• Tidak ada hasil yang ditemukan

emulsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "emulsi"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PERACIkan sediaan

emulsi

(2)

Pengertian sediaan emulsi

- Secara visual : fasa dalam tampak jelas - Ukuran partikel : > 0,1 μm

- Sifat : tidak meneruskan cahaya SISTEM HETEROGEN ( 2 FASA ) Fasa Dalam Fasa Luar Cair Cair (Terdispersi) Butiran/tetesan

(3)

Pengertian sediaan emulsi

Adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam

cairan pembawa, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang sesuai (FI ed III).

Adalah sistem dua fase yang salah satu

cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil (FI ed IV).

(4)

DIBIARKAN DIKOCOK M A DIBIARKAN DIKOCOK M A EMULGATOR atau SURFAKTAN

Agar sistem stabil :

Perlu ditambah emulgator atau surfaktan yang bekerja di ruang antara kedua fase  untuk mencegah pemisahan fase – fase tersebut.

(5)

Emulsi terdiri dari: KOCOK FASE AIR ( HIDROFILIK ) EMULGATOR atau SURFAKTAN FASE MINYAK ( LIPOFILIK ) EMULSI M A E

(6)

Persyaratan sediaan emulsi

1. Stabil  fisis dan kimiawi.

Homogen  dosis tepat dan seragam.

2. Ukuran partikel fase dalam kecil dan sama besar.

(7)

Macam sediaan emulsi

1. Menurut asal bahan pembuat emulsi

a. Emulsi vera = alam

Contoh : Kelapa + air  santan

FASE DALAM (minyak) EMULSI FASE LUAR (air) EMULGATOR

(8)

Macam sediaan emulsi

1. Menurut asal bahan pembuat emulsi

b. Emulsi spuria = buatan

Contoh :

M.ikan + PGA + air  emulsi minyak ikan

FASE DALAM (minyak) EMULSI EMULGATOR FASE LUAR (air)

(9)

Macam sediaan emulsi

2. Menurut tipe emulsi

M A

Minyak / Air = Oil / Water M / A = O / W

Air / Minyak = Water / Oil A / M = W / O

3. Menurut konsistensi

a. Cair, misal: emulsi minyak ikan b. Semisolida, misal: krim

(10)

Pemakaian sediaan emulsi

1. Obat dalam

M/A  - rasa – bau enak

- mudah dicerna

Contoh : emulsi minyak ikan 2. Obat luar

M/A atau A/M  sesuai kebutuhan

Contoh : - emulsi benzil benzoas - cold cream

(11)

1. Rasa dan bau tidak enak dari minyak dapat ditutupi

2. Minyak dalam butir halus  mudah

dicerna

3. Memudahkan pemakaian untuk obat luar - Pengolesan  tipe A/M

- Pencucian  tipe M/A

(12)

KOMPOSISI UMUM: R/ Bahan obat Bahan pengemulsi Bahan tambahan Bahan pembawa Bahan pembantu Fase dalam Fase luar

Emulsi stabil  fase dalam terdispersi atau

(13)

Ketidakstabilan emulsi : 1. Creaming

- terjadi bila butiran fase dalam terflokulasi dan terkonsentrasi pada salah satu

bagian emulsi

- ke atas  upward creaming (creaming)

- ke bawah  downward creaming

(sedimentasi)

(14)

Ketidakstabilan emulsi : 2. Cracking

- bila kedua fase dalam emulsi memisah menyeluruh  sistem emulsi pecah

- tidak dapat diperbaiki dengan pengocokan

- untuk mencegah:

- viskositas media dinaikkan

(15)

Faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi: 1. Ukuran fase dalam

2. Viskositas fase luar

3. Perbandingan fase dalam dan fase luar  konsentrasi fase dalam

(16)

3. Perbandingan konsentrasi fase dalam dan fase luar

EMULSI UMUMNYA STABIL

- diameter kecil & sama besar - diameter tidak sama besar Corpus emulsi

(17)
(18)

Tipe emulsi tergantung:

1. Kelarutan selektif emulgator

- emulgator larut air  tipe M/A

- emulgator larut minyak  tipe A/M

2. Perbandingan konsentrasi fase dalam dan fase luar

- fase dalam max 74-75%

misal: - minyak 70%  tipe M/A

(19)

BAHAN OBAT

- Minyak dalam biji-bijian

- Minyak / bahan menyerupai minyak yang tidak tercampur dengan air

BAHAN PENGEMULSI = EMULGATOR

 Untuk menstabilkan emulsi:

- Bahan obat  lipofil

- Bahan pembawa  hidrofil

Agar tidak memisah ditambah emulgator

(20)

BAHAN PENGEMULSI = EMULGATOR Macam:

1. Berdasarkan kelarutan

a. larut dalam air, mis: gom arab, tragakan b. larut dalam minyak, mis: sabun Ca.stearat

2. Berdasarkan muatan

a. anionik, mis: gom arab (M/A), sabun Na.stearat (M/A) b. kationik, mis: benzalkonium klorid (M/A)

c. nonionik, mis: span (A/M), tween (M/A) d. amfoter, mis: protein (M/A)

(21)

BAHAN PENGEMULSI = EMULGATOR Penggolongan:

1. Karbohidrat, mis: gom arab, tragakan, MC, CMC

2. Protein, mis: gelatin, kuning telor

3. Sabun, mis: sabun TEA

4. Alkohol, mis: PEG ester

5. Pembasah, mis: tween, span

(22)

BAHAN PENGEMULSI = EMULGATOR

Gom Arab

- Digunakan bentuk: - musilago

- serbuk kering  hasil baik - Viskositas agak rendah  cepat terjadi creaming - Jumlah:

AMERIKA BELANDA M. Lemak ¼ x M ½ x M

(23)

Tragakan

- Digunakan bentuk musilago dan serbuk

- Viskositas > dari gom arab  sulit dituang

- Baik bila dikombinasi dengan gom arab, karena: - gom arab  memperkecil diameter minyak - tragakan  memperbesar viskositas

- Jumlah: 1 bagian tragakan untuk 40 bagian minyak

(24)

Tragakan

Cara membuat emulsi: a. Serbuk

- tragakan + minyak  gerus ad homogen

- tambah sekaligus air panas 25 x tragakan

b. Musilago  umum digunakan

- tragakan + air 20 x  gerus ad musilago

(25)

Metil Selulosa (MC)

- Digunakan bentuk musilago  minyak dicampur

musilago MC

- Jumlah: tergantung jenis MC, umum: 1-10%

Karboksi Metil Selulosa (CMC)

- Digunakan bentuk musilago  minyak dicampur

(26)

Gelatin = Pharmagel

- Macam:

Gelatin A Gelatin B Muatan positif negatif

(27)

Gol. Sabun dan Alkali

- Untuk obat luar  lotion, linimen

Tidak untuk obat dalam: - rasa tidak enak - efek laksan

- Tipe:

- M/A  sabun logam alkali monovalen

(28)

Gol. Sabun dan Alkali Trietanolamin = TEA

- Dengan asam lemak bebas  sabun TEA

Umumnya: - asam oleat  sabun TEA oleat

- asam stearat  sabun TEA stearat

- Untuk obat luar  tipe M/A

- Jumlah: 2-4% TEA & 5-15% as.oleat/as.stearat

(29)

Gol. Alkohol

- Alkohol BM tinggi: - setil alkohol - stearil alkohol - oleil alkohol

- gliseril monostearat - Untuk obat luar  tipe M/A

(30)

Gol. Pembasah

- Surfaktan sintetis  menurunkan tegangan

antar permukaan

- Mengandung gugus hidrofil dan lipofil - Contoh:- Natrium lauril sulfat

- Derivat ester sorbiton (span)

- Derivat polioksi etilen ester sorbiton (tween)

(31)

Gol. Pembasah

Derivat ester sorbiton

Kombinasi span dan tween  emulsi lebih stabil

SPAN TWEEN - lipofilik - harga HLB rendah - tipe A / M - hidrofilik - harga HLB tinggi - tipe M / A

(32)

BAHAN TAMBAHAN

- Emulsi dengan emulgator gom / zat organik jamur, ragi, bakteri terurai

- Simpan lama (suhu kamar)  + pengawet

larut dalam fase air, karena

mikroba tumbuh dalam fase air

(33)

- Contoh: - Asam sorbat 0,2% - Asam benzoat 0,2%

- Parahidroksi benzoat 0,1 – 0,2% - Emulsi tipe A/M  tidak membantu

pertumbuhan mikroba

(34)

- Emulsi enak  rasa – bau minyak ditutupi

- Corrigens ditambahkan pada:

- fase minyak (sebelum diemulsikan) ATAU - kedua fase

- Contoh: - corrigens minyak atsiri (0,1 – 0,5%) - pemanis: gula, sirup, sakarin

(35)

- Dibuat dari biji-bijian  mengandung minyak

dan emulgator

- Apabila tidak disebut lain :

10 bagian biji untuk 100 bagian emulsi Contoh: Emulsi biji kacang tanah

EMULSI VERA

R/Arachidis semen 10

Aquadest ad 100 m.f. Emulsi

(36)

Cara peracikan Emulsi biji kacang tanah:

1. Kulit ari biji kacang tanah dihilangkan dengan cara disiram dengan air panas

2. Biji kacang tanah tanpa kulit ari  gerus ad halus

3. Beri air ½ x berat kacang tanah  gerus ad

bubur

4. Tambah air ± dari air yang tersedia ⅓  gerus

ad putih  serkai dengan kain flanel

(37)

Penambahan pada emulsi alam:

- Emulgator dapat mengemulsikan minyak yang dikandung + minyak dari luar seberat bahan dasar Contoh: EMULSI VERA R/Arachidis semen 10 Minyak lemak 10 Aquadest ad 100 m.f. Emulsi

(38)

Penambahan pada emulsi alam:

- Jumlah minyak > berat bahan dasar Contoh: R/Arachidis semen 10

Minyak lemak 20 Aquadest ad 120 m.f. Emulsi

(39)

Penambahan pada emulsi alam:

- Jumlah minyak > berat bahan dasar

- Untuk sisa 10 g minyak  ditambah gom arab

sebanyak ½ x minyak

- Gom arab menyebabkan sebagian protein biji mengendap  perlu penambahan gom arab

(40)

Penambahan pada emulsi alam:

- Jumlah minyak > berat bahan dasar

R/Arachidis semen 10 Minyak lemak 20 Aquadest ad 120 m.f. Emulsi GA yang dibutuhkan: ½ x 10 g = 5 g GA ekstra = 2 g total = 7 g

(41)

- Dibuat dengan mortir, homogenizer, botol - Mortir : - kering, permukaan kasar

- volume 2 – 4 kali jumlah sediaan - gerakan cepat tanpa tekanan

- Corpus emulsi dibuat dengan perbandingan minyak : GA : air = 4 : 1 : 2  Amerika

minyak : GA : air = 2 : 1 : 1,5  Belanda EMULSI SPURIA

(42)

CARA PERACIKAN

a. Cara gom kering = cara kontinental

1. Minyak + GA  gerus ad homogen di mortir

kering

2. (1) + air sekaligus  gerus cepat ad corpus

emulsi

(43)

CARA PERACIKAN

b. Cara gom basah = cara Inggris

1. GA + air  gerus ad musilago

2. (1) + minyak sedikit2  gerus cepat ad

(44)

CARA PERACIKAN c. Cara botol

Untuk peracikan emulsi dari minyak atsiri: - minyak : GA = 2 : 1  Amerika

- minyak : GA = 1 : 1  Belanda

1. GA + minyak atsiri  kocok kuat ad

homogen

(45)

Emulsi dengan GA < ½ minyak R/ Parafin liq. 20 Gummi Arab. 7,5 Aquadest ad 50 m.f. Emulsum Cara peracikan: 1. Parafin liq. 15 + GA 7,5  gerus ad homogen. 2. (1) + air 1,5 x GA sekaligus  gerus ad corpus emulsi. 3. (2) + parafin liq. sedikit2  gerus ad emulsi.

(46)

Emulsi dari lemak padat

- Jumlah GA = jumlah lemak padat

- Dibuat pada suhu tinggi  lemak dicairkan

Cara peracikan:

1. Lemak padat  ad lebur.

2. (1) + GA  gerus ad homogen.

3. (2) + air panas  gerus ad corpus emulsi.

(47)

Emulsi dari minyak atsiri

- Jumlah GA = jumlah minyak atsiri

- Cara peracikan = emulsi minyak lemak (dikocok di dalam botol)

Emulsi dari minyak atsiri bersama minyak lemak - Jumlah GA = jumlah m.atsiri + ½ m.lemak

(48)

Emulsi dari balsem

- Jumlah GA = jumlah balsem (2 x balsem lebih baik, mis: Balsamum papilare)

- Cara peracikan = emulsi minyak lemak Emulsi dari balsem bersama minyak lemak - Jumlah GA = jumlah balsem + ½ m.lemak

- Cara peracikan: Buat CE dari minyak + semua GA + air  + balsem  gerus ad homogen

(49)

Wadah, Etiket, Label dan Penyimpanan Sediaan Emulsi

- Botol / pot disesuaikan dengan viskositas sediaan

Etiket

- Obat dalam  etiket putih, Obat luar  etiket

biru

Wadah

(50)

- Harus tertera label ‘Kocok Dahulu’  untuk

menjamin distribusi fase dalam yang merata,

terutama bila terjadi creaming  dosis seragam

Penyimpanan

- Dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk

Label

(51)

• Berapa HLB campuran dari satu bagian

span 20 (HLB 8,6) dengan tiga bagian

tween 20 (HLB 16,7)

• Berapa HLB campuran dari 25g vaselin

album (HLB 8) ditambah 20 g cetil alkohol

(HLB 15)

Referensi

Dokumen terkait

HLB adalah harga yang harus dimiliki oleh emulgator (atau campuran emulgator) sehingga pertemuan antara fase lipofil dengan air dapat menghasilkan emulsi dengan tingkat

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan emulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dengan gom arab sebagai emulgator alam yang terpilih

Untuk menentukan emulgator yang cocok dalam pembuatan sediaan emulsi VCO, dibuat suatu basis emulsi dengan menggunakan beberapa emulgator yang biasa digunakan diantaranya gom

Pasta emulsi Minasol M, Pertasol CA dan Pertasol CB yang terbuat dari campuran minyak, air dan emulgator diharapkan cocok sebagai media pencapan zat warna pigmen pada kain

Emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar  /terdispersi ke dalam minyak (Minyak sebagai fase eksternal,air sebagai fase internal)2. Contoh: mayonnaise, minyak ikan,

Emulsi untuk penggunaan oral biasanya merupakan tipe emulsi minyak dalam air karena sesuai dengan salah satu tujuan di buatnya emulsi oral yaitu untuk menutupi rasa tidak enak

Sebelumnya pada tahun 2009, Azwar Dhaniar Ramdhan T telah melakukan penelitian tentang kesesuaian emulgator non ionik dengan kandungan asam lemak minyak dalam

Pada suatu sistem emulsi terdapat tiga bagian utama; yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasnya terdiri dari lemak/minyak, bagian kedua disebut media