I GUSTI NGURAH PARIKESIT WIDIATEDJA,SH.,M.Hum.,LLM
Perspektif Lalu (PAST)
Rekam Jejak Menulis sebagai Cikal Bakal Kesuksesan Sebagai Mahasiswa Hukum
Perspektif Kini (PRESENT)
Menulis sebagai Prasyarat Kelulusan pada Jenjang Pendidikan Tinggi Hukum
Perspektif Nanti (FUTURE)
Potensi Menulis sebagai Jaminan Kesuksesan Akademik dan Karir
Rendahnya Jumlah Publikasi Artikel Ilmiah
di Indonesia
Rendahnya Kesadaran Menulis di Kalangan
Profesional Hukum
Jumlah Publikasi
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000
9081 3731
1570 1124
518 512
0 200 400 600 800 1000 1200
1124 1100
690 512
252 214 212 206
163 129 103 Total Publikasi 11 PT di Indonesia
(Data Scopus 1978 sd Januari 2009)
Sisi Internal
1. Media pelatihan penemuan ide, konsep, pemikiran, dan gagasan baru secara runtut dan sistematis
2. Peningkatan objektivitas dan daya kritis dalam menganalisis permasalahan
Sisi Eksternal
1. Sarana Transfer Ilmu dan Pengetahuan yang paling efektif (Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya)
2. Jika umurmu tak sepanjang umur dunia, sambunglah dengan menulis
1.
JUDUL
2.
NAMA PENULIS
3.
IDENTITAS ASAL INSTITUSI
4.
ABSTRAK
5.
PENDAHULUAN
6.
ISI
7.
KESIMPULAN
8.
DAFTAR PUSTAKA
Singkat dan Jelas (12-15 Kata)
Mencerminkan Keseluruhan Isi Artikel
Memuat Kata-kata Kunci
Berkarakter Hukum
EFEKTIFITAS PASAL 69 UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG LISENSI PATEN BAGI KEPENTINGAN ALIH TEKNOLOGI DI INDONESIA
PARIWISATA BUDAYA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG KEPARIWISATAAN N0. 10 TAHUN 2009
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
KARAKTER TRI HITA KARANA DALAM PARIWISATA BUDAYA
OPTIMALISASI FUNGSI PAJAK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN DALAM APBN
ANALISIS PERAN MEDIA DALAM ERA KEBEBASAN PERS
MENCANTUMKAN NAMA LENGKAP TANPA
GELAR
BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP
KESELURUHAN ISI ARTIKEL
APABILA TERDAPAT DUA/LEBIH
PENULIS, URUTAN PENULIS DISESUAIKAN
DENGAN PROPORSI KONTRIBUSI YG
DIBERIKAN
MERUPAKAN TEMPAT DIMANA PENULIS BERAKTIVITAS SECARA DOMINAN
CONTOH:
1. MAHASISWA: KONSENTRASI PK DAN ASAL FAKULTAS
2. DOSEN : TEMPAT MENGAJAR
3. PENGACARA : TEMPAT KANTOR
PARIWISATA BUDAYA DALAM PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG KEPARIWISATAAN N0.
10 TAHUN 2009
oleh
IGN PARIKESIT WIDIATEDJA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
ngurahparikesit@gmail.com
ABSTRACT
MERUPAKAN RINGKASAN
PENTING KESELURUHAN ARTIKEL YANG
MELIPUTI PENDAHULUAN,ISI, DAN
KESIMPULAN DALAM BENTUK SINGKAT
NAMUN JELAS
HANYA TERDIRI DARI 1-2 PARAGRAF
DENGAN 150-300 KATA
DILENGKAPI DENGAN KEYWORDS
REKONSTRUKSI PENGATURAN CONFIDENTIAL PRINCIPLEBAGI KOMUNIKASI PADA MEDIASI SENGKETA PERDATA DI INDONESIA: STUDI PERBANDINGAN DENGAN PRAKTEK DI AMERIKA SERIKAT
ABSTRACT
Although being popular, the role of mediation in resolving civil disputes is yet to be maximal. One of the reason is the vague regulation concerning the confidential principle for communication in mediation. The existing regulation only explains that mediation is undertaken based on closed principle, and the mediator is obliged to maintain confidentiality, either in the form of words and notes, which was revealed in mediation. As a comparison, The Uniform Mediation Act ("UMA") in the United States stipulates that all forms of communications that occurs during mediation or is made for purposes of considering, conducting, participating in mediation are subject to the confidential principle. Hence, those communications have privilege and then they can not be used as evidence and all involved parties can not be witnessess at the subsequent court proceeding. For Indonesia, therefore, the reconstruction of the existing regulations should clearly classify communications that are confidential in mediation. Besides, it should regulate the way the parties may waive the confidential principle. Lastly, the exceptions of confidential principle for communication in mediation should also be clearly defined.
MEMUAT LATAR BELAKANG
a. Fenomena Hukum yang sedang populer/aktual/fundamental b. Permasalahan Hukum
KAJIAN NORMATIF (Konflik Norma, Norma Kabur, Norma Kosong)
KAJIAN EMPIRIS (GAP Law in a book and law in actions) c. TIDAK TERLALU EKSPLORATIF, HANYA BERSIFAT
NARATIF DAN DESKRIPTIF
MEMUAT PERMASALAHAN
Mediasi telah mendapatkan tempat tersendiri sebagai bagian dari alternatif penyelesaian sengketa permasalahan perdata di Indonesia baik ditinjau dari perspektif sosiologis, filosofis, dan yuridis. (Fenomena Hukum yg Populer)
Jika ditelusuri lebih jauh, salah satu titik pangkal ketidakefektifan proses mediasi adalah ketidakjelasan ataupun kekaburan pengaturan mengenai prinsip kerahasiaan(confidential principle)bagi komunikasi yang terjadi selama proses mediasi berlangsung. (Kajian Normatif)
The Uniform Mediation Act(“UMA”) yang menjadi dasar hukum pelaksanaan mediasi di Amerika Serikat pada prinsipnya mengatur bahwa segala bentuk komunikasi yang terjadi dan berhubungan dengan pelaksanaan mediasi adalah tunduk padaconfidential principle. (Naratif)
Artikel ini akan mengidentifikasi dan
menganalisis sejumlah peraturan nasional yang
mengatur tentang
confidential principle
khususnya dalam hal komunikasi yang terjadi
pada proses mediasi sengketa perdata.
Selanjutnya, penelitian ini berupaya
merekonstruksi pengaturan
confidential principle
UMUMNYA MEMUAT METODE, HASIL, DAN PEMBAHASAN ARTIKEL
HARUS MENJAWAB PERMASALAHAN
PEMBAHASAN HARUS BERSIFAT SISTEMATIS, LOGIS, DAN KRITIS
MERUJUK PADA SUMBER HUKUM YANG TERSEDIA
PENDEKATAN STUDI PERBANDINGAN/KOMPARATIF AKAN MENINGKATKAN KUALITAS ARTIKEL ILMIAH
JAWABAN PERMASALAHAN SECARA
SINGKAT DAN PADAT
BUKAN MERUPAKAN HASIL
PREDIKSI/SPEKULASI
DAPAT DILENGKAPI DENGAN SARAN DAN
REKOMENDASI
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu sebab ketidakefektifan proses mediasi adalah ketidakjelasan ataupun kekaburan pengaturan mengenai prinsip kerahasiaan(confidential principle)bagi komunikasi yang terjadi selama proses mediasi berlangsung. PERMA No. 1 Tahun 2008 hanya menjelaskan bahwa mediasi dilangsungkan berdasarkan pada asas tertutup kecuali para pihak menyatakan lain. Sementara itu, dalam Pedoman Perilaku Mediator, mediator diwajibkan menjaga kerahasiaan, baik dalam bentuk perkataan maupun catatan, yang terungkap dalam proses mediasi. Di Amerika Serikat, The Uniform Mediation Act(“UMA”) dengan tegas mengatur bahwa segala bentuk komunikasi yang terjadi dan berhubungan dengan pelaksanaan mediasi adalah tunduk padaconfidential principle. Dengan demikian, proses komunikasi tersebut mendapatkan hak istimewa(privilege)dengan tidak dapat menjadi barang bukti dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan mediasi tidak dapat dijadikan saksi pada persidangan berikutnya, serta tidak dapat dikenakan tindakan hukum atas komunikasi yang mereka lakukan selama proses mediasi terjadi.
MERUJUK PADA KETENTUAN PENULISAN
PADA SUATU JURNAL
E-JOURNAL FH UNUD
Nama pengarang (tanpa gelar), tahun terbit, judul
(cetak miring), nama penerbit, tempat
terbit, yang masing-masing diselingi tanda koma
dan diakhiri dengan titik.
Huala Adolf,2010,
Hukum Ekonomi
Internasional
, Rajawali Pers, Jakarta.
Aspek kelayakan/substansi meliputi:
1.Kompetensi Keilmuan Karya Ilmiah
2.Keaktualan Karya Ilmiah
3.
Kontribusi bagi Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Hukum
Aspek keaslian meliputi:
1.
Tidak pernah dipublikasikan sebelumnya
2.Tidak ditemukan gejala kecurangan ilmiah
3.Tidak menyimpang dari norma akademik dan
norma hukum
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyertakan sumber secara tepat dan memadai
Plagiarismmeliputi (tapi tidak terbatas pada):
a. mengacu dan/atau mengutip suatu istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyebutkan sumber secara memadai;
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyebutkan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
Dosen dan PNS : Menulis sebagai Prasyarat untuk kenaikan pangkat dan jabatan
Pengacara : menulis surat tuntutan/gugatan
Notaris : menulis dan merumuskan akta-akta terkait hubungan hukum diantara para pihak
Konsultan hukum: menulis konsep kontrak/perjanjian dan menuliskan pendapat/opini hukum secara tepat dan objektif