PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA SMA NEGERI 3 TAKENGON
KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN AJARAN 2011-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : PITRA SUHADA
NIM. 608310171
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT Karena atas berkat dan
rahmat yang diberikan kepada penulis sehinga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan
Jasmani Sekolah (PJS) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
(PJKR), Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011-2012”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan – hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun penulis
berusaha seoptimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selama
penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan moril berupa bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Atas bantuan tersebut penulis mengucapakan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.SI. Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Dekan Fakultas Ilmu Keolah
Ragaan UNIMED.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Pembantu Dekan I. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes.
vii
4. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes. ketua jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan Rekreasi (PJKR). UNIMED.
5. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M,Kes. sekertaris jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR). UNIMED
6. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Rekreasi (PJKR), UNIMED.
7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. dosen pembimbing skripsi yang selama Ini
telah membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak /Ibu Dosen FIK UNIMED yang turut serta dalam membantu
penyelesaian skripsi ini.
9. Terkhusus buat orang tua saya, yang sangat saya cintai dan sayangi ayah
saya Joni dan ibu tercinta Aminah S,Pd. dan kaka (Juwita, S.Pd, M.Pd. dan
Masdiana S.Pd, M.Pd). Adik saya (Ansar Yanto ST). yang sepenuh hati
telah banyak memberikan doa dan dukunganya kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Buat pacar saya tercinta Salbiah S,Pd. terima kasih saya ucapkan berkat
cinta, kasih sayang, dukungan, dan perhatianya sehingga saya selalu
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini I LOVE U.
11. Bapak Armaja, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Takengon yang
telah member ijin dan fasilitas selama penelitian ini berlangsung.
12. Ibu Armayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran pendidikan jasamani di SMA
vii
13. Siswa kelas X A SMA Negeri 3 Takengon tahun pelajaran 2012/2013 yang
telah bersedia membantu pelaksanaan penelitian.
14. Buat sahabat-sahabat saya (Sahabul Adri AR, Ruhdi wen koara, Aramiko
Saradiwa, Almunawar Bicer Miko, Julian, Mulyani S.Pd. Muji Sembiring
S.Pd. dan sahabat-sahabat lainya. Terima kasih atas
dukungan,bantuan,semangat dan doa yang telah kalian berikan.
15. Rekan-rekan mahasiswa FIK UNIMED. Khususnya PJS C Ekstensi 08 yang
tidak bisa saya tuliskan namanya satu persatu yang memberi banyak
kenangan serta semangat selama kuliah bersama.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah ikut
memberikan bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik kepada kita semua di
kehidupan sekarang dan yang akan datang. AMIN.
Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT yang maha
sempurna tetapi penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dan melakukan
yang terbaik dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap, bskripsi ini dapat
bermamfaat bagi kita semua.
Medan juni 2012
Pitra Suhada
iv ABSTRAK
PITRA SUHADA. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011-2012.
Dosen Pembimbing AFRI TANTRI.
Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). UNIMED 2012.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah” Rendahnya Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Terutama Pada Materi Budaya Hidup
Sehat” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X A di SMA Negeri 3 Takengon.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Takengon yang berada di jalan
Takengon – isaq Kayu kul Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah tahun
ajaran 2011-2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A di SMA
Negeri 3 Takengon yang berjumlah 40 orang. Tehnik yang di gunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan tes. Tes yang digunakan
adalah pilihan berganda tes,tes diambil dari buku paket siswa.
Dari hasil analisis diperoleh data pre test sebagai hasil belajar awal siswa
dengan 20 siswa yang tuntas dengan persentase 50%, siswa yang tidak tuntas 20
siswa dengan persentase 50 %, dengan nilai rata-rata 59,875. Data pos test siklus
1 jumlah siswa yang tuntas 23 siswa dengan persentase 57,5%, 17 siswa yang
tidak tuntas dengan persentase 42,5%, dengan rata-rata nilai 62,88. Sedangkan
data pos test siklus II jumlah siswa yang tuntas 34 siswa dengan jumlah
persentase 85% siswa yang tidak tuntas 6 siswa dengan persentase 15% dengan
rata-rata nilai hasil belajar siswa 71,125 dengan 85% siswa yang mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS). Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani
Pada Materi Budaya Hidup Sehat Terhadap Siswa SMA Negeri 3 Takengon
Tahun Ajaran 2011-2012.dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). dapat
ix
1. Hakeket Pendidikan Jasmani ... 10
2. Hakekat hasil Belajar……….. ... 12
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 36
A. Hasil Penelitian……….. 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian………. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 54
A. Kesimpulan……… 54
B. Saran……….. 54
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Rencana Kegiatan Tindakan Kelas……… 30
2. Nilai Hasil Pre test………. 37
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I……….. 48
4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II………. 39
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas……… 28
2. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pre Test………... 38
3. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I………... 38
4. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ……….. 39
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang
mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan yang berusaha untuk
membangun masyarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan yaitu
membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian dalam rangka manusia
seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan
prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola
pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha sadar, terencana umtuk mewujudkan proses
belajar dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Namum, sebagai bagian dari proses pendidikan, pembelajaran penjas secara terus
menerus perlu untuk dikembangkan. Dalam pengembangan itu, terdapat dua aspek
penting yaitu membelajarkan siswa bagaimana belajar dan membelajarkan siswa
bagaimana berpikir. (Dryden g Jeannette. 2004).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
Pada dasarnya semua guru menginginkan kompetensi tercapai dalam setiap
proses pembelajaran. Salah satu wujud kompetensi tersebut adalah keterampilan
berpikir dan kerjasama siswa. Aktivitas berpikir dan kerjasama siswa. Aktivitas
berpikir dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh pada
pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui keaktifan siswa dan kerjasama
diharapkan prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan. Salah satu cara
untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam kerjasama adalah melalui
penerapan pembelajaran kontekstual dengan model kooperatif. Pengajaran
kooperatif (kooperatif learning) berfokus pada pengunaan sekelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran
Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti menyebutkan
bahwa dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran materi, siswa masih
terlihat kurang aktif dan cenderung bersikap individual sehinga kerja sama masih
kurang. Nampak pula adanya siswa yang bersifat tertutup dan malu bertanya
kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti. Hal itu
mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Kekurangaktifan siswa yang terlibat dalam pembelajaran dapat terjadi
karena metode/model yang digunakan kurang melibatkan aktifitas siswa secara
langsung. Pembelajaran dikelas masih banyak di dominasi oleh guru sehinga
kurang mampu membangun persepsi, minat, dan sikap siswa yang lebih baik.
dunia pendidikan sebagian besar di sebabkan oleh faktor didaktik, termasuk
metode pengajaran yang berpusat pada guru. Dengan kurangnya minat dan sikap
siswa tersebut berdampak terhadap prestasi belajar secara umum kurang
memuaskan
Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan tercipta suatu proses yang
mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar, peranan guru sangat
penting dalam melakukan usaha usaha, menciptakan kondisi dan situasi yang
memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui
suatu proses belajar dan penyimpananya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat
diproses dan dikembangkan lebih lanjut.
Kesempatan berinteraksi dengan siswa dalam belajar seharusnya tidak
hanya dipakai untuk mentransfer ilmu tetapi guru bisa mempelajari siswa,
mengawasi tingkah laku dan dan kegiatanya. Mengetahui dan mengenal siswa
merupakan tugas pertama guru pemahaman terhadap siswa-siswanya dalam
proses belajar, pertama guru memberikan pemahaman terhadap siswa siswanya
dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran aktif, siswa di pandang
sebagai subjek bukan objek dan belajar lebih dipentingkan dari mengajar.
Disamping itu siswa ikut berpartisipasi dalam mencoba dan melakukan sendiri
yang sedang dipelajari.
Salah satu faktor keberhasilan guru dalam penyampaian materi dipengaruhi
oleh metode atau gaya mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang
dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehinga
sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu anak untuk menguasai
materi yang diajarkan sehinga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode atau gaya mengajar merupakan suatu siasat untuk menggiatkan
partisipasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas ajar. hal ini dikaitkan dengan
upaya untuk mengelola lingkungan dan atmosfir pengajaran untuk tujuan
mengoptimalkan jumlah waktu aktif berlatih dari pada siswa yang dipandang
sebagai indikator terpercaya untuk melihat efektivitas pengajaran. Banyak metode
atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran penjas. Namun
metode yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan di
ajarkan, beberapa metode atau gaya mengajar dapat diterapkan selama
pembelajaran berlangsung tergantung dari keadaan kelas atau siswa.
Dalam proses pembelajaran sebagai langkah awal guru harus mampu
menganalisis program pengajarannya. Apakah program sudah cocok, sudah
memenuhi tujuan yang ingin dicapai (baik oleh guru maupun oleh siswa).
Permasalahan yang sering terjadi adalah pengelolaan kegiatan yang di sajikan
oleh guru tidak membangkitkan motifasi dan kreatifitas anak sehinga kegiatan
belajar mengajar bersipat pasif, itu dikarnakan sistem pembelajaran yang ada dan
digunakan selama ini bersifat monoton. Peserta didik hanya diberikan
pengetahuan tanpa memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, dalam
konteks pendidikan tinggi, sistim pembelajaran yang lama ini juga berarti jika
seseorang mempunyai pengetahuaan dan keahlian dalam suatu bidang dia pasti
tepat. Dia hanya perlu menuangkan apa yang diketahuinya kedalam botol kosong
yang siap menerimanya
Banyak guru masih menganggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya
alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa
Duduk, Diam, Dengar, Catat dan Hafal (3DCH) serta mengadu siswa satu sama
lain. Johnson & Jhonson dan Smith (1991). Dimana siswa bersifat acuh tak acuh
dan kurang antusias dalam menerima pembelajaran, malas mengulang pelajaran
yang dijelaskan oleh guru, dalam diskusi kelompok siswa kurang berkolaborasi
dengan kawan kelompoknya Ini adalah fakta dalam dunia pendidiakan kita
dimana betapa mudahnya kita terjebak dalam konsensus mengenai praktik-praktik
pengajaran dan kehilangan keberanian untuk menentang dan merubah kebiasaan
yang sudah berurat dan berakar dalam kegiatan belajar mengajar. Tradisi
pengajaran berdasarkan paradigma yang disebutkan di atas di abadikan terus
dalam dunia pendidikan walaupun korban-korban terus berjatuhan.
Dengan demikian perlu dirancang suatu pembelajaran yang mengikut sertakan
seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar, mengajar dan yang membiasakan
siswa untuk mengkontraksi sendiri pengetahuanya baik dengan guru, teman,
maupun terhadap materi pelajaran itu sendiri dan nantinya diharapkan hal tersebut
dapat membantu siswa sehinga tercapai hasil belajar yang baik. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS).
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kembangkan
merupakan salah satu model yang menciptakan interaksi antara guru dengan siswa
dan interaksi siswa dengan siswa lainya secara kelompok dengan model ini
diharapkan dapat memacu hasil belajar siswa. Dalam Model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa dapat belajar dalam kelompok kecil
yang hitrogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda,
jadi setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang
dan tingi. Dalam menjalankan tugas angota saling bekerja sama, dan membantu
untuk memahami bahan pelajaran.
Tehnik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dan
bekerja sama dengan orang lain tipe Think Pair Share (TPS) memiliki prosedur
yang ditetapkan secara explicit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk
berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lainya.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik memilih model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share (TPS) karena penguasaan siswa dan pemahaman
siswa akan materi yang disampaikan guru sangat rendah, hal itu di akibatkan
penyampain materi pembelajaran yang terlalu monoton. Berdasarkan diskusi
dengan guru penjas di SMA Negeri 3 Takengon mengatakan bahwa’ siswa kurang
dapat memahami pembelajaran penjas pada materi budaya hidup sehat dengan
baik karena mengangap teori itu tidak penting dalam pendidikan jasmani, yang
identik dengan pembelajaran praktek, dalam hal ini mereka mengangap remeh
terhadap teori pada materi budaya hidup sehat sehinga hasil yang diperoleh siswa
kurang memuaskan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
rendah untuk mendapat dengan pengunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
think pair share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan penelitian tentang
penerapan model pembelajaran tipe think pair share (TPS) terhadap hasil belajar
penelitian ini diberi judul:
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun ajaran 2011-2012”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan
suatu masalah penelitian sebagai berikut ; 1) Apakah yang mempengaruhi hasil
belajar siswa/siswi kelas X A SMA Negeri 3 Takengon? 2) Apakah model
pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dengan materi pembelajaran yang
di sajikan guru? 3) Apakah cara mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa? 4) Apakah dengan mengunakan metode/model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa/siswi? 5)
Berapa besarkah peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
C. Batasan masalah
Mengigat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun yang
menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya pada penerapan
model pembelajaran kooperatife tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan
hasil belajar pada materi budaya hidup sehat tentang NARKOBA terhadap
siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011/2012.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah
maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti sebagai berikut:
“Bagaimana hasil peningkatan belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3
Takengon setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)?”.
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3
Takengon pada materi pokok budaya hidup sehat setelah diterapkan model
F. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat member mamfaat
sebagai berikut:
1. Dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi budaya hidup sehat
2. Agar siswa lebih memahami dampak dari narkoba.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang model
pembelajaran kooperatif tipe Think pairs share (TPS)
4. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi siswa SMA Negeri 3
Takengon khusus nya untuk meningkatkan hasil belajar
5. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi pembaca khususnya
rekan-rekan mahasiswa unimed agar dapat dipergunakan untuk penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Model pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS). efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Budaya Hidup Sehat
diperoleh data pre test sebagai hasil belajar awal siswa dengan 20 siswa yang
tuntas dengan persentase 50%, siswa yang tidak tuntas 20 siswa dengan
persentase 50 %, dengan nilai rata-rata 59,88. Kemudian meningkat Data pos test
siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 23 siswa dengan persentase 57,5%, 17 siswa
yang tidak tuntas dengan persentase 42,5%, dengan rata-rata nilai 62,88. Dan
meningkat lagi di data pos test siklus II jumlah siswa yang tuntas 34 siswa,
dengan jumlah persentase 85%, siswa yang tidak tuntas 6 siswa, dengan
persentase 15%, dengan total rata-rata nilai hasil belajar siswa 71,125, dengan
85% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
B. Saran
1. Dalam menggunakan metode pembelajaran, guru sebaiknya memilih metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga hasil
2. Guru yang menggunakan madel pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS). Hendaknya disesuaikan dengan materi pokok pembelajaran
dan dapat memotivasi dan membangkitkan sikaf kritis kepada siswa untuk
lebih aktif dalam proses belajar atau mau bertanya dan memberikan
pendapat serta membiasakan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
3. Kepada mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dengan mencoba pada materi
pelajaran lain.
4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS). Dengan
mencoba pada materi pelajaran lain.
5. Bahan masukan bagi penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Reneka Cipta.
2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dzaki, 2010. Penelitian Tindakan Kelas
http//:www.yahoo.com.penelitiantindakankelas/dzaki.blogspot.html (diakses april 2010)
Fachruddin 2010 cooperative learning. Bandung: Alfabeta.
Hanafiah, Nanang & Suhana, cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Ibrahim, M dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Unesa.
I Wayan Santyasa. 2007. Wrokshop tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Para Guru SMP 2 Dan 5 nusa penida kelungkung
Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 1, Desember 2006
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Lie, A. 2000. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia widia Sarana
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Penerbit Erlanga
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudrajat, Akhmad. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. http:// learning with me.blogspot. pembelajaran. html (06/01/2012)
Suherman, E. (Maret 2010). Model belajar dan pembelajaran berorientasi kompetensi siswa. Jurnal pendidikan dan budaya edisi I, hlm. Jakarta : Departemen Pendidikan. Tersedia http://jurnal.garuda.kepdiknas.go.id// (07/01/2012)