PENERAPAN MODELCIRC(COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION)UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
SISWA SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 1 CibogoKabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Tia Nurjanah
1003503
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
1 CibogoKabupaten Bandung Barat)
Oleh Tia Nurjanah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tia Nurjanah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ...
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Hipotesis Tindakan ... F. Penjelasan Istilah ...
BAB II MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR...
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peranan Menulis ... 5. Kegunaan Menulis ... 6. Tahapan dalam Menulis ... 7. Hubungan Membaca dengan Menulis ... 8. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... B. Hakikat Pantun ... 6. Macam-macam Rima dalam Pantun ... 7. Pembelajaran Menulis Pantun di Sekolah Dasar ... C. Hakikat Model Cooperative Integrated Reading and Composition ...
1. Tujuan model Cooperative Integrated Reading and Composition ... 2. Langkah-langkah model Cooperative Integrated Reading and
Composition ... 3. Fokus UtamaModel Cooperative Integrated Reading and Composition
...
4. Kelebihan Cooperative Integrated Reading and Composition ... D. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... E. Kerangka Berpikir ...
BAB III METODE PENELITIAN ...
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian ... F. Instrumen Penelitian ... G. Analisis dan Interpretasi Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Hasil Pembelajaran ... 3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III ... c. Observasi Siklus III ...
1) Perencanaan Pembelajaran ... 2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 3) Hasil Pembelajaran ... d. Refleksi Siklus III ... C. Rekap Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... D. Pembahasan Hasil Penelitian ...
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Tia Nurjanah
1003503
Abstact: Implementation of the models CIRC to improve writing skills rhyme for students of elementary school. Objectives to be achieved in this research is improve writing skills rhyme for students of elementary school. This research is research the act of class adapted from a model Kemmis and mc.Taggart.Hence, the study is done with some stages consisting of planning, the exercise of, observation, and the reflections. This research was conducted in three cycles. Research results are obtained, namely, the value of the average grade at this stage of the cycle I of 67,43. In cycle II increased to 72,25 and cycle III increased back to 80.00. In addition to learning during implementation carried out research in General take place properly, the student response was generally positive. Based on these data it can be concluded that the students skills in writing a rhyme increased after learning model implemented CIRC.
Abstrak: Penerapan Model CIRC untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, nilai rata-rata kelas pada tahap siklus I sebesar 67,43. Pada siklus II meningkat menjadi 72,25 dan siklus III meningkat kembali menjadi 80,00. Selain itu pelaksanaan pembelajaran selama dilaksanakan penelitian secara umum berlangsung dengan baik, respon siswa secara umum positif. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis pantun meningkat setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model CIRC.
1
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk membangun kepercayan diri yang kuat, sebuah bangsa memerlukan identitas. Identitas tersebut dapat diwujudkan diantaranya melalui bahasa. Adanya sebuah bahasa yang dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang berbeda merupakan suatu kebanggaan Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sanggup mengatasi perbedaan dan kemungkinan perpecahan yang terjadi.
Sejak kecil kita telah diperkenalkan dengan bahasa. Walaupun pada awalnya bahasa yang kita kenal dan kita gunakan adalah bahasa ibu. Setelah itu barulah kita mengenal bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Mengingat betapa pentingnya peranan bahasa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan, maka mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan sejak sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi. Depdiknas (2009, hlm. 100) mengemukakan:
...bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Dengan pembelajaran bahasa, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Selain itu juga, bahasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yanag paling rumit di anatara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Cahyani & Hodijah (2007, hlm.10) bahwa menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Tarigan (2008, hlm. 4). “Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau
bangsa yang terpelajar”. Sangat disayangkan minat bangsa Indonesia dalam hal menulis terbilang rendah. Rendahnya minat menulis dapat dilihat dari sedikitnya buku yang diterbitkan di Indonesia dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang rata-rata menerbitkan 75.000 eksemplar per tahun sedangkan Indonesia hanya 12.000 eksemplar. (Kompas, 14/4/2010). (http://m.hatta-rajasa.info)
Bukti lain menyebutkan bahwa rendahnya minat menulis berdampak pada jumlah publikasi karya imliah yang masih kalah dengan negara-negara lain. Jumlah karya ilmiah Indonesia bahkan hanya sepertujuh dari negara tetangga yaitu Malaysia (Dirjen Dikti. 2012). Demikian pula jika dilihat dari jumlah penduduknya pertumbuhan karya tulis Indonesia sejak tahun 1996 hingga 2010 masih dibawah negara-negara lain. (http://muhaiminanashir.blogspot.com)
Selain itu menulis merupakan suatu sarana mengungkapkan perasaan. Mengungkapkan perasaan tidak hanya dapat diceritakan dan ditulis dalam bentuk prosa. Ungkapan perasaan pun dapat dinyatakan dalam bentuk puisi, seperti puisi lama yang disebut pantun.Pantun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1017), yaitu:
3
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; peribahasa sindiran. Pantun merupakan hasil karya sastra asli bangsa Indonesia. Dimasa dahulu hampir kehidupan sehari-hari berkomunikasi sesama manusia dilakukan dengan berpantun. Sebagai bangsa yang menghargai kebudayaan, maka kita wajib melestarikan semua kebudayaan Indonesia dari manapun asalnya. Jangan sampai budaya kita di curi oleh bangsa lain atau diakui bangsa lain.
Pantun merupakan salah satu karya sastra. Mengajarkan sastra merupakan hal yang tak kalah penting. Bahkan Umar Bin Khattab pernah berpendapat yang
bunyinya: “Ajarilah anak-anakmu sastra karena satra dapat membuat anak yang
pengecut menjadi jujur dan pemberani.” Dengan kata lain karya sastra yang
dibaca ataupun yang dibuat siswa dapat berpengaruh terhapat karakter siswa tersebut.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tertulis bahwa salah satu kemampuan menulis yang harus dimiliki siswa kelas IV SD yaitu dapat membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun.
Melalui pembelajaran ini siswa dilatih untuk menyusun pantun sesuai rima yang ditentukan. Hal itu akan mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas siswa dalam menyusun pantun secara benar.
Ternyata keterampilan siswa SD dalam menulis pantun masih terbilang rendah. Fakta di lapangan mengenai rendahnya kemampuan siswa SD menulis pantun terlihat dari hasil pantun yang dibuat oleh siswa SDN 1 Cibogo yang sebanyak 50% belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Diantara kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa ketika menulis pantun yaitu, jumlah baris yang tidak sesuai, jumlah suku kata dalam setiap baris yang belum sesuai, bunyi rima dan juga makna yang disampaikan dalam pantun belum terlihat.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat pantun adalah kurangnya kosakata yang dimiliki siswa, padahal Djuanda (2006, hlm. 15) mengungkapkan bahwa salah satu hal yang penting dalam penulisan pantun adalah kekayaan kosakata. Selain itu pemahaman siswa mengenai pantun masih rendah dan model pembelajaran yang digunakan di kelas belum dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis pantun.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai model pembelajaran yang cocok untuk menumbuhkan minat dan keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV. Bukan hanya itu tetapi juga sebuah model yang dapat mengembangkan diri siswa baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Piaget (dalam Isjoni, 2011, hlm. 177) mengatakan bahwa siswa bekerja lebih baik jika mereka berpikir secara bersama dalam kelompok, merekam pikiran, dan menjelaskannya dengan mempresentasikan hasil karya mereka di dalam kelas.
Salah satu model pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatifadalah Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).Slavin (2008, hlm. 200) mengungkapkan bahwa CIRC merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa para kelas yang lebih tinggi sekolah dasar.
Model CIRC adalah model yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sekaligus membina kemampuan menulis reproduksi atas bahan bacaan yang dibacanya. (Abidin, 2012, hlm. 92). Diharapkan dengan menggunakan model CIRC keterampilan siswa dalam menulis pantun dapat meningkat.
5
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah, “Bagaimanakah meningkatkan
keterampilan menulis pantun melalui penerapan model CIRC di kelas IV SDN 1
Cibogo?”Untuk menjawab masalah tersebut, disusun beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model CIRCuntuk meningkatkan keterampilan menulis pantundi kelas IVSDN 1 Cibogo?
2. Bagaimanakah pelaksanaanpembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan model CIRCuntuk meningkatkan keterampilan keterampilan menulis pantundi kelas IVSDN 1 Cibogo?
3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan siswa kelas IV SDN 1 Cibogodalammenulispantunsetelahdilakukanpembelajarandengan
menerapkan model CIRC?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantundi kelas IVSDN 1 Cibogo. Sedangkan secarakhusus, penelitianinibertujuanuntukmemperolehinformasimengenai hal-hal berikut.
1. Mengetahuiperencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model CIRCuntuk meningkatkan keterampilan menulis pantundi kelas IVSDN 1 Cibogo.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengetahui peningkatan keterampilan siswa kelas IV SDN 1 Cibogodalammenulispantunsetelahdilakukanpembelajarandengan
menerapkan model CIRC.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sebuah teori baru mengenai model pembelajaran CIRC yang dapat meningkatkan keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam menulis pantun, serta sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada beberapa konteks kepentingan berikut.
a. Bagisiswa, penelitian dengan menerapkan model CIRC ini dapatmenambah kosakata siswa, pemahaman siswa mengenai pantun dan juga meningkatkanketerampilansiswadalammenulis pantun.
b. Bagi guru, dapatmenerapkanmodel
CIRCuntukmeningkatkanmotivasidanketerampilanmenulis pantunpadasiswa.. Serta menjadikan guru berperan sebagai fasilitator dan mediatordalam proses pembelajaran karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
7
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Hipotesis Tindakan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menulis pantun pada siswa yaitu dengan menerapkan model CIRC. Hal ini dikarenakan partisipasi siswa dalam model CIRC terlihat dalam kegiatan melakukan kerja sama untuk memecahkan masalah dalam kelompok. Sehingga siswa dapat termotivasi dan terangsang pikirannya untuk menuangkan ide (gagasannya) dalam bentuk pantun tulisannya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan,
“Apabila guru menerapkan model CIRC dalam pembelajaran menulis pantun, maka kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV SDN 1 Cibogo akan
meningkat”.
F. Penjelasan Istilah
Fokus utama penelitian ini adalah penerapan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SD. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah penelitian, maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan masing-masing batasannya secara operasional dalam uraian berikut.
1. Model CIRC
Model CIRC merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas tinggi di sekolah dasar. Model CIRC yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun melalui kegiatan yang diawali dengan kegiatan membaca, baik konsep maupun cerita, menemukan kata dalam cerita secara berkelompok, melengkapi pantun, dan setelah itu siswa membuat pantun secara individu.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Salah satu keterampilan menulis yang harus dimiliki siswa kelas IV adalah menulis pantun. Hal tersebut tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): 8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun.
3. Pantun
27
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode dan model penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen serta analisis dan interpretasi data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi, dan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm. 26) yang menegaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan model Pendekatan Tindakan Kelas (PTK).
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas di atas, dapat disimpulkan bahwa dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Grundy & Kemmis (dalam Sanjaya, 2010, hlm. 30-31) tujuan PTK meliputi tiga hal yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.
Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memiliki beberapa karakteristik, yakni tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar, masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat praktis, fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran, tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi, PTK dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang sedabg berjalan, artinya pelaksanaan PTK tidak di-setting secara khusus untuk kepentingan penelitian semata.(Sanjaya, 2010, hlm. 33-34)
B. Model Penelitian
29
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kurt Lewin, , model Ebbut, model Elliot, model Hopkins, dan model Kemmis dan Mc. Taggart.
Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart. Di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan Ekawarna (2013, hlm.21) sebagai berikut.
1. Perencanaan atau sebagai refleksi awal
Perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perencanaan disusun sebelum tindakan dimulai.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
3. Observasi
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Selain itu untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru.
4. Refleksi
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Refleksi Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Kesimpulan
Siklus 1
Siklus 2
31
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1
Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Kemmis dan Mc. Taggart (1982)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cibogo, yang terletak di Jalan Tangkuban Parahu No. 87 Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian tindakan kelas iniberawal ketika peneliti melaksanakan Pendidikan Latihan Profesi (PLP) di kelas IV sejak bulan Februari 2014, selama melaksanakan PLP peneliti melakukan observasi dan menemukan permasalahan di kelas IV yaitu kesulitan dalam menulis pantun, oleh karena itu peneliti menerapkan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pantun,penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sebanyak tiga siklus dengan rincian sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan tanggal 7 Mei 2014 2. Siklus II dilaksanakan tanggal 12 Mei 2014 3. Siklus III dilaksanakan tanggal 16 Mei 2014
D. Subjek Penelitian
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan sebagai berikut.
1. Refleksi awal
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti mengobservasi proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi, peneliti mendiagnosis bahwa siswa kelas IV SD Negeri 1 Cibogo memiliki kesulitan dalam menulis pantun. Hal ini dapat dilihat hasil pantun buatan siswa yang belum sesuai dengan ciri-ciri pantun.
2. Perencanaan tindakan
Berdasarkan penyebab dan masalah yang dipaparkan di atas, akan diterapkan model CIRC. Sebelum melakukan tidakan dengan menerapkan model CIRC, peneliti menyusun rancangan program tindakan pembelajaran menulis pantun. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan adalah:
a. menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dan menentukan indikator capaian kompetensi (ICK);
b. mendiskusikan dengan guru kelas mengenai langkah-langkah, strategi dalam pembelajaran, serta media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;
c. menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan yang akan disampaikan;
33
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. mempersiapkam media dan kata-kata kunci yang akan digunakan untuk mengaplikasikan model CIRC;
f. menyiapakan instrumen tes formatif yang berupa pilihan ganda maupun essay untuk mengukur hasil pembelajaran setiap akhir siklus sesuai materi dan indikator yang akan dicapai;
g. menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas peserta didik;
h. menyiapkan instrumen pengamatan kinerja pendidik dalam melaksanakan model CIRC; dan
i. Melaksanakan diskusi dengan mitra peneliti.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan akan dilakukan langsung oleh penulis sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti dibantu oleh guru wali kelas IV SDN 1 Cibogo dan rekan sejawat yang berperan sebagai observer.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model CIRC dilakukan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Mempersiapkan data awal yang dimiliki.
2) Mendiskusikan mengenai tindakan yang akan dilakukan dengan guru kelas IV serta menanyakan permasalahan yang mungkin timbul di dalam kelas.
3) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model CIRC.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data. Hal yang diobservasi yaitu kesesuaian rencana pembelajaran dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kelas. Selain itu, mengobservasi ketercapaian indikator saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
5) Melakukan tes pada akhir siklus.
6) Menganalis dan merefleksi bersama observer mengenai pelaksanaan hasil tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I. Sehingga hasil yang di dapat akan dijadikan acuan untuk membuat perencanaan dalam siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan sesuai dengan perbaikan dari hasil analisis siklus I. Oleh karena itu, untuk pelaksaan tindakan siklus II, peneliti harus benar-benar merencanakan langkah-langkah yang tepat dan efektif agar kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diantaranya sebagai berikut.
1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition. Dengan kegiatan sebagai berikut.
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
b) Guru memberikan wacana sesuai dengan tema.
c) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan kata kunci dari wacana dan ditulis pada lembar kertas.
35
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Guru membagikan lembar kerja kelompok (LKK) melengkapi pantun. f) Siswa mencari kata kunci yang terdapat pada wacana untuk digunakan
dalam melengkapi pantun
g) Siswa melengkapi pantun dengan menggunakan kata-kata yang didapatnya secara berkelompok.
h) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. i) Guru membuat kesimpulan bersama. j) Penutup.
3) Pendidik memberikan tes formatif untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan metode CIRCini.
4) Peneliti bersama observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus II. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.
c. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III merupakan perbaikan dari hasil analisis siklus II. Untuk melaksanakan siklus III peneliti harus merencanakan dengan matang berdasarkan hasil refleksi dari siklus II agar terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III, diantaranya sebagai berikut.
1) Membuat rancangan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. 2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan
menerapkan model CIRC.
3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan. 4) Hasil observasi data dianalisis, sehingga dapat diketahui peningkatkan
kemampuan siswa untuk menulis pantun melalaui kegiatan membaca dan menulis terintegrasi melalui model CIRC.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010, hlm.86). Dalam tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a. Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model CIRC.
b. Melakukan wawancara dengan siswa setelah pembelajaran berlangsung. 5. Refleksi
Refleksi akan dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Refleksi dilakukan oleh guru(peneliti) beserta observer. Semua data yang diperoleh dianalisis secara bersama-sama untuk menemukan hal-hal yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran pada siklus selanjutnya.
F. Instrumen Penelitian
Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebagai bagian untuk menjawab persoalan penelitian. Banyak cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Namun diperlukan cara yang tepat dan efisien untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil karangan siswa dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan model CIRC dalam pembelajaran serta sikap dan respon siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen yang digunakan akan dijabarkan sebagai berikut.
37
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dirumuskan dengan tepat. Instrumen penilaian untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel A.4 yang terlampir.
2. Instrumen Tes
Pengertian tes menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1456), yaitu ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. LKS untuk siswa di bagi dua, yaitu LKS kelompok dan LKS individu yang dapat dilihat pada lampiran C.
3. Instrumen Nontes
Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi dalam KBBI (2008, hlm. 976) adalah peninjauan secara cermat; sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan-ke sekolah-sekolah. Dalam observasi, peneliti langsung mengamati subjek yang diteliti, terjun langsung dengan melihat, merasakan, mendengarkan, dan berpikir tentang hal yang diteliti. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran menulis pantun.
1) AktivitasGuru
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya. Lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel A.5 yang terlampir.
2) Respon Siswa
Kegiatan observasi respon siswa dilakukan untuk melihat respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi respon siswa dapat dilihat pada tabel A.6 yangterlampir.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.(KBBI, 2008, Hlm. 1559).Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan pada awal penelitian. Wawancara yang dilaksanakan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Wawancara akan diajukan kepada guru kelas IV dan juga siswa sebagai subjek penelitian. Format wawancara dapat dilihat pada tabel A.7 yang terlampir.
c. Catatan Lapangan
Saat melakukan penelitian di lapangan peneliti membawa buku catatan untuk menulis dan mencatat semua hal yang dilihat dalam pengamatan. Semakin banyak yang ditulis, semakin lengkap pengamatan itu. Firmat catatan lapangan dapat dilihat pada tabel A.8 yang terlampir.
G. Analisis dan Interpretasi Data
39
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan model cooperative integrated reading and composition dalam pembelajaran menulis pantun. Data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil pantun siswa.
Setelah data kualitatif dianalisis maka dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang hasilnya akan dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas. Selain itu disusun pula rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis pantun dengan model cooperative integrated reading and composition. Berikut rambu-rambu tersebut yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1
Format Penilaian Hasil Pantun Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Jumlah Baris 4 4
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sajak a-b-a-b 4
4. Kesesuaian Sampiran 4
5. Kesesuaian Isi 4
Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.
Tabel 3.2 Arti Skala
1 SK Sangat Kurang
2 K Kurang
3 C Cukup
4 B Baik
5 SB Sangat Baik
Tabel 3.3 Deskripsi Skala Nilai
Jumlah Baris 4
5 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 4 baris 4 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 3 baris 3 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 2 baris 2 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 1 baris 1 Siswa menulis pantun kurang dari 1 baris
Jumlah Suku kata 8-12
5 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang sama
4 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang berbeda
41
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis 2 baris pantun dengan 8-12 suku kata
1 Siswa mampu menulis 1 baris pantun dengan 8-12 suku kata
Sajak a-b-a-b
5 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima sempurna
4 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima tidak sempurna
3 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 1 kalimat yang tidak tepat
2 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 2 kalimat yang tidak tepat
1 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 3 kalimat yang tidak tepat
Kesesuaian Sampiran
5 Siswa mampu menulis sampiran pantun yang memiliki makna dan berkaitan dengan isi
4 Siswa mampu menulissampiran pantun yang memiliki makna namun tidak terkait dengan isi
3 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun maknanya kurang tepat
2 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun tidak memiliki makna
1 Siswa tidak mampu menulis sampiran pantun
Kesesuaian Isi
5 Siswa mampu menulis isi pantun denganmakna dan pilihan kata yang tepat
4 Siswa mampu menulisisi pantun yang memiliki makna yang tepat
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya tidak tepat
1 Siswa tidak mampu menulis isi pantun
Tabel 3.4
Kategori Nilai Keterampilan Menulis Pantun
NILAI KATEGORI
85≤ A ≤ 100 Sangat Terampil
75 ≤ B ≤ 84 Terampil
65 ≤ C ≤ 74 Cukup Terampil
50 ≤ D ≤ 64 Kurang Terampil
0 ≤ E ≤ 49 Sangat Kurang Terampil
Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:
P = �
� � 100
Keterangan: P = persentase,
F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,
100 = bilangan konstanta
Tabel 3.5
Pedoman Tafsiran Data dalam % Kualitatif
43
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100 Seluruhnya
90-99 Hampir seluruhnya
70-89 Sebagian besar
51-69 Lebih dari setengahnya
50 Setengahnya
30-49 Hampir setengahnya
1-29 Setengah kecil
0 Tidak seorang pun
94
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini berisi simpulan dan rekomendasi yang didapatkanberdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan model cooperative integrated reading and composition untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo.
A. Simpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model cooperative integrated reading and compositionketerampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo meningkat. Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut.
95
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari siklus sebelumnya. Sehingga perencaan pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih baik lagi.
2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan model cooperative integrated reading and compositionberjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran dengan menggunakan cooperative integrated reading and composition yaitu (1)guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen, (2) siswa membaca dalam kelompok untuk saling menemukan ide pokok dan memahami bacaan, (3) guru memberikan lembar kerja kelompok (LKK), (4) siswa mencari kata yang dapat digunakan untuk melengkapi pantun di dalam wacana, (5) Setiap kelompok berdiskusi untuk melengkapi pantun dengan kata yang tepat, (6) siswa membuat pantun sesuai dengan ciri-ciri pantun, (7) siswa saling mengomentari dan mengoreksi pantun yang dibuat teman, (8) perwakilan dari setiap kelompok membacakan pantun yang telah dibuat, dan (9) kesimpulan.Aktivitas siswa saat pembelajaran terlihat aktif dan dinamis. Pembelajaran Dengan menerapkan model cooperative integrated reading and compositionguru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas, dan siswa pun lebih mudah memahami materi dan mengerjakan tugas dengan belajar secara kelompok.
3. Peningkatan keterampilan menulis pantun mengalami setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative integrated reading and compositiontidak hanya dilihat pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik. Hasil rata-rata keterampilan menulis pantun pada siklus I sebesar 67,43 dengan tingkat ketuntasan 64,28%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 72,25 dengan tingkat ketuntasan 75%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 80,00 dengan tingkat ketuntasan 93%. Aspek yang dinilai pada pantun siswa yaitu kesesuaian dengan ciri-ciri pantun.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Bagi guru SD, dapat menerapkan model cooperative integrated reading and compositionuntuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa. Dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition, guru dapat meningkatkan aktivitas siswa secara optimal baik secara individu maupun kelompok, karena dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition, siswa dapatberdiskusi dengan teman kelompoknya sehingga mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas individunya yaitu menulis pantun. Selain itu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembentukan kelompok yaitu kemampuan membaca siswa.
97
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: Refika Aditama.
Anonim. (2013). Mewujudkan writing and reading society. [Online]. Tersedia di: http://m.hatta-rajasa.info/read/1436/mewujudkan-writing-and-reading-society . Diakses 24 September 2013.
Cahyani, I. dan Hodijah. (2007). Kemampuan berbahasa indonesia di SD. Bandung: UPI PRESS.
Cahyani, I. dan Rosmana, I. (2006). Pendidikan bahasa indonesia. Bandung: UPI PRESS.
DepatemenPendidikanNasional.(2009). Bahan 02
pendidikandanpelatihankurikulumtingkatsatuanpendidikansekolahdasar. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djuanda, D dan Iswara, P. (2006) Apresiasi sastra indonesia. Bandung: UPI PRESS
Ekawarna. (2013). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Referensi.
Hamid, R. (2011). Model-model penelitian tindakan kelas. [Online]. Tersedia di: http://rifaty.blogspot.com/2012/10/model-model-penelitian-tindakan-kelas.html. Diakses 30 Oktober 2013.
Immortal. (2012). Kamus pintar pantun puisi dan majas. Yogyakarta: Immortal Publisher.
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kosasih, E. (2012). Dasar-dasarKeterampilanMenulis. Bandung: YramaWidya.
Kurniawan, H. dan Sutardi. (2012). Penulisan sastra kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laelasari &Nurlailah. (2006). Kamus Istilah Sastra. Bandung: Nuansa Aulia.
Nashir, M. (2013). Minat menulis Indonesia. [online]. Tersedia: http://muhaiminanashir.blogspot.com.Diakses 12 Maret 2014
Nadjua. (2012). Buku pintar puisi & pantun. Surabaya: Triana Media.
Resmini, N. dan Juanda D. (2007). Pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas tinggi. Bandung: UPI PRESS.
Rizal, Y. (2010). Pantun jenaka. Bandung: Pustaka Setia
Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Santoso, J. (2013). Pantun, puisi lama melayu dan peribahasa indonesia. Yogyakarta: Araska.
Santoso, S. (2005).SPSS Mengolah Data StatistikSecaraProfesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Slavin, R. (2008). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung: Nusamedia.
99
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suhadi. I. (2012). Efektivitas cooperative integrated reading and composition (CIRC) dalam pengajaran menulis dilihat dari kecerdasan siswa). Dalam Tesis UNS Solo. [Online]. Tersedia di: http://pasca.uns.ac.id/?p=3089. Diakses 30 September 2013.
Sukmawati, D. (2013). Penerapan model consept sentence untuk meningkatkan hasil belajar menulis karangan narasi siswa kelas IV sekolah dasar negeri 2 cibodas kabupaten bandung barat. (Skripsi). Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Tarigan, H. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.