• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 1 - 15511024 - Sinta Florentina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS 1 - 15511024 - Sinta Florentina"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Buatlah resume berupa paparan detail dari video mengenai poryek besar instalasi pipa bawah laut.

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi pipa bawah laut terpanjang di dunia. Sebanyak 100.000 pipa penyalur akan digelar di Laut Utara. Kebutuhan energi yang terus meningkat mendorong para insinyur Nowegia untuk melakukan pengembangan ladang gas walaupun kondisi perairan cukup sulit dijangkau. Ladang gas alam ini dinamakan Ormen Lange dan berada sekitar 3000 meter di bawah muka air laut. Akan dibutuhkan 10 tahun dan 10 miliar dolar US untuk melaksanakan pengembangan ladang ini.

Direncanakan gas alam akan dibor dari sumbernya, ditransportasikan sejauh sekitar 120 km menuju salah satu kilang proses terbesar di Nyhamna, Norwegia. Setelah gas diproses barulah gas ditransportasikan melalui pipa penyalur ke UK. Jalur ini terbentang secara keseluruhan mencapai 1200 km.

Tantangan dan kesulitan sudah tentu akan ditemui dalam konstruksi pipa penyalur ini melihat kesulitan medan dari lading sumber gas itu sendiri. Karena perairan yang dalam dan sering terguncang badai, bor diletakkan di dasar laut tidak menggunakan anjungan seperti pada umumnya. Peletakkan bor ini menggunakan bantuan ROV. Ada bagian modul yang nantinya akan membantu transport gas hasil pengeboran oleh template. Module ini perlu digabungkan dengan template. Sebelumnya di darat dilakukan terlebih dahulu simulasi pemasangan agar tidak terjadi kesalahan.

(3)

Pipa terbuat dari baja dengan diameter sekitar 1 meter dengan panjang 12 meter setiap buahnya. Karena akan diletakkan di bawah laut, pipa akan membutuhkan pemberat. Oleh karena itu, pipa akan dilapisi dengan sistem beton yang bertugas memberatkan pipa agar tetap berada di dasar laut. Pipa ini akan disambung membuat jalur pipa bawah laut.

Gambar 2. Module dan template sedang disimulasikan untuk digabungkan.

Proses trenching  untuk penggelaran pipa dilakukan oleh suatu alat yang dinamakan Spider. Alat ini nantinya akan mengubur pipa penyalur sedalam 4 meter. Hal ini ditujukan agar pipa penyalur dapat tergelar di jalurnya dengan aman.

(4)

Gambar 3. Spider sedang melakukan trenching.

Selain itu, jalur pipa juga melewati kondisi dasar laut yang cukup ekstrem sehingga membutuhkan pemodelan agar dapat mengetahui rencana rute pipa penyalur yang paling pendek. Kilang pengolahan gas juga perlu dibangun di daerah pesisir yang berbatu di Nyhamna. Berbagai jenis ROV akan dibutuhkan dalam pekerjaan ini mengingat dalamnya perairan.

Masalah lain terus bermunculan. Jalur pipa yang telah disiapkan mengalami masalah yaitu mengerasnya liat di dasar laut sehingga perlu dibersihkan. Ketika dimonitor lebih lanjut, dasar perairan sangat tidak beraturan menyebabkan banyaknya free span. Bentang bebas atau free span  ini cukup beresiko karena dapat menyebabkan adanya pipa yang tidak tertopang sehingga memungkinkan pipa menjadi patah atau bocor. Ilustrasi bentang bebas dapat dilihat pada gambar berikut.

(5)

Gambar 4. Ilustrasi bentang bebas pada pipa penyalur bawah laut.

Akan dibutuhkan leveling untuk mengisi bentang bebas yang terdapat didasar laut. Pada konstruksi ini, leveling  dilakukan dengan penambahan batuan atau gravel. Prosesnya dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini.

Gambar 5. Proses penambahan kerikil untuk menghindari bentang bebas.

Penggelaran pipa menggunakan barge yang besar. Pipa-pipa individual akan dibawa ke bagian penggabungan di barge. Proses penggabungan ini dilakukan dengan pengelasan. Ada beberapa stasiun pengelasan yang akan menjadi titik tahapan proses penggabungan pipa. Akan dibutuhkan penyambungan double joint di setiap 24 meter pipa. Selanjutnya bagian-bagian kecil ini akan disambung dengan lini pipa untuk kemudian digelar di bagian belakang kapal penggelar (barge). Sebelum digelar pipa akan dicek terlebih dahulu apakah ada bagian yang tidak sempurna lasannya. Kemudian logam sambungan akan dibungkus. Pembungkusan dilakukan dengan semacam plastik pelindung agar

(6)

logam tidak berkarat ketika terkena air laut. Barulah kemudian pipa siap diluncurkan ke dasar laut seperti ilustrasi berikut.

Gambar 6. Proses penggelaran pipa penyalur.

Gambar 7. Proses peletakkan dan penguburan pipa penyalur di dasar laut dengan bantuan alat.

Para insinyur memutuskan untuk menghubungkan pipa penyalur dengan anjungan yang sudah ada tepat di pertengahan jalur pipa dari Nymhana menuju UK. Diperlukan pengelasan bawah laut untuk menyabungkan pipa dengan pipa anjungan eksisting. Pekerjaan ini dilakukan oleh pengelas bawah laut. Las bawah laut dilakukan dalam sebuah modul yang nantinya akan dikeringkan dari air laut membentuk ruangan kecil kedap air untuk melakukan pengelasan.

(7)

Gambar 8. Proses monitoring las bawah laut.

Dalam konstruksi, jalur pipa ternyata terhalang oleh adanya kapal karam. Hal ini mengakibatkan tertundanya proses penggelaran pipa. Akhirnya diputuskan untuk mempelajari kapal tersebut dengan harapan dapat menemukan artefak yang berguna bagi penelitian arkeolog.

Masalah lain ialah gas yang didapat dari Ormen Lange bukanlah gas murni melainkan mengandung serpihan slug es karena berasal dari Laut Utara. Hal ini dapat membahayakan kilang proses di darat (Nyhamna) karena bisa menyebabkan ledakan cair. Untuk mengatasi hal ini dibuatlah semacam saringan yang akan menahan slug agar tidak mencapai kilang proses. Saringan ini terdiridari pipa-pipa yang membentuk labirin. Hasil kondensasi disimpan di dalam goa pada gunung di sekitar kilang proses. Goa ini menjadi tempat penyimpanan alami yang mampu menahan beban dari penyimpanan.

2. A. Jelaskan perbedaan cakupan yang ada pada kelima standar di atas. Untuk kondisi pipa apa saja dan seperti apa saja masing-masing standar tersebut berlaku? i. ASME B31.8 - Gas Transmission and Distributing Piping System

Kode ini mencakup desain, fabrikasi, instalasi, inspeksi, dan pengujian fasilitas pipeline yang dipergunakan untuk trasportasi minyak gas. Kode ini juga meliputi aspek keselamatan operasi dan pemeliharaan fasilitas pipeline.

Kode ini bersangkutan dengan aspek keselamatan tertentu dari bahan bakar gas cair yang telah diuapkan dan digunakan sebagai bahan bakar gas. Kode ini dapat

(8)

diterapkan pada fasilitas piping yang menangani butana, propana, atau campuran gas tersebut.

Kode ini tidak berlaku pada:

- Desain dan pembuatan bejana tekan ( pressure vessel) yang telah dicakup pada BVP Code

- Piping dengan temperatur logam di atas 232˚C atau di bawah -29˚C. - Piping di luar outlet dari meter set assembly

- Piping pada pemurnian minyak atau kilang ekstraksi gas alam, piping kilang pengolahan gas selain piping aliran gas utama pada sistem dehidrasi, dan kilang pengolahan lain yang diinstal sebagai bagian dari sebuah sistem transmisi gas, kilang produksi gas, kilang industri, atau tambang

- Pipa gas buangan yang dioperasikan pada tekanan atmosfer untuk jenis gas buangan apapun

- Wellhead assemblies, termasuk katup control, jalur alir antara wellhead dan separator/trap, fasilitas pipa pada anjungan produksi lepas pantai, atau casing dan tubing pada sumur minyak atau gas

- Desain dan produksi item milik perlengkapan atau instrument alat - Desain dan pembuatan alat penukar panas

- Sistem pipa untuk transportasi petroleum cair, slurry cair, karbon dioksida, gas alam cair, dan sistem pipa cryogenic (temperature rendah).

ii. ASME B31.4 - Liquid Transportation System for Hydrocarbons and Other Liquids

Kode ini mengatur tentang keperluan bagi desain, material, konstruksi, perakitan, inspeksi, dan pengujian perpipaan yang menyalurkan cairan seperti minyak mentah, hasil kondensasi, gas alam, gas alam cair, gas petroleum cair, karbon dioksida, alcohol cair, ammonia air, dan produk petroleum cair yang ada di antara fasilitas sewa produsen, ladang tanki, kilang proses gas alam, pemurnian, stasiun, kilang ammonia, terminal (laut, rel, dan truk) dan titik receiving and delivery lainnya. Perpipaan yang dimaksud mencakup pipa, flange, mur baut, gasket (perapat), katup, alat bantu, dudukan, bagian mengandung tekanan pada komponen perpipaan

(9)

lainnya. Perpipaan juga mencakup penggantung dan penyangga, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk mencegah overstressing  pada bagian bertekanan. Perpipaan tidak termasuk struktur penyangga seperti kerangka bangunan, stanchion, atau pondasi.

Adapun hal-hal berikut termasuk dalam cakupan kode ini:

- Perpipaan utama dan sampingan untuk petroleum cair dan anhydrous ammonia cair pada terminal pipa penyalur (laut, rel, dan truk), lading tanki, stasiun pompa, stasiun pengurangan tekanan, stasiun pertemuan, termasuk scraper traps, penahan dan prover loop

- Tanki penyimpanan dan tanki kerja, termasuk penyimpanan tipe pipa yang dibuat dari pipa dan dudukan serta pipa yang menghubungkan fasilitas-fasilitas ini

- Perpipaan untuk petroleum cair dan anhydrous ammonia cair yang terletak pada properti yang telah disisihkan untuk piping dalam pemurnian petroleum, gas alam, pemrosesan gas, ammonia, dan kilang curah

- Aspek-aspek pada operasi dan pemeliharaan dari sistem pipa penyalur cairan yang berhubungan dengan keselamatan dan perlindungan khalayak umum, porsonel perusahaan, lingkungan, properti, dan sistem perpipaan

Kode ini tidak berlaku untuk:

- Perpipaan tambahan seperti air, udara, uap, minyak pelumas, gas, dan bahan bakar - Bejana tekan, alat pertukaran panas, pompa, pengukur, dan peralatan lain termasuk internal piping dan sambungan pipa kecuali pada batas-batas tercantum (423.2.4(b))

- Perpipaan untuk tekanan internal pada atau di bawah 15 psi (1 bar) alat ukur tekanan tidak bergantung pada temperature, dan di bawah 15 psi (1bar) alat ukur tekanan jika temperature rencana di bawah minus 20˚F (-30˚C) atau di atas 250˚F (120˚C)

- Casing, tubing, atau pipa pada sumur minyak, wellhead assembly, separator minyak dan gas, tanki produksi minyak mentah, fasilitas produksi lainnya, dan pipa penyalur yang menghubungkan fasilitas-fasilitas tersebut

(10)

- Pemurnian petroleum, gas alam, pemrosesan gas, ammonia, prmorosesan karbon doiksida, dan perpipaan kilang curah kecuali yang termasuk pada bagian 400.1.1(c)

- Perpipaan transmisi dan distribusi gas

- Desain dan pembuatan item pelengkap dari peralatan

- Sistem perpipaan pendinginan ammonia yang disediakan dalam ASME B31.5, Refrigeration Piping Code

- Pengumpulan karbon dioksida dan sistem distribusi ladang

iii. DnV OS F101 - Submarine Pipeline Systems

Lingkup dari kode ini dipaparkan melalui sebuah tabel. Isinya sebagai berikut:

- Fasa/ tahapan yang dicakup: pengembangan konsep, perencanaan, konstruksi, operasi, dan peninggalan sistem pipa penyalur bawah laut.

- Riser dinamik dan compliant riser tercakup pada DNV OS F201 Dynamic Risers. - Tipe pipa penyalur:

 rigid metallic pipe (pipa logam kaku)  sistem tunggal

 bundle pipa penyalur tipe piggyback  bundle pipa penyalur dalam pipa terluar

- Tekanan dan aliran: sistem pipa penyalur yang tekanan dan transportasi cairannya ditentukan dengan baik dan terkontrol

- Dimensi pipa penyalur dan kedalaman perairan tidak terbatas, ada kriteria dan keterangan lebih lanjut.

- Beban tekanan, temperatur, dan deformasi global tidak terbatas. - Material pipa penyalur:

 Pipa penyalur dari baja C-Mn, secara umum mengikuti ketentuan ISO 3181

Annex J dengan beberapa amandemen dan modifikasi

 Pipa penyalur dari campuran logam antikorosi (CRA), dengan syarat tertentu,

hingga baja antikarat rangkap dan 13Cr baja maternsit, serta pipa penyalur yang terbungkus (clad and lined linepipe)

(11)

 Perlengkapan tambahan untuk penyaluran fluida asam, properti penahan retak,

deformasi plastis, toleransi dimensi, dan pemanfaatan tinggi.

- Komponen: tikungan, perlengkapan, flange, katup, konektor mekanis, sambungan isolasi CP, flange angkur, penahan tekuk, pig traps, klem dan kopling.

- Kategori fluida:

- Metode: S-lay, J-lay, metode penarikan dan penggelaran yang memungkinkan derformasi plastis, termasuk ketentuan instalasi untuk riser dan juga struktur penjangkaran dan perlindungan.

iv. DnV 1981 - Rules for Submarine Pipelines

Kode ini berisi tentang peraturan-peraturan umum dalam mengajukan sertifikasi suatu pekerjaan pipa penyalur bawah laut. Peraturan ini memberikan batasan minimum bagi kekuatan, serviceability, dan pemeliharaan. Peraturan ini merupakan referensi teknis dalam hal kontraktual antara owner dan kontraktor.

Secara umum, Bagian 1 berisi definisi-definisi dalam perpipaan, pengaturan perpipaan baik bagi gas maupun fluida. Pada bagian ini juga terdapat referensi untuk evaluasi konsep; hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan, instrumentasi untuk memomitor kondisi pipa penyalur, serta dokumentasi dari setiap tahapan, mulai dair perencanaan, fabrikasi, instalasi, dan pengarsipan (dari operasi, inspeksi selama operasi, hingga pemeliharaan).

(12)

v. API RP 1111 - Design, Construction, Operation, and Maintenance of Offshore Hydrocarbon Pipelines

RP (Recommended Practice) ini memberikan criteria bagi tahap desain, konstruksi, pengujian, operasi, dan pemeliharaan dari pipa penyalur baja bawah laut yang dipergunakan dalam proses produksi, pembantu produksi, atau transportasi hidrokarbon.

Kode ini juga berlaku untuk fasilitas pipa pernyalur yang berada pada anjungan produksi yang menuju fasilitas pemisahan dan pengolahan termasuk fasilitas pengukur, fasilitas kompresi gas, pompa cairan, dan perlengkapan terkait.

Desain kondisi batas juga telah tergabung dengan kode ini untuk memberikan faktor keamanan yang seragam terhadap keretakan atau kegagalan ledak sebagai kondisi desain utama, yang tidak bergantung pada diameter pipa, ketebalan, dan grade.

Kriteria desain ledak pada kode ini diperuntukkan bagi pipa penyalur dengan material baja karbon.

Bagian 4 memberikan pengarahan mengenai beban-beban dan kegagalan yang perlu diperhitungkan dalam suatu pekerjaan pipa, baik tekanan, pengaruh thermal, beban statis, dinamis, pergerakan pada komponen tersambung, dan toleransi korosi.

B. Bandingkan/ jelaskan perbedaan masing-masing definisi yang serupa dari kelima kode di atas!

a) Karbon dioksida:

- ASME 831.4: cairan/ fluida yang utamanya mengandung karbon dioksida yang dikompresi di atas tekanan kritisnya dan pada kode ini diperhitungkan sebagai zat cair.

- ASME 831.8: gas berat, tidak berwarna yang tidak mendukung pembakaran, larut dalam air membentuk asam arang (karbonik), dan ditemukan pada aliran gas alam.

b) Accidetal load:

(13)

- ASME 31.4: beban atau kombinasi beban yang tidak direncanakan, diakibatkan oleh gangguan manusia atau fenomena alam

c) Connector:

- ASME B31.4: komponen, kecuali flange, yang digunakan untuk menggabungkan, secara mekanik, dua bagian pipa

- DNV OS-F101: alat menkanis yang digunakan untuk menghubungkan komponen yang berdekatan pada sistem pipa penyalur hingga membentuk sendi structural yang menahan beban dan mencegah kebocoran.

d) Pipeline:

- ASME B31.8: seluruh bagian dari fasilitas fisik yang dilalui transportasi gas, termasuk pipa, katup, fitting, flange (termasuk sekrup dan gasket), regulator, bejana tekan, peredam getaran, katup pengaman, perlengkapan yang terpasang pada pipa, unit kompresor, alat pengukur, stasiun pengatur tekanan, stasiun pembatas tekanan, stasiun pengaman tekanan, dan rakitan yang difabrikasi

- API RP 1111: perpipaan yang mentranspor fluida dari fasilitas produksi di lepas pantai atau anjungan dan fasilitas darat.

- DNV 1981: bagian dari pipa penyalur yang terletak di bawah permukaan laut pada pasang tertinggi, kecuali riser pipa penyalur. Pipa penyalur bisa secara keseluruhan atau sebagian menggantung di atas dasar laut, tergelar di dasar laut ataupun terkubur di bawah dasar laut.

e) Pipeline component:

- ASME B31.8: suatu item atau elemen yang dipasangkan sejajar dengan pipa pada suatu sistem pipa penyalur seperti katup, siku, tees, flanges, dan penutup.

- API RP 1111: bagian pipa penyalur manapun yang terkena tekanan akibat transportasi fluida.

- DNV OS-F101: item yang menjadi kesatuan dengan sistem pipa penyalur seperti flange, tees, tikungan, reducer, dan katup.

- DNV 1981: item yang tergabung pada pipa penyalur ataupun riser seperti flange, tees, bends, reducer, dan katup.

(14)

- ASME B31.8: baik keseluruhan infrastruktur pipa penyalur maupun bagian besar dari infrastruktur tersebut yang telah ditentukan titik mulai dan behentinya

- DNV OS-F101: pipa penyalur dengan kompresor atau stasiun pompa, stasiun kontrol tekanan, stasiun kontrol aliran, alat pengukur, kapasitas tanki, kontrol pengawasan dan sistem pengambilan data, sistem keamanan, sistem perlindungan korosi, dan perlengkapan lainnya, fasilitas atau bangunan yang digunakan pada transportasi cairan/ fluida.

- API RP 1111: pipa penyalur dan komponennya, termasuk stasiun kompresor dan stasiun pompa yang terkena internal pressure karena adanya fluida hidrokarbon yang ditransmisikan.

- DNV 1981: sistem pipa penyalur bawah laut, riser pipa penyalur, penyangganya, komponen perpipaan yang tergabung, sistem perlindungan korosi, dan pelapis pemberat yang saling terhubung .

g) Design pressure/ internal design pressure:

- ASME B31.4: tekanan internal yang diperhitungkan atau dianalisis untuk perencanaan tekanan untuk komponen perpipaan.

- ASME B31.8: tekanan maksimu yang diijinkan pada kode ini, ditentukan oleh prosedur desain yang diterapkan pada material dan lokasi terkait.

- DNV-F101: berhubungan dengan pipa penyalur, merupakan tekanan internal maksimum selama operasi kondisi normal, mengacu pada elevasi referensi tertentu.

- API RP 1111: tekanan rencana pada setiap potongan melintang, merupakan perbedaan maksimum antara tekanan internal dan eksternal selama kondisi operasi.

- DNV 1981: tekanan internal operasi maksimum

3. Referensi 1 dan 2:

a. Berapa meter ROW ( right of way) untuk pipa gas di darat?

Hak Lintas Pipa (Ringht Of Way) adalah hak yang diperoleh perusahaan untuk memanfaatkan tanah dalam menggelar, mengoperasikan, dan memelihara.

(15)

Menurut Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.300.K/38/M.PE/1997 pasal 9 ayat (1) dan (2), jarak minimum pipa gas di darat ditetapkan sekurang-kurangnya 9 meter.

b. Berapa meter pipa harus dikubur kalau crossing sungai?

Menurut Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.300.K/38/M.PE/1997 pasal 13 ayat (1), pipa penyalur yang digelar melintasi sungai wajib dikubur sekurang-kurangnya 2 meter di bawah dasar normalisasi sungai.

c. Pipa boleh untuk tidak dikubur di laut untuk kedalaman berapa meter?

Menurut Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.300.K/38/M.PE/1997 pasal 13 ayat (3), pada kedalaman dasar laut lebih dari 13 meter pipa tidak perlu dikubur.

d. Dalam hal apa analisis resiko wajib diperlukan terhadap pipa?

Menurut Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.300.K/38/M.PE/1997 pasal 15 ayat (1), analisis risiko perlu dilakukan jika ada perubahan kondisi lingkungan pada jalur pipa.

Sedangkan Pada pasal 29 ayat (2) analisis risiko juga diperlukan jika ada perubahan kondisi operasi.

e. Pemeriksaan keselamatan kerja dilakukan terhadap instalasi apa saja?

Menurut Surat Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi No. 84.K/38/DJM/1998 pasal 2 ayat (1)  –   (3), perlu diadakan pemeriksaan keselamatan kerja pada instalasi dan peralatan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi, yang:

- Akan dipasang atau didirikan; - Sedang dipasang atau didirikan; - Telah dipasang atau didirikan

Instalasi dan peralatan yang wajib dilaksanakan pemeriksaan keselamatan kerja ialah: a. Instalasi

(16)

- Instalasi eksplorasi dan eksploitasi: pemboran, produksi, pengumpul, dan lain-lain.

- Instalasi pemurnian dan pengolahan: pemurnian dan pengolahan, pembongkaran dan pemuatan, serta instalasi lain yang baik secara langsung maupun tidak langsung, terkait dengan pemurnian dan pengolahan.

- Instalasi penimbunan dan pemasaran: seafed depot, inland depot, depot pengisian pesawat udara (DPPU), instalasi transit terminal, instalasi SPBU dan SPBG, dan instalasi lain yang terkait kegiatan.

b. Peralatan

- Katup pengaman: peralatan yang berguna untuk melindungi perlatan dan fasilitas terkait yang meliputi:

 Safety valve  Relief valve

 Safety relief valve  Thermal relief valve

 Pilot operated safety valve  Vacuum relief valve

- Bejana tekan dan sejenisnya: peralatan yang bekerja dengan tekanan kerja di dalam perlatan melebihi 0.5 atm tekanan lebih (gauge), atau bejana vakum dengan tekanan kerja di dalam perlatan kurang dari 1 atm absolute.

- Pesawat angkat: peralatan untuk memindahkan, mengangkat barang secara vertical dan/atau horizontal dalam jarak tertentu, meliputi pesawar angkat bergerak, tetap, dan di atas kepala.

- Perlatan listrik: peralatan yang membangkitkan, mendistribusikan, dan mengendalikan sistem tenaga listrik, meliputi power generator, power transformer, switchgear, dan motor control center.

- Peralatan putar: peralatan yang berfungsi memindahkan atau memampatkan minyak, gas, serta panas bumi, meliputi pompa dan kompresor.

- Pipa penyalur: bentang pipa berikut fasilitas terkait yang dipergunakan untuk mengalirkan dan menyalurkan minyak dan gas serta panas bumi.

(17)

Referensi 3:

f. Berapa batas radius untuk zona terlarang dan zona terbatas?

Pada pasal 44 ayat (5) dinyatakan bahwa zona terlarang berbatas pada area 500 meter dihitung dari sisi terluar instalasi atau bangunan dan zona terbatas pada pada area 1250 meter dihitung dari sisi terluar zona terlarang atau 1750 meter dari titik terluar bangunan

g. Apa itu zona terbatas dan zona terlarang?

Zona terlarang merupakan zona dimana pembangunan instalasi dilarang sepenuhnya sedangkan di zona terbatas pembangunan instalasi masih dapat dilakukan asal tidak mengganggu sarana bantu navigasi dan mendapat izin Dirjen.

h. Kapan pipa harus dipendam sedalam 4 meter dan 2 meter menurut PM 68? Pada pasal 45 ayat (2) dinyatakan pemendaman sedalam 4 meter harus dilakukan ketika instalasi berada pada alur pelayaran dengan kedalaman laut kurang dari 20 meter dan sedalam 2 meter ketika berada pada alur pelayaran dengan kedalaman 20 sampai 40 meter.

4. Buatlah sebuah blog gratis dengan tema Subsea Pipeline Engineering. Isi dengan posting artikel untuk 25 dari 50 tema yang ditentukan.

Gambar

Gambar 1. Template rig yang diletakkan di dasar laut untuk meng ebor sumber gas alam.
Gambar 2. Module dan template sedang disimulasikan untuk digabungkan.
Gambar 3. Spider sedang melakukan trenching.
Gambar 4. Ilustrasi bentang bebas pada pipa penyalur bawah laut.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan konsekuensi dilakukan untuk mengetahui konsekuensi-konsekuensi yang terjadi pada sistem perpipaan bawah laut yang terletak di atas permukaan tanah akibat

Perubahan kenaikan permukaan air laut mengacu pada data pasang surut akan dijelaskan pada grafik di bawah, mempertimbangkan terhadap hasil dan memungkinkan terjadinya trend

Kota Painan yang merupakan ibukota kabupaten berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan untuk kota kecil lain pada umumnya terletak pada lokasi yang rendah kecuali

(1) Pungutan jenis PNBP atas Perairan Pesisir dan Perairan Pulau-Pulau Kecil untuk kegiatan pemasangan pipa bawah laut, pemasangan pipa kabel laut, pemanfaatan air laut selain

Pipa utama dan pipa cabang, merupakan tempat air ballast dari dan keluar tangki ballast, untuk desain diameternya dapat ditentukan dari volume tangki ballast secara keseluruhan

Kondisi topografi: Jakarta dilalui oleh 13 sungai dan sebagian wilayah Jakarta Utara berada di bawah permukaan laut pasang.. Kepadatan penduduk cukup tinggi pada wilayah

4 Dari hasil penilitian tersebut dapat digunakan acuan dalam memperkirakan bahaya apa saja yang dapat terjadi apabila pipa bawah laut mengalami tarikan jangkar

Pasal 76 UNCLOS 1982 menyebutkan tentang batas landas kontinen, yaitu meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar