• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI RISET MAHASISWA MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUBLIKASI RISET MAHASISWA MANAJEMEN"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

MAHASISWA MANAJEMEN

DEWAN REDAKSI

Editor in Chief Kardinal

Editor

Charisma Ayu Pramudhita Megawati

Idham Cholid Nyimas Artina Faradila Meirisa

Layout Editor Herry Widagdo

Cover Editor Muflihuddin Ahmadi

Web Production and Technical Editor Nur Rachmat

Reviewers Yulizar Kasih Ratna Juwita Retno Budi Lestari Sri Megawati

Publisher

STIE Multi Data Palembang

Address

Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400 Fax. 0711-376360 E-mail : prmm@stie-mdp.ac.id Website: https://jurnalmahasiswa.mdp.ac.id/prmm

Pulikasi Riset Mahasiswa Manajemen (PRMM) adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan gagasan para mahasiswa dalam bidang manajemen, ekonomi,

(2)

DAFTAR ISI

Analisis Kelayakan Bisnis Pendirian Kampung Wisata Adat Palembang Chelvin Putra Ardy, Yulizar Kasih

STIE MDP, Palembang 128 - 135

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Net Profit Margin (Npm) Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Singapore Exchange (Sgx) Periode 2014-2018

Efri Maya Sari, Ratna Juwita

STIE MDP, Palembang 136 - 143

Analisis Pengaruh Lokasi, Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Rocket Eyang Cabang Trikora

Marcellino, Kardinal, Herry Widagdo

STIE MDP, Palembang 144 - 151 Pengaruh Produk, Harga, Budaya, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Online Melalui Aplikasi Shopee Di Kota Palembang

Djoni Tjindra, Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

STIE MDP, Palembang 152 - 159

Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, Promosi Penjualan Dan Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Tokopedia Di Kota Palembang

Sherly Lourentius, Retno Budi Lestari

STIE MDP, Palembang 160 - 168 Analisis Pengaruh Firm Size, Cash Position, Growth, Dan Return On Asset (Roa) Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Indeks Kompas 100 Periode 2014-2017

Evlin Lorensz Wijaya, Sri Megawati Elizabeth

STIE MDP, Palembang 169 - 184 Pengaruh Kualitas Website, Kualitas Produk, Kepercayaan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

MAHASISWA MANAJEMEN

(3)

Pengaruh Produk, Promosi, Lokasi Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Studi Kasus Mc Donald’s Di Kota Palembang

Julia Susanti, Megawati

STIE MDP, Palembang 193 - 201

Analisis Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Belanja Online Pada blibli.com Di Kota Palembang

Ricky Fernando, Idham Cholid2, Charisma Ayu Pramuditha

STIE MDP, Palembang 202 - 216

Pengaruh Harga, Promosi Penjualan, Produk Dan E-Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Belanja Online (Bukalapak)

Riyan Nugraha, Faradila Meirisa

STIE MDP, Palembang 217 - 229

Pengaruh Inflasi, Dividend Payout Ratio, Firm Size, Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Lq45 Periode 2014-2017 Fenny Paramita, Nyimas Artina

STIE MDP, Palembang 230 - 240

Pedoman Penulisan Artikel 241 - 244

Biodata Penulis 245 - 246

Indeks Penyunting/Mitra Bestari 247

Abstrak Volume 1 Nomor 1 248 - 251

Indeks Jurnal Volume 1 Nomor 1 252

MAHASISWA MANAJEMEN

(4)

Analisis Kelayakan Bisnis Pendirian Kampung Wisata Adat Palembang

1Chelvin Putra Ardy, 2Yulizar Kasih

1Mahasiswa Prodi Manajemen, 2Dosen Prodi Manajemen STIE Multi Data Palembang

chelvinchelvin@mhs.mdp.ac.id, yulizar@stie-mdp.ac.id

Abstrak: Kampung Wisata Adat Palembang merupakan lokasi edu-wisata adat Palembang yang digunakan oleh para pelaku UMKM untuk menjual produk budaya Palembang atau makanan khas Palembang yang berlokasi di Jalan Merdeka, Pesisir Sungai Sekanak Sidewalk, Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pembangunan usaha ini dimaksudkan untuk memajukan sektor pariwisata di kota Palembang. Promosi yang dilakukan melalui media sosial dan brosur. Kampung Wisata Adat Palembang dinyatakan layak untuk dijalankan.

Kata kunci: kampung wisata adat Palembang, edu-wisata

Abstract: Kampung Wisata Adat Palembang is a location of Palembang traditional edu-tourism which is used by SMEs to sell Palembang cultural products or Palembang food located on Jalan Merdeka, Sungai Sekanak Sidewalk, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang City, South Sumatra. This business development is intended to advance the tourism sector in the city of Palembang. Promotions are done through social media and brochures. Kampung Wisata Adat Palembang is declared feasible to run.

Keywords: kampung wisata adat Palembang, edu-tourism

1. PENDAHULUAN

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam serta kekayaan budaya yang berlimpah. Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan. Indonesia memiliki 742 bahasa atau dialek, memiliki kurang lebih 478 suku bangsa, ribuan rumah adat, ribuan warisan makanan dan semua itu menyatu melahirkan keindahan yang luar biasa (Tulung, 2013).

Negara Indonesia adalah sebuah negara yang dijadikan negara destinasi pariwisata akibat dari kekayaan budaya. Tahun 2018, Indonesia dinobatkan menjadi satu-satunya negara di Asia

Tenggara peringkat ke-7 dari 10 besar sebagai negara yang diminati oleh pariwisata (Kementrian Pariwisata, 2018). Berita ini dirilis oleh salah satu produk majalah terbaru yang berjudul Best Travel 2019 yang dipublish oleh Lonely Planet. Lonely Planet sendiri menyatakan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk 10 besar kunjungan pariwisata. Lonely Planet beralasan bahwa kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia menjadi alasan dipilihnya negara ini masuk dalam daftar mereka. Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, terdiri dari beragam budaya, kuliner dan agama. Semua membentang antar pulau, menawarkan segudang pengalaman menurut Lonely Planet, 2018.

Pemerintah terus mendorong pengembangan sektor pariwisata nasional karena penerimaan dari pariwisata diharapkan akan menjadi sumber

(5)

pendapatan terbesar dan diharapkan dapat membantu menopang pendapatan setelah pemasukan dari pajak (Yolanda, 2019).

Indonesia memiliki indikator paling rendah pada aspek infrastruktur dan natural and cultural resources. Indonesia juga kurang dalam aksesbilitas pariwisata. Hal lain yang kurang yaitu kesadaran masyarakatnya dalam melestarikan dan rasa keba nggan terhada p budaya negar a sendiri.

Pariwisata dari luar negeri lebih tertarik kepada budaya dan seni. Hal inilah yang perlu ditanggulangi agar sektor pariwisata Indonesia dapat maju. Cara penanggulangan agar sektor pariwisata Indonesia maju adalah dengan strategi-strategi seperti BAS (Branding, Advertising, Selling) = Indonesia membuat logo pariwisatanya yaitu gambar burung yang terdiri dari 5 warna (Sabon, 2018).

Pengembangan tempat wisata dapat dilakukan dengan strategi-strategi yang tepat. Strategi yang dilakukan dapat dengan cara merubah sistem manajemen pengelola atau bagian-bagian lain. Hal ini sudah diteliti dan telah berhasil diberlakukan di kabupaten Karanganyar yaitu objek wisata air terjun Jumog. Pengembangan pada daerah ini yaitu penambahan unit loket, unit prasarana, unit rumah makan, unit musik, unit kebersihan, dan unit keamanan. Pengembangan objek wisata ini telah berdampak tidak hanya pada beberapa kelompok tetapi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar, dusun Berjo, juga mer asakan peningkatan perekonomian. Pengembangan tempat wisata ini menghasilkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dusun Berjo (Devy, 2017).

Stra tegi pengembanga n pariwisata merupakan langkah-langkah atau rencana yang dilakukan untuk menggali dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di suatu kawasan. Cara yang dilakukan dapat berupa melakukan perbaikan terhadap infrastuktur yang ada, baik itu secara fisik maupun non-fisik sehingga semua itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar daerah tujuan wisata. Faktor-faktor yang berperan dalam pengembangan pariwisata daerah yaitu;

(1) Sumber Daya Manusia = sumber daya manusia yang berkualitas memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan indu stri para wisata terutama ketika pemerintah Indonesia mulai menerapka n kebijakan otonomi daerah,

(2) Promosi Kepa riwisata an = promosi kepariwisataan merupakan suatu strategi yang harus dilakukan secara berkesinambungan baik di tingkat internasional maupun regional, (3) Sarana dan Prasarana Kepariwisataan = untuk

mengadakan perjalanan akan menimbulkan permintaan-permintaan yang sama mengenai sarana dan prasarana kepariwisataan seperti jaringan telekomunikasi, akomodasi dan lain sebagainya (Sari, 2018).

Stra tegi lain yang dilakukan untuk memajukan sektor pariwisata yaitu dengan mengemas buda ya loka l khususnya pariwisa ta budaya.

Contohnya sudah diberlakukan di Kabupaten Demak, Kabu paten Kudus dan Kabupa ten Jepar a, berdasarkan hasil analisis SWOT dengan tepat mengemas budaya lokal dalam bentuk parade festival budaya seperti Jateng Fair. Jateng Fair merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan di ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang selama kurang lebih satu bulan. Jateng Fair menyediakan sejumlah stand yang ditawarkan untuk media promosi produk dan lain sebagainya. Keberadaan Jateng Fair dapat dijadikan media promosi dan pengenalan daerah tujuan wisata budaya lokal. Kegiatan promosi tersebut dapat berupa penyediaan informasi kegiatan wisata budaya lokal, pameran fotografi budaya dan pengenalan ikon masing-masing daerah atau kabupaten. Promosi budaya tersebut dapat didukung pula dengan penyelenggar aan festival produk kerajinan hasil budaya masing-masing daerah atau kabupaten seperti kaligrafi dari Kabupaten Demak;

kerajinan rotan, kerajinan kayu, kerajinan tenun Troso dari Kabupaten Jepara; dan kerajinan batik Kudus dari Kabupaten Kudus. Promosi budaya lokal juga dapat didukung dengan menampilkan festival makanan khas maupun atraksi-atraksi budaya lokal (Sugiarto, 2018).

(6)

Pembangunan di bidang pariwisata merupakan upaya–upaya untuk mengembangkan dan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah dimiliki oleh suatu daerah agar lebih baik lagi. Karena di tiap-tiap daerah pastinya memiliki kekayaan alam yang indah dan keragaman tradisi seni budaya serta peninggalan dan purbakala yang berbeda-beda.

Pengembangan dilakukan berbagai tambahan- tambahan fasilitas penunjang guna kenyamanan pengunjung. Secara t idak la ngsung upaya pengembangan pariwisata daerah akan berdampak juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar itu sendiri (Primadany, 2014).

Salah satu kekayaan budaya dari negara Indonesia juga terdapat di Sumatera Selatan yaitu kota Palembang. Kota Palembang adalah ibukota provinsi Sumatera Selatan yang merupakan kota kedua terbesar di pulau Sumatera. Kota Palembang sendiri dikenal akan peninggalan-peninggalan seperti jembatan Ampera, Masjid Agung, dan lain-lain (Trip Advisor Indonesia, 2018).

Sebagai salah satu upaya memajukan sektor pariwisata yang berlokasi di kota Palembang yaitu membangun Kampung Wisata Adat Palembang.

Kampung Wisata Adat Palembang adalah lokasi edu- wisata adat Palembang yang digunakan oleh para pelaku UMKM untuk menjual produk budaya Palembang at au maka nan kha s Palembang.

Pembuatan Kampung Wisata Adat Palembang dibangun untuk mengenalkan budaya-budaya di kota Palembang serta menarik wisatawan-wisatawan untuk datang ke kota Palembang lebih tepatnya berlokasi di pesisir sungai Sekanak Sidewalk.

Pembangunan ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan daerah pesisir sungai Sekanak Sidewalk. Pembangunan Kampung Wisata Adat Palembang sendiri akan membawa keuntungan pada sektor pariwisata, sektor ekonomi, sektor sosial dan budaya serta pendapatan pemerintah di kota Palembang.

Visi Kampung Wisata Adat Palembang yaitu sebagai lokasi edu-wisata untuk mengenalkan kebudayaan atau adat kota Palembang yang mensejahterakan masyarakat dan para pelaku Usaha

Mikro Kecil dan Menengah. Misi Kampung Wisata Adat Palembang yaitu;

(1) melestarikan dan mengembangkan kekayaan alam dari budaya kota Palembang guna mendorong pengenalan dari nilai-nilai luhur dan kekayaan bangsa nusantara,

(2) menjadi tempat yang membangun sektor pariwisata kota Palembang serta sektor-sektor lainnya untuk lebih mensejahterakan masyarakat kota Palembang,

(3) menjadi tempat pariwisata yang memiliki tradisionalisme dan modernisasi agar tidak tertinggal jaman dan kalah dalam bersaing, (4) menjadi tempat pariwisata yang peduli akan

lingkungan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia di sekitar.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Wisata Adat

Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu “Pari” dan “Wisata”.

Kata “Pari” artinya bersama atau berkeliling dan kata

“Wisata” artinya perjalanan. Maka dari itu pariwisata adalah suatu aktivitas perjalanan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Arti dari pariwisata sendiri dimuat di dalam UU No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan yang artinya adalah berbagai macam sebuah kegiatan wisata dan didukung dengan berbagai fasilita s serta layana n yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerinta daerah. Menurut World Tourism Organization, kata pariwisata juga diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.

Kebudayaan adalah berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yang berarti budi atau akal.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Menurut Koentharaningkat, kebudayaan adalah keseluruhan

(7)

gaga san dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

Pariwisata budaya adalah jenis pariwisata yang dalam perkembangan dan pengembangannya menggunakan kebudayaan sebagai potensi dasar yang dominan, yang di dalamnya tersirat suatu cita-cita akan adanya hubungan timbal balik yang dinamik dan positif antara pariwisata dan kebudayaan, sehingga keduanya meningkat secara serasi, selaras dan seimbang. Wisata adat tergolong kedalam pariwisata budaya.

2.2 Potensi Wisata Budaya Kota Palembang Menurut Majdi (2007) potensi adalah suatu kemampuan, kesanggupan, kekuatan ataupun daya yang mempunyai kemungkinan untuk bisa dikembangkan lagi menjadi bentuk yang lebih pesar.

Potensi diartikan sebagai kemampuan atau kekuatan yang belum dikembangkan dengan optimal.

Pengertian potensi ini tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Menurut Pendit (1999) potensi wisata adalah segala macam bentuk sumber daya yang terdapat di suatu daerah tertentu yang bisa dir amu dan dikembangkan menjadi suatu a neka atr aksi wisata.

Pariwisata budaya adalah salah satu keunggulan yang terdapat di negara Indonesia.

Dukungan pemerintah yaitu melalui Undang-Undang No.9 Tahun 1990 yang menetapkan akan pariwisata budaya. Peraturan ini dibuat dengan dilakukannya pertimbangan bahwa Indonesia memiliki potensi seni dan budaya yang beraneka ragam yang tersebar pada tiap Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia.

Salah satu contoh potensi pariwisata budaya dapat dilihat pada daerah kota Palembang. Kota Palembang memiliki banyak sekali adat seperti rumah adat (Rumah Limas, Rumah Kekijing, dll), pakaian adat (Aesean Gede, Aesean Paksangko, dll), makanan khas (Pempek, Tekwan, dll), serta adat dan budaya lainnya yang berasal dari kota Palembang.

2.3 Strategi Pemasaran (7P)

Bauran pemasaran merupakan perangkat pemasaran yang baik yang terdiri dari produk, penentuan harga , promosi, distr ibusi, yang digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012).

Pemasaran diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia dalam mencapai keefektifan dan efisiensi dalam suatu usaha. Strategi pemasaran termasuk dalam bentuk baur an pemasaran (Marketing Mix). Bauran pemasaran dalam usaha yaitu 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence).

2.4 Analisa Laporan Keuangan, Kelayakan Usaha, dan Keuntungan

Menurut Harahap (2015) analisa laporan keuangan merupakan analisis yang bertujuan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan kinerja keuangan dalam usaha meliputi laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas, serta laporan sumber dan penggunaan dana.

Laporan laba/rugi adalah hasil yang diperoleh dalam suatu usaha selama satu periode tertentu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba/rugi tersebut. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengetahuan kas pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) analisis kela yakan usaha merupakan kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidak layak usaha tersebut dijalankan. Dalam penelitian ini analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah Payback Period, Net Present Value, Profitabilities Index, Internal Rate of Return, dan Average Rate of Return (Brigham dan Houston, 2013).

(8)

3. METODE 3.1 Jenis Penelitian

Menurut Ferdinand (2014) penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah saat ini yang dihadapi manajemen atau organisasi tertentu.

Dimana penelitian ini didesain dalam bentuk studi deskriptif kuantitatif dan kualitatif (Sekaran &

Bougie, 2017).

3.2 Objek Penelitian

Rencana pengembangan sektor pariwisata di kota Palembang yang berlokasi di Sungai Sekanak.

Perencanaan pengembangan ini yaitu dengan dibangunnya tempat pariwisata berkonsep edu-wisata dengan nama Kampung Wisata Adat Palembang.

3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber, dalam penelitian ini data primer yaitu berupa wawancara terhadap pegawai dinas di kantor Dinas Kebudayaan Kota Palembang. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari BPS dan kantor Dinas Pariwisata Kota Palembang.

3.4 Metode Analisis

Untuk memperoleh suatu bisnis dikatakan layak atau tidak maka dilakukan analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha dilihat dari laporan keuangan (perkiraan neraca dan laporan laba/rugi), analisis kelayakan (Payback Period, NPV, IRR, ARR, PI), dan analisis keuntungan (BEP).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Konsep Kampung Wisata Adat Palembang Kampung Wisata Adat Palembang adalah kampung yang dibangun sebagai lokasi pariwisata yang memperkenalkan bangunan adat kota

Palembang, makanan khas kota Palembang, dan memperkenalkan budaya-budaya kota Palembang seperti pakaian adat, cinderamata, dan lain-lain.

Kampung Wisata Adat Palembang akan dikenalkan sebagai lokasi edu-wisata. Pengunjung dapat belajar akan budaya masyarakat kota Palembang serta menikmati fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada pengunjung. Kampung Adat Palembang juga diposisikan sebagai lokasi hits untuk berfoto karena nuansa budaya kota Palembang bercampur dengan pemandangan deretan bangunan tradisional kota Palembang.

Terdapat enam kios kecil berbentuk rumah limas dengan ukuran 3x3x3 meter yang digunakan untuk menjual pernak-pernik adat Palembang.

Direncanakan terdapat satu kios khusus menjadi tempat penyewaan baju adat kota Palembang, agar wisatawan baik lokal maupun nusantara dapat mencoba mengenakan pakaian adat kota Palembang yang dimana akan disewakan kepada para pengunjung untuk berfoto. Disetiap kios akan dipasang satu atau lebih sebuah foto beserta penjelasan sejarah dengan foto produk bersangkutan yang dijual, sehingga pengunjung dapat belajar dan mengetahui bagaimana sejarah budaya kota Palembang. Misalkan, salah satu kios menjual produk kain songket, maka di dinding kios akan dipasang foto beserta sejarah-sejarah dari produk kain songket.

Selain itu terdapat satu bangunan besar berbentuk rumah limas dengan ukuran 16x3x6 meter yang digunakan untuk menjual makanan adat kota Palembang dengan konsep food court. Satu bangunan ini akan dibangun dengan dua lantai. Bangunan akan diisi dengan 12 stan penjual makanan. Penggunaan konsep food court ini agar pengunjung tidak bosan dan pengunjung dapat memilih varian makanan lainnya. Lantai 2 akan digunakan sebagai kantor administrasi dengan ukuran 3x2 meter dan sisanya dialokasikan meja dan kursi sebagai lokasi makan para pengunjung sambil memandangi pemandangan sungai Sekanak. Pada dinding bangunan yang dikhususkan untuk menjual makanan akan dipasang pula gambar beserta penjelasan sejarah dari makanan khas kota Palembang seperti sejarah pempek, laksan, dan lain-lain.

(9)

Tabel 1. Harga Sewa Kios dan Stan

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

Tabel 2. Rencana Pengunjung Kampung Wisata Adat Palembang

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

Rencana pengunjung dari Kampung Wisata Adat Palembang sendiri terdiri dari pengunjung lokal dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke kota Palembang yang dapat dilihat pada tabel 2.

Strategi pemasaran Kampung Wisata Adat Palembang merupakan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence.

Tabel 3. Strategi Pemasaran 7P Kampung Wisata Adat Palembang

Tabel 3. Strategi Pemasaran 7P Kampung Wisata Adat Palembang (Lanjutan)

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

4.3 Sumber Modal, Penggunaan Modal, dan Perkiraan Pendapatan

Moda l usaha Kampung Wisata Adat Palembang yaitu sebesar Rp596.651.000. Modal usaha terba gi dengan modal sendiri sebesar Rp178.995.300 dan modal orang tua sebesar Rp417.655.700. Kebutuhan modal terbagi dalam modal investasi, modal kerja, dan biaya yang menunjang operasional Kampung Wisata Adat

(10)

Palembang. Berikut tabel 4 merupakan modal investasi, modal kerja, dan biaya-biaya operasional lainnya.

4.4 Analisis Kelayakan Kampung Wisata Adat Palembang

Analisis laporan keuangan Kampung Wisata Adat Palembang berdasarkan perhitungan laporan keuangan yaitu: Laporan laba/rugi, Laporan perubahan modal, Laporan arus kas, dan Neraca yang dapat dilihat pada tabel 5.

Analisis kelayakan usaha Kampung Wisata Adat Palembang berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitabilities Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Average Rate of Return (ARR) yang dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 4. Permodalan Kampung Wisata Adat Palembang

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

Tabel 5. Laporan Keuangan Kampung Wisata Adat Palembang

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

Tabel 6. Analisis Kelayakan Kampung Wisata Adat Palembang

Sumber: Hasil Analisis Data, 2019

5. KESIMPULAN

Kampung Wisata Adat Palembang memiliki potensi sebagai salah satu lokasi pariwisata di kota Palembang dengan bentuk logo yang menarik, konsep edu-wisata yang unik, pengenalan budaya kepada masyarakat dan memberikan keuntungan bagi pemerintah. Dalam sisi analisis keuangan terdiri dari analisis laporan keuangan, analisis kelayakan usaha dan analisis keuntungan, Kampung Wisata Adat Palembang layak untuk dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amstrong, Gary & Philip, Kotler 2012, Dasar- dasar Pemasaran, Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan, Prenhalindo, Jakarta.

[2] Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F 2013, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

[3] Devy, H. A., 2017, Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karanganyar. Esensi:

Jurnal Sosi ologi DILEMA. Vol.32 (1) [4] Ferdinand, Augusty 2014, Metode Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

[5] Harahap, Sofyan Syafri 2015, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1-10, Rajawali

(11)

Pers, Jakarta.

[6] Kemenpar 2018, RI Masuk 10 Besar Kunjungan Pariwisata Terbaik Dunia 2019, Diakses pada 29 Juli 2019, dari https://

www.cnnindonesia.com/

[7] Kasmir & Jakfar 2012, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan ke Delapan, Kencana, Jakarta.

[8] Lonely Planet 2019, Best Travel, Diakses dari https://www.lonelyplanet.com/best-in-travel [9] Majdi, Udo Yamin Efendi 2007, Quranic

Quotient, Qultum Media, Jakarta.

[10] Nyoman. S. Pendit 1999, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Pradya Paramita, Jakarta.

[11] Ong, Y. 2020, Bab V Pariwisata Budaya, Diakses pada 21 Februari 2020, dari https://

www.academia.edu

[12] Primadany, S.R., 2014, Analisis Strategi Pengembangan Pariwi sata Daerah, Universitas Brawijaya, Malang

[13] Sabon, V. L., 2018, Strategi Peningkatan Kinerja Sektor Parawisata Indonesia Pada Asean Economic Community. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.8 (2): 163 – 176 [14] Sari, P. S., 2018, Strategi Pengembangan

Pariwisata Sungai Tamborasi Kabupaten Kolaka, Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara

[15] Sugiyarto, 2018, Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Esensi:

Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.7 (1)

[16] Torang, S 2014, Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi), Alfabeta, Bandung

[17] Trip Advisor Indonesia 2018, Destinasi Wisata Sumsel, Diakses da ri https://

www.tripadvisor.co.id/

[18] Yolanda, F 2019, Pariwisata Diharapkan Jadi Sumber Pendapatan Setelah Pajak, Diakses pada 29 Juli 2019, dar i http s://

www.republika.co.id/

[19] Sekaran, Uma dan Roger Bougie 2017, Metode Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1, Cetakan Kedua, Salemba Empat, Jakarta Selatan

(12)

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Net Profit Margin (Npm) Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Return

Saham Pada Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Singapore Exchange (Sgx) Periode 2014-2018

Efri Maya Sari1 , Ratna Juwita2

Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang

1efri.maya.sari@mhs.mdp.ac.id , 2ratna@stie-mdp.ac.id

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan sektor Teknologi yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX). Metode penelitian yang digunakan adalah metode berbentuk asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini terdiri dari 22 perusahaan sektor teknologi.

Penentuan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Dan secara simultan variabel Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Kata kunci: Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Return Saham.

Abstract: This study was conducted to determine and analyze the effect of Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), and Debt To Equity Ratio (DER) on stock returns on Technology sector companies listed on the Singapore Exchange (SGX) ). The research method used is an associative method with a quantitative approach. The sample of this study consisted of 22 technology sector companies. Determination of the sample using the Purposive Sampling method. The type of data used is secondary data and the analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed that partially Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) and Debt to Equity Ratio (DER) variables had a positive and significant effect on stock returns. While partially the Current Ratio (CR) variable has a positive and not significant effect on stock returns. And simultaneously Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) and Debt to Equity Ratio (DER) variables have a positive and significant effect on stock returns.

Keywords: Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) and Stock Returns.

1. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan sebagai tempat bertemunya dimana berbagai pihak khususnya perusahaan berupa permintaan dan penawaran yang menjual berbagai macam saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualanya tersebut

akan dipergunakan untuk tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan dari perusahaan tersebut (Fahmi, 2016, h.53).

Pasar modal juga disebut sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemegang surat berharga di perusahaan contonya seperi saham, misalnya

(13)

pemegang surat berharga tersebut akan menerima dividen atau besarnya return saham yang sesuai dalam perdagangan saham. Dengan berinvestasi saham maka investor berharap untuk mendapatkan return saham yang tinggi. Investor dapat menggunakan pasar modal untuk memperoleh tingkat return saham dan resiko yang tinggi terhadap sebuah investasi (Fahmi, 2016, h.53).

Return saham merupakan sebuah ukuran yang akan dilihat oleh investor yang akan melakukan sebuah investasi pada suatu perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunya harga saham yang a kan ber dampak atau mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh investor antara lain faktor yang bersifat makro maupun mikro (Samsul, 2015, h.210).

Faktor makro yaitu faktor yang berasal dari luar perusahaan, yang mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja dar i sebuah perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain kurs valuta asing, tingkat inflasi, kebijakan pemerintah, peraturan perpajakan, tingkat bunga umum dan tingkat bunga pinjaman luar negeri (Samsul, 2015, h.210).

Sedangkan faktor mikro yaitu faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengembalian saham suatu perusahaan antara lain debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, current ratio, cash flow ratio, quick ratio dan rasio keuangan lainya seperti, account receivable turnover, cash ratio dan inventory turnover (Samsul, 2015, h.220).

Menurut data rata-rata keuangan Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Debt To Equity Ratio (DER) dan Return Saham dari tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi. Berdasarkan fenomena yang ada bahwa pada tahun 2014-2016 a khir terjadi kr isis perekonomian di Negara Singapura yang berdampak pada sektor-sektor perusahaan yang ada di Negara Singapura tersebut. Sedikit banyak hal yang mempengaruhi sektor teknologi tersebut yang menyebabkan return yang akan diperoleh perusahaan

mengalami fluktuasi (Rilisid, 2016. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dilakukan untuk melihat Pengaruh Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX) periode 2014-2018.

2. LANDASAN TEORI

Menurut Brigham dan Houston (2014, h.184) teori sinyal menjelaskan suatu perilaku manajemen perusahaan dalam memberikan sebuah petunjuk untuk investor terkait pandangan manajemen pada prospek perusahaan untuk masa yang akan datang.

Teori asimetri informasi (asymmetric information theory) atau dikenal juga dengan teori sinyal (signaling theory) (Wiyono dan Kesuma, 2017, h.27).

Return saham merupakan sebuah ukuran yang akan dilihat oleh investor yang akan melakukan sebuah investasi pada suatu perusahaan (Samsul, 2015, h.210). Setiap investor yang ingin melakukan sebuah investasi memiliki tujuan yang sama, adalah untuk mendapatkan banyak keuntungan (return).

Selain memiliki tujuan yang sama investor juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, adalah untuk mendapatkan keuntungan yang bersifat jangka pendek dan keuntungan yang bersifat jangka panjang yang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung.

Bentuk-bentuk r asio keuangan ya ng digunakan dalam penelitian yang pertama menurut Kasmir (2014, h.207) Earning Per Share merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai sebuah keuntungan bagi investor atau pemegang saham. Kedua menurut Fahmi (2016, h.50) Current Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaa n dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Ketiga menurut Kasmir (2014, h.208) Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Dan

(14)

keempat menurut Kasmir (2014, h.158) Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk

3. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian berbentuk asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yaitu u ntuk membuktikan hubungan antara variabel Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham.

Objek pada penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return Saham. . Subjek penelitian dan tempat penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Tekonologi yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX) periode 2014-2018.

Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu semua perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX) yang berjumlah 79 perusahaan. Periode yang dijadikan pengamatan adalah da ta tahun 2014-2018.

Perusahaan-perusahaan tersebut telah diseleksi kembali sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling.

utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Kerangka pemikiran yang digunakan di dalam penelitian sebagai berikut:

Lalu hanya dapat ditentukan sa mpel perusahaan sebanyak 22 perusahaan yang sesuai dengan kriteria pengambilan sampel. Jenis data yang digunakan menggunakan data sekunder untuk mendapatkan informasi data yang diambil dari sumber resmi Singapore Exchange (SGX) periode 2014-2018. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, karena penelitian ini menggunakan data sekunder dari sumber resmi Singapore Exchange (SGX).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Kelayakan Model

4.1.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pa da regresi linear sering diartikan sebagai seberapa besar kema mpuan semua va riabel bebas dalam menjelaskan var ians dar i variabel terikatnya.

Berikut adalah hasil pengolahan uji determinasi bisa dilihat pada tabel 1.

Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

(15)

Tabel 1. Uji Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Dari pengolahan data Model Summary yang disajikan diatas, nilai R sebesar 0,729 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara return saham dengan ke empat variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah kuat.

Nilai R Square sebesar 0,531 (berasal dari 0,729 x 0,729) Namun untuk jumlah variabel independen lebih dari dua lebih baik menggunakan nilai Adjusted RSquare yaitu sebesar 0,446 hal ini berarti 44,6% variasi dari return saham bisa

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Return Saham = -0,020 + 0,045 EPS + 0,003 CR – 0,022 NPM – 0,047 DER

Berdasarkan permsamaan diatas dapat disimpulkan bahwa:

dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER), sedangkansisanya (100% - 44,6% = 55,4%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor diluar penelitian yaitu faktor makro antara lain kurs valuta asing, tingkat inflasi, kebijakan pemerintah, peraturan perpajakan, tingkat bunga umum dan tingkat bunga pinjaman luar negeri.

Sedangkan untuk faktor mikro yaitu cash flow ratio, quick ratio dan rasio keuangan lainya seperti, account receivable turnover, cash ratio dan inventory turnover yang tidak diambil didalam penelitian.

Nilai Standard Error of the Estimate sebesar 1,65613 yang artinya semakin kecil nilai Standard Error of the Estimate berarti semakin tepat model regresi dalam memprediksi return saham.

4.2 Uji Regresi Linier Berganda

Berikut adalah hasil pengolahan uji regresi linier berganda bisa dilihat pada tabel 2:

1. Nilai konstanta memiliki nilai sebesar -0,020 hal ini menunjukkan bahwa jika seluruh variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NP M) dan Debt to Equity Ratio (DER) dianggap konstan, maka nilai variabel dependen yaitu return saham akan sebesar - 0,020.

Tabel 2. Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(16)

2. Koefisien variabel Earning Per Share (EPS) memiliki nilai sebesar 0,045 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin pada variabel Earning Per Share (EPS) akan meningkatkan return saham sebesar 0,045.

3. Koefisien variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai sebesar 0,003 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin pada variabel Current Ratio (CR) akan meningkatkan return saham sebesar 0,003.

4. Koefisien variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai sebesar -0,022 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin pada variabel Net Profit

Berdasarkan hasil penelitian di a tas, menunjukkan bahwa nilai asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,262 > 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal.

Margin (NPM) akan menurunkan return saham sebesar -0,022.

5. Koefisien variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai sebesar -0,047 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) akan menurunkan return saham sebesar -0,047.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Berikut ada lah hasil pengolahan uji normalitas bisa dilihat pada tabel 3:

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Berikut ada lah hasil pengolahan uji multikolinieritas bisa dilihat pada tabel 4:

Tabel 3. Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Tabel 4. Uji Multikolinieritas

(17)

Berdasarkan hasil penelitian diatas diperoleh nilai Tolerance untuk variabel Earning Per Share (EPS) sebesar 0,641. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,895. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,794 dan untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,538.

Keempat nilai Tolerance > 0,1 yang berarti bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas.

Nilai VIF untuk variabel Earning Per Share (EPS) sebesar 1,559. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai VIF sebesar 1,118. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai VIF sebesar 1,259 dan untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai VIF sebesar 1,858. Keempat nilai VIF < 10 yang bera rti bahwa model regr esi tidak terjadi multikolinieritas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear.

Berikut ada lah hasil pengolahan uji heteroskedastisitas bisa dilihat pada gambar 1:

Berdasarkan hasil penelitian diatas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,988 karena nilai Durbin-Watson berada di antara -2 sampai 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi 4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Statistik T

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019 Gambar 4.1 Scatterplot

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat dinyatakan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Berikut ada lah hasil pengolahan uji autokorelasi bisa dilihat pada tabel 5:

Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus. Kasus yang diuji bersifat acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik.

Berikut adalah hasil pengolahan uji statistik t bisa dilihat pada tabel 6:

Tabel 5. Uji Autokorelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(18)

Tabel 6. Uji Statistik T

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019 Berdasarkan hasil uji t pada tabel diatas menunjukkan bahwa:

1. Variabel Earning Per Share (EPS), dilihat dari thitung > ttabel yaitu 3,967 > 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,049 < 0,05 maka variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

2. Variabel Current Ratio (CR), dilihat dari thitung >

ttabel yaitu 1,809 > 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,421 > 0,05 maka variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

3. Variabel Net Profit Margin (NPM), dilihat dari

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa adanya pengaruh secara simultan dari keempat variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai (Sig.) 0,000 yang berarti nilai signifikan pada tabel

< 0, 05. Selain itu dapat dilihat juga hasil

th it un g > tt ab el yaitu 1.895 > 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,041 < 0,05 maka variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

4. Variabel Debt to Equity Ratio (DER), dilihat dari thitung > ttabel yaitu 3,459 > 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

4.2.3.1 Uji Statistik F

Berikut adalah hasil pengolahan uji statistik f bisa dilihat pada tabel 7:

perbandingan antara fhitung dan ftabel yang menunjukkan bahwa fhitung > ftabel yaitu 21,799 > 2,46. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap variabel dependen yaitu return saham.

Tabel 7. Uji Statistik F

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(19)

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Secara parsial variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saha m, varia bel Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara simultan variabel Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian yaitu pertama bagi peneliti penelitian ini memberikan ilmu dan pengetahuan tentang adanya pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi return saham, kedua bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan juga referensi dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada saham di pasar modal dan ketiga bagi investor penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pegambilan keputusan suatu p erusahaan sebelum menginvestasikan modalnya di pasar modal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Brigham dan Houston 2014, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Selemba Empat, Jakarta.

[2] Fahmi, Irham 2016, Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Mitra Wacana Media.

[3] Kasmir 2014, Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

[4] Rilisid 2016, Krisis Perekonomian Negara Singapura, www.mobile.rilis.id.

[5] Samsul, Muhammad 2015, Pasar Modal dan Manajemen Portofoli, Erlangga Jakarta.

[6] Singapore Exchange 2019, Daftar Perusahaan Sektor Teknologi, www.sgx.com.

[7] Wiyono, Gendoro dan Hardi Kesuma 2017, Manajemen Keuangan Lanjutan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

(20)

Analisis Pengaruh Lokasi, Harga, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Rocket Eyang Cabang Trikora

Marcellino1, Kardinal2, Herry Widagdo3 Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang

1marceljr00782@gmail.com,

2kardinal@stie-mdp.ac.id ,

3herry@stie-mdp.ac.id

Abstrak Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk menganalisis pengaruh pengaruh lokasi, harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian di Rocket Eyang Cabang Trikora secara parsial.

(2) Untuk menganalisis lokasi, harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian di Rocket Eyang Cabang Trikora secara simultan. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu melakukan penyebaran kuisioner dengan skala likert, dengan jumlah responden 210 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling serta menggunakan bantuan software SPSS 23, for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji parsial (uji-t) variabel lokasi (X1), harga (X2), kualitas produk (X3), dan promosi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji simultan (uji-F) membuktikan bahwa variabel independen adalah lokasi (X1), harga (X2), kualitas produk (X3), dan promosi (X4) berpengaruh terhadap variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y)

Kata kunci: lokasi, harga, kualitas produk, promosi dan keputusan pembelian

Abstract: The purpose of this research (1) to analyze the influence of location, price, quality product and promotion in partial to purchasing decisions on product Rocket Eyang Cabang Trikora. (2) to analyze the influence of of location, price, quality product and promotion in simultaneously toward purchasing decisions on product Rocket Eyang Cabang Trikora. Methods used to collect the data is by applying the spread of kuisioner with scales likert, with the sample of the 210 respondents. The kind of research used is descriptive. The technique of the sample collection using nonprobabilty the sampling method of with the purposive sampling method as well as use the device sparingly regression analysis of multiple linier with software spss 22, for windows. The results of the study show that the partial test (uji-t) showed that the variable location (X1), price (X2), quality product (X3) and promotion (X4) have apositive and significant imfact purchasing decisions. The simultaneous (uji- F) prove that the independent variable: location (X1), price (X2), quality product (X3) and promotion (X4) in partial toward purchasing decisions (Y)

Keywords: location, price, quality product, promotion and purchasing decision

(21)

1. PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang dikenal dengan singkatan UMKM saat ini menjadi pilihan yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Minimnya lapangan kerja yang ditawarkan perusahaan menjadi hal utama mengapa UMKM begitu menjamur saat ini. Pembentukan UMKM juga dirasa efektif dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat saja jumlahnya.

UMKM mempunyai peran penting dalam membangun perekonomian masyarakat Indonesia.

Peran peting UMKM yang pertama adalah sebagai sarana membantu masyarakat kecil dari angka kemiskinan. Alasan utamanya adalah, tingginya angka penyerapan tenaga kerja oleh UMKM.

Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM memiliki lokasi di berbagai tempat. Termasuk di daerah yang jauh dari jangkauan perkembangan zaman sekalipun. Keberadaan UMKM di 34 provinsi yang ada di Indonesia tersebut membuat kesetaraan ekonomi menjadi lebih baik. Hal ini membuat masyarakat yang berada di wilayah terpencil pun tidak perlu untuk pergi ke kota untuk mendapatkan kehidupan yang layak

Salah satu jenis UMKM yang berkembang cukup pesat adalah bisnis kuliner, bisnis kuliner adalah jenis usaha yang akan selalu laris sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Bisnis kuliner memiliki 2 kategori, mulai dari makanan hingga minuman. Semua kategori di bisnis kuliner ini punya potensi yang sangat bagus, tergantung cara kita dalam memasarkannya.

Sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di Indonesia, saat ini Palembang mengalami pertumbuhan bisnis kuliner cukup menjanjikan dibandingkan dengan tahun 2013, sektor kuliner Palembang mampu tumbuh hingga 22 persen, angka tersebut diprediksi akan terus tumbuh mengingat wisatawan yang datang ke Palembang juga terus bert ambah.S alah sat u UMKM yang sedang

berkembang di Palembang adalah Rocket Eyang, Rocket Eyang merupakan usaha kuliner yang begerak dibidang makanan ringan tepatnya yang biasa di kenal dengan risol makanan tempo dulu yang memiliki isi di dalamnya berupa wortel dan kentang.

Lokasi usaha Rocket Eyang berada ditiga cabang yang pertama di Kertapati, kedua di Trikora, dan ketiga di Mayor Zen.Dari ketiga cabang tersebut cabang Trikora yang memiliki penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan cabang-cabang yang lain dikarenakan cabang Trikora dekat dengan sekolah, perkantoran, dan pemungkiman warga.

Harga yang ditetapkan Rocket Eyang cukup terjangkau sesuai dengan kuliatas produk yang diberikan ke pelanggan. Rocket Eyang selalu menggunakan minyak goreng baru setiap harinya agar menjaga kehigienisan rocket tersebut, dan Rocket Eyang juga menggunakan bahan dasar yang berstandar agar kualitas dan citra rasa rocket tersebut tetap terjaga.

Dengan ini Rocket Eyang terus menjaga kualitas produknya dengan cara bahan baku yang digunakan terus dijaga kualitasnya, selain itu juga Rocket Eyang terus menambah varian roketnya yang semula hanya menjual rocket original yang berisi kentang, wortel, dan ayam kini terdapat 6 varian diantaranya ada Rocket Bihun Ayam, Rocket Spesial, Rocket Jagung Mozarela, Rocket Coklat Keju Lumer, yang terakhir ada Rocket Mercon Ayam dan akan terus dikembangkan variannya, dengan banyaknya varian yang tersedia membuat Rocket Eyang menjadi daya tarik tersendiri dimata konsumen. Rocket Eyang juga menjaga citra rasa yang sudah dibentuk sejak dulu dengan ciri khas rocket dan sesuai dengan selera dari konsumen tersebut membuat konsumen akan ketagihan dengan makanan tempo dulu ini.

Dengan mempromosikan produk yang dihasilkan dapat membuat jangkauan produk tersebut semakin besar hal ini dapat membuat konsumen tertarik akan Rocket Eyang. Rocket Eyang sendiri mempromosikan produknya melalui berbagai cara.

Pertama, melalui banner agar produk yang dijual dapat diketahui oleh konsumen. Kedua, membuat

(22)

program jumat barokkah. Ketiga, mensponsori kegiatan Bujang Gadis Palembang. Keempat, melalui media sosial.

2. LANDASAN TEORI

Menurut Utami (2017, h.107) Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk sebuah toko yang dilakukan penjual dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dala m menyediakan sa luran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Menurut Malau (2017, h.125) Harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa, dengan kata lain, itu merupakan produk yang dapat ditukar dipasar. Pemasar harus memahami peran penting harga dalam proses pengambilan keputusan konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2012, h.138) dalam Suryati (2015, h.23) Kualitas produk merupakan keseluruhan corak dan karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang menunjang kemampuan untuk memuaskan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu setiap perusahaan atau produsen harus memilih tingkat kualitas yang

akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk dalam pasar sasarannya.

Menur ut Indr iyo Gitosudarmo da lam Sunyoto (2015, h. 158) Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.

Menurut Peter dan Olson dalam Sangadji dan Sopiah (2013, h.332), pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran, inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengobinasikan penget ahuan untuk menevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya. Keputusan konsumen merupakan tindakan konsumen dalam memutuskan sebuah produk yang dianggap menjadi solusi dari kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut Fahmi (2016, h.57).

Kerangka Pemikiran yang digunakan di dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber: Penulis, 2019

(23)

Berdasarkan Gambar 1., kerangka pemikiran ters ebut da pat didefinisikan bahwa variable independen terdiri dari Lokasi, harga, kualitas produk dan promosi sedangkan variabel dependennya keputusan pembelian.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian kuantitatif yang bertujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sementara itu, sifat penelitian ini adalah penelitian deksriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain

Objek penelitian yang diteliti disini adalah menganalisis pengaruh lokasi, harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Populasi dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah mencakup konsumen yang membeli Rocket Eyang Cabang Trikora.Jenis data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data data yang digunakan adalah wawancara, dan kuesioner.

Pengolahan data menggunakan uji validitas, reliabilitas, koefisien determinasi, regresi linier berganda, normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedatisitas, uji t dan uji F.

4. HASAL DAN PEMBAHASAN

Sangadji dan Sopiah (2013, h.3 32), pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran, inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengobinasikan pengetahuan untuk menevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya.

4. 1 Uji Validitas

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas pada Variabel Lokasi (X1)

Tabel 2. Hasil Uji Validitas pada Variabel Harga (X2)

Tabel 3. Hasil Uji Validitas pada Variabel KualitasProduk (X3)

Tabel 4. Hasil Uji Validitas pada Variabel Promosi (X4)

Tabel 5. Hasil Uji Validitas pada Variabel Keputusan Pembelian (X5)

4.2. Uji Reliabilitas

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan pada variabel Lokasi (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3), Promosi(X4), Keputusan Pembelian (Y):

(24)

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel yang terdapat dalam penelitian dinyatakan reliable karena Cronbach alpha pada varibel bebas dan terikat berada diatas 0,6.

4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Berikut ini adalah hasil pengujian Uji Koefisien Determinasi yang telah dilakukan:

4.4 Uji Regresi Linier Berganda

Regresi Linear Berganda adalah model regresi linear dengan melibatkan lebih dari satu variable bebas atau predictor. Berikut ini adalah hasil pengujian Uji Koefisien Determinasi yang telah dilakukan:

kualitas produk, dan promosi)bernilai 0, maka variabel keputusan pembelian akan sebesar 5,159.

Jika variabel lokasiko meningkat sebesar 1%. Maka kepu tusan pembelian juga akan mengalami Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019 Berdasarkan tabel 7, nilai Adjusted R Square

sebesar 41,8 % yang berarti keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel lokasi, harga,kualitas produk, danpromosi sedangkan sisanya sebesar 58,2% (100%

- 41,8% = 58,2%) dipengar uhi var iabel lain sepertikualitas pelayana dan citra merek yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Impulse Buying = 5,159 + 0,157 Lokasi + 0,217Harga + 0,208 Kualitas Produk + 0,446 Promosi Nilai konstanta dari hasil uji menunjukkan bahwa apabila variabel dependen (lokasi, harga,

Tabel 8. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(25)

peningkatan sebesar 0,157. Jika variabel harga meningkat sebesar 1%. Maka keputusan pembelian juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,217. Jika variabel kualitas produk meningkat sebesar 1%.

Maka keputusan pembelian juga akan mengalami

Pada tabel tersebut diperoleh nilai Sig.

(2-tailed) sebesar 0,056 > 0,05, maka dapat

Nilai Durbin Watson sebesar 1,951 nilai tersebut berada di antara 1,803 < 1,951 < 2,196;

dengan nilai du=1,80305, 4-du= 2,19695, berarti

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas

peningkatan sebesar 0,208. Jika variabel promosi meningkat sebesar 1%. Maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,446.

4.5 Uji Asumsi Klasik

disimpulkan bahwa regresi tersebar secara normal.

dinyatakan bahwa tidak terjadinya autokorelasi antara kesa lahan pada per iode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 11. Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 11. Hasil Uji Multikolinieritas

(26)

Hasil uji Multikolinieritas pada tabel 4.11 di atas diperoleh pada variabel desain toko, tata letak toko, komunikasi visual, dan pencahayaan secara

Dapat disimpulkan nilai Unstandardized residual memiliki nilai signifikansi (sig 2 tailed) lebih dari 0,05, dengan nilai X1 sebesar 0,934, nilai X2 sebesar 0,616, nilai X3 sebesar 0,398, dan nilai X4

keseluruhan memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF <

10, dimana dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terbentuk tidak terjadi Multikolinieritas.

sebesar 0,621 bera rti tidak ter jadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi.

4.6 Uji t Tabel 12. Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Tabel 13. Hasil Uji t

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(27)

Hasil uji t untuk variabel lokasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,018 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel harga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,007 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel kualitas produk dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 <

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Variabel lokasi, harga, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan secara par sial dan simultan terhadap keput usan pembeliabnRocket Eyang Cabang Trikora.

Saran pada penelitian ini yaitu: Pertama, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi perusahaan untuk menerapkan variabel-variabel yang mampu meningkatkan keputusa n pembelian, khususnya pada lokasi, harga, kualitas produk dan promosi, dimana perusahaan harus bisa memperbaiki apa yang kurang dan mempertahankan apa yang sudah baik sehingga keputusan pembelianRocket Eyang Cabang Trikora dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fahmi, Irham 2016, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, Alfabeta, Bandung.

[2] Malau, Harman 2017, Manajemen Pemasaran

0,05, maka dapat disimpulkan kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikansi promosi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.7 Uji F

Teori dan Aplikasi Manajemen Era Tradisional Era Modernisasi Global, Alfabeta, Bandung.

[3] Suryati, Lili 2015, Manajemen Pemasaran:

Suatu Strategi Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan, Deepublish Publisher, Yogyakarta.

[4] Sonyoto, Danang 2015, Strategi Pemasaran, CAPS, Yogyakarta.

[5] Sangadji Ma mang, Etta 2013, Perilaku Kons umen Pendekatan Efakt is Disertai Himpunan Jurnal Penelitian, Andi, Yogyakarta.

[6] Whidya Utami, Christina 2017, Manajemen Ritel:Strategi Dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Tabel 14. Hasil Uji F

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

(28)

Pengaruh Produk, Harga, Budaya, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Online Melalui Aplikasi Shopee Di Kota Palembang

Djoni Tjindra1, Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM2 Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang djonitjindra97@mhs.mdp.ac.id, charisma@stie-mdp.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari produk, harga, budaya dan iklan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi Shopee di Kota Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk di aplikasi Shopee di Kota Palembang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 180 responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, budaya dan iklan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi Shopee di Kota Palembang.

Kata kunci: produk, harga, budaya, iklan dan keputusan pembelian online

Abstract: This research aim to analyze the influence of product, price, culture and advertisement to online purchas- ing decisions through application Shopee in City Palembang. The research population is consumers who buy product through application Shopee in City Palembang . The sample in this research amounted to 180 respondents using the purposive sampling method. This research uses multiple regression analysis techniques to test the hypothesis. The results of the study show that the variable product, price, culture, advertisement have apositive and significant imfact online purchasing decisions through application Shopee in City Palembang partial and simultaneous.

Keywords: product, price, culture, advertisement and online purchasing decisions

1. PENDAHULUAN

Perkembangan globalisasi disertai dengan kemajuan teknologi dan internet yang semakin berkembang, telah mengubah kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Termasuk dalam memasarkan dan membeli produk yang sebelumnya, harus pergi ke toko konvensional sekarang bisa dilakukan secara onli ne menggunaka n layanan e-com merce (Sudjatmika, 2017).

Dengan menggunakan layanan e-commerce dalam melakukan transaksi penjualan dan pembelian dapat meningkatkan pengguna internet di Indonesia.

Sehingga, dapat membuat peluang besar bagi para pemasar yang bergerak dibidang penjualan melalui e-commerce. Salah satu toko online yang hadir di Indonesia adalah Shopee, sebagai layanan

e-commerce yang menggunakan bisnis C2C (customer to cutomer) mobile marketplace dimana, konsumen dapat berbelanja dan menjual produk kapan saja (Istiqomah, 2019).

Shopee mencatat telah melayani hingga 604,5 juta pesanan ditahun 2018, meningkat 146,9% secara tahunan dari pesanan sebelumnya ditahun 2017 yaitu, sebanyak 244,8 juta pesanan (Syarizka, 2019).

Shopee membuat komitmen utama untuk terus memberikan penawaran harga yang termurah dengan berbagai penawaran menarik berupa, garansi Shopee, garansi harga termurah dan gratis biaya pengiriman (Cahya, 2017). Shopee merayakan keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia melalui kampanye Wonderful Indonesia yang menawarkan rangkaian produk favorit pengguna Shopee dari berbagai daerah di Indonesia melalui Wonderful Indonesia untuk

(29)

menjawab kebutuhan konsumen dalam berbelanja untuk mendapatkan penawaran yang memberi keuntungan bagi pengguna Shopee di Indonesia (Jeghesta, 2017).

Iklan yang digunakan Shopee dalam menarik perhatian dan menambah keinginan konsumen untuk membeli produk di aplikasi Shopee seperti, goyang Shopee, festival belanja, hingga badai uang (Bella, 2018). Kita melihat pertama dikarakteristik pembeli karena mereka mempengaruhi perilaku pembeli dan kemudian mendiskusikan proses keputusan pembelian (Malau 2017, h.224). Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh produk, harga, budaya dan iklan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi Shopee di Kota Palembang baik secara parsial maupun simultan.

2. LANDASAN TEORI

Menurut Mc Daniel, dkk. (dalam Indrawati, 2017, h.2) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai sebuah proses seorang konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengonsumsi barang dan jasa yang di beli, termasuk dari faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah keputusan pembelian dan penggunaan produk atau jasa. Menurut Fahmi (2016, h.57), keputusan konsumen merupakan tindakan konsumen dalam memutuskan sebuah produk yang dianggap menjadi solusi dari sebuah kebutuhan dan keinginan konsumen

Pemasar harus mencari tahu apa yang ada dalam kotak pembeli, stimuli pemasaran terdiri dari empat P : product, price, place dan promotion.

Stimuli lainnya mencakup kekuatan utama dan peristiwa dilingkungan pembeli : ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Untuk mempengaruhi perilaku pembeli dan kemudian mendiskusikan proses keputusan pembelian (Malau 2017, h.224).

Menurut Wijayanti (2017, h.53), produk adalah sesuatu yang diperjualbelikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, t im marketing atau perusahaan. Menurut Malau (2017, h.125), harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa, dengan kata lain, itu merupakan produk yang dapat ditukar di pasar. Pemasar harus memahami peran penting harga dalam proses pengambilan keputusan konsumen.

Menurut Damiati (2017, h.136), budaya adalah cermin nilai-nilai yang dipelajari konsumen dari masyarakat yang bersifat lebih permanen dan tertanam lebih dalam daripada gaya hidup. Menurut Malau (2017, h.225), budaya adalah penyebab paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Menurut Malau (2017, h.85), iklan adalah bentuk komunikasi yang diatur sedemikian rupa melalui diseminasi informasi tentang kegunaan, keunggulan atau keuntungan suatu produk supaya menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian.Kerangka pemikiran yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini boleh digunakan oleh kanak-kanak berumur 8 tahun dan ke atas dan orang yang mempunyai keupayaan fizikal, deria atau mental yang kurang atau kurang pengalaman dan

Dalam studi ini penulis akan menghimpun semua dokumen yang dianggap bisa menjadi bahan untuk kelengkapan studi ini, dan juga untuk bahan pengetahuan bagi penulis

Oleh karena itu diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending (CORE) siswa dapat memperoleh pengalaman belajar

The existing data consists of point clouds from laser scanning and photogrammetry (captured by CIMS and Heritage Conservation Services (HCS)), and was captured

Pembelajaran dengan metode probing prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi

Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Kepercayaan itu adalah dengan melaksanakan ngayah Mapeed yang merupakan bentuk sujud bhakti masyarakat kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa “ Ida Sang Hyang Widhi Wasa ” atas segala rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni dengan