• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi menjadi perhatian bersama dan bukan hanya individu yang bersangkutan, karena dampaknya luas menyangkut berbagai aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Permasalahannya dalam kesehatan reproduksi antara lain kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi yang menyebabkan keterlambatan perempuan mendapatkan pelayanan dini dari tenaga kesehatan sehingga penanganan yang dilakukan terkadang harus melalui pengangkatan rahim (histerektomi) dari seorang perempuan (Chandranita, 2009).

Di Amerika Serikat, histerektomi didapatkan 600.000 perempuan dilakukan tiap tahunnya. Histerektomi adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, tindakan histerektomi pada mioma uteri sebesar 30% dari seluruh kasus. Tindakan histerektomi pada pasien mioma uteri merupakan indikasi bila didapati menorrhagia, metrorrhagia, keluhan obstruksi pada traktus urinarius dan ukuran uterus sebesar usia kehamilan 12-14 minggu (Hadriboto, 2005).

(2)

2

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa dalam 5% histerektomi pascapartum, salah satu adneksa harus diangkat untuk menghentikan perdarahan (Cunningham, 2013).

Salah satu penyebab histerektomi adalah infeksi intrauterin, jaringan parut yang sangat jelek, hipotonia uterus hebat yang tidak terangsang dengan oksitosin, prostaglandin dan pengurutan, robekan pembuluh darah uterus, mioma besar, displasia berat atau karsinoma in situ serviks, dan plasenta akerta atau inkerta. Atonia uteri yang sulit diatasi merupakan indikasi pada sepertiga kasus histerektomi caesar. Shellhaas et al., (2001), melaporkan data dari hampir 137.000 pelahiran caesar pada maternal di Fetal Unit Network, disana dikatakan 146 histerektomi pascapartum darurat-sekitar 1 per 200 pelahiran caesar, dan 41% dari seluruh histerektomi dilakukan setelah pelahiran caesar primer (Cunningham, 2012).

Dalam penelitian Chandra (2014), mengatakan bahwa hampir sebagian besar pasien yang akan menjalani operasi mengalami kecemasan karena menganggap tindakan operasi merupakan pengalaman yang menakutkan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, Amerika Serikat

(3)

3

disebabkan peningkatan tekanan darah, 2% kasus disebabkan klien haid, dan 3% disebabkan ketakutan.

Indra (2012), dalam penelitian Chandra (2014), mengatakan bahwa tingkat kecemasan pre operasi di RSUD Sragen, dari 40 orang responden yang menjalani operasi dalam tingkat kecemasan berat sebanyak 7 orang (17,5%), 16 orang (40%) yang memiliki tingkat kecemasan sedang, 15 orang (37,5%) ringan, dan 2 orang (5%) merasa cemas.

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Januari 2015 di RSUD dr. Pirngadi Medan, didapat data histerektomi paska persalinan pada tahun 2014 sejumlah 144 orang dengan indikasi-indikasi tertentu dan memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda (Rekam Medis RSUD dr. Pirngadi, 2015).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian adalah bagaimana tingkat kecemasan ibu paska histerektomi di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2015 ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

(4)

4

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi berdasarkan Umur

b. Untuk Mengetahui Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi Berdasarkan Pendidikan

c. Untuk Mengetahui Tingkat Kecemasan Ibu Paska Histerektomi Berdasarkan Pekerjaan

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu

Menambah pengetahuan tentang menghadapi operasi agar tidak terjadi tingkat kecemasan terhadap ibu.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengadakan penelitian serta sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Profesi Kebidanan

Menambah pengetahuan ilmu kebidanan khususnya di bidang kecemasan ibu yang telah melakukan histerektomi.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

The present study emphasizes on the fluvio- geomorphological changes and the bank-line shifting of the Ganga river near Ballia and Rudrapur using IRS-1 D LISS III

Setelah membahas materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang melibatkan konsep nilai mutlak, maka dapat diambil berbagai kesimpulan sebagai acuan untuk

In this paper, we have proposed a method for the modelling of simple room shape structure from sparse 3D point information obtained by photogrammetry. Our method consists

Dua garis parallel masing-masing sepanjang 1 meter dibuat dengan jarak 1,5 meter dari titik tengah area pertandingan dan berada 90 derajat dengan garis wasit, untuk

The objective of this work was to create a method to measure stem attributes of standing trees on field plots in the forest using terrestrial photogrammetry.. The primary attributes

Pembelajaran kewirausahaan di SMK telah diimplementasikan dalam berbagai bentuk media pembelajaran berbasis produksi dan bisnis antara lain: Teaching Factory, Teaching

[r]

[r]