• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas VB SD Kanisius Sengkan semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas VB SD Kanisius Sengkan semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

   

PROSES BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS VB

SD KANISIUS SENGKANSEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Natalia Winarti NIM : 091134233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

(2)

i   

PROSES BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS VB

SD KANISIUS SENGKANSEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Natalia Winarti NIM : 091134233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

(4)
(5)

iv   

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk :

Keluargaku tercinta;

Ayah dan ibu yang tak pernah berhenti mencintaiku

Adik-adikku yang selalu menginspirasiku untuk terus berusaha

Sahabat-sahabat yang selalu mendukungku dan semua orang yang

mengasihiku

(6)
(7)

vi   

(8)

vii   

ABSTRAK

Winarti, Natalia, 2011. ProsesBelajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif di Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis PPR kelas VB SD Kanisisus Sengkan Semester Genap tahun pelajaran 2010/2011, (2) mengetahui sejauh mana proses belajar siswa tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan data tersebut diungkap proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SD yang mengupayakan penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VB SD Kanisisus Sengkan pada saat melakukan kegiatan belajar-mengajar pada topik keliling bangun datar. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VB selama empat kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan 18 April 2010. Pengumpulan data diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran menggunakan ‘handy-cam’. Data-data yang dihasilkan dianalisis melalui proses analisis data yaitu (1) transkripsi, 2) penentuan topik-topik data, (3) penentuan kategori data, dan (4) penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika adalah: (a) pertemuan pertama: (i) mengucapkan selamat pagi, (ii)mengidentifikasi bangun persegi, persegi panjang dan segitiga, (iii) memperhatikan penjelasan contoh cara menemukan keliling bangun gabungan persegi dan persegi panjang, (iv) melakukan diskusi kelompok, (v) mempresentasikan diskusi kelompok (vi) membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari, (vii) melakukan refleksi secara lisan, (viii) mengerjakan soal evaluasi, (ix) menutup pelajaran dengan mengingat materi yang telah dipelajari dan berdoa (b) pertemuan kedua: (i) berdoa untuk memulai pelajaran dan membalas sapaan guru, (ii) membahas kesalahan siswa dalam mengerjakan evaluasi pertemuan I, (iii) mengidentifikasi bangun datar belah ketupat, trapesium, dan jajar genjang(iv)memperhatikan penjelasan tentang cara menghitung bangun gabungan trapesium dan jajar genjang, (v)berdiskusi kelompok (vi) mempresentasikan hasil diskusi kelompok, (vii) melakukan refleksi tertulis, (viii) mengerjakan evaluasi secara individu (c) pertemuan ketiga: (i) berdoa untuk membuka pelajaran, (ii) mengidentifikasi bangun lingkaran yang guru tunjukkan, (iii) menyimak cerita guru mengenai bagaimana seorang tokoh matematika “Archimedes” dapat menemukan keliling lingkaran, (iv) mengerjakan LKS dan berdiskusi bersama kelompok, (v) menuliskan hasil diskusi dipapan tulis, (vi) melakukan refleksi secara tertulis dipandu oleh guru, (vii) mengerjakan evaluasi secara individu, (viii) mengucapkan selamat siang dan terimakasih pada guru. (2) Prinsip-prinsip PPR yang sudah nampak dalam proses pembelajaran adalah konteks dan pengalaman, refleksi dan evaluasi.

(9)

viii   

ABSTRACT

Winarti, Natalia, 2011. Student Learning in Matematics Learning Based Reflective Pedagogi Paradigm in Class V Elementary School Kanisisus Sengkan Second Semester school year 2010/2011.Thesis. Elemetary school EducationStudies Program, Majoring in Science Education, Facultyof Teacher TrainingandScienceEducation, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This Study aims to: (1) Describe student learning in matematics Learning based PPR in class VB Elementary School Theacher Canisius Sengkan second semester school year 2010/2011, (2) know the extent to which student learning is consistent with principles of Reflective Pedagogi Paradigm.

This research is a qualitative descriptive. The data collected is qualitative, related to learning in the classroom. Based of this data revealed student learning in matematics learning in Elementary school that promote the use of Reflective Pedagogy Paradigm. Study subjects were elementary school students of Canisius Sengkan class VB during the teaching-learning activities on topics circumference the flate wake. The research was carried out on the VB class for four meetings beginning on April 11untill April 18 2011. The collection of data obtained by recording the activity of learning using a handy-cam. The resulting data were analyzed trough a process of data analysis: (1) transcripstion, (2) determining the topics of data. (3) determining the categories of data, and (4) conclusion

The result of this research show that: (1) student learning in matemathics learning are: (a) the first meeting: (i) said good night, (ii) identify square, rectangle and triangel, (iii) attention to explanation of example how to find the circumference of the combined sguare and rectangular, (iv) group discussion, (v) present their group discussion, (vi) make inferences from the material studied, (vii) perform oral reflection, (viii) work evaluation, (ix) close the lesson with a considering the material that has been studied and prayed (b) the second meeting: (i) pray for start of lesson and replay greeting teacher, (ii) discuss the student’s mistakes in doing the evaluation meeting I, (iii) identify up flate rhombus, trapezoid, and parallelogram, (iv) attentionto an explanation of how to calculate the combined trapezoid and a parallelogram, (v) discussion groups, (vi) presented the result of group discussions, (vii) do a written reflection, (viii) working of the evaluation individual. (c) the third meeting: (i) pray to open the lesson, (ii) identify the circle that teacher show up, (iii) listened to stories about how a prominent professor of matematics “Archimedes” can be found the circumference circle, (iv) do the student worksheet and discuss with the group, (v) write the result of discussion the board, (vi) witten reflection guided by the teacher, (vii) working the evaluation by individual, (viii) say good day and thanks to the teacher. (2) PPR principles that have been seen in the learning process is the context, experience, reflektion and evaluation.

Keywords: Student Learning, Learning Mathematics, Reflektif Pedagogi Paradigm  

(10)

ix   

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan

judul “Proses Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma

Pedagogi Reflektif di Kelas VB SD Kanisius Sengkan” ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan

membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Susento, M.S.,selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs.Y. B.

Adimassana, M.A.,selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia memberi

saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan penulis.

4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

(11)

x   

(12)

xi   

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL... I

HALAMAN PERSETUJUAN... Ii

HALAMAN PENGESAHAN... Iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... Iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... V

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Vi

ABSTRAK... Vii

ABSTRACT... Viii KATA PENGANTAR... Ix

DAFTAR ISI... Xi

DAFTAR TABEL... Xiv

DAFTAR GAMBAR... Xv

DAFTAR TULISAN... Xvi

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP... Xvii

DAFTAR LAMPIRAN... Xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C.Definisi Istilah... 4

(13)

xii   

E. Manfaat Penelitian…... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Paradigma Pedagogi Reflektif... 7

B. Pembelajaran Matematika... 11

C. Proses Belajar siswa... 12

D. Materi Keliling Bangun Datara di Kelas V... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 20

B. Subyek Penelitian... 20

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

D. Metode Pengumpulan Data... 21

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 22

F. Metode Analisis Data... 22

G. Personel Penelitian... 23

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian... 25

B. Analisis Data 31 1. Transkripsi Rekaman Video... 32

2. Penentuan Topik-topik Data... 32

3. PenentuanKategori Data... 36

4. Penentuan Matrik Data... 37

(14)

xiii   

B. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan II...……… 57

C. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan III....………... 71

D. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan IV...………... 85

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Proses Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika... 86

B. Kesesuaian Rangkaian Kegiatana Siswa dengan prinsip-prinsip PPR... 89

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA... 101

(15)

xiv   

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 4.1 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada

PertemuanI...

32

Tabel 4.2 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada

Pertemuan II...

33

Tabel 4.3 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada

Pertemuan III... 34

Tabel 4.4 Kategori Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa)... 36

Tabel 4.5 Matrik Kesesuaian Proses Belajar Siswa dengan

(16)

xv   

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1.1 ... 40

Gambar 1.2 ... 41

Gambar 1.3 ... 41

Gambar 1.4 ... 42

Gambar 1.7 ... 48

Gambar 2.2 ... 59

Gambar 3.2 ... 74

(17)

xvi   

DAFTAR TULISAN

Hal

.

Tulisan1.1 ... 42

Tulisan1.2 ... 44

Tulisan1.3 ... 48

Tulisan2.3 ... 65

Tulisan2.4 ... 66

Tulisan 3.1 ... 75

Tulisan 3.2 ... 80

Tulisan 3.3 ... 80

Tulisan 3.4 ... 81

(18)

xvii   

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP

Hal.

Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan I ... 39

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan I ... 42

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan I ... 44

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan I ... 47

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan I ... 48

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan I ... 51

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan I ... 52

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan I ... 52

Cuplikan 9 dari transkripsi Pertemuan I ... 53

Cuplikan10 dari transkripsi Pertemuan I ... 54

Cuplikan11 dari transkripsi Pertemuan I ... 55

Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan II ... 59

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan II ... 60

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan II ... 62

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan II ... 64

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan II ... 64

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan II ... 65

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan II ... 66

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan II ... 67

(19)

xviii   

Cuplikan 10 dari Transkripsi Pertemuan II ... 70

Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan III ... 72

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan III ... 73

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan III ... 73

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan III ... 75

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan III ... 77

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan III ... 78

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan III ... 81

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan III ... 83

(20)

xix   

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 102

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ... 108

Lampiran 3 Soal evaluasi ... 111

Lampiran 4 Ulangan harian ... 114

Lampiran 5 Lembar observasi ... 115

Lampiran 6Transkripsi Data Pertemuan I ...  119

Lampiran 7 Transkripsi DataPertemuan II ...  131

Lampiran 8Transkripsi DataPertemuan III ...  139

(21)

1   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Masyarakat yang berkembang dewasa ini sangat menyukai sesuatu yang

serba instant, hal ini dapat dilihat dalam berbagai pola kehidupan seperti misalnya

makanan, kendaraan, bahkan dalam hal pendidikan. Ditingkat pendidikan dasar

misalnya, pengaruh budaya instan dapat dilihat dalam pelaksanaan ujian nasional

yang mengalami penyimpangan, seperti menjualbelikan dan membocorkan soal,

bahkan menjualbelikan kunci jawaban (CB, Yustiana. Educare Vol 7 (7). Oktober 2010. PP 26). Siswa menginginkan nilai tinggi tanpa mau bersusah payah, selain

itu dalam pola pembelajaran siswa hanya diberi ringkasan materi, guru

menerangkan siswa mencatat lalu siswa mengerjakan soal. Kemampuan siswa

hanya diukur dari hasil yang dicapai dan mengabaikan proses belajar.

Dengan kata lain budaya instan mengabaikan proses dan hanya mengejar

hasil. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan esensi pendidikan yang

sesungguhnya yaitu “pendidikan sebagai suatu proses dapat dilihat dengan adanya

proses penanaman nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan, mendampingi

peserta didik dalam tumbuh dan berkembangnya kesadaran nilai-nilai kehidupan”.

(CB, Yustiana. Educare Vol vol 7 (7). Oktober 2010. PP 27). Jika hal itu dibiarkan tentu akan berdampak negatif terhadap kualitas nilai kemanusiaan pada

peserta didik dan akan menimbulkan masalah pada pendidikan yang sangat serius,

(22)

Kanisius Sengkan pada saat peneliti melakukan kegiatan Pemantapan Kegiatan

Mengajar (PKM) pada bulan April 2011. Banyak siswa dalam mengerjakan soal

sering menyontek, siswa kurang sportif dalam kegiatan berkelompok, mereka

kurang menghargai pendapat teman, saling melecehkan satu sama lain. Siswa

kurang menghargai satu sama lain. Hal ini mencerminkan adanya kontaminasi

budaya instan dalam pola pendidikan mereka.

Kesadaran mereka akan nilai-nilai kemanusiaan sangatlah kurang.

Untuk itu diperlukan penanaman kesadaran pada diri peserta didik akan perlunya

nilai-nilai kemanusiaan. Akan tetapi kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan tidak

dapat diajarkan secara indoktrinasi namun melalui proses penemuan nilai-nilai

oleh peserta didik sendiri, melalui pemahaman, pengalaman, kesadaran,

internalisasi nilai, membentuk keyakinan, komitmen, dan mewujudkan nilai (CB,

Yustiana. Educare Vol 7 (7). Oktober 2010. PP 27). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi

masalah pendidikan di atas. PPR menekankan sebuah proses yang tidak hanya

berhenti pada pencapaian kompetensi dan keterampilan, tetapi merupakan proses

refleksi untuk menemukan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan.

Dengan PPR peserta didik dimungkinkan untuk menemukan dan mengalami

sendiri nilai kemanusian yang ingin dikembangkan untuk selanjutnya pengalaman

tersebut direfleksikan untuk membangun kecakapan peserta didik dalam konteks

dan hubungannya dengan diri sendiri, sesama, alam ciptaan, dan Tuhan. Refleksi

(23)

3   

yang ditemukan dalam refleksi tersebut terbangun komitmen dalam diri peserta

didik untuk selanjutnya komitmen tersebut diwujudkan dalam tindakan konkrit.

Dengan demikian PPR dalam pelaksanaannya meliputi lima aspek

yaitu: 1. Konteks, 2. Pengalaman, 3. Refleksi, 4. Aksi, dan 5. Evaluasi. Dengan

PPR diharapkan peserta didik dalam pembelajaran matematika dapat

merefleksikan makna nilai yang terkandung dan ditemukan dalam proses

pembelajaran. Sehingga dapat membentuk pribadi peserta didik untuk bertindak

nyata sesuai dengan nilai kemanusiaan yang ingin dikembangkan. Oleh karena itu

saya sebagai peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada proses belajar

siswa kelas VB dalam pembelajaran matematika berbasis PPR di SD Kanisius

Sengkan. Oleh karena itu saya mengangkat judul “Proses Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif di Kelas VB

SD Kanisius Sengkan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.”

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis

PPR untuk topik keliling bangun datar di kelas VB SD Kanisius Sengkan

semester genap tahun pelajaran 2010/2011?

2. Sejauh manakah proses belajar siswa tersebut berjalan sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran PPR?

(24)

C. Definisi Istilah

Dalam penelitian ini pengertian dibatasi pada:

1. Pengertian proses

Menurut kamus besar bahasa Indonesia proses adalah runtutan perubahan

(peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Proses juga dapat diartikan sebagai

jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa proses adalah runtutan

jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir.

2. Pengertian belajar

Menurut Thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Dimana stimulus merupakan apa saja yang merangsang terjadinya proses

belajar seperti perasaan, pikiran atau hal-hal lain yang ditangkap melalui alat

indera. Sementara respon merupakan ineraksi yang dimunculkan dalam proses

belajar baik pikiran, perasaan, maupun gerakan. Sementara menurut Depdiknas

(2003) dalam belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap

informasi dan atau pengalaman. Proses tersebut dapat dilakukan sendiri atau

orang lain.

Jadi jika disimpulkan dari uraian di atas proses belajar adalah suatu

jalananya kegiatan membangun makna dari informasi atau pengalaman yang

ditangkap indera karena adanya rangsangan-rangsangan dari diri sendiri maupun

lingkungan yang dapat menyebabkan suatu hasil atau perubahan pada diri

(25)

5   

3. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Menurut Subagya, dkk dalam (CB, Yustiana, Educare. vol 7(7). Oktober 2010. PP 27) Paradigma adalah pola pikir yang melekat atau dihidupi oleh para

pendidik yang menjadi fasilitator peserta didik. Pedagogi mencakup cara para

pendidik mendampingi peserta didik selama bertumbuh dan berproses antara lain

dalam pandangan hidup, visi, perannya sebagai agen perubahan. Refleksi

merupakan internalisasi nilai yang terjadi pada peserta didik.

Jadi bisa dikatakan paradigma pedagogi reflektif (PPR) adalah suatu pola

pikir dan proses pendampingan pendidik kepada peserta didik. Proses

pendampingan tersebut terkait nilai-nilai yang menjadi dasar dalam melakukan

perubahan terhadap masyarakat.

D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika

berbasis PPR untuk topik keliling bangun datar kelas VB SD Kanisius

Sengkan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Mendeskripsikan apakah proses belajar siswa tersebut berjalan sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran PPR

(26)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

a. Siswa berkesempatan untuk mengalami proses belajar yang

menyenangkan.

b. Siswa dibentengi dan dihindarkan dari penumbuhan sikap negatif yang

selama ini tertanam dalam diri siswa dan siswa diberi kesempatan untuk

menanamkan dan menumbuhkan nilai kemanusian yang diperjuangkan.

2. Bagi Peneliti

a. Peneliti mendapat wawasan dan pengetahuan baru mengenai model

pembelajaran yang dapat digunakan untuk menciptakan proses

pembelajaran matematika.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan model

pembelajaran untuk melakukan kegiatan mengajar di bidang studi yang

lain.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan referensi dalam menerapkan suatu model pembelajaran.

b. Berkesempatan untuk mengembangkan sistem pengajaran yang lebih

(27)

7   

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses belajar siswa dalam

pembelajaran matematika dengan materi keliling bangun datar di kelas V Sekolah

Dasar (SD) yang berbasis Paradigma Pedagogik Reflektif. Berdasarkan tujuan

tersebut, maka landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi; (1)

Paradigma Pedagogik Reflektif, (2) Pembelajaran matematika, (3) Proses belajar

siswa, (4) Materi keliling bangun datar

A.Paradigma Pedagogi Reflektif

Menurut Subagya dalam ( CB, Yustiana. Educare. Vol 7 (7). Oktober 2010. PP 27)) Paradigma adalah pola pikir yang melekat atau dihidupi oleh para

pendidik yang menjadi fasilitator peserta didik. Pedagogi mencakup cara para

pendidik mendampingi peserta didik selama bertumbuh dan berproses antara lain

dalam pandangan hidup, visi, perannya sebagai agen perubahan. Refleksi

merupakan internalisasi nilai yang terjadi pada peserta didik.

Dengan kata lain Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menekankan pola

pikir dan proses pendampingan pendidik kepada peserta didik dimana proses

pendampingan berkaitan dengan nilai-nilai yang menjadi dasar pada perubahan

terhadap peserta didik sebagai masyarakat. Melalui penanaman pola pikir

diharapkan peserta didik menemukan dan mengalami sendiri, dan diharapkan apa

(28)

 

menjadi keyakinan nilai, kemudian nilai–nilai yang diyakini tersebut ditindak

lanjuti dalam tindakan nyata. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) tidak sekedar

menekankan pada pencapaian kompetensi dan keterampilan akademik tetapi juga

berusaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai kemanusiaan yang diharapkan

dapat membantu peserta didik berkembang menjadi seorang pribadi yang

berkompeten, bersuara hati, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian

terhadap sesama.

Pribadi yang demikianlah yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam

kehidupan sosial masyarakat. Nilai kemanusiaan yang dimaksud adalah suatu

kualitas, sifat, atau penghayatan manusia yang diakui sebagai berharga, pantas

dimiliki, pantas diperjuangkan oleh semua orang yang berkemauan baik, apapun

agama, ras, atau budayanya. Contoh nilai kemanusiaan antara lain keadilan,

persaudaraan, kerjasama, kejujuran, dan saling menghargai. Dalam

pelaksanaannya PPR terdiri dari beberapa langkah-langkah diantaranya (Subagyo,

2005b):

1. Konteks

Konteks disini berkaitan dengan peserta didik dan materi pelajaran. Untuk

mengenali faktor-faktor yang dapat mendukung atau menghambat proses

pembelajaran yang dialami peserta didik. Proses pembelajaran harus dimulai

dari diri peserta didik sendiri, untuk itu diperlukan pemahaman terhadap

konteks-konteks yang melingkupi peserta didik. Konteks peserta didik meliputi

kondisi sosial budaya, ekonomi, keluarga, dan pribadi yang melatar belakangi

(29)

9   

 

dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan materi dengan kehidupan

nyata, dan cara mempelajarinya. Pemahaman terhadap konteks akan membantu

dalam menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman pembelajaran

kepada peserta didik. Dengan demikian konteks mendeskripsikan kesiapan

peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang sesuai tujuan dari materi yang

dipelajari.

2. Pengalaman

Berdasarkan konteks-konteks yang telah dikenali, pendidik berusaha

menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik mengingat dan

merasakan pengalamannya. Melalui pengalaman nilai kemanusiaan dapat

dikembangkan pada diri peserta didik secara efektif, baik pengalaman langsung

maupun tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman atau

peristiwa yang dialami peserta didik sendiri yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari, misalnya kegiatan diskusi, presentasi, percobaan, dsb. Pengalaman

tidak langsung adalah pengalaman yang diperoleh peserta didik dari

mendengar, membaca, ataupun melihat dari peristiwa yang terjadi.

3. Refleksi

Refleksi menjadi unsur yang paling penting dalam PPR. Refleksi

merupakan kegiatan siswa mengadakan pertimbangan seksama dengan

menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, perasaan, ide berdasarkan

pengalaman yang dialami di tahap sebelumnya untuk menangkap makna dari

nilai-nilai yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Melalui refleksi,

(30)

 

untuk melakukan dalam tindakkan nyata. Kegiatan refleksi dilakukan dengan

fasilitas dari guru, antara lain seperti:

a. Dengan pertanyaan terbuka/divergen

b. Mengajak siswa berdiskusi

c. Memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan pendapat/

perasaan mereka baik dalam tulisan maupun lisan atau juga gambar.

4. Aksi

Pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi dimaksudkan agar

peserta didik mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan

pengetahauan dan nilai yang diperolehnya. Aksi disini merupakan perwujudan

dari tindak lanjut hasil refleksi yang telah dilakukan siswa bersama guru baik niat

maupun sikap. Perwujudan niat dan sikap diupayakan dalam perbuatan yang

melahirkan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai kemanusiaan yang telah

diperoleh. Guru perlu memfasilitasi agar siswa dapat mempraktikkan perbuatan

tersebut dengan memberi tugas pada siswa sebagai perwujudan aksi baik di

rumah, sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.

5. Evaluasi

Evaluasi tidak hanya dilakukan pada aspek akademis peserta didik tetapi

juga pada aspek kemanusiaan. Evaluasi dilakukan dengan ujian, portofolio,

proyek, dll, untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan dan keterampilan

dikuasai sedangkan dari segi kemanusiaan dapat dilihat dari perkembangan

(31)

11   

 

jurnal/buku harian peserta didik, mengamati keaktifan peserta didik dalam kelas,

dan lain-lain.

Seperti telah dikemukakan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

PPR adalah cara pandang tentang pendidikan di sekolah yang menekankan

pengintegrasian usaha pengembangan nilai kemanusiaan dan pengembangan

kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam

mengembangkan kompetensi siswa dan nilai kemanusiaan sesuai dengan

kurikulum yang berlaku, mengingat bahwa PPR bersifat fleksibel.

B.Pembelajaran Matematika

1. Pengertian pembelajaran matematika

Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan guru

saja, melainkan meliputi semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin

mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar (Saraswati Murdaninggar,

2009:2)

Menurut Yeusy (dalam Saraswati Murdaninggar, 2009:11) pembelajaran

matematika adalah suatu proses pemberian masalah/tantangan yang berkaitan

dengan matematika yang di dalamnya siswa harus aktif membangun sendiri

pengetahuannya dengan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan

sebelumnya sehingga terjadi proses pembentukan konsep dalam matematika

setiap konsep berkaitan dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat

bagi konsep yang lain. Oleh karena itu siswa harus lebih banyak diberi

kesempatan untuk melakukan keterkaitan tersebut.

(32)

 

Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran matematika merupakan

suatu kegiatan yang menekankan eksplorasi matematika, model berpikir

matematik, dan pemberian tantangan atau masalah yang berkaitan dengan

matematika. Sebagai akibatnya peserta didik melalui pengalamannya dapat

membedakan pola-pola dan struktur matematika yang dan dapat membantunya

berpikir secara rasional dan sistematik.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan dari pembelajaran matematika yaitu menurut Depdiknas (dalam Diarruci

2010:9) :

a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan

kesamaan, dan perbedaan.

b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin

tahu, membuat prediksi dan pendugaan, serta mencoba-coba.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan,

(33)

13   

 

C.Proses Belajar Siswa 1. Pengertian Proses Belajar

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan

yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972) dalam

(Syah,M 1999:109) proses adalah: Any change in any object or organism, particularly a behavioral or psychological change dalam definisi ini, istilah “tahapan perubahan” dapat kita pakai sebagai padanan kata proses, sedangkan

belajar menurut beberapa pandangan para ahli, diantaranya; Menurut James O.

Wttaker (dalam Ahmadi,A 2001:119) belajar adalah sebagai “proses di mana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.

Sedangkan Cronbach (dalam Ahmadi,A 2001:120) mengemukakan bahwa

”belajar yang efektif adalah melalui pengalaman, dalam proses belajar seseorang

berinteraksi langsung dengan obyek belajar dengan menggunakan semua alat

inderanya”. Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

Akan tetapi tidak setiap perubahan tingkah laku individu adalah

merupakan hasil belajar. Dengan demikian menurut uraian di atas maka belajar

dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar

tidak sekedar untuk mendapat satu tujuan, misalnya untuk mencerdaskan siswa

(34)

 

mendapatkan banyak hal dalam hidupnya bukan semata-mata nilai atau materi

dalam pelajaran. Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan

tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa.

perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju

daripada keadaan sebelumnya.

2. Dinamika Siswa dalam Proses Belajar

Siswa dalam didalam mengikuti proses belajar menggunakan kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkunganya. Menurut Bloom, dkk

(dalam Anderson, 2001:44)

Kemampuan kognitif terdiri dari enam kategori:

1) Mengingat, mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang

2) Memahami, mengonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa

yang diucapkan, ditulis, dan digambarkan oleh guru.

3) Mengaplikasikan, menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam

keadaan tertentu.

4) Menganalisis, memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunannya dan

menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara

bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Contohnya

membedakan bilangan yang relevan dan bilangan yang tidak relevan dalam

soal bilangan matematika.

5) Mengevaluasi, mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan /atau standar.

6) Mencipta, memadukan bagian-bagian untuk membentuk suatu yang baru dan

(35)

15   

 

Kemampuan afektif terdiri dari lima kategori (Mudjiono, 2009:27):

1) Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan

memperhatikan hal tersebut.

2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpatisipasi dalam suatu kegiatan.

3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup keputusan memberikan nilai

pengambilan, dan menentukan sikap.

4) Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai

pedoman dan pegangan hidup.

5) Pemebentukan pola hidup, kemampuan menghayati nilai dan membentuknya

menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

Kemampuan psikomotorik terdiri dari tujuh kategori (Mudjiono, 2009:29):

1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan secara khas, dan

adanya perbedaan yang khas tersebut. Misal pemilahan angka 9 dan 6, huruf

b dan d.

2) Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana

akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup

jasmani dan rohani.

3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai

contoh, atau gerakan peniruan.

4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan gerakan

tanpa contoh

(36)

 

5) Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau

ketrampilan yang terdiri banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat.

6) Penyesuai pola gerakan, mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan

penyesuain pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku

7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru

atas dasar prakarsa sendiri.

3. Tahap-tahap dalam Proses Belajar

Karena belajar merupakan aktivitas yang berproses maka sudah tentu

didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan

tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan yang lainnya saling

berkaitan. Menurut Albert Bandura (dalam Syah, M 1999:112) terjadi empat tahap

dalam proses belajar yang meliputi:

1) Tahap perhatian

Pada tahan ini para peserta didik memusatkan perhatian pada objek materi

atau perilaku model yang lebih menarik karena keunikannya dibanding dengan

materi atau perilaku lain yang sebelumnya telah mereka ketahui.

2) Tahap penyimpanan dalam ingatan

Ini meupakan tahap dimana informasi dan contoh perilaku model

ditangkap, diproses dan untuk selanjutnya disimpan dalam memori.

3) Tahap reproduksi

Pada tahap reproduksi, segala bayangan citra mental atau kode-kode

simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilakuyang telah tersimpan

(37)

17   

 

4) Tahap motivasi

Tahap terakhir adalah tahap motivasi yaitu merupakan tahap penerimaan

dorongan yang dapat berfungsi sebagai penguatan bersemayamnya segala

informasi dalam memori peserta didik

D. Materi Keliling Bangun Datar di Kelas V

Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Ada

berbagai macam bentuk bangun datar, beberapa diantaranya yang dipelajari di

kelas V adalah:

1. Persegi, yaitu bangun datar yang semua sisinya sama panjang

Rumus keliling persegi = 4 x S Dimana S adalah panjang sisi

2. Persegi panjang adalah bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan

yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.

Memiliki rumus keliling : 2x (p x l)

dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang

(38)

 

3. Segitiga, merupakan bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik

yang tidak segaris

Rumus Keliling segitiga

keliling = s+s+s, dimana S adalah sisi persegi

4. Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama

panjang dan sejajar.

Jajar genjang memiliki rumus keliling yaitu :

keliling = (2x sisi sejajar) + (2 x sisi mendatar)

5. Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang

sejajar.

Rumus keliling trapesium:

(39)

19   

 

6. Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong

tegak lurus sumbu diagonal lainnya.

Keliling = s+s+s+s, dimana S adalah sisi layang-layang

7. Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan

kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.

Keliling = s+s+s+s, dimana S adalah sisi belah ketupat

8. Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik

persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama.

jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.

(40)

20   

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Dalam

penilitian ini peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena proses belajar

siswa dalam pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) di kelas VB SD Kanisius Sengkan yang terjadi pada siswa dalam keadaan

yang sebenarnya.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan

pada semester dua tahun ajaran 2010/2011. SD Kanisius Sengkan merupakan

sekolah swasta yang berada di Kabupaten Sleman. Sekolah ini dipilih dengan

beberapa pertimbangan mengenai perkembangan nilai siswanya yang bermasalah

serta lokasi SD Kanisius Sengkan yang mudah dicapai. Karena beberapa

(41)

21   

memilih materi keliling bangun datar. Subjek dipilih berdasarkan hasil observasi

kelas.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan

dilaksanakan di dalam ruangan kelas VB SD Kanisius Sengkan. Pengambilan data

dilaksanakan pada bulan April 2011.

D. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan

observasi tidak langsung. Observasi langsung dilakukan dengan mengamati

kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dengan lembar observasi.

Sedangkan observasi tidak langsung dilakukan dengan mengamati hasil

perekaman kegiatan pembelajaran yang telah direkam dengan menggunakan alat

perekam ‘handy-cam’ secara menyeluruh. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama empat kali pertemuan, tiap pertemuan berlangsung maksimal selama 2 jam

pelajaran. Pada tiap-tiap pertemuan diamati kegiatan yang dilakukan siswa selama

pembelajaran di dalam kelas. Topik pembelajaran adalah keliling bangun datar

kelas V SD semester dua, yang meliputi bangun persegi, persegi panjang, segitiga,

jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.

(42)

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalan penelitian ini berupa rekaman video,

lembar observasi. Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data

pelaksanaan pembelajaran pada materi keliling bangun datar yang berbasis PPR,

dan data pengamatan rangkaian kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Data tentang pelaksanaan pembelajaran tersebut dikumpulkan

melalui proses perekaman dengan menggunakan alat perekam ‘handy-cam’. Sedangkan data pengamatan kegiatan belajar siswa dikumpulkan melalui sebuah

proses pengamatan secara langsung dengan mengamati perilaku siswa selama

kegiatan pembelajaran yang berpedoman pada lembar pengamatan.

F. Metode Analisis Data

Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data,

kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data adalah proses membandingkan bagian-bagian data untuk

menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua

kegiatan yaitu:

a. Transkripsi

Transkripsi adalah penyalinan atau penyajian kembali sesuatu yang

tampak dan terdengar dalam hasil rekaman video berupa dalam bentuk narasi

(43)

23   

b. Penentuan topik-topik data

Topik data adalah deskripsi secara ringkas mengenai bagian data yang

mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik

data peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam

penelitian. Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan

bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang

terkandung di dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang

selanjutnya disebut topik-topik data.

2. Penentuan kategori data

Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan topik-topik

data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data

adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam

sekelompok topik data.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang

diteliti dengan cara menemukan dan mensintesakan hubungan-hubungan di antara

kategori-kategori data.

G. Personel Penelitian

Pelaksana penelitian terdiri dari peneliti dibantu oleh 4 rekan mahasiswa senior

Program Studi PGSD yaitu:

1. Kensi Jati (NIM 091134210)

2. Maria Karma (NIM 091134157)

(44)

3. Tyas Tri (NIM 091134189)

4. Dinar Adi Prasetyo (NIM 091134022)

Peneliti berperan sebagai observer langsung pada saat proses

pembelajaran, disamping itu semua analisis data penelitian ini dilakukan oleh

peneliti. Saudari Kensi Jati dalam penelitian ini berperan sebagai guru yang

mengampu proses pembelajaran, saudari Maria Karma berperan sebagai penilai

pertumbuhan nilai kemanusiaan dalam setiap pertemuan dan korektor/penilai

perkembangan kompetensi matematika setelah proses pembelajaran selesai.

Saudari Tyas Tri berperan sebagai observer langsung selama proses pembelajaran.

Saudara Dinar Adi Prasetyo berperan sebagai observer tidak langsung yaitu

sebagai kameramen untuk merekam proses pembelajaran dengan menggunakan

(45)

25   

BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

Analisis data penelitian meliputi: pelaksanaan penelitian dan hasil analisis

data. Pelaksanaan penelitian akan dipaparkan dalam subbab A. Sedangkan subbab

B akan memaparkan hasil analisis data yang meliputi (i) transkripsi, (ii) penentuan

topik-topik data, (iii) penentuan kategori data.

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Uji Coba

Uji coba penelitian dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada tanggal 2, 10,

18 Maret 2011 dan 2 april 2011. Tahap uji coba ini dilakukan untuk berlatih

mengumpulkan data dan melakukan pendekatan dengan subjek penelitian yaitu

siswa. Hasil uji coba tersebut digunakan untuk mengevaluasi diri.

Pengambilan data menggunakan satu buah handy-cam pada pertemuan

pertama, untuk pertemuan kedua, ketiga dan keempat menggunakan cam-dig. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat materi pelajaran yang

dibahas adalah tentang keliling bangun datar, yaitu bangun persegi, persegi

panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, dan

lingkaran. Proses pembelajaran diawali dengan mengingat kembali apa yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang sifat-sifat bangun datar,

kemudian subjek melanjutkan penjelasan ke materi baru. Setelah selesai

(46)

mengerjakan LKS, dimana satu kelompok terdiri dari empat orang. Kemudian

setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Selain melakukan uji coba pengambilan data, peneliti juga melakukan

pendekatan pada subjek siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk mengakrabkan

antara peneliti dengan subjek agar kelak saat melakukan pengambilan data yang

sesungguhnya, subjek siswa sudah terbiasa dan tidak merasa canggung. Pada

tahap uji coba pertama siswa tampak canggung dengan pengambilan data yang

dilakukan untuk uji coba selanjutnya siswa sudah mulai terbiasa. pendekatan

dilakukan saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga pada saat istirahat.

Dari hasil uji coba selama empat kali tersebut didapatkan beberapa

kekurangan yang harus diperbaiki, sehingga saat pengambilan data sebenarnya

data yang diperoleh dapat maksimal. Kekurangan yang didapatkan antara lain

adalah dalam pengambilan data hanya menggunakan satu ‘handy-cam’dan

menggunakan cam-dig pada uji coba yang kedua, ketiga, dan keempat sehingga banyak kejadian yang tidak terekam, siswa juga kurang terbiasa dengan

handy-cam. Pengaturan posisi tempat duduk siswa yang diamati kurang tepat sehingga menyulitkan dalam pengambilan data menggunakan lembar observasi. Dari hasil

evaluasi tersebut diharapkan pada pengambilan data yang sebenarnya,

(47)

27   

2. Tahap Penelitian Utama a. Pertemuan pertama

Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 April

2011, jam ke 2-3 yaitu pukul 07.45 - 09.00 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas VB SD Kanisius Sengkan.

Pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang hadir adalah 30. Tiga siswa

tidak masuk karena sakit. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat

memahami materi keliling bangun datar gabungan persegi, persegi panjang, dan

segitiga.

Kegiatan awal diisi dengan menyebutkan sifat-sifat bangun datar, melalui

tanya jawab singkat oleh subyek dan guru. Subyek mengamati alat peraga bangun

datar persegi, persegi panjang dan segitiga yang guru tunjukan dan menjawab

pertanyaan guru tentang sifat bangun datar sesuai dengan alat peraga yang guru

tunjukan.

Kegiatan inti diawali dengan subjek memperhatikan penjelasan guru

tentang cara menyelesaikan cara menemukan keliling bangun gabungan persegi,

persegi panjang dan segitiga, selanjutnya diisi dengan kegiatan kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari empat orang anak, setiap kelompok bertugas

mengerjakan LKS yang guru berikan. LKS berisi soal-soal latihan yang berjumlah

empat soal. Setiap soal berupa gambar gabungan bangun datar persegi, persegi

panjang dan segitiga yang digabung secara acak pada masing-masing soal. Siswa

diminta menentukan keliling dari gabungan bangun tersebut. Soal pertama

(48)

gambar gabungan bangun persegi dan segitiga siku-siku, soal ketiga adalah

gabungan bangun persegi panjang dan segitiga sama kaki, dan yang keempat

gabungan bangun persegi, persegi panjang dan segitiga sama sisi. Setelah kerja

kelompok selesai siswa diminta mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok di

depan kelas. Selanjutnya siswa diberi lembar refleksi dan diminta mengisi lembar

refleksi dengan bimbingan dan panduan dari guru. Kemudian siswa

mendengarkan guru membacakan beberapa lembar refleksi dari beberapa siswa.

Sebagai penutup siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran

tersebut. Lalu siswa mendapatkan lembar evaluasi dan diminta mengisi lembar evaluasi secara individu, kemudian siswa berdoa untuk pulang.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan yang kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 14 April

2011, jam ke 1-2 yaitu pukul 07.00-08.30 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas IA SD Kanisius Sengkan.

Pada pertemuan kedua, semua siswa hadir. Dalam pertemuan kedua ini

siswa diharapkan dapat menentukan keliling bangun gabungan trapesium, jajar

genjang, dan belah ketupat.

Kegiatan pendahuluan diisi dengan mengulas kembali kesalahan siswa

yang banyak terjadi dalam mengerjakan soal evaluasi pertemuan pertama,

kemudian dilanjutkan dengan siswa menyebutkan sifat-sifat bangun trapesium,

jajar genjang, dan belah ketupat melalui tanya jawab singkat oleh siswa dengan

(49)

29   

Dalam kegiatan inti diawali dengan siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang bagaimana menyelesaikan soal berkaitan dengan menentukan keliling

bangun gabungan trapesium, jajar genjang dan belah ketupat, kemudian

dilanjutkan dengan kerja kelompok. Anggota setiap kelompok terdiri dari dua

anak. Setiap kelompok dibagikan LKS, yang berisi latihan soal tentang

menentukan keliling bangun gabungan trapesium, jajar genjang dan belah ketupat.

Setiap kelompok diminta untuk bekerjasama dalam memecahkan soal tersebut.

Setelah diskusi kelompok selesai, siswa dari beberapa kelompok diminta

memepresentasikan jawabannya di depan, kemudian dibahas bersama-sama dengan dipandu guru. Siswa mendapat kesempatan untuk memperbaiki

jawabannya yang salah. Setelah kegiatan tersebut selesai siswa mendapatkan

lembar refleksi dan merumuskan aksi dan refleksi pada lembar refleksi tersebut

sesuai dengan pengalaman siswa sendiri selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kemudian siswa mendengarkan beberapa rumusan aksi dan refleksi dari beberapa

siswa yang guru bacakan.

Sebagai kegiatan penutup, siswa membuat kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya siswa mendapatkan lembar

evaluasi dan mengisi jawaban pada lembar evaluasi secara individu. Selesai

mengerjakan evaluasi siswa mengumpulkannya pada guru kemudian berdoa dan

mengucapkan selamat siang pada guru.

(50)

c. Pertemuan ketiga

Pertemuan yang ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 April

2011, jam ke 1-2 yaitu pukul 07.00– 08.30 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas VB SD Kanisius Sengkan. Dari 33 siswa, 32 siswa hadir dan seorang

siswa tidak masuk karena sakit.

Dalam pertemuan ini materi yang dibahas adalah mengenai keliling

lingkaran. Siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

keliling lingkaran. Pada tahap pendahuluan siswa berdoa untuk membuka

pelajaran, lalu melakukan tanya jawab dengan guru mengenai alat peraga lingkaran yang guru tunjukkan, kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan

cerita tentang Archimedes seorang tokoh penemu keliling lingkaran. Bagaimana

Archimedes akhirnya dapat menemukan rumus keliling lingkaran.

Pada tahap inti siswa berdiskusi dalam kelompok yang terdiri dari empat

anak. Anggota kelompok sama dengan pertemuan pertama. Siswa mendapatkan 3

lingkaran dari karton dengan ukuran yang berbeda-beda, dan seutas tali. Siswa

dalam kelompok menentukan keliling dari lingkaran yang telah didapatkan

dengan petunjuk yang tertulis dalam LKS. Siswa bertanya dengan guru bila siswa

mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Setelah selesai berdiskusi dalam

kelompoknya siswa dari kelompok 1, 3, dan 7 maju menuliskan hasil diskusi

kelompok pada papan tulis secara bergiliran. Selanjutnya siswa membahas

jawaban dari kelompok yang telah maju dengan panduan dari guru. Kegiatan

(51)

31   

merumuskan niat dan merencanakan tindakan setelah kegiatan pembelajaran yang

telah dilalui sesuai dengan pertanyaan refleksi yang guru ajukan.

Sebagai penutup, siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran

dengan panduan dari guru. Kemudian siswa mendapat lembar evaluasi dan

mengerjakan evaluasi secara individu. Setelah selesai siswa mengumpulakan

lembar evaluasi pada guru kemudian mengucapkan salam dan ucapan terimakasih

pada guru.

d. Pertemuan keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan selasa tanggal 19 April 2011. Kegiatan pada pertemuan keempat ini adalah melaksanakan ulangan harian. Siswa

mengerjakan ulangan dari materi yang telah dipelajari pada tiga pertemuan

sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang

diperoleh para siswa. Ulangan yang dikerjakan berupa tes tertulis yang mencakup

satu kompetensi dasar yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

bangun datar dan bangun ruang sederhana. Dengan materi pokok keliling bangun

datar gabungan persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, jajar genjang, belah

ketupat dan lingkaran.

B. Analisis Data

Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama tiga pertemuan,

peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses

analisis data. Proses analisis data dilaksanakan melalui beberapa langkah, yaitu

(52)

1. Transkripsi Rekaman Video

Transkripsi proses pembelajaran terdiri dari empat bagian, yang dibagi

berdasarkan banyaknya pertemuan dalam pelaksanaan penelitian :

a. Transkripsi data pada pertemuan I terdapat pada lampiran 6

b. Transkripsi data pada pertemuan II terdapat pada lampiran 7

c. Transkripsi data pada pertemuan III terdapat pada lampiran 8

2. Penentuan Topik-Topik Data

Topik data adalah rangkuman dari bagian transkrip data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Topik data proses belajar siswa dalam pembelajaran

disajikan pada tabel-tabel topik data dimulai dari tabel 4.1 sampai dengan tabel

4.3.

Tabel 4.1 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) pada Pertemuan I

No Topik Data Bagian Data

1. Siswa mengucapkan selamat pagi pada guru I.1-4 2. Siswa mengidentifikasi bangun persegi, persegi panjang dan

segitiga melaluai kerangaka bangun yang guru tunjukkan

I.5-28

3. Siswa menyebutkan rumus keliling bangun persegi, persegi panjang dan segitiga

I.29-44

4. Siswa memperhatikan penjelasan tentang tanda strip pada bangun datar .

I.45-53

5. Siswa mendengar penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan

I.54-66

6. Siswa memperhatikan penjelasan cara menemukan keliling bangun gabungan persegi dan persegi panjang.

I.67-100

7. Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok I.101-180 8. Siswa dari kelompok satu maju presentasi soal nomor 1. Salah

seorang siswa yaitu S2 menulis jawaban dipapan tulis, dan S1 menjelaskan jawaban hasil diskusi kelompoknya pada seluruh kelas.

I.181-212

9. Siswa mencocokan jawaban kelompok yang maju dengan kelompoknya masing-masing dengan dipandu guru

I.212-215

10. Siswa dari kelompok dua maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dari soal nomor 2, salah seorang siswa dari kelompok dua yaitu S6 menulis dan menjelaskan jawaban hasil diskusi kelompoknya.

(53)

33   

11. Siswa mencocokan jawaban yang dipresentasikan kelompok 2 dengan jawaban kelompoknya masing-masing dengan panduan dari guru

I.224-233

12. Siswa dari kelompok 6 maju mempresentasikan jawaban kelompoknya dari soal nomor 4

I.233-241

13. Siswa mencocokan jawaban dari kelompok 6 dengan jawaban kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru

I.242-251

14. Siswa dari kelompok 5 maju mempresentasikan jawaban kelompoknya dari soal nomor 5

I.252-261

15. Siswa mencocokan jawaban yang sudah dipresentasikan kelompok 5 dengan jawaban dari kelompoknya masing-masing dengan dipandu guru

I.262-269

16. Siswa mengoreksi jawaban kelompoknya masing-masing dan menyebutkan jumlah jawaban yang keliru

I.270-279

17. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari yaitu keliling bangun gabungan persegi, persegi panjang dan segitiga.

I.280-287

18. Siswa melakukan refleksi secara lisan dengan dipandu guru I.288-314 19. Siswa mempersiapakan alat tulis untuk kegiatan evaluasi I.315-324 20. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu. Siswa bertanya

tentang soal yang kurang jelas pada guru.

I.325-367

21. Siswa mengumpulkan soal dan jawaban evaluasi pada guru I.368-374 22. siswa mengingat mengingat materi dan nilai kemanusiaan yang

sudah dipelajari melalui kegiatan tanya jawab dengan guru

I.375-380

23. Siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran I.381-386

Tabel 4.2 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) pada Pertemuan II

No Topik Data Bagian data

1. Siswa berdoa untuk membuka pelajaran dimpimpin oleh salah seorang siswa

II. 1-4

2. Siswa membalas sapaan selamat pagi dan menjawab pertanyaan dari guru tentang kabar siswa

II. 5-14

3. Siswa membahas tentang kesalahan yang sering terjadi yang dilakukan siswa dalam mengerjakan evaluasi pada pertemuan sebelumnya mengenai keliling bangun gabungan persegi, persegi panjang dan segitiga dengan bimbingan guru.

II. 15-26

4. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai nama bangun dari kerangka bangun yang guru tunjukan yaitu belah ketupat

II. 27-30

5. Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang bangun belah ketupat

II. 31-34

6. Siswa menyebutkan ciri bangun jajar genjang II. 35-36 7. Siswa menyebutkan nama bangun yang guru tunjukkan yaitu

trapesium

II.37-38

8. Siswa menyebutkan jenis bangun trapesium yaitu trapesium sembarang dan trapesium sama kaki

II. 39-42

9. Siswa menyebutkan ciri dari bangun trapesium II.43-44 10. Siswa menyebutkan rumus keliling trapesium II.45-46 11. Siswa memperhatikan guru menjelaskan cara menghitung keliling

bangun gabungan trapesium, jajar genjang

II.47-62

12. Siswa mengeluhkan keputusan guru tentang pembagian anggota kelompok yang masih sama seperti sebelumnya

II.63-66

(54)

kelompok.

14. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan perintah dan petunjuk guru

II.72-93

15. Siswa masuk kedalam kelompoknya masing-masing dan duduk di meja yang telah guru tentukan

II. 94-106

16. Siswa membaca LKS dan membagi tugas pengerjaan pada masing-masing anggota kelompok

II.107-114

17. Siswa berdiskusi mengerjakan soal dalam LKS. Menanyakan pada guru cara mngerjakan soal dalam LKS.

II. 115-134

18. Siswa selesai mengerjakan LKS dan mengumpulkannya pada guru

II. 135-137

19. Siswa merapikan dan mengatur tempat duduk seperti sebelum kegiatan kelompok, berpisah dari kelompok masing-masing dan kembali ketempat duduk seperti sebelum kegiatan kelompok

II. 138-142

20. Kelompok 7 maju untuk mempresentasikan soal no 7 II. 143-152 21. Siswa memperhatikan guru mengoreksi hasil presentasi kelompok

7

II. 153

22. Siswa dari kelompok 5 maju untuk mempresentasikan soal no 1 II. 154-161 23. Siswa mencocokan hasil presentasi kelompok 5 dengan jawaban

kelompoknya masing-masing dengan panduan guru

II. 162-172

24. Siswa dari kelompok 3 maju mempresentasikan soal no 3 II. 173-180 25. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan refleksi

yang akan dilakukan, siswa pada deret paling depan mendapatkan kertas refleksi dan mengedarkannya pada siswa dideretan belakangnya.

II. 181-183

26. Siswa mengisi lembar refleksi no 1-3 dengan panduan dari guru II. 184-188 27. Siswa merumuskan aksi dan menuliskannya pada lembar refleksi

sesuai panduan dari guru

II. 189-192

28. Siswa mengumpulkannya pada guru urut dari belakang II. 193-198 29. Siswa menyimak guru membacakan hasil refleksi dari beberapa

siswa dan menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran

II. 199-202

30. Siswa mendapatkan lembar evaluasi dari guru dan mengerjakan evaluasi secara individu

II. 203-218

31. Siswa selesai mengerjakan evaluasi dan mengumpulkanya pada guru

II. 219-220

Tabel 4.3 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) pada Pertemuan III

No Topik Data Bagian Data

1. Siswa berdoa untuk membuka pelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa yang mendapatkan tugas piket mempipin doa.

III. 2-8

2. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang bentuk alat peraga yang guru tunjukkan yaitu lingkaran

III.9-12

3. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sifat-sifat dari lingkaran

III. 13-27

4. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang nama penemu rumus keliling lingkaran

III. 28-43

5. Siswa mendengarkan cerita guru tentang bagaimana

ditemukannya rumus keliling lingkaran oleh Archimedes seorang tokoh penemu keliling lingkaran

(55)

35   

6. Siswa mendengarkan guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan tersebut.

III. 66-79

7. Siswa bertanya tentang pembagian anggota kelompoknya pada guru

III. 80-81

8. Siswa menyampaikan keluhan atas keputusan guru mengenai pembagian kelompok karena anggota kelompok sama dengan pertemuan sebulum-sebelumnya

III. 82-84

9. Siswa memindahkan dan mengatur kursi untuk bergabung bersama kelompoknya pada posisi yang telah guru tentukan

III.85-87

10. Siswa masuk kedalam kelompoknya masing- masing dan duduk di meja yang telah ditetapkan

III. 88

11. Siswa mendapatkan lembar LKS sebanyak dua set untuk masing-masing kelompok dan mulai membagi tugas mengerjakan pada anggota kelompoknya

III. 89-91

12. Siswa bertanya tentang isi LKS dan cara mengisinya pada guru dan mndengarkan penjelasan guru tentang cara mengisi lembar LKS

III. 92-104

13. Siswa membaca petunjuk no empat dalam LKS sesuai perintah guru

III. 105-108

14. Siswa didalam kelompoknya mendapatkan alat peraga 3 buah lingkaran yang terbuat dari kertas karton juga mendapat seutas tali dan siswa mulai bermin-main dengan lingkaran-lingkaran tersebut.

III. 109-111

15. Siswa dari beberapa kelompok yang tidak mempunyai penggaris maju kemeja guru mengambil penggaris yang guru sediakan untuk dipinjamkan. Beberapa kelompok lainnya mendapatkan pinjaman dari kelompok lain yang memiliki penggaris lebih.

III. 112-123

16. Siswa didalam kelompoknya masing-masing mulai membaca LKS dan membagi tugas untuk masing-masing anggotanya.

III. 125-129

17. Siswa bersama anggota kelompoknya menghitung diameter lingkaran dengan penggaris, mengukur keliling lingkaran dengan benang, menghitung keliling lingkaran dengan rumus 2 . Beberapa siswa yang lain bertanya pada guru meminta bantuan. Beberapa yang lain bercanda dengan teman kelompoknya.

III. 130-152

18. Siswa selesai mengerjakan LKS dan memperhatikan penjelasan guru bagaiamana menuliskan jawaban dari LKS yang benar pada tabel yang di tunjukkan dari viewer di papan tulis

III. 153-160

19. Kelompok satu maju untuk presentasi soal no 1. S1, S2, S3 kembali kekursi kelompoknya dan s4 menuliskan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis.

7cm 3,5cm 24cm 3,42cm

14cm 7cm 46cm 3,28cm

21cm 10,5cm 66cm 3,14cm

III.161-165

20. Salah satu perwakilan dari kelompok 4 maju menuliskan jawaban no 2. Beberapa siswa memperhatikan kepapan tulis beberapa yang lain bercanda dan ngobrol dengan teman lainnya.

7cm 3,5cm 22cm 3,5cm

14cm 7cm 44cm 3,14cm

21cm 10,5cm 66cm 3,14cm

III.166-168

21. Salah satu dari kelompok 7 maju menuliskan jawaban no 3.

7cm 3,5cm 22cm 3,5cm

14cm 7cm 44cm 3,14cm

21cm 10,5cm 66cm 3,14cm

(56)

22. Siswa berpisah dari kelompoknya masing-masing mengatur kursi seperti sebelum kegiatan kelompok

III.172-174

23. Siswa membahas jawaban dari kelompok-kelompok yang sudah maju dengan bimbingan guru dan mendengar kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

III. 175-182

24. Siswa mengamati soal refleksi yang dipantulkan dari viewer kepapan tulis mendapatkan lembar refleksi dan saling mengedarkannya

III. 183-187

25. Siswa mengisi refleksi no 1a. Tentang apakah siswa memotong pembicaraan temanya dan mulai menuliskannya

III. 188-194

26. Siswa mendengarkan pertanyaan refleksi no 1b dan mulai menulis refleksi 1b

III. 195-202

27. Siswa mendengarkan pertanyaan refleksi no 2a dan 2b dan mulai menuliskan pada no 2

III. 203-207

28. Siswa selesai mengisi lembar refleksi dan mengumpulkannya pada guru urut dari deret paling belakang

III. 208-210

29. Siswa mendengarkan guru membacakan refleksi dan rumusan aksi dari beberapa siswa dan kesimpulan

III. 211-220

30. Siswa mendapat lembar evaluasi dan mulai mengerjakan evaluasi secara individu

III. 221-229

31. Siswa yang sudah selesai mengerjakan evaluasi

mengumpulkannya pada guru dan duduk kembali kekursinya

III. 230-234

32. Siswa mengucapkan selamat pagi dan terimaksih pada guru III. 235-236

3. Penentuan Kategori Data

Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu yang sedang diteliti yang terkandung dalam sekelompok topik data. Berikut ini disajikan kategori-kategori data rangkaian kegiatan siswa pada keliling bangun datar, dalam bentuk Tabel kategori data

Tabel 4.4 Kategori Data Rangkaian Kegiatan Siswa

No Kategori Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

1 Doa pembuka - √ √

2 Apersepsi √ √ √

3 Motivasi - - √

4 Orientasi √ √ √

5 Eksplorasi √ √ √

6 Elaborasi √ √ √

7 Konfirmasi √ √ √

Gambar

Tabel  4.1 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada
Gambar 1.1 ....................................................................................
gambar gabungan bangun persegi dan segitiga siku-siku, soal ketiga adalah
Tabel  4.1 Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) pada Pertemuan I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users , kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan

bahwa untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3) Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik

Untuk memacu dan memicu Guru bidang studi Matematika, Fisika dan Kimia untuk meningkatkan kompetensi dan memiliki metode pembelajaran yang Inovatif dan Kreatif

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap

Guna merespon situasi paradoksal pembangunan tersebut dan menyongsong tantangan pembangunan berkelanjutan 2030, Universitas Brawijaya (UB) berupaya berpartisipasi secara

(2) Setiap Pegawai Negeri Sipil bukan Bendahara atau pejabat lain yang mengakibatkan Kerugian Daerah atas pengelolaan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

Tiga pertanyaan pokok yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) apa model pembelajaran yang dikuasai dan dominan dilakukan oleh guru Penjasorkes SMP yang ada

Motorik halus adalah pengorganisasian sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan,