Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA
CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh:
ARRUM NUUR HAYYU
1006593
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya meyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Lembar Kerja Siswa Biologi SMA di Kota Cimahi Berdasarkan Hakikat Sains” ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu
yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung
risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan
atau ada klaim dari pikah lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2014
Yang memuat pernyataan,
Arrum Nuur Hayyu
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ARRUM NUUR HAYYU
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA
CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M. Sc.
NIP. 195512191980021001
Pembimbing II
Any Aryani, M.Si.
NIP. 197105302001122001
Mengetahui,
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. H. Riandi M. Si.
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan hakikat sains pada Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi SMA Negeri dan mengetahui pemahaman hakikat sains siswa di Kota Cimahi. Lembar Kerja Siswa yang digunakan adalah LKS Biologi SMA kelas X, XI dan XII dari dua sekolah yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data diperoleh menggunakan lembar penilaian kemunculan tujuh komponen hakikat sains yang telah diadaptasi dari Lederman et.al (2002), sedangkan pemahaman siswa diperoleh dari lembar kuesioner. Hasil analisis LKS menunjukkan rata-rata proporsi kemunculan hakikat sains dari kedua LKS pada komponen sains bersifat empiris sebesar 55,67%; teori dan hukum dalam sains sebesar 15,16%; kreativitas dan imajinasi dalam sains sebesar 10,05%; teori laden sebesar 4,22%; sosial dan budaya yang melekat dalam sains sebesar 10,62%; mitos metode ilmiah sebesar 0,65% dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif sebesar 3,63%. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS Biologi SMA yang telah dianalisis sudah memuat ketujuh komponen hakikat sains, sedangkan hasil jawaban kuesioner pemahaman hakikat sains siswa menunjukkan pemahaman yang rendah.
Kata kunci: analisis LKS, LKS Biologi SMA, hakikat sains.
ABSTRACT
Analysis of Senior High School Biology Worksheet in Cimahi City based on Nature of Science
The aim of this research is to analyze the emergence of the nature of science on senior high school biology worksheet and to know the student comprehension of the nature of science in Cimahi City. The worksheet that used in this research is senior high school biology worksheet grade 10, 11 and 12 from two different school. The method was used in this research is descriptif. The data was obtained using assesment sheet of seven elements of nature of science that adapted from Lederman et.al (2002), while the student comprehension using quesioner sheet. The average proportions of the emergence of the nature on science from the both of the worksheet is: the empirical nature of science knowledge was 55,67%, scientific theories and laws was 15,16%; the creative and imajinative nature of scientific knowledge was 10,05%; the theory Laden nature of scientific knowledge was 4,22%; the social and cultural embeddedness of sciencetific knowledge was 10,62%; myth of scientific methods was 0,65%; the tentative nature of scientific knowledge was 3,63%. The result show that senior high school biology worksheet was include the seven elements of the nature of science, while the student quesioner of nature on science show the low comprehension.
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... ... i
ABSTRAK ... ... ii
KATA PENGANTAR ... ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... ... iv
DAFTAR ISI ... ... vi
DAFTAR TABEL ... ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... ... x
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
A. Latar Belakang ... ... 1
B. Rumusan Masalah ... ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... ... 4
D. Batasan Masalah... ... 5
E. Tujuan Penelitian ... ... 6
F. Manfaat Penelitian ... ... 7
BAB II HAKIKAT SAINS, PENTINGNYA HAKIKAT SAINS, KOMPONEN HAKIKAT SAINS, MISKONSEPSI HAKIKAT SAINS, KONSEP BESAR DALAM BIOLOGI DAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA ... ... 9
A. Lembar Kerja Siswa Biologi SMA ... ... 9
B. Hakikat Sains ... ... 12
C. Pentingnya Hakikat Sains dalam Pendidikan IPA ... ... 13
D. Komponen Hakikat Sains ... ... 14
E. Miskonsepsi Hakikat Sains ... ... 16
F. Konsep Besar Biologi ... ... 21
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Metode dan Desain Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 26
C. Definisi Operasional... 27
D. Instrumen Penelitian... 27
E. Prosedur Penelitian... 28
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29
G. Alur Penelitian ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Data dan Pembahasan Hasil Analisis LKS A ... 32
B. Data dan Pembahasan Hasil Analisis LKS B ... 39
C. Data dan Pembahasan Hasil Perbandingan LKS A dan LKS B... 45
D. Data dan Pembahasan Hasil Analisis Per Konsep/Bab ... 50
E. Data dan Pembahasan Hasil Kuesioner Pemahaman Siswa ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A. Simpulan ... 73
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang
berusaha dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pendidikannya.
Menurut UNESCO dalam Education For All Global Monitoring Report
(2012) yang dikeluarkan setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di
peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara (Dwikk,
2013). Banyak hal yang dapat menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia, faktor tersebut antara lain: pembelajaran hanya pada buku paket,
mengajar satu arah, aturan yang mengikat, guru tidak menanamkan diskusi
dua arah, metode pertanyaan terbuka tidak dipakai, dan kurangnya sarana
belajar (Fauzan, 2010).
Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
Indonesia. Pembelajaran sains harus menarik dan tidak bersifat hafalan. Guru
membelajarkan siswa melalui penjabaran dan penjelasan konsep-konsep yang
terangkum dalam buku teks sebagai bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan
guru merupakan sarana belajar yang mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Sarana belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran (Dikti, 2010). Bahan ajar tersusun secara sistematis, bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis, sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Dikti, 2010).
Salah satu bahan ajar yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Surachman
yang dikutip oleh Sumarni (dalam Widjajanti, 2008) LKS merupakan jenis
hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah.
Menurut Slamet yang dikutip oleh Sumarni (dalam Widjajanti, 2008)
2
kemampuan awal siswa dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran.
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam pembelajaran.
Menurut Wildman (2012) sebagian orang merasakan bahwa dengan
menggunakan LKS di dalam kelas mampu menghasilkan pembelajaran yang
efektif, namun tanpa pengawasan dan penerapan sewajarnya dapat
menimbulkan kontraproduktif dalam pengembangan literasi, sehingga dalam
penggunaanya pun perlu pengawasan dan bimbingan yang sesuai.
Demircioglu & Kaymakci (2011) melaporkan bahwa LKS membantu siswa
dalam membangun pengetahuan, melalui perkiraan siswa dan mendapatkan
umpan balik, penggunaan sebagai tambahan materi dari buku teks, dan
membangun pencapaian dari beberapa strategi mengajar.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi yang digunakan harus dapat
menghubungkan sains/Biologi dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu juga
LKS Biologi seharusnya dapat memberikan gambaran bahwa bagaimana
sains, teknologi dan masyarakat saling berhubungan. Hal tersebut merupakan
salah satu komponen dari hakikat sains. Siswa harus memahami dan mampu
menerapkan komponen-komponen hakikat sains dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat hakikat sains penting untuk memahami dan mengembangkan
kebiasaan ilmiah, mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan
sehari-hari juga penting untuk mengajarkan pembuatan keputusan dalam
persoalan sains dalam masyarakat. Dilihat dari sisi kebudayaan pun hakikat
sains penting untuk menghargai nilai dari sains dalam keberbudayaan saat ini.
Hakikat sains membantu dalam memahami norma pada komunitas ilmiah
yang membentuk komitmen terhadap nilai moral yang umum pada
masyarakat, sedangkan dari sisi pembelajaran sains, hakikat sains
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran tentang sains.
Usaha perbaikan pendidikan sains menekankan kepada pembelajaran
untuk seluruh masyarakat dan mengidentifikasi literasi sains sebagai tujuan
utama dalam pembelajaran. Pengembangan literasi sains memerlukan
pandangan yang luas dari sains yang mencakup tiga komponen utama, yaitu
pengetahuan ilmiah, metode sains, dan hakikat sains (Indriyani, 2013).
3
teori dan konsep yang biasanya berhubungan dengan pengajaran sains.
Hakikat sains menggambarkan sains sebagai cara yang penting untuk
memahami dan menjelaskan apa yang terjadi di dunia, mengakui nilai-nilai
dan keyakinan yang melekat kepada pengembangan pengetahuan ilmiah
(Sterling, 2010).
Pembelajaran sains memiliki tujuan agar siswa mampu memahami
hakikat sains (Laderman, et al., 2010). Sumber pengetahuan sains siswa dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti media informasi, fenomena-fenomena
alam yang siswa temui sehari-hari, berdiskusi dengan teman, guru dan orang
tua, serta buku dan bahan ajar lainnya termasuk LKS di sekolah yang guru
berikan. Berbagai sumber informasi tersebut berpengaruh dalam pemahaman
sains dan akan berbeda pemahamannya bagi setiap siswa.
Menurut Widjajanti (2008), lembar kerja yang telah disusun perlu
diukur kualitasnya agar dapat di pertanggungjawabkan hasilnya. Hasil
penilaian dari maing-masing unsur penilai digunakan sebagai acuan untuk
memperbaiki LKS dan data hasil penilaian oleh konsumen dapat dianalisis
secara statistik sebagai dasar pengambilan kesimpulan (Widjajanti, 2008).
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Wildman (2012), LKS mampu
menghasilkan pembelajaran yang efektif namun perlu dilakukan pengawasan
dalam penggunaanya. Perkembangan dan penyusunan LKS pada masa kini
harus lebih diperhatikan. Misalnya, penyusunan LKS akan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa dimasing-masing kotanya.
Salah satu kota berkembang di Indonesia yang siswanya mampu
bersaing di dunia global adalah Kota Cimahi. Berdasarkan data yang dikutip
oleh Koran Pikiran Rakyat, menyatakan bahwa Kota Cimahi masih memiliki
permasalahan di bidang pendidikan yaitu pemerataan kualitas guru yang
berpengaruh terhadap kualitas muridnya kelak, maka dari itu LKS yang
digunakan di sekolah dapat membantu siswa memperoleh pengetahuannya
melalui kegiatan-kegiatan dan diskusi yang tercakup di dalamnya.
Berdasarkan aspek tersebut, LKS yang digunakan harus memiliki kriteria
tertentu. Lembar Kerja Siswa yang disusun harus sesuai dengan SK dan KD
4
Perkembangan analisis LKS sejauh ini masih terkonsentrasi terhadap
konsep-konsep atau materi pembelajaran yang terkandung dalam LKS,
sedangkan cara penyusunan dan kualitas LKS belum terlalu banyak diteliti
oleh para ahli termasuk bagaimanakah kandungan hakikat sains yang
terkandung dalam LKS Biologi SMA. Penyusunan materi dalam LKS Biologi
SMA berdasarkan hakikat sains perlu diperhatikan. Hakikat sains
mengarahkan siswa bekerja secara ilmiah, mengarahkan siswa untuk
menemukan pengetahuannya sendiri juga karena mampu memberikan
pengetahuan sains secara meluas bagi siswa dan membentuk karakter siswa
dalam bersikap ilmiah. Oleh karena itu, melalui pemilihan LKS yang tepat
diharapkan terjadi peningkatan pemahaman sains siswa. Pemilihan LKS ini
melalui cara analisis LKS berdasarkan hakikat sains yang akan dilakukan oleh
peneliti.
B. Rumusan Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hakikat sains dalam Lembar Kerja Siswa Biologi SMA Negeri
yang digunakan di Kota Cimahi?
2. Bagaimana pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains dalam
Lembar Kerja Siswa Biologi SMA Negeri yang digunakan di Kota
Cimahi?
C. Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian dari masalah penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah hakikat sains yang bersifat empiris ada dalam LKS SMA
Negeri di Kota Cimahi?
2. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi teori dan hukum sains ada
dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
3. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi kreativitas dan imajinasi dalam
sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
4. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi teori Laden dalam sains ada
5
5. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi sosial dan budaya yang
melekat pada sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
6. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi mitos metode ilmiah ada dalam
LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
7. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi pengetahuan ilmiah bersifat
tentatif ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
8. Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
bersifat empiris dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
9. Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi teori dan hukum sains dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
10.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi kreativitas dan imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di
Kota Cimahi?
11.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi teori Laden dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
12.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi sosial dan budaya yang melekat pada sains dalam LKS SMA
Negeri di Kota Cimahi?
13.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi mitos metode ilmiah dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?
14.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang
meliputi pengetahuan ilmiah bersifat tentatif dalam LKS SMA Negeri di
Kota Cimahi?
D. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut:
1. Lembar kerja siswa Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
LKS Biologi SMA dari berbagai penerbit yang diambil dari dua SMA
Negeri di Kota Cimahi dan menggunakan Kurikulum KTSP.
2. Konsep yang dianaliasis pada LKS Biologi SMA merupakan konsep
materi kelas X, kelas XI, dan kelas XII yang mewakili konsep besar
6
perkembangan, kelangsungan hidup dan pewarisan sifat, lingkungan, dan
terapan).
3. Penelitian ini menggunakan tujuh kategori hakikat sains menurut
Lederman et al. (2002), meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum
sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya
yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah
yang bersifat tentatif.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kandungan
hakikat sains pada Lembar Kerja Siswa Biologi SMA di Kota Cimahi yang
dijabarkan:
1. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa sains bersifat empiris
pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
2. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa teori dan hukum sains
pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
3. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa kreativitas dan
imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
4. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa teori Laden pada LKS
SMA Negeri di Kota Cimahi.
5. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa sosial dan budaya pada
LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
6. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa mitos metode ilmiah
pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
7. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa pengetahuan ilmiah
bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
8. Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
pengetahuan ilmiah bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota
Cimahi.
9. Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
7
10.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
kreativitas dan imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota
Cimahi.
11.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
teori Laden pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
12.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
sosial dan budaya pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
13.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
mitos metode ilmiah pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.
14.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa
pengetahuan ilmiah bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota
Cimahi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
1. Bagi pembuat kurikulum: memberikan informasi bahwa pandangan
hakikat sains harus diperhatikan dalam kurikulum.
2. Bagi penulis LKS: memberikan informasi pentingnya pandangan
mengenai hakikat sains dalam penulisan LKS, sehingga diharapkan
pandangan hakikat sains terkandung dalam lembar kerja siswa yang
digunakan oleh guru dan siswa
3. Bagi siswa: hakikat sains penting untuk memahami dan mengembangkan
kebiasaan imiah, mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan
sehari-hari. Dari sisi demokratis, hakikat sains penting untuk mengajarkan
pembuatan keputusan dalam persoalan sains dalam masyarakat. Dari sisi
kebudayaan hakikat sains penting untuk menghargai nilai dari sains dalam
keberbudayaan saat ini. Dari sisi moral, hakikat sains membantu dalam
memahami norma pada komunitas ilmiah yang membentuk komitmen
terhadap nilai moral yang umum pada masyarakat, sedangkan dari sisi
pembelajaran sains, hakikat sains memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
8
4. Bagi guru: memberikan informasi mengenai pandangan hakikat sains yang
benar pada lembar kerja siswa dan memberikan masukan dalam memilih
lembar kerja siswa yang mengandung hakikat sains.
5. Bagi peneliti: penelitian ini menjadi tempat bagi peneliti untuk
mengembangkan keilmuan dalam melakukan suatu penelitian dan menjadi
masukan bagaimana seharusnya lembar kerja siswa Biologi yang
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
tanpa adanya perlakuan yang diberikan. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan,
kondisi, situasi, peristiwa dan peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek
atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010). Penelitian ini mendeskripsikan
sejauh mana ruang lingkup hakikat sains dalam LKS Biologi SMA.
Data berasal dari LKS Biologi SMA yang telah ditentukan dan
didukung dengan data pemahaman siswa yang terjaring melalui kuesioner
pemahaman hakikat sains. Data yang berasal dari LKS Biologi SMA yang
terpilih diakumulasikan tiap komponennya dan dihitung proporsi kemunculan
tiap komponennya pada masing-masing LKS.
Penilaian hasil skoring kuesioner siswa dilakukan setelah memberikan
skor pada tiap butir pertanyaan inti dengan mengacu pada rubrik dan kisi-kisi
yang telah disusun. Hasil skoring digunakan untuk menentukan tingkat
pemahaman siswa tentang hakikat sains. Pertama-tama, hasil skoring dari
kuesioner siswa dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan
ketentuan. Berdasarkan perhitungan peneliti, kategori pemahaman siswa
tentang hakikat sains dibagi menjadi lima, yaitu Sangat Rendah, Rendah,
Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi. Jika skor kuesioner total tertinggi adalah:
skor tertinggi x jumlah pertanyaan = 4 x 7 = 28 dan terendah adalah: 0 x 7 = 0,
maka peneliti menentukan kategori pemahaman siswa terhadap sains dengan
kategori Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi
berdasarkan jumlah nilai terendah dan tertinggi tersebut dengan rentang 5 dan
6 angka (berdasarkan pertimbangan lebih lanjut). Maka dari itu, peneliti
menetapkan kategori serta batasan skornya seperti yang terdapat dalam Tabel
26
Tabel 3.1. Kategori pemahaman hakikat sains dan batasan jumlah skor hasil
kuesioner tiap siswa berdasarkan perhitungan peneliti
Kategori Batasan jumlah skor
Sangat Rendah 0-5
Rendah 6-11
Sedang 12-17
Tinggi 18-22
Sangat Tinggi 23-28
2. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari
LKS yang dipilih setelah hasil survei. Data diperoleh dari LKS yang telah
ditentukan kemudian dianalisis ada/tidak ada atau banyaknya kemunculan
komponen hakikat sainsnya. Lembar Kerja Siswa yang dipilih harus lulus
kualifikasi dan/atau sering digunakan oleh SMA Negeri di Kota Cimahi.
Setelah itu, dipilih enam konsep besar (ringkasan dari tujuh konsep besar,
konsep struktur dan fungsi digabung) dalam Biologi dan memilih bab yang
mewakili masing-masing enam konsep besar biologi tersebut secara random.
Keenam konsep besar harus diwakili oleh bab pada tiap LKS (LKS kelas X,
XI, dan XII dari satu sekolah yang sama). Hal tersebut bertujuan agar dapat
mewakili keseluruhan konsep besar.
B. Populasi dan Sampel
Penelitian LKS ini dilaksanakan di Kota Cimahi. Pengambilan data
LKS untuk dianalisis berasal dari dua SMA Negeri yang mewakili SMA di
Kota Cimahi. Sedangkan, pengambilan data kuesioner pemahaman siswa
SMA tentang hakikat sains dilaksanakan di SMA Negeri 3 Cimahi dengan
asumsi bahwa sekolah tersebut mewakili seluruh SMA di Kota Cimahi.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bab pada Lembar Kerja
Siswa Biologi SMA Negeri kelas X, kelas XI, dan kelas XII di Kota Cimahi
yang dianalisis. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah beberapa bab
pada LKS yang dianalisis yang diambil secara acak (satu sekolah) dan
27
struktur dan fungsi, pertumbuhan dan perkembangan, kelangsungan hidup dan
pewarisan sifat, lingkungan, dan terapan).
Pengambilan sampel dilakukan secara random. Pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan tujuh konsep besar biologi yang terbagi ke dalam
beberapa bab.
C. Definisi Operasional
1. Lembar Kerja Siswa yang dimaksud dalam penelitian adalah Lembar
Kerja Siswa yang berbentuk buku dan hanya berisi petunjuk
praktikum/nonpraktikum, penjabaran cara kerja dan penjabaran
pertanyaan-pertanyaan/diskusi, serta berisi sedikit informasi (landasan
teori).
2. Analisis LKS Biologi SMA adalah analisis Lembar Kerja Siswa Biologi
SMA berdasarkan hakikat sains menurut Lederman et al. (2002).
D. Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
Instrumen pertama adalah lembar penilaian LKS yang berisi tujuh komponen
hakikat sains yang dijabarkan dengan indikator-indikator. Indikator hakikat
sains yang akan digunakan adalah penjabaran dari definisi komponen hakikat
sains dari jurnal Lederman et al. (2002), yang tediri dari tujuh komponen
hakikat sains yang meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum sains,
kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat
pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat
tentatif. Selanjutnya, setiap indikator dalam tiap komponen diakumulasikan
jumlahnya untuk mendapatkan jumlah keseluruhan masing-masing komponen
hakikat sains. Contoh instrumen lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran
A1.
Instrumen kedua berupa kuesioner beserta rubriknya untuk menilai
pandangan siswa mengenai hakikat sains untuk menunjang data yang didapat
dari analisis LKS. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
28
tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2010).
Kuesioner siswa yang digunakan berupa pertanyaan terbuka yang mengacu
pada jurnal Lederman et. al. (2002). Instrumen ini disusun untuk mengetahui
apakah hakikat sains muncul atau tidak pada suatu LKS dengan
memperhatikan komponen-komponen dari hakikat sains. Contoh lembar
kuesioner beserta rubrik dan kisi-kisinya dapat dilihat pada Lampiran A2, A3,
dan A4.
E. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Studi literatur untuk menyusun rumusan masalah.
b. Penyusunan proposal penelitian.
c. Seminar proposal penelitian.
d. Perbaikan proposal penelitian.
2. Tahap pelaksanaan, meliputi:
a. Pemilihan LKS dilakukan setelah peneliti melakukan survei ke
beberapa sekolah di Kota Cimahi mengenai LKS biologi. Lembar
Kerja Siswa yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1) Lembar Kerja Siswa yang telah lulus kualifikasi
2) Lembar Kerja Siswa yang paling banyak digunakan oleh siswa SMA
Negeri di Kota Cimahi
3) Memilih 2 LKS Biologi SMA dari sekolah berbeda, LKS ini kemudian
disebut LKS A dan B.
b. Tahap pemilihan jumlah bab
Bab yang dianalisis diambil secara acak dan proporsional dari
seluruh jumlah bab yang ada pada setiap LKS yang dianalisis.
29
Tabel 3.2. Pengambilan Sampel Bab
Kelas ∑ Bab
Keseluruhan
Konsep Besar Biologi
X 9 Struktur, fungsi, keragamaan atau klasifikasi,
lingkungan
XI 10 Struktur, fungsi
XII 7 Pertumbuhan dan perkembangan,
kelangsungan hidup dan pewarisan sifat, terapan
Total 26
Jumlah bab yang diambil pada setiap kelasnya:
Kelas X: 9/26 x 100% = 34,61% = 3 bab (3,1)
Kelas XI: 10/26 x 100% = 38,47% = 4 bab (3,8)
Kelas XII: 7/26 x 100% = 26,92% = 2 bab (1,88)3 bab Total keseluruhan bab yang dianalisis sebanyak 10 bab.
c. Tahap pemilihan bab
Jumlah bab dari tiap LKS yang akan dianalisis telah diketahui. Sepuluh
bab tersebut diambil secara acak dan mewakili konsep besar biologi.
Sepuluh bab yang terpilih berlaku untuk bab-bab yang akan dianalisis pada
LKS dari sekolah lainnya.
3. Tahap Akhir
a. Pengolahan data dengan menghitung jumlah kemunculan komponen
hakikat sains pada setiap bab yang dianalis. Persentase kemunculan
hakikat sains pada masing-masing LKS merupakan penentu proporsi
komponen hakikat sains pada LKS yang dianalisis.
b. Pembahasan terhadap data yang telah diperoleh. Selain itu juga
dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner pandangan siswa tentang
hakikat sains.
c. Penarikan kesimpulan dari hasil pembahasan data yang diperoleh.
d. Penulisan laporan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Menganalisis setiap tujuan, informasi, cara kerja dan pertanyaan/
30
indikator komponen hakikat sains yang ada pada Lembar Penilaian
LKS Hakikat sains.
b. Menuliskan pernyataan yang sesuai dengan komponen-komponen
hakikat sains pada instrumen lembar observasi hakikat sains.
c. Menghitung kemunculan indikator hakikat sains pada setiap tujuan,
informasi, cara kerja dan pertanyaan/diskusi dari setiap halaman dalam
bab yang dianalisis dan menuliskannya dalam angka.
d. Menganalisis jawaban dan memberikan skor kuesioner siswa melalui
rubrik penilaian jawaban.
2. Analisis dan Pengolahan Data
Data yang dianalisis adalah tujuan, informasi, cara kerja dan
pertanyaan/diskusi yang dibahas dalam LKS Biologi SMA. Data diolah dan
dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah kemunculan komponen hakikat sains untuk setiap
kategori pada setiap LKS yang dianalisis.
2. Menghitung persentase kemunculan indikator hakikat sains untuk setiap
kategori pada setiap LKS yang dianalisis.
Persentase kategori hakikat sains = Jumlah indikator per kategori x 100%
Jumlah Indikator total kategori
3. Menghitung rata-rata persentase kemunculan komponen hakikat sains dari
dua LKS.
4. Data kuesioner siswa dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pembacaan semua jawaban kuesioner siswa.
b. Pemeriksaan dilakukan pernomor dengan mencocokan kategori
hakikat sains yang benar dengan rubrik jawaban yang telah dibuat.
c. Pengelompokkan jawaban siswa.
d. Rekapitulasi skor jawaban siswa.
e. Penentuan kategori hakikat sains pada kuesioner siswa yang telah
31
f. Menghitung persentase jumlah siswa pada setiap kategori pandangan
hakikat sains siswa di setiap tingkatan kelas.
g. Pembahasan jawaban siswa.
5. Analisis untuk pembahasan.
6. Penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Analisis LKS Biologi SMA berdasarkan hakikat sains yang dilakukan
pada dua LKS Biologi dari dua sekolah berbeda menunjukkan bahwa secara
umum lebih banyak menyajikan sains bersifat empiris. Pada LKS A memuat
53,38% dan pada LKS B memuat 57,96% konsep dan cara dalam sains bersifat
empiris.
Lembar Kerja Siswa yang dianalisis sudah memuat seluruh komponen
hakikat sains, sehingga dapat dikatakan bahwa LKS Biologi SMA telah
merefleksikan hakikat sains. Akan tetapi, proporsi tiap komponen hakikat sains
yang muncul tidak seimbang. Hal ini terlihat dari adanya dominansi pada
komponen sains bersifat empiris yang memiliki proporsi paling banyak melebihi
setengah dari keseluruhan isi LKS.
Pada kedua LKS sudah merepresentasikan hasil yang hampir sama,
dengan kemunculan komponen hakikat sains terbanyak yaitu pada komponen
sains bersifat empiris serta komponen yang muncul paling sedikit yaitu komponen
mitos metode ilmiah. Pada komponen hakikat sains lainnya, angka kemunculan
kedua LKS berbeda-beda, namun tidak menunjukkan perbedaan yang jauh.
Konsep atau bab yang paling banyak mengungkap komponen hakikat sains
adalah pada konsep besar ruang lingkup biologi yaitu bab Ruang Lingkup Biologi.
Bab Ruang Lingkup Biologi paling banyak mengungkap tiga komponen hakikat
sains yaitu komponen teori Laden, mitos metode ilmiah dan pengetahuan ilmiah
bersifat tentatif.
Rata-rata skor hasil kuesioner untuk pemahaman siswa tentang hakikat
sains yaitu 7,5. Hal tersebut menunjukkan hasil yang rendah jika dibandingkan
dengan skor tertinggi yaitu 28 (sangat tingggi). Skor ini dikategorikan Rendah,
yang artinya pemahaman mengenai hakikat sains pada siswa SMA Negeri di Kota
Cimahi masih Rendah. Hal ini dikarenakan LKS yang mereka gunakan memiliki
74
Kualitas LKS Biologi SMA Negeri khususnya kualitas mengenai konten
hakikat sains memengaruhi pemahaman siswa tentang hakikat sains. Semakin
baik kualitas LKS Biologi SMA mengenai hakikat sainsnya, maka semakin baik
pula pemahaman siswa tentang hakikat sains.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis ingin
menyampaikan beberapa saran. Bagi penelti lain, penulis menyarankan hasil
penelitian ini beserta metode yang digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian tentang hakikat sains dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Selain itu, dapat juga dilakukan inovasi mengenai modifikasi indikator-indikator
dalam instrumen analisis LKS serta menyederhanakan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui
kuesioner pun dapat dikembangkan dan dijadikan penelitian tersendiri. Akan lebih
baik jika kuesioner diajukan juga kepada guru mata pelajaran Biologi agar dapat
menunjukkan garis hubungan yang jelas antara LKS, guru dan siswa.
Saran penulis bagi penulis dan penyusun LKS pelajaran sains, khususnya
LKS biologi SMA, selain mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah di Indonesia, sebaiknya penulisan LKS juga memerhatikan
kemunculan hakikat sains pada tiap isi materi dan langkah-langkah pengerjaan
dalam LKS. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang menerapkan
pembelajaran saintifik. Isi LKS perlu mengungkap seluruh komponen hakikat
sains seperti, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains,
teori Laden, sosial dan budaya yang melekat dalam sains, mitos metode ilmiah
dan ketentatifan pengetahuan ilmiah, tidak hanya mengungkap komponen sains
bersifat empiris.
Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran Biologi SMA sebaiknya
pemahaman mengenai hakikat sains lebih intensif diajarkan dalam pembelajaran
sains melalui praktikum-praktikum dan percobaan yang banyak terkandung dalam
materi bab-bab biologi. Termasuk juga dalam pemilihan LKS Biologi yang paling
baik dan mengandung konten hakikat sains serta tidak hanya mengacu pada
Hayyu, Arrum N. 2014
ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bell, R. L. (2009). Teaching the Nature of Science: Three Critical Questions.
[Online]. Diakses dari ngl.cengage.com/assets/.../am_
bell_teach_nat_sci_scl22-0449a_.pdf
Crowther, D. T, Lederman, N. D, Lederman, J. S. (2005). “Understanding the
True Meaning of Nature of Science. Science and Children.
Dwikk. (2013). RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan. [Online]. Diakses dari
http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-ri-peringkat-ke-64-untuk-pendidikan
Demircioglu, I. H,. & Kaymakci, S. (2011). Evaluation of history teachers’
perception about worksheets. Journal of TurkishEducational Science,
9(1), 107-200. [Online]. Diakses dari http://www.tebd.gazi.edu.tr
Dickhaus, S. M. (2000). CONTPTT: Nature of Science-Introduction. Amerika
Serikat: Perry Meridian High School [Online]. Diakses dari
http://www.indiana.edu/~ensiweb/lessons/conpt.pdf
DIKTI (2010). Bahan Ajar. [Online]. Diakses dari
www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt
Fauzan, D. (2010). Tujuh Penyebab Kualitas Pendidikan di Indonesia Rendah.
[Online]. Diakses dari
76
Farber, P. (2003). Teaching Evolution & The Nature of Science. The
American Biology Teacher [Online], Vol. 65 (5), 347-354. Diakses dari
ir.library.oregonstate.edu/.../farber.paul.history.teaching.evolution.nature
.pdf...
Indriyani, N. (2013). Analisis Buku Teks Biologi di Kota Bandung
Berdasarkan Hakikat Sains. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Lederman, N.G. et al. (2002). “Views of Nature of Science Questionnaire:
Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 39, (6),
497-521.
Lederman, N. G, abd-El-Khalick, Foud, Bell, R. L, Schwartz, R. S. (2002).
The Nature of Science and Instructional Practice: Making the Unnatural
natural. Department of Science &Mathematics Education, Oregon State
University, Weniger Hall 237, Corvallis, OR 9733, USA.
Lederman, N. G. (2006). “Research on Nature of Science: Reflections on the
Past, Anticipations of the Future”. Asia-Pasific Forum Science Learning
and Teaching. 7 (1), foreword.
McComas, W.F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science:
Dispellig The Myths. Los Angeles: University of Southern California.
Riskyanto, E. (2012). Lembar Kerja Siswa. [Online]. Diakses dari
Digilib.ump.ac.id/…/jhptump-a-ekoriskya-400-2-babii.pdf
Rutherford, J. F, dan Ahlgren, A. (1990). Science For All Americans. New
77
Sterling, D., et al. (2010). Virginia Mathematics and Science Coalition
Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report.
[Online]. Diakses dari www.vamsc.org
Schwartz, R. S., Lederman, N. G., Crawford, B. A. (2003). Developing Views
of nature of Science in an Authentic context: An Explicit Approach to
Education. [Online]. Diakses dari http://onlinelibrary.
wiley.com/doi/10.1002/sce.10128/
Tuberty, B., Dass, P., Windelspecht, M. (2011). Student Understanding of
Scientific Hypptheses, Theories & Laws: Exploring the influence of a
non-majors college introductory Biology course. International Journal
of Biology Education [Online], Vol. 1 (1), 23-44. Diakses dari
http://www.ijobed.com/1_1/vol11issue1art2.pdf.com/
Widjajanti, E. (2008). KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA. [Online]. Diakses
dari staff. Uny. Ac. Id/system/…/kualitas-lks.pdf
Widodo, A. (tanpa tahun). HAKIKAT SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA DI
SD. [Online]. Diakses dari file.upi.edu/… IPA_DI_SD/BBM_1.pdf
Wildman. (2012). Are Worksheets Effective as an Instructional. [Online].
Diakses dari earlyactionresearch.wikispaces.com
Yildirim, Kurt, Ayas. (2011). The Effect Of The Worksheet On Students’
Achievements In Chemical Equilibrium. Journal of Turkish Science
Education. [Online], Vol. 8 (3). Diakses dari http: