• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Think Pair

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Think Pair"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken, Kabupaten

Pati, pada semester I tahun pelajaran 2016/2017.

Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken,

Kabupaten Pati yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa

perempuan. SDN Sidoluhur terletak didesa Sidoluhur RT 5 RW 1 Kecamatan Jaken

Kabupaten Pati.

SD Negeri Sidoluhur 02 adalah sekolah yang terletak di pinggiran desa, di depan

sekolah terdapat jalan desa, sekolah tersebut sawah dan rumah penduduk. Sekolah ini jauh

dari perkotaan tetapi tidak terlalu pelosok dan tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain.

SDN Sidoluhur terdiri dari 6 Rombel dengan jumlah siswa sebanyak delapan puluh lima (85),

sebanyak empat puluh tujuh (47) siswa laki-laki dan tiga puluh sembilan (39) perempuan.

Tenaga pendidik dan kependidikan pada SDN Sidoluhur 02 ini berjumlah tiga belas (13) orang

yang terdiri dari satu (1) Kepala Sekolah, enam (6) orang guru kelas, satu (1) orang guru

agama, satu (1) orang guru Penjasorkes, satu (1) orang guru Bahasa Inggris, satu (1) orang

Tata Usaha, satu (1) orang Petugas Perpustakaan, satu (1) penjaga sekolah. Dalam bidang

sarana prasarana sekolah ini terdiri dari 7 ruangan kelas untuk 6 ruang kelas digunakan oleh

kelas 1-6 dan satu lagi untuk perpustakaan, 1 ruangan untuk kantor kelapa sekolah, guru dan

ruang komputer, 3 ruang wc yang terdiri dari 1 ruang wc untuk guru dan 2 ruang wc untuk

siswa, 1 kantin sekolah. Sebagian besar kejuaraan diraih oleh siswa di SD Negeri Sidoluhur 02

adalah dalam bidang olahraga.

(2)

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel pengaruh yakni pendekatan

Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) serta variabel terpengaruh adalah hasil belajar IPS.

Pendekatan PBL dan model pembelajaran TPS adalah pendekatan pembelajaran IPS

inovatif dan kooperatif yang dirancang untuk menciptakan suasana diskusi kelas memecahkan

masalah nyata secara berkelompok kemudian di share kan ke teman-teman sekelas dengan KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. KD 4.1

Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. KD 3.2

Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang. KD 4.2

Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama

di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan

karakteristik ruang tentang Sumber daya alam (SDA) melalui langkah-langkah: berfikir

karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA; mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan SDA; mendiskusikan rumusan masalah SDA dan pemanfaatannya dengan

pasangannya (Pairing); mengumpulkan informasi SDA dan pemanfaatan; diskusi kelompok sharing identifikasi SDA dan solusi SDA; menyajikan laporan hasil identifikasi SDA dan solusi SDA.

Hasil belajar IPS adalah besarnya angka yang diperoleh dari skor pengetahuan dan

(3)

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model spiral

dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan prosedur penelitian

dua siklus yaitu siklus1 dan siklus 2 sampai tujuan belajar tercapai.

Prosedur penelitian ini dapat digambarkan melalui gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 PTK Model Spiral C. Kemmis dan MC. Taggart

Berdasarkan gambar 3.1, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada

siklus 1 masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai

tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut:

SIKLUS 1

Dalam pelaksanaan siklus 1 terdapat 3 langkah yaitu:

1. Perencanaan

Kegiatan dalam perencanaan adalah menemukan permasalahan pembelajaran/

analisis masalah kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang KD

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi, dan KD 4.1

menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai provinsi disajikan melalui

(4)

menyiapkan media berupa gambar-gambar sumber daya alam secara rinci pada lampiran 3,

membuat kisi-kisi pengukuran hasil belajar IPS yang secara rinci pada tabel 3.1 pada lampiran

4, membuat butir soal disajikan melalui lampiran 5, membuat rubrik ketrampilan disajikan

melalui tabel 3.3 pada lampiran 6, membuat lembar observasi tindakan pendekatan PBL dan

pendekatan TPS siswa yang disajikan pada lampiran 7, membuat lembar observasi tindakan

pendekatanPBL dan model pembelajaran TPS guru yang disajikan pada lampiran 8.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan tindakan yang

telah dirancang dalam RPP yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas

4. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi untuk mengobservasi

apakah kegiatan pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan RPP. Kegiatan ini dilakukan

oleh guru kelas dan dibantu oleh teman sejawat yang berperan sebagai observer pada waktu

bersamaan dalam pelaksanaan tindakan.

3. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan

pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang

dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan

yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyususun rencana kegiatan

pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.

SIKLUS 2

Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus 2 merupakan

penyempurnaan dari kelemahan ataupun kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:

1. Perencanaan

Kegiatan dalam pelaksanaan adalah pengajuan permasalahan pembelajaran/analisis

(5)

ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

serta hubungannya dengan karakteristik ruang, menyiapkan materi tentang keragaman sosial

dan budaya. RPP disajikan melalui lampiran 9, menyiapkan materi tentang sumber daya alam

yang disajikan melalui lampiran 10, menyiapkan media berupa gambar-gambar keragaman

suku bangsa di Provinsi DKI Jakarta yang disajikan melalui lampiran 11, membuat kisi-kisi

pengukuran hasil belajar IPS yang secara rinci disajikan melalui tabel 3.2 pada lampiran 12,

membuat butir soal disajikan melalui lampiran 13, membuat rubrik ketrampilan disajikan

melalui tabel 3.4 pada lampiran 14, membuat lembar observasi tindakan pendekatan PBL dan

pendekatan TPS siswa kelas 4 yang disajikan pada lampiran 15, membuat lembar observasi

tindakan pendekatan PBL dan model pembelajaran TPS guru yang disajikan pada lampiran

16.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu mengimplementasikan tindakan yang

telah dirangcang dalam RPP yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS di dalam

kelas. Selama proses pembelajaran perlu dilakukan observasi untuk mengobservasi apakah

kegiatan pembelajaran yang berlangsung sesuai RPP. Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas

dan dibantu teman guru sejawat yang berperan sebagai observer pada waktu pelaksanaan

pembelajaran.

3. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 2.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan

pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan utuk menyusun laporan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

diperoleh secara langsung dari subjek penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik tes dan

(6)

dan instrumen yang digunakan dalam teknik non tes (observasi) berupa lembar observasi

yang dilengkapi dengan rubrik pengukuran keterampilan (psikomotor).

Pembuatan rubrik pengukuran mengacu pada kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi

(7)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Aspek Teknik Penilaian

No. Item Kognitif Psikomotorik Bentuk

Penilaian faktual dengan cara menga mati dan menanya berdasar kan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda di jumpai di rumah dan di sekolah, dan tempat bermain

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ru ang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten sampai tingkat provinsi. 3.1.5 Mengklasifikasi SDA yang dapat

diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui

  OPG 5,6,13,3

0

3.1.6 Menemukan solusi permasalahan SDA.

 OPG 12,16,2

2, 29 4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencer minkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencer minkan perilaku anak beri man dan berakhlak mulia.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karak teristik ruang dan pemanfa atan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota /kabupaten sampai tingkat provinsi.

4.1.1Menyajikan laporan hasil identifikasi SDA dan solusi SDA.

  LO dengan RPK

RPK No 1-6

Keterangan: OPG = Obyektif Pilihan Ganda

LO dengan RPK = Lembar Observasi dengan Rubrik Penilaian Ketrampilan

(8)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Aspek Teknik Penilaian

No. Item Kognitif Psikomotorik Bentuk Tes Bentuk

Instrumen benda-benda di jumpai di rumah dan di sekolah, dan tempat bermain

3.2.1 Mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan budaya setempat

  O PG 1,2,3,10,11

18,23, 26,27 3.2.2 Mengidentifikasi keragaman suku bangsa,

bahasa, agama,dan tradisi seni budaya khususnya di provinsi DKI Jakarta

  O PG 4,7,8,17

3.1.3 Menjelaskan masalah keragaman suku bangsa dan budaya setempat

  OPG 9,14,19,25,

28 3.2.4 Menjelaskan masalah keragaman suku,

bangsa, bahasa, agama, dan tradisi seni budaya khususnya di provinsi DKI Jakarta

  OPG 15,20,21,

24

3.2.5 Mengklasifikasi keragaman suku, bangsa, bahasa, agama, dan tradisi seni budaya khususnya di provinsi DKI Jakarta

  O PG 5,6,13,30

3.2.6 Menemukan solusi permasalahan keragaman suku bangsa dan budaya di provinsi DKI Jakarta

 OPG 12,16,22,

29

4.Menyajikanpengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang men cerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencermin kan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2.1 Menyajikan laporan hasil identifikasi keragaman suku bangsa dan budaya di provinsi DKI Jakarta

  LO dengan RPK

RPK No 1-6

Keterangan: OPG = Obyektif Pilihan Ganda

(9)

Mendasarkan pada kisi-kisi pengukuran instrumen hasil belajar IPS, dibuatlah

instrumen pengukuran yang berupa butir soal dan rubrik pengukuran untuk keterampilan.

Butir soal IPS siklus 1 disajikan melalui lampiran 5, dan butir soal IPS siklus 2

disajikan melalui lampiran 13. Adapun rubrik pengukuran keterampilan siklus 1 disajikan

melalui tabel 3.3 dan rubrik pengukuran keterampilan siklus 2 disajikan melalui tabel 3.4. Di

bawah ini rubrik pengukuran keterampilan siklus 1 disajikan melalui tabel 3.3 di halaman

(10)

Tabel 3.3

Rubrik Pengukuran Psikomotorik

Penyajian Laporan Hasil Identifikasi SDA Siklus 1

Kriteria Sangat Baik

(4) ada di sekitar sekolah berdasarkan hasil pengamatan

Mengidentifikasi sebagian kecil SDA yang ada di sekitar sekolah berdasar sehingga tidak bisa dipahami

(11)

Tabel 3.4

Rubrik Pengukuran Psikomotorik

Penyajian Laporan Hasil Identifikasi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Provinsi Jakarta Siklus 2

Kriteria Sangat Baik

(4) ya di provinsi DKI Jakarta

Mengidentifikasi semua keragaman suku bangsa dan budaya di provinsi DKI Jakarta bangsa dan budaya di provinsi DKI Jakarta dalam bentuk tulisan dengan sistematis

(12)

3.5 Uji Instrumen Penilaian Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2011: 348). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006: 170). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah sebagai berikut:

{∑ {∑ ∑ ∑ ∑ { ∑ {∑

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi pearson x = Variabel bebas

y = Variabel terikat n = Jumlah data

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 19,0 Ada berbagai

pendapat tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen. Kriteria dinyatakan

valid apabila indeks validitas ≥0,40 (Wardani Naniek Sulistya dkk., 2014: 365). Sebelum

instrumen tes formatif pada siklus 1 dan siklus 2 diberikan, maka sebelumnya perlu dilakukan

uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen butir soal formatif untuk siklus 1 dan siklus 2

dilakukan pada 15 siswa di SDN Sidoluhur 01. Butir soal terdiri dari 30 butir dan berbentuk

soal pilihan ganda. Hasil uji validitas siklus 1 dengan bantuan SPSS 19,0 disajikan melalui

(13)

Tabel 3.5

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2

No Urut

No Butir

Soal Siklus 1 Siklus 2

Corrected Item-Total

correlation Kriteria

Corrected

Item-Total correlation Kriteria

1 1 ,369 Tidak Valid ,441 Valid

2 2 ,627 Valid ,616 Valid

3 3 ,368 Tidak valid ,423 Valid

4 4 ,706 Valid ,673 Valid

5 5 ,683 Valid ,694 Valid

6 6 ,351 Tidak valid ,397 Tidak valid

7 7 ,666 Valid ,701 Valid

8 8 ,743 Valid ,727 Valid

9 9 ,368 Tidak valid ,423 Valid

10 10 ,477 Valid ,520 Valid

11 11 ,404 Tidak valid ,397 Tidak valid

12 12 ,702 Valid ,688 Valid

13 13 ,627 Valid ,580 Valid

14 14 ,670 Valid ,612 Valid

15 15 ,702 Valid ,688 Valid

16 16 ,415 Valid ,420 Valid

17 17 ,702 Valid ,688 Valid

18 18 ,702 Valid ,688 Valid

19 19 ,573 Valid ,580 Valid

20 20 ,683 Valid ,688 Valid

21 21 ,477 Valid ,423 Valid

22 22 ,627 Valid ,673 Valid

23 23 ,368 Tidak valid ,694 Valid

24 24 ,706 Valid ,397 Tidak valid

25 25 ,683 Valid ,701 Valid

26 26 ,670 Valid ,612 Valid

27 27 ,702 Valid ,688 Valid

28 28 ,415 Valid ,420 Valid

29 29 ,702 Valid ,688 Valid

30 30 ,702 Valid ,688 Valid

Sumber : Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.5 nampak ada 6 butir soal yang tidak valid dan dinyatakan

(14)

Butir soal yang tidak valid, dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

dibutuhkan 20 butir soal, maka butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir

soal yang valid dan di ambil butir soal yang memiliki skor corrected item to total correlation tinggi berdasarkan ranking, sehingga butir soal nomor 10, 16, 21, dan 28 tidak digunakan.

Distribusi hasil uji validitas butir soal pada siklus 2,secara rinci disajikan melalui tabel

3.5 di atas.

Dari tabel 3.5 nampak bahwa terdapat 3 butir soal yakni butir soal nomor 6, 11, dan

24, corrected item to total correlation di bawah 0,40. Berdasarkan kriteria indeks validitas, apabila corrected item to total correlation < 0,40, maka butir soal tidak valid. Oleh karena, 3 butir soal yang bernomor 6, 11, dan 24, tidak valid, maka ke tiga butir soal tersebut, dibuang

dan tidak digunakan dalam penelitian. Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah

butir soal yang indeks validitasnya ≥ 0,40 yaitu butir soal yang bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Maka dapat

dirangking dari corrected item to total correlation tertinggi ke corrected item to total correlation terendahyakni, 8, 7, 25, 5, 23, 12, 15, 17, 18, 20, 27, 29, 30, 4, 22, 2, 14, 26, 13, 19, 10, 1, 3,

9, 21, 16, dan 28. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal yang

digunakan dalam penelitian adalah butir soal yang valid dan dirangking berdasarkan besarnya

r karena mempunyai r rendah butir soal nomor 1, 3, 9, 10, 16, 21, dan 28 tidak digunakan

dalam penelitian. Butir soal yang digunakan dalam penelitian yakni 8, 7, 25, 5, 23, 12, 15, 17,

18, 20, 27, 29, 30, 4, 22, 2, 14, 26, 13, dan 19. Perhitungan secara rinci uji validitas butir soal

yang berbentuk pilihan ganda untuk siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam lampiran 20 dan

lampiran 21 yang merupakan printout dari SPSS versi 19,0

Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal

Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah

(15)

pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil (Wardani

Naniek Sulistya.,dkk 2014: 344)

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan ganda untuk

tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Untuk menentukan koefisien reliabilitas dengan KR20

(Sugiyono, 2011: 359) adalah:

{

∑ }

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan

intrepetasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha. Seperti

yang terdapat dalam buku Asesmen Pembelajaran SD Bahan Belajar Mandiri yang ditulis oleh

Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2014:346) yang disajikan melalui tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 0,60 - 0,80 Reliabel

3 0,40 - 0,60 Cukup reliabel

4 0,20 – 0,40 Agak reliabel

5 < 0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 346)

Uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, yang terdiri dari 30 butir soal,

dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 01 Jaken Pati sejumlah 15 siswa. Reliabilitas

butir soal siklus 1 ditunjukkan oleh skor Cronbach’s Alpha sebesar 0,931, artinya reliabilitas

butir soal sangat reliabel, sehingga instrumen butir soal siklus 1 dapat digunakan dalam

penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus 2 diperoleh Cronbach’s Alpha

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

(16)

sebesar 0,933, artinya reliabilitas butir soal siklus 2 sangat reliabel, sehingga butir soal dapat

digunakan dalam penelitian. Distribusi uji reliabilitas instrumen butir soal siklus 1 dan siklus 2,

secara rinci disajikan melalui tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 Dan Siklus 2

No Urut Siklus Jumlah Butir Soal Cronbach’s

Alpha

Interpretasi

1 1 30 ,931 Sangat reliabilitas

2 2 30 ,933 Sangat reliabilitas

Sumber : Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.7 nampak bahwa besarnya Cronbach’s Alpha butir soal untuk

siklus 1 sebesar 0,931; dan pada siklus 2 sebesar 0,933. Besarnya Cronbach’s Alpha yang

diperoleh, berada diantara indeks 0,80-1,00, maka butir soal yang di uji cobakan termasuk

sangat reliabel. Dengan demikian, instrumen butir soal untuk siklus 1 dan siklus 2, dapat

digunakan dalam penelitian. Printout uji reliabilitas butir soal yang berbentuk pilihan ganda siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam lampiran 6 dan lampiran 7

Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2014:344), tingkat

kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu

butir soal. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar atau salah pada

tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat

(17)

Keterangan

B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul

N = Jumlah peserta didik

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

Menurut Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83), tingkat

kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarrnya berkisar

0,00-1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tingkat kesukaran

yang dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.

Tabel 3.8

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,01 – 0,25 0,26 – 0,75 0,76 – 1,00

Sukar Sedang

Mudah Sumber: Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83)

Hasil uji coba instrumen butir soal sebanyak 30 butir dianalisis, untuk mengetahui

tingkat kesukaran masing-masing butir soal. Tingkat kesukaran butir soal sedang yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

Hasil analisis terhadap tingkat kesukaran butir soal siklus 1 menunjukkan bahwa ke 30

butir soal memiliki tingkat kesukaran butir soal sedang, distribusi tingkat kesukaran butir soal

ditunjukkan melalui lampiran 6. Penelitian ini membutuhkan 20 butir soal, sehingga 10 butir

soal yang memiliki P yang rendah berdasarkan ranking dibuang.

Uji coba butir soal siklus 2 terdiri dari 30 butir soal. Hasil analisis item menunjukkan

bahwa tingkat kesukaran ke 30 butir soal adalah sedang yakni skor P antara 0,26 dan 0,27.

(18)

memiliki P antara 0, 76 dan 1,00 dengan angka yang paling rendah. Printout tingkat kesukaran butir soal siklus 1 dan siklus 2 disajikan melalui lampiran 6 dan 7.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini, apabila hasil belajar IPS

siswa tuntas dengan KKM ≥ 80, mencapai minimal 60 % dari seluruh siswa pada siklus 1, dan

seluruh siswa 100% mencapai ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus 2.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif komparatif berupa teknik persentase

yaitu membandingkan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan, skor rata-rata, skor minimum,

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral
Tabel 3.1  Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 1
Tabel 3.2  Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 2
Tabel 3.3 Rubrik Pengukuran Psikomotorik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pencemar (polutan) adalah bahan –bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga

Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan. perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan

Untuk seorang programmer ini jauh lebih mudah telah beberapa nilai disimpan dalam variabel bernama &#34;var1&#34; maka pada. alamat 5A73: 235B, terutama bila Anda memiliki 10

Masa Khulafaur Rasyidin (Khalifah-Khalifah yang lurus) adalah masa saat pemerintahan Islam dipimpin secara bergantian oleh Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan dan

Oleh karena itu, ekonomi desa dapat dibangun dengan meningkatkan basis ekonomi dari suatu desa dengan cara mencari potensi, sumber daya, yang dimiliki suatu desa

Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Pertambangan Panas Bumi yang dibagikan kepada Daerah dibagi dengan rincian: 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : (1) Apa saja pemikiran Syaikh Ibrahim al-Bajuri tentang nilai pendidikan tauhid dalam kitab Kifayatul ‘Awam..

Dari pengamatan pendahuluan yang dilakukan terhadap pengguna komputer yang memakai kacamata lensa bifokal dan yang sudah biasa melakukan aktivitas mengetik dengan