• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Copd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Copd"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHRONIC ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) DI RUANG SAKURA OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) DI RUANG SAKURA

RSD Dr. SOEBANDI JEMBER  RSD Dr. SOEBANDI JEMBER 

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi

disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)Ners (P3N) Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

oleh oleh H!"r D#! Pr$!#!% S.Ke& H!"r D#! Pr$!#!% S.Ke& NIM '''''*'*' NIM '''''*'*'

PROGRAM PENDIDIKAN PRO+ESI NERS PROGRAM PENDIDIKAN PRO+ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER  UNIVERSITAS JEMBER 

*', *',

(2)

A. Re-!e#

A. Re-!e# A$oA$o/! /! +!0!olo1!Re0&!r0!+!0!olo1!Re0&!r0! Per

Pernapnapasan asan adaadalah lah perpertuktukaran aran gasgas, , yaiyaitu tu okoksigsigen en (O(O) ) yanyang g di!di!utuutuhkahkann tu!u

tu!uh untuk meta!oh untuk meta!olisme sel lisme sel dan kar!odan kar!ondiondioksida ("O) yaksida ("O) yang dihasilkng dihasilkan darian dari me

metata!o!olislisme me teterserse!u!ut t didikelkeluauarkrkan an dadari ri tutu!u!uh h memelalalului i paparuru# # $u$ungngsi si sisistestemm  pernapasan adalah

 pernapasan adalah untuk mengam!il Oksigen untuk mengam!il Oksigen dari atmosfer dari atmosfer kedalam sel%sel kedalam sel%sel tu!uhtu!uh dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan  !enda

 !enda asing, asing, dan dan pengaturan pengaturan hormonal hormonal tekanan tekanan darah# darah# Sistem Sistem pernapasan pernapasan padapada manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus % paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#

% paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#

')

') SlSl2r2r Per Per&&00 B1! B1! A A$$00 a#

a# .o.ongngga ga /i/iddunung (g (Cavum NasalisCavum Nasalis)) /i

/idudung ng didi!e!entntuk uk ololeh eh tutulanlang g seseatati i ((osos) ) dadan n tutulalang ng rarawawan n ((kartilagokartilago)#)# /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago dan arin

dan aringan ikat gan ikat ((conneconnective ctive tissuetissue)# )# BagBagian ian daldalam am hidhidung ung mermerupupakaakan n suasuatutu lu!

lu!ang yang ang yang dipdipisaisahkahkan n menmenadi lu!anadi lu!ang g kirkiri i dan kanan dan kanan oleoleh h seksekat at (( septum septum)#)# .ongga hidung mengandung ram!ut (

.ongga hidung mengandung ram!ut ( fimbriae fimbriae) yang !erfungsi se!agai penyaring) yang !erfungsi se!agai penyaring (( filter  filter ) kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan () kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan (mukosamukosa) hidung) hidung terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan len

lendir dir sehsehingingga ga dapdapat at menmenangangkap kap !en!enda da asinasing g yanyang g masmasuk uk ke ke daldalam am salusaluranran  pernapasan#

 pernapasan# Kita Kita dapat dapat men*ium men*ium aroma aroma karena karena di di dalam dalam lu!ang lu!ang hidung hidung terdapatterdapat reseptor# .eseptor !au terletak pada

reseptor# .eseptor !au terletak pada cribriform platecribriform plate, , didalamdidalamnya nya terdapterdapat at uunguung dari saraf kranial 0 (

dari saraf kranial 0 ( Nervous Olfactorius Nervous Olfactorius)#)#

/idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an /idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an uda

udara ra (hu(humidmidifikifikasiasi), ), penpengatugatur r suhsuhu, u, pelpelindindung ung dan dan penpenyaryaring ing udaudara, ra, indindrara  pen*ium,

 pen*ium, dan dan resonator resonator suara# suara# $ungsi $ungsi hidung hidung se!agai se!agai pelindung pelindung dan dan penyaringpenyaring dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut  pada esti!ulum

(3)

A. Re-!e#

A. Re-!e# A$oA$o/! /! +!0!olo1!Re0&!r0!+!0!olo1!Re0&!r0! Per

Pernapnapasan asan adaadalah lah perpertuktukaran aran gasgas, , yaiyaitu tu okoksigsigen en (O(O) ) yanyang g di!di!utuutuhkahkann tu!u

tu!uh untuk meta!oh untuk meta!olisme sel lisme sel dan kar!odan kar!ondiondioksida ("O) yaksida ("O) yang dihasilkng dihasilkan darian dari me

metata!o!olislisme me teterserse!u!ut t didikelkeluauarkrkan an dadari ri tutu!u!uh h memelalalului i paparuru# # $u$ungngsi si sisistestemm  pernapasan adalah

 pernapasan adalah untuk mengam!il Oksigen untuk mengam!il Oksigen dari atmosfer dari atmosfer kedalam sel%sel kedalam sel%sel tu!uhtu!uh dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan  !enda

 !enda asing, asing, dan dan pengaturan pengaturan hormonal hormonal tekanan tekanan darah# darah# Sistem Sistem pernapasan pernapasan padapada manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus % paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#

% paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#

')

') SlSl2r2r Per Per&&00 B1! B1! A A$$00 a#

a# .o.ongngga ga /i/iddunung (g (Cavum NasalisCavum Nasalis)) /i

/idudung ng didi!e!entntuk uk ololeh eh tutulanlang g seseatati i ((osos) ) dadan n tutulalang ng rarawawan n ((kartilagokartilago)#)# /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago dan arin

dan aringan ikat gan ikat ((conneconnective ctive tissuetissue)# )# BagBagian ian daldalam am hidhidung ung mermerupupakaakan n suasuatutu lu!

lu!ang yang ang yang dipdipisaisahkahkan n menmenadi lu!anadi lu!ang g kirkiri i dan kanan dan kanan oleoleh h seksekat at (( septum septum)#)# .ongga hidung mengandung ram!ut (

.ongga hidung mengandung ram!ut ( fimbriae fimbriae) yang !erfungsi se!agai penyaring) yang !erfungsi se!agai penyaring (( filter  filter ) kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan () kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan (mukosamukosa) hidung) hidung terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan len

lendir dir sehsehingingga ga dapdapat at menmenangangkap kap !en!enda da asinasing g yanyang g masmasuk uk ke ke daldalam am salusaluranran  pernapasan#

 pernapasan# Kita Kita dapat dapat men*ium men*ium aroma aroma karena karena di di dalam dalam lu!ang lu!ang hidung hidung terdapatterdapat reseptor# .eseptor !au terletak pada

reseptor# .eseptor !au terletak pada cribriform platecribriform plate, , didalamdidalamnya nya terdapterdapat at uunguung dari saraf kranial 0 (

dari saraf kranial 0 ( Nervous Olfactorius Nervous Olfactorius)#)#

/idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an /idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an uda

udara ra (hu(humidmidifikifikasiasi), ), penpengatugatur r suhsuhu, u, pelpelindindung ung dan dan penpenyaryaring ing udaudara, ra, indindrara  pen*ium,

 pen*ium, dan dan resonator resonator suara# suara# $ungsi $ungsi hidung hidung se!agai se!agai pelindung pelindung dan dan penyaringpenyaring dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut  pada esti!ulum

(4)

 !erukuran !es

 !erukuran !esar)# ar)# e!u%de!u ke*il e!u%de!u ke*il dan dan kotoran (partkotoran (partikel ikel ke*il) ke*il) yang masih yang masih dapatdapat melewa

melewati i!rissa akan melekat pada lapiti i!rissa akan melekat pada lapisan lendir dan selanutsan lendir dan selanutnya nya dikeldikeluarkanuarkan ole

oleh h reflrefleks eks !er!ersinsin# # 4ik4ika a daldalam am udaudara ra masmasih ih terterdapdapart art !ak!akterteri i (pa(partikrtikel el sangsangatat ke*il), maka

ke*il), maka en1im liso1im en1im liso1im yang menghan*yang menghan*urkanurkannya# ari nya# ari ronggrongga a hiduhidung, udarang, udara selanutnya akan mengalir ke faring (Somantri, &''-)#

selanutnya akan mengalir ke faring (Somantri, &''-)#

5am!ar 6# 7natomi saluran pernapasan !agian atas

5am!ar 6# 7natomi saluran pernapasan !agian atas  !#

 !# Sinus ParanasalisSinus Paranasalis

Sinus paranasalis merupakan daerah yang ter!uka pada tulang kepala# Sinus Sinus paranasalis merupakan daerah yang ter!uka pada tulang kepala# Sinus  paranasalis

 paranasalis terdiri terdiri dari dari sinus sinus frontalis, frontalis, sinus sinus ethmoidalis, ethmoidalis, sinus sinus sphenoidalis, sphenoidalis, dandan sinus ma8ilaris# $ungsi sinus yaitu se!agai !erikut#

sinus ma8ilaris# $ungsi sinus yaitu se!agai !erikut# 6#

6# mem!antu menghangatkan dan humidifikasimem!antu menghangatkan dan humidifikasi &#

&# meringankan !erat tulang tengkorak meringankan !erat tulang tengkorak  3#

3# mengatur !unyi suara manusia dengan ruang resonansi#mengatur !unyi suara manusia dengan ruang resonansi#

**## $$aarriinngg

$aring merupakan pipa !erotot yang !er!entuk *ero!ong (9 63 *m) yang $aring merupakan pipa !erotot yang !er!entuk *ero!ong (9 63 *m) yang letakn

letaknya ya mulai dari mulai dari dasar tengkorak sampai dasar tengkorak sampai persampersam!unga!ungan n dengdengan an esophesophagusagus  pada

(5)

digestion

digestion (me(menelnelan) an) sepseperti erti padpada a saat saat !er!ernafnafas# as# BerBerdasdasarkarkan an letaletaknyknya, a, farifaringng di!edakan menadi tiga yaitu:

di!edakan menadi tiga yaitu: 6#

6# di!elakang hidung (di!elakang hidung (nasofaring nasofaring ) !erfungsi untuk menaga tu!uh dari inasi) !erfungsi untuk menaga tu!uh dari inasi organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan# Nasofaring terdapat pada organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan# Nasofaring terdapat pada su

supeperirior or di di ararea ea terterdadapapat t epepiteitel l !e!ersirsililia a (( pseudo  pseudo stratified stratified ) ) dadan n totonsnsilil (adeno

(adenoid), sertamid), sertamerupakerupakan muaraan muara tube eustachiustube eustachius# 7denoid atau faringeal# 7denoid atau faringeal tonsil !erada di langit%langit nasofaring# ;enggorokan dikelilingi oleh tonsil, tonsil !erada di langit%langit nasofaring# ;enggorokan dikelilingi oleh tonsil, adenoid, dan aringan limfoid lainnya# Struktur terse!ut penting se!agai mata adenoid, dan aringan limfoid lainnya# Struktur terse!ut penting se!agai mata rantai nodus limfatikus untuk menaga tu!uh dari inasi organisme yang rantai nodus limfatikus untuk menaga tu!uh dari inasi organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan#

masuk ke hidung dan tenggorokan# &#

&#  !elakang  !elakang mulut mulut ((orofaring orofaring ) yang !erfungsi untuk menampung udara dari) yang !erfungsi untuk menampung udara dari nasofaring dan makanan dari mulut# Pada orofaring terdapat tonsili palatina nasofaring dan makanan dari mulut# Pada orofaring terdapat tonsili palatina (posterior) dan tonsili lingualis (dasar lidah)#

(posterior) dan tonsili lingualis (dasar lidah)# 3#

3#  !elakang  !elakang faring faring ((laringofaring laringofaring ) ) yayang ng !e!erfurfungngsi si papada da saasaat t memenenelan lan dadann re

respspirirasasi# i# <a<ariringngofofararining g memerurupapakakan n !a!agigian an teter!r!awawah ah fafariring ng yyanangg  !erhu!ungan dengan esofagus dan pita suara (

 !erhu!ungan dengan esofagus dan pita suara (vocal cord vocal cord ) yang !erada dalam) yang !erada dalam trak

trakhea# hea# <ar<aringingofaofarinring g terlterletaetak k di di !ag!agian ian depdepan an padpada a larilaring, ng, sedsedangangkankan trakhea terdapat di !elakang#

trakhea terdapat di !elakang#

d

d## <<aarriinngg

L

Lar

arin

ing

g s

ser

erin

ing

g di

dis

seb

ebut

ut de

deng

ngan

an vo

voic

ice

e bo

box

x dib

dibent

entuk

uk ole

oleh

h

st

stru

rukt

ktur

ur epitelium-lined

epitelium-lined yan

yang

g ber

berhub

hubung

ungan

an den

dengan

gan far

faring

ing (di

(di

atas) dan trakhea (di bawah). Laring terletak di anterior tulang

atas) dan trakhea (di bawah). Laring terletak di anterior tulang

belakang (

belakang (vertebrae

vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus

) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus

ber

berada

ada di

di pos

poster

terior

ior lar

laring

ing.

. F

Fung

ungsi

si uta

utama

ma lar

laring

ing ada

adalah

lah unt

untuk

uk

pem

pemben

bentuk

tukan

an sua

suara

ra,

, seb

sebaga

agai

i pr

prote

oteksi

ksi al

alan

an naf

nafas

as baw

bawah

ah dar

darii

benda asing, dan untuk memfasilitasi proses teradinya batuk.

benda asing, dan untuk memfasilitasi proses teradinya batuk.

Laring terdiri atas !

Laring terdiri atas !

".

".

#p

#pig

iglo

loti

tis!

s! k

kat

atup

up k

kar

arti

tila

lago

go ya

yang

ng me

menu

nutu

tup

p da

dan

n me

memb

mbuk

uka

a

selama menelan.

selama menelan.

$.

(6)

&. 'artilago tiroid! kartilago yang terbesar pada trakhea,

terdapat bagian yang membentuk akun ( Adam’s apple).

4. 'artilago krikoid! inin kartilago yang utuh di laring (terletak

di bawah kartilago tiroid).

. 'artilago aritenoid! digunakan pada pergerakan pita suara

bersama dengan kartilago tiroid.

6. *ita suara! subuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan

otot yang menghasilkan suara dan menempel pada lumen

laring.

5am!ar &# 7natomi laring

) Sl2r Per&0 B1! B#h

Saluran pernapasan !agian !awah (tracheobronchial tree) terdiri atas saluran udara konduktif dan saluran respiratorius terminal#

Saluran +dara Konduktif  a# ;rakhea

;rakhea merupakan perpanangan dari laring pada ketinggian tulang ete!rae torakal ke%- yang !er*a!ang menadi dua !ronkhus# +ung *a!ang trakhea dise!ut *arina# ;rakhea !ersifat sangat fleksi!el, !erotot, dan memiliki

(7)

 panang 6& *m dengan *in*in kartilago !er!entuk huruf "# Pada *in*in terse!ut epitel !ersilia tegak ( pseudostratified ciliated columnar epithelium) yang mengandung !anyak sel go!let yang mensekresikan lendir (mucus)#

 !# Bronkus dan Bronkhiolus

"a!ang !ronkhus kanan le!ih pendek, le!ih !esar, dan *enderung le!ih ertikal daripada *a!ang yang kiri# /al terse!ut menye!a!kan !enda asing le!ih mudah masuk ke dalam *a!ang se!elah kanan daripada *a!ang !ronkhus se!elah kiri# Segmen dan su!segmen !ronkhus !er*a!ang lagi dan mem!entuk seperti ranting masuk ke paru%paru# Bronkhus disusun oleh aringan kartilago sedangkan  !ronkhiolus, yang !erakhir di aleoli, tidak mengandung kartilago# ;idak hanya kartilago menye!a!kan !ronkhiolos mampu menagkap udara, namun uga dapat mengalami kolaps# 7gar tidak kolaps, aleoli dilengkapi dengan porus=lu!ang ke*il yang terletak antaraleoli (kohn pores) yang !erfungsi untuk men*egah kolaps aleoli# Saluran pernafasan mulai trakhea sampai !ronkhus terminalis tidak  mengalami pertukaran gas dan merupakan area yang dinamakan Anatomical Dead  Space# Banyaknya udara yang !erada dalam area terse!ut adalah se!esar 6>' ml# 7wal dari proses pertukaran gas teradi di !ronkhiolus respiratorius#

(8)
(9)

Saluran .espiratorius ;erminal a# 7leoli

Parenkim paru%paru merupakan area yang aktif !ekera dari aringan paru%  paru# Parenkim terse!ut mengandung utaan unit aleolus# 7leoli merupakan kantong udara yang !erukuran sangat ke*il dan merupakan akhir dari !ronkhiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran O& dan "O&# Seluruh unit dari

aleoli (1ona respirasi) terdiri dari !ronkhiolus respiratorius, duktus aleolus, dan alveolar sacs (kantong aleolus)# $ungsi utama dari unit aleolus adalah  pertukaran O&  dan "O& di antara kapiler pulmonar dan aleoli# iperkirakan

terdapat & uta aleoli pada !ayi yang !aru lahir# Seiring dengan pertam!ahan usia, umlah aleoli pun !ertam!ah dan akan men*apai umlah yang sama dengan orang dewasa pada usia ? tahun, yakni 3'' uta aleoli# Setiap unit aleoli menyuplai @%66 prepulmonari dan pulmonari kapiler#

5am!ar # 7leolus

 !# Paru%paru

Paru%paru terletak pada rongga dada, !er!entuk keru*ut yang uungnya  !erada diatas tulang iga pertama dan dasarnya !erada pada diafragma# Paru%paru kanan mempunyai tiga lo!us sedangkan paru%paru kiri mempunyai dua lo!us# Kelima lo!us terse!ut dapat terlihat dengan elas# Setiap paru%paru ter!agi lagi menadi !e!erapa su!%!agian menadi sekitar sepuluh unit terke*il yang dise!ut bronchopulmonary segments# Paru%paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang

(10)

yang dise!ut mediastinum# 4antung, aorta, ena *aa, pem!uluh paru%paru, esofagus, !agian dari trakhea dan !ronkhus, serta kelenar timus terdapat pada mediastinum#

5am!ar ># Paru%paru

*# ada, iafragma, dan Pleura

;ulang dada (sternum) !erfungsi melindungi paru%paru, antung, dan  pem!uluh darah !esar# Bagian luar rongga dada terdiri atas 6& pasang tulang iga (costae)# Bagian atas dada pada daerah leher terdapat dua otot tam!ahan inspirasi yaitu otot  scaleneus  dan sternocleidomastoid # Otot s*aleneus menaikkan tulang iga ke%6 dan ke%& selama inspirasi untuk memperluas rongga dada atas dan mensta!ilkan dinding dada, sedangkan otot sterno*leidomastoid mengangkat sternum# Otot parasternal, trape1ius, dan pe*toralis uga merupakan otot tam!ahan inspirasi dan !erguna untuk meningkatkan kera nafas# i antara tulang iga terdapat otot interkostal# Otot interkostal eksternus menggerakan tulang iga ke atas dan ke depan sehingga akan meningkatkan diameter anteroposterior dinding dada#

iafragma terletak di !awah rongga dada# iafragma !er!entuk seperti ku!ah pada keadaan relaksasi# Pengaturan saraf diafragma ( Nervus Phrenicus)

(11)

terdapat pada susunan saraf spinal pada tingkat "3 akan menye!a!kan gangguan entilasi#

5am!ar A# Proses 0nspirasi dan kspirasi

Pleura merupakan mem!ran serosa yang menyelimuti paru%paru# Pleura ada dua ma*am yaitu pleura parietal yang !ersinggungan dengan rongga dada (lapisan luar paru%paru)dan pleura is*eral yang menutupi setiap paru%paru (lapisan dalam  paru%paru)# i antara kedua pleura terdapat *airan pleura seperti selaput tipis yang memungkinkan kedua permukaan terse!ut !ergesekan satu sama lain selama respirasi dan men*egah pelekatan dada dengan paru%paru# ;ekanan dalam rongga  pleura le!ih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga men*egah kolaps paru%  paru# Masuknya udara maupun *airan kedalam rongga pleura akan menye!a!kan  paru%paru tertekan dan kolaps#

(12)

d# Sirkulasi Pulmoner 

Paru%paru mempunyai dua sum!er suplai darah yaitu arteri !ronkhialis dan arteri pulmonalis# Sirkulasi !ronkhial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan !erfungsi memenuhi ke!utuhan meta!olisme aringan paru%  paru# 7rteri !ronkhialis !erasal dari aorta torakalis dan !eralan sepanang dinding  posterior !ronkhus# 2ena !ronkhialis akan mengalirkan darah menuu ena  pulmonalis#7rteri pulmonalis !erasal dari entrikel kanan yang mengalirkan darah ena ke paru%paru di mana darah terse!ut mengam!il !agian dalam pertukaran gas# 4alinan kapiler paru%paru yang halus mengitari dan menutupi aleolus merupakan kontak yang diperlukan untuk pertukaran gas antara aleolus dan darah#

(13)

B. Ko0e& Teor!COPD 6) Pengertian

Penyakit paru%paru o!strutif kronis (PPOK) atau Chronic obstructive  pulmonary diseases ("OP) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh ham!atan aliran udara di saluran napas yang !ersifat progresif non-reversibel  atau reversibel  parsial# PPOK atau Chronic obstructive pulmonary diseases  ("OP) merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru%paru yang !erlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara se!agai gam!aran patofisiologi utamanya (Somantri, &''-)# PPOK terdiri dari !ronkitis kronik dan emfisema atau ga!ungan keduanya# Bronkitis kronik  adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh !atuk kronik !erdahak minimal 3 !ulan dalam setahun, sekurang%kurangnya dua tahun !erturut%turut dan tidak  dise!a!kan penyakit lainnya# mfisema adalah suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pele!aran rongga udara distal !ronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding aleoli (PP0, &''3)#

(14)

&) pidemiologi

World ealth Organi!ation (C/O) memperkirakan !ahwa tahun &'&'  prealensi PPOK akan meningkat# i 0ndonesia tidak ditemukan data yang akurat tentang kekerapan PPOK# /asil surei penyakit tidak menular oleh irektorat 4enderal PPM D P< di > .umah Sakit Propinsi di 0ndonesia (4awa Barat, 4awa ;engah, 4awa ;imur, <ampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun &'63, menunukkan PPOK menempati urutan ke%& penyum!ang angka kesakitan (mor!iditas) (epkes .0, &'63)# Prealensi teradinya penyakit ini le!ih tinggi  pada laki%laki daripada perempuan dan meningkat dengan !ertam!ahnya usia# PPOK le!ih sering teradi pada orang yang masih aktif merokok dan !ekas  perokok serta meningkat dengan !anyak umlah rokok yang dikonsumsi (5O<,

&'6)

3) tiologi

Penyakit PPOK menye!a!kan o!struksi saluran pernapasan yang !ersifat ireersi!el# 5eala yang ditim!ulkan pada PPOK !iasanya teradi !ersama%sama dengan geala primer dari penye!a! penyakit ini# tiologi PPOK yang utama adalah emfisema, !ronkitis kronik, dan faktor resiko lain#

a# Bronkhitis Kronis

Bronkhitis kronis adalah keadaan yang !erkaitan dengan produksi mukus trakheo!ronkhial yang !erle!ihan, sehingga menim!ulkan !atuk yang teradi  paling sedikit selama tiga !ulan dalam waktu satu tahun untuk le!ih dari dua tahun se*ara !erturut%turut(Somantri, &''-)# Somantri (&''-) menelaskan !ahwa terdapat 3 enis penye!a! !ronkhitis yaitu se!agai !erikut#

6# 0nfeksi stafilokokus, streptokokus, pneumokokus,haemophilus influen!ae# &# 7lergi

3# .angsangan lingkungan misalnya asap pa!rik, asap mo!il, asap rokok dll

 !# mfisema

mfisema merupakan gangguan pengem!angan paru%paru yang ditandai oleh pele!aran ruang udara di dalam paru%paru disertai destruksi

(15)

 aringan(Somantri, &''-)# tiologi emfisema menurut Somantri (&''-) yaitu se!agai !erikut#

6# 5enetik yaitu atopi yang ditandai dengan adanya eosinifilia atau peningkatan kadar imunoglo!ulin  (0g) serum, adanya hiper%responsie !ronkus, riwayat penyakit o!struksi paru pada keluarga, dan defisiensi protein alfa%6 anti tripsin#

&# /ipotesis lastase%7nti lastase

alam paru terdapat keseim!angan antara en1im proteolitik elastase dan anti elastase supaya tidak teradi kerusakan aringan#Peru!ahan keseim!angan menim!ulkan aringan elastik paru rusak sehingga tim!ul emfisema#

3# .okok menye!a!kan gangguan pergerakan silia pada alan nafas, mengham!at fungsi makrofag aleolar, menye!a!kan hipertrofi, dan hiperplasia kelenar mukus !ronkus dan metaplasia epitel skuamus saluran  pernapasan#

# 0nfeksi saluran nafas seperti pneumonia, !ronkhiolitis akut, dan asma  !ronkial dapat mengarah pada o!struksi alan nafas, yang pada akhirnya

dapat menye!a!kan teradinya emfisema#

># Polusiudara seperti halnya asap tem!akau, dapat menye!a!kan gangguan  pada silia yang dapat mengham!at fungsi makrofag aleolar#

A# $aktor Sosial konomi -# +sia

*# $aktor resiko lainnya

$aktor resiko lainnya menurut PP0 (&''3) yaitu ke!iasaan merokok, riwayat terpaan polusi udara di lingkungan dan tempat kera, hipereaktiitas  !ronkus, riwayat infeksi saluran napas !awah !erulang, defisiensi antitripsin alfa% 6#Merokok merupakan satu%satunya penye!a! kausal yang terpenting, auh le!ih  penting dari faktor penye!a! lainnya# alam pen*atatan riwayat merokok perlu

(16)

6# .iwayat merokok  a# Perokok aktif  !# Perokok pasif 

*# Bekas perokok

&# eraat !erat merokok dengan 0ndeks Brinkman (0B) yaitu perkalian umlah rata%rata !atang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun

a# Kategori .ingan : '%&''  !# Sedang : &''%A''

*# Berat : EA''

Sedangkan menurut Mansoer (&''6) $aktor%faktor yang menye!a!kan tim!ulnya PPOK, yaitu:

6# Ke!iasaan merokok  &# Polusi udara

3# Paparan de!u, asap, dan gas%gas kimiawi aki!at kera # .iwayat infeksi saluran napas

># Bersifat genetik yaitu defisiensi F%6 antitripsin

) Klasifikasi dan Manifestasi Klinis

Berdasarkan geala klinis dan pemeriksaan spirometri dapat ditentukan klasifikasi (deraat) PPOK yaitu se!agai !erikut (5O<, &'6)#

(17)

5am!ar @# Klasifikasi PPOK 

5am!ar 6'# Skala sesak menurut "ritish #edical $esearch Council  (M.")

Manifestasi klinis PPOK !erdasarkan peenyakit menurut Somantri (&''-) yaitu se!agai !erikut#

a# Bronkhitis kronik 

6# Penampilan umum: *enderung over%eight , sianosis aki!at pengaruh sekunder polisitemia, edema (aki!at "/$), dan barrel chest 

&# +sia: >%A> tahun

3# Pengkaian: Batuk persisten, produksi sputum seperti kopi, dispnea dalam !e!erapa keadaan, aria!el whee1ing pada saat ekspirasi, serta

(18)

seringnya infeksi pada sistem respirasi# 5eala !iasanya tim!ul pada waktu yang lama

# 4antung: pem!esaran antung, cor pulmonal , dan /ematokrit E A'G ># .iwayat merokok positif (H)

 !# mfisema

6# Penampilan umum: kurus, warna kulit pu*at,  flattened hemidiafragma& ;idak ada tanda "/$ dengan edema dependen pada stadium akhir# Berat  !adan !iasanya menurun aki!at nafsu makan yang menurun

&# +sia A>%-> tahun

3# Pemeriksaan fisik dan la!oratorium: nafas pendek persisten dengan  peningkatan dipsnea, infeksi sistem respirasi, auskultasi terdapat  penurunan suara nafas meskipun dengan nafas dalam, whee1ing ekspirasi tidak ditemukan dengan elas, produksi sputum dan !atuk   arang

# /ematokrit IA'G

># Pemeriksaan antung: tidak teradi pem!esaran antung, "or pulmonal tim!ul pada stadium akhir 

A# .iwayat merokok !iasanya didapatkan, tetapi tidak selalu ada riwayat merokok 

(19)

>) Patofisiologi

Saluran napas dan paru !erfungsi untuk proses respirasi yaitu pengam!ilan oksigen untuk keperluan meta!olisme dan pengeluaran kar!ondioksida dan air  se!agai hasil meta!olisme# Proses ini terdiri dari tiga tahap, yaitu entilasi, difusi dan perfusi# 2entilasi adalah proses masuk dan keluarnya udara dari dalam paru# ifusi adalah peristiwa pertukaran gas antara aleolus dan pem!uluh darah, sedangkan perfusi adalah distri!usi darah yang sudah teroksigenasi# 5angguan entilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu gangguan pengem!angan paru serta gangguan o!struksi !erupa perlam!atan aliran udara di saluran napas# Parameter  yang sering dipakai untuk melihat gangguan restriksi adalah kapasitas ital (K2), sedangkan untuk gangguan o!struksi digunakan parameter olume ekspirasi paksa detik pertama (2P6), dan rasio olume ekspirasi paksa detik pertama terhadap

kapasitas ital paksa (2P6=K2P) (Sherwood, &''6)#

$aktor risiko utama dari PPOK adalah merokok# Komponen%komponen asap rokok merangsang peru!ahan pada sel%sel penghasil mukus !ronkus# Selain itu, silia yang melapisi !ronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia# Peru!ahan%peru!ahan pada sel%sel penghasil mukus dan silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menye!a!kan penumpukan mukus kental dalam umlah !esar dan sulit dikeluarkan dari saluran napas# Mukus  !erfungsi se!agai tempat persemaian mikroorganisme penye!a! infeksi dan menadi sangat purulen# ;im!ul peradangan yang menye!a!kan edema aringan# Proses entilasi terutama ekspirasi terham!at# ;im!ul hiperkapnia aki!at dari ekspirasi yang memanang dan sulit dilakukan aki!at mukus yang kental dan adanya peradangan (5O<, &'6)#

Komponen%komponen asap rokok uga merangsang teradinya peradangan kronik pada paru# Mediator%mediator peradangan se*ara progresif merusak  struktur%struktur penunang di paru# 7ki!at hilangnya elastisitas saluran udara dan kolapsnya aleolus, maka entilasi !erkurang# Saluran udara kolaps ter utama pada ekspirasi karena ekspirasi normal teradi aki!at pengempisan (recoil ) paru se*ara  pasif setelah inspirasi# engan demikian, apa!ila tidak teradi re*oil pasif, maka

(20)

Ber!eda dengan asma yang memiliki sel inflamasi predominan !erupa eosinofil, komposisi seluler pada inflamasi saluran napas pada PPOK predominan dimediasi oleh neutrofil# 7sap rokok menginduksi makrofag untuk melepaskan  Neutrophil Chemotactic 'actors dan elastase, yang tidak diim!angi dengan

antiprotease, sehingga teradi kerusakan aringan# Selama eksaser!asi akut, teradi  per!urukan pertukaran gas dengan adanya ketidakseim!angan entilasi perfusi# Kelainan entilasi !erhu!ungan dengan adanya inflamasi alan napas, edema,  !ronkokonstriksi, dan hipersekresi mukus# Kelainan perfusi !erhu!ungan dengan

konstriksi hipoksik pada arteriol ("honowski, &''3)#

Pada !ron*hitis kronis maupun emfisema teradi penyempitaan saluran napas# Penyempitan ini dapat mengaki!atkan o!struksi alan napas dan menim!ulkan sesak# Pada !ron*hitis kronik, saluran pernapasan ke*il yang  !erdiameter kurang dari & mm menadi le!ih sempit dan !erkelok%kelok# Penyempitan ini teradi karena hipertrofi dan hiperplasi aringan mu*us# Pada emfisema paru teradi o!struksi pada pertukaran gas oksigen dan kar!on dioksida aki!at kerusakan dinding aeoli yang dise!a!kan oleh oerekstensi ruang udara dalam paru (Bruner D Suddarth, &''&J Mansoer, &''6)#

A) Prognosis dan Komplikasi

Prognosis pada pasien PPOK dapat dinilai dengan BO 0nde8 yang dikemukakan oleh "elli, et al # pada tahun &''# BO 0nde8 terdiri atas nilai $26=2P6, arak alan yangdapat ditempuh dalam A menit, skala dispnea

(5am!ar @), dan indeks massa tu!uh (0M;) untuk menilai angkaharapan hidup  pasien PPOK#

BO inde8 adalah singkatan dariBody mass inde8, O !stru*tion $26L,

Dyspnea (modified Medi*al .esear*h "oun*il dyspnea s*ale), dan E8er*ise *apa*ity# Penghitungannya melalui perhitungan skor  faktor !erikut ini#

a&  "ody #ass (nde)

6) <e!ih dari &6  ' poin &) Kurang dari &6  6 poin

(21)

6) EA>G  ' poin &) >'%AG  6 poin 3) 3A%@G  & poin ) I3>G  3 poin *# yspnea s*ale MM."L

6) MM." ' Sesak dalam latihan !erat  ' poin

&) MM." 6  Sesak dalam !eralan sedikit menanak  ' poin

3) MM." &  sesak ketika !eralan dan harus !erhenti karena keha!isan napas  6 poin

) MM." 3  sesak ketika !eralan 6'' m atau !e!erapa menit  & poin >) MM."   tidak !isa keluar rumahJ sesak napas terus menerus dalam

 pekeraan sehari%hari  3 poin

d# 8er*ise dihitung dari arak tempuh pasien dalam !eralan selama A menit 6) E 3>' meter  ' poin

&) &>'  3@ meter  6 poin 3) 6>'%&@ meter  & poin ) I 6@ meter  3 poin

Berdasarkan skor diatas, angka harapan hidup dalam  tahun pasien dapat diketahui dengan menumlahkan semua poin yang didapat#

a# '%& points  ?'G  !# 3% points  A-G *# >%A points  >-G d# -%6' points  6?G

Komplikasi yang dapat mun*ul pada pasien PPOK yaitu se!agai !erikut# a# 0nsufisiensi pernapasan

Pasien PPOK dapat mengalami gagal napas kronis se*ara !ertahap ketika struktur paru mengalami kerusakan se*ara ireersi!el# 5agal nafas teradi apa!ila penurunan oksigen terhadap kar!ondioksida dalam paru menye!a!kan ketidakmampuan memelihara lau ke!utuhan oksigen# /al ini

(22)

akan mengaki!atkan tekanan oksigen arteri I>' mm/g (hipoksia) dan  peningkatan tekanan kar!ondioksida I> mm/g (hiperkapnia) (Smel1er D

Bare, &''?)#  !# 7telektasis

O!struksi !ronkial oleh sekresi merupakan penye!a! utama teradinya kolap  pada aleolus, lo!us, atau unit paru yang le!ih !esar# Sum!atan akan mengganggu aleoli yang normalnya menerima udara dari !ronkus# +dara aleolar yang terperangkap menadi terserap kedalam pem!uluh darah tetapi udara luar tidak dapat menggantikan udara yang terserap karena o!struksi# 7ki!atnya paru menadi terisolasi karena kekurangan udara danukurannya menyusut dan !agian sisa paru lainnya !erkem!angse*ara !erle!ihan (Smel1er D Bare, &''?)#

*# Pneumonia

Pneumonia adalah proses inflamatori parenkim paru yang dise!a!kan oleh agen infeksius# PPOK mendasari teradinya pneumoni karena flora normal terganggu oleh turunnya daya tahan hospes# /al ini menye!a!kan tu!uh menadi rentan terhadap infeksi termasuk diantaranya pasien yang mendapat terapi kortikosteroid dan agen imunosupresan lainnya (Smel1er D Bare, &''?)#

d# Pneumothoraks

Pneumotorak spontaneous sering teradi se!agai komplikasi dari PPOK  karena adanya ruptur paru yang !erawal dari pneumototak tertutup# Pneumotorak teradi apa!ila adanya hu!ungan antara !ronkus dan aleolus dengan rongga pleura, sehingga udara masuk kedalam rongga pleura melalui kerusakan yang ada (Pri*e D Cilson, &''A)

e# /ipertensi pulmonal

/ipertensi pulmonal ringan atau sedang meskipun lam!at akan mun*ul pada kasus PPOK karena hipoksia yang menye!a!kan asokonstriksi pem!uluh darah ke*il paru# Keadaan ini akan menye!a!kan peru!ahan struktural yang meliputi hiperplasia intimal dan hipertrophi atau hiperplasia otot halus# Pada  pem!uluh darah saluran udara yang sama akan mengalami respon inflamasi

(23)

dan sel endotel mengalami disfungsi# /ilangnya pem!uluh darah kapiler   paru pada emfisema mem!erikan kontri!usi terhadap peningkatan tekanan

sirkulasi paru# /ipertensi pulmonal yang progresif akan menye!a!kan hipertrofi entrikel kanan dan akhirnya menye!a!kan gagal antung kanan (cor pulmonale) (5O<, &'6)

(24)

-) Pemeriksaan Penunang

Pemeriksaan penunang yang dapat dilakukan pada pasien PPOK menurut Mansoer et al&(&''') adalah se!agai !erikut#

a# Pemeriksaan radiologis

Pada !ronkhitis kronik yang perlu diperhatikan yaitu

6# *ubular shado%s  atau  farm lines  terlihat !ayangan garis%garis yang  paralel, keluar dari hilus menuu apeks paru# Bayangan terse!ut adalah  !ayangan !ronkus yang mene!al#

&# "orak paru yang !ertam!ah#

5am!ar 66# Bronkhitis kronik 

Pada emfisema paru terdapat & !entuk kelainan foto dada yaitu:

6 5am!aran defisiensi arteri, teradi oerinflasi, pulmonary oligoemia dan !ula# Keadaan ini le!ih sering terdapat pada emfisema panlo!ular  dan pink puffer #

& "orakan paru yang !ertam!ah#

(25)

 !# Pemeriksaan faal paru

Pada !ron*hitis kronik terdapat 2P6  dan K2 yang menurun, 2. yang

 !ertam!ah dan K;P yang normal# Pada emfisema paru terdapat penurunan 2P6, K2, dan K7M (Ke*epatan 7rum kspirasi Maksimal) atau M$. 

( #a)imal +)piratory 'lo% $ate), kenaikan K.$ dan 2., sedangkan K;P  !ertam!ah atau normal# Keadaan diatas le!ih elas pada stadium lanut,

sedang pada stadium dini peru!ahan hanya pada saluran napas ke*il ( small  air%ays)# Pada emfisema kapasitas difusi menurun karena permukaan aleoli untuk difusi !erkurang#

*# 7nalisis gas darah

Pada !ronkhitis Pa"O& naik, saturasi hemoglo!in menurun, tim!ul sianosis,

teradi asokonstriksi askuler paru dan penam!ahan eritropoesis# /ipoksia yang kronik merangsang pem!entukan eritropoetin sehingga menim!ulkan  polisitemia# Pada kondisi umur >>%A' tahun, polisitemia menye!a!kan  antung kanan harus !ekera le!ih !erat dan merupakan salah satu penye!a!  payah antung kanan#

d# Pemeriksaan K5

Kelainan yang paling dini adalah rotasi clock%ise antung# Bila sudah terdapat kor pulmonal terdapat deiasi aksis kekanan dan P pulmonal pada hantaran 00, 000, dan a2$# 2oltase .S rendah pada 26 rasio .=S le!ih dari 6 dan 2A rasio .=S kurang dari 6#

e# Kultur sputum untuk mengetahui petogen penye!a! infeksi f# <a!oratorium darah lengkap: hitung sel darah putih

?) Penatalaksanaan

Penatalaksanaan PPOK !ertuuan untuk menghilangkan atau mengurangi o!struksi yang teradi seminimal mungkin agar se*epatnya oksigenasi dapat kem!ali normal# Keadaan ini diusahakan dan dipertahankan untuk menghindari  per!urukan penyakit# Se*ara garis !esar penatalaksanaan PPOK di!agi menadi 

(26)

a# Penatalaksanaan umum

Penatalaksanaan umum meliputi pendidikan pada pasien dan keluarga, menghentikan merokok dan 1at%1at inhalasi yang !ersifat iritasi, men*iptakan lingkungan yang sehat, men*ukupi ke!utuhan *airan, mengkonsumsi diet yang *ukup dan mem!erikan imunoterapi !agi pasien yang punya riwayat alergi#Penatalaksanaan umum meliputi pendidikan pada  pasien dan keluarga, menghentikan merokok dan 1at%1at inhalasi yang  !ersifat iritasi, men*iptakan lingkungan yang sehat, men*ukupi ke!utuhan *airan, mengkonsumsi diet yang *ukup dan mem!erikan imunoterapi !agi  pasien yang punya riwayat alergi#

 !# Pem!erian o!at%o!atan 6# Bronkodilator 

Bronkodilator merupakan o!at utama untuk mengurangi=mengatasi o!struksi saluran nafas yang terdapat pada penyakit paru o!struktif# O!at%o!at golongan!ronkodilator adalah o!at%o!at utama untuk  manaemen PPOK# Bronkodilator golongan inhalasi le!ih disukai terutama enis long a*ting karena le!ih efektif dan nyaman, pilihan o!at diantarnya adalah golongan & 7gonis, 7ntikolinergik, ;eofilin atau kom!inasi# (5O<, &'6)#

&# 7ntikolinergik 

5olongan antikolinergik seperti 0patropium Bromide mempunyai efek   !ronkodilator yang le!ih !aik !ila di!andingkan dengan golongan

simpatomimetik# Penam!ahan antikolenergik pada pasien yang telah mendapatkan golongan simpatomimetik akan mendapatkan efek   !ronkodilator yang le!ih !esar (Sharma, &'6')

3# Metil8antin

5olongan 8antin yaitu teofilin !ekera dengan mengham!at en1im fosfodiesterase yang menginaktifkan siklik 7MP# Pem!erian kom!inasi 8antin dan simpatomimetik mem!erikan efek sinergis sehinga efek optimal dapat di*apai dengan dosis masing%masing le!ih rendah dan efek samping uga !erkurang# 5olongan ini tidak hanya

(27)

 !ekera se!agai !ronkodilator tetapi mempunyai efek yang kuat untuk  meningkatkan kontraktilitas diafragma dan daya tahan terhadap kelelahan otot pada pasien PPOK (Sharma, &'6')#

# 5lukokortikosteroid

5lukokortikosteroid !ermanfaat dalam pengelolaan eksaser!asi PPOK, dengan memperpendek waktu pemulihan, meningkatkan fungsi paru dan mengurangi hipoksemia# isamping itu glukokortikosteroid uga dapat mengurangi risiko kekam!uhan yang le!ih awal, kegagalan  pengo!atan dan memperpendek masa rawat inap di .S (5O<, &'6) ># O!at%o!atan lainnya

2aksin

Pem!erian aksin influen1a dapat mengurangi risiko penyakit yang  parah dan menurunkan angka kematian sekitar >'G# 2aksin mengandung irus yang telah dilemahkan le!ih efektif di!erikan kepada pasien PPOK lanut, yang di!erikan setiap satu tahun sekali# 2aksin Pneumokokkal Polisakarida dianurkan untuk pasien PPOK usia A> tahun keatas (5O<, &'6)#

7lpha 6 7ntitripsin

7lpha 6 7ntitripsin direkomendasikan untuk pasien PPOK dengan usia muda yang mengalami defisiensi en1im 7lpha 6 7ntitripsin sangat !erat# ;erapi ini sangat mahal dan !elum tersedia disetiap negara (5O<, &'6)#

7nti!iotik 

Pada pasien PPOK infeksi kronis pada saluran nafas !iasanya  !erasal dari Streptococcus pneumonia, aemophilus influen!a dan  #ora)ella catarrhlis# iperlukan pemeriksaan kultur untuk 

mendapatkan anti!iotik yang sesuai# ;uuan pem!erian anti!iotika adalah untuk mengurangi lama dan !eratnya eksaser!asi akut, yang ditandai oleh peningkatan produksi sputum, dipsnue, demam dan leukositosis (5O<, &'6J Sharma, &'6')

(28)

Mukolitik 

Mukolitik di!erikan untuk mengurangi produksi dan kekentalan sputum# Sputum kental pada pasien PPOK terdiri dari deriat glikoprotein dan deriate lekosit N7 (5O<, &'6)

7gen antioksidan

7gen antioksidan khususnya N%7*etilsistein telah dilaporkan mengurangi frekuensi eksaser!asi pada pasien PPOK (5O<, &'6)

0munoregulator 

Pada se!uah studi penggunaan imuniregulator pada pasien PPOK  dapat menurunkan angka keparahan dan frekuensi eksaser!asi (5O<, &'6)

7ntitusif 

Meskipun !atuk merupakan salah satu geala PPOK yang merepotkan, tetapi !atuk mempunyai peran yang signifikan se!agai mekanisme protektif# engan demikian penggunaan antitusif  se*ara rutin tidak direkomendasikan pada PPOK sta!il (5O<, &'6)

2asodilator 

Ber!agai upayaa pada hipertensi pulmonal telah dilakukan diantaraanya mengurangi !e!an entrikel kanan, meningkatkan *urah antung, dan meningkatkan perfusi oksigen aringan# /ipoksemia pada PPOK terutama dise!a!kan oleh ketidakseim!angan antara entilasi dan perfusi !ukan karena  peningkatan shunt intrapulmonari (seperti pada oedem paru nonkardiogenik) dimana pem!erian oksida nitrat dapat memper!uruk keseim!angan entilasi dan perfusi# Sehingga oksida nitrat merupakan kontraindikasi pada PPOK sta!il (5O<, &'6)

(29)

Morfin se*ara oral ataupun parenteral efektif untuk mengurangi dipsnue pada pasien PPOK pada tahap lanut#Nikotin uga di!erikan se!agai o!at antidepresan pada pasien dengan dengan sindrom paska merokok (5O<, &'6J Sharma, &'6')

*# ;erapi oksigen

PPOK umumnya dikaitkan dengan hipoksemia progresif, pem!erian terapi oksigen !ertuuan untuk mempertahankan hemodinamika paru# ;erapi oksigen angka panang dapat meningkatkan kelangsungan hidup & kali lipat  pada hipoksemia pasien PPOK# /ipoksemia didefinisikan se!agai PaO&I >>

mm/g atau saturasi oksigen I@'G# 5eala gangguan tidur, gelisah, sakit kepala merupakan petunuk perlunya oksigen tam!ahan# ;erapi oksigen dengan konsentrasi rendah 6%3 liter=menit se*ara terus menerus dapat mem!erikan per!aikan psikis, koordinasi otot, toleransi !e!an kera, dan  pola tidur# ;erapi oksigen !ertuuan memper!aiki kandungan oksigen arteri dan memper!anyak aliran oksigen ke antung, otak serta organ ital lainnya, memper!aiki asokonstriksi pulmonal, dan menurunkan tekanan askular   pulmonal (Shama, &'6')#

d# .eha!ilitasi

.eha!ilitasi pulmonal meli!atkan !er!agai multidisiplin keilmuan termasuk  diantaranya dokter, perawat, fisioterapis pernapasan, fisioterapi se*ara umum, okupasional terapi, psikolog, dan pekera soisal# Sharma (&'6') menelaskan program reha!ilitasi paru se*ara komprehensif adalah meliputi se!agai !erikut#

6#  +)ercise training dan respiratory muscle training 

<atihan otot ekstremitas maupun latihan otot pernapasan merupakan latihan dasar dari proses reha!ilitasi paru# <atihan ditargetkan men*apai A'G dari !e!an maksimal selama &'%3' menit diulang &%> kali seminggu# <atihan menga*u pada otot%otot tertentu yang terli!at dalam aktifitas kesehariannya, terutama otot lengan dan otot kaki (Sharma, &'6')#

(30)

&# Pendidikan kesehatan

a#Konserasi energi dan penyederhanaan kera

Prinsip ini mem!antu pasien PPOK untuk mempertahankan aktifitas sehari%hari dan pekeraannya# Metode kegiatannya meliputi latihan pernapasan, optimalisasi mekanika tu!uh, prioritas kegiatan dan penggunaan alat !antu (Sharma, &'6')#

 !# O!at dan terapi lainnya

Pendidikan kesehatan tentang o!at%o!atan termasuk didalamnya  enis, dosis, *ara penggunaan, efek samping merupakan hal penting

untuk diketahui oleh pasien PPOK (Sharma, &'6')# *#Pendidikan kesehatan mempersiapkan akhir kehidupan

.isiko kegagalan pernapasankarena entilasi mekanik yang mem!uruk pada PPOK mengaki!atkan penyakit ini !ersifat  progresif# Pendidikan kesehatan tentang !agaimana melakukan  perawatan diri yang tepat dalam mempertahankan kehidupan perlu

dilakukan kepada pasien PPOK (Sharma, &'6')# 3# Penatalaksanaan fisik 

a# $isioterapi dada dan teknik pernapasan 7da & teknik utama  pernapasanyang dapat dilakukan diantaranya se!agai !erikut#

 Pursed lip breathing 

Pasien menghirup nafas melalui hidung sam!il menghitung sampai 3 (waktu yang di!utuhkan untuk mengatakan Q smell a roseR)# /em!uskan dengan lam!at dan rata melalui !i!ir yang dirapatkan sam!il mengen*angkan otot%otot a!domen (merapatkan !i!ir meningkatkan tekanan intratrakeal, menghem!uskan udara melalui mulut mem!erikan tahanan le!ih sedikit pada udara yang dihem!uskan)# /itung hingga -sam!il memperpanang ekspirasi melalui !i!ir yang dirapatkan yang di!utuhkan untuk menagatakan  blo% out the candleR# Sam!il duduk dikursi lipat tangan diatas a!domen, hirup nafas melalui hidung sam!il menghitung hingg 3, mem!ungkuk 

(31)

kedepan dan hem!uskan dengan lam!at melalui !i!ir yang dirapatkan sam!il menghitung hingga -# Pernapasan !i!ir akan memperpanang ekshalasi dan meningkatkan tekanan alan nafas selama ekspirasi sehingga mengurangi umlah udara yang tere!ak dan umlah tahanan alan nafas (Bla*k, &''>)

5am!ar 63# Pursed lip breathing 

  Diaphragmatic breathing 

Pasien diminta meletakkan satu tangan diatas a!domen (tepat di!awah iga) dan tangan lainnya ditengah%tengah dada untuk  meningkatkan kesadaran diafragma dan fungsinya dalam  pernapasan# Nafaslah dengan lam!at dan dalam melalui hidung, !iarkan a!domen menonol se!esar mungkin# /em!uskan nafas melalui !i!ir yang dirapatkan sam!il mengen*angkan (mengkonstraksi) otot%otot a!domen# ;ekan dengan kuat kearah dalam dan kearah atas pada a!domen sam!il menghem!uskan nafas# +langi selama 6 menit, ikuti dengan periode istirahat selama & menit# <akukan selama > menit, !e!erapa kali sehari (se!elum makan dan waktu tidur)# Pernapasandiafragma dapat menguatkan diafrgama selama  pernapasansehingga meningkatkan asupan oksigen (Bla*k D

(32)

5am!ar 6# Diaphragmatic breathing 

 !#  Nutrisi

Penurunan !erat !adan pada pasien dengan penyakit pernapasan kronis menunukkan prognosis yang !uruk# Pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit se!anyak >'G dilaporkan kekurangan gi1i kalori dan protein# Ketidakseim!angan energi dan penurunan !erat  !adan progresif teradi karena asupan makanan yang tidak 

memadai, pengeluaran energi yang meningkat, dan kegagalan respon adaptif gi1i# Pemeliharaan status gi1i yang memadai sangat  penting !agi pasien PPOK untuk menaga !erat !adan dan massa  aringan otot (Sharma, &'6')# iet *ukup protein 6,&%6,> gr=BB, kar!ohidrat '% >>G dari total kalori, lemak mudah di*erna 3'% 'G, *ukup itamin dan mineral untuk memenuhi asupan nutrisi (;aatui, &'')

# Penatalaksanaan psikososial

Ke*emasan, depresi dan ketidakmampuan dalam mengatasi penyakit kronis mem!erikan kontri!usi teradinya ke*a*atan# 0nterensi  psikososial dapat di!erikan melalui pendidikan kesehatan se*ara indiidu, dukungan keluarga ataupun dukungan kelompok sosial yang  !erfokus pada masalah pasien# .elaksasi otot progresif, pengurangan

stres, dan pengendalian panik dapat menurunkan dipsneaserta ke*emasan (Sharma, &'6')#

(33)

Ketidakefektifan be +bstruksi alan napas 'erusak 'olaps saluran nap

#m obstruksi pada pertukara

*enurunan perfusi +$ ke aringanGangguan pertukaran gas /espon in0amasi

1nduksi aktiasi makrofag dan leukosit ke paru

'elamahan, keletihan Intoleran aktivitas

*enurunan nafsu makan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

C. Clinical Pathway D. A02h Ke&er#$

6) Pengkaian a# emografi

PPOK !anyak teradi pada usia pertengahan dan sering teradi pada  enis kelamin laki%laki# Pekeraan yang !eresiko terkena PPOK yaitu  penam!ang !atu !ara, petani, pekera pa!rik#

 !# .iwayat penyakit sekarang dan keluhan utama

Batuk merupakan keluhan pertama yang !iasanya teradi pada pasien PPOK# Batuk !ersifat produktif, yang pada awalnya hilang tim!ul lalu kemudian !erlangsung lama dan sepanang hari# Batuk disertai dengan  produksi sputum yang pada awalnya sedikit dan mukoid kemudian  !eru!ah menadi !anyak dan purulen# Pasien uga mengeluhkan sesak 

yang !erlangsung lama, sepanang hari, tidak hanya pada malam hari, dan tidak pernah hilang sama sekali, hal ini menunukkan adanya o!struksi alan nafas yang menetap# Keluhan sesak inilah yang  !iasanya mem!awa penderita PPOK !ero!at ke rumah sakit# Sesak 

dirasakan mem!erat saat melakukan aktiitas dan pada saat mengalami eksaser!asi akut#

*# .iwayat penyakit dahulu

Kemungkinan pernah menderita penyakit !ronkitis kronis, emfisema, atau asma#.iwayat merokok atau !ekas perokok dengan atau tanpa geala pernapasan# .iwayat terpaan 1at iritan yang !ermakna di tempat kera# ;erdapat faktor predisposisi pada masa !ayi=anak, misalnya !erat  !adan lahir rendah (BB<.), infeksi saluran napas !erulang, lingkungan

asap rokok dan polusi udara# d# Pemeriksaan fisik (B6%BA)

Setelah melakukan anamnesa yang mengarah pada keluhan klien,  pemeriksaan fisik sangat !erguna untuk mendukung data dari  pengkaian anamnesis# Pemeriksaan fisik dilakukan se*ara persistem

(34)

(B6%BA) yang terarah dan dihu!ungkan dengan keluhan%keluhan dari  pasien (MuttaTin, &''@)#

B' ( Breathing ) Per&0

 0nspeksi

;erlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan serta  penggunaan otot !antu napas# Bentuk dada barrelchest   (aki!at udara yang terperangkap), penipisan massa otot, dan pernapasan dengan !i!ir dirapatkan# Pernafasan a!normal tidak efektif dan  penggunaan otot%otot !antu nafas ( sternokleidomastoideus)# Pada tahap lanut, dispnea teradi saat aktiitas !ahkan pada aktiitas kehidupan sehari%hari seprti makan dan mandi# Pengkaian !atuk   produktif dengan sputum purulen diserti demam mengindikasikan

adanya tanda pertama infeksi pernafasan#

 Palpasi

Pada palpasi, ekspansi meningkat dan taktil !iasanya menurun#

 Perkusi

Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor  sedangkan diafragma menurun#

 7uskultasi

Sering didapatakan adanya !unyi nafas ronkhi dan whee1ing sesuai tingkat !eratnya o!struksi pada !ronkiolus# Pada pengkaian lain, didapatkan kadar oksigen yang rendah (hipoksemia) dan kadar kar!ondioksida yang tinggi (hiperkapnea) teradi pada tahap lanut penyakit# Pada waktunya, !ahkan gerakan ringan sekali pun seperti seperti mem!ungkuk untuk mengikatkan tali sepatu, mengaki!atkan dispnea dan keletihan (dispnea eksersonial)# Paru yang mengalami emfisematosa tidak !erkontraksi saat ekspirasi dan !ronkiolus tidak dikosongkan se*ara efektif dari sekresi yang dihasilkannya# Pasien rentan terhadap reaksi imflamasi dan infeksi aki!at pengumpulan sekresi ini# Setelah infeksi teradi, pasien mengalami whee1ing yang !erkepanangan saat ekspirasi#

(35)
(36)

B ( Blood ) Kr"!o-032ler

Sering didapatkan adanya kelemahan fisik se*ara umum# enyut nadi takikardi# ;ekanan darah !iasanya normal# Batas antung tidak  mengalami pergeseran# 2ena ugularis mungkin mengalami distensi selama ekspirasi# Kepala dan waah arang terlihat adanya sianosis# B ( Brain) Per04r5

Kesadaran !iasanya *ompos mentis apa!ila tidak ada komplikasi  penyakit yang serius#

B6 ( Bladder ) Per3e/!h

Produksi urin !iasanya dalam !atas normal dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan, namun perawat perlu memonitori adanya oliguria yang merupakan salah satu tanda awal dari syok#

B, ( Bowel ) Pe7er

Pasien !iasanya mual dan nyeri lam!ung yang menye!a!kan tidak  nafsu makan, kadang disertai penurunan !erat !adan#

B8 ( Bone) M2032lo03ele$l

Karena penggunaan otot !antu nafas yang lama,pasien akan terlihat kelelahan, sering didapatkan intoleransi aktiitas dan gangguan  pemenuhan 7< ( Activity Daily ,iving )

e# Pemeriksaan la!oratorium dan penunang

 Pemeriksaan radiologis

*ubular shado%s  atau farm lines  (!ronkhitis kronis), gam!aran defisiensi arteri, teradi oer inflasi, pulmonary oligoemia dan  !ula (emfisema panlo!ular dan  pink puffer ), *orakan paru yang  !ertam!ah#

 Pemeriksaan faal paru

2P6 dan K2 yang menurun, 2. yang !ertam!ah dan K;P yang

normal (!ronkhitis kronik)# Penurunan 2P6, K2, dan K7M

(Ke*epatan 7rum kspirasi Maksimal) atau M$. ( #a)imal   +)piratory 'lo% $ate), kenaikan K.$ dan 2., sedangkan K;P  !ertam!ah atau normal (emfisema paru)

(37)

Pada !ronkhitis kronis, Pa"O& naik, saturasi hemoglo!in

menurun, tim!ul sianosis, teradi asokonstriksi askuler paru dan penam!ahan eritropoesis

 Pemeriksaan K5

 $otasi clock%ise antung, deiasi aksis kekanan dan P pulmonal  pada hantaran 00, 000, dan a2$# 2oltase .S rendah pada 26 rasio

.=S le!ih dari 6 dan 2A rasio .=S kurang dari 6#

 Kultur sputum untuk mengetahui petogen penye!a! infeksi  <a!oratorium darah lengkap: hitung sel darah putih

&) iagnosa Keperawatan

iagnosa keperawatan yang dapat diangkat sesuai dengan pathway adalah se!agai !erikut (N7N7, &'63)#

a# Ketidakefektifan !ersihan alan napas !erhu!ungan dengan !ronkokontriksi,  peningkatan produksi sputum, !atuk tidak efektif, kelelahan=!erkurangnya

tenaga dan infeksi !ronkopulmonal#

 !# Ketidakefektifan pola napas !erhu!ungan dengan napas pendek, mukus,  !ronkokontriksi dan iritan alan napas#

*# 5angguan pertukaran gas !erhu!ungan dengan ketidaksamaan entilasi  perfusi

d# 0ntoleransi aktiitas !erhu!ungan dengan ketidakseim!angan antara suplai dengan ke!utuhan oksigen#

e# Ketidakseim!angan nutrisi kurang dari ke!utuhan tu!uh !erhu!ungan dengan dispnea, kelamahan, efek samping o!at, produksi sputum dan anoreksia, mual muntah#

f# efisit perawatan diri !erhu!ungan dengan keletihan sekunder aki!at  peningkatan upayapernapasan dan insufisiensi entilasi dan oksigenasi#

(38)

3) .en*ana ;indakan Keperawatan N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

6 Ketidakefektifan  !ersihan alan napas

 !erhu!ungan dengan  !ronkokontriksi,  peningkatan produksi

sputum, !atuk tidak efektif,

kelelahan=!erkurangny a tenaga dan infeksi  !ronkopulmonal

 NO" :

a& $espiratory status  .entilation

b& $espiratory status  Air%ay  patency

c& Aspiration Control 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ####8 &am alan napas kem!ali !ersih dengan kriteria hasil:

a) Mendemonstrasikan !atuk efektif dan suara nafas yang !ersih, tidak ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu !ernafas dengan mudah, tidak ada  pursed lips)

 !) Menunukkan alan napas yang paten (pasien tidak merasa ter*ekik, irama nafas, frekuensi

 pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara

6 Beri pasien A sampai ? gelas *airan=hari ke*uali terdapat kor pulmonal

& 7arkan dan !erikan dorongan  penggunaan teknik pernapasan

diafragmatik dan !atuk# 3 Bantu dalam pem!erian

tindakan ne!uli1er, inhaler dosis terukur 

 <akukan drainage postural dengan perkusi dan i!rasi  pada pagi hari dan malam hari

sesuai yang diharuskan > 0nstruksikan pasien untuk

menghindari iritan seperti asap rokok, aerosol, suhu yang ekstrim, dan asap#

A 7arkan tentang tanda%tanda dini infeksi yang harus dilaporkan pada dokter dengan segera: peningkatan sputum, peru!ahan warna sputum, kekentalan sputum,  peningkatan napas pendek,

6 7ir dapat mem!antu mengen*erkan dahak  & +ntuk mempermudah

mengeluarkan sekret 3 Mem!antu mele!arkan !ronkus  Mem!antu mengeluarkan dahak  > Men*egah kekam!uhan

khususnya yang dise!a!kan oleh asma dan dapat memperparah kondisi A Men*egah infeksi dan

komplikasi le!ih lanut - Mem!unuh kuman penye!a! ? Meningkatkan keke!alan tu!uh

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

nafas a!normal) *) Mampu

mengidentifikasikan dan men*egah faktor yang dapat mengham!at alan nafas

rasa sesak didada, keletihan - Kola!orasi pem!erian

anti!iotik

? Berikan dorongan pada pasien untuk melakukan imunisasi terhadap influen1ae dan  streptococcus pneumoniae# & Ketidakefektifan pola

napas !erhu!ungan dengan napas pendek, mukus, !ronkokontriksi dan iritan alan napas

 NO"

a& $espiratory status  .entilation

b& $espiratory status  Air%ay  patency

c& .ital sign Status

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ####8 &am pola napas kem!ali efektif dengan kriteria hasil:

a) .. normal (6A%&'8=menit)  !) Pergerakan dada normal

*) Penggunaan otot%otot  !antu pernapasan  !erkurang

Manaemen alan napas 6) 7tur posisi pasien untuk

memaksimalkan entilasi &) 7nurkan !ernafas yang pelan

dan dalam

3) 7uskultasi suara nafas, *atat area penurunan atau ketiadaan entilasi dan adanya suara nafas tam!ahan

) Monitor respirasi dan oksigenasi

>) Kola!orasi pem!erian oksigen yang sudah terhumidifikasi

6) Memudahkan ekspansi paru dan menurunkan adanya kemungkinan lidah atuh yang menyum!at alan napas

&) Mem!antu keefektifan  pernafasan pasien 3) Peru!ahan dapat

menandakan awitan komplikasi pulmonal atau menandakan lokasi= luasnya keterli!atan otak 

) Menentukan ke*ukupan

 pernapasan, keseim!angan asam !asa dan ke!utuhan akan terapi

(39)

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

nafas a!normal) *) Mampu

mengidentifikasikan dan men*egah faktor yang dapat mengham!at alan nafas

rasa sesak didada, keletihan - Kola!orasi pem!erian

anti!iotik

? Berikan dorongan pada pasien untuk melakukan imunisasi terhadap influen1ae dan  streptococcus pneumoniae# & Ketidakefektifan pola

napas !erhu!ungan dengan napas pendek, mukus, !ronkokontriksi dan iritan alan napas

 NO"

a& $espiratory status  .entilation

b& $espiratory status  Air%ay  patency

c& .ital sign Status

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ####8 &am pola napas kem!ali efektif dengan kriteria hasil:

a) .. normal (6A%&'8=menit)  !) Pergerakan dada normal

*) Penggunaan otot%otot  !antu pernapasan  !erkurang

Manaemen alan napas 6) 7tur posisi pasien untuk

memaksimalkan entilasi &) 7nurkan !ernafas yang pelan

dan dalam

3) 7uskultasi suara nafas, *atat area penurunan atau ketiadaan entilasi dan adanya suara nafas tam!ahan

) Monitor respirasi dan oksigenasi

>) Kola!orasi pem!erian oksigen yang sudah terhumidifikasi

6) Memudahkan ekspansi paru dan menurunkan adanya kemungkinan lidah atuh yang menyum!at alan napas

&) Mem!antu keefektifan  pernafasan pasien 3) Peru!ahan dapat

menandakan awitan komplikasi pulmonal atau menandakan lokasi= luasnya keterli!atan otak 

) Menentukan ke*ukupan

 pernapasan, keseim!angan asam !asa dan ke!utuhan akan terapi

>) Memaksimalkan oksigen

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

 pada darah arteri dan mem!antu dalam  pen*egahan hipoksia 3 5angguan pertukaran gas !erhu!ungan dengan ketidaksamaan entilasi perfusi  NO"

 $espiratory Status /as  +)change

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama #######8&  am diharapkan pertukaran gas

tidak mengalami gangguan dengan kriteria hasil:

a) $rekuensi nafas normal (6A%&8=menit)

 !) 0tmia

*) ;idak terdapat disritmia d) Melaporkan penurunan

dispnea

e) Menunukkan per!aikan dalam lau aliran

ekspirasi

6# eteksi !ronkospasme saat auskultasi

&# Pantau adaya dispnea dan hipoksia#

3# Berikan terapi aerosol se!elum waktu makan, untuk mem!antu mengen*erkan sekresi sehingga entilasi  paru mengalami per!aikan# # Pantau pem!erian oksigen ># Kola!orasi pem!erian o!at%

o!atan !ronkodialtor dan kortikosteroid dengan tepat dan waspada kemungkinan efek sampingnya#

6# Mengetahui status fungsi  alan pernafasan pasien &# Memonitor kondisi

fisiologis pasien 3# 7erosol dapat

mengen*erkan dahak  # Pem!erian oksigen yang

adekuat dapat mengatasi sesak pasien

># Mele!arkan !ronkus agar  pasien tidak mengalami

sesak napas

 0ntoleran aktiitas  !erhu!ungan dengan

ketidakseim!angan

 NO"

a& +nergy conservation  !# Self Care  AD,s

6# Kai respon pasien terhadap aktiitas (nadi, tekanan darah,  pernapasan)

6# Mengetahui kondisi fisik  pasien

(40)

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

 pada darah arteri dan mem!antu dalam  pen*egahan hipoksia 3 5angguan pertukaran gas !erhu!ungan dengan ketidaksamaan entilasi perfusi  NO"

 $espiratory Status /as  +)change

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama #######8&  am diharapkan pertukaran gas

tidak mengalami gangguan dengan kriteria hasil:

a) $rekuensi nafas normal (6A%&8=menit)

 !) 0tmia

*) ;idak terdapat disritmia d) Melaporkan penurunan

dispnea

e) Menunukkan per!aikan dalam lau aliran

ekspirasi

6# eteksi !ronkospasme saat auskultasi

&# Pantau adaya dispnea dan hipoksia#

3# Berikan terapi aerosol se!elum waktu makan, untuk mem!antu mengen*erkan sekresi sehingga entilasi  paru mengalami per!aikan# # Pantau pem!erian oksigen ># Kola!orasi pem!erian o!at%

o!atan !ronkodialtor dan kortikosteroid dengan tepat dan waspada kemungkinan efek sampingnya#

6# Mengetahui status fungsi  alan pernafasan pasien &# Memonitor kondisi

fisiologis pasien 3# 7erosol dapat

mengen*erkan dahak  # Pem!erian oksigen yang

adekuat dapat mengatasi sesak pasien

># Mele!arkan !ronkus agar  pasien tidak mengalami

sesak napas

 0ntoleran aktiitas  !erhu!ungan dengan

ketidakseim!angan

 NO"

a& +nergy conservation  !# Self Care  AD,s

6# Kai respon pasien terhadap aktiitas (nadi, tekanan darah,  pernapasan)

6# Mengetahui kondisi fisik  pasien

&# Mengetahui kemampuan

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

antara suplai dengan

ke!utuhan oksigen Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama #######8&  am diharapkan pasien

kem!ali toleran terhadap aktiitas dengan kriteria hasil: a) Berpartisipasi dalam

aktiitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan .. 

 !) Mampu melakukan aktiitas sehari hari (7<s) se*ara mandiri

&# +kur tanda%tanda ital segera setelah aktiitas, istirahatkan klien selama 3 menit

kemudian ukur lagi tanda% tanda ital#

3# ukung pasien dalam menegakkan latihan teratur dengan menggunakan treadmill dan e8er*y*le,  !eralan atau latihan lainnya

yang sesuai, seperti !eralan  perlahan#

# Kai tingkat fungsi pasien yang terakhir dan

kem!angkan ren*ana latihan  !erdasarkan pada status

fungsi dasar#

># Kola!orasi pem!erian oksigen#

A# ;ingkatkan aktiitas se*ara  !ertahapJ pasien tirah !aring

lama mulai melakukan rentang gerak sedikitnya & kali sehari#

-# ;ingkatkan toleransi terhadap aktiitas dengan mendorong

fisik pasien

3# Meningkatkan kemampuan  pasien se*ara !ertahap # Mengetahui latihan yang

sesuai dengan kondisi pasien ># Men*egah hipoksia

A# Mem!antu pasien untuk  !eradaptasi

-# Mem!antu pasien agar tidak kelelahan

?# Memaksimalkan dengan kondisi yang dimiliki pasien agar pasien dapat mampu untuk !eradaptasi

(41)

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

antara suplai dengan

ke!utuhan oksigen Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama #######8&  am diharapkan pasien

kem!ali toleran terhadap aktiitas dengan kriteria hasil: a) Berpartisipasi dalam

aktiitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan .. 

 !) Mampu melakukan aktiitas sehari hari (7<s) se*ara mandiri

&# +kur tanda%tanda ital segera setelah aktiitas, istirahatkan klien selama 3 menit

kemudian ukur lagi tanda% tanda ital#

3# ukung pasien dalam menegakkan latihan teratur dengan menggunakan treadmill dan e8er*y*le,  !eralan atau latihan lainnya

yang sesuai, seperti !eralan  perlahan#

# Kai tingkat fungsi pasien yang terakhir dan

kem!angkan ren*ana latihan  !erdasarkan pada status

fungsi dasar#

># Kola!orasi pem!erian oksigen#

A# ;ingkatkan aktiitas se*ara  !ertahapJ pasien tirah !aring

lama mulai melakukan rentang gerak sedikitnya & kali sehari#

-# ;ingkatkan toleransi terhadap aktiitas dengan mendorong

fisik pasien

3# Meningkatkan kemampuan  pasien se*ara !ertahap # Mengetahui latihan yang

sesuai dengan kondisi pasien ># Men*egah hipoksia

A# Mem!antu pasien untuk  !eradaptasi

-# Mem!antu pasien agar tidak kelelahan

?# Memaksimalkan dengan kondisi yang dimiliki pasien agar pasien dapat mampu untuk !eradaptasi

N

o D!1o0

T292 " Kr!$er!

H0!l(NOC) I$er-e0! (NIC) R0!ol

 pasien !eraktiitas le!ih lam!at, atau waktu yang le!ih singkat, dengan istirahat yang le!ih !anyak atau dengan  !anyak !antuan#

?# Se*ara !ertahap tingkatkan toleransi latihan#

> Ketidakseim!angan nutrisi kurang dari ke!utuhan tu!uh  !erhu!ungan dengan

nausea, omiting aki!at  peningkatan asam

lam!ung

 NO" :

 Nutritional Status  food and  'luid (ntake

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama #######8&  am diharapkan pasien

mempertahankan status nutrisi adekuat dengan kriteria hasil: a) 7danya peningkatan !erat

 !adan

 !) Berat !adan ideal sesuai dengan tinggi !adan *) Mampu mengidentifikasi

ke!utuhan nutrisi d) ;idak ada tanda%tanda

Manaemen nutrisi

6# Kai status nutrisi pasien &# +kur masukan diet harian

dengan umlah kalori 3# Bantu dan dorong pasien

untuk makan, elaskan alasan tipe diet# Beri makan pasien  !ila pasien mudah lelah atau  !iarkan orang terdekat

mem!antu pasien# Pertim!angkan pemilihan makanan yang disukai# # Berikan makanan sedikit tapi

sering

># ;im!ang BB tiap hari# A# <akukan perawatan mulut,

6# Mengetahui status nutrisi  pasien

&# Mem!erikan informasi tentang ke!utuhan  pemasukan=defisiensi 3# iet yang tepat penting

untuk penyem!uhan# # Mem!antu meningkatkan

nafsu makan pasien ># Mem!antu pasien untuk

mendapatkan BB ideal=normal#

A# Ke!ersihan dan kesegaran mulut dapat meningkatkan nafsu makan pasien#

Referensi

Dokumen terkait

tida 3erlu dilauan 3erhitun.an leih lanut9 teta3i untu nilai atriut rain5 -asih 3erlu dilauan 3erhitun.an la.i.. Pohon

enaaran $entuk partiipai #ang $er$ea ari pihak peruahaan engan penaaran ari  pihak panitia apat i$erikan le$ih lan*ut oleh keua $elah

ari jumlah terse#ut le#ih dari $0% adalah remaja usia 202 tahun&amp; Berapakah tepatnya remaja.. dari $0% adalah remaja usia 202 tahun&amp; Berapakah tepatnya remaja

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa abses adalah suatu infeksi kulit ang disebabkan oleh bakteri 1 parasit atau karena adana benda asing (misalna

Bersegmen terdiri atas kepala' thorak dan a&amp;domen' &amp;erarna kuning coklat kuning coklat pada lar+a dan merah pada imago Cimex &amp;etina le&amp;ih sedikit &amp;esar dari

Se!uah tra?o step do0n harus didesain sesuai dengan ke!utuhan !e!an, ketika arus yang di!utuhkan oleh !e!an le!ih !esar dari arus keluaran yang dikeluarkan oleh tra?o step do0n,

4$iat transa$si pen/ualan e$spor dengan cara under  invoicing terseut adalah laa yang dilapor$an oleh perusahaan di 2ndonesia men/adi leih rendah dari pada yang

II. Sinar ang )imaksu) akan memerikan arna tertentu ter+a)a a+an. eeraa atom +ana )aat menera sinar )engan anang gelomang sesuai )engan unsur