• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN AKSES MEDIA SOSIAL DENGAN MINAT BACA, INTENSITAS MENONTON TELEVISI, DAN PERILAKU KONSUMSI ANAK MUDA DI PAROKI

BORO

Christina Dyah Kusumanardani Universitas Sanata Dharma

2015

Tujuan penelitian ini adalah untum menganalisis hubungan amses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilamu monsumsi anam muda di Paromi Boro KulonProgo.

Penelitian ini merupaman penelitian desmriptif emsplanatif yang dilamsanaman pada bulan Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anam muda Paromi Boro yang berjumlah 89 orang. Pengambilan sampel dilamuman secara randomnsamplingndengan jumlah 47 orang muda. Data dimumpulman dengan alat bantu muesioner. Uji instrument berupa uji validitas dan reliabilitas yang digunaman pada variable amses media sosial, minat baca, intensitas menonton televisi, perilamu monsumsi. Temnim analisis data menggunaman SpearmannRank.

Hasil penelitian ini menunjumman bahna: (1) terdapat hubungan yang signifiman positif antara amses media sosial dan minat baca anam muda di Paromi Boro (ρ = 0,032 < α = 0,05); (2) terdapat hubungan yang signifiman positif amses media sosial dan intensitas menonton televisi muda di Paromi Boro (ρ = 0,003 <  = 0,05;dan (3) terdapat hubungan yang signifiman positif amses media sosial dan perilamu monsumsi anam muda di Paromi Boro (ρ = 0,000 <  = 0,05).

(2)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL MEDIA ACCESSMENT AND

THE INTEREST OF READING, THE INTENSITY OF WATCHING TELEVISION, AND THE ATTITUDE OF YOUTH’S CONSUMPTION

AT BORO PARISH Christina Dyah Kusumanardani

Sanata Dharma University 2015

The goal of this study is to identify the relationship betneen social media accessment, the interest of reading, the intensity of natching television, and the attitude of youth’s consumption at Boro Parish.

This study is a descriptive explanatory. This study nas carried out at Boro Parish, Kulon Progo in March 2015. The population of this study nere 89 adults at Boro Parish. The samples nere 47 young adults. The technique of taming samples nas random sampling. The data nere collected by using questionnaires. To test the instrument, validation and reliability nere applied. They nere applied to test social media accessment, the interest of reading, the intensity of natching television, and the attitude of consumption. The technique of analyzing the data nas

SpearmannRank.

The result of this research indicates that: (1) there is a positive and significant relationship betneen the interest of reading and the social media accessment of the adults at Boro Parish (ρ = 0,032 < α = 0,05); (2) there is a positive and significant relationship betneen the intensity of natching television and the social media accessment of the adults at Boro Parish (ρ = 0,003 < 

= 0,05); (3) there is a positive and significant relationship betneen the adults consumption and the social media accessment at Boro Parish (ρ = 0,000 <  = 0,05).

(3)

HUBUNGAN AKSES MEDIA SOSIAL DENGAN MINAT

BACA, INTENSITAS MENONTON TELEVISI, DAN

PERILAKU KONSUMSI ANAK MUDA DI PAROKI BORO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Christina Dyah Kusumawardani NIM: 101324007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Diriku sendiri

Orang Tuaku Yulius Suwanto dan Paulina

Maruwati untuk doa, dukungan dan kasihnya

yang tiada henti

Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi

(7)

MOTTO

(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

HUBUNGAN AKSES MEDIA SOSIAL DENGAN MINAT BACA, INTENSITAS MENONTON TELEVISI, DAN PERILAKU KONSUMSI

ANAK MUDA DI PAROKI BORO

Christina Dyah Kusumawardani Universitas Sanata Dharma

2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro KulonProgo.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksplanatif yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak muda Paroki Boro yang berjumlah 89 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan jumlah 47 orang muda. Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner. Uji instrument berupa uji validitas dan reliabilitas yang digunakan pada variable akses media sosial, minat baca, intensitas menonton televisi, perilaku konsumsi. Teknik analisis data menggunakan Spearman Rank.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan positif antara akses media sosial dan minat baca anak muda di Paroki Boro (ρ = 0,032 < α = 0,05); (2) terdapat hubungan yang signifikan positif akses media sosial dan intensitas menonton televisi muda di Paroki Boro (ρ = 0,003 <  = 0,05;dan (3) terdapat hubungan yang signifikan positif akses media sosial dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro (ρ = 0,000 <  = 0,05).

(11)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL MEDIA ACCESSMENT AND THE INTEREST OF READING, THE INTENSITY OF WATCHING TELEVISION, AND THE ATTITUDE OF YOUTH’S CONSUMPTION

AT BORO PARISH

Christina Dyah Kusumawardani Sanata Dharma University

2015

The goal of this study is to identify the relationship between social media accessment, the interest of reading, the intensity of watching television, and the attitude of youth’s consumption at Boro Parish.

This study is a descriptive explanatory. This study was carried out at Boro Parish, Kulon Progo in March 2015. The population of this study were 89 adults at Boro Parish. The samples were 47 young adults. The technique of taking samples was random sampling. The data were collected by using questionnaires. To test the instrument, validation and reliability were applied. They were applied to test social media accessment, the interest of reading, the intensity of watching television, and the attitude of consumption. The technique of analyzing the data was Spearman Rank.

The result of this research indicates that: (1) there is a positive and significant relationship between the interest of reading and the social media accessment of the adults at Boro Parish (ρ = 0,032 < α = 0,05); (2) there is a positive and significant relationship between the intensity of watching television and the social media accessment of the adults at Boro Parish (ρ = 0,003 <  = 0,05); (3) there is a positive and significant relationship between the adults consumption and the social media accessment at Boro Parish (ρ = 0,000 <  = 0,05).

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih, atas semua berkat-Nya

yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dengan judul “Hubungan Akses Media Sosial Berdasarkan Minat Baca, Intensitas Menonton Televisi, Dan Perilaku Konsumsi Anak Muda Di Paroki Boro” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam pembuatan skipsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah

memberikan bantuan moril, materi, dukungan, bimbingan maupun kerja sama

penulis, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Orang Tua Penulis Bapak Yulius Suwanto dan Ibu Paulina Maruwati

untuk semua dukungan dan doa.

2. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. C.Teguh Dalyono, M. S. selaku Dosen Pembimbing I

4. Bapak Indra Darmawan, S.E ., M.Si. Dosen Pembimbing II

5. Ibu Kurnia Martika Sari, S.Pd.,M.Sc yang telah membantu, memberi

dukungan, motivasi untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.

6. Seluruh Staff Pengajar di Program Studi Pendidikan Ekonomi.

7. Ibu Christina Kristiani selaku Tenaga Administrasi Program Studi

(13)

membantu melayani dengan baik dalam hal administrasi juga Bapak

sekretaris MPK USD yang membantu kelancaran Bimbingan.

8. Romo Billi yang telah memberikan izin penelitian di Paroki Boro sehingga

penelitian ini berjalan lancar.

9. Para responden yaitu Orang Muda Katolik (OMK) Paroki yang bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

10.Kakakku Hermawan Candra Putratama yang memberi semangat.

11.Kakek, nenek, pakde, bude, om, tante, sepupu-sepupuku dan keluarga

besar yang memberikan motivasi dan dukungan dalam penyelesaian

skripsi.

12.Ennovia Lintang Kinasih sepupu yang sangat setia menemani, member

motivasi dan dukungan dalam mengerjakan skipsi.

13.Teman Seperjuangan Martinus Fuji Haryoko yang telah menjadi teman

yang baik dalam pengerjaan skripsi dan teman dalam untung dan malang

yang ngehits dan kekinian.

14.Sahabat-sabahatku Pendidikan Ekonomi 2010 Martinus Fuji Haryoko,

Anna Prisma, Christina Puspitaningtyas Hapsarini, Jeni Mawar, Andreas

Adi S.N, Yasin firmansyah R.A, Fx. Deni Wantri H, Yohanes Setya

Nugroho, Alexander Adi, Romi Agus Pratomo, Yohanes wien, Veronika

Wahyu Andriyani, Dwi Handayani, Milia Rizky N.A, Romawati dan

semua teman-teman Pendidikan Ekonomi 2010 yang selalu memberi

(14)
(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Batasan Masalah ... 4

Rumusan Masalah ... 4

Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 4

(16)

Media Sosial ... 18

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Instrument Penelitian ... 35

H. Pengujian Instrumen Penelitian ... 37

(17)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Data ... 48

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 49

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal ... 50

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden ... 50

5. Deskripsi Responden Berdasarkan Perkerjaan Ayah ... 51

6. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ayah ... 51

7. Deskripsi Responden Berdasarkan Kepemilikan Gawai ... 51

B. Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Penelitian ... 53

1. Deskripsi Akses Media Sosial Responden ... 53

2. Deskripsi Minat Baca Responden ... 54

3. Deskripsi Menonton Televisi Responden ... 55

4. Deskripsi Perilaku Konsumsi Responden ... 57

C. Analisis Data ... 58

1. Hasil Analisis Korelasi Speraman Rank ... 58

D. Pembahasan ... 61

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan ... 72

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kisi-kisi Akses Media Sosial ... 36

Tabel III.2 Kisi-kisi Minat Baca ... 36

Tabel III.3 Kisi-kisi Menonton Televisi ... 36

Tabel III.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian ... 38

Tabel III.5 Hasil Pengujian Reliabelitas Variabel Penelitian... 39

Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender ... 48

Tabel V.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel V.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal ... 50

Tabel V.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 50

Tabel V.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah ... 51

Tabel V.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ayah . 52 Tabel V.7 Deskripsi Penilaian Akses Media Sosial Responden ... 53

Tabel V.8 Deskriptive Statistics ... 54

Tabel V.9 Deskripsi Minat Baca Responden ... 54

Tabel V.10 Deskriptive Statistics ... 55

Tabel V.11 Deskripsi Menonton Televisi Responden ... 56

Tabel V.12 Deskriptive Statistics ... 57

Tabel V.13 Deskripsi Perilaku Konsumsi Responden ... 57

Tabel V.14 Deskriptive Statistics ... 58

Tabel V.15 Hasil Analisis korelasi Spearman Rank Akses Media sosial Dengan Minat Baca ... 59

Tabel V.16 Hasil Analisis korelasi Spearman Rank Akses Media sosial Dengan Menonton Televisi ... 60

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 75

Lampiran 2 Data Identitas Responden ... 76

Lampiran 3 Hasil Deskripsi Responden ... 77

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 80

Lampiran 5 Hasil Statistika Deskripsi ... 83

Lampiran 6 Hasil Kategorial ... 85

Lampiran 7 Hasil Uji Nonparametric Correlation ... 86

(20)

DAFTAR GAMBAR

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang terlihat dari perkembangan secara

globalisasi. Kemajuan teknologi dan komunikasi pada masa sekarang ini mempermudah

setiap orang terutama di kalangan pelajar untuk kehidupannya. Globalisasi merupakan suatu

proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya dalam menyangkut informasi secara

mendunia melalui media cetak dan media sosial (elektronik), globalisasi terbentuk oleh

adanya kemajuandi bidang komunikasi dunia. Perkembangan teknologi informasi dan

komukasi memang sudah dirasakan oleh setiap masyarakat. Perkembangan tekonologi yang

serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner karena dirasakan lebih

mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Akibatnya

terhadap perubahan gaya hidup manusia yang semakin kompleks dan ingin segala

sesuatunya instan, karena sifatnya sebagai Mobile Human yang dinamis. Artinya bahwa manusia jaman modern ini dapat mengikuti perkembangan jaman dan menggunakan segala

fasilitas untuk kepentingan hidupnya. Salah satu tekhnologi yang canggih dan fleksibel ialah gawai (gadget). Remaja di kota maupun di desa mengenal dan menggunakan gawai. Seperti yang kita ketahui dari dulu gadget sudah ada, tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi di dunia maka gawai diperbarui menjadi lebih mudah digunakan dan mempunyai

(22)

Di jaman era globalisasi yang sedang berlangsung sekarang ini banyak orang di sekitar

kita khususnya anak remaja memiliki gawai dengan melihat keunggulan gawai yang dipilih.

Maksudnya gawai tidak hanya memiliki fungsi untuk berbicara tanpa bertatap muka tetapi

juga memiliki fungsi untuk mengakses internet agar mereka dapat memaksimalkan

pemanfaatkan akses media sosial. Jenis media sosial yang sering di akses oleh remaja jaman

sekarang adalah BBM (Blackberry Masanger),WhatsApp, Twitter, Facebook, Line, Path, Instagram dan Bee Talk.Situs jejaring sosial di kalangan remaja telah berkembang pesat terbukti hampir semua anak muda memiliki lebih dari 1 media sosial. Penggunaan jejaring

sosial mempunyai dampak positif dan dampak negatif khususnya di kalangan remaja, karena

kalangan remaja mudah dipengaruhi. Tidak hanya permasalahan sosial saja yang muncul

dengan adanya jejaring sosial, tetapi munculnya permasalah pendidikan yaitu pelajar

cenderung mengabaikan tugas sebagai pelajar akibat terlalu asik mengakses jejaring sosial

yang mereka miliki. Anak muda cenderung lupa akan tugasnnya untuk mengerjakan tugas

dan membaca buku yang berkaitan dengan akademiknya untuk bermain game dan membuka

situs jejaring sosial.

Minat membaca bagi sesorang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena selain

menambah pengetahuan maupun informasi, membaca sebagai salah satu bentuk cara

penyadaran bagi sesorang untuk lebih berpikir analitis dan kreatif. Aplikasi media sosial

yang mereka miliki lebih menarik perhatian pelajar termasuk orang muda katolik di Paroki

Boro, sehingga minat baca mereka menurun. Biasanya pelajar lebih tertarik membaca buku

non pelajaran daripada buku pelajaran yang menurut para pelajar membosankan karena

(23)

lebih menarik para pelajar lebih tertarik untuk mengakses jejaring sosial yang mereka miliki

pada gawai yang mereka punya.

Keberadaan televisi membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat, khususnya

anak-anak dan remaja. Tidak dapat dipungkiri semakin banyaknya acara televisi dengan berbagai

program dan acara yang menarik membawa akibat bagi remaja karena acara program televisi

yang mudah dikonsumsi anak seusia mereka. Bagi remaja khususnya pelajar menonton

televisi bisa dijadikan sebagai sarana belajar, bermain dan juga sebagai pengisi waktu luang.

Tapi disisi lain, seharusnya anak bisa memilih program televisi yang tepat, lamanya waktu

yang digunakan menonton televisi secara tepat dan juga membatasi jumlah menonton

televisi. Namun dalam kenyataannya acara televisi akan mempengaruhi anak dalam minat

membaca buku, dengan demikian kalau anak sering menonton televisi maka sangat mungkin

minat membaca buku akan sangat minim karena sebagian waktu digunakan untuk menonton

televisi.

Akhir-akhir ini banyak media sosial yang muncul dan sudah merajalela di kalangan

remaja khususnya orang muda Katolik Paroki Boro berlomba-lomba untuk memiliki gawai

yang mempunyai semua aplikasi yang mereka inginkan. Status sosial ekonomi orang tua

dapat dijadikan ukuran memilih gawai yang akan mereka miliki, serta semakin

berkembangnya media sosial semakin mengedepankan lifestyle dan persaingan dengan teman sebaya yang telah lebih dulu menggunakan jejaring sosial. Semakin anak muda

mengedepankan lifestyle berarti mereka memiliki tingkat konsumsi yang tinggi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(24)

B. Batasan Masalah

Orang muda katolik Paroki St. Theresia Lisieux Boro adalah remaja yang selalu

mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan teknologi. Salah satu contohnya adalah

mengakses media sosial dengan memanfaatkan gawai yang mereka miliki. Dalam setiap

aktifitas mereka meluangkan waktu untuk mengakses media sosial. Dari situ peneliti ingin

meneliti aktivitas anak muda katolik di ParokiBoro berkaitan dengan hubungan akses media

sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi dan perilaku konsumsi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan akses media sosial dengan minat baca anak muda di paroki

Boro?

2. Apakah ada hubungan akses media sosial dengan intensitas menonton televisi anak

muda di paroki Boro?

3. Apakah ada hubungan akses media sosial dengan perilaku konsumsi anak muda di

paroki Boro?

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Akses media sosialadalah frekuensi dan durasi pemanfaatan media sosial. Indikator

dari variabel pemanfaatan gadget terdiri atas:

- Frekuensi pemanfaatan media sosial adalah berapa kali responden menggunakan

(25)

- Durasi penggunaan media sosial adalah berapa lama responden menggunakan

atau mengakses media sosial dalam jangka waktu 1 kali akses.

- Jumlah aplikasi media sosial yang diakses adalah banyaknya aplikasi media sosial

yang dimiliki.

2. Minat baca adalah kegemaran siswa membaca buku (novel, fiksi dan komik).

Indikator dari variabel minat baca terdiri atas:

- Frekuensi membaca buku adalah berapa kali responden membaca buku dalam

jangka waktu satu hari.

- Durasi membaca buku adalah berapa lama responden membaca buku dalam

jangka waktu satu hari.

- Jenis buku yang dibaca

- Jumlah buku yang dibaca per bulan

3. Intensitas menonton televisi adalah tingkat keseringan melihat siaran televisi sebagai

media audio visual dengan tingkat perhatian tertentu. Indikator dari variabel intensitas

menonton televisi terdiri atas:

- Frekuensi atau tingkat keseringan menonton televisi adalah berapa kali responden

menonton program acara televisi dalam jangka waktu satu hari.

- Durasi menonton televisi dalam sehari adalah total waktu rata-rata yang

dihabiskan responden untuk menonton televisi dalam jangka waktu satu hari.

- Jenis acara televisi yang ditonton adalah pilihan program acara yang ditonton

(26)

4. Perilaku konsumsi adalah tindakan siswa dalam mengkonsumsi atau membeli suatu

baranguntuk memuaskan kebutuhan mereka. Indikator untuk mengukur variabel

perilaku konsumsi terdiri atas:

- Perilaku siswa dalam memilih tempat perbelanjaan

- Perilaku siswa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman

- Perilaku siswa dalam menggunakan uang saku

- Perilaku siswa dalam mengisi waktu luang

- Perilaku siswa dalam memilih barang-barang branded

E. Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara akses media sosial dengan minat

baca OMK St. Theresia Lisieux Boro .

2. Untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara akses media sosial dengan

intensitas menonton televisi OMK St. Theresia Lisieux Boro.

3. Untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara akses media sosial dengan perilaku

konsumsi OMK St. Theresia Lisieux Boro.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoretis

Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah pengetahuan serta dapat digunakan

(27)

2. Secara praktis

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan yang berguna untuk

acuan penlitian tentang penggunaan gadget.

b. Bagi pembaca

Diharapkan dengan penelitia ini pembaca dapat menggunakan dan memafaatkan

jejaring sosial denga baik.

c. Bagi peneliti

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

Penelitian mengenai media sosial pada umumnya mengacu dalam hal pengaruh sosial

dan komunikasi dalam kehidupan. Media sosial sedikit demi sedikit membawa pengaruh

masyarakat mengubah pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Keberadaan media sosial

dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa

pengaruh penetapan pola hidup masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang diakibatkan

oleh media sosial dapat terjadi di lingkungan, keluarga, sekolah dan dalam kehidupan

bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup, perubahan

gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap seorang figuran yang

sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media sosial.

Masyarakat modern adalah masyarakat konsumtif. Masyarakat yang terus menerus

berkonsumsi. Konsumsi telah menjadi budaya, yaitu budaya konsumsi. Bagi masyarakat

konsumen, saat ini hampir tidak ada ruang dan waktu tersisa untuk menghindari diri dari

serbuan berbagai informasi yang berurusan dengan kegiatan konsumsi. Di rumah, kantor, di

sekolah ataupun tempat-tempat lain masyarakat tidak henti-hentinya disajikan berbagai

informasi yang menstimulasi konsumsi melalui iklan di tv, koran, ataupun

majalah. Fenomena masyarakat konsumsi tersebut, yang telah melanda sebagian besar

wilayah dunia, saat ini juga sudah terjadi pada masyarakat Indonesia, baik masyarakat

(29)

Teori yang akan mendukung penelitian ini dan variabel yang menghubungkannya

sebagai berikut :

1. Perilaku konsumen

a. Pengertian perilaku konsumen

Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku

individual, kelompok dan anggota masyarakat yang secara terus menerus

mengalami perubahan. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994), agar dapat

memahami perilaku konsumen secara tepat dengan memperhatikan tindakan

langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan

menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan

mengikuti tindakan tersebut. Perilaku yang dilakukan antar konsumen tentu akan

beragam sesuai dengan kondisi konsumen, situasi dan kondisi eksternal yang

mempengaruhinya.

Hawkins dan Mothersbaugh (Suryani, 2013:6) menyatakan:

“Consumer behavior is the study if individuals, group or organizations, and the processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to satisfy needs and the impacts that these processes have on the consumer and society.”

Merujuk pada pendapat Hawkins dan Mothersbaugh, perilaku konsumen

merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi serta proses

yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan memperhatikan

produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya

terhadap konsumen dan masyarakat.

Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa

(30)

keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang

dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu yang

berhubungan dalam proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan,

menggunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis serta dapat dipengaruhi oleh

lingkungan.

Seorang ekonom yang bernama James S. Dusenberry (Andersson, 2006)

menyebutkan bahwa konsumsi seseorang banyak dipengaruhi oleh konsumsi

orang lain dalam hubungan sosialnya. Duesenberry menyebutnya sebagai konsep

Demonstration Effect. Demonstration Effects yang dimaksud di sini adalah efek peniruan oleh masyarakat dalam mengkonsumsi barang karena terpengaruh oleh

pola konsumsi kelompok masyarakat lain yang lebih kaya atau berpenghasilan

tinggi. Tak jarang masyarakat juga meniru pola konsumsi para bintang dunia.

Bagaimana para bintang dunia itu berpenampilan, baik pakaian, sepatu, tas dan

assesoris lainnya, kemudian kendaraan apa yang digunakan para bintang tersebut,

akan ditiru oleh masyarakat. (Sumber: www.anneahira.com/teori-konsumsi.htm)

b. Macam-macam perilaku konsumen

Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat

(31)

barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan

perilaku konsumen irasional.

1) Perilaku Konsumen Rasional

Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :

(a) Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagikonsumen

(b) Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen

(c) Mutu barang terjamin

(d) Harga sesuai dengan kemampuan konsumen

2) Perilaku Konsumen Irasional

Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika

konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih

dahulu, contohya yaitu :

(a) Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik

(b) Memiliki merk yang sudah dikenal banyak konsumen

(c) Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon

(d) Prestise atau gengsi

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2006:159), faktor yang berpengaruh terhadap

perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan

faktor psikologis.

(32)

Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang paling luas dan mendalam

pada perilaku konsumen.

a) Budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang atau

faktor penentu paling pokok dari keinginan seseorang.

b) Sub Budaya

Tiap budaya mempunyai sub budaya yang lebih kecil, atau kelompok

orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi

hidup yang sama, yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang

lebih spesifik untuk anggota mereka.

c) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan berjenjang

dalam masyarakat di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku

yang sama.

2) Faktor sosial

a) Kelompok Referensi

Perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang

mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap

atau perilaku orang tersebut.

b) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat.Anggota keluarga pembeli dapat memberi pengaruh

(33)

c) Peran dan Status

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub maupun

organisasi.Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditentukan

dalam segi peran dan status.

3) Faktor pribadi

a) Usia dan Tahap Siklus Hidup

Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli

sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan

berubah sesuai dengan bertambahnya usia.

b) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan

dibeli.

c) Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk yang

akan dibeli.

d) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang

bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya.

e) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian merupakan karakteristik kecenderungan merespon individu

melintasi situasi yang serupa atau mirip. Setiap orang akan mempunyai

karakteristik pribadi yang menyebabkan perilaku pembeliannya.

(34)

menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap

rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembeliannya)

4) Fakor psikologis

a) Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang menggerakan perilaku

dan memberi tujuan dan arah pada perilaku.

b) Persepsi

Persepsi yaitu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih dan

mengorganisasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran yang

mempunyai arti.

c) Pembelajaran

Pembelajaran dapat mendorong perubahan dalam perilaku kita yang

timbul dari pengalaman.

d) Kepercayaan dan Sikap

Melalui pembelajaran, seseorang akan mendapatkan suatu kepercayaan

dan sikap. Pada akhirnya, kepercayaan dan sikap ini mempengaruhi

perilaku pembelian seseorang.

d. Tipe perilaku pembelian konsumen

Menurut Kotler (2006:177) bahwa ada 4 (empat) tipe perilaku pembelian

konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di

Antara merek sebagai berikut:

(35)

Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh

keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang

dianggap signifikan antar merek. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu

membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat

mencerminkan pembelinya, seperti mobil, televisi, jam tangan, komputer

pribadi, pakaian, dan lain-lain.

2) Perilaku pembelian pengurangan disonansi/ ketidak cocokan (Dissonance Reducing Buying Behaviour)

Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter

keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan perbedaan antar merek.

Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering

dilakukan, berisiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek

tidak terlihat misalnya karpet, pipa PVC, keramik, dan lain-lain. Pembeli

biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan

kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi

keputusan pembelian.

3) Perilaku pembelian kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)

Perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan

konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit. Konsumen memilih

produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena konsumen

tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut.

Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, air mineral

(36)

4) Perilaku pembelian mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behaviour) Perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan

konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang

signifikan. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan

bukan kepuasan. Jadi dalam perilaku ini, merek bukan merupakan suatu yang

mutlak. Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanya terjadi pada

produk-produk yang sering dibeli, harganya murah dan konsumen sering

mencoba merek-merek baru.

2. Komunikasi

Teori Komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam menerapkan suatu

komunikasi baik komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, ataupun

komunikasi massa karena kegunaan dari teori komunikasi sebagai penjelas dan pemberi

suatu informasi terhadap objek-objek komunikasi dan agar supaya para komunikan bisa

menyerap dengan sangat apa yang disampaikan oleh komunikator adapun yang sangat

dibutuhkan dalam komuikasi termasuk dalam menerapkan teori komunikasi adalah

komunikator, media, pesan, pemirsa dan umpan balik. Dan dari kesekian element

komunikasi yang paling banyak mempunyai peran penting dalam proses berkomunikasi

adalah seorang komunikator jika seorang komunikator handal maka umpan baliknya

akan tercapai dengan sangat baik. Dan yang paling penting dalam teori komunikasi

adalah bagaimana kita bias membangun komunikasi tersebut dengan baik dan jelas.

Teori komunikasi banyak yang menjelaskan dari berbagai kalangan terutama dari

(37)

bias menyimpulkan bahwa teori komunikasi adalah relasi dari berbagai konsep-konsep

komunikasi yang ada dan diterapkan secara keseluruhan atau sebagian oleh para

komunikator yang ada kaitannya dengan proses komunikasi.

3. Media Massa

Media Massa (Mass Media) –sering disingkat jadi “media” saja adalah channel, media, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa,

yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak.

Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana penyampai pesan yang

berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat

kabar”. Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara.

Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan.

Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang

digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain (Soehadi, 1978:38).

Jenis-jenis media masa adalah:

 Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran

kertas.Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci

meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b)

tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),

(d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8),

dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa

(38)

 Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan

teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

 Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita

temukan di internet (situs web). Misalnya Path, Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp, LINE dan BeeTalk.

4. Media Sosial

Layanan jejaring sosial adalah layanan dalam jaringan, platform, atau situs yang bertujuan memfasilitasi pembangunan jaringan sosial atau hubungan sosial di antara

orang-orang yang memiliki ketertarikan, aktivitas, latar belakang, atau hubungan dunia

nyata yang sama. Suatu layanan jejaring sosial terdiri dari perwakilan masing-masing

pengguna (biasanya berupa profil), hubungan sosialnya, dan berbagai layanan

tambahan. Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui

Internet, seperti surat elektronik dan pesan instan. Layanan komunitas dalam jaringan

kadang dianggap sebagai layanan jejaring sosial, meski dalam artian yang lebih luas

layanan jejaring sosial bersifat terpusat pada individu, sementara layanan komunitas

daring bersifat terpusat pada grup. Situs-situs jejaring sosial memungkinkan pengguna

berbagi ide, aktivitas, acara, dan ketertarikan di dalam jaringan individunya

masing-masing.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

(39)

forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

5. Televisi

a. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai

penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom

(hitam-putih) maupun berwarna.Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh")

dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi

dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media

visual/penglihatan.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi)

Dalam Ensiklopedi Indonesia, televisi dimaksudkan sebagai sistem

pengambilan, registrasi, penyimpanan, dan penyuguhan kembali gambar melalui

tenaga listrik. Gambar ditangkap dengan kamera televisi diubah menjadi sinyal

listrik dan dikirim langsung lewat kawat kepada pesawat penerima. Lazimnya

penyampaian gambar sekarang menggunakan gelombang elektromagnetis yang

disiarkan statsiun pemancar televisi, pesawat penerima mengubah gelombang

elektromagnetis menjadi gambar dan suara.

b. Intensitas Menonton Televisi

Pengertian intensitas dalam kehidupan sehari-hari dapat diapahami sebagai

ukuran atau tingkat. Dalam kamus bahasa Inggris, intensitas diistilahkan dengan

(40)

sebagai suatu kekuatan untuk mendukung suatu pendapat atau suatu sikap (Chaplin,

2006).

Intesitas juga dapat diartikan sebagai sebuah istilah yang terkait dengan

“pengeluaran energi” atau banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

dalam waktu tertentu. Intensitas dapat diukur berdasarkan sejauhmana kedalaman

informasi yang dapat dipahami oleh responden. Kebanyakan aktivitas menonton

berawal dari sebuah kebutuhan akan informasi yang kemudian berpola dan menjadi

semacam ritual keseharian. Aktivitas menonton televise adalah suatu proses yang

rmit, terjadi dalam praktik domestic, yang hanya dapat dipahami dalam konteks

kehidupan sehari-hari (Triwardani & Wicandra, 2007). Menonton adalah:

a) Menonton merupakan perilaku pasif. Ketika televise menyala, pikiran penonton

berhenti, interaksi personal terhenti dan tubuh pun tidak berpindah-pindah. Hal

ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, karena beberapa penyakit

kronis berasal dari kegiatan pasif

b) Menonton acara yang disajikan televise berarti individu yang menonton akan

mengalami proses observational learning (modeling) yang akan mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia karena salah satu cara manusia belajar adalah

dengan mengobservasi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas intensitas berarti kualitas dari tingkat

kedalaman yang meliputi kemampuan, daya konsentrasi terhadap sesuatu, tingkat

keseringan dan kedalaman cara dan sikap seseorang pada objek tertentu. Jadi,

intensitas menonton televise dapat dipahami sebagai tingkat keseringan (frekuensi),

(41)

c. Aspek-aspek intensitas menonton televisi

Sebagai media masa, televisi akan member dampak tertentu bagi pemirsanya

baik secara positif ataupun negatif. Pengaruh media televise akan berbeda-beda

bagi masing-masing individu sebagai pemirsanya, hal ini diakibatkan seberapa

besar ikatan emosional yan terjalin diantara televise dan permirsanya. Tinggi

rendahnya ikatan emosional ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantarnya

adalah intensitas menonton televisi. Terdapat tiga hal yang dapat dijadikan

sebagai alat untuk mengidentifikasi perilaku anak dan remaja dalam menonton

televisi, yaitu:

a) Total waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menyaksikan televise per hari.

b) Pilihan program acara yang ditonton dalam sehari dan program acara yang

paling disukai.

c) Frekuensi menonton televise program acara tertentu.

6. Minat Baca

Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat

juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu

tujuan atau objek yang dianggap penting .Objek yang menarik perhatian dapat dapat

membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui,

memperoleh, atau menggali dan mencapainya.

Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang

mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh

(42)

merupakan produk belajar menurut Sudarman dalam http://indiharsono.blogspot (2008).

Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui :

a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan

inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.

b. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebagai

hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian

tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat

menurut Sugono dalam http://indiharsono.blogspot(2009). Banyak faktor yang

berpengaruh terhadap kemampuan membaca. Umumnya kemampuan membaca

dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan

tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam

membaca antara lain :

a. Tingkat inteligensi

b. Kemampuan berbahasa

c. Sikap, minat, emosi

d. Keadaan membaca

e. Kebiasaan membaca

f. Pengetahuan tentang cara membaca

g. Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan

Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus dipupuk, harus

dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak hanya terbatas kepada penguasaan teknik

(43)

secara cepat dan tepat menentukan apakah bahan bacaan yang dia hadapi itu ada nilai

untuk dibaca atau tidak.

Faktor – faktor yang menghambat pembinaan minat baca :

a. Tidak adanya atau kurangnya kegemaran membaca buku yang baik yang

dicontohkan oleh orang-orang tua termasuk guru-guru.

b. Tidak adanya atau kurangnya bahan-bahan bacaan yang baik yang dapat

memuaskan dahaga anak-anak akan bacaan.

c. Tidak adanya pendidikan dan pembinaan membaca, termasuk pendidikan teknik

membaca disekolah.

d. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian

e. Daya beli bacaan masih sangat kurang

Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya

menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita-cerita

hiburan, kemajuan teknologi pun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi

penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik

perhatian dan waktu luang mereka.

B. Kerangka Teoritik

1. Hubungan akses media sosial dengan minat baca

Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau OMK terhadap bacaan,

yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh

(44)

mereka konsumsi adalah cerita-cerita hiburan, kemajuan teknologi pun juga tidak

kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi

yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang mereka.

2. Hubungan akses media sosial dengan menonton televisi

Hubungan antara menonton televisi dengan akses media sosial pada remaja

adalah dengan menonton televisi remaja akan terpengaruh dengan iklan atau tawaran

yang disediakan oleh televisi yang berkaitan dengan akses media sosial, misalnya

tayangan televise tentang aplikasi media sosial yang baru dan menarik.

3. Hubungan akses media sosial dengan perilaku konsumsi

Akses media sosial memiliki hubungan dengan perilaku konsumsi. Dengan

mengakses media sosial maka mereka melakukan tindakan langsung dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Perilaku yang

dilakukan antar konsumen tentu akan beragam sesuai dengan kondisi konsumen,

situasi dan kondisi eksternal yang mempengaruhinya.

Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan model penelitian sebagai berikut :

Gambar II.1 Kerangka Teoritik

MINAT BACA

AKSES MEDIA SOSIAL

MENONTON TELEVISI

(45)

C. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah dan landasan teori di atas

maka dalam penelitian ini hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada hubungan akses media sosial anak muda di Paroki Boro dengan minat baca.

2. Ada hubungan akses media sosial anak muda di Paroki Boro dengan intensitas

menonton televisi

3. Ada hubungan akses media sosial anak muda di Paroki Boro dengan perilaku

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplanatif. Penelitian eksplanatif yaitu penelitian

yang bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang

belum diketahui. Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji hubungan antar variable

yang dihipotesiskan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah OMK di Paroki Boro. Adapun alasan memilih subjek

penelitian tersebut yaitu anak muda sebagai bagian dari masyarakat yang terbesar

merupakan sasaran penggunakan gawai untuk pemenuhan konsumsi dan gaya hidup

masyarakat modern. Masyarakat yang paling setia mengikuti trend perkembangan jaman

adalah anak muda baik di kota maupun di desa. Dengan alasan karena gawai merupakan

alat komunikasi maupun alat pencari informasi yang paling mudah, praktis dan cepat.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah akses media sosial dalam hubungannya dengan minat

(47)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Orang Muda Katolik

(OMK) paroki Boro. Berdasarkan Ardaskas (Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang)

OMK adalah orang muda yang berumur 15-35 tahun dan yang berjumlah 89 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2010). Cara menentukan ukuran sampel yang diambil dari populasi

diketahui, maka rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = error level 10% (tingkat kesalahan sebesar 10%)

maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar:

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh hasil jumlah sampel yang diperlukan

(48)

D. Data yang Dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian

ini responden berasal dari OMK St. Theresia Lisieux Boro melalui daftar pertanyaan

atau kuesioner mengenai:

a. Akses media sosial

b. Minat baca

c. Intensitas menonton televisi

d. Perilaku konsumtif

2. Data Sekunder

Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung kelengkapan teori

terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh dari OMK St. Theresia Lisieux

Boro mengenai:

a. Keadaan geografis

b. Keadaan demografis

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Noor (2010), variable merupakan suatu sebutan yang dapat diberi nilai

angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel penelitian pada dasarnya

(49)

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah akses media social

ditinjau dari minat baca, menonton televisi dan perilaku konsumsi.

2. Definisi Operasional

a. Akses Media sosial

Akses media sosial adalah Frekuensi dan durasi penggunaan media sosial. Indikator

untuk mengukur variable pemanfaatan media social adalah:

- Frekuensi pemanfaatan media sosial

Frekuensi pemafaatan media sosial adalah berapa kali responden menggunakan

atau mengakses media social dalam jangka waktu satu (1) hari. Hal ini dapat

dilihat melalui:

(1) 5 kali atau lebih aplikasi diberi skor 5

(2) 3-4 kali diberi skor 4

(3) 1-2 kali diberi skor 2

(4) Tidak pernah diberi skor 1

- Durasi penggunaan media sosial

Durasi penggunaan media sosial adalah berapa lama responden menggunakan

atau mengakses media sosial dalam satu (1) kali akses. Hal ini dapat dilihat

melalui:

(1) 1 jam atau lebih diberi skor 5

(50)

(3) 30 menit diberi skor 2

(4) Kurang dari 15 menit diberi skor 1

- Jumlah aplikasi media sosial yang diakses

Jumlah aplikasi media sosial adalah banyaknya aplikasi media sosial yang

dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari:

(1) 5 aplikasi atau lebih diberi skor 5

(2) 3 aplikasi diberi skor 4

(3) 2 aplikasi diberi skor 2

(4) 1 aplikasi diberi skor 1

b. Minat Baca

Minat baca adalah kegemaran OMK membaca buku. Indikator untuk mengukur

variable minat baca adalah:

- Frekuensi membaca buku

Frekuensi membaca buku adalah berapa kali responden membaca buku dalam

jangka waktu 1 hari. Hal ini dapat dilihat dari:

(1) > 5 kali atau lebih diberi skor 4

(2) 4 kali diberi skor 3

(3) 3 kali diberi skor 2

(51)

- Durasi membaca buku

Durasi membaca buku adalah berapa lama responden membaca buku dalam

jangka waktu 1 hari. Hal ini dapat dilihat melalui:

(1) 5 jam diberi skor 5

(2) 4 jam diberi skor 4

(3) 2 jam diberi skor 2

(4) < 1 jam diberi skor 1

- Jenis buku yang dibaca

Jenis buku yang dibaca adalah macam atau ragam buku yang dibaca per bulan.

Hal ini dapat dilihat melalui:

(1) Buku pelajaran diberi skor 5

(2) Majalah atau koran diberi skor 4

(3) Novel diberi skor 2

(4) Komik diberi skor 1

- Jumlah buku yang dibaca

Jumlah buku yang dibaca adalah banyaknya buku yang dibaca perbulan. Hal ini

dapat dilihat melalui:

(1) > 5 diberi skor 5

(2) 4 diberi skor 4

(3) 3 diberi skor 2

(52)

c. Intensitas menonton televisi

Intesitas menonton televisi adalah aktifitas melihat siaran televisi sebagai media audio

visual tingkat perhatian tertentu. Indikator untuk mengukur variable menonton

televisi adalah:

- Frekuensi menonton televisi

Frekuensi menonton televisi adalah berapa kali responden menonton televisi

dalam jangka waktu 1 hari. Hal ini dapat dilihat melalui:

(1) 5 kali diberi skor 5

(2) 4 kali diberi skor 4

(3) 3 kali diberi skor 2

(4) <2 kali diberi skor 1

- Durasi menontontelevisi dalam sehari

Durasi menonton televisi adalah berapa lama responden menonton televisi dalam

jangka waktu 1 hari. Hal ini dapat dilihat melalui:

(1) 5 jam diberi skor 5

(2) 3 jam diberi skor 4

(3) 2 jam diberi skor 2

(4) 1 jam diberi skor 1

- Jenis acara televisi yang ditonton

Jenis acara televisi yang ditoton adalah macam atau ragam acara televisi yang

ditonton per hari. Hal ini dapat dilihat melalui:

(53)

(2) Berita diberi skor 4

(3) Talk show diberi skor 2

(4) Pertandingan sepak bola diberi skor 1

d. Perilaku Konsumsi

Perilaku konsumsi adalah tindakan OMK dalam mengkonsumsi atau membeli suatu

barang (pakaian, tas, sepatu, makanan, minuman, dan lain-lain) untuk memuaskan

kebutuhan atau keinginan mereka. Indikator untuk mengukur variabel perilaku

konsumsi adalah:

- Perilaku OMK dalam memilih tempat perbelanjaan

- Perilaku OMK dalam mengkonsumsi makanan dan minuman

- Perilaku OMK dalam menggunakan uang saku

- Perilaku OMK dalam mengisi waktu luang

- Perilaku OMK dalam memilih barang-barang branded

Kategori perilaku konsumsi siswa dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Perilaku konsumsi rasional

Perilaku konsumsi rasional dalam penelitian ini berarti siswa membeli

atau mengkonsumsi suatu barang atas dasar kebutuhan. OMK yang mempunyai

sifat yang rasional, yaitu OMK membeli barang yang benar-benar dibutuhkan,

OMK tidak memiliki kebiasaan berbelanja di mall atau department store, mutu atau kualitas barang baik atau dengan kata lain OMK tidak terlalu mementingkan

merk pada barang tersebut, OMK membelidengan harga yang sesuai kemampuan

(54)

konsumsi yang didasarkan oleh kebutuhan yang rasional dan dapat mengontrol

pengeluarannya.

2) Perilaku konsumsi cukup rasional

Perilaku konsumsi cukup rasional dalam penelitian ini berarti OMK

membeli atau mengkonsumsi suatu barang atas dasar kebutuhan dan keinginan.

OMK yang memiliki perilaku konsumsi cukup rasional, yaitu OMK terkadang

membeli barang karena kebutuhannya namun terkadang membeli karena ada

bursa obral, diskon, atau bonus-bonus. OMK tidak selalu berbelanja di mall atau

department store, OMK mengisi waktu luangnya untuk belajar dan mengunjungi pusat keramaian, OMK tidak harus selalu makan dengan harga yang mahal. Dapat

disimpulkan bahwa perilaku konsumsi cukup rasional ini OMK tidak selalu

bertindak rasional tetapi juga terkadang bertindak irasional.

3) Perilaku konsumsi kurang rasional

Perilaku konsumsi kurang rasional dalam penelitian ini berarti OMK

tersebut mengkonsumsi atau membeli barang tanpa memikirkan kegunaanya

terlebih dahulu. Perilaku konsumsi ini hanya memuaskan kepuasan atau keinginan

semata, seperti OMK cenderung boros dalam menggunakan uangnya, OMK

memiliki kebiasaan berbelanja di mall, OMK mengisi waktu luangnya dengan

berkunjung ketempat hiburan (mall, game center, cafe, dll), OMK membeli barang-barang branded padahal tidak terlalu membutuhkannya, OMK membeli barang yang kurang dapat memberikan kegunaan optimal. Oleh karena itu, OMK

(55)

didasarkan oleh kebutuhan yang rasional dan kurang dapat mengontrol

pengeluarannya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner

atau angket kepada responden dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data hubungan akses media

sosial dengan minat baca, menonton televisi dan perilaku konsumsi OMK paroki St.

Theresia Lusieux Boro.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menyalin data yang

relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh adalah data tentang gambaran umum

yang berhubungan dengan objek penelitian. Dari dokumentasi ini akan diperoleh data

mengenai jumlah umat, letak geografis dan keadaan umat.

G. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu pada waktu penelitian menggunakan suatu

metode. Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah :

(56)

Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu

angket yang dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberikan

jawaban pada pilihan jawaban yang telah tersedia. Skala pengukuran angket pada

variabel akses media sosial menggunakan skala likert dengan empat alternatif jawaban

yaitu Selalu (S), Sering (SR), Jarang (J) dan tidak pernah (TP), dengan masing-masing

skor 5,4,2,1 untuk penyataan positif dan 1,2,4,5 untuk pernyataan negatif.

Kisi-kisi instrumen penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel III.1

Kisi kisi akses media sosial

No. Data yang dicari Jumlah

item

No.Item Kuesioner

Frekuensi akses media sosial 1 1

Durasi akases media sosial 1 2

Frekuensi menonton televisi 1 9

Durasi menonton televisi 2 10,11

(57)

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Kevalidan alat ukur dengan menggunakan metode analisis butir dengan menguji

apakah item telah mengungkapkan faktor yang ingin diselidiki. Uji validitas dapat

dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikuntoro,2000:225).

Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang di kemukakan oleh Arikuntoro (1998) :

r = n∑XY –(∑X)( ∑Y)

√[N∑X2–(∑X2] [N∑Y2–(∑Y2)2

Keterangan :

r = Keofisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat

n = Banyak sampel

X= Skor tiap item

Y= Skor total variabel

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukan tinggi

rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi

ini dibandingkan dengan harga r korelasi Product Moment pada tabel dengan dk = n – 2 dan taraf signifikasi 5%. Jika nanti r hitung lebih besar dari pada r tabel maka butir

(58)

Tabel III.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian

Variabel No. Item r hitung r tabel Kesimpulan

Sumber: Data Primer, diolah 2015

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur

tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun digunakan kapanpun.

(59)

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan

teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

TabelIII.5

HasilPengujianReliabilitas Variable Penelitian Dimensi Nilai Cronbach’s

Alpha Keterangan

Akses media sosial 0,783 Reliabel

Minta baca 0,700 Reliabel

Menonton televisi 0,632 Reliabel

Perilaku konsumsi 0,798 Reliabel

Sumber : Data primer, diolah 2015

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa

koefisien Cronbach’s Alpha semua variabel di atas 0,6. Sehingga dapat

(60)

Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa angket sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen

penelitian.

3. UjiNormalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS.

Dengan menggunakan rumusKolmogorov-Smirnov dengan rumus : D = ( F0 (x) – Sn (x) )

Keterangan :

D = Deviasi Maksimum

F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif

Sn = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai asymp.sig. (2 tailed) > 0,05, maka distribusi data dikatakan

normal.

I. Teknik Analisis Data

1. Spearman Rank

Spearman rank merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang

dapat digunakan pada kondisi satu atau kedua variabel. Pada penilitian ini

(61)

menonton telisi dan perilaku konsumsi.Rumus separman rank adalah sebagai berikut :

Dimana:

ρ = koefisien korelasi Spearman Rank

di = beda antara dua pengamatan berpasangan

N = total pengamatan

Pada analisis data ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam

penelitian. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu:

a. Formulasi uji hipotesis

H0 : 1 ≠ 2

H1 : 1 = 2

H0 : Tidak ada hubungan antara akses media sosial dengan minat baca OMK St.

Theresia Lisieux Boro

H1 : Ada hubungan antara akses media sosial dengan minat baca OMK St.

(62)

H0 : Tidak ada hubungan antara akses media sosial dengan menonton televisi

OMK St. Theresia Lisieux Boro

H1 : Ada hubungan antara akses media sosial dengan menonton televisi OMK St.

Theresia Lisieux Boro

H0 : Tidak ada hubungan antara akses media sosial dengan peilaku konsumsi

OMK St. Theresia Lisieux Boro

H1 : Ada hubungan antara akses media sosial dengan perilaku konsumsi OMK St.

Thereresia Lisieux Boro

b. Tingkat Signifikansi yang digunakan 5%

c. Kriteria pengujian hipotesis

- Jika nilai thitung< ttabel maka H0 diterima

(63)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PAROKI THERESIA LISIEUX BORO

A. DeskripsiLokasi

Paroki Santa Theresia Lisieux Boro merupakan bagian dari Kabupaten Kulon Progo,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meliputi dua Kecamatan yaitu Kecamatan

Kalibawang yang terdiri dari atas 4 (empat) desa dan Kecamatan Samigaluh yang terdiri atas

(tujuh) desa dengan batas-batas sebelah barat pegunugan menorah, sebelah utara Paroki

Promasan, sebelah timur paroki Kelpu dan sebelah selatan Paroki Nanggulan. Paroki St.

Theresia Luxieux masuk rayon KulonProgo, kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Keuskupan Agung Semarang. Paroki St. Theresia Luxieux dikategorikan sebagai wilayah

desa karena lokasi gereja berada di daerah pedesaan dan jauh dari kota.

Penduduk wilayah sekitar Boro terdiri atas umat beragama Islam dan Kristen, Umat

Katolik tersebar di sembilan (9) wilayah paroki dengan 81 lingkungan. Wilayah I terdiri dari

3 lingkungan yaitu lingkungan St. IgnatiusBorosuci yang memiliki jumlah umat sebanyak

111 umat, lingkungan St. Ignatius Tiban yang memiliki jumlah umat sebanyak 53 umat dan

lingkungan St. Ignatius Ngaren yang jumlah umat sebanyak 33 umat. Wilayah II terdiri dari

3 lingkungan yaitu lingkungan ST. Theresia Jetis Kulon yang memiliki jumlah umat

sebanyak 95 umat, lingkungan St. Mateus Borokullon yang memiliki jumlah umat sebanyak

327 umat dan lingkungan St. Petrus Jurang Depok yang memiliki jumlah umat 142 umat.

Wilayah III terdiri dari 3 lingkungan yaitu lingkungan St. Lukas Kalisoka yang memilki

jumlah umat sebanyak 148 umat, lingkungan St. Lukas Jurugan yang memiliki jumlah umat

Gambar

Gambar II.1 .....................................................................................................
Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen kurikulum pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta yang berisi: karakteristik manajemen kurikulum pendidikan karakter dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh metode drill dan demonstrasi terhadap keterampilan melakukan pemeriksaan leopold ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa

Bagian Admisi Sekretariat SPMB UNS (2006) menyebutkan bahwa Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru “Swadana“ (SPMB Swadana) adalah program penerimaan mahasiswa baru pendidikan tinggi

Akar Kuning ( Arcangelisia flava Merr) adalah tanaman obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti pencernaan,. penyakit

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta dilanjutkan dengan menganalisis data yang diperoleh, maka hasilnya adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan

Pemerintah desa juga berusaha untuk menunjukkan transparasi dan akuntabilitasnya kepada masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Keuangan desa yang baik dan

Jumlah penduduk yang sangat besar mempunyai keuntungan, yaitu sebagai sumber tenaga kerja /tidak kekurangan tenaga kerja dan sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasilkan

whatsapp , peserta didik dapat mengidentifikasi pesan yang tersirat dalam lagu dengan teliti secara mandiri. Setelah menyanyikan lagu bersama-sama dalam waktu yang telah