• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Boliyohuto."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

4.2 Deskripsi hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian (Variabel X1)

Dalam penelitian ini yang menjadi skor data variabel X1 adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen berupa Ketepatan service melayang pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. Adapun hasil analisis deskriptif yang berhubungan dengan skor Ketepatan service melayang sebelum pelaksanaan eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1, dan tabel 4.2berikut:

Tabel 4.1 Hasil analisis statistik deskriptif skor ketepatan service melayangsebelum pelaksanaan eksperimen

Statistik Hasil

Ukuran sampel Nilai tertinggi Nilai terendah

Rerata Modus Median

20 21 5 11,30

13 11,3

(2)

Standar Deviasi 3,881

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 21 dan Nilai terendah adalah 5, sedangkan nilai rata-rata yang dicapai adalah 11,3. Hasil nilai ketepatan service melayang sebelum pelaksanaan eksperimen dapat dilihat pada tebel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi variabel Ketepatanservice melayang sebelum pelaksanaan eksperimen

No Kelas Interval F fkum

1 4 - 6 2 10%

2 7 - 9 5 25%

3 10 - 12 5 25%

4 13 - 15 6 30%

5 16 - 18 1 5%

6 19 - 21 1 5%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan table distribusi frekuensi Ketepatan service melayang sebelum pelaksanaan eksperimen diatas dapat terlihat bahwa ada 5 orang responden atau25%

memperoleh nilai disekitar nilai rata-rata, ada 7 orang respondenatau35%

(3)

memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai rata-rata, dan 8 orang responden atau 40%

memperolehlebih rendah dari nilairata-rata. Jadidapat di simpulkan bahwa nilai ketepatan servis melayang sebelum pelaksanaan eksperimen cenderung rendah. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.2 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.1.

FREKUENSI

8

6

4

2

3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 18,5 21,5

Kelas Interval

Gambar 4.1: Histogram Frekuensi Ketepatan Service melayang sebelum pelaksanaan eksperimen

4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2

Dalam penelitian ini yang menjadi skor data variabel X2adalah skor data yang dijaring setelah eksperimen berupa Ketepatan Service melayang pada siswa putera

(4)

kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. Adapun hasil analisis deskriptif yang berhubungan dengan skor Ketepatan Service melayang setelah eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3, dan tabel 4.4berikut:

Tabel 4.3 Hasil analisis statistik deskriptif skorKetepatanService melayangsesudah pelaksanaan eksperimen

Statistik Hasil

Ukuran sampel Nilai tertinggi Nilai terendah Rerata nilai

Modus Median Standar deviasi

20 25 9 15,9 21,548

15 4,1

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 25 dan nilai terendah adalah 9, sedangkan nilai rata-rata yang dicapai adalah 15,9.

Penyebaran data Ketepatan Servis melayang setelah eksperimen dapat dilihat pada tebel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi variabel KetepatanService melayangsetelah eksperimen

No Kelas Interval F fkum

(5)

1 8 - 10 2 10%

2 11 - 13 5 25%

3 14 - 16 6 30%

4 17 - 19 2 10%

5 20 - 22 2 10%

6 23 - 25 3 15%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan table distribusi frekuensi Ketepatan Service melayang setelah pelaksanaan eksperimen diatas dapatterlihat bahwa ada 6 orang responden atau30%

memperoleh nilai disekitar ketepatan rata-rata, ada7 orang responden atau35%

memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai rata-rata, dan7 orang respondenatau35 % memperoleh lebih rendah dari nilairata-rata. Jadi dapat di simpulkan bahwa ketepatan Service melayang sebelum pelaksanaan eksperimen seimbang. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.4 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.2.

(6)

8

6

4

2

7,5 10,5 13,5 16,5 19,5 22,5 25,5 Kelas Interval

Gambar 4.2: Histogram Frekuensi KetepatanService melayang setelah eksperimen

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan perbandingan terhadap ketepatan service melayang yakni siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto akibat pelaksanaan metode Driil, antara skor yang dicapai sebelum eksperimen (X1), dan setelah eksperimen (X2). Karena itu pengujian persyaratan analisis yang digunakan adalah normalitas dan homogenitas varians populasi.

1. Uji Normalitas data

(7)

a. Pengujian normalitas data ketepatan service melayang sebelum diadakan latihan Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus lilieforse diperoleh nilai L0= 0,336 dan Ltabel = 12,592 dengan n = 20 pada taraf signifikan = 0,05. Terlihat bahwa L0<Ltabel menunjukkan data hasil ketepatan service melayang sebelum diadakan latihan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Pengujian normalitas data ketepatan service melayang setelah diadakan latihan metode drill

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus lilieforse diperoleh nilai L0= 0,336 dan Ltabel = 12,592 dengan n = 20 pada taraf signifikan = 0,05. Terlihat bahwa L0<Ltabel menunjukkan data hasil ketepatan service melayang setelah diadakan latihan metode drillberasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas varians populasi

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh harga x2hitung=0,464sedang dari daftar distribusi Chi-kuadrat pada tingkat kepercayaan a=0,05 dan derajat kebebasan (dk)=k-1 diperoleh x2(0,95)(2)= 3,841. Ternyata harga x2hitung lebih kecil dari x2(0,99)(2-1) (3,32< 3,841), sehingga disimpulkan bahwa data hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen.

4.4 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varian populasi yang homogen maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui uji dua pihak. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini

(8)

dilakukan komparasi antara X1 dengan X2. Dari hasil pengujian diperoleh harga thitung =2,772sedang dari daftar distribusi diperoleh harga ttabel sebesar 2,086 ternyata harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

4.5 Pembahasan

Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

Menurut Dieter Beutelstahl (1978: 14) servis atas atau floating servis adalah servis yang tidak mengandung spin. Bola seakan-akan melayang, tanpa berputar sama sekali. Secara umum, bola itu melayang, kadang berubah arah, vertikal ataupun horisontal.

Dalam penelitian ini, melakukan eksperimen terhadap latihan voli untuk mengukur ketepatan service melayang. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang bentuk latihan yang diras efektif yang dapat meningkatkan kemampuan atlet dalam ketepatan bermain voli. Eksperimen ini

-2,086 -2,086

thit=2,772

(9)

dilakukan pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. Selama latihan terlihat adanya peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh responden, terlihat dari kemajuan ketepatan yang mereka miliki.

Skor hasil penelitian diolah dan dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensial . Berdasarkan analisis data dapat diperoleh peningkatan ketepatan yang cukup signifikan, yang diperoleh responden pada tes sebelum pelaksanaan eksperimen jika dibandingan dengan ketepatan setelah eksperimen. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh metode drill teradap ketepatanservice melayang pada siswa dapat diterima. Metode Drillsangat dibutukan karena cabang Voli memerlukan strategi dan teknik tersendiri dalam melakukannya agar mencapai hasil semaksimal mungkin. Dalam latihan ini setiap responden berlatih secara kontinu selama 2 bulan dengan frekuensi latihan 3x seminggu.

Selama pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya beberapa gambaran dan kendala yang dihadapi antara lain berupa keterbatasan nilai latin karena arus disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran masing- masing responden, disamping itu, disiplin siswa dalam melakukan latihan masih perlu ditingkatkan, sehingga akan mencapai hasil yang lebih maksimal.

Gambar

Tabel  4.1  Hasil  analisis statistik  deskriptif skor  ketepatan  service  melayangsebelum  pelaksanaan eksperimen  Statistik  Hasil  Ukuran sampel  Nilai tertinggi  Nilai terendah  Rerata   Modus  Median  20 21 5  11,30 13 11,3
Gambar 4.1: Histogram Frekuensi Ketepatan Service melayang sebelum  pelaksanaan eksperimen
Tabel 4.3 Hasil analisis statistik deskriptif skorKetepatanService melayangsesudah  pelaksanaan eksperimen  Statistik  Hasil  Ukuran sampel  Nilai tertinggi  Nilai terendah  Rerata nilai  Modus  Median  Standar deviasi  20 25 9  15,9  21,548 15 4,1
Gambar 4.2: Histogram Frekuensi KetepatanService melayang setelah  eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada prasiklus didapatkan 10 anak mengikuti pembelajaran dengan hasil terlihat pada tabel 4.3.. Aspek ketepatan membaca

Dari tabel 6, maka dapat dilihat bahwa nilai memiliki korelasi positif dan terdapat hubungan yang signifikan dari tinggi pundak dan panjang badan dengan kecepatan

Adapun keadaan siswa di SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel berikut ini.. Materi pembagian bilangan cacah ini sudah diajarkan pada siswa kelas II semester

Gambar 4. Selanjutnya untuk memperoleh interpretasi mengenai skor yang diperoleh, dilakukan interpretasi dengan kalimat kuallitatif. Interpretasi skor dilakukan dengan

Pada Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Galesong Utara sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok eksperimen diberi perencanaan karir melalui layanan bimbingan kelompok terdapat 7 (87.5%) siswa pada kategori sangat

Berdasarkan hasil perhitungan independent sample t-test diketahui rata-rata kenaikan skor aktivitas siswa kelas eksperimen 1 sebesar 10,41 sedangkan rata-rata kenaikan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa skor total untuk dimensi pemasaran dari mulut ke mulut adalah 1131 75,4% dari skor ideal 1500 dengam mayoritas respomden menyatakan setuju