• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI MAROS PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI MAROS PERIODE"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

VISI MISI

CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI MAROS

(2)

Pengantar

Bismillahirramanirrahim Assalamu’Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan rahmat-Nya, sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini, dapat menyusun Visi Misi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Maros Periode 2021-2026.

Visi misi ini disusun secara sederhana, dan insya Allah masih perlu pendalaman dari seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan agar cita-cita dari visi misi ini dapat tercapai sesuai dengan harapan masyarakat, bangsa dan negara terutama masyarakat Kabupaten Maros.

Akhirnya besar harapan kami, semoga dengan pemaparan visi misi yang masih sederhana ini mendapatkan DUKUNGAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT Maros. Lebih dan kurangnya kami mohon maaf, sekian dan terima kasih.

Maros, Agustus 2020 Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Maros Periode 2021-2026

ttd ttd

Drs. H. A. Harmil Mattotorang, MM. H. A. Ilham Nadjamuddin, S.Stp. M.Si.

(3)

Bupati,-DAFTAR ISI

A. Pendahuluan

B. Kondisi Daerah

C. Analisis Lingkungan Strategis :

Politik

Ekonomi

Sosial

Teknologi

Ekologi

Kebijakan

Dasar Hukum

E.

Visi

F.

Definisi

G.

Prinsip Visi

H.

Misi

I.

Strategi

J.

Program

K.

Kegiatan

L.

Penutup

(4)

Sebagai bentuk percepatan pembangunan di era otonomi daerah dibutuhkan pemerintahan yang baik (good governance) dan ditandai dengan penerapan prinsip-prinsi profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima demokratis, efisiensi, efektifitas, penerapan supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Manfaat yang ditimbulkan dari hasil pelaksanaan pemerintahan yang baik diukur dari seberapa besar outcomes yang dihasilkan suatu pembangunan dapat menyentuh segala aspek pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat berkesinambungan.

Dalam penyusunan visi, misi dan strategi kali ini, menggunakan metode Analisis PESTEL. Metode ini dapat menganalisis secara komprehensif perencanaan pembangunan yang ada di Kabupaten maros. Analisis PESTEL meliputi Bidang Politik, Ekonomi, Teknologi, Lingkungan dan aspek Hukum.

(5)

• Kabupaten maros adalah kota penyangga kota makassar yang berada dibagian timur Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan jarak kurang lebih 40 km.

• Kabupaten maros memiliki luas wilayah 1.619,12 km2 yang terdiri dari 14 Kecamatan, 80 Desa dan 23 Kelurahan.

• Kabupaten maros berada pada ketinggian 0 – 1000 m diatas permukaan laut

• Secara topografi Kabupaten maros memiliki 3 dimensi wilayah yakni wilayah laut/pantai, wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi. Sekitar 33,1%. Area perbukitan hingga bergunung dengan kemiringan diatas 25-40%.

• Kabupaten maros dibatasi oleh :

– Sebelah Utara : Kabupaten Pangkep – Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa – Sebelah Timur : Kabupaten Bone – Sebelah Barat : Kota Makassar

(6)

SULAWESI

SELATAN

Kab. Mar

(7)
(8)

C. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

KABUPATEN MAROS

(9)

Dasar konstitusi yang mengatur hubungan antara kedaulatan negara dengan warga negaranya antara lain dinyatakan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan undang-undang dasar. Dengan demikian struktur ketatanegaraan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah rakyat yang berdaulat atau rakyat yang memegang tampuk kekuasaan pemerintahan. Akan tetapi tentunya rakyat tidak dapat langsung memimpin negeri ini tanpa legitimasi yang disepakati bersama untuk dapat menggerakkan fungsi instrumen pemerintahan. Oleh karenanya untuk menentukan pemegang mandat kedaulatan tersebut dilakukan pemilihan secara langsung oleh rakyat melalui proses yang demokratis.

Bupati dan Wakil Bupati harus memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong kemandirian dan daya saing daerah dalam memperkokoh bingkai- bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

meningkatkan fungsi koordinasi baik dengan pemerintah

kabupaten/kota lainnya, maupun dengan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat.

(10)

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maros berada dikasaran 8,67% pada tahun 2014. Tingkat PDRB mencapai 1,1 M, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,57%. Sementara jumlah APBD Kabupaten Maros mencapai 1,4 T Tahun 2019. sedangkan PAD Kabupaten Maros itu sebesar 293,15 M, yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi, Pendapatan Hasil Pengelolaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-Lain PAD yang sah. Dengan berorientasi pada penguatan Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Wilayah, maka diharapkan dapat berdampak pada peningkatan pendapatan, yang selanjutnya akan berpengaruh pada peluang peningkatan pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten maros per tahun dapat dijadikan dasar acuan keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan Rakyat.

(11)

Jumlah penduduk Kabupaten maros dalam kurun waktu tahun 2010–2018 terus bertumbuh. Data tahun 2010 memperlihatkan bahwa penduduk Kabupaten Maros sebanyak 335.596 jiwa dan terus mengalami peningkatan setiap saat. Penduduk Kabupaten maros yang berusia 0-14 tahun pada tahun 2018 sebesar 32.056 jiwa atau sekitar 9.34%. Di sisi lain proporsi penduduk usia produktif mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk usia produktif adalah sekitar 249.456 jiwa atau sekitar 65,91%.

(12)

4. ASPEK TEKNOLOGI

Meningkatnya sarana dan prasarana umum yang

berkualitas dan berbasis teknologi

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur informasi

publik yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat di

Kabupaten Maros.

(13)

5. ASPEK EKOLOGI

• Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Maros tepat berada pada posisi 45’ 50’ 0,7’ Lintang Selatan, dan 109’ 20’ 129,12’ Bujur Timur. Dengan luas wilayah 1.619,12 km2 atau sekitar 3,35% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

• Kabupaten Maros terdiri dari 10% wilayah Pantai, 5% wilayah lembah, 27% kawasan lereng/bukit, dan 58% adalah kawasan dataan, dengan panjang Pantai 31 km dengan batasan luas 4 mil dari bibir pantai.

• Berdasarkan penggunaan lahan, maka Kabupaten Maros dibedakan menjadi, lahan sawah, lahan pertanian, lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian.

• Kabupaten Maros akan diorientasikan untuk menciptakan pusat pusat pengembangan berdasakan potensi wilayah. Pengembangan tersebut akan didukung oleh pengembangan sistim pusat-pusat kegiatan secara terintegrasi dengan pusat kegiatan perkotaan Mamminasata.

(14)

Arah kebijakan calon Bupati dan Wakil Bupati kedepannya

berfokus pada kebijakan penguatan kapasitas sumber

daya manusia sehingga mampu mengatasi permasalahan

yang ada di Kabupaten Maros.

(15)

DASAR HUKUM

• Landasan Ideologi Pancasila

• Landasan Konstitusional UUD 1945

• Landasan Operasional :

– UU No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

– UU No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

– UU No.17 Tahun 2007 Tentang RPJPN Tahun 2005-2025

– UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

– UU No.12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Perundang-Undangan

– UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

– PP No.58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

– PP No.38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

– Perpres No.2 Tahun 2015 Tentang RPJMN Tahun 2015-2019

– Perda Prop. Sul-Sel No. 9 Tahun 2015 Tentang RPJMD Prop Sul-Sel Tahun 2013-2018

– Perda Kab. Maros No. 2 Tahun 2007 Tentang RPJP Daerah Kab. Maros Tahun 2005-2025

– Perda Kab. maros No. 15 Tahun 2013 Tentang RPJPD Kab. maros Tahun 2005-2025

– Perda Kab. maros No. 16 Tahun 2013 Tentang RPJMD Kabupaten maros Tahun 2013-2018

(16)

VISI

(17)

Unggul didefinisikan sebagai

kelanjutan dari tingkat kesejahteraan

masyarakat maros melalui peningkatan

kualitas sumber daya manusia.

(18)

PRINSIP VISI

VISI KABUPATEN MAROS

MENGANUT PRINSIP

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DAN PENGUATAN

(19)

M I S I

1.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2.

Meningkatkan

dan

Mengembangkan

infrastruktur

berdasarkan potensi wilayah.

3.

Pengembangan potensi ekonomi daerah yang berdaya saing

berorientasi pasar dan kesempatan kerja.

4.

Mengembangkan pelayanan publik yang berkualitas melalui

tata kelola pemerintahan yang baik.

5.

Mengembangkan Kapasitas Pemerintah Kecamatan dan

Desa untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

6.

Mengembangkan Kelembagaan Sosial dengan Nilai Lokal

dan Spirit Keagamaan yang Mendukung Pengembangan

Masyarakat.

(20)

TUJUAN

1.

Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2.

Terwujudnya

peningkatan

dan

pengembangan

infrastruktur berdasarkan potensi wilayah.

3.

Terwujudnya potensi ekonomi daerah yang berdaya saing

berorientasi pasar dan kesempatan kerja.

4.

Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan PUBLIK

melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

5.

Berkembangnya Kapasitas Pemerintah kecamatan dan

Desa

untuk

Mendukung

Pengembangan

Ekonomi

Kerakyatan.

6.

Berkembangnya Kelembagaan Sosial dengan Nilai Lokal

dan Spirit Keagamaan yang Mendukung Pengembangan

Masyarakat

.

(21)

Tujuan 1. :

Terwujudnya peningkatan kualitas

sumber daya manusia.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut diatas

adalah sebagai berikut:

1. Membuka kesempatan kepada aparatur pemerintah dan

masyarakat untuk meningkatkan pendidikannya, baik

formal maupun informal.

2. Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pendidikan dasar 9

Tahun.

3.

Mengoptimalkan pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.

4.

Mengembangkan akses pelayanan kesehatan yang merata

di masyarakat.

5.

Mengembangkan pendidikan dan latihan keterampilan bagi

masyarakat berbasis kewirausahaan.

(22)

Tujuan 2. :

Terwujudnya peningkatan dan Pengembangan

infrastruktur berdasarkan potensi wilayah.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut

diatas adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan Mengembangkan infrastruktur Jalan.

2. Mengembangkan infrastruktur Pariwisata.

3. Meningkatkan dan Mengembangkan infrastruktur Air

Bersih.

4. Meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur Sungai

dan Pengairan

5. Meningkatkan dan Mengembangkan Fungsi Sungai

Maros menjadi tempat tujuan wisata.

(23)

Tujuan 3 :

Terwujudnya potensi ekonomi daerah yang

berdaya saing, berorientasi pasar dan kesempatan kerja.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut diatas

adalah sebagai berikut:

1.

Mengembangkan potensi ekonomi daerah yang berdaya

saing.

2.

Mengembangkan akses kesempatan kerja.

3.

Mengembangkan akses pasar pada tingkat regional, nasional

dan internasional.

4.

Mengembangkan kerjasama antar daerah.

5.

Mengembangkan Kawasan Industri Maros.

(24)

Tujuan 4 : Meningkatnya Kuantitas dan kualitas

pelayanan

Publik melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut diatas

adalah sebagai berikut:

1.

Mengurangi secara nyata praktek KKN di birokrasi

2.

Penataan Kelembagaan Daerah

3.

Mengembangkan managemen kepegawaian.

4.

Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat.

5.

Mengembangkan sistem mitigasi kebencanaan.

(25)

Tujuan 5 :

Berkembangnya kapasitas pemerintah Kecamatan dan Desa

untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Pemberian kewenangan secara proporsional kepada pemerintah kecamatan dan desa/ kelurahan untuk pengelolaan pemerintahan. 2. Pemberian technical assistant kepada masyarakat untuk

pengembangan ekonomi kerakyatan.

3. Pemberian bantuan manajemen kepada Koperasi dan UMKM.

4. Harmonisasi program pembangunan ekonomi antara pemerintahan daerah, pemerintahan kecamatan dan pemerintahan desa/kelurahan

(26)

Tujuan 6 : Berkembangnya kelembagaan sosial dengan Nilai Lokal

dan Spirit Keagamaan yang mendukung pengembangan masyarakat.

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut diatas

adalah sebagai berikut:

1.

Membangun harmonisasi kehidupan umat beragama.

2.

Mengembangkan Partisipasi Masyarakat.

3.

Penguatan kapasitas kelembagaan keagamaan, adat istiadat

dan kebudayaan.

4.

Menggali dan menumbuhkan nilai-nilai kearifan lokal yang

dapat mendukukung pengembangan masyarakat.

(27)

Demikian Visi Misi Maros Unggul, semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua, terutama kepada Masyarakat Maros. Atas segala perhatian dan kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih. Maros, 31 Agustus 2020

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Maros Periode 2021-2026

ttd ttd

Drs. H. A. Harmil Mattotorang, MM. H. A. Ilham Nadjamuddin, S.Stp. M.Si.

Calon Bupati,- Calon Wakil

Referensi

Dokumen terkait

berlainan agama. Penelitian yang dilakukan oleh Kajian LEMHANAS RI tentang “Membangun Kerukunan Umat Beragama Guna Terwujudnya Harmonisasi Kehidupan Masyarakat Dalam Rangka

Bermakna bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus mampu menciptakan masyarakat yang memiliki kekuatan, kemampuan dan tenaga serta memiliki solusi terbaik dalam

Kelima, Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial yang Berlandaskan Agama dan Budaya Daerah, yang harus menjadi landasan utama pembangunan di Kabupaten Kaimana, baik dalam

Dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 42 ayat(1) huruf (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan

Mendukung Pencapaian sasaran Pemerintah Provinsi dalam peningkatan Kerjasama Lokal, Nasional dan lnternasional, dengan strategi kehijakan:.. Mendukung Pembentukan Badan

De se ntra lisa si.. Be rke la

Berpijak pada data dan fakta di atas, permasalahan dan tantangan yang dihadapi sampai tahun 2020 serta mempertimbangkan potensi, tantangan dan harapan masyarakat

Keunggulan-keunggulan lokal tersebut perlu di-manage (dikelola) dengan baik agar daerah yang secara de jure didirikan pada tanggal 13 Desember 1958 dan aktivitas pemerintahannya