Pertumbuhan Setek Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose) dengan Pemberian Kombinasi IBA dan NAA

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 2. Bagan Letak Tanaman Pada Plot

(2)

Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Penelitian

No.

Pelaksanaan Penelitian

Minggu Ke-

1

2

3

4

5

6

7

8 9 10 11 12

1. Persiapan Lahan

X

2. Persiapan Naungan

X

3. Persiapan Media Tanam

X

4. Persiapan Bahan Setek

X

5. Persiapan Larutan IBA dan NAA

X

6. Pemberian Larutan IBA dan NAA

X

7. Penanaman

X

8. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Disesuaikan dengan kondisi lapangan

Penyiangan

Disesuaikan dengan kondisi lapangan

9. Pengamatan Parameter

Umur Bertunas (hari)

X X X X X X X X

X

Persentase Setek Bertunas (%)

X

Jumlah Tunas (tunas)

X

Panjang Tunas (cm)

X

Persentase Setek Berakar (%)

X

Volume Akar (ml)

X

(3)

Lampiran 4. Deskripsi Varietas Buah Naga Merah

Nama

: Buah naga Berdaging Merah

Jenis Tanaman

: Kaktus pemanjat

Spesies

:

Hylocereus costaricencis

Batang

: Hijau kebiruan, berduri

Bunga

: Corong memanjang, berwarna kuning

Bentuk buah

: Bulat sampai dengan lonjong

Kulit buah

: Warna merah bersisik

Daging buah

: Warna merah, tekstur lunak, bertabur biji kecil-kecil

(4)

Lampiran 5. Data pengamatan umur bertunas setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

(5)

Lampiran 7. Data pengamatan persentase bertunas setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(6)

Lampiran 9. Data pengamatan jumlah tunas 2 MST setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(7)

Lampiran 11. Data pengamatan jumlah tunas 3 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(8)

Lampiran 13. Data pengamatan jumlah tunas 4 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(9)

Lampiran 15. Transformasi data pengamatan jumlah tunas 4 MST setek

tanaman buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

Lampiran 16. Transformasi sidik ragam jumlah tunas 4 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

(10)

Lampiran 17. Data pengamatan jumlah tunas 5 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(11)

Lampiran 19. Data pengamatan jumlah tunas 6 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(12)

Lampiran 21. Transformasi data pengamatan jumlah tunas 6 MST setek

tanaman buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

Lampiran 22. Transformasi sidik ragam jumlah tunas 6 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

(13)

Lampiran 23. Data pengamatan jumlah tunas 7 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(14)

Lampiran 25. Data pengamatan jumlah tunas 8 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(15)

Lampiran 27. Transformasi data pengamatan jumlah tunas 8 MST setek

tanaman buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 1,4 1,2 1,2 3,8 1,3

B1 (IBA 500 ppm + NAA 0 ppm) 1,5 1,4 1,5 4,3 1,4 B2 (IBA 0 ppm + NAA 500 ppm) 1,4 1,4 1,4 4,1 1,4 B3 (IBA 500 ppm + NAA 500 ppm) 1,4 1,5 1,2 4,1 1,4 B4 (IBA 500 ppm + NAA 1000 ppm) 1,4 1,2 1,5 4,1 1,4 B5 (IBA 500 ppm + NAA 1500 ppm) 1,4 1,5 1,2 4,1 1,4 B6 (IBA 1000 ppm + NAA 500 ppm) 1,2 1,4 1,2 3,8 1,3 B7 (IBA 1500 ppm + NAA 500 ppm) 1,4 0,9 0,7 3,0 1,0

Total _10,8 _10,4 _9,9 _31,1 _10,4

Rataan 1,4 1,3 1,2 3,9 1,3

Lampiran 28. Transformasi sidik ragam jumlah tunas 8 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 0,1

0,0

1,2

3,7

tn

Perlakuan

7 0,4

0,1

2,6

2,8

tn

Galat

14 0,3

0,0

Total

23 0,7

KK

: 4%

Keterangan :

(16)

Lampiran 29. Data pengamatan jumlah tunas 9 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(17)

Lampiran 31. Data pengamatan jumlah tunas 10 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 1,3 1,0 1,0 3,3 1,1

B1 (IBA 500 ppm + NAA 0 ppm ) 1,7 1,3 2,0 5,0 1,7 B2 (IBA 0 ppm + NAA 500 ppm) 1,3 1,7 2,3 5,3 1,8 B3 (IBA 500 ppm + NAA 500 ppm) 1,3 1,7 1,0 4,0 1,3 B4 (IBA 500 ppm + NAA 1000 ppm) 1,7 1,7 2,7 6,0 2,0 B5 (IBA 500 ppm + NAA 1500 ppm) 1,3 2,0 1,7 5,0 1,7 B6 (IBA 1000 ppm + NAA 500 ppm) 1,7 1,3 1,0 4,0 1,3 B7 (IBA 1500 ppm + NAA 500 ppm) 1,7 1,3 1,0 4,0 1,3

Total 12,0 12,0 12,7 36,7 12,2

Rataan 1,5 1,5 1,6 4,6 1,5

Lampiran 32. Sidik ragam jumlah tunas 10 MST setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 0,0

0,0

0,1

3,7

tn

Perlakuan

7 1,8

0,3

1,6

2,8

tn

Galat

14 2,3

0,2

Total

23 4,2

KK

: 9%

Keterangan :

(18)

Lampiran 33. Data pengamatan panjang tunas 2 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(19)

Lampiran 35. Data pengamatan panjang tunas 3 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(20)

Lampiran 37. Data pengamatan panjang tunas 4 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(21)

Lampiran 39. Transformasi data pengamatan panjang tunas 4 MST setek tanaman

buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

Lampiran 40. Transformasi sidik ragam panjang tunas 4 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

(22)

Lampiran 41. Data pengamatan panjang tunas 5 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(23)

Lampiran 43. Data pengamatan panjang tunas 6 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 70,1 51,4 51,6 173,1 57,7

Rataan 8,8 6,4 6,5 21,6 7,2

Lampiran 44. Sidik ragam panjang tunas 6 MST setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 28,7

14,4

4,6

3,7

*

Perlakuan

7 728,6

104,1

33,6

2,8

*

Galat

14 43,4

3,1

Total

23 800,8

KK

: 8%

(24)

Lampiran 45. Transformasi data pengamatan panjang tunas 6 MST setek tanaman

buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

Lampiran 46. Transformasi sidik ragam panjang tunas 6 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

(25)

Lampiran 47. Data pengamatan panjang tunas 7 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 1,7 1,3 0,9 3,9 1,3

Total 84,6 66,5 64,7 215,7 71,9

Rataan 10,6 8,3 8,1 27,0 9,0

Lampiran 48. Sidik ragam panjang tunas 7 MST setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 30,2

15,1

6,2

3,7

*

Perlakuan

7 827,2

118,2

48,4

2,8

*

Galat

14 34,2

2,4

Total

23 891,6

KK

: 6%

(26)

Lampiran 49. Data pengamatan panjang tunas 8 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(27)

Lampiran 51. Transformasi data pengamatan panjang tunas 8 MST setek tanaman

buah naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 2,7 2,5 2,1 7,2 2,4

B1 (IBA 500 ppm + NAA 0 ppm) 3,4 3,3 2,4 9,2 3,1 B2 (IBA 0 ppm + NAA 500 ppm) 4,5 4,0 4,0 12,5 4,2 B3 (IBA 500 ppm + NAA 500 ppm) 4,1 4,2 4,3 12,5 4,2 B4 (IBA 500 ppm + NAA 1000 ppm) 4,5 3,8 3,7 12,0 4,0 B5 (IBA 500 ppm + NAA 1500 ppm) 3,7 3,5 3,7 10,9 3,6 B6 (IBA 1000 ppm + NAA 500 ppm) 4,2 4,0 3,7 11,9 4,0 B7 (IBA1500 ppm + NAA 500 ppm) 1,2 1,1 0,7 3,1 1,0

Total _28,4 _26,5 _24,6 _79,4 _26,5

Rataan 3,5 3,3 3,1 9,9 3,3

Lampiran 52. Transformasi sidik ragam panjang tunas 8 MST setek tanaman buah

naga pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 0,9

0,5

7,6

3,7

*

Perlakuan

7 26,0

3,7

62,5

2,8

*

Galat

14 0,8

0,1

Total

23 27,7

KK

: 2%

(28)

Lampiran 53. Data pengamatan panjang tunas 9 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(29)

Lampiran 55. Data pengamatan panjang tunas 10 MST setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

(30)

Lampiran 57. Data pengamatan persentase berakar setek tanaman buah naga

pada berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 100,0 100,0 100,0 300,0 100,0

Total 800,0 800,0 800,0 2400,0 800,0

Rataan 100,0 100,0 100,0 300,0 100,0

(31)

Lampiran 58. Data pengamatan volume akar setek tanaman buah naga pada

berbagai kombinasi IBA dan NAA

I II III

B0 (0 ppm) 8,0 6,7 7,2 21,8 7,3

Total 72,5 60,5 70,2 203,2 67,7

Rataan 9,1 7,6 8,8 25,4 8,5

Lampiran 59. Sidik ragam volume akar setek tanaman buah naga pada berbagai

kombinasi IBA dan NAA

SK

db

JK

KT

F.hit

F.0,05

Ket

Ulangan

2 10,1

5,1

2,9

3,7

tn

Perlakuan

7 18,2

2,6

1,5

2,8

tn

Galat

14 24,3

1,7

Total

23 52,7

KK

: 5%

Keterangan :

(32)

Lampiran 60. Foto Penelitian

Penanaman Perendaman

Bahan Tanam Persiapan Bahan

Tanam

Ulangan II Ulangan III

Ulangan I

Akar dibersihkan

Pemanenan Pengukuran

Volume Akar