MANUAL
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
(IKU)
TRIWULAN II
P E L A B U H A N P E R I K A N A N S A M U D E R A
B U N G U S
JUMLAH NELAYAN YANG TERFASILITASI KREDIT PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Program : Pendapatan Nelayan Meningkat Di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Jumlah Nelayan Yang Terfasilitasi Kredit Perikanan Tangkap
Deskripsi : Indikator Tingkat Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus merupakan kegiatan untuk penyediaan pojok pendanaan untuk stackeholder yang akan melaksanakan konsultasi terkait kredit perikanan di pojok pendaaan tersebut
Formula Perhitungan : Jumlah Nelayan yang terfasilitasi Kredit Perikanan Tangkap
Satuan Pengukuran : Nelayan Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Bidang TKPU Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : IKU Baru
NILAI PNBP DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor Perikanan Tangkap adalah PNBP yang dikelola oleh UPT PPS Bungus berupa PNBP yang berasal dari pungutan atas tarif Pelayanan Jasa yang ada di UPT PPS Bungus sesuai dengan PP 75 Tahun 2015
Formula Perhitungan : NPNBP = Pj1+Pj2+Pj3+...Pjn Keterangan:
NPNBP : Nilai PNBP
Pjn : Penerimaan atas Jasa-jasa bulan berjalan
Satuan Pengukuran : Juta Rupiah Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Bidang TKPU Periode Pelaporan : Bulanan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Komponen Pembentuk
JUMLAH KAPAL PERIKANAN YANG MENERAPKAN LOGBOOK PENANGKAPAN IKAN DI
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Sumber daya ikan berkelanjutan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Nama IKU : Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Merupakan indikator yang menunjukan jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan yang ditunjukan dari data unit kapal yang menyerahkan logbook penangkapan ikan. Data dukung yang digunakan adalah data manual log book penangkapan ikan dan e-logbook Penangkapan Ikan.
Formula Perhitungan : Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Satuan Pengukuran : Unit Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Seksi Kesyahbandaran Periode Pelaporan : Triwulan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : IKU Baru
PERSENTASE PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DI
LAUT PEDALAMAN TERITORIAL DAN PERAIRAN KEPULAUAN
Sasaran Program : Tata kelola sumber daya ikan bertanggungjawab di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Nama IKU : Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di laut pedalaman teritorial dan perairan kepulauan
Deskripsi : Merupakan indikator pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Formula Perhitungan : Persentase pengelolaan sumberdaya ikan pada WPP yang dikelola
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Kepala Pelabuhan Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Komponen Pembentuk
JUMLAH LEMBAGA PENGELOLA PERIKANAN WPPNRI YANG BEROPERASIONAL
(WPP)
Sasaran Program : Tata kelola sumber daya ikan bertanggungjawab di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Jumlah lembaga pengelola perikanan WPPNRI yang beroperasional (WPP)
Deskripsi : Merupakan indikator penghitungan Jumlah Lembaga Pengelolaan Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang Operasional yang disesuaikan dengan lokasi unit kerja (WPPNRI 572)
Formula Perhitungan : Laporan Pelaksanaan WPPNRI
Satuan Pengukuran : WPP Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Sub Bagian Umum Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Komponen Pembentuk
JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Jumlah produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Jumlah produksi yang berasal dari produksi perikanan tangkap (laut dan perairan umum) di seluruh provinsi di Indonesia dalam bentuk basah.
Formula Perhitungan : 𝑷𝒓𝒐𝒅𝑷𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 = 𝑷𝒓𝒐𝒅𝑷𝑻𝑳+ 𝑷𝒓𝒐𝒅𝑷𝑻𝑷𝑫
Keterangan:
ProdPTL = Produksi Perikanan Tangkap Laut
ProdPTPD = Produksi Perikanan Tangkap Perairan Darat
Satuan Pengukuran : Ton Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran
Periode Pelaporan : Bulanan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Tidak Diturunkan
JUMLAH PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Merupakan jumlah fasilitas Pelabuhan perikanan yang dilakukan pengembangan fasilitas
Formula Perhitungan : Jumlah Fasilitas yang dikembangkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Satuan Pengukuran : Lokasi Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Seksi Sarana Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Tidak Diturunkan
TINGKAT OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Merupakan penilaian kegiatan operasional pelabuhan perikanan sesuai keputusan Dirjen No 20/2015 tentang pedoman evaluasi kinerja operasional pelabuhan perikanan yang ada pada aplikasi PIPP
Formula Perhitungan : Penilaian berdasarkan hasil evaluasi pada aplikasi PIPP
Penilaian Tingkat Operasional UPT PPS Bungus diukur dengan rumus : (jumlah capaian evaluasi pada aplikasi PIPP )/(Jumlah bulan ) x 100
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Semua Seksi Periode Pelaporan : Bulanan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Komponen Pembentuk
JUMLAH AWAK KAPAL PERIKANAN YANG TERSERTIFIKASI/TERLINDUNGI
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi
Deskripsi : Merupakan indikator yang menunjukkan Jumlah ABK yang mengikuti Sosialisasi Pengawakan Kapal Perikanan dan telah tersertifikasi serta teregistrasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus sebagai ABK di kapal perikanan tertentu.
Formula Perhitungan : Merekapitulasi jumlah ABK yang mengikuti Sosialisasi Pengawakan Kapal Perikanan dan Jumlah ABK yang sudah tersertifikasi
Satuan Pengukuran : Orang Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran
Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Komponen Pembentuk
PERMESINAN KAPAL PERIKANAN YANG MEMENUHI ASPEK OPERASIONAL
PENANGKAPAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera BungusNama IKU : Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : Kegiatan sosialisasi permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Formula Perhitungan : Capaian kegiatan sosialisasi permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Satuan Pengukuran : Lokasi Penanggung jawab IKU atasan : Dirjen PT
Sumber Data : PPS Bungus Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Tidak Diturunkan
PERSENTASE PENYAMPAIAN INFORMASI PERIZINAN PUSAT – DAERAH PELABUHAN
PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Produktivitas perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Nama IKU : Persentase penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Deskripsi : Indikator Tingkat Penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
merupakan kegiatan Penyampaian informasi perizinan pusat perizinan yang menjadi kewenangan pusat dan daerah dari stakeholder maupun instansi terkait
Formula Perhitungan : Persentase penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Dirjen PT
Sumber Data : PPS Bungus Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Proses Metode Cascading : Komponen Pembentuk
NILAI CAPAIAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK PELABUHAN
PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Nama IKU : Nilai capaian pembangunan zona integritas menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : WBK adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan pengauatan akuntabilitas kinerja. Secera teknis unit kerja tersebut memperoleh hasil penilaian indikator proses dan memenuhi syarat indikator hasil WBK ≥75
Formula Perhitungan : Nilai capaian pembangunan zona integritas menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus berdasarkan pemenuhan dokumen berdasarkan LKE yang sudah ditetapkan
Jumlah Dokumen x 100 = Nilai Akhir Target Dokumen
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Kalabuh PPS Bungus
Sumber Data : Semua Bidang Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
INDEKS PROFESIONAL ASN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Samudera BungusNama IKU : Indeks operasional ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : • IP ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi,
kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (PermenPAN dan RB Nomor 38 Tahun 2018); • Nilai IP ASN diukur dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, yakni :
✓ Kualifikasi, diukur dari riwayat Pendidikan yang telah dicapai mulai dari dibawah SLTA sampai dengan Pendidikan S-3; ✓ Kompetensi, diukur dari riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan meliputi : Diklat Kepemimpinan,
Diklat Fungsional, Diklat Teknis dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara;
✓ Kinerja, diukur dari penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil meliputi : Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja;
✓ Disiplin Pegawai, diukur dari riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami meliputi : Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dan pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat).
Formula Perhitungan : 𝐈𝐏 𝐀𝐒𝐍 𝐃𝐉𝐏𝐓=(𝐈𝐏 𝟏+𝐈𝐏 𝟐+…..+𝐈𝐏 𝐧)/𝐧 Keterangan:
IP ASN DJPT = Nilai Indeks Profesionalitas ASN PPS Bungus
IP 1, IP 2, ….IP 3 = Nilai Indeks Profesionalitas ASN Unit Kerja Eselon II lingkup PPS Bungus
n = Jumlah Eselon II lingkup PPS Bungus
Satuan Pengukuran : Indeks Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Semua Bidang dan Seksi Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Dipersempit (Rata-Rata)
NILAI PMSAKIP PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Program : Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Nilai PMSAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Deskripsi : • SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja (Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP).
• Nilai diperoleh dari hasil evaluasi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) setiap tahunnya, terhadap 5 (lima) komponen SAKIP di KKP: (i) Perencanaan Kinerja; (ii) Pengukuran Kinerja; (iii) Pelaporan Kinerja; (iv) Evaluasi Kinerja; (v) Pencapaian sasaran kinerja organisasi.
Formula Perhitungan : Dihitung dari hasil penilaian Itjen KP atas implementasi SAKIP di DJPT dengan menggunakan instrumen (Lembar Kerja Evaluasi) sesuai ketentuan yang berlaku
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Kepala PPS Bungus
Sumber Data : Semua Seksi Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Komponen Pembentuk
NILAI IKPA PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS
Sasaran Strategis : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Nama IKU : Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus (Nilai)
Deskripsi : Kinerja Pelaksanaan Anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review terhadap optimalisasi peran belanja
Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan fiscal dan ekonomi dengan berdasarkan 12 (dua belas) Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu Revisi DIPA, Halaman III DIPA, Pengelolaan UP, Rekon LPj Bendahara, Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, Penyerpan Anggaran, Retur SP2D, Perencanaan Kas, Pengembalian SPM, Dispensasi Penyampaian SPM, dan Pagu Minus
Formula Perhitungan :
1. Revisi DIPA (Semakin rendah angka persentase revisi DIPA yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran pada K/L tersebut)
σ 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑅𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖 𝐷𝐼𝑃𝐴 σ 𝑅𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖 𝐷𝐼𝑃𝐴
2. Deviasi RPD (Semakin rendah persentase deviasi (angka absolut)yang diperoleh, maka semakin baik kualitas rencana penarikan Halaman III DIPA dan kinerja realisasi anggaran K/L)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 − 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙 𝐼𝐼𝐼 𝐷𝐼𝑃𝐴
𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙 𝐼𝐼𝐼 𝐷𝐼𝑃𝐴 3. Pengelolaan UP (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja pengelolaan UP)
σ 𝑆𝑃𝑀 𝐺𝑈𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Formula Perhitungan :
4. LPJ Bendahara (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian LPJ Bendahara
σ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝐿𝑃𝐽 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
σ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝐿𝑃𝐽 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐾𝑃𝑃𝑁 𝑥 100%
5. Data kontrak (semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian data kontrak)
σ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
σ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐾𝑃𝑃𝑁 𝑥 100%
6. Penyelesaian Tagihan (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyelesaian tagihannya)
σ 𝑇𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
σ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑥 100%
7. Penyerapan Anggaran (Penyerapan anggaran yang dapat mencapai target, maka nilainya semakin baik)
σ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
σ 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑥 100%
8. Retur SP2D (Semakin rendah retur SP2D yang diperoleh, maka semakin baik kualitas SPM yang diajukan ke KPPN
σ 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟 𝑆𝑃2𝐷
σ 𝑆𝑃2𝐷 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡 𝑥 100%
9. Perencanaan kas (semakin tinggi %) ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja kesesuaian pengajuan SPM dengan renkas/RPD harian)
σ 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑒𝑛𝑘𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
σ 𝑅𝑒𝑛𝑘𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐾𝑃𝑃𝑁 𝑥 100%
10. Pengembalian SPM (Semakin rendah % kesalahan, maka semakin baik kualitas SPM yang disampaikan ke KPPN
σ 𝑆𝑃𝑀 𝑆𝑎𝑙𝑎ℎ
σ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐾𝑃𝑃𝑁 𝑥 100%
11. Dispensasi SPM (Semakin rendah % pengajuan dispensasi SPM, maka semakin baik kinerja indikator dispensasi pengajuan SPM
σ 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑃𝑀
Formula Perhitungan :
12. Pagu minus (Semakin rendah angka persentase pagu minus yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran Belanja Pegawai pada K/L tersebut)
σ 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠
σ 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑥 100%
𝐼𝐾𝑃𝐴 = 𝐼𝐾1+ 𝐼𝐾2+ 𝐼𝐾3+ ⋯ + 𝐼𝐾12
Catatan :
- Perhitungan manual IKU pada triwulan I sampai dengan triwulan 3 untuk 10 indikator (Dispensasi SPM dan pagu minus tidak termasuk - Perhitungan manual IKU pada triwulan IV untuk 12 indikator
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggungjawab IKU Atasan : Seluruh Seksi Sumber Data : Aplikasi OM-SPAN Kemenkeu Periode Pelaporan : Triwulan Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru Perhitungan Data : Rata-Rata Target 2020 : 88