. Pada tahun 2010 penulis melaksanakan penelitian dengan judul “ Analisis Pemasaran Produk Hutan Rakyat Bambu (Studi Kasus : Desa Telagah Kec.Sei Binggei Kabupaten Langkat)”.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan Rahmat-Nya berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dan sesuai yang diharapkan. Skripsi ini berjudul Analisis Pemasaran Produk Hutan Rakyat Bambu (Studi Kasus : Desa Telagah Kec.Sei Binggei Kab.Langkat).

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya yang telah banyak memberi bantuan baik moril maupun materil, kepada Bapak Oding Affandi, S.Hut, M.P dan Ibu Evalina Herawati, S.Hut, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dan kepada teman-teman kehutanan stambuk 2005 khususnya pada program studi Manajemen Hutan yang telah memberi dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dari skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua masyarakat.

(6)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... ... i

ABSRTRACK ... ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 2 Tujuan Penelitian ... 3 Manfaat Penelitian ... 3 TINJAUAN PUSTAKA Hutan Rakyat ... 4 Bambu ... ... 9

Syarat Tumbuh Bambu ... 13

Pemanfaatan Bambu ... 14

Produk Olahan Bambu ... 17

Pemasaran ... ... 20

Analisis Pemasaran ... 22

Pengertian Perilaku Konsumen... 24

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian ... 26

Alat dan Bahan ... 27

Metode Pengumpulan Data ... 27

Pengambilan Sampel ... 27

(7)

Teknik dan Tahapan Pengumpulan Data ... 30

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Pengolahan Hutan Rakyat ... 32

Produk Olahan Bambu ... 37

Teknologi Pengolahan Bambu ... 43

Analisis Alur Pemasaran Produk Hasil Olahan Bambu ... 47

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan . ... 62

Saran ... ... 62 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Hal

1. Jenis –jenis Bambu Yang Tumbuh Di Indonesia ... 10

2. Matrik Metodologi Yang Digunakan Dalam Penelitian ... 31

3. Minat Masyarakat dalam Pemanfaatan Usaha Bambu Di Desa Telagah... 40

4. Persentase Pengetahuan Masyarakat Desa Telagah Dalam Teknik Pengolahan Bambu... 44

5. Analisis Margin Keuntungan (Profit Margin) Pada Pola Pasar A Bambu Gelondongan... 52

6. Analisis Margin Pemasaran (Marketing Margin) Pada Pola Pasar A Bambu Gelondongan... 53

7. Analisis Margin Keuntungan (Profit Margin) Pada Pola Pasar B Bambu Gelondongan ... 54

8. Analisis Margin Pemasaran (Marketing Margin) Pada Pola Pasar B Bambu Gelondongan ... 53

9. Analisis Margin Keuntungan (Profit Margin) Pada Pengerajin Kursi Panjang ... 56

10. Analisis Margin Pemasaran (Marketing Margin) Pada Pengerajin Kursi Panjang ... 56

11. Analisis Margin Keuntungan (Profit Margin) Pada Pengerajin Keranjang ... 57

12. Analisis Margin Pemasaran (Marketing Margin) Pada Pengerajin Keranjang ... 58

13. Rata-rata Nilai Pendapatan Bersih Petani Bambu Per Tahun ... 60

14. Perbandingan Harga Bambu Diolah dan Sebelum Diolah ... 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Rumpun Bambu Muda Di Desa Telagah ... 34

2. Bambu Gelondongan Baru Dipanen Dan Siap Untuk Di Jual ... 36

3. Bambu Yang Telah Dikupas Di Tempat Penampungan Di Desa Telagah... 39

4. Pengerajin Keranjang Bambu Di Kabupaten Langkat ... 41

5. Produk Olahan Pengrajin Bambu Gelondongan Di Kab. Langkat .. 42

6. Alat Yang Dipakai Pengerajin Bambu ... 45

7. Gergaji Yang Digunakan Untuk Memotong Bambu ... 45

8. Proses Pengeringan Bambu Gelondongan Di Kabupaten Langkat ... 47

9. Pola Pasar A Bambu Gelondongan ... 51

10. Pola Pasar B Bambu Gelondongan ... 53

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal 1. Kuesioner Responden Hutan Rakyat ... 66 2. Kuesioner responden/pengerajin bambu ... 75 3. Luas daerah menurut kecamatan... 78 4. Karakteristik responden di desa telagah kecamatan

Sei Binggei Kabupaten langkat (2010) ... 79 5. Data responden, pendapatan kotor petani bambu per tahun

per ha di desa telagah kecamatan Sei Binggei

Kabupaten Langkat (2010) ... 80 6. Bagan alur pemasaran produk hutan bakyat bambu ... 82 7. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 83

Referensi

Dokumen terkait

Realitas dalam postmodernisme merupakan suatu dari yang ‘pasti’ dan sebuah bentuk kesadaran massa, kesadaran dari bentuk postmodernisme berawal dari tradisi filsafat

Kalimat ini turut dipersoalkan sebagai pijakan untuk mengklarifikasi ulah penjual roti keliling ( hawker tricycle ) yang membagikan makanan kepada peserta aksi 212.

(1991) The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50: 179-211. Determinants of customers’ intention to use Islamic personal

Perencanaan, Pertemuan kelima pada siklus III materi pembelajaran diawali dengan sedikit mengulang materi pada siklus II kemudian dilanjutkan pada materi Mencontohkan

Molekul air, lemak, dan gula dalam makanan akan menyerap energi dari gelombang mikro tersebut dalam sebuah proses yang disebut pemanasan dielektrik.. Kebanyakan molekul adalah dipol

Sebagai kelanjutan dari proses pengumuman ini, pemenang sebagaimana t ersebut di atas akan ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dengan surat penunjukan oleh

Makhluk hidup Mempunyai komposisi kimia tertentu yang terdiri dari unsur – unsur Karbon , Hidrogen , Oksigen , Nitrogen , Belerang , atau Sulfur , Fosfor dan sedikit Mineral.

Menurut data yang diperoleh, responden melakukan pelaksanaan kegiatan pemanenan yang termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (80,95%), hal ini berarti