• Tidak ada hasil yang ditemukan

Digitalisasi Pertanian Menuju Kebangkitan Ekonomi Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Digitalisasi Pertanian Menuju Kebangkitan Ekonomi Kreatif"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-46 UNS Tahun 2022

“Digitalisasi Pertanian Menuju Kebangkitan Ekonomi Kreatif”

Upaya Peningkatan Penjualan Produk VCO dan Turunannya pada BumDes Tirtonadi Melalui Pelatihan Digital Marketing

Eva Maya Sari, Sitti Hadija Samual, Burhannudin, dan Nikadek Nur Ariska

Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Jl.

KH. Ahmad Dahlan No. 1 Mariyat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat

Email: eva.mayasari27@gmail.com

Abstrak

Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Tirtonadi merupakan BumDes milik kampung Tanah Tinggi Distrik Malabotom Kabupaten Sorong, Papua Barat. Selama pandemic Covid 19 BumDes mengalami kendala pemasaran produk VCO dan turunannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada anggota BumDes Tirtonadi Tanah Tinggi dalam hal wawasan dalam teknik pemasaran online sehingga dapat diimplementasikan dalam memasarkan VCO Mayangsari beserta produk turunannya seperti Pupuk Organik Cair, Pakan ternak, dan cocopeat yang berasal dari pengolahan limbah produksi VCO. Pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Peserta dalam kegiatan adalah masyarakat Tanah Tinggi khususnya pengurus angota BumDes Tirtonadi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, diskusi dan simulasi. Pada saat pelatihan peserta terlihat antusias dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan akun pemasaran online. Melalui kegiatan ini, telah dihasilkan akun pemasaran online berupa facebook, instagram, email, tokopedia dan TaniHub yang telah bisa dioperasikan oleh peserta pelatihan.

Kata kunci: BumDes, digital marketing, VCO

Pendahuluan

Tanah tinggi merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Distrik Malabotom Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat dengan luas wilayah 1.855 km2. Jumlah penduduk tanah tinggi pada tahun 2015 sebanyak 182 jiwa atau 52 kepala keluarga (KK). Mata pencaharian penduduk desa Tanah Tinggi 99 persen adalah bertani di lahan milik sendiri. Hasil pertanian yang paling banyak diusahakan di desa Tanah Tinggi adalah hortikultura dan kelapa.

Namun untuk komoditas kelapa pemanfaatannya belum maksimal. Pemanfaatan kelapa hanya

(2)

terbatas untuk konsumsi rumah tangga dan dijual dalam bentuk buah kelapa tanpa pengolahan lebih lanjut.

Menyadari potensi tersebut, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA Sorong) melalui kegiatan mahasiswa yang didamping oleh dosen melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan mengolah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan harapan agar bisa menjadi sumber alternative kegiatan ekonomi produktif warga desa Tanah Tinggi. Kegiatan tersebut tidak hanya berupa sosialisasi, dan pelatihan, akan tetapi mencakup hingga pembentukan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa yang bernama BUMDES Tirtonadi serta pelatih dan pendampingan produksi VCO dan produk turunannya secara komersial. Produk VCO yang dihasilkan bernama VCO mayangsari dipasarkan di toko- toko, minimarket dan apotik yang berada sekitar wilayah Kabupaten dan Kota Sorong.

Gambar 1. Produk VCO mayangsari

Berdasarkan keterangan pengurus BUMDES Tirtonadi terdapat kendala dalam pemasaran produk, dimana dari 500 botol kemasaan 100 ml yang diproduksi hanya 50% yang terjual di pasaran, sisanya masih tersedia dalam bentuk stok yang tertimbun hampir 1 tahun, hal yang sama juga terjadi pada produk turunan yang diolah dari limbah produksi VCO seperti pakan ternak, cocopeat, dan Pupuk Organik Cair (POC) jika kondisi ini terus berlanjut maka dikhawatirkan sisa produk yang ada akan rusak dan kedaluwarsa, sehingga menyebabkan kerugian bagi BUMDES Tirtonadi, berbagai upaya pemasaran telah diusahakan mulai dari pembuatan desain label dan kemasan yang menarik, mengurus legalitas perizinan produk, promosi antar desa namun belum membuahkan hasil yang maksimal dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang memenuhi protokoler kesehatan, social distancing, stay at home, serta menurunnya daya beli masyarakat.

Menurut Hilmiana dan Kirana (2021) pandemi Covid 19 menyebabkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang saat ini berada di garis depan mengalami guncangan

(3)

ekonomi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah seperti penguncian (lockdown)/

PSPB dan juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah menghentikan aktivitas ekonomi secara tiba-tiba, dengan penurunan permintaan dan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia. Dalam survei yang dilakukan oleh Thaha (2020), lebih dari 50% UMKM mengindikasikan bahwa mereka bisa gulung tikar dalam beberapa bulan ke depan.

Gambar 2. Label kemasan produk bumdes Tirtonadi

Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini. Salah satu solusi alternative pemecahan masalah tersebut adalah melakukan pemasaran produk secara online dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2021 pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta pengguna atau 76.8%, pengguna layanan digital di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 37% selama pandemi Covid-19 (https://kominfo.go.id/content/detail/37471 diakses 15 April 2022).

Perkembangan Internet dan digital marketing memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang produk sekaligus kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli (Sasongko et al., 2020). Digital Marketing merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh pemilik usaha untuk memasarkan atau mempromosikan sebuah

(4)

produk melalui media online seperti website dan marketplace agar bisa menjangkau konsumen dan calon konsumen dengan lebih luas dan cepat. Secara sederhana digital marketing merupakan sebuah istilah yang mencoba mendeskripsikan jasa pemasaran terintegrasi yang digunakan untuk menarik perhatian dan melibatkan konsumen secara online (Rubiyanti et al., 2020). Media online yang saat ini banyak digunakan untuk memasarkan produk adalah memanfaatkan media sosial, contoh media sosial yang popular digunakan oleh pengguna antara lain, Instagram, Facebook, dan Youtube (Hendriadi et al., 2019).

Meskipun penggunaan internet terutama media sosial telah sering dilakukan oleh masyarakat akan tetapi keterampilan penggunaan platform pemasaran produk masih belum memadai oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan pelatihan kepada masyarakat Tanah Tinggi khususnya anggota BUMDES Tirtonadi dalam memanfaatkan internet sebagai media pemasaran online (digital marketing) untuk mengatasi permasalahan dalam pemasaran produk VCO Mayangsari dan turunannya.

Tujuan dari kegiatan pelatihan digital marketing ini adalah memberikan pelatihan kepada anggota BumDes Tirtonadi Tanah Tinggi dalam hal wawasan dalam teknik pemasaran online sehingga dapat diimplementasikan dalam memasarkan VCO Mayangsari beserta produk turunannya seperti Pupuk Organik Cair, Pakan ternak, dan cocopeat yang berasal dari pengolahan limbah produksi VCO.

Metode

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini berjudul “Pelatihan Digital Marketing Dalam Upaya Peningkatan Penjualan Produk VCO dan turunannya pada BumDes Tirtonadi” yang dilaksanakan di desa Tanah Tinggi Distrik Malabotom Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Peserta dalam kegiatan adalah masyarakat Tanah Tinggi khususnya pengurus anggota BumDes Tirtonadi. Pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021.

Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah metode ceramah, diskusi dan simulasi. Metode ceramah digunakan untuk memberikan pemahaman dan gambaran bagaimana digital marketing dapat meningkatkan penjualan produk UMKM. Metode diskusi dilakukan guna mengetahui sampai dimana pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan.

Sedangkan simulasi dilakukan guna mempraktekkan secara langsung penggunaan media internet sebagai media pemasaran ataupun promosi dalam upaya meningkatkan penjualan produk VCO dan turunannya yang dihasilkan oleh BumDes Tirtonadi.

(5)

Hasil dan Pembahasan

Pada dasarnya pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usaha pasti berkeinginan untuk membuat produk laku terjual. Dalam hal ini, pelaku usaha akan menghadapi persaingan yang ketat, sehingga perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Kotler dan Keller (2012) pemasaran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pasar. Strategi Pemasaran atau bauran pemasaran (Marketing Mix) meliputi: Product, Price, Place, Promotion. Contoh strategi pemasaran konvensional yang diterapkan dari dulu hingga sekarang misalnya iklan, direct marketing, dan sales promotion. Pada masa sekarang, selain menggunakan strategi pemasaran konvensional perusahaan (produsen) perlu mempertimbangkan media yang lain dan strategi pemasaran yang lebih sesuai. Potensi pasar online di Indonesia seharusnya dimaksimalkan oleh para UMKM untuk meningkatkan penjualan. Terutama di masa pandemi, dimana berbagai upaya penanganan penyebaran covid, seperti physical distancing dan PSBB dan membatasi aktivitas jual beli di pasar offline.

Dibandingkan dengan pasar offline, penjualan melalui pasar online memiliki sejumlah kelebihan. (1) Memudahkan pelaku usaha menjangkau pasar yang lebih luas. (2) Memudahkan menjalin komunikasi dengan pelanggan (3) Mampu menjangkau target pasar yang spesifik.

Gambar 3. Pelatihan Produksi VCO (Virgin Coconut Oil)

(6)

Pengabdian Kepada Masyarakat melalui pelatihan digital marketing dilakukan pada bulan Agustus 2021 bekerjasama antara Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan Masyarakat di Kampung Tanah Tinggi, Kabupaten Sorong. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan P3D mahasiswa UNIMUDA Sorong. Persiapan kegiatan dimulai dengan mempersiapkan produk yang akan ditampilkan serta peserta yang hadir untuk pendampingan.

Jumlah peserta yang hadir pada pelatihan digital marketing sebanyak 20 orang. Pelatihan berjalan dengan lancar dan warga antusias mengikuti pelatihan, terlihat dari banyak warga yang bertanya dan berpartisipasi dalam pelatihan.

Gambar 4. Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Digital Marketing produk VCO dan turunannya Dalam pelatihan ini, narasumber memberikan pemaparan mengenai pentingnya peran digital marketing dalam upaya meningkatkan penjualan produk UMKM. Digital marketing menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh pelaku usaha karena kemampuan baru konsumen dalam mengikuti arus digitalisasi, beberapa perusahaan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvesional dan beralih ke pemasaran modern. Adapun keunggulan dalam memanfaatkan digital marketing, antara lain: (1) target bisa diatur sesuai demografi, domisili, gaya hidup, dan bahkan kebiasaan, (2) hasil cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan tindakan koreksi atau perubahan apabila dirasa ada yang tidak sesuai,

(7)

(3) biaya jauh lebih murah daripada pemasaran konvensional, (4) jangkauan lebih luas karena tidak terbatas geografis, (5) dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu, (6) hasil dapat diukur, misalnya jumlah pengunjung situs, jumlah konsumen yang melakukan pembelian online, (7) kampanye bisa dipersonalisasi, (8) bisa melakukan engagement atau meraih konsumen karena komunikasi terjadi secara langsung dan dua arah sehingga pelaku usaha membina relasi dan menumbuhkan kepercayaan konsumen (Febriyantoro dan Arisandi, 2018).

Di sisi lain, digital marketing juga memiliki kelemahan, yakni: (1) mudah ditiru oleh pesaing, (2) dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, (3) reputasi menjadi tidak baik ketika ada respon negatif, (4) belum semua orang mengggunakan teknologi internet atau digital (Febriyantoro dan Arisandi, 2018). Banyak pelaku UMKM yang telah menggunakan media sosial sebagai alat pemasarannya. Media sosial adalah alat komunikasi masa depan, kumpulan alat dan platform berbasis internet yang tak terhitung jumlahnya yang dapat meningkatkan infomasi yang dibagi. Dengan terbentuknya media baru ini membuat pengiriman teks, foto, suara, video, dan informasi semakin mudah dan sering oleh kalangan pengguna internet. Media sosial tidak hanya digunakan oleh pengguna internet untuk sekedar bersosialisasi saja tapi juga melakukan bisnis (Rini dan Shihab, 2019).

Adapun manfaat penggunaan media sosial dalam kegiatan usaha seperti: (1) mudah mengetahui informasi tentang pelanggan melalui media sosial, (2) efektif dalam menentukan target market, (3) mudah mencari pelanggan baru dan memperluas target pasar, (4) mudah menerima umpan balik dari pelanggan, (5) mengembangkan target pasar dan menjaga daya saing dengan pesaing usaha lainnya, (6) meningkatkan pengunjung situs web dan peringkat mesin pencari, (7) informasi dapat tersampaikan dengan lebih cepat, (8) membantu konsumen supaya lebih mudah menjangkau pelaku usaha, (9) lebih dekat dengan konsumen, (10) meningkatkan kesadaran merek dan promosi dengan biaya minimal (Nikmah, 2017). Berikut ada beberapa media sosial yang digunakan dalam kegiatan bisnis, seperti: Facebook, Twitter, Instragram, dan youtube (Nikmah, 2017).

Media sosial yang digunakan narasumber sebagai bahan praktek simulasi pelatihan di kampung klasmelek yaitu Facebook. Facebook adalah media sosial yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Keunggulan dari Facebook selain profil facebook, Facebook juga mengeluarkan Halaman Facebook seperti market place yang menyediakan informasi terkait produk yang ditawarkan kepada konsumen. Fitur ini lebih mengarah ke bidang bisnis dengan tujuan untuk mengenalkan informasi terbuka kepada publik, selain itu Facebook juga menyediakan segala kebutuhan untuk beriklan menggunakan Facebook Ads. Facebook Ads (Iklan Facebook), membantu pemilik halaman untuk menemukan orang yang tepat (target),

(8)

menarik perhatian mereka, dan mendapatkan hasil (Rengganawati dan Taufik, 2020). Melalui pelatihan penggunaan digital marketing ini, peserta langsung mempraktekkan cara pengunaan facebook. Rata-rata dari 20 peserta sudah memiliki akun facebook sehingga memudahkan narasumber untuk langsung mempraktekkan cara promosi melalui marketplace. Selain facebook, pada pelatihan ini juga dibuat akun instagram (IG), email, dan akun pemasaran di tokopedia, dan TaniHub yang telah bisa dioperasikan oleh peserta pelatihan.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Melalui kegiatan pelatihan digital marketing ini, masyarakat kampung Tanah Tinggi selaku pelaku usaha memperoleh pengetahuan baru mengenai cara memasarkan barang dagangan mereka secara online yang diharapkan dapat membantu mereka dalam memperkenalkan produk VCO dan turunannya kepada para konsumen sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan serta keuntungan yang lebih besar.

Saran

Mengupayakan adanya bimbingan intensif secara berkala tentang pemanfaatan media online untuk pemasaran produk sehingga dapat lebih mudah mengakses dan memuat informasi lengkap mengenai produk yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan sebagian dari mereka masih tergolong gagap teknologi sehingga perlu terus dibimbing sampai mereka mahir dalam melakukan upaya pemasaran online. Selain itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah terkait izin penjualan produk tersebut sehingga pelaku usaha tersebut lebih mudah mendapatkan pelanggan yang nantinya berujung pada keuntungan yang diperoleh dapat meningkat.

Ucapan terima kasih

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan pelatihan digital marketing pada BumDes Titonadi terutama kepada Direktorat Belmawa Kemendikbud Dikti atas bantuan pendanaan program hibah P3D dan PHP2D, segenap warga dan aparat kampung serta pemerintah daerah khususnya dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung yang telah mendampingi selama kegiatan berlangsung.

(9)

Daftar Pustaka

Febriyantoro, M. T., & Arisandi, D. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean. JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara.

Kotler, Philip and Keller Kevin Lane. (2012). Principles of Marketing: 14 th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Nikmah, F. (2017). Kajian Tentang Pemasaran Online Untuk Meningkatkan Peluang Bisnis.

Adbis: Jurnal Administrasi dan Bisnis.

Rengganawati, H., & Taufik, Y. (2020). Analisis Pelaksanaan Digital Marketing pada UMKM Tahu Rohmat di Kuningan. KOMVERSAL: Jurnal Komunikasi Universal.

Rini, M. N. A., & Shihab, M. R. (2019). Strategi Media Sosial Untuk Pengembangan Umkm.

Jurnal Terapan Teknologi Informasi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk urea dan abu sekam padi, dosis optimal pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil

Sikap Petani pada Dampak Pembangunan Tol bagi Mata Pencarian sebagai Petani Dari keragaan atau karakteristik petani terdampak di Kecamatan Polanharjo terlihat bahwa bagian

Kerapatan sel rhizobakteri isolat KMV 5 dan GMP 2 berdasarkan nilai absorbansi disajikan pada Tabel 3, terlihat bahwa pada dasarnya isolat KMV5 dan GMP 2 dapat tumbuh baik

Pada penelitian ini belum dilakukan identifikasi isolat bakteri endofit dan analisa senyawa yang dihasilkan oleh 4 isolat bakteri endofit yang digunakan tetapi berdasar

Hasil uji lanjut DMRT taraf 5% menunjukkan genotipe mutan kedelai hitam berbeda nyata terhadap varietas pembanding pada karakter jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji

Berdasarkan hasil sidik ragam dengan taraf kesalahan 5% terhadap jumlah daun tanaman bunga pukul delapan menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi yang diberikan

Variabel yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian beras organik adalah platform dengan nilai beban faktor sebesar 0,911.. Kata kunci: analisis

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan asam organik dengan inulin 1,2% atau enzim papain 0,15% serta campurannya mampu meningkatkan panjang dan