RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Kompetensi Dasar
: SMAN 4 Tangerang : Kimia
: XII/ II (Genap) : 3.11 dan 4.11
Tema Sub Tema
Pembelajaran ke Alokasi Waktu
: Makromolekul : Polimer : 3
: 10 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Scientific menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan diskusi kelompok, peserta didik diharapkan mampu untuk menganalisis struktur polimer sintesis dan hubungannya dengan dampak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan nilai karakter berfikir kritis, kreatif, dan peduli lingkungan.
B. Kegiatan Pembelajaran Media
LKPD
LMS SMAN 4 Belajar
Video Pembelajaran
Alat/Bahan
Papan Tulis
Spidol
Infokus
Proyektor
Sumber Belajar
Buku Paket Kimia Kelas XII
Internet
Buku referensi lain yang relevan
PENDAHULUAN (2 Menit)
Orientasi
Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdo’a. (Religius- PPK)
Guru memeriksa kehadiran peserta didik. (Disiplin-PPK)
Guru memeriksa kesiapan fisik peserta didik sebelum belajar (kebersihan kelas, kerapihan berpakaian, dan posisi tempat duduk). (Disiplin-PPK)
Apersepsi
Peserta didik dan guru meninjau kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai pembentukan dan penggolongan polimer.
(Communication-4C)
Peserta didik diminta untuk menjelaskan proses pembentukan polimer dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (Critical Thingking-4C)
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan “Apakah Anda membawa bekal makan dan minum? Ditempatkan dimana bekal tersebut? Mengapa wadah bekal Anda dapat digunakan berulang-ulang sedangkan botol air mineral tidak?”.
(Critical Thingking-4C)
Peserta didik menyimak penjelasan tentang manfaat dari mempelajari materi polimer yang disampaikan oleh guru. (Menghargai orang lain-PPK)
Peserta didik menyimak penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, dan penilaian yang disampaikan oleh guru. (Menghargai
orang lain-PPK)
KEGIATAN INTI (6 Menit)
Pemberian Rangsangan (Stimulation)
Peserta didik mengamati video tentang plastik melalui link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=0CSMGhOQAMA (Mengamati- Scientific)
Guru memberikan stimulus dengan menunjukkan gambar jenis-jenis plastik dan beberapa barang yang terbuat dari plastik kemudian meminta perwakilan peserta didik untuk memilih gambar dan barang yang sesuai. (Critical Thingking-4C)
Identifikasi Masalah (Problem Statement)
Peserta didik mengidentifikasi masalah yang mereka temukan berdasarkan hasil pengamatan pada video, gambar jenis-jenis plastik, dan barang yang terbuat dari plastik. (Critical Thingking-4C)
Peserta didik mengkomunikasikan hasil identifikasi masalah yang mereka temukan. (Communication-4C)
Pengumpulan Data (Data Collection)
Peserta didik diarahkan untuk menggali informasi tentang jenis-jenis plastik dan hubungannya dengan dampak penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari melalui buku paket, website di Internet, atau sumber belajar lain.
(Mengeksplorasi-Scientific)
Pengolahan Data (Data Processing)
Peserta didik melakukan diskusi tentang data yang diperoleh dari hasil studi literatur yang telah dilakukan. (Collaboration-4C)
Peserta didik mengolah informasi dari hasil diskusi yang dilakukan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada LKPD. (Critical Thingking-4C)
Pembuktian (Verification)
Peserta didik mempresentasikan hasil LKPD yang telah didiskusikan secara bergiliran (Communication-4C)
Peserta didik dari kelompok lain mengajukan pertanyaan dan menanggapi hasil presentasi LKPD dari kelompok penyaji. (Menanya-Scientific)
Peserta didik diberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang seharusnya. (Mengamati- Scientific)
Menarik Kesimpulan (Generalization)
Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi struktur polimer pada plastik dan hubungannya dengan dampak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. (Critical Thingking-4C)
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi yang belum dipahami. (Menanya-Scientific)
PENUTUP (2 Menit)
Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan (Communication-4C)
Peserta didik diminta untuk mengerjakan evaluasi pada LMS https://sman4tng.desible.net/. (Critical thingking- 4C)
Peserta didik dan guru saling memberikan umpan balik terhadap refleksi yang telah dilakukan serta terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai. (Communication & Collaboration-4C)
Guru menyampaikan rencana tindak lanjut (remedial dan pengayaan)
Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dan mengajak peserta didik berdo’a. (Religius- PPK)
C. Penilaian Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Penilaian Antar Teman Tes Tertulis Unjuk Kerja
2. Remedial dan Pengayaan a. Program Remedial
1) Remedial diberikan kepada peserta didik yang memperoleh hasil evaluasi kurang dari 70 2) Kegiatan remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), tutor sebaya, atau
penugasan berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik
3) Setelah belajar ulang, peserta didik dapat melakukan tes remedial untuk indikator yang belum tuntas.
b. Program Pengayaan
1) Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memperoleh hasil evaluasi minimal 70 2) Pengayaan berupa penugasan terkait pengembangan materi yang telah dipelajari sebagai
pengetahuan tambahan
Tangerang, 25 Juli 2022 Mengetahui,
Kepala SMAN 4 Tangerang Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Ninin Nirawaty Nur Fitri Novianti, S. Pd
Pembina Tk. I NIP. 19901211 201903 2 020
NIP. 19681111 199512 2 002
LAMPIRAN 1
RANGKUMAN MATERI
Plastik adalah sebuah makromolekul yang tercipta dari hasil polimerisasi. Dalam proses tersebut dilakukanlah sebuah penggabungan antara beberapa molekul. Mulai dari molekul ringan atau sederhana (monomer) yang diproses sedemikian rupa hingga menjadi molekul besar. Hasil polimerisasi tersebut bernama polimer atau makromolekul. Pada tahun 2013, Surono seorang ahli memaparkan sebuah arti.
Bahwa plastik adalah salah satu senyawa polimer yang memiliki sebuah unsur penyusun berupa hidrogen dan karbon. Pemikiran tersebut sejalan dengan arti yang dikatakan oleh Ningsih pada sekitar tahun 2010. Menurutnya, plastik adalah salah satu jenis polimerisasi yang mana terbentuk dari kondensasi dasar dan campuran tertentu.
Seperti yang diketahui bahwa bahan plastik ini terbentuk berdasarkan paparan oleh panas maupun suhu. Bahan ini memiliki bentuk yang sangat beragam, mulai dari balok, batang hingga silinder. Dari bentuk dasar tersebut dapat diubah dan dibentuk menjadi sebuah produk yang diinginkan, dengan melalui berbagai proses tahapan. Secara umum, plastik dapat dibedakan menjadi tujuh jenis tingkatan. Masing-masing jenis plastik tersebut memiliki kandungan dan bahaya kesehatan yang berbeda.
1. PETE (Polythylene Terephthalate) atau Kode 1
PETE atau PET merupakan salah satu plastik yang sering digunakan sebagai wadah makanan dan sering kita jumpai di berbagai kemasan botol air mineral dan pembungkus makanan atau minuman.
Jenis plastik ini hanya bisa digunakan sekali saja dan tentunya bukan untuk dipakai berulang kali.
Jika kita menggunakan berulang kali akan meningkatkan risiko bahan plastik dan bakteri atau kuman yang berkembang ikut terkonsumsi. PETE merupakan jenis plastik yang sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan dapat bersifat racun apabila salah menggunakannya.
2. HDPE (High-Density Polyethylene) atau Kode 2
HDPE merupakan jenis plastik yang biasanya sering dijumpai di berbagai jenis botol, misalnya botol susu, botol detergen, botol sampo, botol pelembap, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik.
Jenis plastik tersebut bisa dikatakan yang paling aman untuk digunakan kembali atau didaur ulang.
Proses daur ulang plastik jenis ini tidak membutuhkan bahan dan biaya yang mahal. Namun, HDPE direkomendasikan hanya untuk satu kali pemakaian saja karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring berjalannya waktu. Senyawa tersebut dapat menimbulkan beragam
masalah, seperti mengakibatkan iritasi kulit, menimbulkan gangguan pernapasan, menimbulkan gangguan siklus menstruasi, dan menyebabkan keguguran.
3. PVC (Polyvinyl Chlorida) atau Kode 3
Plastik PVC merupakan jenis plastik dengan sifat lembut, fleksibel, dan dapat didaur ulang. Plastik jenis ini sering kali digunakan untuk membuat pembungkus makanan, botol minyak sayur, pipa plastik, komponen kabel komputer dan IT, serta mainan anak-anak seperti pelampung renang.
Namun, jenis ini ternyata dikhawatirkan mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak menggunakan PVC ini sebagai pembungkus makanan.
4. LDPE (Low-Density Plyethylene) atau Kode 4
LDPE biasa ditemukan di pembungkus baju, kantong layanan cuci kering, pembungkus buah- buahan agar tetap segar, dan botol pelumas yang memiliki tingkat racun rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. Namun, sangat disayangkan karena jenis plastik ini tidak untuk didaur ulang. Pasalnya, daur ulang LDPE digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai.
5. PP (Polypropylene) atau Kode 5
Plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik jenis ini mampu menjaga bahan di dalamnya dari berbagai gangguan luar seperti kelembapan. Tidak hanya sebagai pembungkus makanan, plastik tersebut juga digunakan sebagai ember, kotak margarin, yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat karena dianggap aman jika digunakan kembali dan dapat didaur ulang.
6. PS (Polystyrene) atau Kode 6
Polystyrene atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar. Plastik ini sering digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telur, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh. Namun, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan plastik jenis ini karena dapat memicu kanker, gangguan sistem reproduksi dalam tubuh, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Plastik polystyrene juga dapat mengeluarkan zat styrene jika bersentuhan dengan makanan dan minuman, terutama dalam kondisi panas. Zat styrene dilaporkan dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, di antaranya kerusakan otak, mengganggu hormon estrogen wanita yang berakibat kepada masalah reproduksi, mengganggu pertumbuhan dan sistem saraf. Selain itu, bahan ini juga mengandung benzene yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker.
7. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN) atau Kode 7
Kategori plastik dengan kode 7 lebih sering digunakan dalam pembuatan aksesoris kendaraan atau pabrik lainnya. Namun, penggunaan plastik ini digunakan juga sebagai bahan baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan yang sebenarnya sangat tidak dianjurkan karena mempunyai kandungan zat atau senyawa seperti BPA (Bisphenol A) yang dapat mengganggu kerja hormon- hormon tubuh.
Plastik juga dapat digolongkan berdasarkan kategori berikut:
1. Sifat Fisikanya
Termoplastik, yaitu jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), polikarbonat (PC), dan ABS.
Termoset, yaitu jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, dan urea-formaldehida
2. Kinerja dan Penggunaanya
Plastik komoditas, yaitu jenis plastik yang memiliki sifat mekanik tidak terlalu bagus dan tidak tahan panas. Pengaplikasiannya di barang-barang elektronik, pembungkus makanan, dan botol minuman. Contoh: PE, PS, ABS, PMMA, dan SAN.
Plastik teknik, yaitu jenis plastik yang tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C, dan memiliki sifat mekanik bagus. Pengaplikasiannya di komponen otomotif dan elektronik.
Contoh: PA, POM, PC, dan PBT.
Plastik teknik khusus, yaitu jenis plastik yang memiliki temperatur operasi di atas 150 °C dan sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²). Pengaplikasiannya di komponen pesawat. Contohnya: PSF, PES, PAI, dan PAR.
3. Proses Manufaktur Plastik
Injeksi molding, yaitu bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.
Ekstrusi, yaitu bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinu.
Thermoforming, yaitu lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.
Tiupan molding, yaitu biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinu diekstrusi membentuk pipa (parison), kemudian ditiup di dalam cetakan.
Banyaknya sampah plastik di sekitar kita berdampak langsung terhadap manusia dan lingkungan.
Sebagian besar sampah plastik tersebut berasal dari plastik kemasan sekali pakai yang sebagian besarnya sangat sulit didaur ulang, apalagi diuraikan alam. Konsumsi berlebih terhadap plastik belakangan ini menjadi perhatian utama masyarakat dunia. Pasalnya, bahaya sampah plastik yang mengancam keberlangsungan kehidupan manusia dan bumi amat sangat mengerikan. Oleh karena itu, penggunaan plastik sudah seharusnya dibatasi, bahkan dikurangi demi kepentingan kita semua.
Berikut ini sejumlah bahaya sampah plastik yang perlu dihindari manusia:
1. Mencemari tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang mengendap ke dalam tanah akan membunuh hewan- hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
3. PCB tidak dapat terurai, sehingga bisa menjadi racun berantai bagi binatang, tanaman, maupun manusia.
4. Jenis jenis plastik kemasan sekali pakai dapat mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah.
5. Sampah plastik di alam dapat menurunkan kesuburan akibat terhalangnya sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk peyubur tanah.
6. Plastik kemasan sangat sulit diurai dan bisa memakan waktu ratusan hingga jutaan tahun.
7. Membahayakan hewan-hewan, terutama yang berada di darat dan di laut.
8. Sampah plastik yang dibuang sembarangan ke sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai, penyumbatan aliran sungai, hingga banjir.
Setelah mengetahui jenis-jenis plastik dan bahaya yang dapat ditimbulkannya, kamu bisa turut serta mengurangi penggunaannya agar dapat terhindar dari bahayanya. Berikut langkah yang mudah dilakukan dan dapat kamu mulai dari kebiasaan sehari-hari:
1. Ganti kantong plastik untuk belanja jadi tas kain.
2. Bawa selalu botol minuman sendiri.
3. Hindari penggunaan sedotan plastik.
4. Jika menerima kantong plastik, simpan untuk kebutuhan yang aman digunakan berulang kali.
LAMPIRAN 2
Plastik tentunya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Umumnya, manusia banyak menggunakan plastik untuk keperluan sehari-hari dan pada berbagai aktivitas. Ada berbagai jenis-jenis plastik yang mana digunakan untuk plastik kemasan. Berguna untuk melindungi sebuah produk dan tentunya juga tidak membahayakan kesehatan para konsumennya. Sebelum membahas tentang plastik semakin dalam, yuk kita amati video berikut!
Setelah mengamati video tersebut, identifikasikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul kemudian tuliskan pada kolom berikut!
Nama : ...
Kelas : ...
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“Apakah Anda membawa bekal makan dan minum?
Ditempatkan dimana bekal tersebut? Mengapa wadah bekal Anda dapat digunakan berulang-
ulang sedangkan botol air mineral tidak?”
https://goukm.id/kode-kemasan- makanan-dan-minuman/
STIMULATION
PROBLEM STATEMENT
https://www.youtube.com/
watch?v=0CSMGhOQAMA
...
...
...
...
...
...
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah Anda indentifikasi, silahkan Anda menggali informasi tentang jenis-jenis plastik dan hubungannya dengan dampak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari melalui buku paket, website di Internet, atau sumber belajar lainnya!
Setelah memperoleh informasi terkait jenis-jenis plastik dan hubungannya dengan dampak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, silahkan Anda lengkapi tabel berikut!
Silahkan presentasikan hasil diskusi Anda di depan kelas, kemudian catat pertanyaan, masukan, dan sanggahan yang diberikan oleh kelompok lain!
Tuliskan hasil kesimpulan yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada hari ini pada kolom berikut!
DATA COLLECTION
DATA PROCESSING
VERIFICATION
GENERALIZATION
...
...
...
...
...
...
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENILAIAN 1. Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian Antar Teman (Peer Assesment) Nama teman yang dinilai : ...
Nama penilai : ...
a. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
b. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik dan berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatanmu!
c. Kembalikan instrument ini pada guru jika sudah selesai mengisinys
No Pernyataan Ya Tidak
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memberikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan sopan 3. Membawa bahan untuk diskusi
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Menunjukkan sikap perduli terhadap lingkungan
Rekapitulasi Penilaian Antar Teman
No Nama Skor Pernyataan Penilaian Diri Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4 5
Pedoman penskoran: Ya = 1 Tidak = 0 Nilai = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏 x 100 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
3. Instrumen Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Unjuk Kerja
No Nama Aspek keterampilan yang dinilai Skor
total Nilai Diskusi Presentasi Menyimpulkan
Pedoman Penskoran:
Nilai Akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Rubrik Penilaian Keterampilan
Skor Aspek keterampilan yang dinilai
Diskusi Presentasi Menyimpulkan
4 Membawa bahan untuk diskusi
Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
Menerima saran & masukan
Mempresentasikan hasil diskusi
Mengajukan pertanyaan/sanggahan
Menjawab pertanyaan dengan benar
Membuat kesimpulan sesuai dengan konteksi materi
Kesimpulan berupa poin-poin penting
Membuat kesimpulan dengan benar 3 Hanya 2 dari 3 kriteria yang
terpenuhi
Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi
2 Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi
1 Tidak ada kriteria yang terpenuhi
Tidak ada kriteria yang terpenuhi Tidak ada kriteria yang terpenuhi