BAB III
TAHAPAN PERANCANGAN
1.1. Perancangan Media
Penulis akan membuat sebuah iklan layanan masyarakat yang berisi kampanye sosial yang
bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya ara ibu-ibu muda mengenai manfaat dan
kandungan apa saja yang ada dalam kolostrum. Iklan layanan masyarakat ini akan menggunakan
media yang sesuai dengan consumer journey dan point of contact dari target segmentasi.
1.2. Tujuan Perancangan Media
Mengacu pada rumusan masalah, maka penulis merancangkan sebuah iklan layanan
masyarakat yang menarik, kreatif dan informatif yang diharakan mampu menyadarkan
masyarakat mengenai manfaat dari kolostrum bagi bayi yang baru saja lahir.
1.3. Pendekatan Perancangan Media
Media kampanye sosial ini akan berfokus ada upaya iklan layanan masyarakat yang berisi
kampanye sosial untuk menyadarkan tentang manfaat dari kolostrum dan mengajak para ibu
untuk memberikan kolostrumnya kepada bayinya yang baru lahir dan membuka fakta yang salah
selama ini tentang kolostrum.
Iklan layanan masyrakat ini akan berisi tentang ajakan untuk para ibu supaya
memberikan kolostrumnya kepada bayi yang baru lahir dan selain itu pennulis akan meminta
tanggapan masyarakat apakah mereka mengetahui apa yang dimaksud dengan kolostrum dan
setelah itu penulis akan meminta para ahli (dokter spesialis kandunngan dan bidan) untuk
memberikan penjelasannya mengenai manfaat dan kandungan yang ada didalamnya.
1.4. Pemilihan Media
Strategi media yang digunakan dalam perancangan iklan layanan masyarakat ini
menggunakan media-media yang sesuai dengan consumer journey dan point of contact dari
target segmentasi. Maka untuk itu, pada iklan layanan masyarakat ini sebelum menentukan
strategi medianya, ditentukanlah consumer journey dan point of contact dari target segmentasi
1.5. Hasil Consumer Insight dan Consumer Journey
Sebelum terjun langsung dalam pembuatan sebuah media produksi, penulis melakukan
riset data dilapangan, disini penulis mengikuti lima ibu muda bernama Wahyu Lia Nugrahani,
Dwi Novita Sari, Dina Kurniawati, Hosiana Purwaningsih, dan Eunike Silvia T.
Dari jadwal consumer journey diatas penulis menemukan bahwa saat ini hampir sebagian
besar ibu-ibu muda menggunakan rata-rata 40%-50% kegiatan mereka dihabiskan untuk
membuka internet, khususnya untuk berjejaring di media sosial. Mereka bisa mengakses internet
melalui media apapun baik melalui komputer ataupun melalui handphone. Terlebih sekarang
hampir semua handphone dilengkai dengan fasilitas internet.
Dari pengamatan penulis selama para ibu-ibu ini menggunakan internet, website yang
sering mereka buka adalah jejaring sosial, seperti facebook, BBM, dan Youtube. Hal ini
diperkuat lagi dengan data dari Dirjen Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika (SDPP)
Kemen Kominfo Budi Setiawan yang dilansir dari Solopos.com yang mengatakan jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai peringkat ketiga di Asia dengan 55 juta orang, lebih
lanjut beliau mengatakan bahkan dari segi usia, banyak pengguna internet adalah usia 17- 30
tahun. Setidaknya tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna facebook dan 19,5 juta penonton youtube
di Indonesia.
Selain internet, yang menjadi point of contact mereka sehari-hari adalah iklan yang
berbentuk poster, flyer dan billboard. Ini dikarenakan di hampir setiap lokasi mereka berada
terpampang berbagai macam poster, flyer dan billboard yang berisi iklan layanan masyarakat
maupun iklan komersil.
Berdasarkan consumer insight yang dilakukan penulis untuk mencari data tentang
pengatahuan mereka terhadap manfaat kolostrum pada bayi yang baru lahir hasilnya adalah 5
dari 5 ibu-ibu ini tidak tahu apa saja manfaat dari kolostrum dan kandungan gizi yang ada
didalamnya. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa kolostrum adalah ASI yang basi karena
Berdasarkan pencarian media melalui consumer journey diatas maka penulis kemudian
memilih media online sebagai media yang tepat bagi target primer karena dalam keseharian
target mereka kerap kali bersentuhan dengan media online oleh sebab itu penulis memanfaatkan
kedekatan itu sebagai media penyampaian informasi mengenai manfaat kolostrum bagi bayi.
Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan media online adalah karena informasi yang diperoleh
dari tenaga medis sangat terbatas dalam menjangkau target. Sumber informasi dapat menentukan
baik atau buruknya pelaksanaan pemberian kolostrum, maka diperlukan media yang tepat untuk
merubah perilaku para target.
1.6.Infografis Video
Karena hampir sebagian waktu para ibu-ibu ini dihabiskan untuk berjejaring sosial
(facebook, BBM, Youtube), maka penulis memakai media infografis untuk berkamanye,
infografis bertujuan untuk mempermudah pembaca dan memahami satu persoalan atau peristiwa.
Sifat para ibu yang sibuk namun masih memiliki kebutuhan untuk berjejaring di dunia internet
sangat cocok untuk penulis bisa menggunakan media infografis dalam berkamanye. Infografis ini
nantinya akan berbentuk video, untuk video nanti akan diunggah ke jejaring sosial yang
memadai untuk mengunggah video. Untuk video dan poster yang diunggah ke jejaring sosial,
penulis akan memakai fasilitas tagging dari jejaring sosial sehingga informasi yang penulis
1.7. Tahap Perancangan Produksi
Tabel 3.2
Time Table Perancangan Produksi
No. Kegiatan Waktu Target
Pra Produksi 1. Pertemuan dan sharing awal dengan
dosen pembimbing
1 minggu Mendapat masukkan dari
dosen pembimbing tentang ide
awal kampanye sosial
2. Pencarian consumer insight dan
consumer journey dalam penentuan
media dan isi media kampanye
1 minggu Mendaat hasil media yang
memang dibutuhkan para ibu.
3. Pertemuan kedua dan sharing dengan
dosen pembimbing tentang konse
kampanye sosial
1 minggu Fix pembuatan media
kamanye dan mendapat ide
tambahan
4. Merancang konsep media kampanye
(storyline dan storyboard ILM)
1 minggu Mendaatkan informasi dalam
perancangan desain kampanye
5. Proses pencarian data (mencari bahan
dan narasumber untuk melengkapi
pembuatan media kampanye,
browsing di internet)
1 minggu Mendapatkan bahan dan
ilustrasi yang diperlukan
Produksi
Setelah dirumuskan ide dasar kemudian dilanjutkan dengan pembuatan panduan kreatif,
maka jika rancangan iklan telah disetujui, langkah selanjutnya adalah mewujudkan iklan
tersebut secara konkret.
6. Proses pengambilan gambar/video
dimulai dengan interview narasumber
dan pengambilan stockshot
2 minggu Memperoleh stock video
sebagai bahan untuk
[image:4.612.94.546.121.731.2]photoshop, Illustrator dan after effect.
8. Penyempurnaan ketiga dan sharing
dengan dosen pembimbing tentang
dummy kampanye sosial
1 minggu Mendapat masukkan dan
menyempurnakannya.
Sehingga mendapat gambaran
akhir kamanye sosial
9. Penyempurnaan video ILM
(finishing). Cheking keseluruhan
mulai dari teks, layout, grafis
1 minggu Tidak ada kesalahan dalam
informasi yang dibuat
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi menjadi tahapan terakhir, dan sekaligus menjadi hasil akhir dari apa
yang sudah dikerjakan.
10. Membuat laporan hasil kerja
pembuatan ILM dari pra produksi
sampai produksi
2 minggu Menghasilkan laporan hasil
kerja yang maksimal
11. Pelaporan hasil kerja dari pra produksi
sampai produksi
1 hari Mendapatkan kesimpulan dari