• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR DI SD NEGERI KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN OGAN KOMERING ULU. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR DI SD NEGERI KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN OGAN KOMERING ULU. Skripsi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR

DI SD NEGERI KECAMATAN BATURAJA TIMUR

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memenuhi dalam menempuh derajat sarjana S-1

Oleh :

ANANG BUDI PRASETIYO 07011181419052

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018

(2)
(3)
(4)

iii

Motto dan Persembahan

Motto :

Mimpi itu seperti pohon, lebih menyenangkan jika memanjatnya daripada hanya melihatnya, ada banyak hal yang bisa kau pelajari saat memanjatnya”

<Anang Budi Prasetiyo>

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, kupersembahkan skripsi ini untuk :

Kedua orang tuaku tercinta, ibuku yang selalu memberi semangat dan dukungannya dan Ayahku yang selalu memberikan bimbingan dan arahan

yang tidak pernah menyerah demi kesuksesan anaknya

serta senantiasa memberikan doa untuk kelancaran menyelesaikan skripsi ini Teman-temanku yang senantiasa mensupport dalam segala hal

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunianya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Implementasi Program Kartu Indonesia Pintar Di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu . Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua Orang Tuaku dan segenap Keluarga besar yang telah banyak membantu baik bantuan berupa do’a, dukungan maupun finansial;

2. Bapak Prof. Dr. Kiagus M. Sobri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya Sriwijaya telah banyak meluangkan waktu dalam melancarkan proses administrasi di jurusan sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

3. Bapak Zailani Surya Marpaung, S.Sos, M.P.A selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya yang telah banyak membantu dalam hal pelayanan administrasi sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.;

4. Ibu Ermanovida, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya yang telah banyak membantu dalam hal pelayanan administrasi;

5. Bapak Drs. Mardianto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

6. Bapak Sofyan Effendy, S.IP, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah membimbing serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan;

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya yang telah banyak membantu dalam pelayanan administrasi;

9. Teman-teman Seperjuangan yang telah banyak memberikan suport dalam menyelesaikan proposal ini;

Penulis menyadari bahwa dalam proposal ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan keterbatasan penulis, atas segala perhatian dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih dan semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam menambah wawasan dan pengetahuan kita sesama.

Inderalaya, September 2018

(6)

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang implementasi kebijakan KIP dalam upaya pemerataan pendidikan di Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Kepala Bidang Pembinaan SD di Dinas Kabupaten OKU, Kepala Sekolah dan Orang Tua siswa penerima dana KIP. Objek penelitian mengenai implementasi kebijakan Kartu Indonesia Pintar di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi data. Data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Skripsi ini menggunakan teori implementasi menurut Merille S Grindle. KIP adalah bantuan berupa uang tunai diberikan kepada siswa yang orang tuanya tidak atau kurang mampu membiayai pendidikan anaknya. Hasil dari pelaksanaan KIP dapat mendukung upaya pemerataan pendidikan, hal ini ditandai dengan siswa yang menerima dana KIP memenuhi kriteria kondisi keluarga siswa yang ditentukan dari kepemilikan KPS sehingga siswa yang tidak bersekolah atau pendidikannya terhalang biaya dapat bersekolah serta terwujudnya pendidikan yang merata. Berdasarkan analisis dan penelitian dilapangan dapat disimpulkan bahwa implementasi program Kartu Indonesia Pintar di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering belum terimplementasi secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan program KIP yang dilaksanakan setiap periode program menyebabkan terjadinya perubahan pada mekanismenya, penyelewengan dana KIP, kurangnya sosialisasi dari pemerintah, kesulitan mengumpulkan kuitansi atau bukti penggunaan dana KIP.

(7)

vi

ABSTRACT

This study aims to explain the implementation of KIP policies in an effort to equalize education in the District of East Baturaja in Ogan Komering Ulu Regency. This study uses a qualitative approach. The subjects of this study were the Head of Elementary School Development in the OKU District Office, the Principal and Parents of KIP recipient students. The object of research regarding the implementation of the Smart Indonesia Card policy in the Public Elementary School of East Baturaja Subdistrict, Ogan Komering Ulu Regency. Data is collected through observation, interview and documentation methods. The validity of the data is done by means of data triangulation. Data was analyzed by means of data reduction, data presentation and conclusion drawing

This research uses the theory of implementation according to Merille S Grindle. KIP is cash assistance given to students whose parents are not or less able to finance their children's education. The results of the KIP implementation can support the effort of equitable education, this is indicated by students who receive KIP funds fulfilling the criteria for students' family conditions determined by KPS ownership so that students who are not in school or education are hindered by fees can go to school and realize equitable education. Based on the analysis and research in the field it can be concluded that the implementation of the Smart Indonesia Card program in the Elementary School of East Baturaja Subdistrict, Ogan Komering Regency has not been fully implemented. This is evidenced by the KIP program that is implemented every period of the program causing changes in the mechanism, misuse of KIP funds, lack of socialization from the government, difficulty in collecting receipts or evidence of the use of KIP funds.

(8)

vii

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix DAFTAR SINGKATAN ... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 11

1. Kebijakan Publik ... 11

2. Implementasi Kebijakan ... 12

3. Model Implementasi Kebijakan Publik... 13

B. Teori Yang Digunakan ... 17

C. Konsep Program Kartu Indonesia Pintar ... 19

D. Penelitian Terdahulu ... 26

E. Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Definisi Konsep ... 31

C. Fokus Penelitian ... 33

D. Jenis Dan Sumber Data ... 35

E. Informan Penelitian ... 36

F. Teknik Keabsahan data ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

(9)

viii

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Dinas Pendidikan OKU ... 39

2. Sekolah Dasar Negeri 9 OKU ... 57

3. Sekolah Dasar Negeri 20 OKU ... 58

4. Sekolah Dasar Negeri 24 OKU ... 60

B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Isi Kebijakan (Content of Policy) a. Kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi ... 62

b. Tipe Manfaat ... 65

c. Derajat Perubahan Yang Ingin Dicapai ... 68

d. Letak Pengambilan Keputuan ... 71

e. Pelaksana Program ... 72

f. Sumber-sumber Daya Yang Digunakan ... 76

2. Konteks Kebijakan (Context of Policy) a. Kekuasaan, Kepentingan-kepentingan, dan strategi Dari Aktor Yang Terlibat ... 79

b. Karakteristik Lembaga dan Rezim Yang Berkuasa ... 81

c. Tingkat Kepatuhan dan Adanya Respon dari Pelaksana ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Jumlah Siswa SD Penerima KIP di Kecamatan Baturaja Timur ... 3

2. Data Penerima KIP di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur ... 5

3. Jumlah Besaran Bantuan Dana KIP ... 23

4. Penelitian Terdahulu ... 26

5. Fokus Penelitian ... 34

6. Korwil Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu ... 55

7. Jumlah Peserta didik di SD Negeri 9 OKU ... 58

8. Jumlah Peserta didik di SD Negeri 20 OKU ... 59

9. Jumlah Peserta didik di SD Negeri 24 OKU ... 60

(11)

x

Daftar Gambar

Gambar Halaman

1. Alur Pemikiran ... 29

2. Kantor Dinas Pendidikan OKU ... 39

3. Sekolah Dasar Negeri 9 OKU ... 57

4. Sekolah Dasar Negeri 20 OKU ... 58

5. Sekolah Dasar Negeri 24 OKU ... 60

6. Proses Penyaluran Dana KIP ... 67

7. Data siswa yang disalurkan oleh sekolah ... 69

8. Alur Penerimaan KIP ... 74

(12)

xi

Daftar Singkatan

1. KIP : Kartu Indonesia Pintar 2. KKS : Kartu Keluarga Sejahtera 3. BSM : Bantuan Siswa Miskin

4. RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 5. SD : Sekolah Dasar

6. PKH : Program Keluarga Harapan 7. TA : Tahun Ajaran

8. PIP : Program Indonesia Pintar 9. PP : Peraturan Pemerintah 10.UU : Undang-Undang

(13)

xii

Daftar Lampiran

Lampiran Halaman

1. Surat Tugas Pembimbing ... 90

2. Kartu Bimbingan Skripsi ... 91

3. Surat Pengesahan Skripsi ... 93

4. Surat Keputusan ... 94

5. Pedoman wawancara ... 95

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan ProgramIndonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif ... 98

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ... 114

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya, pendidikan tidak akan ada habisnya. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Kita dididik menjadi orang yang berguna baik bagi negara, nusa dan bangsa. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal). Di dalam Undang-undang pun telah diatur tentang sistem pendidikan di Indonesia yaitu Undang-undang Nomor.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia, sebagaimana dijelaskan di pasal 5 ayat 1 bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Pemerintah Indonesia pada era Presiden Bapak Joko Widodo, mengeluarkan Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar untuk melaksanakan atau mengimplementasikan apa yang terdapat dalam undang-undang tersebut, karena sebagaimana kita lihat banyak rakyat di Indonesia yang tidak memperoleh haknya dalam memperoleh pendidikan yang bermutu sebagaimana yang tertulis di dalam undang-undang tersebut, banyak faktor yang menyebabkan permasalahan tentang pendidikan di Indonesia salah satunya yaitu kemiskinan, banyak dari warga negara Indonesia yang tidak bersekolah karena orang tua nya tidak mampu, sehingga mereka terpaksa tidak bersekolah atau memutuskan tidak melanjutkan sekolahnya, walaupun pemerintah sudah mencanangkan

(15)

2

Program sekolah gratis tapi masih saja persoalan tidak berhenti sampai disitu, walaupun mereka bersekolah tidak membayar uang SPP atau sebagainya namun mereka dibingungkan dengan uang untuk membeli keperluan seragam dan alat-alat sekolah lainnya, yang setiap tahun mengalami kenaikan

Pemerintah di era pemerintahan Presiden Bapak Joko Widodo mengeluarkan Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar diharapkan dengan adanya program tersebut dapat membantu membiayai keperluan siswa yang tidak mampu untuk membeli seragam dan alat-alat sekolah lainnya.

Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari keluarga/rumah tangga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan bagian penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014. Program Indonesia Pintar adalah salah satu program nasional (tercantum dalam RPJMN 2015-2019) yang bertujuan untuk:

1. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah.

2. Meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnya angka putus sekolah dan angka melanjutkan.

3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dan antar daerah.

(16)

3

4. Meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menengah untuk memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Di Kabupaten OKU, khususnya Kecamatan Baturaja Timur telah mengimplementasikan program KIP yang digalangkan oleh pemerintah ini, total ada 32 sekolah dasar yang telah melaksanakan kebijakan tersebut dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Jumlah Siswa SD Penerima KIP Di Kecamatan Baturaja Timur

No Nama Sekolah NPSN Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang disalurkan Jumlah Siswa yang menerima KIP Persentase siswa penerima KIP 1 SD NEGERI 1 OKU 10604769 807 62 62 100% 2 SD NEGERI 2 OKU 10604770 619 47 47 100% 3 SD NEGERI 3 OKU 10604771 659 73 67 91,78% 4 SD NEGERI 4 OKU 10604772 643 60 45 75% 5 SD NEGERI 5 OKU 10604773 322 67 67 100% 6 SD NEGERI 6 OKU 10604774 292 96 96 100% 7 SD NEGERI 7 OKU 10604775 252 76 76 100% 8 SD NEGERI 8 OKU 10604776 573 76 74 97,37% 9 SD NEGERI 9 OKU 10604778 152 42 31 73,81% 10 SD NEGERI 10 OKU 10604869 120 57 56 98,25% 11 SD NEGERI 11 OKU 10604779 773 81 78 96,30% 12 SD NEGERI 12 OKU 10604780 186 64 64 100% 13 SD NEGERI 13 OKU 10604781 224 58 46 79,31% 14 SD NEGERI 14 OKU 10604782 126 43 41 95,35% 15 SD NEGERI 15 OKU 10604783 500 135 134 99,26% 16 SD NEGERI 16 OKU 10604784 642 99 93 93,94% 17 SD NEGERI 17 OKU 10604785 191 47 35 74,47% 18 SD NEGERI 18 OKU 10604786 357 41 41 100% 19 SD NEGERI 19 OKU 10604787 263 73 67 91,78% 20 SD NEGERI 20 OKU 10604788 100 54 54 100% 21 SD NEGERI 21 OKU 10604790 145 60 60 100% 22 SD NEGERI 22 OKU 10604791 177 59 58 98,31% 23 SD NEGERI 23 OKU 10604792 529 102 99 97,06% 24 SD NEGERI 24 OKU 10604793 274 59 50 84,75% 25 SD NEGERI 25 OKU 10604794 298 112 108 96,43% 26 SD NEGERI 26 OKU 10604795 253 30 29 96,67% 27 SD NEGERI 38 OKU 10604807 122 34 33 97,06% 28 SD NEGERI 41 OKU 10604810 225 28 27 96,43% 29 SD NEGERI 42 OKU 10604811 470 124 116 93,55% 30 SD NEGERI 43 OKU 10604812 507 82 80 97,56% 31 SD NEGERI 44 OKU 10604813 331 60 60 100% 32 SD NEGERI 185 OKU 10645838 100 37 37 100% Sumber : http://data.dikdasmen.kemdikbud.go.id

(17)

4

Program ini dilakukan oleh pemerintah supaya bertujuan untuk menekan angka putus sekolah dalam rangka mencapai pemerataan pendidikan khususnya di wilayah Kecamatan Baturaja Timur, namun dalam pengimplementasiannya di lapangan terdapat beberapa permasalahan yang terjadi, seperti penerimaan bantuan yang tidak merata dan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut tabel di atas dari 32 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Baturaja Timur pada tahun 2017 terdapat sekolah-sekolah yang memiliki permasalahan dalam pengimplementasian program Kartu Indonesia Pintar baik dalam pelaksanaan maupun pengawasannya, salah satu sekolah yang mengalami permasalahan tersebut adalah SD Negeri 9 OKU, masalah yang dialami tersebut ialah antara lain bantuan KIP tidak sebanding dengan jumlah siswa yang layak menerima bantuan tersebut, menurut data yang diperoleh peneliti pada tahun pelajaran 2017/ 2018 di SD Negeri 9 OKU memiliki jumlah persentase penerima bantuan dana KIP terkecil dibandingkan dengan persentase sekolah-sekolah lainnya. Jumlah tersebut tidak sebanding karena ada beberapa siswa yang layak menerima bantuan namun tidak mendapatkannya, masing- masing siswa penerima dana KIP di sekolah ini menerima bantuan sebesar Rp. 550.000,00 per tahun, dan ada pula Rp. 225.000,00 per semester. Dana tersebut digunakan oleh siswa untuk membeli perlengkapan kebutuhan sekolah, diantaranya untuk membeli alat tulis, tas , sepatu, dan lain- lain. Siswa tersebut mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) berdasarkan dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikirim dari Pemerintah pusat. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar tersebut dengan pertimbangan banyaknya peserta didik yang seharusnya memperoleh bantuan tersebut namun mereka tidak mendapatkannya dikarenakan ada beberapa kendala dan permasalahan dalam penerapannya.

(18)

5

Seharusnya sesuai dengan tujuan dari program ini siswa kurang mampu dapat merasakan pendidikan yang sama dengan siswa yang lainnya namun dalam proses pengimplementasiannya program ini masih terdapat beberapa kendala dan permasalahan yang terjadi di lapangan, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa permasalahan dan kendala, yaitu sebagai berikut, pertama : jumlah penerima bantuan KIP tidak sebanding dengan jumlah siswa yang kurang mampu di sekolah tersebut, dan kedua : kurangnya pengawasan pemerintah dalam hal penggunaan dana KIP. Berdasarkan masalah dan kendala di atas alasan peneliti melakukan penelitian tersebut akan dijabarkan secara rinci seperti dibawah ini sebagai berikut :

1. Jumlah Penerima Bantuan KIP Tidak Sebanding dengan Jumlah Siswa Yang Tidak Mampu di Sekolah Tersebut

Menurut data yang diperoleh peneliti dari 32 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Baturaja Timur, terdapat beberapa SD Negeri yang mendapat persentase terendah dalam menerima bantuan salah satunya ialah SD Negeri 9 OKU. Setiap masing- masing siswa di sekolah ini menerima bantuan sebesar Rp. 550.000,00 per tahun, dan ada pula Rp. 225.000,00 per semester, namun jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah siswa yang tidak mampu dan berhak memperoleh bantuan dana KIP tersebut. Padahal menurut informasi yang diperoleh peneliti dari Kepala Sekolah SD yang bersangkutan memang benar bahwa, jumlah siswa yang mereka salurkan tidak mampu dan berhak mendapat dana KIP. Berikut ini adalah data nama siswa-siswi yang tidak mampu yang mendapat dana KIP :

(19)

6

Gambar 1.1 Data Siswa Miskin Yang Disalurkan Pihak Sekolah

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2018

Dilihat dari Gambar 1.1 dari beberapa siswa yang disalurkan pihak sekolah masih terdapat beberapa siswa yang tidak mendapatkan dana KIP, padahal mereka sudah direkomendasikan oleh pihak sekolah karena mereka tidak mampu, ada beberapa permasalahan yang menyebabkan dari mereka ada yang tidak mendapat dana KIP salah satunya ialah permasalahan yang disebabkan seperti akun mereka yang tidak teraktifasi sehingga menyebabkan mereka tidak mendapatkan dana KIP tersebut.

Hal ini tentu tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari kebijakan tersebut yaitu untuk membantu siswa miskin memperoleh pendidikan yang layak, mencegah anak putus sekolah, serta untuk memenuhi kebutuhan sekolah mereka, dilihat dari data diatas jumlah penerima bantuan dari program KIP sangat sedikit, rincian perbedaan jumlah persentase penerima bantuan KIP di SD Negeri yang berada di Kecamatan Baturaja Timur tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Penerima KIP di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur No Nama Sekolah Jumlah

Total Siswa SD

Jumlah siswa yang disalurkan oleh pihak Sekolah Jumlah siswa penerima KIP Persentase Siswa Penerima KIP 1 SD Negeri 9 OKU 152 42 31 73,81% 2 SD Negeri 24 OKU 274 59 50 84,75% 3 SD Negeri 20 OKU 100 54 54 100% Sumber : http://data.dikdasmen.kemdikbud.go.id

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa di SD Negeri 9 OKU masih terdapat beberapa siswa yang belum memperoleh dana bantuan dari program KIP, dari total

(20)

7

keseluruhan siswa yang diusulkan persentase siswa yang menerima bantuan hanya 73,81%, dibandingkan dengan sekolah yang lain yang juga menerima bantuan KIP, contohnya di SD Negeri 20 OKU mendapat persentase terbesar dalam jumlah penerima bantuan KIP di Kecamatan Baturaja Timur, sedangkan rata-rata persentase jumlah penerima bantuan KIP di Kecamatan Baturaja Timur di pegang oleh SD Negeri 24 OKU dengan persentase 84,75%, sedangkan SD Negeri 9 OKU hanya mendapat persentase 73,81% dari jumlah seluruh siswa yang diusulkan menerima bantuan KIP, angka tersebut bahkan tidak mencapai rata-rata persentase jumlah siswa penerima KIP di Kecamatan Baturaja Timur, seharusnya pihak sekolah atau pemerintah mendata ulang, siapa-siapa yang berhak menerima bantuan KIP karena ada beberapa dari mereka tersebut yang berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga layak untuk diberi bantuan, hal itu juga tertera di dalam petunjuk pelaksanaan program Indonesia Pintar yang di dalamnya berisi sasaran dan tujuan dari pelaksanaan program ini yaitu supaya meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun, namun kenyataannya beberapa dari mereka yang layak mendapatkan bantuan, tidak mendapatkannya karena akun mereka tidak di verifikasi/aktifasi sehingga sangat disayangkan bagi mereka yang seharusnya memperoleh dana bantuan tersebut malah tidak mendapatkannya. Berikut ini adalah gambar dari jumlah siswa yang sudah aktifasi dan belum aktifasi akun PIP mereka :

(21)

8 Gambar 1.2 Jumlah Siswa yang Sudah Aktifasi Maupun yang Belum Aktifasi Akun

KIP

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2018

2. Kurangnya Pengawasan Pemerintah Dalam Hal Penggunaan Dana KIP

Masalah lain yang terjadi adalah sulitnya pengawasan yang dilakukan, hal ini dikarenakan mekanisme penyaluran dana yang langsung ditransfer ke rekening siswa. Dana tersebut yang mengelola adalah orang tua siswa dan pihak sekolah hanya sebagai implementor sehingga sulit mengawasi penggunaan dana tersebut. Pada saat penerimaan dana KIP orang tua siswa tidak dapat mengelolanya dengan baik sehingga, dana KIP menjadi tidak tepat sasaran karena digunakan untuk keperluan pribadi bukan sebagai keperluan pendidikan. Seperti yang dikutip dari portal berita berikut

“ " ," ungkap Khofifah saat melakukan kunjungan kerja ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (18/8/2015) malam. Sebelumnya, Khofifah sempat menemukan adanya penyala "Saya sempat dengar ada yang menggunakan untuk beli helm. Jadi itu (KIP) tidak boleh digunakan untuk hal lain, seperti membeli pulsa juga tidak boleh," jelas Khofifah. Perlu diketahui, KIP merupakan kartu sakti yang disiapkan pemerintah untuk membantu biaya pendidikan bagi pelajar yang tidak mampu. Namun, kartu ini hanya boleh digunakan untuk membeli buku pelajaran, seragam, dan keperluan sekolah lainnya”(Okezone News, 2016 : 1).

(22)

9

Menurut data yang diperoleh peneliti masing- masing siswa di sekolah dasar menerima bantuan bantuan sebesar Rp. 550.000,00 per tahun, dan ada pula Rp. 225.000,00 per semester, karena kurangnya pengawasan tersebut dikhawatirkan dimanfaatkan oleh orang tua siswa yang menggunakan dana tersebut untuk membeli kebutuhan pokok, dengan alasan terpaksa tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan pokok. Dikarenakan jumlah bantuan yang diterima siswa tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga siswa sehari-hari seperti membeli beras, lauk-pauk dan sebagainya, padahal seharusnya uang tersebut digunakan untuk membelikan keperluan sekolah anaknya seperti baju,tas atau keperluan sekolah lainnya, mereka juga beralasan peralatan sekolah mereka masih layak pakai sehingga tidak perlu untuk memberi yang baru.

Hal tersebut tidak dapat dihindari karena tuntutan ekonomi mereka yang pas-pasan sehingga mereka menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan yang lain, dan juga mereka tidak dimintai pertanggungjawaban terhadap uang tersebut sehingga mereka dapat menggunakan uang tersebut untuk hal yang lain disinilah letak pengawasan yang kurang oleh pemerintah sehingga penggunaan dana bantuan tidak digunakan sebagaimana mestinya, sehingga orang tua murid bisa menggunakan dana tersebut untuk keperluan yang lain bukan keperluan sekolah.

Dilihat dari tujuan dan manfaat dikeluarkannya program ini, tentu sangat baik dan berdampak positif bagi masyarakat apabila dilaksanakan secara baik dan kompeten, namun terdapat beberapa persoalan dan kendala yang berkenaan dengan program KIP selama ini, adapun kendala pertama ialah jumlah penerima bantuan KIP tidak sebanding dengan jumlah siswa yang kurang mampu di sekolah tersebut sehingga ada beberapa siswa yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan namun kenyataannya beberapa siswa tersebut tidak mendapatkan bantuan dana dari program KIP. Yang kedua ialah kurangnya

(23)

10

pengawasan pemerintah sehingga uang yang seharusnya diharuskan untuk kebutuhan sekolah seperti baju sekolah dan sebagainya malah dibelikan ke kebutuhan pokok yang lain seperti makanan, lauk-pauk dan sebagainya. Oleh karena masalah yang terjadi tersebut, saya tertarik untuk mengadakan penelitian yang be “ Kartu Indonesia Pintar di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

“Bagaimanakah implementasi Program Kartu Indonesia Pintar di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Implementasi Program Kartu Indonesia Pintar di SD Negeri Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa kegiatan penelitian dalam penulisan ini akan bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dapat diperoleh dari penulisan ini antara lain :

1. Manfaat teoritis:

a. Menambah pengetahuan bagi masyarakat umumnya dan bagi peneliti khususnya terhadap program pemerintah yaitu program Kartu Indonesia Pintar

(24)

11

b. Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan Program dari Pemerintah tentang Kartu Indonesia Pintar

2. Manfaat Praktis

a. Dapat mengetahui bagaimana pengimplementasian dari program Kartu Indonesia Pintar.

b. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai masukan sekaligus informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pemerintahan pada khususnya

(25)

88

DAFTAR PUSTAKA

.1987. Administrasi Pembangunan. Jakarta: CV. Haji Masagung.

Agustino, Leo. 2014. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta. Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Purwanto, E Agus. dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publk. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Budi Widodo. (2015). Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di SMK Cokroaminoto Pandak. Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi UNY.

Siagian, Sondang P. 2014. Administrasi Pembangunan, Konsep,Dimensi,dan Strateginy. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Administrasi R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.

Tim Litbang Kebahasaan Genesis, 2016. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Yogyakarta: Frasa Lingua

Universitas Sriwijaya. 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Inderalaya: Percetakan dan Penerbit Universitas Sriwijaya.

Wardani, I.G.A.K dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

(26)

89 Undang-Undang dan Peraturan Lainnya

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Internet

Mekanisme Memperoleh Kartu Indonesia Pintar. Diakses dari: :

http://www.tnp2k.go.id/id/ (Di Akses 04 oktober 2017; 22:12 wib) Pedoman Pelaksanaan Program Indonesia Pintar. Diakses dari:

http://dindik.babelprov.go.id/ (Di akses 03 oktober 2017; 20:12 wib) Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Diakses dari

http://www.tnp2k.go.id/id/program/program-membangun-keluarga-produktif/kartu-indonesia-pintar/.(Di Akses 03 oktober 2017; 21:10 wib)

http://ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/11/JURNAL%20(11-03-17-07-12-36).pdf.(Di Akses 04 oktober 2017; 23:18 wib)

Gambar

Gambar 1.1 Data Siswa Miskin Yang Disalurkan Pihak Sekolah
Gambar 1.2 Jumlah Siswa yang Sudah Aktifasi Maupun yang Belum Aktifasi Akun  KIP

Referensi

Dokumen terkait

Tiga hari sebelum sakit penderita mengaku makan siang di warung pinggir jalan yang dekat dengan tempat pengumpulan sampah sementara.. Pemeriksaan

Dari telaah yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu berperan penting dalam perkembangan suatu keilmuan termasuk dalam perkembangan ilmu manajemen

Tujuan asuhan kebidanan komprehensif adalah memonitor dan mendeteksi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan terkait dengan penggunaan

Pada intinya, peningkatan kompetensi professional guru melalui supervisi akademik di SMP Negeri 1 Lolowau masih tergolong kurang, sehingga masih perlu dilakukan

Banyaknya perusahaan- perusahaan angkutan umum yang sering terlambat baik pergi maupun datang dari dank e terminal Perusahaan wajib untuk menjamin tepatnya waktu

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..

Distrik yang dipimpin oleh Kepala Distrik bukanlah hanya sekedar “wilayah kerja”, tetapi adalah “wilayah pemerintahan”, mempunyai kewenangan pemerintahan (walaupun

Didapatkan nilai kerapatan alur sungai sebesar 0,500 km/km 2 , dengan kata lain DAS memiliki tingkat kerapatan sedang dimana alur sungai melewati batuan dengan