BAB XIII
PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN
AGREGAT KASAR DAN HALUS
13.1 MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan kasar dengan menggunakan saringan.
13.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari benda uji.
2. Satu set saringan dengan ukuran seperti yang tercantum di bawah ini: 3. (3/4”); (1/2”); (3/8”); no. 4; no. 8; no. 30; no.50; no.100; no.200. 4. oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 5. (110 ±5) 0C.
6. Talam (loyang).
7. Mesin penggoyang saringan.
8. Kuas, sikat kuningan, sendok, talam-talam, dan alat lainnya.
13.3 BENDA UJI
Benda uji diambil dari F1, F2, dan F3 sebanyak 1000 gram yang telah tersedia di laboratorium jalan raya FTSP Universitas Islam Indonesia.
13.4 CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN
Benda uji ini diambil sebanyak 1200 gram untuk masing-masing fraksi. Saringan disusun dengan urutan sebagai berikut :
Untuk F1, F2, dan F3 urutannya : 3/4”: 1/2”; (3/8”) ; no.4; no.8; no 30; no.50; no. 100 ; no.200.
2. Setelah 15 menit saringan yang ada di mesin penggoncang diambil, kemudian benda uji yang berada di setiap saringan dipindahkan ke tempat yang lain (loyang), dan saringan dibersihkan dengan kuas atau sikat kuningan lalu benda uji yang berada di setiap saringan ditimbang untuk mengetahui berat yang tertahan di dalam saringan tersebut.
3. Saringan disusun seperti diatas dengan ukuran yang besar di bagian atas, kemudian penyaringan berikutnya dilakukan.
13.5 HASIL PENGAMATAN
Tabel 13.1 ANALISA SARINGAN F1
No Nomor Saringan Berat Tertahan (gr) Σ Persen Spesifikasi (%)
1 25 100 100 100
3 4
19 31,45 31,45 3,15 96,85 90 100
1 2
12,5 662,65 694,1 69,47 30,53 74 90
3 8
9,5 260,34 954,44 95,53 4,47 64 82
4 4,75 31,21 985,65 98,65 1,35 47 64
8 2,36 1,96 987,61 98,85 1,15 34,6 49
16 1,18 1,25 988,86 98,98 1,02 28,3 38
30 0,6 1,17 990,03 99,09 0,91 20,7 28
50 0,3 0,65 990,68 9916 0,84 13,7 20
100 0,15 1,79 992,47 99,34 0,66 4 13
200 0,075 3,05 995,52 99,64 0,36 4 8
Pan 0 3,58 999,1 100 0
Tabel 13.2 ANALISA SARINGAN F2
No Nomor Saringan Berat Tertahan (gr) Σ Persen Spesifikasi (%)
Inchi mm Tertahan Σ Tertahan Tertahan Lolos Min Max
1 25 0 0 0 100 100 100
3 4
1 2
12,5 0 0 0 100 74 90
3 8
9,5 0 0 0 100 64 82
4 4,75 764,71 764,71 75,79 24,21 47 64
8 2,36 128,78 893,49 88,56 11,44 34,6 49
16 1,18 60,96 954,45 94,6 5,40 28,3 38
30 0,6 17,62 972,07 96,34 3,66 20,7 28
50 0,3 3,28 975,35 96,67 3,33 13,7 20
100 0,15 4,18 979,53 97,08 2,92 4 13
200 0,075 9,47 989 98,02 1,98 4 8
Pan 0 19,96 1008,96 100 0
Tabel 13.3 ANALISA SARINGAN F3
No Nomor Saringan Berat Tertahan (gr) Σ Persen Spesifikasi (%)
Inchi mm Tertahan Σ Tertahan Tertahan Lolos Min Max
1 25 0 0 0 100 100 100
3 4
19 0 0 0 100 90 100
1 2
3 8
9,5 0 0 0 100 64 82
4 4,75 0 0 0 100 47 64
8 2,36 71,9 71,9 7,2 92,76 34,6 49
16 1,18 250,77 322,67 32,3 67,51 28,3 38
30 0,6 193,28 515,95 51,64 48,04 20,7 28
50 0,3 130,51 646,46 64,7 34,9 13,7 20
100 0,15 157,28 803,74 80,45 19,07 4 13
200 0,075 119,72 923,46 92,43 7,01 4 8
Pan 0 6961 993,07 0,99 0
13.6 PERHITUNGAN
Cara mendapatkan prosentase agregat :
Didapatkan harga : F1 = 27 %
F2 = 32 % F3 = 38 %
2. Dibuat grafik II Mix Design secara grafis campuran agregat, sesuai dengan hasil analisa saringan yang digambarkan pada grafik, kemudian dihitung % campuran sebagai berikut:
ini menunjukkan % campuran yang baik untuk perbandingan campuran
3. Prosentase ( % ) agregat masing - masing fraksi : a. F1 = 23,34 %
b. F2 = 27,66 % c. F3 = 46 %
b. Beton Aspal :
Terdiri dari aspal dan agregat(F1,F2,F3) ∑ total campuran = 1200 gr
1).Aspal = 5 %
Berat aspal = 0,05 x 1200 gr = 60 gr
F1 (CA) = 19,78 % x (1200 gr - 60gr) = 225,4 gr F2 (MA) = 22,73 % x (1200 gr - 60 gr) = 259,1 gr F3 (FA) = 57,50 % x (1200 gr - 60 gr) = 655,5 gr ∑ = 1140 gr
2). Aspal = 5,5 %
Berat Aspal = 0,055 x 1200 gr = 66 gr
F1 (CA) = 19,78 % x (1200 gr - 66 gr) = 224,30 gr F2 (MA) = 22,73 % x (1200 gr - 66 gr) = 257,70 gr F3 (FA) = 57,50 % x (1200 gr - 66gr) = 652 gr ∑ = 1134 gr 3). Aspal = 6 %
Berat Aspal = 0,06 x 1200 gr = 72 gr
F1 (CA) = 19,78 % x (1200 gr - 72 gr) = 223,10 gr F2 (MA) = 22,73 % x (1200 gr - 72 gr) = 256,3 gr F3 (FA) = 57,50 % x (1200 gr - 72 gr) = 648,6 gr ∑ = 1128 gr 4). Aspal = 6,5 %
Berat Aspal = 0,065 x 1200 gr = 78 gr
F2 (MA) = 22,73 % x (1200 gr - 78 gr) = 255,00 gr F3 (FA) = 57,50 % x (1200 gr - 78 gr) = 645,10 gr ∑ = 1122 gr 5). Aspal = 7 %
Berat Aspal = 0,07 x 1200 gr = 84 gr
F1 (CA) = 19,78 % x (1200 gr - 84 gr) = 220,730 gr F2 (MA) = 22,73 % x (1200 gr - 84 gr) = 253,67 gr F3 (FA) = 57,50 % x (1200 gr - 84 gr) = 641,60 gr ∑ = 1116 gr
13.7 LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN GRAFIK
1. Pertama-tama kita buat dua buah garis yang berarah vertikal dan horizontal, yang keduanya dimulai dari titik yang sama yaitu : 0, 10, 20, 30, … 100% lolos.
2. Setelah kita lihat data analisa saringan, lalu kita mulai dari fraksi F1 yang dimulai dari nomor saringan : 3/4”, 1/2”, 3/8”, no.4, no.8, no 30, no.50, no.200. (Gambar grafik yang dimaksud bisa dilihat di lampiran grsfik hal 109).
13.8 PEMBAHASAN
paling kasar di atas dan yang paling halus diletakkan paling bawah, yang dimulai dari PAN dan diakhiri dengan tutup.
Macam-macam gradasi agregat dapat dibedakan menjadi :
a. Gradasi semacam (Uniform Graded)
Adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama atau sejenis atau mengandung butir halus yang sedikit jumlahnya sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat.
Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir baik.
Kecepatan bervariasi tergantung dari segregasi yang terjadi.
Stabilisasi dalam keadaan terbatas (Confined)
b. Gradasi Rapat (Dense Graded)
Merupakan campuran agregat kasar dan halus dalam porsi yang berimbang.
Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir baik.
Seragam dan kepadatan tinggi.
Stabilitas tinggi.
Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori diatas. Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir jelek.
Seragam dan kepadatan jelek.
Stabilitas sedang.
Analisa saringan dapat dilakukan dengan :
1. Analisa basah (AASHTO T 11 – 82), jika agregat yang akan ditapis mengandung butir-butir halus dapat terdeteksi dengan baik.
2. Analisa kering (AASHTO T 27 – 82), jika agregat itu bersih, sedikit sekali mengandung butiran halus.
Praktikum ini menggunakan dengan cara yang ke dua.
Dari kategori diatas maka agregat yang digunakan dalam percobaan ini termasuk dalam gradasi seragam karena mempunyai campuran agregat halus dan kasar yang berimbang.
13.9 KESIMPULAN