Informasi Dokumen
- Sekolah: Universitas Indonesia
- Mata Pelajaran: Farmasi
- Topik: Emulsi
- Tipe: Dokumen
- Tahun: 1995
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. DEFINISI SEDIAAN EMULSI
Emulsi merupakan sediaan homogen yang mengandung minyak atau lemak yang terdispersi dalam vehikulum, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang sesuai. Beberapa definisi menekankan pada fase terdispersi dan fase pendispers, menjelaskan bahwa emulsi terdiri dari dua fase yang tidak bercampur, di mana fase terdispersi terdiri dari tetesan kecil zat cair. Emulsi memiliki ukuran partikel antara 0,25 hingga 25 mikron, dengan kebanyakan berukuran lebih dari 1 mikron, yang penting untuk stabilitas dan efektivitas sediaan emulsi dalam aplikasi farmasi.
II. PERSYARATAN SEDIAAN EMULSI
Sediaan emulsi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain stabil dan homogen, ukuran partikel fase dalam harus kecil dan seragam, serta tidak boleh terjadi fenomena creaming atau cracking. Selain itu, warna, bau, dan rasa dari sediaan emulsi harus menarik untuk meningkatkan penerimaan pasien. Persyaratan ini penting untuk memastikan bahwa emulsi dapat digunakan secara efektif dalam pengobatan, baik untuk aplikasi oral maupun topikal.
III. MACAM SEDIAAN EMULSI
Emulsi dapat dibedakan berdasarkan konsistensi dan tujuan penggunaannya, seperti emulsi cair untuk penggunaan oral, topikal, atau parenteral, dan emulsi semisolid untuk penggunaan topikal. Selain itu, emulsi juga dapat dikategorikan berdasarkan asal bahan pembuat, yaitu emulsi alami yang berasal dari biji-bijian dan emulsi buatan yang dibuat dengan menambahkan emulgator. Pemahaman tentang berbagai jenis emulsi ini penting untuk aplikasi yang tepat dalam pengobatan.
IV. PEMAKAIAN SEDIAAN EMULSI
Sediaan emulsi dapat digunakan untuk obat dalam dan luar. Emulsi tipe minyak dalam air (m/a) lebih disukai untuk obat dalam karena dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak, serta mempermudah proses pencernaan. Selain itu, emulsi juga memberikan efek emolien dan memperlama khasiat obat. Dengan memahami pemakaian yang tepat, mahasiswa farmasi dapat merancang sediaan emulsi yang lebih efektif.
V. TUJUAN PEMBERIAN BENTUK SEDIAAN EMULSI
Tujuan utama pemberian sediaan emulsi adalah untuk meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas obat, serta untuk menutupi rasa yang kurang enak dari bahan aktif. Emulsi yang stabil akan memiliki partikel terdispersi yang tetap halus dalam jangka waktu lama, yang penting untuk menghindari masalah seperti creaming. Faktor-faktor seperti ukuran partikel dan konsentrasi fase dalam berpengaruh besar terhadap stabilitas emulsi, yang harus diperhatikan dalam proses formulasi.
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI STABILITAS FISIKA SEDIAAN EMULSI
Stabilitas fisika sediaan emulsi dipengaruhi oleh ukuran fase terdispersi, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Ukuran partikel yang lebih kecil mendekati ukuran koloid akan meningkatkan stabilitas emulsi. Viskositas yang lebih tinggi dapat mengurangi gerakan partikel, sehingga menghindari terjadinya creaming. Pemahaman tentang faktor-faktor ini sangat penting dalam merancang formulasi emulsi yang efektif dan stabil.
VII. CARA PERACIKAN SEDIAAN EMULSI
Proses peracikan emulsi melibatkan penggunaan bahan obat, emulgator, dan pembawa. Terdapat beberapa metode peracikan, termasuk cara kering dan cara basah, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Formula umum sediaan emulsi mencakup bahan obat, emulgator, bahan tambahan, dan pembawa. Pengetahuan tentang cara peracikan ini penting untuk menghasilkan emulsi yang stabil dan efektif.
7.1. FORMULA UMUM
Formula umum untuk sediaan emulsi mencakup bahan obat, bahan pengemulsi, bahan tambahan, dan pembawa. Memahami komposisi ini membantu mahasiswa dalam merancang sediaan emulsi yang sesuai dengan kebutuhan terapeutik.
7.2. CARA PERACIKAN
Metode peracikan dapat dilakukan dalam mortir atau dengan alat seperti homogenizer. Teknik yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis emulsi yang diinginkan, untuk memastikan stabilitas dan homogenitas sediaan.
VIII. WADAH, ETIKET DAN LABEL SEDIAAN EMULSI
Pengemasan sediaan emulsi harus memperhatikan wadah yang sesuai untuk menjaga stabilitas dan kualitas produk. Label dan etiketan juga harus mencantumkan informasi penting tentang komposisi, cara penggunaan, dan penyimpanan. Hal ini penting untuk memberikan informasi yang jelas kepada pengguna dan meminimalkan risiko kesalahan penggunaan.
IX. PUSTAKA
Referensi yang digunakan dalam pembelajaran tentang emulsi mencakup buku teks dan jurnal yang relevan. Sumber-sumber ini memberikan dasar teori dan praktik yang diperlukan untuk memahami konsep emulsi dan aplikasinya dalam dunia farmasi. Menggunakan pustaka yang tepat sangat penting untuk mendalami topik ini.