A
A
M
M
P
P
E
E
R
R
O
O
M
M
E
E
T
T
R
R
I
I
kelompok VI: kelompok VI: 1. 1. FFeennnny y mmaaiitta a ssaarri i ( ( 114400440000118 8 )) 2. 2. GGiitta a wwaallddiiaan n ( ( 114400440000221 1 )) 3. 3. KKuurrnniia a nnoovviiyyaanntti i ( ( 114400440000229 9 )) 4.4. MuhammaMuhammad d dini dini sopari sopari ( ( 14040014040032 32 ))
5.
5. Mia Mia munaiyah munaiyah ( ( 14040035 14040035 ))
6.
6. OOkkttiia a nnuur r ffaalluuppy y ( ( 114400440000442 2 ))
7.
7. Putri Putri dyadyah h kumkumalasalasari ari ( ( 14014040040043 43 ))
8.
8. Sa Saggiitta a nnoovviiaanntti i ( ( 114400440000445 5 ))
9.
9. UmUmar ar fafahmhmi i fifirdrdauaus s ( ( 14140404000048 48 ))
10.
10. Aditya Aditya imas imas oktaoktaviana viana ( ( 14040014040055 55 ))
11.
TITRASI AMPEROMETRIK
TITRASI AMPEROMETRIK
Faktor
Faktor
-faktor yang
-faktor yang
mempengaruhi arus pembatas
mempengaruhi arus pembatas
:
:
1.
1.
Jik
Jik
a
a
ar
ar
us
us
mig
mig
ras
ras
i
i
ham
ham
pir
pir
dih
dih
ila
ila
ngk
ngk
an
an
den
den
ga
ga
n
n
pen
pen
am
am
bah
bah
an
an
cuk
cuk
up
up
ele
ele
ktr
ktr
oli
oli
t
t
pe
pe
nd
nd
uk
uk
un
un
g,
g,
a
a
da
da
la
la
h
h
la
la
j
j
u
u
di
di
fu
fu
si
si
ba
ba
ha
ha
n
n
el
el
ek
ek
tr
tr
oa
oa
kt
kt
if
if
da
da
ri
ri
ru
ru
ah
ah
an
an
la
la
ru
ru
ta
ta
n
n
keperm
keperm
ukaan
ukaan
elektrode.
elektrode.
jadi, arus difusi (= arus pembatas
jadi, arus difusi (= arus pembatas
– –arus sisa)
arus sisa)
be
be
rb
rb
an
an
di
di
ng
ng
lu
lu
ru
ru
s
s
de
de
ng
ng
an
an
k
k
on
on
se
se
nt
nt
ra
ra
si
si
ba
ba
ha
ha
n
n
el
el
ek
ek
to
to
ak
ak
ti
ti
f
f
da
da
la
la
m
m
larutan.
larutan.
2.
2.
Jika suatu b
Jika suatu b
ahan elektr
ahan elektr
oaktif disingki
oaktif disingki
rkan dengan
rkan dengan
cara an
cara an
taraksi dengan
taraksi dengan
suatu
suatu
reagensia,
reagensia,
arus di
arus di
fusi akan
fusi akan
berkurang
berkurang
.
.
Arus fungsi yang diamati pada voltase luar yang sesuai diukur sebagai fungsi Arus fungsi yang diamati pada voltase luar yang sesuai diukur sebagai fungsi
volume larutan penerasi:
volume larutan penerasi: titik akhir adalah tittitik akhir adalah titik potong dua garis ik potong dua garis yangyang menunjukkan perubahan arus sebelum dan sesudah titik kesetaraan menunjukkan perubahan arus sebelum dan sesudah titik kesetaraan
TITRASI AMPEROMETRIK
TITRASI AMPEROMETRIK
Faktor
Faktor
-faktor yang
-faktor yang
mempengaruhi arus pembatas
mempengaruhi arus pembatas
:
:
1.
1.
Jik
Jik
a
a
ar
ar
us
us
mig
mig
ras
ras
i
i
ham
ham
pir
pir
dih
dih
ila
ila
ngk
ngk
an
an
den
den
ga
ga
n
n
pen
pen
am
am
bah
bah
an
an
cuk
cuk
up
up
ele
ele
ktr
ktr
oli
oli
t
t
pe
pe
nd
nd
uk
uk
un
un
g,
g,
a
a
da
da
la
la
h
h
la
la
j
j
u
u
di
di
fu
fu
si
si
ba
ba
ha
ha
n
n
el
el
ek
ek
tr
tr
oa
oa
kt
kt
if
if
da
da
ri
ri
ru
ru
ah
ah
an
an
la
la
ru
ru
ta
ta
n
n
keperm
keperm
ukaan
ukaan
elektrode.
elektrode.
jadi, arus difusi (= arus pembatas
jadi, arus difusi (= arus pembatas
– –arus sisa)
arus sisa)
be
be
rb
rb
an
an
di
di
ng
ng
lu
lu
ru
ru
s
s
de
de
ng
ng
an
an
k
k
on
on
se
se
nt
nt
ra
ra
si
si
ba
ba
ha
ha
n
n
el
el
ek
ek
to
to
ak
ak
ti
ti
f
f
da
da
la
la
m
m
larutan.
larutan.
2.
2.
Jika suatu b
Jika suatu b
ahan elektr
ahan elektr
oaktif disingki
oaktif disingki
rkan dengan
rkan dengan
cara an
cara an
taraksi dengan
taraksi dengan
suatu
suatu
reagensia,
reagensia,
arus di
arus di
fusi akan
fusi akan
berkurang
berkurang
.
.
Arus fungsi yang diamati pada voltase luar yang sesuai diukur sebagai fungsi Arus fungsi yang diamati pada voltase luar yang sesuai diukur sebagai fungsi
volume larutan penerasi:
volume larutan penerasi: titik akhir adalah tittitik akhir adalah titik potong dua garis ik potong dua garis yangyang menunjukkan perubahan arus sebelum dan sesudah titik kesetaraan menunjukkan perubahan arus sebelum dan sesudah titik kesetaraan
1.
1. TitrTitrasi asi biasbiasa a dildilakuakukan kan dendengan gan cepacepatt 2.
2. Titrasi Titrasi dapat dapat dilakudilakukan kan dalam dalam hal-hal hal-hal hubunganhubungan kelarutan
kelarutan
3.
3. SejuSejumlah mlah titratitrasi si ampampereromeomeritik ritik dapdapat at diladilakukakukann
pada pengenceran-pengenceran (sekitar 10 pada pengenceran-pengenceran (sekitar 10-4-4))
4.
4. Garam Garam “asing” seringkali “asing” seringkali dapat berada disitu tanpdapat berada disitu tanpaa menggangu,
menggangu, dan mememang biasa dan mememang biasa ditambahkanditambahkan sebagai elektrolit pendukung agar arus migrasi sebagai elektrolit pendukung agar arus migrasi terhilangkan.
terhilangkan. 5.
5. Hasil Hasil titrasi titrasi tak tak bergantbergantung ung pada pada karaktekarakteristik ristik pipapipa kapiler
kapiler 6.
6. TTemperaemperatur tur tak tak perlu perlu dikdiketahui etahui asal asal saja saja dijagdijagaa konstan selama titrasi
konstan selama titrasi
KELEBIHAN TITRASI AMPEROMETRIK
KELEBIHAN TITRASI AMPEROMETRIK
Arus difusi katodik, arus perubahan dari anodik ke
Arus difusi katodik, arus perubahan dari anodik ke
kadik atau sebaliknya dan titk akhir titrasi dinyatakan
kadik atau sebaliknya dan titk akhir titrasi dinyatakan
ol
ol
eh
eh
ar
ar
us
us
no
no
l. Co
l. Co
nt
nt
oh
oh
n
n
ya
ya
me
me
mc
mc
an
an
gk
gk
up
up
ti
ti
tr
tr
as
as
i
i
io
io
n
n
iodida dengan mkurium (II) sebagai nitrat, ion klorida
iodida dengan mkurium (II) sebagai nitrat, ion klorida
d
d
e
e
n
n
g
g
a
a
n
n
i
i
o
o
n
n
p
p
e
e
r
r
a
a
k
k
d
d
a
a
n
n
t
t
i
i
t
t
r
r
a
a
s
s
i
i
n
n
a
a
t
t
r
r
i
i
u
u
m
m
(
(
I
I
I
I
I
I
)
)
d
d
a
a
l
l
a
a
m
m
m
m
ed
ed
i
i
u
u
m
m
t
t
a
a
rt
rt
ra
ra
t
t
y
y
a
a
n
n
g
g
d
d
i
i
a
a
s
s
a
a
m
m
k
k
a
a
n
n
d
d
e
e
n
n
g
g
a
a
n
n
b
b
es
es
i
i
(
(
I
I
I
I
I
I
)
)
.
.
Koefisien difusi reagensia itu biasanya sedikit berbeda
Koefisien difusi reagensia itu biasanya sedikit berbeda
dari zat yang dititrasi, arah lereng garis sebelum titik
dari zat yang dititrasi, arah lereng garis sebelum titik
akhir berbeda sedikit dari arah lereng sebelah titik
akhir berbeda sedikit dari arah lereng sebelah titik
akhir.
Teknik Titrasi Amperometik dengan Elektrode
MerkuriumTetesan
Sel titrasi yang bagus dan tidak
mahal terdiri dari
a. kaca tahan komersial (misalnya,
pyrex), 100 cm
3, berleher 3,
berdasar bulat atau datar, pada
mana dipadukan leher keempat.
b. Buretnya (lebih disukai tipe
semi mikro dan berskala 0,01
cm
3), elektrode tetes, pipa
masukan gas dua jalan (sehingga
memungkinkan gas nitrogen
mengalir atau lewat
Adalah cakram kaca masir (Keporian 3) dan
sumbat agar 3 persen garam yang
memisahkan elektrode kalomel jenuh dari
larutan yang akan dititrasi
MENURUT LINGANE DAN LAITINEN SEGI
ISTIMEWA SEL H
1. Pembuatan Reagensia
1.
Larutkan Kuantitas yang ditimbang cermat timbel nitrat pro analisis
kedalam 250 cm
3air dalam labu volumetri untuk menghasilkan larutan
sekitar 0,01 M.
2.
Untuk titrasi itu, encerkan 10 cm
3larutan ini ambil dengan menggunakan
pipet menjadi 100 cm
3dalam labu volumetri, sehingga dihasilkan larutan
dengan kadar yang diketahui sekitar 0,001 M.
2. Pembuatan Larutan Kalium Dikromat
Siapakan larutan kalium dikromat sekitar 0,05 M dengan menggunakan
kuantitas yang tepat, yang ditimbang seksama dari padatan pro analisis kering
kemudian encerkan menjaadi sekitar 0,005 M
3. Pembuatan larutan Kalum nitrat
Siapkan larutan Kalum nitrat sekitar 0,01 M dari zat padat pro analisis untuk digunakan sebagai elektrolit pendukung.
PENETAPAN TIMBEL DENGAN
LARUTAN
KALIUM
DIKROMAT STANDAR
PROSEDUR
1
•
Susun gabungan elektrode merkurium tetesan
dan biarkan merkurium itu menetes kedalam
air suling selam sekurangnya 5 menit
2
• Sementara itu ditaruh 25,0 cm
3larutkan
kalium nitrat 0,01 M
3
• Lengkapi gabungan sel itu dan gelembungkan
nitrogen perlahan-lahan lewat larutan selama
15 menit.
LANJUTAN
4
• Pasangkan hubungan listrik yang diperlakukan
5
• Kenakan potensial sebesar -10 volt relatif terhadap elektrode kalomel standar : pada potensial ini baik ion timbal dan dikromat menghasikan arus difusi. Putar keran tiga jalan sedemikian sehingga skarang nitrogen mengalir diatas larutan. Sesuaikan kepekaan galvanometer sedemikian sehingga bercak cahaya jatuh pada skala dan lakukan pembacaan . Dengan mengubah voltase luar selama penetapan.
6
• Tambahkan sedikit dikromat sekitar 0,005 M dalam porsi-porsi 0,5
cm
3Sampai 1 cm
3menjelang titik akhir dari sisi porsi 0,1 cm
3ditambahkan 1 cm
3Melewati titik akhir, dan kemudian teruskan
LANJUTAN
7
• Setelah tiap penambahan alirkan nitrogen lewat larutan
selama 1 menit memastikan semua pencampuran maupun
deoksidasi kemudian diputar keran sehingga nitrogen
mengalir lewat permukaan larutan , dan catat simpangan
bercak galvanometer artinya, ukur besaarnya arus.
8
• Akan nampak bahwa arus awal yang besar akan berukuran dengan majunya titrasi, sampai mencapai nilai kecil pada titik kesetaraan, dan kemudiaan
bertambah lagi setelah dilewati titik kesetaraan. Kemudian koreksi pembaacaan simpangan galvanometer yang disebabkan oeh perubahan volume larutan
P E N E T A P A N S U L F A T D E N G A N
L A R U T A N T I M B E L N I T R A T S T A N D A R
L A R U T A N S C O N C E : 0 , 0 0 1 M D A L A M S U L FA T D A P A T D I T I N A S I D E N G A N L A M U M T I M B A L N I T R A T 0 , 0 1 M D A L A M M E D I U M Y A N G M E N G A N D U N G E T A N O L 3 0 P E R S E N D E N G A N K E T E L I T I A N C U K U P . U N T U K L A R U T A N S U L FA T 0 , 0 1 M A T A U L E B I H T I N G G I , H A S I L T E R B A I K D I P E R O L E H D A L A M M E D I U M Y A N G M E N G A N D U N G A L K O H O L S E K I T A R 2 0 P E R S E N .REAGENSIA YANG DIBUTUHKAN.
Siapkan larutan kalium sulfat larutan sekitar 0,01 1. dalam suatu labu volume 100 cm dengan menggunakan kuantitas zat padat pro analisis kering yang
ditimbang dengan seksama. Serupa puia siapkan larutan timbal nitrat sekitat
P E N E T A P A N N I K E L D E N G A N D I M E T I L G L I O K S I M A
L A R U T A N N I K E L ( D E N G A N K O N S E N T R A S I K U R A N G D A R I 0 , 0 0 5 M ) D I M A S U K K A N K E D A L A M M E D I U M P E N D U K U N G A M O N I A - A M O N I U M K L O R I D A D A L A M A I R D A N , S E T E L A H D E O K S I G E N A S I , T I T R A S I D I L A K U K A N P A D A S U A T U V O LTA S EP E N E T A P A N Z I N K D E N G A N
E D T A
I O N - I O N Z I N K D A PAT D I T I T R A S I D E N G A N L A R U T A N E D T A S T A N D A R D A L A M M E D I U M B A S A K U A T ( S I K L O H E K S I L A M I N A ) P A D A P O T E N S I A L L U A R S E B E S A R - 1 , 4 V O L T R E L A T I F T E H A D A P E L E K T R O D E K A L O M E L J E N U H . A R U S D I F U S I Y A N G D I S E B A B K A N O L E H Z I N K B E R K U R A N G S E L A M A T I T R A S I S E H I N G G A D I P E R O L E H G R A F I K T I T R A S I B E R B E N T U K – L .R E A G E N S I A Y A N G D I P E R L U K A N
1 . S I A P K A N L A R U T A N I O N - Z I N K 0 , 0 2 M S T A N D A R D E N G A N M E L A R U T K A N S E K I T A R 1 , 3 1 G Z I N K P R O A N A L I S I S , D I T I M B A N G D A L A M S E K S A M A , D A L A M A S A M K L O R I D A E N C E R D A N M E N G E N C E R K A N N Y A M E N J A D I 1 D M3 D E N G A N A I R S U L I N G D A L A M L A B U V O L U M E T R I . H I N G G A D I P E R O L E H L A R U T A N I O N - Z I N K S E K I T A R 0 , 0 0 5 M . 2 . S I A P K A N L A R U TA N E D T A 0 , 0 1 M S T A N D A R ( B A G I A N X , 5 0 ) .a. Taruh 5,00 cm3larutan ion-zink kedalam labu titrasi
b. Tambahkan 1,0 cm3 sikloheksilamina murni dan 19,0 cm3air suling.
c. Setel potensial luar pada -1,4 volt relatif terhadap elektrode kalomel jenuh.
d. Hilangkan oksigen dari dalam larutan dan titrasi dengan larutan EDTA standar dengan cara yang biasa.
e. Alurkan grafik titrasi, hitung konsentrasi zink dalam larutan, dan bandingkan dengan harga yang diketahui. Ulangi titrasi dengan menggunakan larutan ion-zink ‘anu’, berkonsentrasi 0,005M.
PENETAPAN KAL IUM DENGAN NATRIUM TETRAFENILBORON
(ELEKTRODE INDIKATOR GRAFIT)
Ion Tetrafenilboron (TPB) menimbulkan dua gelombang voltametri anodik
pada elektrode grafit dalam larutan air. Elektroaktivitas inilah yang membentuk
dasar untuk titrasi amperometrik langsung (dari) kalium lewat
pengendapannya sebagai kalium tetrafenilboron. Metode itu sederhana dan
cepat, tidaklah perlu endapan itu disaring.
Prosedur itu dapat diterapkan
untuk penetapan langsung kalium dalam silikat dan zat-zat tahan
panas lain setelah dilarutkan dalam asam sulfat-fluorida dan
diuapkan.
1. PERSIAPKAN REAGENSIA YANG DIPERLUKAN
Siapkan suatu larutan natrium tetrafenilboron 3 persen
dengan melarutkan sekitar 3,0 g reagensia padat yang murni,
yang ditimbang dengan seksama, dalam 100 cm
3air
konduktivitas. Larutan akan agak keruh, hasil yang baik akan
diperoleh tanpa menyingkirkan kekeruhan ini)
2. SIAPKAN ALAT YANG DIGUNAKAN
Siapkan elektrode rujukan kalomel natrium klorida jenuh, dengan
menggunakan natrium klorida pro analisis, biarkan selama 2-3 hari
sebelum digunakan. Sebuah elektrode grafit spektroskopik panjang
sekitar 10 cm
3, dan diameter 10 mm digunakan sebagai elektrode
indikator.
Gunakan
sebuah
potensiometer
bersama
sebuah
3 . P R O S E D U R K E R J A
a. Gunakan potensial sebesar +0,5 cm3 volt pada eletrode grafit.
b. Aduk dan tambahkan reagensia natrium tetrafenilboron dari dalam buret semimikro (pertambahan sekitar 0,5 cm3 sebelum titik akhir
dan 0,05-0,10 cm3 setelah titik akhir)
c. Setelah tiap penambahan catat besarnya arus secepat arus itu konstan (1,3 menit)
d. Setelah titik ahir tercapai, arus itu biasanya konstan setelah 30 detik. e. Tetapkan titik akhir dengan mengulurkan pembacaan galvanometer
terhadap volume titran.
f. Hitung kadar reagensia, yakni mg K = 1,00 cm3 reagensia Na TPB.
a.
Elektrode merkurium tetesan tak dapat digunakan pada potensial yang terlalu
positif (diatas 0,4 volt terhadap elektrode kalomel jenuh) karena
teroksidasinya merkurium. Dengan menggantikan electrode merkurium
tetesan oleh suatu electrode platinum lamban, diharapkan jangka kerja
polarografi itu dapat diperlebar kearah positif sampai mendekati voltase
pembebasan oksigen, yaitu 1,1 volt.
b.
Dicapainya arus difusi yang akan lambat dengan electrode platinum stasioner,
namun kesulitan dapat diatasi dengan memutar electrode platinum pada
kecepatan konstan.
Diperolehnya arus yang lebih besar (sekitar dua puluh
kali arus pada electrode merkurium tetesan) dengan
electrode platinum putar, memungkinkan diukurnya
arus yang lebih kecil dan dapat dititrasi dengan larutan
yang sangat encer (sampai 10
-4M)
Agar diperoleh hubungan yang linier antara arus san
banyaknya
reagensia
yang
ditambahkan,
laju
pengadukan harus dijaga agar konstan selama titrasi,
umunya laju sekitar 600 putaran per menit akan
memadai.
• Elektrode dibuat dari suatu ‘sumbat merkurium’
yang standar. Sekitar 5 mm kawat platinum (diameter 0,5mm) menyembul dari dalam dinding pipa kaca yang panjangnya 6 mm, pipa ini dibengkokkan hamper 90º didekat ujung bawahnya.
• Hubungan listrik ke electrode dilaksanakan dengan
kawat tembaga amalgam yang besar melewati pipa ke merkurium yang menutupi segel kawat platinum
• Ujung atas kawat tembaga menmebus lubang yang
dibuat dalam batang pengaduk dan kawat ini tercelup kedalam merkurium yang ada dalam
‘sumbat merkurium
• Dari sumbat ini terdapat sehelai kawat tembagalain
yang dihubungkan ke sumber voltase luar
• Pipa tersebut membentuk selubung electrode, yang