• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Operasional Pelabuhan Menggunakan COBIT 5 pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang, Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Operasional Pelabuhan Menggunakan COBIT 5 pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang, Lampung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Operasional Pelabuhan

Menggunakan COBIT 5 pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Cabang Panjang, Lampung

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh :

Yola Victoria Tagatari

682012001

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

6 1. Pendahuluan

Dalam era Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) saat ini, TI/SI telah digunakan sebagai penunjang aktifitas-aktifitas dalam organisasi maupun perusahaan. Dalam dunia bisnis, TI/SI juga memberikan kemudahan dalam pengolahan data maupun informasi di perusahaan sehingga tercapainya suatu kinerja yang efisien dan memberikan pencapaian kualitas layanan yang baik. Dengan perkembangan pelayanan menggunakan TI/SI yang sangat pesat, kegunaaan pelayanan TI/SI juga semakin meningkat. Untuk menjaga agar TI/SI yang digunakan oleh perusahaan menjadi bermanfaat, maka diperlukan evaluasi terhadap kinerja TI/SI agar semua hal yang berhubungan dengan TI/SI semakin berjalan dengan baik dan searah dengan tujuan organisasi ataupun perusahaan.

PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan yang berada di Provinsi Lampung. Dengan adanya modernisasi dalam proses pelayanan jasa

kapal dan adanya motto “Green Port” maka dari itu PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Cabang Panjang mengubah sistem manual jasa pelayanan kepelabuhan menjadi sistem online. Saat ini, perusahaan telah menerapkan sistem informasi guna mendukung proses bisnis yang ada yaitu aplikasi yang bernama SIMOPEL (Sistem Informasi Manajemen Operasional Pelabuhan) yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa dan pihak internal PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang menginput dan mengolah data pelayanan kepelabuhan. Aplikasi tersebut dapat diakses kapan saja, dimana saja dan melalui perangkat komunikasi apa saja yang terhubung oleh internet. Penerapan ini perlu adanya kompleksitas pendukung pelayanan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan[1].

Diperlukan suatu kerangka kerja sebagai reference model, untuk memastikan kualitas tata kelola TI pada penerapan aplikasi SIMOPEL tersebut. Tanpa adanya reference model, maka tujuan, aplikabilitas, terminologi, peran dan tanggung jawab, serta kerangka konseptual dan maturitas tata kelola aplikasi SIMOPEL sulit untuk diidentifikasi. Reference model yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja tata kelola aplikasi SIMOPEL antara lain COBIT, ISO, IT-IL, COSO, dan PMBOK. COBIT (Control Objective for Information and related Technology) versi 5 merupakan sebuah kerangka kerja yang berupa produk panduan best practices yang menyajikan kegiatan dalam struktur organisasi TI yang dikelola dan logis, disusun oleh para ahli di bidang tata kelola TI, dan lebih berfokus pada kontrol, bukan pada eksekusi. Praktek ini akan membantu mengoptimalkan investasi TI, memastikan penyampaian layanan dan memberikan ukuran terhadap yang bisa dilakukan untuk menilai ketika terjadi kesalahan. Oleh karena itu, penelitian ini akan digunakan framework COBIT 5 domain MEA untuk melakukan evaluasi kinerja tata kelola dalam implementasi aplikasi SIMOPEL di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menunjukkan bahwa penggunaan framework COBIT 5 domain MEA dalam evaluasi kinerja tata kelola pada implementasi aplikasi SIMOPEL akan meningkatkan fokus pengelolaan SI/TI sehingga mampu meningkatkan penyelarasan strategis, penyampaian nilai, pengelolaan resiko, dan pengukuran kinerja SI/TI.

2. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini dipaparkan mengenai beberapa pengertian sebuah penelitian yang pernah dilakukan penelitian lain terkait topik dan standar yang dilakukan dan penelitian yang dibahas.

Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penggunaan Framework Cobit 5 berjudul

(7)

7

tersebut memiliki tujuan utama yaitu untuk memastikan kualitas tata kelola TI pada penerapan Starclick tersebut dan mengukur rata-rata tingkat kapabilitas aplikasi starclick. Penelitian yang masih ada keterkaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan ini yang

berjudul “Evaluasi Kinerja Teknologi Informasi Dana Pensiun Sekolah Kinerja Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5” dimana peneliti menganalisis kinerja dari sistem dana pensiun sekolah untuk memberikan panduan berupa rekomendasi guna penyelerasan antara tujuan bisnis Dana Pensiun Sekolah Kristen dengan tujuan TI dalam meningkatkan efisiensi Sistem Keuangan untuk mencapai tujuan.

Sistem informasi (SI) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan SI mempunyai komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Evaluasi kinerja sistem adalah suatu penilaian sistematis terhadap suatu sistem untuk memberi gambaran apakah sistem yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan serta sesuai dengan tujuan. Sedangkan SI merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Sehingga, evaluasi kinerja SI adalah suatu penilaian yang sistematis terhadap suatu SI dimana sistem informasi memiliki fungsi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi tersebut sudah berjalan sesuai dengan fungsinya [2].

Framework COBIT adalah berupa kerangka kerja untuk pengendalian pada suatu organisasi yang berada pada tatanan tentang tata kelola SI/TI, hal ini dapat dilihat framework

COBIT dapat membantu manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengontrol risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari

Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT adalah sekumpulan dokumentasi bestpractices dan panduan untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, penggguna (user) dan manager untuk menjembatani gap/pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah masalah teknis TI [3].

Tata kelola TI yang merupakan konsep pengelolaan SI/TI menurut Weill dan Ross

adalah “IT Governance sebagai keputusan-keputusan yang diambil, untuk memastikan adanya alokasi penggunaan TI dalam strategi-strategi organisasi yang bersangkutan”. IT Governance merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip organisasi dengan fokus kepada kegiatan manajemen dan penggunaan TI untuk pencapaian organisasi. Sedangkan definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Definisi lain mengenai sistem informasi yaitu sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Informasi menjadi aset penting dalam organisasi, sehingga suatu keamanan terhadap informasi juga sangat diperlukan.

(8)

8

mengkontrol risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI. Menurut Gondodiyoto, framework COBIT merupakan a set of best practices (framework) bagi pengelolaan TI (IT Governance). Dengan demikian dapat diartikan bahwa framework COBIT menjadi pedoman yang dapat diandalkan untuk mengelola TI dalam rangka menunjang kinerja dan proses bisnis perusahaan, selain itu juga membantu auditor, pengguna dan manajemen untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis TI yang mungkin muncul. COBIT versi 5 disusun oleh The IT Governance Institute (ITGI) dan Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT 5 menggabungkan pemikiran terbaru dalam tata kelola perusahaan dan manajemen teknik, dan memberikan prinsip-prinsip yang diterima secara global, praktek, alat-alat analisis dan model untuk membantu meningkatkan kepercayaan, dan nilai dari sistem informasi.

3. Metodologi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data serta menyimpulkannya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Tahapan penelitian digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 1:

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Penelitian Awal

IT Process Business Goals to IT Goals

Pembahasan

1. Analisis gap / Kesenjangan

2. Analisis Maturity Model

3. Penyusunan Rekomendasi Pengumpulan Data

Organisasi

(9)

9

Sebelum melakukan evaluasi kinerja TI pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang, tahap yang dilakukuan setelah pengumpulan data organisasi dan menggunakan studi literatur COBIT 5 adalah Mapping Business Goals. Tahap ini dilakukan untuk memetakan apakah tujuan TI sudah sejalan dengan tujuan bisnis dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Tujuan bisnis organisasi harus diselaraskan oleh tujuan TI sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dengan dukungan TI yang dimiliki. Adapun tujuan TI harus diimplementasikan oleh proses-proses TI yang terjadi pada dinas terkait sehingga tercipta tata kelola TI yang baik.

Setelah melakukan Business Goals to IT Goals, tahapan selanjutnya yaitu IT Process untuk melaraskan tujuan bisnis dengan tujuan TI agar tujuan tercapai dengan dukungan TI. Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data yaitu pembahasan. Tahap pembahasan pertama yaitu analisis Maturity Level, pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengukur level kematangan TI berdasarkan hasil dari proses pengumpulan data. Tahap kedua dari proses pembahasan yaitu analisis gap/Kesenjangan pada tahap ini dilakukan analisis apabila masih ada kesenjangan antara Maturity Level saat ini dengan Maturity Level yang diharapkan. Tahap terakhir dari pembahasan adalah rekomendasi, pada tahap ini rekomendasi diberikan guna mengoptimalkan kinerja TI di masa mendatang. Tahap terakhir yang dilakukan dalam peneltian ini adalah membuat kesimpulan dari apa yang telah diteliti terkait kinerja TI khususnya aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Pada tahap ini, dibahas secara rinci setiap proses TI yang terdapat pada SIMOPEL yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. MEA01 – Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Comformance Objective ini digunakan untuk memastikan kinerja TI memberikan kontribusi bagi bisnis sesuai dengan arahan dan kebijakan yang sudah ditetapkan apakah telah sesuai dengan kebutuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat kinerja TI dalam pengelolaan SIMOPEL.

b. MEA2 – Monitor, Evaluate, and Assess the System Internal Control

Objective ini digunakan untuk menentukan suatu sistem pengendalian internal yang efektif sesuai dengan hukum dan regulasi yang ada. Proses ini meliputi pengawasan dan pelaporan kendali, hasil pengujian dan review dari pihak ketiga. Fokusnya adalah mengawasi proses kendali internal pada kegiatan yang berhubungan dengan TI dan mengidentifikasi aksi – aksi perbaikannya.

c. MEA03 – Monitor, Evaluate, and Assess Compliance with External Requirements

Objective ini digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang dengan peraturan – peraturan yang berlaku. Fokusnya adalah mengidentifikasi seluruh hukum dan regulasi yang dapat diaplikasikan dan hubungan tingkat kesesuaian TI dan keoptimisan prosesnya dalam mengurangi resiko ketidaksesuaian.

4. Hasil dan Pembahasan

(10)

10

Process. Balanced Scorcard Dimension (BSC) diadobsi kemudian disesuaikan oleh COBIT dalam penentuan IT Goals dan IT-related Goals. Berdasarkan analisi terhadap visi, misi dan inisiatif strategi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Perspektif financial BSC dimana perusahaan menyediakan dan mendukung pelayanan-pelayanan pelabuhan berkualitas terbaik yang dilakukan kerjasama dengan PT. Telkom untuk membuat aplikasi SIMOPEL yang berkualitias tinggi dengan harga yang kompetitif dan inisiatif strategi dimana perusahaan berinvestasi terhadap layanan teknologi informasi dan peluang bisnis internasional. Pelayanan bisnis yang memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan tersedia secara terus menerus terdahap pelanggan perusahaan yang termasuk dalam perspektif customers BSC IT Goals. Tujuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik secara terus menerus dan tersedia dalam layanan yang ditawarkan oleh perusahaan terhadap pelanggan. Perspektif internal BSC IT Goals tentang pengoptimalisasian dari fungsionalitas proses bisnis terkait inisiatif strategi terhadap penyelarasan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. Dimana dalam meningkatkan fungsi bagian internal perusahaan terkait produk dan layan serta SDM, untuk dapat menyelaraskan struktur bisnis perusahaan dengan pengelolaan portofolianya. Juga, perusahaan memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait untuk mendukung proses penyelarasan tersebut. Perspektif yang terakhir adalah perspektif learning and growth BSC IT Goals, ketiga perspektif sebelumnya hanya akan dapat dicapai dengan baik jika perusahaan memiliki kualitas SDM yang kompeten dan didukung oleh iklim organisasi yang kondusif. Product and business innovation culture seleras dengan inisiatif strategi tentang memaksimalkan nilai aset dalam hal ini SDM yang memberikan ide-ide terhadap inovasi bisnis dalam perusahaan serta budaya organisasi yang terus dioptimalkan untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan bisnis perusahaan. Pada tahap ini berkaitan dengan visi dan misi perusahaan dianalisis menggunakan empat perspektif

Balanced Scorecard (BSC). Empat perspektif tersebut antara lain Financial Perspective, Customer Perspective, Internal Process Perspective, dan Learning and Growth Perspective.

Tabel 1 di bawah ini akan menjelaskan tentang tujuan bisnis perusahaan berdasarkan BSC perspective [4].

Perspektif Keuangan

1. Nilai stakeholder investasi bisnis

2. Portofolio dari produk dan layanan yang kompetitif 3. Pengelolaan resiko bisnis

4. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan eksternal 5. Transparasi Keuangan

Perspektif Pelanggan

6. Budaya layanan yang berorientasi kepada pelanggan 7. Ketersediaan layanan bisnis yang berkelanjutan

8. Respon yang cepat terhadap lingkungan bisnis yang berubah 9. Strategi pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang ada 10.Optimisasi biaya pelayanan

Perspektif Internal

11.Optimisasi fungsi proses bisnis 12.Optimisasi biaya proses bisnis

13.Mengelola program bisnis yang berubah

14.Produktivitas Staff dan operasional yang produktif 15.Kepatuhan terhadap kebijakan internal

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(11)

11

Tabel 1. Empat Perspektif Balanced Scorecard (BSC)

Langkah awal yang dilakukan untuk Evaluasi Kinerja TI khususnya pada aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang dengan melakukan pemetaan antara Tujuan Bisnis dan Tujuan TI. Dari segi perspektif internal tujuan bisnis menurut COBIT 5 yaitu, peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis lebih sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan yakni mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnis dibandingkan dengan perspektif internal lainnya. Karena dengan adanya peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis maka proses bisnis yang terjadi dapat dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien sehingga mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Tujuan Bisnis perusahaan terdapat di tabel 2:

Misi Perusahaan No Tujuan Bisnis Perspektif

Menjamin kualitas jasa

Dari analisis keterhubungan yang telah dijelaskan dalam tabel 2, maka dapt disimpulkan bahwa IT Goals terpilih dapat dilihat pada tabel 2.

Gambar 2. Mapping COBIT 5 IT Goals

(12)

12

No Tujuan Bisnis Tujuan TI

2 Portofolio dari produk dan layanan yang kompetitif

1, 5, 7, 9, 12, 17

6 Budaya layanan yang berorientasi kepada pelanggan

1,7

11 Optimisasi fungsi proses bisnis 1,7, 8, 9, 12

17 Budaya produk dan inovasi bisnis 9,17

Tabel 3. Hasil IT Process

Dari pemetaan IT Process berdasarkan IT Goals diatas, maka dapat diidentifikasi IT Process terpilih sesuai dengan COBIT 5, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.

(13)

13

Gambar 4: Pemetaan IT-Related Goals kedalam COBIT 5 (Sumber; ISACA, 2012) Berdasarkan hasil pemetaan proses COBIT 5 gambar 4 dapat dilihat bahwa 36 domain telah teridentifikasi dari 37 domain, namun fokus dari penelitian ini adalah tentang evaluasi kinerja sistem informasi di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dipilihlah domain MEA01, MEA02 dan MEA03 sebagai acuan penelitian dan juga berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang bertanggung jawab terhadap aplikasi SIMOPEL yang terangkum dalam dibawah ini:

Maturity Level

Proses COBIT 5 Temuan Saat Ini

MEA01

(Evaluasi Kinerja SIMOPEL)

(1)Pengadaan SIMOPEL telah melalui perencanaan yang baik melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

(2)User berpegang pada Standard Operating Procedure (SOP) untuk menjalankan proses bisnis SIMOPEL.

(3)Tidak ada penanganan keluhan dan masalah pada kantor cabang Panjang terkait penggunaan SIMOPEL.

(4)Tidak dilakukan rapat kerja untuk mengevaluasi dan tindak lanjut terhadap proses pengelolaan SIMOPEL secara menyeluruh. (5)Adanya sistem keamanan khusus di dalam SIMOPEL untuk mencegah resiko kehilangan data.

MEA02

(Evaluasi Kinerja SIMOPEL)

(1)Pengendalian internal dalam pengelolaan SIMOPEL mengacu kepada SOP penggunaan system di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dan tidak ada standar yang lain. (2)Proses audit internal dilakukan oleh Komite Audit kantor Pusat dan dilaporkan ke Genderal Manejer, Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham .

(14)

14

cabang Panjang yaitu PT. Telkom telah mematuhi segala aturan dan kebijakan mengenai penerapan Indonesia Logistics Community Services (ILCS). (4)Pengelola data aplikasi SIMOPEL selalu memprioritaskan risiko untuk memenuhi setiap kebutuhan stakeholder.

(5)Proses evaluasi dan monitoring dilakukan setiap bulan pada saat rapat kerja PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dengan memperhatikan peluang dan kendala SI/TI yang dapat mengevaluasi kinerja SIMOPEL.

MEA03

(Evaluasi Kinerja SIMOPEL)

(1)Komisaris dan Direksi kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia II selalu memantau setiap perubahan aturan ataupun kontrak dan selalu berkoordinasi dengan Genderal Manajer kantor cabang guna meningkatkan layanan SIMOPEL di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang.

(2)Guna menilai setiap persyaratan, kepatuhan dan dampak terhadap aktivitas TI, maka setiap rapat kerja PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dilakukan evaluasi terhadap aktivitas TI yang terjadi di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang setiap tahunnya.

(3)Setiap pihak ketiga yang berhubungan dengan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang harus memiliki kontrak yang jelas yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Analysis Gap

Hasil analisa data untuk domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) sub domain MEA 01 yaitu Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance antara lain yaitu: (1)Pengadaan SIMOPEL telah melalui perencanaan yang baik melalui Rapat Umum Pemegang Saham. (2)User berpegang pada Standard Operating Procedure (SOP) untuk menjalankan proses bisnis SIMOPEL. (3)Tidak ada penanganan keluhan dan masalah pada kantor cabang Panjang terkait penggunaan SIMOPEL. (4)Tidak dilakukan rapat kerja untuk mengevaluasi dan tindak lanjut terhadap proses pengelolaan SIMOPEL secara menyeluruh. (5)Adanya sistem keamanan khusus di dalam SIMOPEL untuk mencegah resiko kehilangan data. Oleh karena itu, maka tingkat kematangan MEA 01 berada pada level 3 yaitu Managed Process yang berarti bahwa PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang telah melaksanakan proses kinerja terhadap standar TI pada implementasi SIMOPEL dan telah mencapai tujuannya yang dilaksanakan secara terkelola dengan baik, sehingga ada penilaian lebih karena pelaksanaan dan pencapaiannya dilakukan dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan berupa proses perencanaan dan proses keamanan data.

(15)

15

lain. (2)Proses audit internal dilakukan oleh Komite Audit kantor Pusat dan dilaporkan ke Genderal Manejer, Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham . (3)Selama ini, penyedia layanan pihak ketiga baik internal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang yaitu PT. Telkom telah mematuhi segala aturan dan kebijakan mengenai penerapan Indonesia Logistics Community Services (ILCS). (4)Pengelola data aplikasi SIMOPEL selalu memprioritaskan risiko untuk memenuhi setiap kebutuhan stakeholder. (5).Proses evaluasi dan monitoring dilakukan setiap bulan pada saat rapat kerja PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dengan memperhatikan peluang dan kendala SI/TI yang dapat mengevaluasi kinerja SIMOPEL.Oleh karena itu, maka tingkat kematangan MEA 02 juga telah berada pada level 3 yaitu Managed Process yang berarti bahwa PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang telah melaksanakan proses pengendalian internal TI dan mencapai tujuannya dilaksanakan secara terkelola dengan baik, sehingga ada penilaian lebih karena pelaksanaan dan pencapaian pengendalian internal TI telah dilakukan dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan berupa proses perencanaan, evaluasi dan penyesuaian untuk sudah berjalan dengan optimal.

Hasil analisa data untuk domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) sub domain MEA 03 yaitu Monitor, Evaluate, and Assess Compliance with External Requirements antara lain yaitu: (1) Komisaris dan Direksi kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia II selalu memantau setiap perubahan aturan ataupun kontrak dan selalu berkoordinasi dengan Genderal Manajer kantor cabang guna meningkatkan layanan SIMOPEL di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang. (2) Guna menilai setiap persyaratan, kepatuhan dan dampak terhadap aktivitas TI, maka setiap rapat kerja PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang dilakukan evaluasi terhadap aktivitas TI yang terjadi di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang. (3) Setiap pihak ketiga yang berhubungan dengan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang harus memiliki kontrak yang jelas yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Oleh karena itu, maka tingkat kematangan MEA 03 berada pada level 4 yaitu Performed Process yang berarti bahwa PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang pada tahap ini telah berhasil melaksanakan proses kerjasama terhadap kebutuhan pihak luar dengan baik.

(16)

16

Gambar 5. Spider Chart Diagram Analysis GAP TI pada Sistem Informasi Managemen Operasional Pelabuhan

di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang, Lampung

Rekomendasi:

1. Sebaiknya tiap kantor cabang PT. Pelabuhan Indonesia membuat aplikasi tersendiri untuk mengurangi dampak error sistem.

2. Aplikasi SIMOPEL merupakan sistem yang sering terjadinya error, sehingga sebaiknya juga diperlukan langkah antitipasi jika error sistem SIMOPEL terjadi. 3. Sebaiknya dilaksanakan rapat evaluasi sistem SIMOPEL secara berkala dengan

mengundang para pengguna sistem ini sehingga baik atau buruknya sistem SIMOPEL ini dapat diukur berdasarkan pendapat para penggunanya baik pengguna internal perusahaan maupun pengguna eksternal perusahaan (pengguna jasa).

4. Mengevaluasi hasil pelatihan Sumber Daya Manusia sebagai tolak ukur dalam peningkatan pelayanan kinerja kepada seluruh stakeholder.

5. Pengontrolan selalu harus dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga perubahan yang ada bisa sejalan dengan arah teknologi yang diharapkan.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa proses yang terdapat pada domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) pada COBIT 5 mendapatkan hasil pada level Established dikarenakan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang baru mencapai level Established dikarenakan kebutuhan pengembangan masih dilakukan secara internal untuk mengoptimalkan kebutuhan layanan. Oleh karena itu, maka SIMOPEL PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang perlu berbagai penyesuaian dan penambahan fasilitas untuk meningkatkan kualitas layanan. Tujuan dari SIMOPEL telah diidentifikasi sehingga memungkinkan evaluasi dapat kembali dilakukan terhadap kinerja SI/TI.

6. Daftar Pustaka

[1] Resti Yusnita Utami,” Pengaruh Kualitas Pengendalian Internal Pada Sistem Informasi Akuntansi Terhadap KeandalanTrail Dalam Sistem Informasi (Studi Survei atas auditor internal pada PT. Pelabuhan Indonesia II di Jakarta).

(17)

17

[2] B. Davis, Gordon,”Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen”.Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

[3]ISACA, “COBIT 5 Enabling Processes,” 2012. [Online]. Available: https://www.isaca.org/COBIT/Documents/COBIT-5- Enabling-Processes-Introduction.pdf. [4] Yosafanto Adi,”Evaluasi Kinerja Teknologi Informasi Dana Pensiun Sekolah Kristen

Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5”.

JUTEI Volume.1 No.1 April 2017, ISSN 2579-3675, e-ISSN 2579-5538

[5] Guido Waluyan,” Evaluasi Kinerja Tata Kelola TI Terhadap Penerapan Sistem Informasi

Starclick Framework COBIT 5 (Studi Kasus: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang) TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember 2016

[6] C. Juliane, R. Rakhmayudhi dan N. Nuraeni, “Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Di Pt. Rancek Sukses Bandung Dengan Menggunakan Framework Cobit 5.0 (Studi Kasus Sios-Sistem Informasi Kios)

Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, vol. 1, no. 1, 2014

Sumber lain:

Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan. UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

Peraturan General Manager PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Nomor. 2 /05.0102/ TPR – 2015

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian
Tabel 1 di bawah ini akan menjelaskan tentang tujuan bisnis perusahaan berdasarkan BSC
Gambar 2. Mapping COBIT 5 IT Goals
Gambar 3: Pemetaan COBIT 5 Business Goals ke dalam IT-realted Goals
+3

Referensi

Dokumen terkait

Nindya Karya (PERSERO) Cabang Medan, peranan informasi akuntansi manajemen adalah dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap yaitu

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Divisi Terminal Petikemas dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.Penampilan dan kemampuan sarana prasarana

Rumah Makan Jawa Tengah telah didukung oleh penerapan sistem teknologi informasi (TI). Pemanfaatan TI ini telah sangat membantu memperlancar operasional perusahaan. Namun,

Pelabuhan Indonesia II (persero) Cabang Panjang) disusun oleh : Mayang Sefani Putri, NPM : 1251010011, Program Studi : Ekonomi Syariah, telah diujikan dalam sidang

Berdasarkan hasil penelitian ini manajemen risiko kecelakaan kerja pada karyawan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar yaitu identifikasi potensi

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan adalah suatu tata cara pelayanan administrasi untuk kegiatan pelayanan kapal dan barang sejak kapal sandar di dermaga,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perputaran modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas pada PT Pelabuhan Indonesia 1 ( Persero)

dengan judul “Evaluasi Kesiapan Terminal Nilam PT Pelabuhan Indonesia III Persero Cabang Tanjung Perak dalam Penerapan Verified Gross Mass (VGM)”. Dalam penyusunan Tugas