• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.2. Desain penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Keefektifan Model Inquiry Learning dengan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Kelas IV Gugus Kartika Bawen Kabupaten Semar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3.1.2. Desain penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Keefektifan Model Inquiry Learning dengan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Kelas IV Gugus Kartika Bawen Kabupaten Semar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

44 3.1.1.Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 9) Jenis-jenis metode penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian/ natural setting obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar/ basic research, penelitian terapan dan penelitian pengembangan. Metode Penelitian Esperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan/ treatment tertentu.

Menurut teori diatas, jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dimana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan. 3.1.2.Desain penelitian

Desain eksperimen yang digunakan peneliti adalah Quasi (Nonequevalent Grup Desain). Dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara random. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O1) dan kelompok

kontrol (O3). Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai

(2)

Desain eksperimen

Nonequevalent Control Grup Desain

01 X1 02

03 X2 04

Gambar 4

Desain Penelitian (Sugiyono, 2010:79) Keterangan :

01 = Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan

awal.

03 = Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.

X1 = Treatment/perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu kelas IVA

SDN Lemahireng 01 dan kelas IVA SDIT Permata Bunda, pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry Learning. X2 = Treatment/perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu kelas IVB SDN

Lemahireng 01 dan kelas IVB SDIT Permata Bunda, pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning.

02 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan model Inquiry Learning.

04 = Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran

Discovery Learning.

3.1.3.Populasi dan Sampel 3.1.3.1. Populasi

(3)

semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa dari semua SD Gugus Kartika tersebut.

Tabel 4

SD Gugus Kartika Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

Kelas IV Status Sekolah

1 SDN Lemahireng 01 IVA = 30

IVB = 30

SD Inti

2 SDN Lemahireng 02 31 SDN Imbas dekat inti

3 SDN Lemahireng 03 24 SD Imbas jauh dari Inti

4 SDN Lemahireng 05 18 SD Imbas jauh dari inti

5 SDN Harjosari 01 43 SD Imbas dekat inti

6 SDIT Permata Bunda

IVA = 28

IVB = 28

SD Swasta

Jumlah 234

3.1.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Lemahireng 01 dan kelas IVA SDIT Permata Bunda sebagai kelas eksperimen serta kelas IVB SDN Lemahireng 01 dan kelas IVB SDIT Permata Bunda sebagai kelas kontrol. Keempat kelas tersebut mempunyai jumlah kelas IVA SDN Lemahireng 01 adalah 30 siswa, kelas IVA SDIT Permata Bunda adalah 28 siswa, kelas IVB SDN Lemahireng 01 adalah 30 siswa dan kelas IVB SDIT Permata Bunda adalah 28 siswa.

3.1.3.3. Teknik Pengambilan Sampel.

(4)

menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber sangat luas (Sugiyono, 2012: 83). Pada SD Gugus Kartika terdapat 6 Sekolah Dasar yaitu SDN Lemahireng 01 (SD Inti), SDN Lemahireng 02, SDN Lemahireng 03, SDN Lemahireng 05, SDN Harjosari 01, dan SDIT Permata Bunda. Karena cakupan sangat luas dan karena keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti mengambil 4 kelas IV yang mewakili satu Gugus Kartika yaitu SDN Lemahireng 01 (SD Inti) kelas IVA dan kelas IVB, serta SDIT Permata Bunda kelas IVA dan kelas IVB.

3.1.4.Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SDN Lemahireng 01 dan SDIT Permata Bunda, Gugus Kartika Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, tepatnya pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015.

3.2.Variabel Penelitian

Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.2.1.Variabel Independen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model Inquiry Learning dengan model Discovery Learning. 3.2.2.Variabel Dependen

Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IVA dan kelas IVB SDN Lemahireng 01 serta kelas IVA dan kelas IVB SDIT Permata Bunda, Gugus Kartika Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan Semester II tahun ajaran 2014/2015.

3.2.3. Definisi Operasional

(5)

sendiri. Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu hasil belajar IPA kelas III.

3.3.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.3.1.Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan :

1. Tes

Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil yang dilaksanakan dalam bentuk soal pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan kelas IV semester 2 SDN Lemahireng 01 serta SDIT Permata Bunda yang terletak di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

2. Non Tes

Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut. Disini peneliti mengambil foto dalam proses mengajar sebagai bukti penelitian.

3.3.2.Instrumen Pengumpulan Data

(6)

a. Instrumen Lembar Obervasi

Obervasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning pada kelas eksperimen dan Discovery Learning pada kelas kontrol. Jadi, saat guru kelas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran tersebut di dalam kelas, peneliti mengamati dan mengisi lembar pengamatan.

Berikut ini adalah lembar observasi terhadap proses pembelajaran yang menggunakan model Inquiry Learning pada kelas eksperimen:

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Eksperimen

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

1. Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

1

2. Melakukan apersepsi pembelajaran. 2 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 3 4. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Learnig

4

5. Melakukan motivasi pembelajaran. 5

2. Inti pelajaran Orientasi

1. Bertanya tentang angin 6

2. Memancing siswa untuk menyebutkan pengertian angin dan nama-nama angin yang mereka ketahui

(7)

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item Merumuskan masalah

3. Menampilkan video terjadinya angin darat dan angin laut

8

4. Menampilkan video terjadinya hujan 9 5. Berdasarkan video tersebut siswa

merumuskan permasalahan

10

Merumuskan hipotesis 6. Membagi siswa kedalam beberapa

kelompok Inquiry

11

7. Melalui kerja kelompok siswa mengidentifikasi tentang penyebab perubahan lingkungan

12

Mengumpulkan data

8. Mengawasi dan mengarahkan jalannya diskusi

13

9. Membantu penyelidikan kelompok dengan menyediakan fasilitas untuk membantu siswa memecahkan masalah

14

11. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang persentasi didepan kelas

16

Merumuskan kesimpulan 12. Bertanya jawab mengenai materi

pembelajaran

17

13. Bersama-sama merumuskan kesimpulan 18

3. Penutup 1. Melakukan refleksi 19

(8)

Berikut ini adalah lembar observasi terhadap proses pembelajaran yang menggunakan model Discovery Learning pada kelas kontrol:

Tabel 6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

1. Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

1

2. Melakukan apersepsi pembelajaran. 2 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 3 4. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learnig

4

5. Melakukan motivasi pembelajaran. 5

2. Inti pelajaran Stimulus

1. Bertanya kepada siswa tentang angin 6 2. Guru menampilkan video tentang

terjadinya angin darat dan angin laut

7

3. Guru menampilan video tantang terjadinya hujan

8

Identifikasi Masalah 4. Guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok Discovery

9

5. Memberikan suatu permasalahan pada peserta didik.

10

6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan

11

Mengumpulkan Data

7. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan permasalah yang ada pada lembar kerja kerja kelompok

12

8. Membimbing siswa merencanakan kegiatan untuk menyelesaikan masalah

(9)

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item Mengolah Data

9. Mengawasi dan mengarahkan jalannya diskusi

14

10. Membantu penyelidikan kelompok dengan menyediakan fasilitas untuk membantu siswa memecahkan masalah

15

Menguji Hasil 11. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

16

12. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang persentasi didepan kelas

17

Menyimpulkan 13. Bertanya jawab mengenai materi

pembelajaran

18

14. Bersama-sama merumuskan kesimpulan

19

3. Penutup 1. Melakukan refleksi 20

2. Memberikan soal evaluasi 21

b. Tes tertulis

(10)

Tabel 7

Kisi-kisi instrumen Soal Evaluasi Penelitian Materi Pembelajaran Perubahan Lingkungan kelas IV

SD Gugus Kartika Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

3. Menjelaskan akibat

yang ditimbulkan

(11)

tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P), dapat dihitung dengan rumus:

Menurut Naniek Sulistya Wardani ( 2009:8:7), rentang skor tingkat kesukaran berkisar 0 – 1, ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Rentang Skor Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.27 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Mudah

Tingkat kesukaran soal uraian menurut klarifikasi Puspendik dalam Rahma Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:

TK : Mean / Skor Maksimum

Keterangan :

TK : Tingkat kesukaran soal uraian Mean : Rata-rata Skor siswa

Skor Maksimum : Skor maksimum perolehan soal.

3.5. Uji Instrumen Penelitian 3.5.1.Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu

diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SDN Harjosari 01 P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

peserta didik keseluruhan atau

(12)

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Menurut Sujana, (2010: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (1978: 105) dapat digunakan pedoman nilai koefisien kolerasi sebagai berikut:

0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 = validitas rendah

0,41 – 0,60 = validitas sedang 0,61 – 0,80 = validitas tinggi 0,81 – 1,00 = validitas sempurna

Untuk uji validitas soal tes akhir setelah dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version 18.0, dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 5 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 19 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,513; nomor 23 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,050; nomor 26 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,148; nomor 27 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,247; dan yang terakhir nomor 28 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,195. Untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 29, 30 dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-Total correlation lebih dari 0,301.

3.5.2.Uji Reliabilitas Instrumen

(13)

dikatakan reliabel. Tabel di bawah ini dapat dilihat hasil pengujian reliabilitas dari item-item pertanyaan yang diajukan.

Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin ketepatan atau keajegan instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsisten, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengukur data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahap uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows/ statistical product and service solutions.

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap butir soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SDN Harjosari 01 Kec. Bawen. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16). Dapat diartikan sejauh mana instrumen dapat diandalkan, Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :

α≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8< ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

(14)

variabel-variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan konsisten dalam mengukur apa yang diukur.

3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan analisis data, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning, apabila data berdistribusi normal maka dapat

digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik.

Untuk keperluan analisis data selanjutnya, maka akan lebih mudah dan lancar bila variabel-variabel yang diteliti mengikuti distribusi tertentu. Dari teori kemungkinan apabila populasi yang diteliti berdistribusi normal maka konklusi bisa diterima, tetapi apabila populasi tidak berdistribusi normal maka konklusi berdasarkan teori tidak berlaku. Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan berdasarkan teori tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu normalitas distribusinya, apakah pada taraf signifikansi tertentu atau tidak. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masingmasing variabel penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnof (Santoso 1999:311).

(15)

Teknik analisis uji normalitas data penelitian menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS for windows version 18,0 dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas data nilai siswa kelas

IV SDN Lemah Ireng 02 dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai KSZ sebesar 0,871 dan Asymp. Sig. Sebesar 0,433 lebih besar dari α (0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Teknik analisis uji normalitas data penelitian menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS for windows version 18 dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas data nilai siswa kelas IV

A SDIT Permata Bunda dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai KSZ sebesar 0,975 dan Asymp. Sig. Sebesar 0,298 lebih besar dari α (0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

3.6.2.Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai Ftabel

pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika Fhitung < Ftabel.

dk pembilang nb - 1 dan dk penyebut nk - 1. Uji homogenitas varian ini

bisa menggunakan software SPSS 18.0 yaitu analyze-comperemean-aneway Anova.

3.6.3.Uji Beda Rata-rata

(16)

perbedaan antara dua kelompok sampel yang bebas (Dwi Priyatno, 2011: 155).

Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples t test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levena,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda), dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (Dwi Priyatno, 2010: 35).

3.6.4.Uji Hipotesis

Tahap Uji Beda Rata-Rata dengan Uji Independent T Test ini menggunakan program SPSS Statistics 18 for windows.

Hipotesis penelitian ini disampaikan sebagai berikut:

Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa

menggunakan model Inquiry Learning dan model Discovery Learning. Ha: Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa

menggunakan model Inquiry Learning dan model Discovery Learning

Hasil penelitian tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho: μIL = μDL

Gambar

Gambar 4 Desain Penelitian (Sugiyono, 2010:79)
Tabel 4
Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar  Observasi Kelompok Eksperimen
Tabel 6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis pretest diperoleh nilai sig untuk hasil belajar uji normalitas nilai pretest pada siswa kelas VIIB yang menggunakan model pembelajaran

Hal ini didasarkan dari analisis data diperoleh = 6,1531 dan dengan melihat rerata pada kelas eksperimen adalah 70,1 dan kelas kontrol adalah 65,7, maka strategi

Penelitian diawali dengan analisis data tahap awal pada kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas ujicoba instrumen, yaitu dengan uji normalitas, uji

Dalam penelitian ini ini pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan tes chi kuadarat (X 2 ). Data hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen

belajar bagi siswa, b) Melakukan strategi pembelajaran yang kreatif dan.. inovatif sehingga siswa senantiasa antusias dalam proses pembelajaran,

4.3.3 Diskripsi Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada kelas eksperimen menggunakan model Discovery Learning sedangkan. pada kelas

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPA siswa kelas V SD. Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan, maka

berdasarkan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil analisis menyatakan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen; 4) Menganalisis data